TUGAS T. OTOMOTIF I
TENTANG EFESIENSI MESIN DISEL
DOSEN PEMBIMBING
Amarulloh, SPd
DISUSUN OLEH
Nama: Gagas Fajar Panunggul
NIM: 191239
Kata Pengantar
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tentang
Efisiensi Mesin Disel ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pak Amar pada T. Otomotif I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Efisiensi Mesin Disel bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Amar, selaku dosen T. Otomotif
I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
3
1.2.2 Prinsip Kerja Mesin Diesel
1.2.3 Komponen Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel
1.2.4 Sistem Aliran Bahan Bakar Mesin Diesel
1.2.5 Cara Kerja Pompa Pengalir Pada Mesin Diesel
1.2.6 Menyetel Pompa Injeksi Pada Tesbench
1.2.7 Saringan Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
1.2.8 Mengetes Kemampuan Kerja Pompa Pengalir
1.2.9 Sistem Kerja Motor Diesel 4 Takt dan 2 Takt
1.2.10 Sistem Pembakaran Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
1.2.11 Konstruksi Mesin Diesel
1.2.12 Sistem Bahan Bakar
1.2.13 Sistem Pelumasan Mesin Diesel
1.2.14 Detonasi Pada Mesin Diesel
1.2.15 Pemeliharaan Mesin Diesel
1.2.16 Perhitungan Dalam Mesin Diesel
1.2.17 Menghitung Daya Motor
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Sejarah Mesin Diesel
1.3.2 Mengetahui Prinsip Kerja Mesin Diesel
1.3.3 Mengetahui Komponen Sistem Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
1.3.4 Mengetahui Sistem Aliran Bahan Bakar Mesin Diesel
1.3.5 Mengetahui Cara Kerja Pompa Pengalir Pada Mesin Diesel
1.3.6 Mengetahui Cara Menyetel Pompa Injeksi Pada Tesbench
1.3.7 Mengetahui Saringan Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
1.3.8 Mengetahui Cara Mengetes Kemampuan Kerja Pompa Pengalir
1.3.9 Mengetahui Sistem Kerja Motor Diesel 4 Takt dan 2 Takt
1.3.10 Mengetahui Sistem Pembakaran Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
1.3.11 Mengetahui Konstruksi Mesin Diesel
1.3.12 Mengetahui Sistem Bahan Bakar
1.3.13 Mengetahui Sistem Pelumasan Mesin Diesel
1.3.14 Mengetahui Detonasi Pada Mesin Diesel
1.3.15 Mengetahui Pemeliharaan Mesin Dieel
1.3.16 Mengetahui Perhitungan Dalam Mesin Diesel
1.3.17 Mengetahui Cara Menghitung Daya Motor
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Gambar 1.2 Mesin Diesel yang Dibuat Oleh MAN AG Tahun 1906.
Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat Jerman. Ia
melanjutkan studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi
kulkas, namun bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel mendesain banyak
mesin panas, termasuk mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari
Jerman, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat untuk karyanya "Method of and Apparatus
for Converting Heat into Work" (Metode dan Alat untuk Mengubah Panas menjadi
Kerja). Tahun 1893 ia menemukan sebuah "mesin pembakaran-lambat" yang pertama-
tama mengkompres udara sehingga menaikkan temperaturnya sampai di atas titik
nyala, lalu secara bertahap memasukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Tahun
1894 dan 1895 ia membuat paten di beberapa negara untuk mesin yang ia temukan,
pertama di Spanyol (No. 16.654), Perancis (No. 243.531) dan Belgia (No. 113.139)
bulan Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika Serikat (No.
608.845) tahun 1898. Ia mengoperasikan mesin pertamanya tahun 1897.
6
Gambar 1.3 Mesin Asli yang Dibuat Oleh Diesel Tahun 1897.
7
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran
dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel
disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan
bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Dilain pihak motorbensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena
penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi. Cara
pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama
dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator
dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi.
Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya
udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan
yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-
partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses
pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi
15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada
motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa
pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan
bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
Motor Bensin.
Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam karburator,
terhisap ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan
temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga
terjadi pembakaran.
9
2.3 Komponen Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel
Keterang
an :
1. Tangki
bahan
bakar
2. pompa
pengalir/
priming
pump
3. Advans
saat
pengapian
4. saringan halus
5. pompa injeksi
6. governor
7. nosel/injektor
8. busi pemanas
10
b. pompa pengalir/ priming pump
11
d. saringan halus
12
f. Governor
g. Nozel
13
h. busi pemanas
14
2.4 Sistem Aliran Bahan Bakar Mesin Disel
15
Keterangan :
Tangki solar terletak diatas pompa injeksi. Solar masuk ke ruang pompa injeksi
karena pengaruh grafitasi.
Tekanan solar tergantung tinggi tangki dan besar saluran solar.
Sistem ini digunakan pada motor Diesel ukuran kecil dengan tangki diatas.
Keuntungan :
• Kontruksi sederhana biaya perawatan lebih murah
16
Keterangan :
Katup pengalir dipasang pada pompa injeksi dengan tujuan :
• Menghindari pembentukan gas atau gelembung udara
• Sebagai pendingin pompa injeksi
• Sirkulasi solar dapat lebih lancar
• Tekanan solar dapat stabil
Keterangan :
Pada tutup saringan dipasang sebuah spuyer dengan tujuan :
• Menghindari tekanan uap yang ditimbulkan dari pompa pengalir
• Membuang udara secara otomatis
• Mengalirkan gas atau semprotan uap ketangki
Untuk mengghindari adanya pembentukan gas yang terjadi di dalam pompa injeksi,
maka dipasang katup pengalir.
Pompa selalu mendapat pendinginan karena adanya sirkulasi solar
e. Sistem aliran dengan satu saringan
17
Keterangan :
Sistem ini digunakan pada motor Diesel ukuran kecil dan sedang karena volume
bahan bakar yang disalurkan tidak terlalu banyak. Saringan yang digunakan biasanya
model Filter box. Saringan terbuat dari kertas yang digulung atau dibentuk model
bintang
f. Peredam getaran solar
Keterangan :
Peredam getaran solar dipasang pada pompa injeksi jenis P dan pada pompa distributor
CAV.
Alat ini berfungsi untuk :
• Menahan getaran solar yang terjadi didalam ruang pompa injeksi
• Menghindari terjadinya gelembung solar yang dapat menimbulkan gelembung udara.
g. Katup pengalir
18
Keterangan gambar :
1. Rumah
2. Katup
3. Pegas katup
4. Penahan pegas katup
Fungsi dari katup pengalir:
o Membatasi tekanan pengisian solar kedalam ruang pompa injeksi
o Mengatur pengeluaran udara pada sistem aliran solar katup pengalir bekerja atas
dasar tekanan pegas yang melawan tekanan pengisian solar. Tekanan solar didalam
ruang pompa injeksi antara 1 – 1,5 bar.
19
Gambar Kedudukan Priming Pump pada Pompa Penyalur Sistem Plunger
20
penggerak katup atau poros eksentrik dari bagian cam shaft pada Injection Pump
tergantung pada disain dari motor itu sendiri dimana poros eksentrik ini akan
mengerakan batang penumbuk melalui rol (Tappet Roller) dari batang penumbuk
tersebut (Push Rod) sedangkan untuk membalikan arah gerakan diperoleh dari gaya
pegas yang terdapat dibagian ujung dari piston tersebut sehingga menghasilkan gerakan
bolak-balik pada piston dari pompa tersebut.
Di bagian lain dari ujung pompa ini dilengkapi dengan dua buah saluran yakni
inlet dan outlet yang masing-masing dilengkapi dengan valve yang bekerja oleh tekanan
bahan bakar yang diisap dari tangki bahan bakar tersebut sehingga valve ini disebut
sebagai katup tekan, keadaan posisi Valve yang berbeda mengakibatkan terjadinya
pengaliran bahan bakar sesuai dengan yang dikehendaki.
Priming pump memiliki piston sendiri yang bentuknya menyerupai piston pada
feed pump dan berujung sama dengan feed pump namun pada posisi yang berbeda
dimana gerakkan piston diperoleh dari push rod yang digerakan oleh tangan. Secara
lengkap dibawah ini diperlihatkan komposisi komponen feed Pump berdasarkan
specifikasi pabrik pembuat feed pump tersebut.
21
Pompa penyalur bahan bakar jenis ini umumnya digunakan pada motor
bensinkonstruksi dan bagian-bagian komponennya sama hanya saja untuk pompa
penyalur yang digunakan untuk bahan bakar Diesel dilengkapi dengan priming pump
dimana penyaluran bahan bakar dari tangki ke pompa injeksi pada awal pengisian
diperlukan untuk mengeluarkan udara dari saluran-salurannya (lihat fungsi priming
pump). Secara lengkap akonstruksi dan bagian-bagian komponen pompa penyalur jenis
membran ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Pompa Penyalur Bahan Bakar Diesel (Feed Pump) Sistem Membran.
B. Saringan Bahan-Bakar (Fuel Filter) dan Sedimenter
Komponen sistem bahan bakar diesel merupakan komponen yang sangat presisi
sehingga sangat sensitif terhadap kotoran yang mungkin terbawa bersama bahan-bakar.
Oleh karena itu, pembersihan bahan bakar sebelum masuk ke dalam injector dan
injection pump. Karena fuel filter ini memiliki fungsi penting sehingga menjadikannya
sebagai bagian dari sistem bahan bakar diesel yang biasanya terdiri atas hal-hal berikut
1. Fuel filter yang terpasang pada saluran masuk dari tangki ke pompa penyaluir (Feed
Pump) dan
2. Fuel filter yang terpasang pada saluran masuk dari Feed Pump ke Injection Pump,
dimana fuel filter ini memiliki penyaring yang lebih halus sehingga bahan bakar yang
masuk ke injection pump lebih steril dari kotoran-kotoran yang dapat menyumbat
saluran-saluran pada plunger atau system pengabutan pada injector.
3. Sedimenter, sedimenter ini merupakan bagian dari filter bahan bakar yang dapat
mengendapkan uap-uap air yang tercampur dengan bahan bakar sehingga tidak
mencemari bahan bakar yang akan masuk ke dalam system injeksi bahan-bakar tersebut.
22
Dalam praktiknya fuel filter ini harus dilakukan perawatan secara periodik untuk
menjaga agar sistem bahan bakar ini dapat bertahan lama, dalam beberapa jenis fuel
filter ini dibuat untuk dapat dibersihkan atau diganti elemen pembersihnya, namun pada
beberapa jenis pula dibuat secara permanen dan diganti secara periodik menurut waktu
pemakaiannya. Di bawah ini diperlihatkan bagian-bagian dari salah satu jenis fuel filter
yang dapat diganti elemen pembersihnya.
23
2.5 Cara Kerja Pompa Pengalir Pada Mesin Diesel
24
2. Pompa pengalir kerja ganda
a). Langkah melawan pegas
Cara kerja:
Penumbuk rol ditekan oleh eksentrik
volume dibawah orak menjadi lebih
kecil, solar mengalir keluar melalui KT1
volume diatas torak menjadi lebih besar
Solar mengalir melalui KI2 kedalam
ruang atas torak
KT = katup tekan
KI = katup hisap
25
3. Pompa pengalir sistem membran
1. Tuas
2. Pegas
3. Katup masuk / hisap
4. Katup buang / tekan
5. Membran
26
ALAT BAHAN WAKTU
Tes bench dan Pompa injeksi sebaris Instruksi : 2 jam
peralatannya Latihan : 2 jam
Kotak alat
Kereta alat khusus
KESELAMATAN KERJA
Gunakan tutup telinga pada waktu
mengetes pompa injeksi besar
Hindarkan lengan baju yang terlalu
longgar
Hindarkan tumpahan solar ke lantai
Jangan mengerem flywheel tesbench
dengan tangan pada saat putaran
dihentikan
Jangan lupa melepas alat pemutar
flywheel
LANGKAH KERJA
Nama-nama bagian dari test bench pompa injeksi
27
1. Dudukan pengukur jumlah penyemprotan 9. Tutup panel listrik
2. Rak ayun dengan pemegang pompa 10. Penunjuk Rpm dan langkah penyemprotan
3. Landasan untuk pompa injeksi 11. Penunjuk temperatur untuk minyak
4. Katup pengatur tekanan minyak tes 12. Penunjuk tekanan untuk minyak tes
5. Katup pengontrol untuk vakum dan 13. Tuas pemindah gigi transmisi
pemanas 14. Flywheel dengan penggerak kopiling
6. Stop kontak untuk lampu 15. Tuas transmisi hidrostatik
7. Tombol ON - OFF 16. Tempat minyak tes
8. Sakelar utama
28
Pasang slang bahan bakar dan
tekanan tinggi
Tutup lubang saluran pengembali pada
pompa yang menggunakan saluran balik
29
Apabila hasil pengetesan tidak sesuai dengan
spesifikasi, kendorkan mur kontra dan baut
penyetel pada penumbuk rol kekiri atau ke kanan
Kencangkan kembali mur kontra
Lakukan pengetesan sekali lagi
30
Penyetelan volume bahan bakar yang disemprotkan
Volume
Posisi batang pengatur Rpm pompa Langkah Toleransi
penyemprotan
12 mm 1000 200 15 - 16 cc 0,8 cc
31
Apabila volume penyemprotan tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan penyetelan
sebagai berikut :
32
Keterangan
Angka 250 ……. 1400 berarti putaran pompa yang dijinkan untuk putaran idel 250 Rpm dan
putaran maksimum 1400 Rpm
Cara penyetelan
Putar pompa pada putaran maksimum ( contoh : 1400 rpm )
Tekan tuas penyetel sampai batang pengatur pada posisi batas maksimum yang di ijinkan
( cotoh : 12 mm, dapat dibaca pada dial indicator )
Stel sekrup penahan putaran maksimum sampai menahan tuas penyetel
Kencangkan kembali mur kontra
33
2.7 Saringan Bahan Bakar Pada Mesin Diesel
Saringan
Fungsi:
Membersihkan solar dari kotoran
Memisahkan air yang terbawa
dalam aliran solar
34
c). Saringan halus
Saringan ini adalah saringan yang dipasang antara pompa pengalir dan pompa injeksi,
pada pompa injeksi model distributor digunakan saringan yang mempunyai pori – pori
sebesar 0,004 – 0,005 mm. Untuk pompa jenis lain sebesar 0,008 – 0.010 mm. Saringan
halus ini harus diganti apabila kendaraan sudah berjalan 30.000 km, atau sekitar 300 – 00
jam kerja. Interval penggantian tergantung besar filter, kwalitas solar dan jumlah solar
yang disaring.
1. Rumah saringan
2. Saringan halus
3. Tutup saringan
4. Katup pengalir
5. Nipel keluar
6. Nipel masuk
7. Sekrup pembuang udara
35
a). Saringan kertas model bintang
Solar kotor masuk dari bagian luar,
karena bentuk sudut saringan model V
(model bintang) sehingga bagian luar
lebih besar dan mampu menampung
banyak kotoran.
Untuk stabilitas diberi pembungkus
berlubang-lubang yang ada diluar dan
didalam yang terbuat dari besi plat.
36
c. Saringan kain
Saringan ini diisi dengan benang-benang
yang dipres
Pemisah air
Air mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari solar
37
e). Sistem dengan dua saringan
a). Sistem seri
Sistem ini digunakan pada motor diesel
ukuran besar
Bahan kedua saringan ini biasanya
berbeda yang satu dari kain sebagai
saringan pertama dan yang lain dari
bahan kertas sebagai saringan kedua
Keuntungan:
Interval penggantian saringan lebih
panjang karena menggunakan dua
saringan
38
1. Memeriksa dan mengetes pompa tangan
Tes kemampuan pompa tangan
seperti pada gambar.
Perhatikan : pompa, slang harus
kosong. Lakukan pemompaan pada
pompa tangan dengan penuh 80
langkah per menit.
Apabila hasil tidak sesuai, periksa katup masuk dan katup buang.
2. Mengetes kemampuan pompa dengan manometer
Manometer Pasang manometer tekanan dan kran pada
saluran tekan pompa pengalir. Hidupkan
motor dengan putaran 1.200 rpm, buka
kran !
Perhatikan tekanan pengaliran solar pada
manometer. Tekanan harus pada 1,8 - 2,2
bar
Apabila tekanan tidak sesuai ganti katup
Kran pengalir.
Perhatikan tekanan sekali lagi, pada saat
kran ditutup. Tekanan harus 6 bar matikan
motor.
Apabila tekanan sesuai dengan data, periksa kondisi torak, pegas torak, oli sil dan katup-
katup
39
Solar
Tutup nipel keluar dari pompa pengalir Beri
tekanan dengan udara tekan 2 bar pada
nipel masuk
Masukkan pompa pengalir ke dalam yang
berisi minyak Diesel./ solar
Perhatikan pada sambungan-sambungan
slang dari kebocoran.
Apabila udara keluar melalui rumah pompa atau hubungan tuas penekan, maka kesalahan
terjadi pada oli sil ( 0 - ring )
40
1. Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Langkah
41
secara mendadak dan bahan bakar yang tersisa dalam ruang bakar pendahuluan ditekan ke
ruang bakar utama di atas piston, kejadian ini menyebabkan bahan bakar terurai menjadi
partikel-partikel kecil dan bercampur dengan udara pada ruang bakar utama(main
combustion) dan terbkar dengan cepat. Energy pembakaran mengekspansi gas dengan sangat
cepat dan piston terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong piston ke bawah diteruskan ke
connecting rod dan crankshaft lalu dirubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada
mesin.
d. Langkah buang (exhaust stroke).
Exhaust valve terbuka sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah sehingga gas
pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari TMB - TMA mendorong gas buang keluar
seluruhnya. Detailnya adalah pada saat piston menuju ke titik mati bawah. Exhaust valve
terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui exhaust valve pada saat piston bergerak ke
atas lagi. Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai TMA, dan setelah itu proses
dimulai lagi dengan langka hisap. Selama mesin melakukan langkah hisap, kompresi, usaha
dan buang crankshaft berputar 2x dan menghasilkan 1 tenaga, siklus ini disebut siklus diesel.
42
ditekan, sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Pada saat itu, lubang intake terbuka pada
akhir langkah kompresi sehingga udara segar terhisap masuk ke dalam crank case.
b. Langkah Piston ke bawah (Downward stroke).
Campuran udara dan bahan bakar yang termampatkan diberi percikan bunga api dari busi
yang menyebakan terjadinya pembakaran sehingga tekanan 10 dan temperatur diruang bakar
naik. Dan piston terdorong kearah titik mati bawah. Pada akhir langkah piston, lubang
exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar, yang diikuti oleh pembakaran
scavenging passage, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang berada di crank case
masuk ke dalam silinder.Kesimpulannya adalah dua kali langkah piston atau satu kali putaran
crank shaft menghasilkan satu kali tenaga.
43
a. Tahap Pembakaran
44
ekspansi. Lama tahap keempat ini sekitar 70 sampai 80 derajat poros engkol dari TMA dan
panas yang dibebaskan sampai akhir semua proses pembakaran adalah 95 sampai 97 persen
dan 3 sampai 5 persen dari panas terbuang menjadi bahan bakar yang tak terbakar bersama
gas buang.
45
Tipe Ruang Bakar Langsung.
Keuntungan:
a) Efisiensi panas lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang
bakar yang sederhana.
b) Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat
pemanas.
c) Cocok untuk mesin - mesin besar (high power) karena konstruksi dari kepala silinder
sederhana dan kerugian kecil.
d) Temperatur gas buang relatif lebih rendah.
Kerugian:
a) Sangat peka terhadap mutu bahan bakar dan membutuhkan mutu bahan bakar yang baik.
b) Membutuhkan tekanan injeksi yang lebih tinggi.
c) Sering terjadi gangguan pada nozzle dan umur nozzle lebih pendek karena menggunakan
multiple hole nozzle (nozzle lubang banyak). Dibandingkan dengan jenis ruang bakar
tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.
46
Ruang Bakar Muka ( Pre Combustion Chamber )
Keuntungan:
a) Jenis bahan bakar yang dapar digunakan lebih luas, dikarenakan turbulensi
sangat baik untuk mengabutkan bahan bakar.
b) Perawatan pada pompa injeksi lebih gampang karena tekanan penyemprotan lebih rendah
dan tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi.
c) Detonasi berkurang dan bekerjanya mesin lebih baik sebab menggunakan
throttle nozzle.
Kerugian :
a) Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head lebih rumit.
b) Membutuhkan motor starter yang besar. Kemampuan start lebih buruk,
karena itu harus menggunakan alat pemanas.
c) Pemakaian bahan bakar boros.
Ruang Bakar Pusar ( Swirl Chamber )
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, ruang bakar model pusar (swirl
chamber) berbentuk bundar. Piston memempatkan udara, sehingga udara tersebut masuk ke
dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam
47
udara turbulensi dan terbakar didalam ruang bakar pusar. Tetapi sebagian bahan bakar yang
belum terbakar masuk ke dalam ruang bakar utama melaluii saluran untuk selanjutnya
terbakar seluruhnya bakar utama.
Keuntungan:
a) Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensinya yang sangat baik
pada saat kompresi.
b) Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
c) Putaran mesin lebih tingggi dan operasinya lambat, menyebabkan jenis ini
cocok untuk automobil.
Kerugian:
a) Konstruksi silinder head rumit.
b) Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan
dengan tipe ruang bakar langsung dan detonasi lebih besar pada kecepatan
rendah
48
Orang yang ingin mengoperasikan, memperbaiki atau menservis mesin disel, harus
mampu mengenal bagian yang berbeda dengan pandangan dan mengetahui apa fungsi kusus
masing-masing. Pengetahuan tentang bagian-bagian mesin diesel akan diperoleh sedikit demi
sedikit, pertama kali dengan membaca secara penuh perhatian yang berikut, dan kemudian
dengan melihat daftar istilah pada akhir buku ini setiap istilah yang belum dapat anda
mengerti.
Berikut ini adalah komponen-komponen mesin diesel
1. Cylinder Head
a) Camshaft
Untuk memutar (mendorong rocker arm)
b) Rocker arm
Menggerakkan katup
c) Katup
Untuk menghisap dan membuang udara
d) Busi pijar
Sebagai busi pemanas
e) Injector
Untuk menyemprotkan bahan bakar
2. Cylinder Block
a) Piston
Mengubah gerakan putar crankshaft menjadi gerakkan naik turun
b) Intake dan exhaust manifold
Sebagi lubang pemsukan dan pembuangan udara
c) Connecting rods
Untuk menghubungkan piston dengan crankshaft
d) Timing gear atau timing belt
Untuk mnggerakkan injector pump dan camshaft
e) Crankshaft
Memutar flywheel atau meneruskan tenaga dari piston
49
2.12 Sistem Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar diesel feed pump menghisap bahan bakar dari tangki
bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat
pada bahan bakar terpisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke injection pump
bahan bakar.
Injection pump assembly terdiri dari injection pump, governuor, timer dan feed
pump. Ada dua tipe injection pump: tipe mesin, injection pump menekan bahan bkar
dan mengalirkannya melalui delivery line ke injection nozzle, selanjutnya diinjeksikan
ke dalam silinder menurut urutan pengapian.
50
A. Filter Bahan Bakar dan Water Sedimenter
Untuk injection pump tipe distributor
Filter bahan bakar untuk injection pump tipe distributor kebanyakan
digabung dengan priming pump dan water sedimenter.
51
Gambar 4.5 Saringan Bahan Bakar Sedimenter
B. Feed Pump
Feed pump adalah single-acting pump yang dipasang pada bagian sisi injection
pump dan digerakkan oleh camshaft injection pump. Manual pump juga dipasang di
sini untuk mengeluarkan udara dari saluran bahan bakar bila diperlukan sebelum
dihidupkan.
Cara kerja feed pump adalah digerakkan oleh camshaft injection pump yang
menyebabkan piston bergerak bolak-balik sehingga menghisap dan mengeluarkan
bahan bakar dengan tekanan. Lebih detailnya adalah sebagi berikut:
52
Keterangan :
1) Camshaft
2) Tappet roller
3) Push rod
4) Piston
5) Inlet valve
6) Piston spring
7) Pressure chamber
8) Outlet valve
9) Presssure chamber.
C. Pompa Injeksi
a. Injection pump tipe distributor
Bahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan filter bahan
bakar dan ditekan ke rumah injection pump oleh vane type feed pump yang
mempunyai empat buah vane. Bahan bakar melumasi komponen pompa pada
saat mengalir ke pump plenger. Sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui
overflow screw sambil mendinginkan bagian-bagian pompa yang dilewatinya.
Pompa plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena
bergeraknya drive shaft, cam plate, tappet roller, plunger spring, dan
bagianbagian lain.
Gerakan bolak-balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan
menekan bahan bakar melalui delivery valve ke injection nozzle. Mechanical
governor mengatur banyaknya bahan bkar yang disemprotkan dari nozzle
dengan menggerakkan spill ring sehingga merubah saat langkah efektif plunger.
Fuel injection timing diatur oleh pressure timer. Timer itu sendiri diatur
oleh tekanan pengiriman dari feed pump. Posisi tapped roller diubah-ubah oleh
timer untuk mengatur injection timing. Mesin mati bila injection bahan bakar
berakhir.
53
Gambar 4.8 Injection Pump Tipe Distributor.
54
D. Injection Nozzle
Cara Kerja :
a. Sebelum penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui
saluran oli pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle
body.
55
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, maka permukaan ujung
needle akan tertekan. Jika tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle
needle akan terdorong ke atas oleh tekanan baha bakar dan nozzle needle
terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle
menyemprotkan bahan bakar ke ruagn bakar.
c. Akhir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan
bakar turun, dan tekanan pegas mengembalikan nozzle needle ke posisi semula.
Sebagaian bahan bakar tersisa di anatara nozzle needle dan nozzle body, antara
pressure pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan
kembali ke over flow pipe.
E. Sistem Pemanasan
56
Pada mesin disel tipe ruang bakar tambahan terdapat busi pijar. Aliran listrik
dialirkan ke busi pijar sebelum dan selama mesin diputar untuk memanaskan ruang
bakar, dengan demikian dapat diatur temperatur udara yang dikompresikan pada
tingkat yang cukup tinggi. sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai
busi pijar karena memiliki luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali panas yang
hilang.
57
Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai 550 °C (1,022 °F).
Beberapa saat sebelum piston memasuki proses kompresi, bahan bakar diesel
disuntikkan ke ruang bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan
injektor supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Injektor memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran
kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar kemudian menyala akibat udara yang
terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan bahan bakar ini
menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang muncul
pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai suhu nyala dan menyebabkan
naiknya tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu, penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke
ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan
penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung
dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung
(indirect injection).
Pada dasarnya dalam prinsip kerja motor diesel terjadi perubahan energy,
perubahan energy tersebut adalah merubah energy kimia menjadi energy mekanis.
Energy kimia didapatkan melalui proses kimia (pembakaran) dari bahan bakar dan
udara di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin diesel terjadi karena
kenaikan tempertaur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga
mencapai temperature nyala.
Contoh pengapliasian motor diesel:
a) Sebuah motor diesel yang dikembangkan dibawah 10 hp
b) Motor diesel 6 silinder 504 in3 untuk traktor.
c) Traktor-traktor yang sedang digunakan untuk pembangunan
d) Motor diesel 2 tak bentuk V dengan diameter silinder 9 1/16 in dan
langkah 10 in, untuk kereta api, kapal, dan pembangkit tenaga listrik.
e) Belahan motor Diesel 2 tak opposed piston 12 silinder, turbochaeger,
untuk industri, kapal, dan pembangkit.
f) Motor Diesel 12 silinder jenis bintang, bahan bakar double, 2125 hp.
58
2.13 Sistem Pelumasan Mesin Diesel
a. Mempunyai jumlah yang cukup dan secara terus menerus dan dapat
memisahkan kedua benda sesuai dengan kondisi beban dan suhu.
b. Tetap membasahi permukaan kedua benda.
c. Mempunyai sifat netral secara kimia terhadap kedua benda.
d. Mempunyai komposisi tetap stabil secara kimia pada kondisi
operasional.
59
Kalau pemisahan antara kedua permukaan dengan menggunakan
pelumas, gesekan masih tetap ada, yang di sebut gesekan cair. Nilai
gesekan cair jauh lebih kecil dibandingkan gesekan kering.
A. Fungsi Pelumasan
1. Mengurangi tingkat keausan pada benda yang saling bergerak
bergesekan.
2. Mengurangi timbulnya panas yang berlebihan
60
Viskositas
Viskositas adalah sifat daari suatu fluida, sebagai gesekan
internal, yang menyebabkan fluida tersebut melawan untuk
mengalir.
Viskositas Index
Viskositas index adalah suatu ukuran perubahan viskositas
dari minyak terhadap suhu dibandingkan dengan dua macam
minyak referensi yang mempunyai viskositas yang sama pada suhu
tertentu.
Pour Point
Pour point atau suhu tuang , atau titik tuang ialah suhu
terendah dimana minyak dapat mengalir.
Flash Point
Flash point atau titik nyala adalah suhu dimana minyak harus
dipanaskan didalam alat percobaan, sehingga timbul uap yang
dapat menyala sebentar bila suatu nyala api kecil didekatkan pada
uap tadi.Titik nyala minyak pelumas yang digunakan pada motor
berkisar antara 175º C sampai 260º C tergantung pada penggunaan
motor dan jenis minyak pelumasnya.
Carbon Residu
Carbon residu ialah berat sisa dari minyak pelumas yang telah
terbakar.
61
Warna minyak pelumas berguna hanya untuk tujuan identifikasai,
dan bukan menunjukan kualitas suatu minyak.
62
d. Apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik, atau
apakah udara masuk kedalam saluran minyak pelumas ?
63
Sistem pelumasan sump kering
Keterangan :
1. Tangki penampungan
2. FilterPompa minyak pelumas
3. Pendingin minyak
4. Tangki ekspansi (penampung
5. Filter
6. Bagian mesin yang dilumasi
7. Pengatur tekanan minyak pelumas
Sistem pelumasan sump basah
Sistem pelumasan sump basah ialah sistem pelumasan motor
yang memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak
pelumas. Dalam sistem ini, dibagian bawah dari pada karter sebuah
piringan (pan) yang juga merupakan tangki supply dan ada kalanya
sebagai alat pendingin untuk minyak pelumasnya, minyak yang
jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan, kembali
ke tempat ini, untuk selanjutnya dialirkan kembali dengan sebuah
pompa minyak kedalam sistem pelumasanya lagi. Tipe sistem sump
basah yang umum diguunakan ialah:
c. Sistem tekanan
64
Gambar 3 sistem pelumasan sump basah
Keterangan :
1. Tangki penampungan
2. Saringan hisap (strainer)
3. Pompa minyak pelumas (Pompa di dalam karter)
4. Saringan (filter)
5.Pendingin minyak pelumas
6. Bagian mesin yang dilumasi.
7. Katup pengatur tekanan minyak pelumas
65
memperpendekwaktu pembakaran tertunda, atau mengurangi jumlah
bahan bakar yang disemprotkan selama waktu pembakaran tertunda.
Untuk mengurangi detonasi padamotor diesel diusahakanagar
ca]npulan dapat terbalar dengan sendirinya. Tetapi padamotorbensin
campuan yang dapal terbakar dengan sendirinyaharus dicegah.
Berikut ini cara-cara untuk mengatasi detonasi.
1. Menggunakan bahan bakar dengan angka octan yang tinggi.
2. Menaikkan temperatur udara dan tekanan pada saat awal
injeksi.
3. Mengurangi jumlah injeksi pada saat awal injeksi.
4. Menaikkan temperatur pada ruang bakar (khusus pada daerah
injeksi)
Untuk mengurangi detonasi pada motor diesel diusahakan agar campuran
dapat terbakar dengan sendirinya. Tetapi pada motor bensin campuran
yang dapat terbakar dengan sendirinya harus dicegah.
Perbandingan kompresi
Ditinggikan Direndahkan
Putaran mesin
Ditinggikan Direndahkan
Temperatur udara masuk
Ditinggikan Direndahkan
Tekanan udara masuk
Ditinggikan Direndahkan
Titik nyala bahan bakar
Rendah Tinggi
Waktu pembakaran
tertunda Diperpendek Diperpanjang
66
2.15 Pemeliharaan Mesin Diesel
Dalam memelihara mesin diesel kita memerlukan beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan. Prinsip tersebut adalah pengecekan (checking),
kebersihan (cleaning), setel ulang (adjusting), pengikatan ulang
(retightening), penggantian atau penambahan oli, penambahan air
pendingin, kalibrasi alat ukur dan sensor dan yang tidak kalah penting
adalah pengoperasian yang baik.
a. Kebersihan (cleaning)
67
piston dan silinder liner. Dan kebersihan bisa dikatakan sebagai prinsip
utama dari pemeliharaan rutin. Semua filter oli maupun bbm (bahan bakar
minyak) juga harus dibersihkan secara rutin untuk menjamin suplai oli
maupun bbm mempunyai kualitas yang baik.
68
karena sedikit kebocoran pada pompa, atau sebagian menguap karena
panasnya mesin.
Rumus :
69
Dimana :
D = diameter silinder
S = langkah torak
Vs = volume silinder
Contoh Soal:
Diketahui : Vol motor = 1800 cm3
Jumlah silinder (I) = 4
Diameter silinder = 82 mm = 8,2 cm
Ditanyaa : Langkah torak = ...... ?
Dijawab :
70
Contoh sebuah mobil Nissan dengan
Kapasitas Mesin : 3,14 x (802)2 mm x 88 mm x 4 cylinder
: 1.768.448 mm3
: 1.769 cm3 ( 1.769 cc = 1.800 cc)
B. Perbandingan Kompresi
71
Motor diesel = 14 : 1 s/d 25 : 1
C. Momen Putar
Pengertian istilah :
Momen putar ( momen puntir ) suatu motor adalah kekuatan putar poros engkol yang
akhirnya menggerakkan kendaraan. Rumus momen putar yang bisa dipakai adalah : T
= N x m [ Nm ] Keterangan :
N = Gaya keliling, diukur dalam satuan Newton ( N ). m = Jari-jari ( jarak antara
sumbu poros engkol sampai tempat mengukur gaya keliling diukur dalam
satuan meter ( m ).
T = Momen putar, adalah perkalian antara Gaya keliling dan jari-jari.
D. Efisiensi
72
Gambar 8.5 Skema Efisiensi Pada Motor Diesel.
Efisiensi adalah angka perbandingan dari daya mekanis yang dihasikan oleh
motor dengan daya kalor bahan bakar yang telah digunakan. Besar efisiensi secara
umum.
Motor Diesel ( ) = 35% ÷ 55%
E. Daya
73
Gambar 8.5 Pandangan Mengenai Daya.
Pengertian Istilah :
• Daya adalah hasil kerja yang dilakukan dalam batas waktu tertentu (F.s/t).
• Pada motor daya merupakan perkalian antara momen putar (Mp) dengan putaran
mesin (n).
74
Contoh Soal
Sebuah motor disel 4takt 4 silinder memiliki daya 100 pk pada 2000 rpm. Tekanan indikator
5 kg/cm2. Tentukan volume motor tersebut!
Penyelesaian:
Vs . Pi.n . Z
Ni=
2 .60 . 100 .75
Vs .5 . 2000 . 4
100=
2. 60 .100 .75
Vs=
100 . 2.60 .100 .75 VS = 2250 cc
5 .2000 . 4
c. Perbandingan Kompresi
75
Besarnya perbandingan kompresi secara umum
Motor diesel = 14 : 1 s/d 25 : 1
d. Momen Putar
Pengertian istilah :
Momen putar ( momen puntir ) suatu motor adalah kekuatan putar
poros engkol yang akhirnya menggerakkan kendaraan
A = F.2.∏ . R
kg.m/putaran
Jika Mempunyai Putaran n Tiap Menit
Maka 1 pk = 75 kg.m/det
P = F.2.∏.R.n/60 kg.m/det
P=
P = F . 2 . ∏ . R . n/(60.75) pk F . 2 . ∏ . R . N/60
Momen Putar = F . Rkg.m/det
Maka : P = M . 2 . ∏ . n/(60.75) pk
76
P.60.75
Sehingga : M = ----------- kg.m
2.∏.n
Contoh Soal:
Gunakan contoh soal di atas jika diketahui rendemen mekanik 80 %
Tentukan momen torsi motor tersebut!
Jawab:
Ne = Ni . Ηm = 100 . 0,8 = 80 pk
P.60.75
SEHINGGA : M = ----------- kg.m
2.∏.n
80.60.75
M = ----------- kg.m
2 . ∏ . 2000
M = 28,66 kgm
e. Efisiensi
Efisiensi adalah angka perbandingan dari daya mekanis yang dihasikan
oleh motor dengan daya kalor bahan bakar yang telah digunakan. Besar
efisiensi secara umum.Motor Diesel (ƞ) = 35% ÷ 55%
f. Daya
Pengertian Istilah :
- Daya adalah hasil kerja yang dilakukan dalam batas waktu tertentu
(F.s/t).
77
- Pada motor daya merupakan perkalian antara momen putar (Mp)
dengan
putaran mesin (n).
Pengertian satuan dan rumus :
Mp x n
P= 9550 Kw
Mp = Momen putar (Nm)
n = Putaran mesin (Rpm)= Daya motor, dihitung dalam satuan kilo watt
(Kw)
Angka 9550 merupakan faktor penyesuaian satuan.
Contoh Soal :
Data Teknis Mitsubishi Model 6 DS 70
Digunakan Untuk Mobil Truck Fuso
79
E. Motor Diesel Menggunakan Injeksi sedangkan Motor bansin Tidak
4. Prinsip kerja motor diesel dibawah ini adalah benar kecuali (B)
A. Hanya udara saja yang diisap pada langkah isap
B. Hanya kabut solar saja yang diisap pada langkah isap
C. Hanya udara saja yang dikompres pada langkah kompresi
D. Pada akhir langkah kompresi disemprotkan kabut solar
E. Tidak memerlukan percikan bunga api dari busi
5. Katup delivery pada sistim bahan bakar diesel berfungsi untuk (E)
A. Mencegah tekanan balik bahan bakar setelah injeksi
B. Mencegah tekanan balik pompa penyalur
C. Mencegah tekanan balik udara ketengah
D. Menyalurkan tekanan kembali ketengah
E. Menyalurkan tekanan balik pompa penyalur
Soal Esay
1. Apakah fungsi Sedimenter pada sistem bahan bakar Diesel?
2. Unsur-unsur apakah yang menyebabkan tercemarnya bahan-bakar
Diesel?
3. Apakah yang anda ketahui tentang Injector? Sebutkan macam-macam injectordan
sistem kerjanya !
4. Apakah fungsi “pipa angsa” dalam proses perbaikan komponen sistem
bahan bakar Diesel?
80
5. Bagaimanakah cara pemeriksaan kebocoran pada Sistem injector?
6. Apakah fungsi Primimg Pump Pada Feed Pump dari Sistem bahan-bakar Diesel?
7. Kapankah kita harus membuang udara dari sistem bahan-bakar Diesel ?
9. Apakah yang menentukan waktu penyemprotan bahan bakar Diesel untuk motor
Dieseldengan silinder tunggal ?
10. Apakah yang menentukan waktu dan distribusi penyemprotan bahan bakar Disel
kedalam silinder Motor Diesel dengan silinder tunggal atau 4 silinder ?
Jawaban:
1. Sedimenter ialah untuk menjebak kotoran-kotoran yang terbawa bersama bahan
bakar seperti debu, karat logam air dan bahan-bahan lainnya.
2. Debu dan kotoran yang masuk pada saat pengisian bahan-bakar, air yang masuk
secara tidak sengaja, penguapan dan menimbulkan terjadinya proses kondensasi serta
ganggang biologis yang tumbu diantara endapan air dan bahan bakar.
3. .Injektor ialah alat penghantar bahan bakar Dieselkedalam silinder Motor
Dieseldalam bentuk kabut.
5. Pipa angsa ialah alat bantu untuk pewmeriksaan sudut pashing yang dapat
menunjukkan keadaan terhentinya aliran bahan bakar.
6. Pemeriksaan kebocoran pada sistem injectorialah dengan cara memberikan
tekanan bahan bakar sebesar 150 –400 kg/cm² dan Injector yang baik tidak akan
terjadi kebocoran dalam waktu kurang dari 5 detik, proses ini dilakukan pada Nozzle
tester.
7. Priming pumpberfungsi untuk pompa pengisi yang diopersaikan secara manual
pada saat membuang udara dari sistem bahan bakar diesel
8. Udara dari sistem bahan bakar Dieselharus dibuang yakni apabila
Baru pertama kali bekerja
Setelahpompa injeksi dalam keadaan idling dalam waktu yang lama.
Apabila telah dilakukan pergantian part dari sistem bahan bakar tersebut dan
Apabila diduga terdapat udara yang masuk ke dalam bahan bakar atau ruang
isap (suction chamber).
8. Yang menentukan waktu penyemprotan bahan bakar kedalam silinder pada Motor
Dieseldengan silinder tunggal ialah pada saat torak melakukan langkah akhir
compressi.
9. Yang menentukan waktu poenyemprotan bahan bakar kedalam silinder motor
Dieseldengan 4 silinder ialah bahwa penyemprotan harus diberikan pada setiap akhir
langkah compressi pada setiap silindernya dan bergantian sesuai dengan firing order-
nya.
10. Yang menentukan waktu poenyemprotan bahan bakar kedalam silinder motor
Dieseldengan 4 silinder ialah bahwa penyemprotan harus diberikan pada setiap akhir
langkah compressi pada setiap silindernya dan bergantian sesuai dengan firing order-
nya.
81
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk
motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping
motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor
penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara
dalam ruang bakar
Pengertian siklus pada motor Disel.
Input proses out put. Input terdiri dari : 1) bahan bakar , 2) udara yang
mengandung oksigen. Proses terdiri dari: kompresi pembakaran ekspansi.
Output terdiri dari : 1) daya (tenaga) , 2) gas bekas.. Siklus pada motor Disel adalah
proses yang terdiri dari pentahapan antara lain input, kompresi, pembakaran, ekspansi,
dan output yang terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang.
3.2 Saran
Mahasiswa harus mengerti dan memahami mesin konversi energi agar dapat
mengembangkan ilmu konversi yang endingnya mahasiswa dapat mengaplikasikan untuk
menumbuhkan teknologi khusus bidang otomotif mesin diesel
82
DAFTAR RUJUKAN
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/mesin-diesel-2-tak-mesin-diesel-2-tak.html
http://kholilibaihaki.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-kerja-mesin-4-tak-2.html
http://kholilibaihaki.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-kerja-mesin-4-tak-2.html
http://knowledgemention.blogspot.com/2012/09/cara-kerja-mesin-diesel.html
http://infotambang.com/cara-kerja-mesin-diesel-bagian-i-p232-148.html
http://informesin.blogspot.com/2013/08/cara-kerja-motor-diesel-4-tak.html
http://www.maritimeworld.web.id/2013/10/Jelaskan-Siklus-Motor-Diesel-4-Langkah-Four-
Stroke-Main-Engine-Diesel.html
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi, Paramudya
Paramita, Jakarta.
83
V.L Maleev, M.E. Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel,
Erlangga, Jakarta.
Yanmar Diesel, 1980. Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar, PT. Yanmar Indonesia, Jakarta.
84