Anda di halaman 1dari 17

PELUMAS

PELUMAS
Pelumas adalah bahan yang ditempatkan di antara
dua permukaan yang saling bergesekan. salah satu
tujuan pelumasan mengurangi gesekan dengan
menggunakan fluida yang melekat pada lapisan
diantara dua permukaan yang bergerak.
Syarat fluida pelumas :
tidak akan pecah / terperas keluar
mempunyai daya adhesi & kohesi yang cukup
pada kondisi pelumasan

FUNGSI PELUMAS

Mencegah/mengendalikan/mengurangi gesekan
Mencegah/mengendalikan/mengurangi keausan
Mencegah/mengendalikan/mengurangi panas
sebagai pendingin
Mencegah/mengendalikan/mengurangi kotoran
sebagai pembersih dan reseptor kontaminasi
Mencegah/menqendalikan/menqurangi terjadinya
oksidasi, korosi dan karat
Sebagai peredam getaran (shock absorber)
Sebagai pemindah tenaga (hydraulic)
Sebagai perapat
Sebagai isolator listrik.

JENIS PELUMAS
Bahan baku: nabati, hewani, mineral mineral +
aditif, sintetis
Bentuk fisik: cair (oil & fluid), semi solid
(grease), gas
Penggunaan: automotif, industri, perkapalan,
penerbangan, kusus
Automotif: m bensin 2 atau 4 takt, m diesel 2
atau 4 langkah, m gas, transmisi, hidraulik

KARAKTERISTIK UJI PELUMAS


VISKOSITAS (KEKENTALAN)
Viskositas Adalah bilangan tahanan alir yang dimiliki setiap
zat cair pada suhu tertentu.Satuan yang banyak digunakan.
Pada pelumas adalah Centistokes (Cst) yang dinyatakan
dalam SAE viscosity grade dan ISO VG
VISCOSITY INDEX (VI)
VI adalah Bilangan yang menunjukkan ketahanan viskositas
pelumas terhadap perubahan suhu. Makin besar angka VI
maka makin stabil viskositas pelumas tersebut terhadap
perubahan suhu.

KARAKTERISTIK UJI PELUMAS


TOTAL BASE NUMBER (TBN)
Adalah Bilangan yang menunjukkan jumlah basa dalam
pelumas yang berasal dari additive. Berfungsi sebagai
penetralisir asam hasil pembakaran. Hanya dijumpai
pada pelumas mesin pembakaran dalam. Dinyatakan
dalam mg KOH/gram.
POUR POINT (TITIK TUANG)
Adalah suhu terendah dimana pelumas masih dapat
mengalir. Dimaksudkan untuk kemudahan
menghidupkan mesin pada suhu rendah.

KARAKTERISTIK UJI PELUMAS


FLASH POINT (TITIK NYALA)
Adalah suhu minimal dimana pelumas dapat
menguap dan akan menyala bila didekatkan pada
api. Dimaksudkan untuk kepentingan safety
penyimpanan dan pemakaian.
COLOUR (WARNA)
Warna pelumas dalam keadaan normal tidak ada
hubungan dengan sifat-sifat pelumasan. Warna
dapat digunakan untuk identifikasi jenis atau
melihat adanya kontaminasi.

KLASIFIKASI MUTU PELUMAS


A. Mesin Bensin 4 langkah
Klasifikasi API service, yang
dimulai dengan huruf S"dan diikuti huruf
abjad "A;..J,
dst". dimana
"SA" menunjukkantingkat unjuk kerja terendah
dan "SJ" menunjukkan tingkat unjuk kerja tertinggi saat ini. Klasifikasi lain, seperti:
CCMC, ACEA, ILSAC, JASO, OEM, US Military.
B. Mesin Bensin 2 langkah
Untuk mesin dengan pendingin udara, menggunakan klasifikasi API service, yaitu:
TA; TB; TC dan JASO, yaitu: FA; FB; FC serta ISO, yaitu: EGB; EGC. Untuk mesin
dengan pendingin air, menggunakan klasifikasi NMMA, yaitu: TC-W; TC-WII: TCW3.
C. Mesin Diesel
API service klasifikasi, dimulai dengan huruf "C" dan diikuti dengan huruf abjad,
"CA,CB,CC,CD,CD-II,CE,CF,CF-2,CF-4, CG-4, dst". Dimana "CA" menunjukkan unjuk
kerja terendah dan CG-4 merupakan unjuk kerja tertinggi saat ini (1998). Klasifikasi
lain adalah: ACEA, CCMC, OEM, US Military.

Description
SA
SB
SC
SD
SE
SF
SG

SH
SJ
SL
SM

Untuk mesin bensin dan diesel (tiada


Oli tanpa additive.
lagi)
Untuk mesin bensin (tiada lagi)
Some antioxidant and antiscuff properties.
Untuk mesin bensin tahun 1964
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1964-67.
Untuk mesin bensin tahun 1968
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1968-71.
Untuk mesin bensin tahun 1972
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1972-79.
Untuk mesin bensin tahun 1980
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1980-88.
Untuk mesin bensin tahun 1989
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1989-93.
Untuk mesin bensin tahun 1994
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
(tiada lagi)
1994-96.
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
Untuk mesin bensin tahun 1997
1997-2000.
Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun
Untuk mesin bensin tahun 2001
2001-2004.
Sesuai standar pabrik kendaraan Produksi tahun
Untuk mesin bensin tahun 2004
2004 dst.

CA
CB
CC

CD
CD-II

CE

CF

Untuk mesin ringan dengan bahan Sesuai standar Military MIL-L-2104A


bakar kualitas tinggi (tiada lagi)
(1954).
Untuk mesin dengan bahan bakar Sesuai standar Military MIL-L-2104A,
kualitas lebih rendah. (tiada lagi) namun diuji dengan bahan bakar ber
sulphur tinggi.
Untuk mesin Diesel dan mesin
Sesuai standar Military MIL-L-2104B
bensin (tiada lagi)
(1964).
Untuk mesin Diesel (tiada lagi).
Sesuai standar MILL-L-2104C dan
standar Caterpillar Series 3.
Untuk mesin diesel 2-stroke cycle Sesuai standar API CD, dan standar
(tiada lagi)
Detroit Diesel 6V53T.
untuk mesin Diesel Turbo-charged Sesuai standar untuk API CD, Mack E0Super-charged heavy-duty
K/2 & Cummins NTC-400
Produksi sejak tahun 1983 (tiada
lagi)
Untuk mesin diesel Off-road
Mampu mengontrol secara efektif
Indirect injected dan mesin diesel piston deposits, keausan dan korosi di
lainnya termasuk yang
mesin diesel turbocharged/
menggunakan bahan bakar
supercharged. Dapat digunakan untuk
mengandung sulphur (>0,5%)
mengganti oli API CD

CF-2

CF-4

CG-4

CH-4

Untuk mesin diesel 2-stroke cycle Sesuai standar mesin diesel duty twostroke cycle tahu 1994 dengan
efektifitas yang tinggi untuk mengontrol
kotoran dan keausan. Dapat
menggantikan oli API CD-II
Untuk mesin diesel 4-stroke cycle Sesuai standar spec. Caterpillar 1-K juga
turbocharged, khususnya model Mack EO-K/2 dan Cummins NTC-400.
terbaru (sejak 1988)
Untuk mesin diesel 4-stroke cycle Mampu secara efektif mengontrol
tahun 1995 menggunakan bahan kotoran pada piston akibat panas tinggi,
bakar mengandung sulphur
keausan, korosi, gelembung udara,
rendah <0.05% s/d <0,5%
oksidasi dan akumulasi jelaga. Dapat
menggantikan API CD, CE dan CF-4.
Untuk mesin diesel 4-stroke cycle Mampu secara efektif mengontrol
kecepatan tinggi, dirancang untuk kotoran pada piston akibat panas tinggi,
standar emisi mesin tahun 1998, keausan, korosi, gelembung udara,
menggunakan bahan bakar
oksidasi dan akumulasi Jelaga. Dapat
sulphur rendah (<0,05% to <0.5%). menggantikan API CD,CE, CF-4 dan CG-4

CI-4
(CI-4
Plus)

CJ-4

Menunjukkan performa yang jauh melebihi API


Menunjukkan performa yang jauh
CH-4. Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan melebihi API CH-4, dalam hal
tinggi, digunakan di jalan raya dan off-road
mengontrol viskositas, akumulasi
menggunakan bahan bakar ber sulphur rendah, jelaga, oksidasi dan kotoran pada
kurang dari 0.05%. Dirancang untuk memenuhi
piston. Dapat menggantikan API CD,
standar emisi mesin kendaraan tahun 2002 dan CE, CF-4, CG-4 dan CH-4. Beberapa
meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan
oli CI-4 juga lulus uji API CI-4 Plus
*Exhaust Gas Recirculation (EGR)
yang memiliki kemampuan lebih
baik didalam melindungi mesin dari
ke-aus-an, mengatasi jelaga dan
panas.
Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi Oli yang dirancang untuk API CJ-4
produksi tahun 2007 dan memenuhi standar emisi ini telah diproduksi oleh Petrotermasuk model produksi tahun sebelumnya. Oli Canada dan juga dapat
ini cocok dipergunakan untuk segala mesin diesel menggantikan API, CD, CE, CF-4, CGdengan bahan bakar yang mengandung sulphur 4, CH-4 and CI-4 / CI-4 Plus.
lebih dari 500 ppm (0.05% by weight). Kategori
baru ini dirancang untuk memenuhi peraturan
emisi terbaru yang ramah lingkungan
dan meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan
*Exhaust Gas Recirculation (EGR).

Jenis aditif Pelumas dan Fungsinya

Anti oxidant, Fungsi mencegah terjadinya oksidasi


Detergen, Fungsi membersihkan kotoran.
Dispersant, Fungsi mengendalikan kotoran
Anti karat, Fungsi mecegah terjadinya karat
Anti wear/extreem pressure, Fungsi mencegah keausan pada
bagian mesin dalam kondisi boundary lubrication.
Pour point depressant, fungsi menurunkan titik tuang pelumas agar
mudah mengalir pada suhu rendah
Friction modifier, Fungsi meningkatkan kelicinan pelumas
Anti foam, Fungsi mencegah terbentuknya buih
Metal deactivator, Fungsi mengurangi efek katalis dan kausan metal
terhadap proses oksidasi

Anda mungkin juga menyukai