Anda di halaman 1dari 20

MOTOR PENGGERAK

Motor Penggerak

Motor Penggerak adalah sumber tenaga penggerak yang


diteruskan ke sistem pemindah daya yang akan
menggerakkan roda-roda sehingga kendaraan dapat
bergerak maju atau mundur.
Persyaratan Teknis
PP 55 tahun 2012 Pasal 12
Motor penggerak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 huruf b meliputi:
 a. motor bakar;
 b. motor listrik; dan
 c. kombinasi motor bakar dan motor listrik.
 
Motor penggerak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi persyaratan:
a. mempunyai daya untuk dapat mendaki pada jalan
tanjakan dengan sudut kemiringan minimum 8
(delapan derajat) dengan kecepatan minimum 20 (dua
puluh) kilometer per jam pada segala kondisi jalan;
b. motor penggerak dapat dihidupkan dari tempat duduk
pengemudi;
c. motor penggerak Kendaraan Bermotor tanpa Kereta Gandengan
atau Kereta Tempelan, selain Sepeda Motor harus memiliki
perbandingan antara daya dan berat total Kendaraan berikut
muatannya paling sedikit sebesar 4,50 (empat koma lima puluh)
kilo Watt setiap 1.000 (seribu) kilogram dari JBB atau JBKB;
d. motor penggerak pada Kendaraan Bermotor yang digunakan
untuk menarik Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, bus tempel
dan bus gandeng, selain Sepeda Motor harus memiliki
perbandingan antara daya dan berat total Kendaraan berikut
muatannya paling sedikit sebesar 5,50 (lima koma lima puluh) kilo
Watt setiap 1.000 (seribu) kilogram dari JBB atau JBKB; dan
e. perbandingan antara daya motor penggerak dan berat
Kendaraan khusus atau Sepeda Motor ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan lalu lintas dan angkutan serta kelas jalan.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b sampai dengan huruf e tidak berlaku untuk
Kendaraan Bermotor yang dirancang dengan
kecepatan tidak melebihi 25 (dua puluh lima)
kilometer per jam pada jalan datar.
Persyaratan Teknis
PP 55 tahun 2012 Pasal 13
Setiap motor penggerak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 harus dibubuhkan nomor motor
penggerak.
 
Nomor motor penggerak sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) harus:
a. ditempatkan secara permanen pada bagian tertentu
pada motor penggerak;
b. ditulis dalam bentuk embos ke dalam atau keluar
atau dalam bentuk lain; dan
c. mudah dilihat dan dibaca.
Pengujian Fisik
PP 55 Tahun 2012 Pasal 124

(1). Pengujian fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal


123 ayat (1) huruf a dilakukan melalui pemeriksaan
persyaratan teknis secara visual dan pengecekan
secara manual dengan atau tanpa alat bantu.
 
(2). Pemeriksaaan persyaratan teknis secara visual
terhadap landasan Kendaraan Bermotor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

b. nomor dan tipe motor penggerak;


CONTOH NOMOR MESIN
KESIMPULAN
 Nomor mesin tidak ada/tidak sesuai
Nomor mesin dengan STNK;
kondisi mesin  Kondisi kabel, selang, pipa,
sedemikian rupa sehingga
tentang kebocoran kerusakan dapat diperkirakan dapat
minyak dan bahan segera terjadi ;
 Kebocoran minyak pelumas, bahan
bakar serta periksa bakar, dan air yang berlebihan ;
semua pipa, selang  Tutup saringan (filter) udara tidak
ada ;
dan kabel-kabel yang  Saringan udara tidak ada ;
menuju ke mesin,  Komponen-komponen mesin tidak
dudukan mesin terpasang dengan erat.
 Dudukan mesin tidak ada/rusak
MESIN
Berdasarkan jenis pembakaran mesin
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis
pembakaran

Mesin Pembakaran Luar


Mesin pembakaran dalam
MESIN PEMBAKARAN DALAM
Mesin pembakaran dalam dibedakan menjadi 2 (dua)

Mesin Diesel

Mesin Bensin
MESIN DIESEL
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih
spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh
alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel
menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan
dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian
diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Kelebihan Mesin Diesel
 Untuk jarak tempuh yang jauh hanya memerlukan
sedikit bahan bakar;
 Torsi yang lebih besar sehingga kebanyakan dipakai
pada mobil off road;
 Bahan bakar yang mudah didapat;
 Sifat bahan bakar tidak mudah terbakar;

 Tidak terdapat komponen elektronika seperti busi


atau distributor sehingga tidak prlu khawatir apabila
melintas di jalan yang berair atau banir sekalipun;
 Mesin diesel lebih bandel dan awet.
Kelemahan Mesin Diesel
Suara mesin lebih berisi dibandingkan dengan mobil
bensin;
Apabila injector pada mesin diesel terkena air akan
mudah bermasalah;
Respon akselerasi lebih lambat dibandingkan dengan
mesin bensin;
Tingkat pencemaran udara yang tinggi karena asap
hitam yang dikeluarkan tapi lebih berbahaya yaitu
hasil sisa gas buang dari mesin bensin.
MESIN BENSIN
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto
adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang
menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran,
dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin
atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam
metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan
mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi
untuk prosespembakaran.
Kelebihan Mesin Bensin

Akselerasi lebih responsif;


Suara mesin lebih halus dibandingkan dengan
mesin diesel;
Perawatannya mudah;
Spesifikasi teknis mesin lebih mudah untuk
dipahami
Kelemahan Mesin Bensin
Torsi yang lebih besar akan diperoleh saat akselerasi
tinggi;
Pencemaran lebih tinggi karena gas buangnya
mengandung racun yang berbahaya misalanya
CO(karbon monoksida), HC (hidrokarbon, Timbal
(Pb), dll;
Sifat bahan bakar yang mudah terbakar;
Lebih rentan terhadap air karena memiliki banyak
sistem kelistrikan.
NOMOR MESIN
Nomor mesin adalah identitas suatu mesin di
setiap kendaraan bermotor. Nomor mesin
selalu ditempatkan pada bagian mesin yang
datar misalnya di dekat blok silinder dengan
tulisan emboss keluar maupun ke dalam serta
mudah dibaca.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai