Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2 PRAKTIKUM

PRACTICAL ENGINE CHASIS BODY & CONTROL SYSTEM

(AUTOMATIC TRANSMISION, ABS BLEEDING & FAULT SYSTEK)

MATA KULIAH TEKNOLOGI KENDARAAN BERMOTOR LANJUT

Kelompok 2

Anggota :

FAIZ ZULKIFLI ANNUR (20021037)

KHANSA YULISA SEKAR MAHARANI (20021038)

KHOIRUDDIN ZAENURI (20021039)

KOMANG ANDRE KRISTIAWAN (20021040)

LAELA FITRIYA (20021041)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

TEGAL

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energy dari
mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil. Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan
dalammobil merupakan mesinpembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara
600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500
rpm.

Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum,yaitu transmisi manual dan
transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara
kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat
ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja. Transmisi
manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan
perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimi manual terdiridari 3 sampai dengan 7
speed. Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan
sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi
manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal
kopling sudah teratur secara otomatis.

Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama,yaitu : Torque converter,Planetary gear


unit, dan Hydraulic control unit.Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan
dapat memperbesarmomen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump
impeller,Turbine runner.

Perkembangan dunia otomotif saat ini berkembang dengan pesat, banyak inovasi –
inovasi baru dibidang teknologi untuk menunjang efisiensi, keselamatan dan kemudahan
dalam perpindahan orang atau barang.salah perkembangan yang sekarang digencarkan adalah
dibidang keselamtan penggunaan kendaraan.

Dibidang keselamatan kita mengenal adanya teknologi pengereman. Pengereman


diciptakan untuk memperlambat kendaraan dengan agar berhenti tepat pada waktunya. Saat
ini orang banyak mengenal ABS (Antilock Brake System) atau teknologi untuk mencegah
ban terkunci saat dilakukan pengeraman dengan keras.

Pengereman dengan keras ini dapat menyebabkan ban terkunci dan akan hilang traksi
dengan permukaan jalan sehingga kendaraan akan tergelincir dijalan, saat ban tergelincir
dijalan maka kendaraan akan menjadi sulit dikendalikan, sehingga besar kemunkinan terjadi
kecelakaan.

Di dalam lingkup predictive maintenance, model fault diagnosis system juga


mendukung proses pemeliharaan prediktif selain model fault predictive system. Jika fault
predictive system fokus pada peningkatan efisiensi kerja melalui prediksi tingkat kesalahan,
fault diagnosis system fokus mendiagnosis dan menentukan kesalahan yang mana yang
terjadi.

Fault diagnosis system atau sistem diagnosis kesalahan bertujuan untuk menentukan
akar dari status yang diluar kendali. Diagnosis kesalahan ini melibatkan interpretasi status
saat ini dari pabrik yang diberikan pembacaan sensor dan pengetahuan proses. Sistem
diagnosis kesalahan terdiri dari analisis lengkap dari kesalahan yang terisolasi termasuk
pemeriksaan yang cermat terhadap mode kegagalan dan pengaruh data outlier. Sistem
diagnosis kesalahan juga memberikan saran yang relevan menurut catatan pemeliharaan dan
pedoman operasi khusus.
BAB II

ISI

PENGERTIAN

- Automatic Transmision

Automatic Transmision atau Transmisi otomatis atau A/T dapat diartikan sebagai
jenis transmisi dengan gigi yang dapat melakukan perpindahan dengan sendirinya. Hal ini
dapat terjadi berdasarkan beban mesin dari tekanan gas pedal dan laju kendaraan yang
dikemudikan.

Untuk mengoperasikannya juga berbeda dengan transisi manual karena membutuhkan


tuas pemindah gigi. Sedangkan, transmisi otomatis akan gigi gigi akan berpindah dengan
sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalanan dan jumlah muatan yang bervariasi.

Selain itu, transmisi otomatis dilengkapi dengan pengubah puntiran (torque converter)
yang difungsikan sebagai kopling otomatis untuk melajukan kendaraan.

- ABS

Rem ABS atau anti lock bracking system merupakan sebuah teknologi yang


menggunakan inovasi terbaru untuk sistem pengereman yang terdapat pada kendaraan.
Rem ABS sendiri memiliki fungsi utama untuk bisa meningkatkan keselamatan
pengendara.

Saat terjadinya penghentian laju atau kecepatan secara mendadak, teknologi rem ABS
akan dapat menghindari terjadinya penguncian pada bagian roda. Sistem rem ABS dapat
memudahkan Anda sebagai pengendara untuk mengendalikan mobil saat melakukan
pengereman mendadak.

Untuk beberapa tipe mobil dengan model yang lama, sistem ABS belum banyak
digunakan. Hal tersebut berakibat saat mobil melakukan pengereman mendadak,
pengemudi akan mudah dalam kehilangan kontrol mobil dan tentunya hal tersebut sangat
membahayakan. Dengan teknologi ABS, hal-hal seperti itu dapat Anda hindari saat
berkendara.
- Fault Sistem

Di dalam lingkup predictive maintenance, model fault diagnosis system juga


mendukung proses pemeliharaan prediktif selain model fault predictive system. Jika fault
predictive system fokus pada peningkatan efisiensi kerja melalui prediksi tingkat
kesalahan, fault diagnosis system fokus mendiagnosis dan menentukan kesalahan yang
mana yang terjadi,

Fault diagnosis system atau sistem diagnosis kesalahan bertujuan untuk menentukan
akar dari status yang diluar kendali. Diagnosis kesalahan ini melibatkan interpretasi status
saat ini dari pabrik yang diberikan pembacaan sensor dan pengetahuan proses. Sistem
diagnosis kesalahan terdiri dari analisis lengkap dari kesalahan yang terisolasi termasuk
pemeriksaan yang cermat terhadap mode kegagalan dan pengaruh data outlier. Sistem
diagnosis kesalahan juga memberikan saran yang relevan menurut catatan pemeliharaan
dan pedoman operasi khusus.

Diagnosis kesalahan menggunakan metode berbasis data sangat penting untuk


memantau sistem proses yang kompleks, tetapi kinerjanya sangat dipengaruhi oleh
kualitas informasi yang digunakan.

PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

- Alat
1. Scan Tool DZ Multi-Diag
2. Multi Meter
3. Tool Box
4. Penutup Mesin
- Bahan
1. Mobil Wuling Almaz
Prosedur K3 dan Protokol Kesehatan

1. Mengikuti apel dan mengisi absensi.


2. Mengikuti briefing pertama tentang pengenalan alat pelindung diri (APD) dan
penggunaan alat-alat yang dipimpin pengawas K3.
3. Melakukan pemeriksaan atau pengecekan APD untuk memastikan alat-alat yang akan
digunakan tidak rusak atau cacat sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan atau
memengaruhi kesehatan pekerja.
4. Memakai APD secara benar dengan mengikuti instruksi dari pengawas K3 dan
pengawas memastikan APD sudah digunakan secara benar.
5. Melakukan inspeksi terhadap mesin atau peralatan yang akan digunakan dalam
bekerja.
6. Mengikuti briefing kedua yang dipimpin pengawas K3 mengenai mekanisme kerja
untuk menghindari kecerobohan pekerja.
7. Memulai pekerjaan sesuai tugasnya masing-masing.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ialah bidang yang terkait dengankesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuahinstitusi maupun lokasi
proyek (Dra. Sri Redjeki, 2016).

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas,dan finansial.
Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang
terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjangwaktu.

Selain itu, ada prosedur operasi standar (Bahasa Inggris: standard operating
procedure, SOP) atau kadang disingkat POS, yang merupakan suatuset instruksi yang
memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Halini mencakup hal-hal dari operasi
yang memiliki suatu prosedur pasti atauterstandarisasi, tanpa kehilangan keefektifannya.
Setiap sistem manajemenkualitas yang baik selalu didasari oleh POS.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yangmemungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang amansecara fisik,
sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis,ataupun pendidikan dan
terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.

Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3


juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Tahapan Praktikum

- Langkah Kerja
1. Sebelum memulai praktikum siapkan alat dan bahan
2. Pasangkan alat praktikum pada kendaraan yang akan digunakan
3. Masukan beberapa kabel pada alat scan tool DZ Multi-Diag dengan kendaraan
4. Setelah kabel – kabel dimasukan ke beberapa sensor, aktifkan alat scan tool actial
5. Setelah scan tool DZ Multi-Diag diaktifkan nyalakan kendaraan mobil WUling
almaz.
6. Check/Identifikasi Automatic Transmision Control system meliputi :
 Identifikasi jenis kendaraan / engine pada berbagai kendaraan praktek
yang menggunakan Automatic Transmision tersedia (mis: Toyota 1NR,
2KD, 1TR, 2GD dll)
 Identifikasi jenis automatic transmission/AT atau CVT Transmision serta
komponen sensor, actuator dan TCU
 Tampilkan data stream pada TCM atau ECU dan Identifikasi jenis sensor,
switch dan actuator dan jumlah pin masing2
 Lakukan pengujian special function pada Tranmision Control Module
dengan scan tool catat prosedur, data dan analisisnya
7. Check dan lakukan prosedur ABS Bleeding menggunakan scan tool pada menu
special function atau utility
 Angkat kendaraan menggunakan hydraulic jack /alat lainnya dan buka ban
kendaraan untuk mendapatkan kondisi rem hydraulic pada roda yang akan
di bleeding
 Periksa minyak rem pada master cylinder tambahkan minyak rem jika
kurang
 Siapkan wadah plastic dan selang transparan untuk menampung minyak
rem proses bleeding, sambungkan pada bleeder valve
 Ikuti prosedur bleeding menggunakan scan tool dengan mengaktifkan
pompa dan valve pada hydraulic electronic control unit (HECU) pada
menu special function/utility
 Check dan identifikasi Wheel speed sensor pada ABS system, temukan
fault code dan cara mengatasinya.dengan scan tool dan tampilkan hasilnya
 Operasikan Scan Tool dan catat semua nilai parameter data yang
ditunjukan pada display sesuai jenis kendaraan (catat satuannya)
 Tampilkan karakeristik grafik minimal wheel speed sensor FR, FL, RR,
RL.
8. Check dan identifikasi Body Control Module dan lakukan pengetesan pada 2 jenis
actuator terangkan prosedurnya

- Pengamatan dan Hasil Praktikum

Tipe dan Fungsi Sensor pada Mobil

Mobil modern terdiri dari banyak komponen elektronik dan listrik yang saling
melengkapi. Komponen tersebut terdiri dari sensor, relay dan aktuator mesin. bagian
sensor pada mobil. Beberapa fungsi sensor mobil merupakan salah satu bagian
penting untuk kenyamanan dan keamanan berkendara.

Pengertian Sensor Pada Mobil

Kontrol computer yang kompleks membuat mesin mobil modern praktis memiliki
kemampuan rangsangan internal dan eksternal dan menyesuaikannya dengan keadaan
mobil itu sendiri. Sensor mesin adalah mata dan telinga mobil. Jika salah satunya
mengalami kerusakan, sama seperti manusia kehilangan salah satu indera mereka.

Sebuah mobil memerlukan tiga hal mendasar agar bisa berfungsi dengan baik dan
lancar: rasio udara dan bahan bakar yang benar, percikan api yang benar untuk
menyalakan mesin, dan ‘pemikiran’ sendiri untuk memastikan agar oli atau pelumas
mengalir di bagian mesin dan menjaga suhu mesin tetap stabil.

Setiap sensor dibuat untuk memberikan informasi terbaru pada komputer mesin
tentang aliran udara, rasio bahan bakar dan udara, serta poros engkol atau posisi
camshaft sehingga dapat menyesuaikan injeksi bahan bakar dan waktu percikan api
terjadi pada mesin.

Tipe-tipe sensor pada mobil

Secara umum, sensor mesin adalah alat elektro mekanis yang memantau berbagai
parameter mesin. Mesin menggunakan berbagai jenis sensor yang terutama terdiri dari
Thermocouple, Resistance Temperature Detectore (RTDs) dan sensor Hall Effect.

1. Thermocouple menggunakan dua konduktor berbeda yang saling kontak pada satu
atau lebih titik yang menghasilkan voltase. Sensor ini akan mengirimkan sinyal dalam
bentuk elektrik pada ECU. Sensor thermocouple adalah alat pengukur suhu yang
mengubah suhu menjadi muatan listrik. Biasanya diguanakan untuk pengukuran dan
pengendalian suhu seperti pada Engine Coolant Temperature Sensor (Sensor
Pendinginan Temperatur Mesin).
2. Detektor temperatur suhu atau RTD mengukur suhu dengan menghubungkan
hambatan elemen RTD dengan suhu. Elemen RTD terbuat dari logam murni seperti
platinum, nikel atau tembaga. Salah satu unit yang menggunakan sensor ini adalah
evaporator AC
3. Sensor Hall Effect terdiri dari transduser yang memvariasikan tegangan output sesuai
medan magnet. Sensor Hall Effect biasanya mendeteksi kecepatan dan digunakan
dalam aplikasi mobil seperti Crankshaft Speed

Fungsi sensor mobil

Beberapa sensor mobil memiliki berbagai fungsi yang bertugas mengukur komponen-
komponennya. Berikut beberapa fungsi sensor mobil yang ada pada mobil-mobil
modern yang telah dirangkum oleh tim Cintamobil,

 Air Fuel Ratio Meter: Memantau rasio bahan bakar udara yang pas untuk mesin
 Engine Speed Sensor: Memantau kecepatan mesin
 Throttle Position Sensor: Memantau posisi throttle di mesin
 Crank Position Sensor: Memantau posisi piston TDC pada mesin
 Cam Position Sensor: Memantau posisi katup pada mesin
 Knock Sensor: Mendeteksi ketukan pada mesin karena timing advance
 Manifold Absolute Pressure (MAP): Sensor yang digunakan untuk mengatur metering
bahan bakar
 Mass Air Flow (MAF): Memberitahu massa udara yang masuk ke mesin ECU
 Oxygen/Kambda Sensor: Memantau jumlah oksigen dalam knalpot
 Engine Coolant Temperature Sensor: Mengukur suhu mesin
 Vehicle Speed Sensor (VSS): Mengukur kecepatan kendaraan
 Fuel Pressure Sensor: Mengukur tekanan bahan bakar dalam sistem
 Spark Knock Sensor: Memastikan bahan bakar terbakar dengan benar
 Voltage Sensor: Mengatur kecepatan mobil dan memastikan kecepatannya dapat
dikontrol

Sama seperti manusia, fungsi sensor mobil membantu mobil untuk berjalan dengan
semestinya. Karena itu, pengendaraan dan perawatan yang baik akan membuat sensor-
sensor yang ada pada mobil berjalan dengan baik dan menghindari bahaya tak terlihat
yang ada pada mobil.

Anda mungkin juga menyukai