Anda di halaman 1dari 14

Laporan Sistem Perlengkapan Otomotif

“Immobilizer”

Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas praktikum mata kuliah
praktikum sistem perlengkapan otomotif di Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik

Dosen Pembimbing
Dicky Adi Tyagita, ST,. MT
Oleh:
Zainul Mustain
NIM : H42160604
GOLONGAN : A/23

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Saat ini kendaraan sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Hampir
setiap rumah memiliki kendaraan minimal satu buah kendaraan. Meskipun
begitu tindak kriminal juga meningkat juga. Perusahaan otomotif terus
berupaya menciptakan inovasi-inovasi dalam rangka mengurangi jumlah aksi
pencurian kendaraan bermotor. Umumnya pencuri kendaraan bermotor
memaksa memutar kunci kontak kendaraan sehingga kendaraan dapat
dikendarai dengan menjebol kunci kontak. Dengan adanya imobillizer
kendaraan tidak bisa dihidupkan dengan tanpa kunci kontak asli. Walaupun
kunci kontak dipaksa on kendaraan tidak akan berjalan dan alarm akan
berbunyi dengan keras.
Pada 2016, Economic Journal merilis riset yang menyebutkan
bahwa immobilizer menurunkan tingkat pencurian mobil sekira 40 persen,
antara 1995 hingga 2008. Dihitung dari biaya, penggunakan immobilizer lebih
hemat 300 persen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sistem teknologi immobilizer ?
2. Bagaimana cara sistem kerja dari sistem teknologi immobilizer ?

1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami apa itu
immobilizer cara kerja dan fungsi alat tersebut.

1.4 Manfaat
Agar mengetahui penggunaan alat serta dapat memperbaikinya karena
mengetahui fungsi dan cara kerja immobilizer.
Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Prinsip Kerja Sistem EFI

EFI ( Elektronik Fuel Injection ) adalah suatu sistem penyemprotan bahan bakar
yang dalam kerjanya dikontrol oleh ECU (Engine Control Unit) agar didapatkan nilai
campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga
didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta
mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.

Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal disesuaikan dengan
jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur mesin, posisi
throtle valve, pengembunan oksigen, didalam exhaust manifold, dll. ECU (Engine Control
Unit) mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian
dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada
karakteristik kerja mesin. Sitem EFI menjamin perbandingan yang ideal dan efisiensi
bahan bakar. (Singh, 2011)

2.2 Teknologi RFID

RFID (Radio Frequensi Identification) Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri
atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis data. 1.Tag RFID Sebuah tag RFID
atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah antenna. Chip mikro
itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir atau seukuran 0.4 mm. Chip tersebut
menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe
memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-onceread-
many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke reader.
Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena.Antena yang lebih
besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau
tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat di-scan dengan reader bergerak
maupun stasioner menggunakan gelombang radio (Putra, Kurniawan, & Suprayitno, n.d.)
Gambar 2.1Tag RFID (Putra et al., n.d.)

Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran. Tag versi paling sederhana
adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki catu daya sendiri serta tidak dapat
menginisiasi komunikasi dengan reader. Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi
radio dan menurunkan dayanya dari gelombang gelombang energi yang dipancarkan oleh
reader. Sebuah tag pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item
yang dipasangi tag tersebut. Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag,
tergantung kepada kapasitas penyimpanannya.

Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya. Perkembangan tag
murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan memungkinkan
penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-organisasi pemerintah
maupun industri.

Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai) tetapi tidak
dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai digunakan oleh tag
sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti pemantauan keadaan
lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta untuk memfasilitasi
penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif memancarkan sinyal ke reader. Tag
semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor untuk menyimpan informasi untuk
peralatan keamanan kontainer.

Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku catu daya
dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini biasanya memiliki
kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis ulang dan/atau dimodifikasi.
Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih
jauh, hingga 750 kaki, tergantung kepada daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang
paling mahal dibandingkan dengan versi lainnya.

Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga
20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi
tinggi (high frequency, HF), frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau
gelombang mikro (microwave).
Bab III
Metedologi

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem Perlengkapan Otomotif ini dilaksanakan pada 30 Oktober


2018 pukul 09.00 wib bertempat di Laboratorium TOM 2.

3.2 Alat dan Bahan


1. Modul Immobilizer (I-Max BRT)
2. Sepeda Motor (Yamaha Vixion)
3. Obeng +

3.3 Prosedur Kerja


1. sambungkan kabel konektor tambahan dengan konektor dari ecu
immobilizer.
2. Sambungkan konektor kabel buzzer dengan konektor hitam pada ecu
immobilizer.
3. Sambungkan konektor receiver dengan konektor pada ecu immobilizer
4. Sambungkan kabel putih bergaris biru ke salah satu kabel pulser
vixion.
5. Sambungkan kabel merah dan kabel coklat ke kunci kontak
6. Sambungkan kabel hitam ke negatif baterai / bodi kendaraan.
AKI

KUNCI KONTAK

PULSER
Bab IV
Pembahasan

4.1 Komponen dan Fungsi


a. Immobilizer Control Unit (ICU)
Sebuah komponen yang berfungsi sebagai pemicu dari
sebuah pengontrol keamanan yang tersambung dengan Engine Control
Unit (ECU), dan kunci atau remotnya juga disematkan chip
transponder.

Gambar 4.1 ICU I-MAX BRT

b. Transceiver
Sebuah komponen alat berfungsi sebagai pemancar
gelombang dimana gelombang yang digunakan adalah gelombang Rf
(Radio Frequency) untuk memberi kode ke Receiver agar dapat
menonaktifkan atau mengaktifkan pengaman pada sebuah motor.
Gambar 4.2Transceiver BRT

c. Receiver

Alat penerima frekuensi yang diperoleh dari transceiver dan


menyamakan kode yang diberikan oleh transceiver.
Gambar 4.3 Receiver

d. Buzzer
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Gambar 4.4 Buzzer

4.2 Cara Kerja Sistem Immobilizer


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa sistem immobilizer
terdiri dari chip transponder yang terpasang pada kunci dan kendaraan (pada
Immobilizer Control Unit Receiver dan pada Engine Control Unit/ ECU atau
pada Powertrain Control Unit/ PCM). Saat kunci kontak dimasukkan ke
dalam kontak switch dan kunci kontak diputar pada posisi On maka
immobilizer control unit receiver akan mengirimkan signal transponder ke
kunci kontak. Kemudian signal transponder ini akan dikirim kembali oleh
chip transponder yang ada didalam kunci kontak ke immobilizer control unit
receiver. Setelah itu immobilizer control unit receiver akan mengirim signal
responder ke ECU dan PCM.

Untuk lebih jelasnya mengenai cara kerja immobilizer dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Jika kunci kontak sesuai maka kendaraan dapat distarter, namun bila kunci kontak
tidak sesuai kendaraan maka kendaraan tidak akan dapat distarter.

4.3 Penyebabkan Immobilizer Error

 Ketika sedang berada pada tempat yang memiliki banyak gelombang


radio/frekuensi kotor. Hal ini tentu akan menyebabkan proses identifikasi
terganggu.
 Ketika kunci terendam air/ mengalami benturan.
Bab V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Immobilizer Keys adalah sebuah sistem manajemen mesin
di dalam ECU(Electronic Control Unit/komputer yang mengatur sistem
mobil) yang dapat mengenali sinyal yang dikirimkan dari kunci.
Hal ini melibatkan penempatan sebuah microchip di kepala kuncinya,
dimana chip tersebut adalah sebuah transmitter dan receiver mini. Apabila
sinyal tidak dikenali, maka ECU tidak mengirimkan arus sehingga mesin
tidak dapat dinyalakan. Dengan Immobilizer mesin dihidupkan dengan
menggunakan remot control/trasponder. Transponder mengirimkan
data secara spesifik untuk menghidupkan mesin. Apabila data tidak
cocok mesin tidak dapat dihidupkan.Untuk menghidupkan mesin apabila
kunci kontak hilang ataupun sistem eror. Dapat disimpulkan bahwa
pencuri motor yang telah menggunakan Immobilizer telah memiliki
keahlian khusus. Pencuri amatir tidak dapat mencuri motor yang telah
dipasang sistem Immobilizer. Sehingga dengan adanya immobilizer dapat
mengurangi aksi pencurian.

5.2 Saran
Untuk mengurangi aksi pencurian disarankan menggunakan
immobilizer. Karena immobilizer sangat berguna untuk piranti keamanan
kendaraan.
Daftar Pustaka

Anonymous.2018.Sistem Engine Immobilizer, Fungsi Dan Cara


Kerjanya.http://www.otospeedcar.com/2018/04/sistem-engine-immobilizer-
fungsi-dan-cara-kerjanya.html. [6 November 2018]

Apinino Rio.2017.Tren Immobilizer di Sepeda


motor.https://www.liputan6.com/otomotif/read/2823186/tren-immobilizer-
di-sepeda-motor.[6 November 2018]
Indraharja.2012.https://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-
buzzer/.[6 November 2018]

Prasetyadi Juan.2017. Pengertian dan Fungsi Immobilizer https://www.teknik-


otomotif.com/2017/05/pengertian-dan-fungsi-immobilizer.html. [6 November
2018]

Putra, C., Kurniawan, A., & Suprayitno, E. A. (n.d.). Perancangan Sistem Smart
Key Pada Mobil Menggunakan Radio Frequency Identification ( RFID ), 12.

Singh, R. K. G. (2011). LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR EFI


( ELECTRONIC FUEL INJECTION ) MITSUBISHI LANCER GTi 1 . 8i.
Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai