Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

SERVIS KENDARAAN

SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL KONVENSIONAL

Disusun Oleh:

Arvian Bayu Prasetiyo 1541220058

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2018
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL

MOTOR BAKAR

Menurut Karyanto (2001), motor bakar adalah suatu pesawat tenaga yang
dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran
bahan bakar. Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu
motor pembakaran dalam (internal combustion engines) dan motor pembakaran luar
(external combustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang
energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar
dilakukan di luar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor
pembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang
diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itu
sendiri, seperti motor diesel dan motor bensin.
Golongan Kelompo Gerak Daya Penggunaa Statu
k jenis mesi n yang khas s
n (tahu
n
1970)
Rotasi Aktif
Motor Turbin S&B Pusat
pembakaran uap tenaga
luar (External listrik,
Combustion kapal laut
Engines)

Motor Motor Translas K& Kendaraan Aktif


pembakar diesel i B darat,
dalam(Interna industri,
l Combustion lokomotif,
Engines) kapal laut,
pusat
tenaga
listrik

( Sumber : Arismunandar, 2002 )

Keterangan :
K = Kecil, di bawah 1.000 kW

S = Sedang, antara 1.000 – 10.000 kW


B = Besar, di atas 10.000 kW

MOTOR 4 LANGKAH
Motor 4 – langkah menurut Karyanto (2002), adalah suatu motor yang tiap satu
silindernya untuk mendapatkan satu kali pembakaran membutuhkan empat kali
gerakan piston yaitu dua kali bergerak ke bawah atau dua kali putaran poros engkol.

Prinsip Kerja Mesin Diesel


Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin
gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara
dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark
ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api
listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor
diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan
udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik
dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang
bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai
suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas
(TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan
tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar
akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar
bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan
suhu udara kompresi kira-kira 600ºC. Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan
system pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel
diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump)
dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition). Motor
diesel yang ada dewasa ini merupakan bentuk perkembangan teknologi dibidang
otomotif, penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf
Diesel (1858 – 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun 1892,
tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan dengan baik pada tahun 1897.
Gas pembakaran yang terjadi akibat udara yang dikompresi dan bahan bakar yang
diinjeksi di dalam ruang bakar, yaitu ruangan yang dibatasi oleh dinding silinder,
kepala torak dan kepala silinder mampu menggerakkan torak yang selanjutnya
memutar poros engkol. Torak bergerak translasi bolak-balik di dalam silinder
dihubungkan dengan pena engkol pada poros engkol yang berputar pada bantalannya,
dengan perantaraan batang penggerak.

Prinsip Kerja Motior Diesel 4 Langkah

Pada motor diesel 4-langkah terdapat langkah-langkah :


1. langkah hisap (Suction - Sroke)

2. langkah kompresi (Compression - Stroke)

3. langkah usaha (Power – Stroke)

4. langkah buang (Exhaust – Stroke)


1. Langkah hisap (Suction Stroke)
a. Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju ke titik mati bawah
(TMB).
b. Katup masuk terbuka, katup buang tertutup, karena langkah hisap
piston udara murni masuk ke dalam silinder mesin melalui intake
manifold katup masuk.
2. Langkah kompresi (compression stroke)
a. Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup masuk dan katup buang
tertutup.
b. Volume udara yang dikompresikan oleh piston dalam silinder antara
1/12 sampai 1/16 bagian dari seluruh volume silinder.
c. Kompresi udara (kepadatan) sampai tekanan tinggi antara 35-40
kg/cm2.
3. Langkah kerja (Power Stroke)
a. Katup masuk dan katup buang tertutup.
b. Sedikit sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) panas udara
yang dikompresi atau dipampatkan mencapai suhu 500 – 7000C,
kemudian pada saat bersamaan pengabut (Injector Nozzle)
menyemprotkan bahan bakar solar yang berbentuk kabut dimana
sifatnya mudah terbakar.
c. Setelah tejadi pembakaran bahan bakar tersebut, maka tekanan gas di
dalam silinder dengan cepat naik mencapai tekanan 50 kg/cm2 dan
mendorong piston dari titik mati atas (TMA) menuju ke titik mati
bawah (TMB) menghasilkan langkah kerja dari motor tersebut.
4. Langkah pembuangan (exhaust stroke)
a. Katup masuk tertutup, katup buang terbuka.
b. Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
maka sisa-sisa pembakaran tadi dibuang melalui katup buang dan
diteruskan ke manifoldbuang (Karyanto, 2001).
Sistem Bakar Diesel

Pengertian sistem bahan bakar adalah suatu sistem dimana bahan bakar dari
tangki penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya dengan
dibantu dengan sebuah pompa (Suhodo, 2002).
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi
suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga yang
berasal dari bahan bakar.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem
pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga
atau tidak maksimal dan hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta
mempengaruhi daya motor.
Proses pembakaran pada mesin diesel dibagi menjadi 4 periode. Bahan bakar
diinjeksikan pada akhir langkah kompresi, dimana sebelumnya udara sudah diisap ke
dalam ruang bakar. Perubahan tekanan yang terjadi dalam proses pembakaran ini
menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran tersebut
adalah periode waktu pembakaran tertunda, periode perambatan api, periode
pembakaran langsung, dan periode pembakaran lanjut.
Sistem Bahan Bakar Diesel adalah mesin diesel jenis mesin dengan
karakteristik performa yang handal dengan pemakaian bahan bakar yang irit. Karena
keiritannya itu mesin diesel banyak diaplikasikan pada jenis mobil niaga seperti truk
hingga bus besar. Mengapa diesel bisa lebih irit namun bertenaga ? karena sistem
bahan bakar diesel menggunakan solar yang memiliki daya ledak cukup tinggi. Jika
solar ini diinjeksikan kedalam ruang bakar yang sudah dikompresi hingga 22 kali
lebih kecil maka ledakan tinggi akan membuat mesin bekerja secara efisien.
Fungsi Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar berfungsi untuk (Surbakty, 1985) :


a. Mengalirkan bahan bakar dari tangki harian sampai ke ruang bakar.
b. Mengatur jumlah bahan bakar yang dikabutkan.
c. Mengatur saat pengabutan yang tepat.
d. Mengatur lamanya pengabutan.
e. Mengabutkan bahan bakar dan memasukannya ke dalam silinder
f. Mendistribusikan bahan bakar yang telah ditakar kesetiap silinder.
g. Metode Pengabutan Bahan Bakar
Metode pengabutan bahan bakar yang banyak digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengabutan sistem pompa pribadi (Individual Jerk Pump)


Sumber : BPP Tegal

Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani oleh satu pompa penekan
bahan bakar. Jadi, setiap pengabut dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar.
Pompa penekan bahan bakar adalah pompa plunyer yang dilengkapi dengan pengatur
kapasitas pengabutan, sedangkan daya untuk menggerakkan pompa diambil dari daya
motor itu sendiri. Pompa penekan bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui
pipa tekanan tinggi dan nozel akan memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder
sesuai dengan bentuk mulut atau lubang nozel (Boentarto, 1996).
Pompa tipe ini memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing
maupun untuk pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan. Jumlah
pengabutan bahan bakar setiap langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh
sedangkan pada keadaan motor diesel tanpa beban mencampai 1/100.000 dari volume
silindernya (Daryanto, 2004).

2. Pengabutan sistem distribusi

Sumber : BPP Tegal

Pada sistem distribusi hanya menggunakan sebuah pompa penekan bahan bakar untuk
melayani semua pengabut yang ada disetiap silinder. Pada sistem ini pompa tersebut
mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi masuk ke dalam distributor. Pompa
penekan bahan bakar pada sistem distributor juga dilengkapi dengan alat pengatur
kapasitas (Arismunandar, 2002)

3. Pengabutan sistem unit pengabut

Sumber : BPP Tegal

Pada sistem ini tidak diperlukan pipa-pipa tekanan tinggi karena pompa penekan
bahan bakar dan pengabut dibuat menjadi satu kesatuan. Pada setiap silinder dilayani
oleh satu pengabut yang bekerjanya diatur oleh poros kam, batang penekan dan tuas.
Pada unit pengabut terdapat sebuah plunyer yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar dan menentukan saat pemasukan bahan
bakar ke dalam silinder (Boentarto, 1996). Sistem bahan bakar motor diesel dibuat
sedemikian presisi agar dapat menghasilkan kemampuan yang cukup pada waktu
tegangan tinggi. Jika kebetulan terdapat kotoran kecil atau air masuk kedalam bahan
bakar, maka daya tahan pemakaian pompa penekan bahan bakar dan pengabut yang
merupakan bagian terpenting dari motor diesel dapat dikurangi.

Proses pembakaran mesin diesel


Proses Pembakaran Bahan Bakar Pada Motor Diesel. Seperti telah
diterangkan terdahulu motor diesel tidak memerlukan busi. Disamping itu, berlainan
dengan pada motor bensin, pada motor diesel penyalaan bahan bakar itu tidak dimulai
pada satu titik, tetapi terjadi di beberapa tempat, dimana terdapat campuran bahan
bakar udara yang ideal untuk pembakaran. Proses pembakaran adalah suatu reaksi
kimia cepat antara bahan bakar (hidrokarbon) dengan oksigen dari udara. Proses
pembakaran ini tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan terjadi dalam
beberapa tahap. Disamping itu penyemprotan bahan bakar juga tidak dapat
dilaksanakan sekaligus tetapi berlangsung antara 30 - 40 derajat sudut engkol. Supaya
lebih jelas baiklah kita perhatikan garafik tekanan versus besarnya sudut engkol
seperti tertulis pada Gambar. Pada gambar ini dapat dilihat tekanan udara akan naik
selama langkah kompresi berlangsung.
Beberapa derajat sebelum torak mencsapai TMA bahan bakar mulai
disemprotkan. Bahan bakar akan segera menguap dan bercampur dengan udara yang
sudah bertemperatur tinggi. Oleh karena temperaturnya sudah melebihi temperatur
penyalaan bahan bakar, bahan bakar akan terbakar sendiri dengan cepat. Waktu yang
diperlukan antara saat bahan bakar mulai disemprotkan dengan saat mulai terjadinya
pembakaran dinamai periode persiapan pembakaran (1) Waktu persiapan pembakaran
bergantung pada beberapa faktor, antara lain pada tekanan dan temperatur udara pada
saat bahan bakar mulai disemprotkan, gerakan udara dan bahan bakar, jenis dan
derajat pengabutan bahan bakar, serta perbandingan bahan bakar-udara lokal. Jumlah
bahan bakar yang disemprotkan selama periode persiapan pembakaran tidaklah
merupakan faktor yang terlalu menentukan waktu persiapan pembakaran. Sesudah
melampoi periode persiapan pembakaran, bahan bakar akan terbakar dengan cepat.
Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar. sebagai garis lurus yang menanjak, karena
proses pembakaran tersebut terjadi dalam suatu proses pengecilan volume (selama itu
torak masih bergerak menuju TMA). Sampai torak bergerak kembali beberapa derajat
sudut engkol sesudah TMA, tekananya masih bertambah besar tetapi laju kenaikan
tekanannya berkurang. Hal ini disebabkan karena kenaikan tekanan yang seharusnya
terjadi dikompensasi oleh bertambah besarnya volume ruang bakar sebagai akibat
bergeraknya torak dari TMA ke TMB.
Periode pembakaran, ketika terjadi kenaikan tekanan yang berlangsung
dengan cepat (garis tekan yang curam dan luas, garis BC pada Gambar. 3) dinamai
periode pembakaran cepat (2). Periode pembakaran ketika masih terjadi kenaikan
tekanan sampai melewati tekanan yang maksimum dalam tahap berikutnya (garis CD,
Gambar. 3), dinamai periode pembakaran terkendali (3). Dalam hal terakhir ini
jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder sudah mulai berkurang, bahkan
mungkin yang sudah dihentikan. Selanjutnya dalam periode pembakaran lanjutan (4)
terjadi proses penyemprotan pembakaran dan pembakaran dari bahan bakar yang
belum sempat terbakar.
Profil Tekanan Pembakaran Pada Berbagai Sudut Penyemprotan

Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode :


a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada periode
ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikelpartikel bahan bakar
yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah
terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar
dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan
merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar
sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini
sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka
bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini
dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode
ini sering disebut periode pembakaran dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan
bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir,
pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama,
temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.

Bentuk ruang bakar mesin diesel


Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin.
Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab
ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan
bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe,
yaitu:
a. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:
a) Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
b) Ruang bakar pusar (swirl chamber)
c) Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Ruang bakar langsung

Keuntungan ruang bakar langsung adalah:


1. efisiensi panas lebih tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk
ruang bakar yang sederhana.
2. start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan
alat bantu start busi pijar (glow plug).
3. cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.

Kerugian ruang bakar langsung adalah:


1. memerlukan kualitas bahan bakar yang baik.
2. memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi
3. sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena
menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle).
4. dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah jadi
sukar untuk kecepatan tinggi.

Ruang bakar tambahan :


Ruang bakar muka.
Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka
oleh nozzle injeksi. Sebagian bahan bakr yang tidak terbakar di ruang bakar muka
didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama.
Percampuran yang baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama.

Ruang bakar kamar muka

Keuntungan ruang bakar muka adalah:


1. jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas, karena turbulensinya sangat baik
untuk pengabutan.
2. perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan injeksi lebih rendah dan
tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi.
3. detonasi berkurang serta mesin bekerja lebih baik karena menggunakan nozzle
lubang banyak.
Kerugian ruang bakar muka adalah:
1. biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan kepala silinder
2. lebih rumit.
3. memerlukan motor starter yang besar dan kemampuan start lebih jelek
sehingga harus menggunakan alat pemanas.
4. pemakaian bahan bakar boros.

Ruang bakar pusar :


Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara,
sebagian udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran
turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam
ruang bakar pusar, tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang
bakar utama melalui saluran tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di
tuang bakar utama.

Ruang bakar pusar


Keuntungan ruang bakar pusar adalah:
1. Dapat menghasilkan putaran tinggi, karena turbulensi yang sangat baik pada
saat kompresi.
2. Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
3. putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lebih lembut, menyebabkan jenis
ini cocok untuk mobil.

Kerugian ruang bakar pusar adalah:


1. konstruksi kepala silinder rumit.
2. efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan
tipe ruang bakar langsung.
3. penggunaan alat pemanas tidak begitu efektif, sebab ruang bakar sangat luas.
4. detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.

Ruang bakar Air Cell :


Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell
dan terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang
disemprotkan ke air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell
bertambah. Bila torak bergerak ke TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar
utama membantu menyempurnakan pembakaran. Pada ruangbakar ini tidak
memerlukan pemanas.

Ruang bakar Air Cell

Keuntungan ruang bakar air cell adalah:


1. Mesin bekerja lebih lembut karena pembakaran terjadi secara berangsur-
angsur.
2. Tidak memerlukan pemanas.
3. Gangguan nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.

Kerugian ruang bakar air cell adalah:


1. saat injeksi bahan bakar sangat mempengaruhi kemampuan mesin.
2. suhu gas buang sangat tinggi karena pembakaran lanjut sangat Panjang.
3. bahan bakar boros.

Penyaluran bahan bakar pada mesin diesel


Berdasarkan uraian tentang prinsip kerja mesin diesel yang membakar bahan
bakar berdasarkan suhu kompresi secara bertahap, maka penyaluran bahan bakar pada
mesin diesel harus memenuhi syarat :
a) Mesin diesel harus mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi agar
mempunyai suhu dan tekanan kompresi yang tinggi sehingga mampu
membakar bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Bahan bakar
mesin diesel mempunyai sifat titik nyalanya tinggi sehingga harus dibuat
menjadi partikel atau butiran yang lebih kecil.
b) Agar bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder mesin diesel dapat
mudah terbakar maka diperlukan ruang bakar yang dapat memungkinkan
bahan bakar dan udara dapat bercampur secara homogen dalam bentuk
partikel yang lebih kecil-kecil dari sebelumnya.
c) Di samping mesin diesel harus memiliki ruang bakar yang memungkinkan
atomisasi bahan bakar, maka bahan bakar yang disalurkan ke dalam ruang
bakar harus denganinjeksi. Dengan injeksi maka bahan bakar akan berbentuk
d) partikel-partikel atau butiran-butiran yang kecil. Oleh arena itu dalam mesin
diesel diperlukan peralatan untuk injeksi yaitu pompa injeksi dan injector
(pengabut). Pompa injeksi berfungsi menekan bahan bakar dari tangki ke
injector, sedangkan injector berfungsi menyemprotkan bahan bakar tepat
waktu ketika diperlukan pada akhir langkah kompresi.
e) Berdasarkan 3 hal di atas maka pada mesin diesel diperlukan suatu sistem
bahan bakar yang dapat memenuhi syarat agar terjadi pembakaran yang baik.
Sistem bahan bakar yang baik harus terdiri dari komponen-komponen yang
baik pula.

Aliran Bahan Bakar


Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa penyalur (feed pump), kemudian
ke pompa injeksi melalui saringan. Selanjutnya pompa injeksi menyediakan bahan
bakar bertekanan ke nozzle injeksi melalui katup penyalur (delivery valve) dan pipa-
pipa tekanan tinggi untuk dimasukkan keruang bakar melalui nozzle injeksi. Bahan
bakar yang keluar dari nozzle injeksi melalui pipa kebocoran akan kembali ke tangki
melalui pipa overflow. Katup overflow yang dipasang di atas saringan bahan bakar
berfungsi menjaga agar tekanan bahan bakar yang diberikan ke serambi pompa
injeksi yaitu tekanan penyalur (feed pressure) tidak melebihi harga spesifikasi.
Pengertian Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling
penting di antara sistem-ssitem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar yang
baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal. Sebaliknya system
injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat dapat menyebabkan tenaga
mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin saja mesin diesel tidak dapat
dijalankan sama sekali. Banyak orang yang menyatakan bahwa sistem injeksi bahan
bakar pada mesin diesel merupakan jantung hidup matinya mesin.
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-
komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan
bakar dari tangka bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan bakar
tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangfka memperoleh
tenaga.
Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar
Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas, maka
fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:
a) Menyimpan bahan bakar
b) Menyaring bahan bakar
c) Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
d) Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
e) Memajukan saat penginjeksian bahan bakar
f) Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan
penyaluran bahan bakar
g) Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangka bahan bakar.

Syarat sistem injeksi bahan bakar mesin diesel


Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus
setiap saat tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap
silinder mesin diesel.
b) Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan
ke dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu
menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu
cepat atau terlalu lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya
kerugian tenaga.
c) Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang
halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan
untuk menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih
d) tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.
e) Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan
udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus
dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian
penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat
yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (inline fuel injection pump)
Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi sebaris dapat
dilihat pada gambar 8, yaitu dengan pompa injeksi Bosch.

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (Tipe Bosch)

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas,
terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan
demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara
individual.

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor


Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa
injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen
pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi
pada pompa. Sebagai contoh sistem bahan bakar dengan pompa distributor dapat
dilihat pada gambar 9 dan gambar 10.
Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor DPA

Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor VE

KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL DAN FUNGSINYA


1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar.
Tangki bahan bakar dibuat dengan berbagai ukuran dan tiap ukuran serta bentuk
tangki tersebut dirancang untuk maksud persyaratan tertentu. Kapasitas tangki tangki
harus cukup untuk suatu jarak tempuh tertentu atau cukup untuk digunakan dalam
jangka waktu tertentu. Bentuk dan ukuran tangki tergantung pada ketersediaan tempat
(space) serta kapasitas yang dikehendaki. Misalnya untuk ruang mesin yang panjang
atau pendek, berbentuk bulat atau persegi. Tangki bahan bakar harus tertutup untuk
mencegah masuknya kotoran, namun demikian harus mempunyai lubang pernafasan
(ventilation) dan untuk lubang pengisian bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar
yang telah dipakai. Dengan demikian paling tidak harus ada tiga buah lubang, yaitu
untuk mengisi, mengalirkan keluar dan lubang untuk mengeringkan (draining).
Kadangkala terdapat lubang untuk
saluran kebocoran bahan bakar (fuel overflow/fuel leak-off).

2. Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimenter


- Untuk Pompa Injeksi Tipe Distributor

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung
dengan priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran dari bahan bakar. Priming pump berfungsi untuk
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding), sedangkan water
sedimenter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan
perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu
maka magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan menyalakan
lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air
telah terkumpul pada water sedimenter. Water sedimenter mempunyai keran di
bawahnya, air dapat dikeluarkan dengan membuka keran dan menggerakkan priming
pump.

- Untuk Pompa Injeksi Tipe in-Line

Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari kertas.
Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk
mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line
merupakan satu unit bersama feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
3. Pompa Priming (Priming Pump)
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).
Cara kerjanya sebagai berikut:
- Saat pump handle diteken
Diafragma bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka dan bahan
bakar mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check valve tertutupmencegah
bahan bakar mengalir kembali.
- Saat pump handle dilepas

Tegangan pegas mengembalikan diafragma ke posisi semula dan menimbulkan


kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke ruang pompa. Pada saat ini
outlet valve tertutup.

4. Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)


Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke
pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi
pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.
Cara kerjanya sebagai berikut:
- Saat Penghisapan

Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4) mendorong pushrod (3)
kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pressure
chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.
- Saat Pengeluaran
Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod.
Piston menekan bahan bakar di dalam pressure chamber, membuka outlet valve dan
bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.
- Saat Tekanan Tertinggi

Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9) yang terletak
di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2
kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston.
Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.

5. Pompa Injeksi (Injection Pump)


- Pompa Injeksi Tipe Distributor
Bahan bakar dibersihkan oleh filter dan water sedimenter dan ditekan oleh feed pump
tipe vane yang mempunyai 4 vane. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil
berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring dan lain-lain.
Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan menekan bahan
bakar melalui delivery valve ke injektion nozzle.
Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang
diinjeksikan oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga mengubah saat
akhir langkah efektif plunger.
Pressure timer berfungsi untuk memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan
cara mengubah posisi tappet roller.
Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa

- Pompa Injeksi Tipe in-Line


Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan bakar yang telah
disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan
plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam
menggerakkan plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari
plunger ini menekan bahan bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui
delivery valve. Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi dan
menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar dan camshaft
oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh
injection nozzle dengan menggeser control rack. Gavernor terdiri atas dua tipe yaitu:
mechanical gavernor dan combined gavernor (mechanical and pneumatic gavernor).
Timing injeksi bahan bakar diatur oleh Automatic centrifugal timer. Timer mengatur
putaran camshaft

6. Injection Nozzle
Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle berfungsi untuk
menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle
dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in). Karena itu, kedua
komponen itu dalam proses penggantiannya harus secara bersama-sama.
Cara kerjanya sebagai berikut.
- Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran
minyak (oil passage) pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah
nozzle body.

- Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung
needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong
ke atas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar

- Akhir Penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan
pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menutup saluran
bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle
body, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.

Anda mungkin juga menyukai