Anda di halaman 1dari 25

PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR MEWU-

JUDKAN KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN

Sapto Widhi Harsono, A.Ma.PKB .,S.I.P., M.M


PENGUJIAN KENDARAAN
BERMOTOR (PKB)
Pengertian PKB

Yang dimaksud dengan


Pengujian Kendaraan Bermotor
(PKB) ialah serangkaian
kegiatan memeriksa, menguji
dan menganalisa kondisi teknis
kendaraan bermotor guna
terjaminnya kelaikan dari pada
kendaraan bermotor tersebut.
TUJUAN PKB
• Tujuan diselenggarakannya
Pengujian Kendaraan
Bermotor (PKB) adalah :
untuk menjaga agar
kendaraan tersebut tidak
mengandung kekurangan-
kekurangan teknis yang
diketahui dan dapat diduga
menimbulkan bahaya.
Fungsi PKB
Melalui PKB secara Berkala diharapkan dapat :

1. mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya:


• kecelakaan lalu lintas
• kebakaran
• gangguan terhadap lingkungan
• kerusakan-kerusakan berat pada waktu pemakaian;
2. Memberikan informasi kepada pemilik atau pemegang kendaraan
tentang daya angkut, tekanan sumbu terberat, kelas jalan bagi
kendaraan yang bersangkutan, yang tercantum dalam buku uji
(Bukti Lulus Uji Elektronik / BLUE)
LANJUTAN

3. Memberikan saran-saran perbaikan kepada perusahaan-


perusahaan bengkel kendaraan bermotor tentang rehabili-
tasi kondisi teknis kendaraan wajib uji secara berkala.
4. Menyajikan data kwantitatif tentang potensi armada
angkutan orang atau angkutan barang setempat, dalam
hubungannya dengan pembinaan angkutan pada umumnya.
DASAR HUKUM
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

1 Undang – Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2 Undang – Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3 Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2012 tentang Kendaraan

4 PM No. 19 Tahun 2021 Tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor

5 KM No. 63 Tahun 1993 Tentang Ambang Batas Pengujian Kendaraan Bermotor

6 PM No. 33 Tahun 2018 Tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor

PM No. 30 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas PM No. 33 Tahun 2018 Tentang Pengujian Tipe Kendaraan
7 Bermotor

8 PM No. 45 Tahun 2020 Tentang Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor dengan Motor Penggerak Meng-
gunakan Motor Listrik
KENDARAAN WAJIB UJI

Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan,


dan Kereta Tempelan yang diimpor, dibuat
dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan dijalan wajib dilakukan pen-
gujian

UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 49(1)


MACAM PENGUJIAN

Pengujian Sebagaimana dimaksud meliputi :


a. Uji Tipe ; dan
b. Uji Berkala

UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 49(2)


PELAKSANAAN UJI TIPE

Uji tipe wajib dilakukan bagi setiap


Kendaraan Bermotor, Kereta
Gandengan, dan Kereta Tempelan,
yang diimpor, dibuat dan/atau
dirakit didalam negeri, serta
modifikasi kendaraan Bermotor yang
menyebabkan perubahan Uji Tipe

UU No. 22 Tahun Pasal 50


PELAKSANAAN UJI
BERKALA

Pemeriksaan dan Pengujian Fisik


Mobil Penumpang Umum, Mobil
Bus, Mobil Barang, Kendaraan
Khusus, Kereta Gandengan, dan
Kereta Tempelan meliputi
Pengujian terhadap persyaratan
teknis dan laik jalan.
*Ambulans termasuk Kendaraan
Mobil Penumpang Bukan Umum
tetapi termasuk beresiko tinggi

UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 54


1. PERSYARATAN TEKNIS KENDARAAN
BERMOTOR (PP 55 TAHUN 2012 PASAL 6)
 Setiap Kendaraan Bermotor yang
dioperasikan dijalan harus
memenuhi persyaratan teknis;
 Persyaratan teknis terdiri atas:

a) Susunan
b) Perlengkapan
c) Ukuran
d) Karoseri
e) Rancangan teknis kendaraan sesuai dengan
peruntukannya

f) Pemuatan
g) Penggunaan
h) Penggandengan kendaraan bermotor ; dan
i) Penempelan kendaraan ber-motor
2. PERSYARATAN LAIK JALAN KENDARAAN
BERMOTOR (PP 55 TAHUN 2012 PASAL 64)

 Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan dijalan harus memenuhi Per-


syaratan Laik Jalan
 Persyaratan Laik Jalan ditentukan berdasarkan kinerja minimal Kendaraan
Bermotor palng sedikit meliputi :

a) Emisi gas buang g) Daya pancar dan arah sinar lampu


b)Kebisingan suara utama
c) Efisiensi sistem rem h) Radius putar
utama i) Akurasi alat penunjuk kecepatan
d)Efisiensi sistem rem j) Kesesuaian kinerja roda dan kondisi
parkir ban; dan
e) Kincup roda depan k) Kesesuaian daya mesin penggerak
f) Suara klakson terhadap berat kendaraan
PP Nomor 30 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
PASAL 16

1. Pengujian Kendaraan Bermotor hanya da-


pat dilakukan oleh unit pelaksana pengu-
jian Kendaraan Bermotor yang memiliki:
a.fasilitas dan peralatan pengujian yang
akurat, sistem dan prosedur pengujian,
dan sistem informasi manajemen
penyelenggaraan pengujian; dan
b.tenaga penguji yang memiliki sertifikat
kompetensi penguji kendaraan bermotor.
1. EMISI GAS BUANG
 MOTOR BAKAR CETUS API (MOTOR BENSIN):
MAKSIMAL :
- CO : 4,5% & HC : 1200 ppm (tahun sebelum 2007)
- CO : 1,5% & HC : 200 ppm (2007 ke atas)
 MOTOR BAKAR PENYALAAN KOMPRESI (MOTOR
DIESEL): MAKSIMAL
- 70% JBB <3500Kg Tahun <2010
- 40% JBB <3500Kg Tahun >2010
- 70% JBB >3500Kg Tahun <2010
- 50% JBB >3500Kg Tahun >2010

(KEP.MEN LH NO.05/2006)
2. KEMAMPUAN PANCAR UTAMA

•AMBANG BATAS :
 KEMAMPUAN PANCAR UTAMA
LAMPU JAUH MINIMAL : 12.000 CD
 SUDUT DEVIASI KE KANAN : 0 . 34’
(10 cm / 10 meter atau 0, 62
%)
 SUDUT DEVIASI KE KIRI : 1 . 09’
(20 cm / 10 meter atau 1, 27
%)
 TINGGI LAMPU : MAKSIMAL 1,25
METER
 TINGGI LAMPU BELAKANG (STOP
LAMPU) MAKSIMAL 2,1 METER KM 63 / 1993. PASAL 9. AYAT 1&2
3. SIDE SLIP TESTER

•KINCUP RODA DEPAN


•AMBANG BATAS :
 MAKSIMAL : ± 5 mm /
meter
DIUKUR PADA KECEPATAN
5KM/JAM

KM 63 / 1993. PASAL 7. AYAT 1 & 2


4 BRAKE TESTER

•REM
•AMBANG BATAS :
EFISIENSI REM UTAMA
(GAYA REM UTAMA)
MINIMAL : 50 % x G Axle
( diukur dengan BK )
5. PEMERIKSAAN KOLONG
Matur Nuwun
Dinas Perhubungan Kabu-
paten Klaten

Anda mungkin juga menyukai