Disusun oleh :
Carli Nursehim
218311002
3 MEA
MINGGU PROGRAM KE – 16
(22 Februari 2021 – 26 Februari 2021)
TEKNIK MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
Jl. Kanayakan No.21 Dago 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649
Homepage : http://www.polman-bandung.ac.id
E-mail : sekretariat@polman-bandung.ac.id
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat - Nya kepada
penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Engine Maintenence &
Sistem Pelumas” ini.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pengetahuan
Mesin dengan program praktik Engine Maintenence & Sistem Pelumas program studi
Teknik Pemeliharaan Mesin. Di mana dalam proses pembuatannya menemui banyak
kendala yang tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentu saja makalah ini tidak dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih serta memohon maaf
atas kesalahan yang telah penyusun lakukan kepada pihak - pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, adapun pihak - pihak tersebut adalah:
1. Bpk. Suyono, selaku dosen;
2. Bpk. Ujang Taryana, selaku instruktur/PLP; serta
3. Orang tua yang telah membantu baik secara moril maupun materi.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penyusun harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 1
1.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Mesin .................................................................................................... 3
2.2 Motor Bakar ............................................................................................................ 3
2.2.1 Motor bakar torak bensin............................................................................. 5
2.2.2 Motor bakar torak diesel .............................................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 14
3.1 Tempat Pengambilan Data .................................................................................... 14
3.2 Waktu Pengambilan Data ..................................................................................... 14
3.3 Alat Bantu yang Digunakan .................................................................................. 14
3.4 Mesin yang digunakan Praktikum ........................................................................ 14
3.5 Kegiatan Praktikum .............................................................................................. 14
3.5.1 Menghidupkan mesin diesel ...................................................................... 14
3.5.2 Mengukur kecepatan mesin diesel ............................................................. 17
3.5.3 Identifikasi kerusakan ................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 20
4.2 Saran ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Program praktik ini bertujuan agar mahasiswa dapat paham mengenai engine
maintenance, yaitu di antaranya mengerti macam – macam motor bakar, cara perawatan
mesin/engine yang benar, dan dapat menyalakan mesin diesel.
1.4 Manfaat
Makalah praktikum ini dapat berguna sebagai sumber referensi dan bahan
masukan bagi semua pihak yang akan praktik EMP.
1
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada praktikum ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Observasi
Mengambil data pada mesin yang bersangkutan secara langsung.
2. Dokumentasi
Mengambil gambar pada mesin secara langsung.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai
fluida kerja.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
• Pemakaian bahan bakar irit
• Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
• Konstruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, kondensor,
dan sebagainya.
Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal dengan nama motor bakar.
b. Mesin bakar luar
Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal Combustion
Engine (ECE) yaitu di mana proses pembakarannya terjadi di luar mesin, energi
termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
• Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
• Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
• Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
• Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan
pembakaran bahan bakar dilakukan di luar mesin.
2) Berdasarkan penyalaan
a. Motor bensin
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi
dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang
membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut
spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan
daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai
pemasukan panas pada volume konstan.
b. Motor diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin.
Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu
torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar.
Terjadilah pembakaran pada ruang bakar pada saat udara – udara dalam silinder
4
sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan
kompresi yang digunakan cukup tinggi, yaitu berkisar 12-25.
2.2.1 Motor bakar torak bensin
Motor bakar torak bensin adalah motor bakar torak yang bahan – bahan bakar
minyak bensin/petrol dan sistem penyalaannya menggunakan percikan bunga api dari
busi. Pada mulanya perkembangan motor bakar torak dengan motor bakar bensin
ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun 1876. Karena bentuknya kecil dan tenaganya
besar juga mudah dihidupkan dan sangat praktis, maka memberikan kemungkinan untuk
dapat mempergunakan motor tersebut di berbagai lapangan kerja dengan aneka macam
ragamnya. Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal atau beberapa silinder.
Salah satu fungsi torak ini adalah sebagai pendukung terjadinya pembakaran pada motor
bakar. Tenaga panas yang dihasilkan dari pembakaran diteruskan torak ke batang torak,
kemudian diteruskan ke poros engkol yang mana poros engkol nantinya akan diubah
menjadi gesekan putar.
Siklus Teoretis Motor Bakar Bensin
Siklus termodinamika adalah serangkaian perubahan keadaan berturut-turut yang
di alami oleh sejumlah gas, sehingga dapat kembali ke keadaan semula baik tekanan
volume maupun temperaturnya. Untuk motor bensin digunakan siklus Otto (Otto Cycle)
di mana proses pemasukan kalor berlangsung pada volume konstan. Beberapa asumsi
yang digunakan adalah:
1) Kompresi berlangsung isontropis.
2) Pemasukan kalor pada volume konstan dan tidak memerlukan waktu.
3) Ekspansi isentropis
a) Siklus termodinamika
Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torak berdasarkan pada siklus
termodinamika. Proses sebenarnya amat kompleks, sehingga analisa dilakukan pada
kondisi ideal dengan fluida kerja udara. Idealisasi proses tersebut sebagai berikut:
1) Fluida kerja dari awal proses hingga akhir proses.
2) Panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahan temperatur pada
udara.
3) Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidak terjadi
perpindahan panas antara gas dan dinding silinder.
4) Sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklus berlangsung.
5
5) Motor 2 (dua) langkah mempunyai siklus termodinamika yang sama dengan
motor4(empat) langkah.
b) Siklus otto
Pada siklus otto atau siklus volume konstan proses pembakaran terjadi pada
volume konstan, sedangkan siklus otto tersebu ada yang berlangsung dengan 4
(empat) langkah atau 2 (dua)langkah. Untuk mesin 4 (empat) langkah siklus kerja
terjadi dengan 4 (empat) langkah piston atau 2 (dua) poros engkol. Adapun langkah
dalam siklus otto yaitu gerakan piston dari titikpun cak (TMA=titik mati atas) ke
posisi bawah (TMB=titik mati bawah) dalam silinder.
6
3) Proses 3-4 : proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong
piston turun menuju (TMB=titik mati bawah), energi dilepaskan di sekeliling
berupa internal energi.
4) Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada
(TMB=titik mati bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling dan kembali
melangkah pada titik awal.
Prinsip Kerja Motor Bakar Bensin
Motor bakar bekerja dengan gerakan torak bolak-balik (translasi). Motor bensin
bekerja menurut prinsip 4 langkah dan 2 langkah. Yang dimaksud dengan istilah
‘langkah’ di sini adalah perjalanan torak dari titik mati atas ke titik mati bawah atau
sebaliknya. Daya atau tenaga yang menggerakkan torak tersebut diperoleh dari tekanan
gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara. Kemudian gerakan bolak-balik dari torak
diubah ke dalam bentuk gerak berputar (rotasi) oleh poros engkol. Gerak putaran poros
engkol inilah yang merupakan output dari motor bakar torak bensin, yang kemudian
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mekanis, salah satunya untuk
menggerakkan kendaraan.
Adapun prinsip kerja motor bakar 2 (dua) langkah dan 4 (empat) langkah adalah
sebagai berikut:
a) Motor bensin 4 (empat) langkah
7
Langkah Masuk/Isap:
Torak bergerak ke bawah, katup masuk membuka, katup buang tertutup, terjadilah
penurunan tekanan dalam silinder selama torak bergerak ke bawah, sehingga campuran
bahan bakar udara mengalir ke dalam silinder melalui katup masuk, campuran bahan
bakar udara datang dari karburator.
Langkah Kompresi:
Pada saat torak berada pada titik mati bawah, katup masuk tertutup dan torak bergerak
kembali ke atas, katup buang tertutup pada saat torak bergerak ke atas. Campuran bahan
bakar udara dikompresikan dan apabila torak telah mencapai titik mati atas, campuran
dikompresikan sekitar seperdelapan dari isinya.
Ketika torak telah mencapai titik mati atas, campuran bahan bakar udara dibakar dengan
dipicu oleh percikan bunga api listrik yang dihasilkan dari busi. Pembakaran ini
mengakibatkan kenaikan tekanan hingga mencapai 30-40 kg/cm2 (0,03-0,04 N/m2) dan
mengakibatkan torak terdorong kembali ke bawah.
Langkah Buang:
Gas sisa pembakaran dikeluarkan dari dalam silinder, torak bergerak dari titik mati
bawah ke titik mati atas, katup buang membuka.
8
Langkah Petama (Upward Stroke):
Merupakan langkah kompresi, di mana torak bergerak ke atas, campuran bahan bakar
udara dimampatkan dan kemudian dibakar pada saat torak telah mencapai titik mati
atas. Hal ini mengakibatkan penurunan tekanan (vacuum) pada crankcase, sehingga
campuran bahan bakar udara dari karburator mengalir ke dalam crankcase.
Langkah Kedua (Downward Stroke):
Merupakan langkah usaha, torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran,
campuran bahan bakar udara di dalam crankcase dikompresikan bila torak menutup
lubang pemasukan.
Pembilasan:
Pembilasan berlangsung bila torak melewati titik mati bawah, campuran bahan bakar
udara akan mengalir dari crankcase melalui saluran bilas ke dalam silinder
mengeluarkan gas sisa pembakaran.
Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri
dari proses kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol.
Prinsip kerja motor diesel empat langkah di gambarkan pada Gambar 5 di bawah ini.
9
Gambar 5. Skema gerakan torak pada motor diesel 4 langkah
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin
gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam
ruang bakar. Universitas Medan Area Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan
dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut
dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum
torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka
partikelpartikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk
proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan
rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC. Meskipun untuk motor
diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam
motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection
pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition). Penampang
mesin diesel secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 6.
10
Prinsip kerja engine diesel 4 tak sebenarnya sama dengan prinsip kerja engine
otto, yang membedakan adalah cara memasukkan bahan bakarnya. Pada motor diesel
bahan bakar di semprotkan langsung ke ruang bakar dengan menggunakan injector. Di
bawah ini adalah langkah dalam proses engine diesel 4 tak yaitu :
11
Gambar 8. Langkah Kompresi ( Compression Stroke)
12
hanya selama 1800 menghasilkan usaha. Semakin banyak silinder sebuah motor maka
langkah usaha akan semakin banyak setiap 7200 atau dua putaran.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Mesin diesel ini tipe DH 1115, memiliki tenaga konstan 22 HP dengan kecepatan
2000 RPM dan tenaga maksimalnya yaitu 25 HP dengan kecepatan 2200 RPM dengan
berat 200 Kg.
14
Berikut langkah-langkah menghidupkan mesin diesel adalah sebagai berikut.
1) Geser tuas gas ke posisi STAR atau posisikan di tengah-tengah batas kecepatan.
3) Atur choke dalam keadaan netral. Choke ini terletak di bagian sisi samping
berdekatan dengan filter udara dan knalpot. Dalam hal ini yang
memutar/mengatur choke adalah orang yang berbeda dengan yang memutar
engkol.
4) Putar engkol ke kanan (searah jarum jam) secara perlahan untuk memastikan
solar telah mengalir.
15
5) Setelah tekanan solar berbunyi, tambahkan kecepatan putaran tuas engkol secara
berangsur-angsur. Ketika mencapai di putaran tercepat, lepaskan tuas choke
bersamaan dengan melepaskan tuas engkol.
16
3.5.2 Mengukur kecepatan mesin diesel
Untuk mengukur kecepatan mesin diesel ini, dibutuhkan alat bantu pengukuran,
yaitu tachometer. Berikut hasil pengukuran kecepatan mesin diesel dengan tachometer
dengan kecepatan mulai dari kecepatan rendah hingga kecepatan tertinggi.
17
Gambar 20. Putaran paling tinggi
18
3.5.3 Identifikasi kerusakan
Setelah melaksanakan praktikum ini, kami menemukan beberapa kerusakan pada
mesin, yaitu:
1) Baut pengikat knalpot tidak ada, sehingga knalpot terlepas.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1) Engine adalah sekumpulan komponen yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga
penggerak bisa disebut dengan mesin atau motor bakar.
2) Ketika melepas tuas choke dan tuas engkol harus bersamaan. Jangan sampai
melepaskan tuas choke terlebih dahulu yang mengakibatkan tangan terpeleset.
4.2 Saran
Saran penulis setelah dilakukannya praktikum ini yaitu, perlu adanya aba – aba antara
orang yang melepaskan tuas choke dengan orang yang memutar engkol untuk menghindari
hal yang tidak diinginkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2016). Ottofriend. Pengertian Engine atau Mesin. [Online]. Diakses pada 23
Februari 2021 dari:
http://ottofriends.blogspot.com/2016/02/pengertian-engine-atau-mesin.html
Anonim. Undifined. Pengertian Motor Bakar. [Online]. Diakses pada 24 Februari 2021 dari:
https://mprabowo19.blogspot.com/2013/06/pengertian-motor-bakar-motor-bakar.html
Kuswandi. (2017). Motor Bakar Torak Bensin. [Online]. Diakses pada 24 Februari 2021
dari:
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/70/jbptppolban-gdl-kuswandi09-3498-3-bab2--
7.pdf
iii