Anda di halaman 1dari 5

MOTOR BAKAR 2 TAK PADA BENSIN DAN DIESEL

Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Mesin Konversi Energi

Disusun Oleh :
Arry Firmansyah
Prajka Ahmad Raihan
Putut Sa’id Zanjabila

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dunia otomotif, dikenal beberapa teknologi mesin sumber tenaga kendaraan
berbahan bakar bensin, yaitu 2 tak (dua langkah) dan 4 tak (empat langkah). Namun
sejak dua dekade terakhir ini, beberapa negara maju telah menetapkan pembatasan
penggunaanmesin 2 tak. Bahkan AS telah melarang penjualan sepeda motor 2 tak
yang berkapasitas mesin 100cc ke atas sejak tahun 1985.motor bakar salah satu
jenis mesin pembakaran dalam, yaitu mesin tenaga dengan ruang bakar yang
terdapat di dalam mesin itu sendiri (internal combustion engine),sedangkan mesin
dengan pembakaran luar disebut (external combustion engine). Dimana orang untuk
tujuan tertentu perlu mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk lain dan alatnya
yang disebut pesawat atau mesin. motor bakar adalah mesin atau pesawat tenaga
yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial
untuk melakukan kerja mekanik dengan merubah energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas (thermal) dan potensial sehingga menghasilkan energi
mekanik. cara memperoleh energi thermal tersebut dari hasil proses pembakaran
bahan bakar di dalam mesin itu sendiri.Di dunia otomotif, dikenal beberapa teknologi
mesin sumber tenaga kendaraan berbahan bakar bensin, yaitu 2 tak (dua langkah)
dan 4 tak (empat langkah). Namun sejak dua dekade terakhir ini, beberapa negara
maju telah menetapkan pembatasan penggunaan mesin 2 tak. Bahkan AS telah
melarang penjualan sepeda motor 2 tak yang berkapasitas mesin 100cc ke atas
sejak tahun 1985.maka dari itu, dalam makalah ini akan dikupas mengenai mesin 2
tak.
Rumusan Masalah
Defiisi dari mesin 2 tak
sejarah mesin 2 tak
Apa yang dimaksud motor bakar 2 tak
Prinsip kerja dari mesin 2 tak
Jenis Mesin 2 tak bensin dan diesel
Cara mengukur perdorma dari mesin 2 tak
Aplikasi terkini dari mesin 2 tak
Definisi Mesin 2 tak
Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-
tak yang mengalami empat langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran,
meskipun keempat proses intake, kompresi, tenaga dan pembuangan juga terjadi.

Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama dalam rancangan
piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar dan
mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat.

Sejarah
Mesin dua langkah komersial pertama yang melibatkan kompresi silinder diciptakan
oleh insinyur Skotlandia Dugald Clerk, yang mematenkan desainnya pada tahun
1881. Namun, tidak seperti kebanyakan mesin dua tak, mesin ini memiliki silinder
pengisi daya yang terpisah. The crankcase scavenged engine(Scavenging adalah
proses penggantian gas buang dalam silinder mesin pembakaran internal dengan
campuran udara/bahan bakar segar), menggunakan area di bawah piston sebagai
pompa pengisian, umumnya dikreditkan ke seorang Inggris Joseph Day.Pada
tanggal 31 Desember 1879, seorang penemu dari Jerman Karl Benz memproduksi
mesin bensin dua langkah, di mana ia menerima paten pada tahun 1880 di Jerman.
Mesin dua langkah pertama yang benar-benar praktis diciptakan oleh orang dari
Yorkshire yaitu Alfred Angas Scott, yang mulai memproduksi sepeda motor
berpendingin air dua silinder pada tahun 1908.
Mesin bensin dua langkah dengan pengapian percikan listrik sangat berguna dalam
aplikasi ringan atau portabel seperti gergaji mesin dan sepeda motor. Namun, ketika
berat dan ukuran tidak menjadi masalah, potensi siklus untuk efisiensi
termodinamika yang tinggi membuatnya ideal untuk mesin pengapian kompresi
diesel yang beroperasi dalam aplikasi besar yang tidak sensitif terhadap berat,
seperti propulsi laut, lokomotif kereta api, dan pembangkit listrik. Dalam mesin dua
langkah, gas buang mentransfer lebih sedikit panas ke sistem pendingin daripada
empat langkah, yang berarti lebih banyak energi untuk menggerakkan piston, dan
jika ada, turbocharger.
Prinsip Kerja
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros
engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat
dengan poros engkol (crankshaft).
Ruang bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat poros engkol
(crankshaft). Sering disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil
campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan
proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.

Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.

Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di
bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin
meningkat pula tekanan di ruang bilas.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih
dahulu.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam
ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong
keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.

Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan
oleh karburator atau sistem injeksi.
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan
menyala, sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar
tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini
dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa
terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran
membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala
api busi atau dengan suntikan bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai