Anda di halaman 1dari 16

TEKNOLOGI KENDARAAN LANJUT

IMMOBILIZER HYUNDAI DENGAN SMART TRANSPONDER ANTENNA

DISUSUN OLEH :

Listarika Herwantoro Dwi Prasetyo Wibowo

11504247006 11504247007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya makalah yang berjudul Immmobilizer Hyundai dengan Smart Transponder Antena ini dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan agar kita dalam hal ini penulis mengetahui lebih jauh tentang Immobilizer Hyundai, komponen-komponen dan cara kerja dari sistem ini. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya sumber. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat banyak kekurangan. Dengan adanya kekurangan dalam tulisan makalah ini, penulis berharap adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna bagi penulis dan pembaca.

Yogyakarta, 07 Mei 2012-05-10

penulis

A. Pendahuluan Sistem pengaman pada mobil untuk menghindari pencuri telah banyak berkembang. Umumnya, Kunci Mobil baru sudah dilengkapi alarm, terutama pada keempat pintu atau Kunci Mobil yang bila dibuka akan "berteriak". Namun, pencuri lebih lihai, sebelum beraksi, pencuri memotong kabel buzz alarm, sehingga tidak aka nada lagi suara alarm mobil tersebut. Kemudian tidak lebih dari tiga menit, mobil pun digondol pencuri. Pengembangan sistem pengamanan di antaranya dengan menambah kunci setang setir atau memutuskan arus listrik dengan bantuan tombol switch sehingga ketika dikontak, mesin tidak hidup. Akan tetapi mobil dengan teknologi tersebut belum dapat mengatasi pencuri mobil. Cara yang efektif agar pencuri kewalahan atau membatalkan niatnya? Tidak cukup hanya dengan car keys yang biasa. Saat ini telah dikembangkan salah satu alat pengaman tersebut yang disebut dengan immobilizer keys. Pada makalah ini akan dibahas mengenai immobilizer pada mesin bensin. B. Pengertian

Immobilizer system adalah suatu perangkat alat anti pencurian, dirancang untuk mencegah dan menghalagi orang yang ingin mencuri mobil yang dilengkapi dengan sistem immobilizer. Orang yang hendak menjalankan mobil ini harus mempunyai kunci remote yang sudah terdaftar di dalam Immobilizer Control Module (ICM). Sistem pengapian dan injeksi dilakukan berdasarkan perintah Electronic Control Module (ECM), mesin tetap mati jika data yang dimasukan tidak cocok. Setiap kendaraan mempunyai satu set kunci yang mempunyai kode ID yang sudah diregister ke ICM. Perangkat immobilizer ini adalah sebagai alat anti-pencurian tambahan yang sudah ada seperti alarm mobil. Dan dapat dipastikan dengan alat ini tingkat pencurian terhadap mobil akan berkurang drastis.

C. Komponen 1. Transponder Transponder dipasang di dalam bagian kepala kunci. Transponder

berfungsi mengirimkan kode ID menggunakan energi yang ada di dalam

condenser yang disimpan dalam memori. Memori menyimpan data. Data yang tersimpan dalam bentuk string 9 bytes yang ditentukan oleh pabrik pembuat kendaraan. Memori transponder dipisah menjadi dua string yang disebut dengan authenticator key dan key password setelah proses

pemrograman selesai, maka memori

transponder akan dikunci dan

datanya (PIN code) tidak dapat dibaca atau dirubah. Dan status transponder berubah dari "virgin" ke "learnt". Sebagai tambahan setiap transponder terdiri dari IDE (Identifier number) yang unik menggunakan format 32 bit. Unik artinya adalah IDE untuk seluruh transponder berbeda satu dengan lainnya. IDE diprogram oleh pabrik pembuat transponder dan status nilainya hanya read-only. Authenticator key dan key password tidak dikirim dari ECM ke transponder atau sebaliknya. Hanya hasil dari

pengkodean saja yang dikirim. Jadi hampir dapat dikatakan mustahil untuk menghitung data spesifik kendaraan yang sudah dirubah menjadi bentuk hasil pengkodean. Untuk pembelajaran key dan tujuan khusus, ECM

dihubungkan ke alat tester. Informasi IDE di dalam ECM dapat dihapus melalui prosedur pembelajaran (teaching), jika waktu pembelajaran ECM masih baru. Seluruh key yang akan digunakan, harus di-register lagi Bila kunci hilang, mesin tidak bisa

melalui metode pembelajaran.

dihidupkan. Kode pin pada key yang telah diregister tidak dapat dirubah. Master KEY tidak dapat digunakan kembali jika kode PIN dirubah.

Bentuk dan warna transponder/kunci ID Key Id key harus digunakan pertama kali untuk me-register kode unik ID di dalam ICM. Kode ID ini kemudian direkam ke kunci master dan kunci sub. Pada kedua sisi kunci terdapat logo Hyundai.

ID Key Kunci berlogo H berwarna abu abu

Master Key Setelah kode ID sudah terekam di Master Key, kunci ini penggunaannya adalah untuk umum. Satu sisi dari kunci ini mempunyai logo Hyundai dan sisi lainnya terdapat simbol 'M'. Warna kunci ini adalah BLACK.

Master Key Berwarna hitam bersimbol huruf M

Sub Key Sama seperti Master key namun tidak bisa untuk membuka trunk dan glove box. Satu sisinya terdapat logo Hyundai dan sisi lainnya terdapat simbol 'S'. Warna kunci ini adalah hitam.

Sub Key berwarna hitam bersimbol huruf S 2. Smart Transponder Antena (SMARTRA)

Smartra memiliki antena coil dan rangkaian pembangkit frekuensi.. SMARTRA melakukan komunikasi dengan built-in transponder yang ada di dalam kunci kontak. Komunikasi tanpa kabel ini menggunakan frekwensi radio (frekwensi 125 kHz). Sinyal freksensi radio dari transponder diterima oleh antenna coil dan dirubah ke dalam pesan-pesan sebagi komunikasi serial oleh alat SMARTRA. Dan pesan yang diterima dari ECM dirubah ke dalam bentuk sinyal frekwensi radio, yang dikirim ke transponder oleh antenna. SMARTRA tidak melakukan pemeriksaan keabsahan transponder atau penghitungan pengkodean. Alat ini hanyalah sebuah perangkat interface, yang merubah data dari frekwensi radio transponder ke dalam komunikasi serial ke ECM dan sebaliknya. Apabila transponder disisipkan dengan sudut 24 derajat (lihat gambar), maka datanya dapat dikenali oleh antenna.

3. Immobilizer lamp Pengemudi dapat mengetahui bahwa proses otorisasi sudah sukses melalui lampu immobilizer yang menyala pada cluster. Lampu ini akan menyala setelah proses otorisasi sukses sampai Terdeteksi adanya kecepatan engine minimum untuk kerja ECM (saat mesin mulai di-cranking). ECM memberitahukan ke pengemudi mengenai kondisi limp home dengan cara mengedipkan lamu sebanyak 5 kali dalam waktu 5 detik.

Indikator Immobilizer (immobilizer lamp)

D. Cara Kerja Immobilizer Selama terjadi komunikasi antara ECM dan SMARTRA , jalur K line yang ada pada ECM tidak dapat digunakan untuk komunikasi. ECM mengontrol komunikasi baik untuk SMARTRA atau untuk alat lainnya (misalkan Hi-scan Pro) terhadap jalur K line dengan cara memindahkan multiplexer dan prosedur komunikasi khusus. Multiplexer adalah bagian dari perangakat ECM.

Transponder memberikan sinyal frekuensi dan diterima smart transponder antenna kemudian smart transponder antena berkomunikasi dengan ECU untuk melakukan penginjeksian. Apabila data tidak cocok maka ECU tidak dapat memerintahkan penginjeksian. Jika pintu-pintu mobil tetap tertutup, Engine Immobilizer berhubungan secara otomatis setelah 30 menit dengan ECU juga power sourch ECU dan +ACC line mendapat arus. Jika pintu terbuka, arus yang mengalir ke ECU dan + ACC terputus dalam 10 menit. Setelah pintu telah terbuka dengan remote control, Engine Immobilizer akan berhubungan secara otomatis jika sumber tegangan ECU atau +ACC line tidak hidup dalam 10 menit.

1.

Menjalankan Hi-scan Kode kerusakan ditampilkan dalam bentuk kode oleh Hi-scan Pro. Berikut adalah menu yang ditampilkan oleh Hi-scan Pro. 1. current data for immobilizer 2. user password teaching, changing 3. teaching for PIN code 4. neutralize 5. limp home Diagnosis

2. Pengoperasian Hi-scan Merubah / pembelajaran Password User password hanya untuk fungsi limp home. User password untuk limp home didapat dari bengkel resmi. Pemilik kendaraan dapat menentukan kombinasi angka sebanyak 4 digit. Pembelajaran (teaching) user password hanya dapat diterima oleh "learnt" ECM. Sebelum pembelajaran user password untuk pertama kalinya, status user password adalah "virgin". Jika fungsi limp home tidak bekerja. Teaching dimulai pada saat kunci kontak ON dan data user password sudah terkirim oleh tester. (lihat prosedur pembelajaran password). Setelah teaching sukses, status dari user password akan berubah dari "virgin" ke "learnt". Learnt user password ini masih dapat dirubah. Dapat dilakukan jika status user password adalah "learnt" dan tester mengirimkan akses otorisasi baik untuk user password lama maupun data spesifik kendaraan. Setelah proses otorisi benar, maka ECM akan meminta user password baru. Statusnya masih tetap "learnt" hanya saja user password yang

dirubah untuk mode limp home berikutnya. Jika user passwords atau data spesifik kendaraan yang dimasukkan ke ECM salah sampai tiga kali, maka ECM akan menolak permintaan perubahan password dalam waktu satu jam. Waktu ini tidak dapat dikurangi meskipun dengan cara memutus arus

battery atau dengan cara manipulasi lainnya. Setelah satu jam lewat, status user password bisa sebagai berikut Learnt password sudah sukses masuk ke ECM. Virgin status masih asli bawaan pabrik.

3. Hi-scan operation Teaching Kode PIN Kode PIN adalah singkatan dari P roduct I dentification N umber. Kode PIN ini dibuat dengan menggunakan pengkodean VIN (vehicle identification number). Kode PIN adalah kode unik untuk masing-masing kendaraan sehingga tidak ada yang sama. Kode PIN di-register di pabrik. Kode

PIN juga dapat di-register dengan Hi-scan Pro melalui prosedur teaching. Kode PIN diperlukan pada saat melakukan teaching untuk ECM dan key. contoh : 1. Pada saat mengganti ECM (ECM perlu dinetralkan) 2. Pada saat kunci hilang 3. Pasa saat penambahan key Kode PIN dikontrol oleh Overseas service team atau dealer khusus yang diberi tugas untuk menanganinya. Ada beberapa program khusus yang dapat menemukan kode PIN yang hilang. Caranya dengan mengirimkan nomor VIN kendaraan (vehicle identification number) ke kantor perwakilan, jika ada dealer yang ingin mengatahui kode PIN untuk kendaraan tersebut. Kode PIN yang

salah dapat di-register ke ECM baru atau menetralkan ECM. Namun bisa menimbulkan masalah dikemudian hari, jika tidak ada seorangpun yang mengetahui kode yang salah tersebut. Key teaching dilakukan diakhir production line, setelah bengkel mengganti ECM yang rusak atau memberikan kunci tambahan ke pemilik mobil. Prosedur dimulai dari permintaan ECM mengenai data spesifik kendaraan dari tester. Status "virgin", ECM menyimpan data spesifik kendaraan (kode PIN), key teaching dapat dimulai. Status "learnt" ECM compares the vehicle specific data from tester with the stored data. Jika datanya cocok, maka proses key teaching dapat dilakukan. Jika kata kunci yang dimasukkan ke ECM salah sampai tiga kali, maka ECM akan menolak proses key teaching selama satu jam. Waktu tersebut tidak dapat dikurangi dengan manipulas apapun misalnya dengan memutus arus battery. Setelah satu jam lewat, maka proses key teaching dapat dilakukan kembali tentunya dengan kunci kontak ON dan perintah dari alat tester. ECM menyimpan data tersebut (IDE->Identifier number) di dalam EEPROM dan di dalam transponder (PIN code). Selanjutnya ECM menjalankan otorisasi untuk konfirmasi proses key teaching. Sebuah pesan akan ditampilkan di alat tester bila proses pemrogramannya sukses. Jika key sudah dikenali oleh ECM yaitu data teaching sebelumnya, maka otorisasi akan jalan dan data yang ada di dalam EEPROM akan di-update.

Untuk isi transponder tidak berubah (tidak memungkinkan untuk learnt transponder). Usaha key teaching ulang, dengan data yang sama akan dikenali oleh ECM. Dan ECM akan menolak key ini kemudian mengirimkan pesan ke tester. ECM menolak invalid key, yang coba dimasukkan untuk proses teaching, kemudian mengirimkan pesan penolakan ke tester. Key bisa menjadi invalid karena kerusakan transponder atau perihal lain, yang mengakibatkan proses pemrograman data menjadi tidak sukses. Jika ECM mendeteksi adanya perbedaan otorisasi pada transponder dan ECM, maka key dianggap invalid. Maksimal kombinasi key adalah 4 digit. Jika terjadi error pada saat melakukan servis di menu Immobilizer, status ECM tetap tidak berubah dan kode khusus akan tersimpan. Jika status ECM dan status key tidak cocok untuk masuk key teaching, maka prosesur pengetesan akan dihentikan dan kode kesalahan akan disimpan di dalam ECM. .E. Kesimpulan Immobilizer Keys adalah sebuah sistem manajemen mesin di dalam ECU(Electronic Control Unit/komputer yang mengatur sistem mobil) yang dapat mengenali sinyal yang dikirimkan dari kunci. Hal ini melibatkan penempatan sebuah microchip di kepala kuncinya, dimana chip tersebut adalah sebuah transmitter dan receiver mini. Apabila sinyal tidak dikenali, maka ECU tidak mengirimkan arus sehingga mesin tidak dapat dinyalakan. Dengan Immobilizer mesin dihidupkan dengan menggunakan remot control/trasponder. Transponder mengirimkan data secara spesifik untuk menghidupkan mesin. Apabila data tidak cocok mesin tidak dapat dihidupkan. Untuk menghidupkan mesin apabila kunci kontak hilang ataupun sistem eror. Dapat diseting ke konvensional dengan Hi Scan dengan memasukan kode pin. Sehingga mobil ini masih dapat dicuri akan tetapi pencuri harus memiliki Scaner, selain itu waktu untuk melakukan aksi pencurian akan lebih lama daripada aksi pencurian di mobil yang masih menggunakan kunci kontak konvensional. Sehingga sebelum mobil dibawa pencuri, tindakan pencurian

dapat segera diketahui. Dapat disimpulkan bahwa pencuri mobil yang telah menggunakan Immobilizer telah memiliki keahlian khusus. Pencuri amatir tidak dapat mencuri mobil yang telah dipasang sistem Immobilizer. Sehingga dengan adanya immobilizer dapat mengurangi aksi pencurian.

DAFTAR PUSTAKA Apa itu Emmobilizer key, 2011, http://www.manualbookmobil.com/news/56/ApaItu-Immobilizer-Keys, diakses pada hari jumat 20 April 2012 pada jam 17.00 WIB Cara kerja Emmobilizer key, 2009, http://kerockan.blogspot.com/2009/10/cara-kerjaimmobilizer-keys.html, diakses pada hari sabtu 21 April 2012 pada jam 8.00 WIB Engine Emmobilizer modul Step 2 Engine Immobilizer traning material and publication Teknologi Immobilizer keys, 2009, Honda-Indonesia.com, http://www.kiwod.com/tag/head-immobilizer/, diakses pada hari jumat 20 April 2012 pada jam 17.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai