SERVIS KENDARAAN
Disusun Oleh:
2018
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL
MOTOR BAKAR
Menurut Karyanto (2001), motor bakar adalah suatu pesawat tenaga yang
dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran
bahan bakar. Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu
motor pembakaran dalam (internal combustion engines) dan motor pembakaran luar
(external combustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang
energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar
dilakukan di luar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor
pembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang
diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itu
sendiri, seperti motor diesel dan motor bensin.
Golongan Kelompo Gerak Daya Penggunaa Statu
k jenis mesi n yang khas s
n (tahu
n
1970)
Rotasi Aktif
Motor Turbin S&B Pusat
pembakaran uap tenaga
luar (External listrik,
Combustion kapal laut
Engines)
Keterangan :
K = Kecil, di bawah 1.000 kW
MOTOR 4 LANGKAH
Motor 4 – langkah menurut Karyanto (2002), adalah suatu motor yang tiap satu
silindernya untuk mendapatkan satu kali pembakaran membutuhkan empat kali
gerakan piston yaitu dua kali bergerak ke bawah atau dua kali putaran poros engkol.
Pengertian sistem bahan bakar adalah suatu sistem dimana bahan bakar dari
tangki penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya dengan
dibantu dengan sebuah pompa (Suhodo, 2002).
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi
suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga yang
berasal dari bahan bakar.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem
pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga
atau tidak maksimal dan hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta
mempengaruhi daya motor.
Proses pembakaran pada mesin diesel dibagi menjadi 4 periode. Bahan bakar
diinjeksikan pada akhir langkah kompresi, dimana sebelumnya udara sudah diisap ke
dalam ruang bakar. Perubahan tekanan yang terjadi dalam proses pembakaran ini
menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran tersebut
adalah periode waktu pembakaran tertunda, periode perambatan api, periode
pembakaran langsung, dan periode pembakaran lanjut.
Sistem Bahan Bakar Diesel adalah mesin diesel jenis mesin dengan
karakteristik performa yang handal dengan pemakaian bahan bakar yang irit. Karena
keiritannya itu mesin diesel banyak diaplikasikan pada jenis mobil niaga seperti truk
hingga bus besar. Mengapa diesel bisa lebih irit namun bertenaga ? karena sistem
bahan bakar diesel menggunakan solar yang memiliki daya ledak cukup tinggi. Jika
solar ini diinjeksikan kedalam ruang bakar yang sudah dikompresi hingga 22 kali
lebih kecil maka ledakan tinggi akan membuat mesin bekerja secara efisien.
Fungsi Sistem Bahan Bakar
Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani oleh satu pompa penekan
bahan bakar. Jadi, setiap pengabut dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar.
Pompa penekan bahan bakar adalah pompa plunyer yang dilengkapi dengan pengatur
kapasitas pengabutan, sedangkan daya untuk menggerakkan pompa diambil dari daya
motor itu sendiri. Pompa penekan bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui
pipa tekanan tinggi dan nozel akan memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder
sesuai dengan bentuk mulut atau lubang nozel (Boentarto, 1996).
Pompa tipe ini memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing
maupun untuk pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan. Jumlah
pengabutan bahan bakar setiap langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh
sedangkan pada keadaan motor diesel tanpa beban mencampai 1/100.000 dari volume
silindernya (Daryanto, 2004).
Pada sistem distribusi hanya menggunakan sebuah pompa penekan bahan bakar untuk
melayani semua pengabut yang ada disetiap silinder. Pada sistem ini pompa tersebut
mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi masuk ke dalam distributor. Pompa
penekan bahan bakar pada sistem distributor juga dilengkapi dengan alat pengatur
kapasitas (Arismunandar, 2002)
Pada sistem ini tidak diperlukan pipa-pipa tekanan tinggi karena pompa penekan
bahan bakar dan pengabut dibuat menjadi satu kesatuan. Pada setiap silinder dilayani
oleh satu pengabut yang bekerjanya diatur oleh poros kam, batang penekan dan tuas.
Pada unit pengabut terdapat sebuah plunyer yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar dan menentukan saat pemasukan bahan
bakar ke dalam silinder (Boentarto, 1996). Sistem bahan bakar motor diesel dibuat
sedemikian presisi agar dapat menghasilkan kemampuan yang cukup pada waktu
tegangan tinggi. Jika kebetulan terdapat kotoran kecil atau air masuk kedalam bahan
bakar, maka daya tahan pemakaian pompa penekan bahan bakar dan pengabut yang
merupakan bagian terpenting dari motor diesel dapat dikurangi.
Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (inline fuel injection pump)
Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi sebaris dapat
dilihat pada gambar 8, yaitu dengan pompa injeksi Bosch.
Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (Tipe Bosch)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas,
terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan
demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara
individual.
Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung
dengan priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran dari bahan bakar. Priming pump berfungsi untuk
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding), sedangkan water
sedimenter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan
perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu
maka magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan menyalakan
lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air
telah terkumpul pada water sedimenter. Water sedimenter mempunyai keran di
bawahnya, air dapat dikeluarkan dengan membuka keran dan menggerakkan priming
pump.
Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari kertas.
Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk
mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line
merupakan satu unit bersama feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
3. Pompa Priming (Priming Pump)
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).
Cara kerjanya sebagai berikut:
- Saat pump handle diteken
Diafragma bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka dan bahan
bakar mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check valve tertutupmencegah
bahan bakar mengalir kembali.
- Saat pump handle dilepas
Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4) mendorong pushrod (3)
kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pressure
chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.
- Saat Pengeluaran
Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod.
Piston menekan bahan bakar di dalam pressure chamber, membuka outlet valve dan
bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.
- Saat Tekanan Tertinggi
Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9) yang terletak
di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2
kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston.
Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.
6. Injection Nozzle
Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle berfungsi untuk
menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle
dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in). Karena itu, kedua
komponen itu dalam proses penggantiannya harus secara bersama-sama.
Cara kerjanya sebagai berikut.
- Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran
minyak (oil passage) pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah
nozzle body.
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung
needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong
ke atas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar
- Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan
pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menutup saluran
bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle
body, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.