“Immobilizer”
Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas praktikum mata kuliah
praktikum sistem perlengkapan otomotif di Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik
Dosen Pembimbing
Dicky Adi Tyagita, ST,. MT
Oleh:
Zainul Mustain
NIM : H42160604
GOLONGAN : A/23
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami apa itu
immobilizer cara kerja dan fungsi alat tersebut.
1.4 Manfaat
Agar mengetahui penggunaan alat serta dapat memperbaikinya karena
mengetahui fungsi dan cara kerja immobilizer.
Bab II
Tinjauan Pustaka
EFI ( Elektronik Fuel Injection ) adalah suatu sistem penyemprotan bahan bakar
yang dalam kerjanya dikontrol oleh ECU (Engine Control Unit) agar didapatkan nilai
campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga
didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta
mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal disesuaikan dengan
jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur mesin, posisi
throtle valve, pengembunan oksigen, didalam exhaust manifold, dll. ECU (Engine Control
Unit) mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian
dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada
karakteristik kerja mesin. Sitem EFI menjamin perbandingan yang ideal dan efisiensi
bahan bakar. (Singh, 2011)
RFID (Radio Frequensi Identification) Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri
atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis data. 1.Tag RFID Sebuah tag RFID
atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah antenna. Chip mikro
itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir atau seukuran 0.4 mm. Chip tersebut
menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe
memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-onceread-
many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke reader.
Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena.Antena yang lebih
besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau
tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat di-scan dengan reader bergerak
maupun stasioner menggunakan gelombang radio (Putra, Kurniawan, & Suprayitno, n.d.)
Gambar 2.1Tag RFID (Putra et al., n.d.)
Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran. Tag versi paling sederhana
adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki catu daya sendiri serta tidak dapat
menginisiasi komunikasi dengan reader. Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi
radio dan menurunkan dayanya dari gelombang gelombang energi yang dipancarkan oleh
reader. Sebuah tag pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item
yang dipasangi tag tersebut. Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag,
tergantung kepada kapasitas penyimpanannya.
Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya. Perkembangan tag
murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan memungkinkan
penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-organisasi pemerintah
maupun industri.
Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai) tetapi tidak
dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai digunakan oleh tag
sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti pemantauan keadaan
lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta untuk memfasilitasi
penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif memancarkan sinyal ke reader. Tag
semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor untuk menyimpan informasi untuk
peralatan keamanan kontainer.
Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku catu daya
dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini biasanya memiliki
kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis ulang dan/atau dimodifikasi.
Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih
jauh, hingga 750 kaki, tergantung kepada daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang
paling mahal dibandingkan dengan versi lainnya.
Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga
20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi
tinggi (high frequency, HF), frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau
gelombang mikro (microwave).
Bab III
Metedologi
KUNCI KONTAK
PULSER
Bab IV
Pembahasan
b. Transceiver
Sebuah komponen alat berfungsi sebagai pemancar
gelombang dimana gelombang yang digunakan adalah gelombang Rf
(Radio Frequency) untuk memberi kode ke Receiver agar dapat
menonaktifkan atau mengaktifkan pengaman pada sebuah motor.
Gambar 4.2Transceiver BRT
c. Receiver
d. Buzzer
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Gambar 4.4 Buzzer
Untuk lebih jelasnya mengenai cara kerja immobilizer dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Jika kunci kontak sesuai maka kendaraan dapat distarter, namun bila kunci kontak
tidak sesuai kendaraan maka kendaraan tidak akan dapat distarter.
5.2 Saran
Untuk mengurangi aksi pencurian disarankan menggunakan
immobilizer. Karena immobilizer sangat berguna untuk piranti keamanan
kendaraan.
Daftar Pustaka
Putra, C., Kurniawan, A., & Suprayitno, E. A. (n.d.). Perancangan Sistem Smart
Key Pada Mobil Menggunakan Radio Frequency Identification ( RFID ), 12.