Anda di halaman 1dari 28

Scheduled Oil Sampling Interpretation

TOPIK 2
Pelumas Alat Berat

Fungsi Dasar Pelumas Pada Alat Berat

Pelumas pada alat berat memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi yang
spesifik untuk masing-masing pelumas tergantung dari kebutuhan dari
komponen didalam kompartemen yang dilumasi.
Beberapa fungsi dari pelumas adalah sebagai berikut:

• Memindahkan panas.
• Mencegah korosi.
• Meneruskan tenaga.
• Meredam beban kejut.
• Mengurangi ketegangan pada bidang kontak.
• Mengontrol deposit.
• Mengontrol kontaminan.
• Mengontrol gesekan.
• Melawan oksidasi.

Kompartemen engine merupakan kompartemen yang paling sulit untuk


dilumasi. Oli engine harus mampu untuk mengendalikan produk berbahaya
dari hasil pembakaran yang masuk ke oli. Sisa pembakaran ini dapat
meningkatkan keausan dan membentuk zat bersifat asam penyebab karat. Oli
engine juga harus mengontrol deposit yang terbentuk di ruang bakar. Oli
engine harus mampu tetap mengalir pada suhu yang rendah saat engine baru
dihidupkan tapi oli yang sama juga harus mampu menahan jangan sampai
teroksidasi pada saat engine mencapai suhu kerjanya.

Training Center Cileungsi 1


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Pelumas drive train harus mampu melindungi gear dan bearing dari keausan
yang berlebihan. Beberapa dari kompartemen ini tidak memiliki sistem
pendingin, sehingga oli drive train harus bisa juga menahan oksidasi saat
beroperasi pada suhu kerja yang tinggi. Fungsi tambahan dari dari pelumas
drive train adalah untuk mengontrol gesekan. Transmisi powershift dan sistem
pengereman type basah memiliki kebutuhan spesifik oli untuk menangani
gesekan yang terjadi. Pelumas hendaknya mengizinkan clutch untuk engage
penuh sambil pada saat yang bersamaan oli juga mendinginkan komponen
tersebut dan meminimalkan keausan yang terjadi.

Training Center Cileungsi 2


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Sistem hidrolik banyak diaplikasikan pada machine atau engine Caterpillar. Hidrolik
digunakan untuk: ground engaging tool, steering dan menggerakan machine
(transmisi hidrostatik). Oli hidrolik harus mampu menahan timbulanya oksidasi dan
mencegah timbulnya karat pada komponen-komponen yang vital. Oli tersebut juga
harus menyediakan perlindungan terhadap karat untuk pompa hidrolik bertekanan
tinggi.

Komposisi Pelumas

Pelumas alat berat dibuat dengan cara menggabungkan base stocks dan additives.
Secara umum komposisi campurannya adalah 85% base stocks dan 15% additives.

Training Center Cileungsi 3


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Base stock merupakan bahan baku utama yang menyusun suatu cairan pelumas.
Banyak proses yang harus dilalui untuk meng-ekstrak base stock pelumas dari
sumber crude oil. Kwalitas dari crude oil dan proses pengolahannya akan
menentukan unjuk kerja dari base stocks tersebut. Pada beberapa kasus base
stocks merupakan hasil sintesa dari sumber minyak yang lain selain crude oil
sehingga disebut base stocks sintetik. Base stocks sintetik ini biaya produksinya
lebih tinggi. Untuk pelumas alat berat, base stocks harus ditambah oleh zat additives
untuk melindungi komponen yang berderak, mengontrol deposit dan menambah
kemampuan gesekan.

Secara umum terdapat tiga jenis base stocks yang dikenal saat ini, yaitu:

• Konvensional
• Highly refined conventional
• Sintetik

Masing-masing jenis base stocks memerlukan jenis additives tertentu agar mampu
memberikan unjuk kerja yang maksimum. Base stocks konvensional dan highly
refined menggunakan crude oil sebagai bahan baku. Jenis dan proses pemurnian
yang dilakukan akan menentukan kwalitas dari base stocks tersebut. Base stocks
sintetik terbuat dari berbagai macam sumber minyak. Karakteristik base stocks jenis
ini adalah memiliki ketahanan oksidasi pada suhu yang tinggi dan memiliki

Training Center Cileungsi 4


Scheduled Oil Sampling Interpretation

kemampuan alir yang baik saat suhu rendah. Base stocks sintetik tetap masih
memerlukan additives apabila akan dipergunakan sebagai pelumas pada alat berat.

Additives untuk pelumas alat berat dicampurkan ke dalam base stocks pada suatu
kondisi yang terkontrol di pabrik pencampurnya. Additives untuk pelumas alat berat
diproduksi oleh empat pemasok utama, yaitu:

• Afton
• Infinum
• Lubrizol
• Oronite

Jenis additives yang biasa digunakan adalah:

• Detergents: mengurangi timbulnya deposit, mengotrol korosi.


• Dispersant: Menjaga agar jelaga (soot) tidak menggumpal, mengontrol
keausan, mengurangi timbulnya lumpur (sludge), mengontrol peningkatan
viskositas.
• Anti-oxidants: Menghambat oksidasi.
• Anti-Wear: Mengurangi keausan dengan cara melapisi permukaan dengan
oil film.
• Viscosities modifier: Meningkatkan viskositas pada suhu tinggi.

Training Center Cileungsi 5


Scheduled Oil Sampling Interpretation

• Friction modifier: Meningkatkan unjuk kerja clutch dan rem.

Additives oli merupakan campuran kimia yang rumit dan secara spesifik dirancang
untuk meningkatkan unjuk kerja oli. Umumnya instrumen yang terdapat di
laboratorium oli dapat mendeteksi beberapa komponen yang menyusun camputan
additives tersebut. Elemen yang bisa ditemukan pada additives adalah: Ca, Mg, Zn,
P, Si, Mo, B, Ba

Klasifikasi Unjuk Kerja & Oli Caterpillar

Unjuk kerja pelumas ditentukan oleh suatu sistem yang terdiri dari: pembuat minyak
pelumas, pembuat alat kerja (otomotif atau alat berat), perusahaan pembuat
additives, laboratorium penguji dan asosiasi pekerja teknis atau insinyur. Kelompok
ini selanjutnya yang menentukan berbagai macam spesifikasi oli yang digunakan
pada peralatan alat berat.

Disamping merujuk pada standar industri Caterpillar juga secara internal membuat
spesifikasi untuk menentukan pelumas yang direkomendasikan khusus untuk
machine atau engine yang diproduksi oleh Caterpillar. Secara aktif Caterpillar juga
ikut serta dalam membuat standarisasi dan menjadi sponsor pengujian untuk
pelumas industri.

Training Center Cileungsi 6


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Diesel Engine Oil

Caterpillar menggunakan sistem klasifikasi oli API (America Petrolium Institute) dan
spesifikasi Cat ECF-1 dalam menentukan pelumas untuk Cat diesel engine. API
sistem ditentukan oleh serangkaian pegujian operasi engine dan pengetesan di test
bench. Sedangkan spesifikasi Cat ECF-1 mencakup adanyabeberapa pengujian
tambahan dan pengujian batasan kimiawi.

API mengatur lisensi dan melakukan program sertifikasi untuk pelumas engine
diesel dan bensin. Oli yang memenuhi unjuk kerja API dapat mencantumkan API
simbol sebagai bukti telah lolos uji sertifikasi.

• Oli kategori API “S” adalah oli yang di desain untuk engine gasoline (bensin).
“S” adalah singkatan dari spark yang berarti percikan api. Karena motor
bensin menggunakan percikan bunga api dari busi untuk menyalakan
pembakaran.
• Oli kategori API “C” adalah oli yang di desain untuk engine diesel alat berat.

Training Center Cileungsi 7


Scheduled Oil Sampling Interpretation

“C” adalah singkatan dari compres yang berarti tekanan. Karena motor diesel
menggunakan kompresi untuk menghasilkan panas yang menyalakan
pembakaran.
• Oli universal dengan kategori “C” dan “S” dapat digunakan baik pada diesel
maupun gasoline.

Table dibawah ini menunjukan kemajuan dalam pengujian oli yang pada klasifikasi
tiga oli engine terakhir yang dilakukan oleh API.

Perkembangan API service secara general dari mulai pertama di buat sampai yang
terakhir bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Training Center Cileungsi 8


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Oli diesel engine klasifikasi CI-4 telah memenuhi lima pengujian yang dilakukan. Dua
pengujian diantaranya dibuat oleh Caterpillar. Pengujian Cat dirancang untuk
menguji kemampuan oli dalam mengontrol deposit dan menjaga agar konsumsi oli
tetap berada pada level yang dapat diterima. Pembuat engine yang lain biasanya
juga membuat pengujian tambahan untuk klasifikasi API yang telah ada.

Gambar dibawah menunjukan contoh piston yang telah melalui pengujian oleh
Caterpillar.

Secara ideal klasifikasi API harus mampu menyediakan oli untuk semua diesel
engine modern. Tetapi banyak pembuat diesel engine masih membutuhkan oli

Training Center Cileungsi 9


Scheduled Oil Sampling Interpretation

dengan unjuk kerja yang lebih tinggi. Karena itulah maka para pembuat engine
diesel masih mengeluarkan spesifikasi khusus untuk engine yang mereka buat
dengan kode spesifikasi khusu seperti tampak pada tabel dibawah ini.

Caterpillar DEO secata khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari diesel engine
Caterpillar dengan unjuk kerja yang tinggi. Cat DEO harus memenuhi semua
persyaratan terakhir yang digariskan oleh spesifikasi API, Cat ECF-1 dan lulus dari
serangkain pengujian yang dilakukan pada engine Cat. Pengujian pada unjuk kerja
oli dilakukan baik pada engine yang diaplikasikan di on-highway maupun off-
highway.

Training Center Cileungsi 10


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Cat DEO tersedia baik yang menggunakan konvesional base stocks ataupun full
synthetic base stocks.

Gas Engine Oil

Belum terdapat standar industri yang menentukan minimum unjuk kerja pada oli gas
engine. Caterpillar merekomendasikan oli gas engine berdasarkan pada hasil
pengujian lapangan dan komposisi kimia. Oli yang dipakai harus secara khusus
diformulasikan untuk bekerja pada engine alat berat yang menggunakan bahan
bakar gas. Oli untuk motor gasoline dan diesel tidak dapat digunakan pada engine
berbahan bakar gas.

Training Center Cileungsi 11


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Contoh pengujian lapangan pada oli gas engine dapat dilihat dibawah ini:

• Cat Engine G series.


• Lamanya pengujian 7000 jam.
• Sulfated ash 0.4% sampai 0.6%.
• Single grade oil.
• Mengawasi kemampuan pelumasan.
• Pada akhir pengujian komponen diperiksa keausannya dan diposit yang ada,

Rekomendasi terakhir untuk pelumas pada gas engine dapat dilihat pada literatur
Caterpillar SEBU6400.

Cat NGEO dibuat untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh Cat gas engine.
Serangkaian pengujian yang intensif telah dilakukan pada engine Cat series G3400,
G3500 dan G3600. Cat NGEO tersedia untuk berbagai tingkatan unjuk kerja. Versi
yang unjuk kerjanya lebih tingi mengjinkan masa penggantian oli yang lebih panjang.

Transmission & Drive Train Oil

Caterpillar secara mandiri telah membuat oli spesifikasi TO-4 untuk memenuhi
kebutuhan yang beraneka ragam pada komponen drive train. TO-4 harus memiliki
karakteristik khusus untuk menangani gesekan yang presisi dengan berbagai
macam bahan atau material gesek. Bahan bergesekan ini digunakan pada transmisi

Training Center Cileungsi 12


Scheduled Oil Sampling Interpretation

powershift dan sistem pengereman basah. TO-4 juga harus memiliki kemampuan
melindungi keausan yang tinggi untuk melindungi komponen diferential dan final
drive.

Spesifikasi yang dimiliki oleh oli Caterpillar TO-4 adalah sebagai berikut:

• Dirancang untuk mencapai keseimbangan antara gesekan statik dan dinamik


pada clutch transmisi dan rem basah.
• Telah diuji pada enam jenis material clutch dan rem yang berbeda.
• Telah diuji untuk keausan gear, ketahana terhadap korosi dan keausan pada
pompa hidrolik.
• Spesifikasi TO-4 tidak mengijinkan penggunaan oli multigrade. Hanya oli
single grade yang bisa digunakan untuk memberikan perlindungan keausan
untuk bearing dan gear pada differensial dan final drive.
• Oli TO-4 juga derekomendasikan untuk: transmisi powershift, final drive,
differential dan bevel gear. Oli TO-4 juga memiliki unjuk kerja yang baik
apabila digunakan pada sistem hidrolik Caterpillar.

Training Center Cileungsi 13


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Spesifikasi yang dimiliki oleh oli Caterpillar TO-4M adalah sebagai berikut:

• Oli drivetrain khusus multi-grade yang dibuat oleh Caterpillar untuk digunakan
pada: transmisi powershift, sistem rem basah dan sistem hidrolik.
• TO-4M digunakan apabila karena disebabkan oleh faktor cuaca atau iklim
diperlukan pemakaian oli grade SAE 10W di musim dingin dan grade SAE 30
dimusim panas.
• Oli TO-4M tidak dapat digunakan di kompartemen final drive atau differensial
dikarenakan oli tersebut tidak dapat menyediakan perlindungan yang
memadai untuk gear yang ada di kompartemen tersebut.

Oli Caterpillar TDTO memiliki unjuk kerja diatas dari yang dimintakan oleh spesifikasi
oli TO-4:

• Unjuk kerjanya telah terbukti melalui serangkaian evaluasi pada machine


Caterpillar yang menguji: keausan, shifting transmisi dan kemampuan
pengereman basah.
• Lolos pengujian penuh pada semua tingkatan di laboratorium baik untuk
mengevaluasi keausan gear pada final drive maupun unjuk kerja transmisi.
• Versi multi-grade untuk oli Caterpillar TDTO adalah TDTO TMS.

Training Center Cileungsi 14


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Hydraulic Oil

Machine Caterpillar membutuhkan oli hidrolik yang pada perkembangannya


spesifikasi oli untuk aplikasi ini merujuk pada teknologi oli engine.

• Oli engine menyediakan jumlah yang memadai untuk detergents, dispensants


dan additives penahan keausan (anti-wear) untuk melindungi Cat hidrolik
sistem.
• Oli diesel engine harus mengandung senyawa zinc setidaknya sebanyak 900
ppm untuk melindungi pompa bertekanan tinggi dari timbulanya lecet
(scuffing).
• Oli hidrolik standar industri tidak dapat digunakan digunakan pada machine
Cat.

Oli hidrolik standar industri tidak dapat digunakan karena umumnya oli tersebut tidak
mengandung additives dispersants dan anti-wear yang memadai. Dua additivees
tersebut sangat diperlukan pada oli hidrolik karena:

• Dispersants menjaga agar molekul air yang menjadi kontaminan dalam


olihidrolik tetap terpisah untuk mencegah timbulnya lecet dan korosi.
• Zinc diperlukan untuk melindungi pompa dari timbulnya lecet dan keausan.

Oli hidrolik biodegradable bisa juga digunakan apabila memenuhi spesifikasi Cat BF-
1. Oli yang memenuhi spesifikasi BF-1 telah melampaui test yang disyaratkan untuk:

Training Center Cileungsi 15


Scheduled Oil Sampling Interpretation

• Kausah pompa hidrolik.


• Keausan gear.
• Keausan four-ball.
• Kecocokan seal.
• Ketahanan terhadap timbulnya busa oli (foaming resistance).

Spesifikasi yang dimiliki oleh oli Hidrolik Caterpillar adalah sebagai berikut:

• Cat HYDO dibuat dan diuji untuk memastikan usia optimum dari Cat hidrolik
sistem bisa tercapat. Cat HYDO telah terbukti mampu untuk diganti tiap 4000
jam di sistem hidrolik Cat.
• Apabila Cat HYDO tidak ada maka oli produksi Caterpillar berikut ini juga
memiliki unjuk kerja yang sama: DEO, TDTO, TDTO TMS & MTO.
• Sat HEES adalah produk biodegradable yang melebihi kebutuhan spesifikasi
Cat BF-1 dan memenuhi kebutuhan biodegrability yang telah digariskan oleh
EPA dan OECD.

Training Center Cileungsi 16


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Final Drive & Axle Oil

Caterpillar juga merancang oli khusus yang bisa memenuhi kebutuhan dari final
drive dan differensial. Spesifikasi dari oli Cat FD-1 telah mamasukan faktor keausan
gear, keausan bearing dan sifat viskositas untuk class oli jenis baru. FD-1 oli
memiliki unjuk kerja yang melebihi TO-4 pada komponen differensial dan final drive.
Yang harus dipatuhi adalah bahwa oli FD-1 hanya bisa dipakai pada kompartemen
yang memiliki gear. Kompartemen dengan komponen rem basah dan clutch basah
harus menggunakan oli TO-4.

Cat FDAO memiliki spesifikasi sebagai berikut:


• Cat FDAO melebihi kemampuan yang dimiliki oleh spesifikasi Cat FD-1.
• Cat FDAO adalah oli yang disarankan oleh pabrik untuk dipakan pada
machine off-highway truck dan track type tractor besar.
• Pada off-highway truck, penggunaan oli dapat diperpanjang dari yang
sebelumnya 2000 jam menjadi 4000 jam apabila menggunakan FDAO.

Training Center Cileungsi 17


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Gear Oil

Beberapa machine Caterpillar masih menggunakan oli gear yang juga biasa dipakai
pada kendaraan otomotif di kompartemen final drive dan bagian lainnya yang
memiliki gear. Oli gear ini telah ditentukan spesifikasinya oleh API dan juga oleh
spesifikasi militer. Oli gear tidak dapat digunakan pada differensial yang spesifikasi
nya harus menggunakan oli TO-4 atau FD-1. Oli gear Caterpillar sendiri telah
memenuhi spesifikasi: API GL-5, MIL-L2105D, L-37 dan L-42.

Farm Tractor Oil

Axle belakang Cat backhoe loader membutuhkan oli khusus yang sejenis dengan
yang biasa digunakan pada axle tractor pertanian dan sistem hidrolik. Oli ini
dirancang untuk menyediakan perlindungan terhadap keausan gear, mengontrol
gesekan pada rem basah dan ketahanan terhadap lecet pada pompa hidrolik.

Cat Multipurpose Transmisssion Oil (MTO) telah memenuhi spesifikasi Ford/New


Holland M2C 134-D dan kebutuhan lainnya dari tractor pertanian. Cat MTO tidak
sesuai dengan spesifikasi Cat TO-4.

Training Center Cileungsi 18


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Jenis additives yang terdapat pada berbagai macam oli dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Additive Type Lubricant Type


Powershift Metal
Engine Oils Transmission Axle Oils Hydraulic Oils Gear Oils Turbine Oils Working
Fluids Fluids

Metallic Detergents *
Ashless Dispersants * *
Anti-oxidants * * * * * * *
Anti-wear Agents * * * * *
Rust Inhibitors * * * *
Corrosion Inhibitors * * * *
Friction Modifiers * * *
Ext. Pressure Agents * * *
Anti-foam Agents * * * * * * *
Viscosity Improvers * *
Pour Point Depressants * * *
Seal Swell Control *

Sifat & Karakteristik Penting Pelumas.

Sifat dari pelumas yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:

• Karakteristik aliran (flow characteristic).


• Kemampuan memisahkan kontaminan (dispersion of

Training Center Cileungsi 19


Scheduled Oil Sampling Interpretation

contaminants).
• Pengontrolan deposit (deposit control).
• Ketahanan terhadap karat (corrosion reistance)

Keempat properti ini harus ada pada semua pelumas yang digunakan di alat berat.
Empat sifat ini didesain untuk mengurangi keausan dan menjaga agar masing-
masing kompartemen dapat bekerja pada unjuk kerja terbaiknya.

Karakteristik Aliran

• Karakteristik Aliran: pelumas alat berat harus mampu mengalir untuk


menjangkau komponen vital saat machine atau engine dihidupkan pada
kondisi yang dingin. Pelumas tersebut juga harus mampu menyediakan
selapis tipis oli yang disebut oil film pada komponen tersebut saat beroperasi
pada suhu tinggi.

• Karakteristik aliran dari suatu oli diukur dengan angka viskositas. Dimana
viskositas atau kekentalan didefinisikan sebagai tahanan fluida untuk
mengalir. Unjuk kerja viskositas dari pelumas alat berat di identifikasi dengan
grade viskositas (viscosity grade). Caterpillar merujuk pada “Society of
Automotive Engineers” (SAE) viscosity grades dalam menentukan spesifikasi
kekentalan yang dibutuhkan pada suatu kompartemen.

Training Center Cileungsi 20


Scheduled Oil Sampling Interpretation

▪ SAE J300 digunakan untuk menentukan kekentalan yang


dibutuhkan untuk: oli engine, oli drivetrain dan oli hidrolik.
▪ SAE J306 digunakan untuk menentukan kekentalan yang
dibutuhkan untuk oli gear.

Tabel dibawah ini menunjukan kekentalan yang dibutuhkan menurut spesifikasi SAE
J300. Grade dengan huruf “W” ditujukan untuk oli yang digunakan pada suhu
rendah, yang lainnya adalah oli yang diuji unjuk kerjanya pada suhu tinggi.

Training Center Cileungsi 21


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Pada SAE J300 sistem viskosity yang digunakan adalah:

• Oli single grade hanya memenuhi satu grade viscosity saja.


• Oli multi-grade memenuhi kebutuhan baik untuk yang “W” grade dan “non-W”
grade.
• Hampir semua oli multi-grade menggunakan additives viscosity modifier untuk
meningkatkan viskositi pada suhu tinggi. Pada khasus tertentu viscosity
modifier ini bisa saja rusak sehingga viscoitas oli akan turun saat bekerja
pada suhu tinggi.

SAE J306 menentukan grade viskositi untuk oli gear. Seperti SAE J300, SAE J306
juga memiliki grade “W” untuk musim dingin dan grade “non-W” untuk beroperasi

Training Center Cileungsi 22


Scheduled Oil Sampling Interpretation

pada suhu tinggi.

When cold this oil may be too


Adequate thick to provide easy starting
Circulation and rapid circulation.
& Starting 20
W5W
Adequate
10W SAE 15W/30 Lubrication
1 5W
SAE 30

50
40
SAE 15W 30
Increasing Viscosity When hot this oil may 20
be too thin to provide
adequate lubrication.

-15oC Increasing Temperature 100oC


Winter Summer

SAE J306 hanya melakukan dua pengujian saja sedangkan SAE J300 melakukan
empat jenis pengujian untuk menetukan viscosity grade-nya.

Training Center Cileungsi 23


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Hampir semua lab mampu melakukan pengukuran


kinematic vixcosity pada oli baru dan bekas.
Pengukuran kinematic viscosities mampu
menemukan indikasi adanya kontaminasi ataupun
oksidasi pada oli bekas. Pengukuran viskositas
pada suhu rendah ataupun “high shear rate
viscosity” jarang dilakukan di lab analysis.
Pengukuran dua satuan tersebut lebih rumit dan
membutuhkan alat pengetesan khusus.

Viscosity Index

Viscosity index (VI) adalah sebuah ukuran dari perubahan kekentalan sebuah cairan
berhubungan dengan perubahan suhu. Jika konsistensi sebuah cairan relative sama
dengan perubahan temperature, cairan tersebut memiliki VI yang tinggi. Jika sebuah
cairan berubah menjadi kental pada temperature rendah dan sangat encer pada
temperature tinggi, cairan tersebut memiliki VI yang rendah. Oil yang encer tidak

Training Center Cileungsi 24


Scheduled Oil Sampling Interpretation

menyediakan perlindungan yang cukup untuk mencegah keausan.

Dispersion of Contaminants

Banyak zat kontaminan yang masuk ke oli dan tidak dapat dilarutkan. Tanpa
dispersants maka kontaminan ini akan bergabung dan membesar ukurannya. Pada
akhirnya kontaminan yang menggumpal ini dapat merusak sistem pelumasan dan
meningkatkan keausan.

Jenis kontaminan yang umum ditemukan adalah:


• Jelaga (soot) pada engine diesel.
• Udara.
• Coolant.
• Blowby gasses (udara dari ruang bakar)

Pengukuran dan unjuk kerja dari dispersants.

• Tingkat dispersant tidak dapat dengna mudah diukur baik pada oli baru
maupun bekas.
• Unjuk kerja oli yang dilihat melalui tes yang standar dapat digunakan untuk
menentukan ke-efektifan dari dispersant.
• Dispersant di dalam oli engine menjaga agar jelaga jangan sampai

Training Center Cileungsi 25


Scheduled Oil Sampling Interpretation

menggumpal. Hal ini dapat mengurangi keausan, timbulnya lumpur dan


peningkatan kekentalan yang diakibatkan oleh jelaga.
• Dispersant pada oli hidrolik menjaga agar molekuk air tetap saling terpisah
sehingga mengurangi korosi dan melindungi pompa tekanan tinggi.

Mengontrol Deposit

Deposit dapat terbentuk pada semua kompartemen yang dilumasi. Additives


detergent telah dirancang untuk mengontrol atau membatasi pembentukan deposit
di kompartemen pelumasan. Jenis problem yang diakibatkan oleh deposit antara lain
adalah:
• Lengketnya piston ring dan hilangnya pengontrolan oli di engine.
• “Valve guttering” .
• Lengketnya “control valve” di transmisi powershift & sistem hidrolik.

Unjuk kerja dan pengukuran dari additives detergents

• Additives detergents adalah campuran kimia pada oli yang biasanya


mengandung calcium dan magnesium.
• Umumnya analisa yang dilakukan hanya mengukur jumlah dari atom calcium
atau magnesium di dalam oli. Unjuk kerja sesungguhnya dari campuran
additives didalam oli hanya bisa diukur melalui pengujian standar
laboratorium.

Training Center Cileungsi 26


Scheduled Oil Sampling Interpretation

• Additives detergents bertanggung jawab terhadap munculnya deposit debu


pada ruang bakar di gas dan diesel engine. Keseimbangan yang tidak tepat
dari additives detergents ini justru bisa menghasilkan deposit yang berlebihan
di area ini.

Ketahanan terhadap korosi

Kombinasi antara kontaminan dan air di dalam oli dapat menghasilkan asam yang
mampu merusak oli dan mempercepat keausan. Asam tersebut akan menyerang:

• Asam di ruang bakar dapat mengakibatkan karat pada permukaan cylinder


liner.
• Asam pada oli hidrolik akan meningkatkan oksidasi dan menjadi pencetus
makin ceptanya keausan pada pompa.
• Pada final drive, korosi kemungkinan akan menghasilakn serbuk karat di case
dan gear.

Training Center Cileungsi 27


Scheduled Oil Sampling Interpretation

Gambar diatas menunjukan ‘corrosion pit” pada bagian “piston ring-land”.

Pengukuran dan unjuk kerja oli:

• Pelumas alat berat dicampur juga dengan additives yang memiliki kandungan
alkali. Additives yang mengandung alkali ini berfungsi untuk menetralkan
asam di dalam oli. Additives tersebut juga akan membentuk lapisan yang
melindungi permukaan metal.
• Pada banyak oli, additive detergents juga menghasilkan alkali sama seperti
additives yang terbuat dari campuran zinc yang akan melindungi permukaan
logam.
• Pengujian “Total Base Number” (TBN) dilakukan untuk mengukur kandungan
alkali pada oli baru dan bekas.
• Pengukuran “Total Acid Number” (TAN) dilakukan untuk mengetahui jumlah
asam yang ada pada oli baru dan bekas.

Training Center Cileungsi 28

Anda mungkin juga menyukai