Anda di halaman 1dari 39

SISTEM PELUMASAN

MESIN
Oleh :
Ir. Agus Tumulyadi, MP.
SAE (Society of Automotive
Engineers)
Kode SAE sebenarnya menunjukkan kemampuan
suatu oli dalam menjaga stablitas kekentalannya
terhadap pengaruh suhu lingkungan/mesin panas
atau dingin.
Oli-oli yang menggunakan kode SAE berarti telah diuji
dan dievaluasi oleh Society of Automotive Engineers.
Oraganisasi SAE didirikan oleh Andrew Riker dan  Henry
Ford pada 1905.
KODE-KODE SAE DARI OLI MESIN
(SAE 20W50)
1. SAE 20W50 memiliki makna secara umum oli yang
mampu menyesuaikan kekentalannya, pada suhu
rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 20W
dan pada suhu tinggi seperti SAE 50. Sifat oli SAE
20W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu
-10 oC (tidak membeku) dan  mampu mengalir
dengan pemompaan sampai -20 oC. Sifat oli SAE
50 pada suhu mesin tinggi 100o C tidak terlalu
encer, dengan kekentalan berkisar  16.3 cSt -  21.9
cSt.  (Sebagai perbandingan keenceran seperti  air
pada 20 oC setara ~  1 cSt)
KODE-KODE SAE DARI OLI MESIN
(SAE  15W40 )
2. SAE  15W40 bermakna pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat
seperti oli SAE 15W, pada suhu tinggi seperti SAE 40. Sifat oli SAE
15W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -15 oC dan
mampu mengalir dengan pemompaan sampai -25 oC. Sifat oli SAE 40
pada suhu mesin tinggi 100o C   kekentalannya berkisar 12.5 cSt –
16.3 cSt
KODE-KODE SAE DARI OLI MESIN
(SAE 10W30)
3. SAE 10W30 berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti
oli SAE 10W, pada suhu tinggi seperti SAE 30.Sifat oli SAE 15W
mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -20 oC dan  mampu
mengalir dengan pemompaan sampai -30 oC.Sifat oli SAE 30 pada
suhu mesin tinggi 100o C kekentalannya berkisar 9.3 cS t-  12.5 cSt
Dalam pelumas dikenal dua tingkat
kekentalan
• Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)
Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30,
SAE 40, SAE 90, dll
• Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40,
SAE 20W-50, dll
• Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas
kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap
perubahan temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas
multi grade. Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang
relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap
perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W
pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada
suhu rendah (W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti
pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu
tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade
bisa disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang
fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka
pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
Viskositas
• Viskositas adalah sifat daari suatu fluida, sebagai gesekan internal,
yang menyebabkan fluida tersebut melawan untuk mengalir.
Angka Viskositas SAE untuk pelumas motor

Rentantang Viskositas, Saybolt seconds


Angka
viskositas Pada suhu 1300F Pada suhu 2100F
SAE
Min Max Min Max

10 90 119
20 120 184
30 185 254
40 255 80
50 80 104
60 105 124
70 125 150
beberapa jenis pelumas yang beredar di
Indonesia.
Sistem Pelumasan Motor Bensin
• Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan
operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang
diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita
berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan
bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya,
karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan
silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis
adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan
kehilangan daya
Tujuan lain dari pelumasan pada motor
bakar
• Menyerap dan memindahkan panas.
• Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga
tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran.
• Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-
bagian yang bergerak.
Prinsip kerja sistem pelumasan:

• Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan,


dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda
gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros
engkol, melalui pipa hisap.
FUNGSI PELUMASAN
• Mengurangi gesekan
• Sebagai peredam
• Sebagai anti karat
Bagian bagian yang penting dari mobil
yang memerlukan pelumasan
1. dinding silinder dan torak
2. bantalan poros engkol dan batang penggerak
3. bantalan poros kam
4. mekanisme katup
5. pena poros
6. kipas pendingin
7. pompa
8. mekanisme pengapian 
Macam - macam sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau
sepeda motor

• Jenis percik ( splash type)


• Jenis tekanan ( pressure feed type )
• Jenis kombinasi
Jenis percik ( splash type)
• Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada
ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat  mesin berputar,
maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding
silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat
sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang
memiliki celah lebih sempit, Karena itu sistem pelumasan tipe ini
sudah tidak lagi digunakan
Jenis tekanan ( pressure feed type )

Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna
untuk mensirkulasikan minyak pelumas.  Jenis inilah yang sekarang
digunakan pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.

Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :


• model roda gigi ( gear type )
• model trocoid 
Jenis kombinasi
• Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem
pelumas tipe 1 dan tipe 2 .
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV))
dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh
pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini
dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat, dihasilkan
karena kebocoran perapat oli pada silinder.
Fungsi dari oli pelumas
1. Mengurangi keausan engine agar minimum.
2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang
diakibatkannya.
3. Memindahkan panas.
4. Mengurangi suara engine
5. Sebagai perapat.
6. Membersihkan kompone-komponen engine.
Lima kondisi yang mengotori oli pelumas engine :
1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh udara atau
bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine,
menjadi bercampur dengan oli.
4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui
ring-ring piston kedalam ruang engkoll.
5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
• Beberapa engine menggunakan sistem pelumasan penci kering. Oli
pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau penampung yang
terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan
tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan
disebarkan kebagian-bagian yang bergerak oleh saluran serambi
utama atau pembuluh (saluran-saluran halus) dalam engine. Setelah
melumasi komponen yang bermacam-macam, oli jatuh dipanci oli
dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil
oli tersebut dan mengembalikan ke penampung / tangki oli untuk
disirkulasikan ulang.
Sringan Oli Aliran Penuh
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine
untuk menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :

1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.
Komponen-komponen Sistem Pelumasan :
• Oil Pressure Switch
Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan
bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.
• Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan
memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
• Relief Valve
Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump mempunyai
tekanan yang berlebihan.
• Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk
memisahkan partikel yang besar dari oli.
• Oil Filter
Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli mesin
yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya.
CARA PEMERIKSAAN MINYAK
PELUMAS
1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
2. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian
masukkan kembali dengan tepat.
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :

Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
Periksa perubahan warna minyak mesin
Prinsip Pelumasan

Anda mungkin juga menyukai