Laporan praktek industry (Prakerin) ini telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing sekolah, pada
:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Pebimbing sekolah
ii
LEMBAR PENGESAHAN BENGKEL
Laporan praktek kerja industry (prakeri) ini telah di periksa dan disahkan oleh pembimbing bengkel,
pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Pembimbing bengkel
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................................... 1
1. Tujuan umum........................................................................................................ 1
2. Tujuan khusus....................................................................................................... 1
1. Dasar teori............................................................................................................. 2
2. Analisa gangguan.................................................................................................. 2
3. Proses perbaikan................................................................................................... 5
4. Kesimpulan........................................................................................................... 12
1. Dasar teori............................................................................................................. 13
2. Analisa gangguan.................................................................................................. 16
3. Proses perbaikan................................................................................................... 17
4. Kesimpulan........................................................................................................... 18
A. Kesimpulan............................................................................................................... 20
B. Saran……................................................................................................................. 21
LAMPIRAN
- Lembar bimbingan
- Program kerja
- Agenda harian
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industry ini dengan
selamat, baik dan lancer.
Penyusun laporan praktek kerja industri ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan praktek kerja
industri yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dari praktek kerja indstri ini penulis mendapatkan
data-data yang berguna sebagai dasar pembuatan laporan ini.
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah banyak membantu, oleh
karena itu penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Purbalingga,…………………2013
penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Praktek kerja industri adalah suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Khususnya
pada sekolah menengah kejuruan yang memadukan kegiatan belajar disekolah dan kegiatan belajar
melalui kerja yang sesungguhnya dan relevan dilapangan kerja (Dunia Usaha Dunia industri).
Disamping untuk memenuhi syarat mengikuti ujian akhir nasional dengan diadakan praktek kerja
industri siswa, sekolah menengah kejuruan diharapkan lebih kompeten didalam dunia kerja dan
dengan adanya program ini siswa dapat menjadi lebih berpengalaman dan lebih mandiri untuk
menghadapi persaingan dunia kerja sekarang ini yang telah bersifat kompetitif.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
b. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didalam dunia usaha sehingga
persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dalam masyarakat.
c. Mendorong siswa agar berjiwa wiraswasta dan mandiri untuk membuka usaha sendiri.
d. Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang di bebankan
kepadanya.
2. Tujuan khusus
a. Agar siswa dapat menerapkannya ilmu yang didapat di sekolah baik teori maupun praktek
dengan langsung di dunia.
b. Agar siswa mampu dan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c. Agar terbina sikap dan sifat percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.
BAB II
PELAKSANAAN
A. MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING MOBIL.....................
1. Dasar Teori
Kopling adalah suatu alat yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke
transmisi secara halus.
Kopling merupakan komponen yang sangat penting sebab tanpa kopling laju kendaraan kurang
sempurna, serta saat pemindahangigi transmisi akan sulit dan mengakibatkan gigi transmisi kontak.
Kopling basah
Adalah kopling yang penempatannya terendam minyak pelumas dan pada umumnya ditempatkan
pada sepeda motor.
Kopling kering
Adalah kopling yang penempatannya tidak terendam minyak pelumas dan pada umumnya
ditempatkan pada mobil-mobil besar maupun kecil.
2) Macam-macam kopling
Pada model ini clutch dipasangkan di out put shaft yang di jepitkan antara roda penerus dan plat
penekan oleh pegas kopling.
Pada model ini dilengkapi lebih dari satu disc clutch, dimana plat penggeraknya dipasang pada alur
(sprine) yang terdapat pada clutch drum dihubungkan dengan berputar bersama-sama dengan roda
gigi penerus. driven disc dipasang selang-seling dan diputar gerak sepanjang alur clutch drum.
Jika putaran mesin berkurang 600 rpm, kopling secara otomatis terlepas dan dengan demikian mesin
bebas.
Kopling fluida
Pada kopling magnet biasanya digunakan pada kopling-kopling kompresor AC pada kendaraan.
Pada mobil ........... menggunakan kopling gesek plat tunggal (single clutch) dengan menghubungkan
pegas diafragma dan memakai system penggerak hidrolis.
1) Pedal kopling
2) Pegas pembebas
3) Garpu pembebas
4) Pegas diafragma
5) Plat penekan
6) Plat kopling
Fungsi : untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi selip
7) Fly wheel
Pada saat pedal kopling di injak, garpu pembebas menekan bantalan pembebas kedepan sekaligus
menekan pegas diafragma / tuas penekan, plat penekan tertarik mundur sehingga plat kopling
terbebas dari jepitan plat penekan, akibatnya putaran mesin terputus.
Saat pedal kopling dilepas
Pada saat pedal kopling dilepas, tekanan yang melawan tegangan pegas hilang, plat penekan
bergerak maju dan plat kopling terjepit sehingga putaran mesin terhubung.
2. Analisa Gangguan
a. Kopling selip
1) Penyebab
(c) Permukaan plat gesek terkena tanah / debu bekan gesekan plat kopling
2) Cara mengatasi
1) Penyebab
2) Cara mengatasi
c. Kopling berisik
1) Penyebab
2) Cara mengatasi
3. Proses perbaikan
3) Kunci sock
4) Balok
5) Tang
6) Dongkrak
7) Palu
8) Special tool
b) Bearing installer
c) Center clutch
9) Jangka serong
b. Pembongkaran
index.jpeg
4) Lepas bantalan pembebas bersama hub dan garpu pembebas seta boot dari transmisi
c. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan plat kopling dari keausan dan kerusakan dengan menggunakan jangka sorong
urung dengan kedalaman paku keeling
Standar : 0,3 mm
Hasil pemeriksaan :
Pada kabel kopling di temukan gejala seperti kabel kusut / bengok, pecah dan bagian ujungnya aus.
Standar: 0,8 mm
Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan gaya pada arah aksial, bila bantalan macet atau
terlampau besar tahannya gantilah bantalan pilot.
Dengan menggunakan jangka sorong, ukuran kedaaman dan lebar pegas diafragma
Hasil pengukur :
iw.jpg
d. Perbaikan
1) Kanuas kopling
Karena keaadaan kanvas kopling sudah tidak memungkinkan untuk digunakan lagi, maka yang harus
dilakukan adalah mengganti kanvas kopling tersebut dengan yang baru
2) Kabel kopling
Karena kabel kopling sudah tidak berfungsi dengan baik dan banyak ditemukan kerusakan maka
kabel tersebut harus diganti supaya fungsi dan system kopling dapat lebih nyaman digunakan
Pada bantalan pilot tidak ditemukan adanya kerusakan bantalan pilot hanya perlu diberi greas
4) Pegas diafragma
Pada kondisi pegas diafragma di temukan kerusakan yang tidak mungkin di perbaiki maka pegas
tersebut harus diganti
5) Fly wheel
Pada fly wheel hanya ditemukan goresan akibat gesekan dengan paku keeling yang menonjol,
namun gesekan tersebut cukup dalam sehingga fly wheel harus diganti
e. Pemasang
2) Pasang plat kopling pada roda penerus dengan menggunakan clutch aligment
iy.jpeg
3) Pasang tutup kopling sesuai tanda pada tutup kopling dan roda penerus, kencangkan baut
pengikat dengan rata dalam beberapa tahap sampai titik kopling terpasang dengan baik.
in.jpeg
7) Pasang transmisi
f. Penyetelan
b) Setel tinggi pedal apabila ukuran melebihi standar dengan memutarkan baut
c) Apabila baut ini dipendekan maka tinggi pedal kopling akan berkurang
d) Kebebasan pedal kopling dapat di stel dengan jalan menyetel besar kecil kebebasan ujung garpu
pembebas
4. Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan praktek pada mobil Hyundai atoz mendapatkan beberapa kerusakan dan
berdasarkan data hasil pemeriksaaan erusakan. Kerusakan yang terjadi adalah
a. Pada saat pedal di injak plat kopling tidak terbebas sepenuhnya dari fly wheel
b. Pada saat peda dilepas putaran roda tidak sesuai denga tenaga mesin yang di hasilkan
Perbaikan :
Setelah diperbaiki :
a. Saat peda diinjak plat kopling sdah bias terbebas denga sempurna dari fly wheel
b. Pada saat pedal dilepas putaran roda seuai dengan mesin yang sudah di hasilkan
1. Dasar teori
Rem berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan dan menghentikan kendaraan, selain itu rem
juga di gunakan untuk mengontrol laju kendaraan serta menghindari kecelekaan karena rem dapat
digunakan secara berkala. Rem ini bekerja dengan menekan sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol yang berputar dengan roda dan menghasilkan gesekan
Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya gabungan penekanan system putar. Efek
pengereman ( breaking effect) diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek
1) Syarat-syarat rem
2) Macam-macam rem
a) Menurut tempatnya
c) Menurut konstruksinya
Pada kendaraan ............rem depan menggunakan rem cakram dengan type floating callper. Pada
dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang yang berputar denga roda dan bahan gesek
mendorong cakram untuk di jepit.
Komponen-komponen cakram :
Umumnya cakram terbuat dari besi tuang dalam bentuk dan belubang untung ventilasi. Type cakram
lubang terdiri dari pasangan piring yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik keduanya
untuk mencegah fading dan mejamin umur pad lebih lama.
2) Pad rem
Pad rem di buat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi gype ini disebut semi metallic
dosc pad.
3) Caliper rem
Caliper rem juga bisa disebut silinder body, pemegang piston dan dilengkapi dengan saluran minyak.
Seperti dilihat pada gambar piston hanya di tempatkan pada satu sisi caliper saja, tekanan hidrolik
dari master silinder mendorong piston dan selanjutnya menekan cakram. Pada saat yang sama
tekanan hidrolik menekan sisi lain yang menyebabkan caliper bergerak kekanan dan menjepit
cakram.
2. Analisa gangguan
Dalam system rem seringkali menemukan beberapa gangguan yang diakibatkan karena komponen-
komponen itu sendiri. Rusaknya komponen dalam system akan mengurangi kinerja system rem.
Berikut adalah beberapa gangguan ang sering dialami dengan system rem :
Penyebab :
Perbaikan :
3) Ganti kanvas
Penyebab:
Perbaikan :
1) Bersihkan piston
3. Proses perbaikan
2) Jacks stand
3) Dongkrak
4) Jangka sorong
5) Kunci roda
8) Palu
9) Tang
10) Obeng
11) Ampal
Catatan :
Bila mengganti brake pad sisi dalam dan sisi luar, keduannya harus diganti satu set. Penggantian
tersebut untuk mencegah kendaraan menarik kesalah satu arah pada saat pengereman.
1) Dongrak bagian depan kendaraan sanggah dengan jack stand, lepas roda
c. Pemeriksaan
d. Pemasangan
4. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan yangkami peroleh tentang kerusakaan yang sering terjadi pada sister rem
cakram pada mobil adalah :
c. Waktu pedal dinjak minyak rem kembali kereservoir karena selang master silinder bocor
Setelah kami melaksanaan perbaikan pada system rem kendaraan tersebut, kami menyimpulkan
system rem pada kendaraan masih dapat digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Kesimpulan kerusakan
Pada job yang telah kami praktekan,kami mendapatkan data-data yang mana data tersebut sangat
membantu kami dalam melaksanakan perbaikan, sehingga kam menjadi paham dan selanjutnya
kami dapat menganalisa gangguan dan bisa menentukan kerusakan, dan setelah kami mengadakan
perbaikan dan di ui coba kendaraan yang mengalami kerusakan sudah bisa kembali bekerja dengan
baik.
Sebenarnya semua alas an yang berkaitandengan dunia otomotif sama, hana nama dan caranya
yang berbeda. Disekolah penanganan trouble dengan teori yang teknis sedangkan pada bengkel
penanganan trouble denga cara lain, karena mungkin untuk mempersingkat waktu dan juga sudah
banyak pengalaman yang dialaminya
3. Sikap kerja yang baik agas di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja.
Sikap kerja yang di tetapkan pelanggan atau pengemudi harus ramah, sabar, tenang dan cakap
dalam berbicara, begitu mobil datang dan langsung menyambutnya dan menanyakan pada bagian
mana yang rusak dan gejala-gejala yang ditimbulkan, kemudian di analisa dan dicari kemungkinan
kerusakan dan apabila benar langusng di lakukan langkah-langkah pembongkaran, pemeriksaan,
penggantian, perbaikan dan bila langkah ini dilakukan dalam pekerjaan maka akan dibutuhkan waktu
yang reatif singkat dan hasil yang baik, cepat, sehingga pelanggan akan merasa puas.
B. Saran
a) Sekolah yang berstandar nasional sebaiknya alat dan bahan disesuaikan dengan perkembangan
jaman walaupun langkah-langkah perbaikan pada kerusakan hamper sama seperti dibengkel
b) Pembekalan prakerin juga harus denga pembekalan kedisiplinan siswa melaksanakan prakerin
c) Teknis penulisan prakerin dan penyusunan tata letak harus diterangkan pada pembekalan
prakerin sehingga pada saat konsultasi prakerin bisa lebih cepat
a) Bila ada siswa yang prakerin mohon diberi saran dan bimbingan yang lebih cepat agas setelah
selesai prakerin pengetahuan bisa bertambah
b) Pada waktu selesai prakerin mohon para siswa di uji kemampuannya supaya memudahkan
siswa dalam penilaian dan juga nama bengkel akan lebih baik karena telah mencetak siswa-siswa
prakerin yang terampil.