Anda di halaman 1dari 104

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN

BODI TOYOTA KIJANG PADA MEDIA TRAINER

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi

Jenjang Program Diploma Tiga

Oleh :

Nama : Syahrul Ramadhoni

NIM : 15020097

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2019

i
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Selalu bekerja keras disertai dengan pemikiran yang matang.

2. Selau patuh kepada nasihat kedua orang tua.

3. Seberapapun besarnya masalah, ingatlah bahwa Allah lebih besar.

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya ini depersembahkan kepada :

1. Ibunda dan Ayahanda atas kasih sayang, bimbingan, pengorbanan, dan do’a
beliau berdua, serta saudara – saudara yang selalu mendukung saya.

2. Bapak dan Ibu Dosen DIII Teknik Mesin yang telah membimbing selama
melaksanakan studi kuliah di Politeknik Harapan Bersam.

3. Dosen pembimbing yang telah membantu dalam pembuatan laporan.

4. Teman – teman Prodi DIII Teknik Mesin angkatan 2015 dan Almamaterku.

5. Teman – teman Politeknik Pecinta Alam (POPALA).

6. Teman yang selalu mendukung saya melalui do’a di sepertiga malamnya.

v
ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI
TOYOTA KIJANG PADA MEDIA TRAINER

ABSTRAK

Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi Otomotif membuat


dunia pendidikan tinggi semakin dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas
mahasiswanya yang unggul dan profesional. Sistem kelistrikan bodi adalah
instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem
kelistrikan bodi tersebut antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota,
lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem dan lampu
mundur. Troubleshooting merupakan mendiagnosa dari masalah umum terlebih
dahulu, kemudian mempersempit diagnosa tersebut ke permasalahan yang lebih
khusus. Menjawab permasalahan itu perlu adanya pembuatan trainer sistem
kelistrikan bodi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerusakan dan
cara memperbaiki sistem kelistrikan bodi pada mobil sesungguhnya. Dalam
proses identifikasi ada beberapa proses diantaranya proses pemeriksaan voltage
baterai, pemeriksaan tahanan sekring, pemeriksaan tahanan relay, pemeriksaan
tahanan saklar kombinasi, pemeriksaan switch lampu rem, pemeriksaan switch
lampu mundur, pemeriksaan switch lampu kabin, pemeriksaan tahanan filamen
lampu kepala dekat dan jauh, pemeriksaan tahanan filamen lampu dimmer,
pemeriksaan tahanan filamen lampu tanda belok, pemeriksaan tahanan filamen
lampu mundur, pemeriksaan tahanan filamen lampu rem, pemeriksaan tahanan
filamen lampu kabin, pemeriksaan tahanan filamen lampu kota, dan pemeriksaan
voltage klakson lalu ada proses pengujian kinerja sistem kelistrikan bodi.

Kata Kunci : Troubleshooting, Trainer, Toyota Kijang, Sistem Kelistrikan Bodi.

vi
ANALYSIS OF THE BODY'S ELECTRICAL SYSTEM
TROUBLESHOOTING TOYOTA KIJANG IN THE MEDIA TRAINER

ABSTRACT

Advances in science technology and automotive technology make the world


of higher education is increasingly required to further improve the quality of a
superior student and professional. Body electrical system is the installation of
various series of lighting on vehicles. Sets the body's electrical system, among
others, the head lamp lighting system, city lights, lights, lights turn mark hazzard
lights, license plates, brake lights and headlights to retreat. Troubleshooting
General problems of diagnosing is first, and then narrowed the diagnosis to more
specific issues. Answer the problem that is need for the manufacture of electrical
systems trainer bodi. The purpose of this research is to figure out how to fix the
damage and electrical systems on the car body. In the process of identification
there are several processes including vetting process the battery voltage, the
examination of prisoners, penal inspection of fuse relay, examination of a prisoner
switch combinations, brake lights switch, inspection, examination of the switch
lights the lamp switch inspection rewind, cabin, examination of prisoners head
lamp filaments near and far, inspection of prisoner filament lamp dimmers,
filament lamps turn sign custody, examination prisoners of the filament lamp,
examination of prisoners filament brake lights, inspection lights filament prisoners
cabin, examination of prisoners filament lamps, and examination of voltage Horn
then there is the process of testing the performance of the electrical system of the
body.
Keywords: Troubleshooting, Trainer, Toyota Kijang, Body Electrical System.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnyasehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir ini dengan judul “ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM
KELISTRIKAN BODI TOYOTA KIJANG PADA MEDIA TRAINER”.
Penulis berterimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Lapporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sampai selesai. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan kepada :
1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng.EE, M.Kom selaku direktur Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku Kaprodi DIII Teknik Mesin Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak M. Nuryasin, M.T selaku pembimbing I laporan Tugas Akhir dan
Bapak M. Taufik Qurohman, M.Pd selaku pembimbing II laporan Tugas
Akhir.
4. Bapak/Ibu Dosen pengampu Studi DIII Teknik Mesin.
5. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu menghrapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna perbaikan laporan yang
disusun dikemudian hari. Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.

Tegal, 25 Agustus 2018

Syahrul Ramadhoni
NIM. 15020097

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. v

ABSTRAK INDONESIA .................................................................................. vi

ABSTRAK INGGRIS ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 2

1.4 Tujuan ........................................................................................ 2

1.5 Manfaat ...................................................................................... 3

1.6 Metode Penelitian ...................................................................... 3

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Kelistrikan Bodi .......................................... 6

2.2 Komponen Sistem Kelistrikan Bodi .......................................... 6

ix
2.3 Komponen Pendukung Sistem Kelistrikan Bodi ...................... 12

2.4 Cara Kerja Sistem Kelistrikan Bodi ......................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian ........................................................... 27

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 28

3.3 Variabel Penelitian ................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Kerusakan Sistem Kelistrikan Bodi ...................... 37

4.2 Proses Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Bodi ... 46

4.3 Pengetesan Kinerja Sistem Kelistrikan Bodi ........................... 75

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 83

5.2 Saran ......................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 84

LAMPIRAN ...................................................................................................... 86

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lampu Kepala Dekat ...................................................................... 7

Gambar 2.2 Lampu Kepala Jauh ........................................................................ 7

Gambar 2.3 Lampu Kota .................................................................................... 8

Gambar 2.4 Lampu Dimmer .............................................................................. 9

Gambar 2.5 Lampu Tanda Belok ....................................................................... 9

Gambar 2.6 Lampu Hazzard ............................................................................. 10

Gambar 2.7 Lampu Rem ................................................................................... 10

Gambar 2.8 Lampu Mundur .............................................................................. 11

Gambar 2.9 Lampu Plat Nomor ........................................................................ 11

Gambar 2.10 Klakson Mobil ............................................................................. 12

Gambar 2.11 Baterai ......................................................................................... 12

Gambar 2.12 Kunci Kontak ............................................................................... 13

Gambar 2.13 Saklar Kombinasi ........................................................................ 13

Gambar 2.14 Sekring ........................................................................................ 14

Gambar 2.15 Flasher ........................................................................................ 15

Gambar 2.16 Relay ............................................................................................ 15

Gambar 2.17 Kabel Bodi ................................................................................... 16

Gambar 2.18 Lampu Besar Tipe Sealed Beam ................................................. 16

Gambar 2.19 Lampu Kepala Tipe Semisealed Beam ........................................ 17

Gambar 2.20 Bohlam H4 .................................................................................. 17

Gambar 2.21 Bohlam Lampu Sein .................................................................... 18

Gambar 2.22 Bohlam Lampu Rem .................................................................... 18

xi
Gambar 2.23 Bohlam Lampu Mundur .............................................................. 19

Gambar 2.24 Bohlam Lampu Kota ................................................................... 19

Gambar 2.25 Rangkaian Lampu Jarak Dekat ................................................... 20

Gambar 2.26 Rangkaian Lampu Jarak Jauh ...................................................... 21

Gambar 2.27 Rangkaian Lampu Rem ............................................................... 22

Gambar 2.28 Rangkaian Lampu Tanda Belok .................................................. 23

Gambar 2.29 Rangkaian Lampu Hazzard ......................................................... 24

Gambar 2.30 Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor .................................... 24

Gambar 2.31 Rangkaian Lampu Mundur ......................................................... 25

Gambar 2.32 Rangkaian Klakson ..................................................................... 25

Gambar 2.33 Rangkaian Lampu Kabin ............................................................. 26

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ................................................................ 27

Gambar 3.2 Multitester ..................................................................................... 28

Gambar 3.3 Kabel Penghubung ........................................................................ 29

Gambar 3.4 Bohlam Lampu Kepala .................................................................. 29

Gambar 3.5 Bohlam Lampu Mundur ................................................................. 30

Gambar 3.6 Bohlam Lampu Tanda Belok ........................................................ 30

Gambar 3.7 Bohlam Lampu Hazzard ............................................................... 31

Gambar 3.8 Klakson .......................................................................................... 31

Gambar 3.9 Relay .............................................................................................. 32

Gambar 3.10 Sekring ........................................................................................ 32

Gambar 3.11 Saklar Kombinasi ........................................................................ 33

Gambar 3.12 Baterai ......................................................................................... 33

xii
Gambar 3.13 Flasher ........................................................................................ 34

Gambar 3.14 Kunci Kontak .............................................................................. 34

Gambar 3.15 Lampu Plat Nomor ...................................................................... 35

Gambar 3.16 Lampu Kabin ............................................................................... 35

Gambar 4.1 Flowchart Identifikasi Lampu Kepala Dekat ................................ 37

Gambar 4.2 Flowchart Identifikasi Lampu Kepala Jauh .................................. 38

Gambar 4.3 Flowchart Identifikasi Lampu Kota .............................................. 39

Gambar 4.4 Flowchart Identifikasi Lampu Plat Nomor .................................... 40

Gambar 4.5 Flowchart Identifikasi Lampu Tanda Belok ................................. 41

Gambar 4.6 Flowchart Identifikasi Lampu Hazzard ........................................ 42

Gambar 4.7 Flowchart Identifikasi Lampu Rem .............................................. 43

Gambar 4.8 Flowchart Identifikasi Lampu Mundur ......................................... 44

Gambar 4.9 Flowchart Identifikasi Lampu Kabin ............................................ 45

Gambar 4.10 Flowchart Identifikasi Lampu Dimmer ....................................... 46

Gambar 4.11 Flowchart Identifikasi Klakson ................................................... 47

Gambar 4.12 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 48

Gambar 4.13 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 48

Gambar 4.14 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 49

Gambar 4.15 Pemeriksaan Switch Lampu Kepala Dekat .................................. 49

Gambar 4.16 Pemeriksaan Relay ...................................................................... 50

Gambar 4.17 Pemeriksaan Bohlam Lampu Kepala Dekat ................................ 50

Gambar 4.18 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 51

Gambar 4.19 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 51

xiii
Gambar 4.20 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 52

Gambar 4.21 Pemeriksaan Switch Lampu Kepala Jauh .................................... 52

Gambar 4.22 Pemeriksaan Relay ...................................................................... 53

Gambar 4.23 Pemeriksaan Bohlam Lampu Kepala Jauh .................................. 53

Gambar 4.24 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 54

Gambar 4.25 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 54

Gambar 4.26 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 55

Gambar 4.27 Pemeriksaan Switch Lampu Dimmer .......................................... 55

Gambar 4.28 Pemeriksaan Relay ...................................................................... 56

Gambar 4.29 Pemeriksaan Bohlam Lampu Kepala Jauh .................................. 56

Gambar 4.30 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 57

Gambar 4.31 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 57

Gambar 4.32 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 58

Gambar 4.33 Pemeriksaan Switch Lampu Kota ................................................ 58

Gambar 4.34 Pemeriksaan Relay ...................................................................... 59

Gambar 4.35 Pemeriksaan Bohlam Lampu Kota .............................................. 59

Gambar 4.36 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 60

Gambar 4.37 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 60

Gambar 4.38 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 61

Gambar 4.39 Pemeriksaan Switch Lampu Plat Nomor ..................................... 61

Gambar 4.40 Pemeriksaan Bohlam Lampu Plat Nomor ................................... 62

Gambar 4.41 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 62

Gambar 4.42 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 63

xiv
Gambar 4.43 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 63

Gambar 4.44 Pemeriksaan Switch Tanda Belok ............................................... 64

Gambar 4.44 Pemeriksaan flasher .................................................................... 64

Gambar 4.45 Pemeriksaan Bohlam Tanda Belok ............................................. 65

Gambar 4.46 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 65

Gambar 4.47 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 66

Gambar 4.48 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 66

Gambar 4.49 Pemeriksaan Switch Lampu Hazzard .......................................... 67

Gambar 4.50 Pemeriksaan Bohlam Lampu Hazzard ........................................ 67

Gambar 4.51 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 68

Gambar 4.52 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 68

Gambar 4.53 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 69

Gambar 4.54 Pemeriksaan Switch Lampu Rem ................................................ 69

Gambar 4.55 Pemeriksaan Bohlam Lampu Rem .............................................. 70

Gambar 4.56 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 70

Gambar 4.57 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 71

Gambar 4.58 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 71

Gambar 4.59 Pemeriksaan Switch Lampu Mundur ........................................... 72

Gambar 4.60 Pemeriksaan Bohlam Lampu Mundur ......................................... 72

Gambar 4.61 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 73

Gambar 4.62 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 73

Gambar 4.63 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 74

Gambar 4.64 Pemeriksaan Switch Lampu Kabin .............................................. 74

xv
Gambar 4.65 Pemeriksaan Bohlam Lampu Kabin ............................................ 75

Gambar 4.66 Pemeriksaan Voltage Baterai ...................................................... 75

Gambar 4.67 Pemeriksaan Tahanan Sekring .................................................... 76

Gambar 4.68 Pemeriksaan Kabel Penghubung .................................................. 76

Gambar 4.69 Pemeriksaan Switch Klakson ...................................................... 77

Gambar 4.70 Pemeriksaan Klakson .................................................................. 77

Gambar 4.71 Uji Kinerja Lampu Kepala Dekat ................................................ 78

Gambar 4.72 Uji Kinerja Lampu Kepala Jauh .................................................. 78

Gambar 4.73 Uji Kinerja Lampu Dimmer ........................................................ 79

Gambar 4.74 Uji Kinerja Lampu Kota dan Plat Nomor ................................... 79

Gambar 4.75 Uji Kinerja Lampu Tanda Belok ................................................. 80

Gambar 4.76 Uji Kinerja Lampu Hazzard ........................................................ 80

Gambar 4.77 Uji Kinerja Lampu Rem .............................................................. 81

Gambar 4.78 Uji Kinerja Lampu Mundur ........................................................ 81

Gambar 4.79 Uji Kinerja Lampu Kabin ............................................................ 81

Gambar 4.80 Uji Kinerja Klakson .................................................................... 82

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi Otomotif membuat

dunia pendidikan tinggi semakin dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas

mahasiswanya yang unggul dan profesional. Karena tantangan kerja di dunia

industri khususnya dalam bidang Otomotif membutuhkan kualifikasi sumber daya

manusia dengan spesialisai keterampilan teknis dan praktis yang produktif. Untuk

menjawab tantangan tersebut maka dituntut peningkatan mutu mahasiswa baik

secara teori maupun praktek. Pendidikan program DIII diarahkan untuk

memahami pengetahuan baik secara teori maupun secara praktek yang praktis.

Sistem kelistrikan bodi adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan

pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan bodi tersebut antara lain sistem

penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu

plat nomor, lampu rem dan lampu mundur.

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk

kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan

pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat

diselesaikan. Adapula pengertian lainnya Troubleshooting adalah proses

pemeriksaan (diagnosa) sumber masalah. Proses ini digunakan untuk

memperbaiki masalah hardware, software, dan produk-produk lainnya. Prinsip

1
2

troubleshooting adalah mendiagnosa dari masalah umum terlebih dahulu,

kemudian mempersempit diagnosa tersebut ke permasalahan yang lebih khusus.

Dengan latar belakang diatas maka dibuatlah laporan Tugas Akhir dengan

judul “Analisa Troubleshooting Sistem Kelistrikan Bodi Pada Toyota Kijang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada sistem kelistrikan bodi ?

2. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada sistem kelistrikan bodi ?

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka batasan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bahasan yang dipelajari adalah sistem rangkaian kelistrikan bodi Toyota

Kijang.

2. Analisis dan identifikasi hanya pada kelistrikan bodi Toyota Kijang.

3. Identifikasi hanya pada media trainer kelistrikan bodi.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang diperoleh dari laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui kerusakan pada sistem kelistrikan bodi mobil sesungguhnya.

2. Dapat memperbaiki kerusakan pada sistem kelistrikan bodi.


3

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari laporan Tugas Akhir ini yaitu sistem

kelistrikan bodi dapat bekerja dengan baik.

1.6 Metode Penelitian

Metode Penilitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Metode Literatur

Pada metode ini penulis melakukan pengumpulan data dari internet, jurnal-

jurnal, yang relevan/terkait dengan topik penelitian.

2. Metode Observasi

Pada metode ini penulis melakukan pengamatan pada kelisrikan bodi mobil

Toyota Kijang.

3. Metode Demonstrasi

Pada metode ini penulis mengumpulkan data dengan membuat trainer

sistem kelistrikan bodi mobil Toyota Kijang.

4. Metode Eksperimen

Pada metode ini penulis melakukan eksperimen pada troubleshooting sistem

kelistrikan bodi pada media trainer.


4

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan

Tugas Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian sistem kelistrikan bodi, komponen

sistem kelistrikan bodi, cara kerja sistem kelistrikan bodi, diagram alur proses

pemeriksaan, dan proses pemeriksaan sistem kelistrikan bodi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang diagram alur penelitian, alat dan bahan,

variabel penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang identifikasi kerusakan, proses pemeriksaan dan

proses perbaikan, dan pengetesan kinerja sistem kelistrikan bodi Toyota Kijang.
5

BAB V PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari laporan Tugas

Akhir.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Kelistrikan Bodi

Sistem kelistrikan bodi merupakan rangkaian sistem kelistrikan yang

berfungsi sebagai sistem penerangan dan sistem peringatan. Sistem penerangan

terbagi dalam beberapa sistem antara lain sistem lampu penerangan depan,

belakang, dan lampu peringatan. Lampu penerangan depan terdiri atas lampu

kepala/depan (head light), dan lampu kota (depan/belakang). Sedangkan lampu

peringatan terdiri atas lampu rem (brake light), lampu tanda belok (turn signal

light), klakson (horn) dan lampu-lampu indikator dan instrumen.

Fungsi sistem kelistrikan bodi juga untuk memberikan tanda-tanda kepada

pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga

pengendara akan aman dari kecelakaan. ( Bagus, 2016)

2.2 Komponen Sistem Kelistrikan Bodi

2.2.1 Lampu Kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi

jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi jarak jauh dan jarak

dekat, nyala lampu jarak jauh dan dekat dikontrol oleh saklar kombinasi.

6
7

1. Lampu Kepala dekat

Lampu jarak dekat digunakan pada jalan yang mempunyai penerangan

cukup atau ramai lalu-lintasnya, adapun jarak lampu dekat yaitu sekitar 40 meter,

terlihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Lampu Kepala Dekat


(NewStep, 2012)

2. Lampu Kepala Jauh

Lampu jarak jauh digunakan pada jalan-jalan yang sepi, minim penerangan

atau berkabut tebal. Selain sebagai penanda bagi pengendara lain akan kendaran

kita, juga sebagai jarak pandang bagi para pengemudi. Adapun jarak lampu jarak

jauh yaitu sekitar 100 meter, terlihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2. Lampu Kepala Jauh


(NewStep, 2012)
8

2.2.2 Lampu Kota / Tail Light

Pada mobil ini memberi peringatan terhadap pengguna jalan lainnya akan

keberadaan kendaraan, dan juga memberikan sinyal jarak (lebar) dari kendaraan

tersebut. Begitu juga lampu kota bagian belakang yang disebut dengan tail light,

berfungsi untuk memberikan sinyal pada kendaraan di belakang tentang lebar dari

kendaraan tersebut, terlihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3. Lampu Kota / Tail Light


(NewStep, 2012)

2.2.3 Lampu Dimmer

Lampu dimmer digunakan pada saat sebuah mobil ingin menyalip atau

memberi tanda peringatan kepada mobil yang didepan dengan cara menembakan

lampu kepala biasanya nyala lampu kepala akan terlihat sedikit lebih terang dari

lampu jarak jauh, terlihat pada Gambar 2.4


9

Gambar 2.4. Lampu Dimmer


(Panji, 2011)

2.2.3 Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda

yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Fungsi dari lampu

tanda belok adalah untuk memberi sinyal kepada pengendara lain yang sedang

dibelakang kita bahwa kita akan berbelok/berpindah ruas jalur. Terlihat pada

Gambar 2.5

Gambar 2.5. Lampu Tanda Belok


(Utomo, 2015)

2.2.4 Lampu Hazzard

Lampu hazzard adalah dimana kondisi lampu belok kanan dan lampu belok

kiri hidup berbarengan. Lampu hazard digunakan pada saat kendaraan-kendaraan


10

pada posisi darurat, parkir dipinggir jalan, pawai dan juga pada jalan lurus di

persimpangan empat, terlihat pada Gambar 2.6

Gambar 2.6. Lampu Hazzard


(Utomo, 2015)

2.2.4 Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan

ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi

berfungsi untuk memberi sinyal kepada pengendara lain bahwa mobil tersebut

sedang melakukan pengereman, terlihat pada Gambar 2.7

Gambar 2.7. Lampu Rem


(Utomo, 2015)

2.2.5 Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk

memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga

berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu
11

tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah

putih, terlihat pada Gambar 2.8

Gambar 2.8. Lampu Mundur


(NewStep, 2012)

2.2.6 Lampu Plat Nomor

Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi bagian plat nomor sehingga

memudahkan orang yang membutuhkan identitas kendaraan dengan cepat, terlihat

pada Gambar 2.9

Gambar 2.9. Lampu plat nomor


(NewStep, 2012)

2.2.7 Klakson

Fungsi klakson adalah untuk memberikan peringatan kepada pemakai jalan

di depannya agar memberi jalan atau hati – hati. Kecelakaan lalu lintas sering

terjadi karena tidak berfungsinya klakson pada mobil tersebut, atau karena

klakson tidak dipasang. Bunyi klakson harus cukup keras, tetapi tidak boleh

terlalu keras. Klakson yang berbunyi lemah tidak akan terdengar oleh pemakai
12

jalan, sedangkan klakson yang terlalu keras akan mengejutkan pemakai jalan

sehingga justru memungkinkan terjadinya kecelakaan, terlihat pada Gambar 2.10

Gambar 2.10 Klakson mobil


(Yuswandhono, 2013)

2.3 Komponen Pendukung Sistem Kelistrikan Bodi

2.3.1 Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada

sistem kelistrikan otomotif. Baterai ini mengalirkan arus yang berupa ion postif

(+) dan ion negatif (-), terlihat pada Gambar 2.11

Gambar 2.11. Baterai


(Riana, 2015)
13

2.3.2 Kunci Kontak

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition

Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan

dengan sumber tenaga (baterai), terlihat pada Gambar 2.12

Gambar 2.12. Kunci Kontak


(Utomo, 2015)

2.3.3 Saklar Kombinasi

Saklar berfungsi untuk mengatur sistem kelistrikan bodi diantaranya lampu

kepala dekat dan jauh, lampu tanda belok, lampu kota, lampu dimmer, lampu

hazzard, klakson, dan wiper washer, terlihat pada Gambar 2.13

Gambar 2.13. Saklar Kombinasi


(Utomo, 2015)
14

2.3.4 Sekring

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi

beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan

pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat, terlihat pada

Gambar 2.14

Gambar 2.14. Sekring


(Aziz, 2014)

2.3.5 Flasher

Pengedip (flasher) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus

secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip.

Jenis pengedip (flasher) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet, terlihat pada

Gambar 2.15
15

Gambar 2.15. Flasher


(Pamuji, 2017)

2.3.6 Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan

menghubungkan arus secara elektrik, terlihat pada Gambar 2.16

Gambar 2.16. Relay


(Damar, 2015)

2.3.7 Kabel Bodi

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan

komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan

diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai

ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa

besar arus yang mengalir, terlihat pada Gambar 2.17


16

Gambar 2.17 Kabel Bodi


(NewStep, 2012)

2.3.8 Komponen Lampu Kepala

1. Lampu kepala tipe Sealed Beam

Didalam lampu besar tipe sealed beam, penggunan bohlam lampu tidak

terpisah, keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti bohlam lampu, filamen

dipasang didepan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa, terlihat pada

Gambar 2.18

Gambar 2.18 Lampu besar tipe sealed beam


(NewStep, 2012)

2. Lampu Kepala tipe Semisealed Beam

Perbedaan antara tipe semisealeed beam dan sealed beam adalah pada

konstruksinya, dimana pada tipe semisealed beam bohlam lampuya dapat diganti

dengan mudah, sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan bila

bohlam lampunya putus atau terbakar, terlihat pada Gambar 2.19


17

Gambar 2.19 Lampu Kepala tipe Semisealed Beam


(NewStep, 2012)

2.3.9 Bohlam

Jenis-jenis bohlam yang digunakan meliputi :

1. Bohlam Lampu Kepala

Bohlam lampu yang digunakan pada Toyota Kijang pada umumnya

memakai lampu Bohlam tipe H4, selain murah pemasangannya juga cukup

mudah. Untuk spesifikasi lampu ini yaitu sekitar 100W/12V, terlihat pada Gambar

2.20

Gambar 2.20 Bohlam H4


(Sofyan, 2015)

2. Bohlam Lampu Sein

Untuk mobil Toyota Kijang menggunakan lampu sein dengan spesifikasi

standar warna lampu kuning dan 21W/12V, terlihat pada Gambar 2.21
18

Gambar 2.21 Bohlam Lampu Sein


(Rika, 2016)

3. Bohlam Lampu Rem

Untuk mobil Toyota Kijang menggunakan lampu sein dengan spesifikasi

standar warna lampu putih dengan ukuran 23W/12V. Biasanya nyala lampu ram

lebih terang dari nyala lampu kota, terlihat pada Gambar 2.22

Gambar 2.22 Bohlam Lampu Rem


(Aziz, 2014)

4. Bohlam Lampu Mundur

Untuk mobil Toyota Kijang menggunakan lampu sein dengan spesifikasi

standar warna lampu kuning dan 23W/12V, terlihat pada Gambar 2.23
19

Gambar 2.23 Bohlam Lampu Mundur


(NewStep, 2012)

5. Bohlam Lampu Kota

Untuk mobil Toyota Kijang menggunakan lampu sein dengan spesifikasi

standar warna lampu kuning dan 23W/12V. Lampu ini mempunyai kegunaan

untuk memberikan isyarat adanya serta lebarnya suatu kendaraan. Isyarat ini

diberikan kepada pengemudi lain bahwa ada kendaraan dengan lebar sekian, ini

akan sangat berguna ketika di malam hari. Karena memberitahukan lebar

kendaraan, maka disebut dengan lampu jarak (clearance light), terlihat pada

Gambar 2.24

Gambar 2.24 Bohlam Kota


(NewStep, 2012)
20

2.4 Cara Kerja Sistem Kelistrikan Bodi

2.4.1 Lampu kepala (jarak dekat dan jarak jauh)

1. Lampu kepala dekat


Saat saklar lampu jarak dekat dihubungkan dengan memutar tuas dua kali

(diputar sekali setelah menghidupkan lampu kota), maka arus akan mengalir dari

baterai menuju saklar lampu jarak dekat melewati sekring, kemudian arus akan

mengalir ke kumparan relai melewati terminal 85 relay dan berakhir di massa

melewati terminal 86 relay, sehingga saklar pada relay akan terhubung (terminal

30 dan 87). Karena terminal 30 dan 87 telah terhubung maka arus dari baterai

dapat mengalir menuju lampu jarak dekat melewati saklar relay dan berakhir di

massa, sehingga lampu jarak jauh akan menyala, terlihat pada Gambar 2.23

Gambar 2.25 Rangkaian Lampu Jarak Dekat


(Andy, 2015)

2. Lampu kepala jauh

Saat saklar lampu jarak jauh dihubungkan dengan menggeser tuas ke bawah,

maka arus akan mengalir dari baterai menuju saklar lampu jarak jauh melewati

sekring, kemudian arus akan mengalir ke kumparan relay melewati terminal 85

relay dan berakhir di massa melewati terminal 86 relay, sehingga saklar pada

relay akan terhubung (terminal 30 dan 87). Karena terminal 30 dan 87 telah
21

terhubung maka arus dari baterai dapat mengalir menuju lampu indikator dan

lampu jarak jauh melewati saklar relay dan berakhir di massa, sehingga lampu

jarak jauh akan menyala, terlihat pada Gambar 2.26

Gambar 2.26 Rangkaian Lampu Jarak Jauh


(Andy, 2015)

2.4.2 Lampu rem

Saat kunci kontak ON, dan saklar lampu mundur dihubungkan, maka arus

dari baterai akan mengalir menuju saklar mundur melewati sekring, kemudian

arus akan mengalir menuju ke lampu mundur dan berakhir di massa, sehingga

lampu mundur akan menyala. Saat saklar lampu rem dihubungkan, maka arus

akan mengalir dari baterai menuju saklar lampu rem melewati sekring, kemudian

arus akan mengalir menuju ke lampu rem dan berakhir di massa, sehingga lampu

rem akan menyala, terlihat pada Gambar 2.27


22

.
Gambar 2.27 Rangkaian Lampu Rem
(Andy, 2015)

2.4.3 Lampu sein dan lampu hazzard

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda

yang berbeda tetapi menggunakan sistem yang sama. Bila sakar lampu tanda beok

dioperasikan kekiri atau kekanan, lampu lampu yang berkedip kiri saja atau kanan

saja. saklar tersebut biasanya terletak dibawah lingkar kemudi. Bila saklar lampu

hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan

kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak dibagian batang

kemudi sebelah depan.

1. Lampu tanda belok kiri dan kanan

Saat kunci kontak ON, dan saklar lampu tanda belok dihubungkan dengan

menggerakkan tuas ke atas, maka arus akan mengalir dari baterai menuju saklar

lampu tanda belok kiri dan kanan, saklar hazarrd melewati sekring, kemudian

arus akan mengalir ke flasher menuju indikator lampu tanda belok kiri, melewati

terminal 49 dan 49a flasher dan berakhir di massa, sehingga lampu tanda belok

kiri akan menyala dan berkedip, terlihat pada Gambar 2.28


23

Gambar 2.28 Rangkaian Lampu Tanda Belok


(Andy, 2015)

2. Lampu Hazard

Saat kunci kontak OFF, dan saklar lampu hazzard dihubungkan dengan

menarik tuas ke depan, maka arus akan mengalir dari baterai menuju saklar lampu

tanda belok dan saklar hazzard melewati sekring, kemudian arus akan mengalir ke

flasher menuju indikator lampu tanda belok kanan dan kiri, melawati terminal 49

dan 49a flasher dan berakhir di massa, sehingga lampu tanda belok kanan dan kiri

akan menyala dan berkedip.

Saat kunci kontak ON, dan saklar lampu hazzard dihubungkan dengan

menarik tuas ke depan, maka arus akan mengalir dari baterai menuju saklar lampu

tanda belok dan saklar hazzard melewati sekring, kemudian arus akan mengalir ke

flasher menuju indikator lampu tanda belok kanan dan kiri, melawati terminal 49

dan 49a 31 flasher dan berakhir di massa, sehingga lampu tanda belok kanan dan

kiri akan menyala dan berkedip, terlihat pada Gambar 2.29


24

Gambar 2.29 Rangkaian Lampu Hazard


(Domi, 2012)

2.4.4 Lampu Kota dan Lampu Plat Nomor

Saat saklar lampu kota dan lampu plat nomor dihubungkan dengan memutar

tuas sekali, maka arus akan mengalir dari baterai menuju saklar lampu kota

melewati sekring, kemudian arus akan mengalir menuju ke lampu kota dan

berakhir di massa, sehingga lampu kota dan plat nomor akan menyala, terlihat

pada Gambar 2.30

Gambar 2.30 Rangkaian Lampu kota dan plat nomor


(Andy, 2015)

2.4.5 Lampu mundur

Saat kunci kontak ON, dan saklar lampu mundur dihubungkan, maka arus

dari baterai akan mengalir menuju saklar mundur melewati sekring, kemudian
25

arus akan mengalir menuju ke lampu mundur dan berakhir di massa, sehingga

lampu mundur akan menyala, terlihat pada Gambar 2.31

Gambar 2.31 Rangkaian Lampu Mundur


(Andy, 2015)

2.4.6 Klakson

Saat kunci kontak ON, dan saklar klakson dihubungkan, maka arus akan

mengalir dari baterai menuju saklar klakson melewati sekring, kemudian arus

akan mengalir ke kumparan relai melewati terminal 85 relay dan berakhir di

massa melewati terminal 86 relay, sehingga saklar pada relai akan terhubung

(terminal 30

dan 87), terlihat pada Gambar 2.32

Gambar 2.32 Rangkaian Klakson


(Otospeedcar, 2018)
26

2.4.7 Lampu Kabin

Umumnya lampu kabin / penerangan berada dibagian tengah penumpang

untuk menerangi interior dengan merata, lampu ini disatukan dengan switch nya.

Switch nya mempunyai tiga posisi yaitu ON, DOOR dan OFF. Lampu ruangan

dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka, ini dapat dilakukan

dengan menyetel switch pada posisi DOOR, terlihat pada Gambar 2.33

Gambar 2.33 Lampu Kabin


(NewStep, 2012)
27

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian

Mulai

Tidak
Studi Literatur

Persiapan alat dan bahan

Pengujian dan perbaikan


troubleshooting
kelistrikan bodi pada
media trainer

Ya

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


28

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada proses pengujian kelistrikan bodi adalah

multitester dan kabel penghubung.

1. Multitester

Berfungsi untuk mengukur arus listrik, tegangan arus listrik, dan juga

tahanan atau resistansi dari suatu benda. Selain itu multitester juga bisa digunakan

untuk mengecek rusak tidaknya komponen elektronika, terlihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Multitester


(Dokumentasi)

2. Kabel Penghubung

Kabel penghubung merupakan komponen penghantar yang terisolasi yang

berfungsi untuk menghubungkan antara komponen satu dengan yang lainnya pada

sebuah rangkaian kelistrikan, terlihat pada Gambar 3.3


29

Gambar 3.3 Kabel Penghubung


(Dokumentasi)

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada proses pengujian kelistrikan bodi, yaitu :

1. Bohlam lampu kepala

Bohlam lampu kepala yang digunakan pada media trainer ini adalah bohlam

tipe H4 dengan spesifikasi 100W/12V, terlihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Bohlam lampu kepala


(Dokumentasi)
30

2. Bohlam lampu mundur

Bohlam lampu mundur yang digunakan pada media trainer ini adalah

bohlam tipe semisealed beam dengan spesifikasi 12W/12V. Terlihat pada Gambar

3.5

Gambar 3.5 Bohlam lampu mundur


(Dokumentasi)

3. Bohlam lampu tanda belok

Bohlam lampu tanda belok yang digunakan pada media trainer ini adalah

bohlam tipe semisealed beam dengan spesifikasi 12W/12V, terlihat pada Gambar

3.6

Gambar 3.6 Bohlam lampu tanda belok


(Dokumentasi)
31

4. Bohlam lampu hazzard

Bohlam lampu hazzard yang digunakan pada media trainer ini adalah

bohlam tipe semisealed beam dengan spesifikasi 12W/12V, terlihat pada Gambar

3.7

Gambar 3.7 Bohlam lampu hazzard


(Dokumentasi)

5. Klakson

Klakson yang digunakan pada media trainer ini adalah klakson standar

ukuran 12V, terlihat pada Gambar 3.8

Gambar 3.8 Klakson


(Dokumentasi)
32

6. Relay

Relay ini memiliki empat terminal yaitu, dua terminal kumparan atau koil

dan dua terminal saklar (A dan B) yang dapat terhubung dan terputus, terlihat

pada Gambar 3.9

Gambar 3.9 Relay


(Dokumentasi)

7. Sekring

Sekring yang digunakan pada media trainer ini menggunakan ukuran 10A,

terlihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 Sekring


(Dokumentasi)
33

8. Saklar Kombinasi

Saklar kombinasi yang digunakan pada media trainer ini adalah saklar

kombinasi standarmobil Toyota Kijang, terlihat pada Gambar 3.11

Gambar 3.11 Saklar kombinasi


(Dokumentasi)

9. Baterai

Baterai yang digunakan pada media trainer ini menggunakan spesifikasi

12V/12AH, terlihat pada Gambar 3.12

Gambar 3.12 Baterai


(Dokumentasi)
34

10. Flasher

Flasher yang digunakan pada media trainer kali ini adalah flasher standar

mobil Toyota Kijang, terlihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Flasher


(Dokumentasi)

11. Kunci kontak

Kunci kontak yang digunakan pada media trainer kali ini adalah kunci

kontak standar mobil Toyota Kijang, terlihat pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Kunci kontak


(Dokumentasi)
35

12. Lampu Plat Nomor

Lampu Plat Nomor yang digunakan pada media trainer kali ini adalah

lampu plat nomor dengan spesifikasi lampu 5W/12V, terlihat pada Gambar 3.15

Gambar 3.15 Lampu Plat Nomor


( Dokumentasi )

13. Lampu Kabin

Lampu kabin yang digunakan pada media trainer kali ini adalah lampu

kabin dengan spesifikasi lampu 5W/12V, terlihat pada Gambar 3.16

Gambar 3.16 Lampu Kabin


( Dokumentasi )
36

3.3 Variabel Penelitian

Pada laporan ini penulis menggunakan beberapa variabel penelitian,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah media trainer kelistrikan bodi

Toyota Kijang.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah analisa kerusakan dan perbaikan

sistem kelistrikan bodi Toyota Kijang.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol pada penelitian ini adalah mengacu pada buku pedoman

reparasi sistem kelistrikan bodi Toyota Kijang.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan adalah proses identifiksi dan perbaikan

komponen kelistrian sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Kerusakan Sistem Kelistrikan Bodi

4.1.1 Lampu Kepala Dekat

Identifikasi lampu kepala dekat meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

relay, saklar kombinasi, dan bohlam lampu kepala dekat, terlihat pada Gambar

flowchart 4.1

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai
terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring
2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Saklar Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


kombinasi tahanan switch lampu kepala dekat.

Relay Periksa relay dengan mengukur tahanan 85 dan


86 pada relay.

Periksa lampu kepala dengan mengukur


Bohlam
lampu kepala tahanan pada filamen lampu kepala dekat.

Gambar 4.1 Flowchart identifikasi lampu kepala dekat

37
38

4.1.2 Lampu Kepala Jauh

Identifikasi lampu kepala jauh meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

relay, saklar kombinasi, dan bohlam lampu kepala jauh, terlihat pada Gambar

flowchart 4.2

Baterai Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


terminal positif dan negatif

Sekring 1. Pemeriksaan secara visual


2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Saklar Periksa saklar kombinasi dengan memeriksa


kombinasi
kontinuitas switch lampu kepala jauh.

Relay Periksa relay dengan mengukur tahanan 85 dan


86 pada relay.

Bohlam Periksa lampu kepala dengan mengukur


lampu kepala kontinuitas pada filamen lampu kepala jauh.

Gambar 4.2 Flowchart identifikasi lampu kepala jauh


39

4.1.3 Lampu Kota

Identifikasi lampu kota meliputi baterai, sekring, kabel penghubung, relay,

saklar kombinasi, dan bohlam lampu kota, terlihat pada Gambar flowchart 4.3

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai
terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring 2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Saklar Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


kombinasi tahanan switch lampu kepala jauh.

Relay Periksa relay dengan mengukur tahanan 85 dan


86 pada relay.

Bohlam Periksa lampu kepala dengan memeriksa


lampu kontinuitas pada filamen lampu kepala jauh.
kepala
Gambar 4.3 Flowchart identifikasi lampu kota
40

4.1.4 Lampu Plat Nomor

Identifikasi lampu plat nomor meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

relay, saklar kombinasi, dan bohlam lampu plat nomor, terlihat pada Gambar

flowchart 4.4
Periksa voltage baterai dan periksa kondisi
Baterai
terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring 2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Saklar Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


kombinasi tahanan switch lampu plat nomor.

Bohlam plat Periksa lampu plat nomor dengan memeriksa


nomor kontinuitas pada filamen lampu plat nomor.

Gambar 4.4 Flowchart identifikasi lampu plat nomor

4.1.5 Lampu Tanda Belok


Identifikasi lampu tanda belok meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

flasher, saklar kombinasi, bohlam sein, terlihat pada Gambar flowchart 4.5
41

Baterai Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


terminal positif dan negatif

Sekring 1. Pemeriksaan secara visual


2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus
dan dapat dipergunakaan.

Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


Saklar kombinasi
tahanan switch lampu tanda belok.

flasher Periksa flasher dengan memeriksa kontinuitas


pada flasher.

Bohlam lampu Periksa lampu kepala dengan memeriksa


sein
kontinuitas pada filamen lampu sein.

Gambar 4.5 Flowchart identifikasi lampu tanda belok

4.1.6 Lampu Hazzard

Identifikasi lampu hazzard meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

flasher, saklar kombinasi, bohlam lampu hazzard, terlihat pada Gambar

Flowchart 4.6
42

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai
terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring
2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel
2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung
terkelupas atau masih dalam keadaan bagus
dan dapat dipergunakaan.

Saklar kombinasi Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


tahanan switch lampu tanda belok.

flasher Periksa flasher dengan mengukur tahanan pada


flasher.

Bohlam lampu Periksa lampu kepala dengan memeriksa


sein kontinuitas pada filamen lampu sein.

Gambar 4.6 Flowchart identifikasi lampu hazzard

4.1.7 Lampu Rem

Identifikasi lampu rem meliputi baterai, sekring, kabel penghubung, switch

rem, bohlam lampu rem, terlihat pada Gambar flowchart 4.7


43

Baterai Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


terminal positif dan negatif

Sekring 1. Pemeriksaan secara visual


2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Switch rem Periksa switch rem dengan mengukur tahanan


switch rem.

Bohlam lampu Periksa lampu rem dengan memeriksa


rem
kontinuitas pada filamen lampu rem.
Gambar 4.7 Flowchart identifikasi lampu rem

4.1.8 Lampu Mundur

Identifikasi lampu mundur meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

switch lampu mundur, bohlam lampu mundur, terlihat pada Gambar flowchart 4.8
44

Baterai Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring
2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus dan
dapat dipergunakaan.

Switch lampu Periksa switch lampu mundur dengan mengukur


mundur tahanan switch lampu mundur.

Bohlam lampu Periksa lampu mundur dengan memeriksa


mundur
kontinuitas pada filamen lampu mundur.

Gambar 4.8 Flowchart identifikasi lampu mundur

4.1.9 Lampu Kabin

Identifikasi lampu kabin meliputi baterai, sekring, kabel penghubung, switch

lampu kabin, bohlam lampu kabin, terlihat pada Gambar flowchart 4.9
45

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai
terminal positif dan negatif

Sekring 1. Pemeriksaan secara visual


2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel
2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung
terkelupas atau masih dalam keadaan bagus
dan dapat dipergunakaan.

Switch lampu Periksa switch lampu kabin dengan mengukur


kabin
tahanan switch lampu kabin.

Bohlam lampu Periksa lampu kabin dengan memeriksa


kabin
kontinuitas pada filamen lampu kabin.

Gambar 4.9 Flowchart identifikasi lampu kabin

4.1.10 Lampu Dimmer / Tembak

Identifikasi lampu dimmer meliputi baterai, sekring, kabel penghubung,

relay, switch lampu dimmer, bohlam lampu kepala, terlihat pada Gambar

flowchart 4.10
46

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring
2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus
dan dapat dipergunakaan.

Saklar kombinasi Periksa saklar kombinasi dengan mengukur


tahanan switch lampu dimmer.

Relay Periksa relay dengan mengukur tahanan 85 dan


86 pada relay.

Bohlam lampu Periksa lampu kepala dengan memeriksa


kepala dimmer
kontinuitas pada filamen lampu dimmer.

Gambar 4.10 Flowchart identifikasi lampu dimmer

4.1.11 Klakson

Identifikasi klakson meliputi baterai, sekring, kabel penghubung, saklar

kombinasi, klakson, terlihat pada Gambar flowchart 4.11


47

Periksa voltage baterai dan periksa kondisi


Baterai
terminal positif dan negatif

1. Pemeriksaan secara visual


Sekring 2. Periksa kontinuitas pada sekring

1. Memeriksa kontinuitas pada kabel.


Kabel 2. Memeriksa keadaan kabel apakah sudah
penghubung terkelupas atau masih dalam keadaan bagus
dan dapat dipergunakaan.

Switch klakson Periksa switch klakson dengan mengukur


tahanan switch klakson.

Klakson Periksa klakson dengan mengukur tegangan


pada klakson.

Gambar 4.11 Flowchart identifikasi klakson


48

4.2 Proses Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Bodi

1. Lampu Kepala Dekat

Pemeriksaan lampu kepala dekat menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

kepala dekat, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.12

Gambar 4.12 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan Sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.13

Gambar 4.13 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )
49

c. Pemeriksaan Kabel Penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.14

Gambar 4.14 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu kepala dekat

Pemeriksaan switch lampu kepala dekat meliputi pemeriksaan tahanan pada

switch lampu kepala dekat, terlihat pada Gambar 4.15

Gambar 4.15 Pemeriksaan switch lampu kepala dekat


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan relay

Pemeriksaan relay lampu kepala dekat meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada relay, terlihat pada Gambar 4.16


50

Gambar 4.16 Pemeriksaan relay


( Dokumentasi )

f. Pemeriksaan bohlam lampu kepala dekat

Pemeriksaan bohlam lampu kepala dekat meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada filamen bohlam lampu kepala dekat, terlihat pada Gambar 4.17

Gambar 4.17 Pemeriksaan bohlam lampu kepala dekat


( Dokumentasi )

2. Lampu Kepala Jauh

Pemeriksaan lampu kepala jauh menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

kepala jauh, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.18


51

Gambar 4.18 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.19

Gambar 4.19 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.20
52

Gambar 4.20 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu kepala jauh

Pemeriksaan switch lampu kepala jauh meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada switch lampu kepala jauh, terlihat pada Gambar 4.21

Gambar 4.21 Pemeriksaan switch lampu kepala jauh


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan relay

Pemeriksaan relay lampu kepala jauh meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada relay, terlihat pada Gambar 4.22


53

Gambar 4.22 Pemeriksaan relay


( Dokumentasi )

f. Pemeriksaan bohlam lampu kepala jauh

Pemeriksaan bohlam lampu kepala jauh meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada filamen bohlam lampu kepala jauh, terlihat pada Gambar 4.23

Gambar 4.23 Pemeriksaan bohlam lampu kepala jauh


( Dokumentasi )

3. Pemeriksaan lampu dimmer

Pemeriksaan lampu dimmer menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

dimmer, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.24


54

Gambar 4.24 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.25

Gambar 4.25 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.26
55

Gambar 4.26 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu dimmer

Pemeriksaan switch lampu dimmer meliputi pemeriksaan tahanan pada

switch lampu dimmer, terlihat pada Gambar 4.27

Gambar 4.27 Pemeriksaan switch lampu dimmer


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan relay

Pemeriksaan relay lampu dimmer meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

relay, terlihat pada Gambar 4.28


56

Gambar 4.28 Pemeriksaan relay


( Dokumentasi )

f. Pemeriksaan bohlam lampu dimmer

Pemeriksaan bohlam lampu dimmer meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

filamen bohlam lampu dimmer, terlihat pada Gambar 4.29

Gambar 4.29 Pemeriksaan bohlam lampu dimmer


( Dokumentasi )

4. Pemeriksaan Lampu Kota

Pemeriksaan lampu kota menyesuaikan flowchart identifikasi lampu kota,

yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.30


57

Gambar 4.30 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.31

Gambar 4.31 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.32
58

Gambar 4.32 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu kota

Pemeriksaan switch lampu kota meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

switch lampu kota, terlihat pada Gambar 4.33

Gambar 4.33 Pemeriksaan switch lampu kota


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan relay

Pemeriksaan relay lampu kota meliputi pemeriksaan tahanan pada relay,

terlihat pada Gambar 4.34


59

Gambar 4.34 Pemeriksaan relay


( Dokumentasi )

f. Pemeriksaan bohlam lampu kota

Pemeriksaan bohlam lampu kota meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

filamen bohlam lampu kota, terlihat pada Gambar 4.35

Gambar 4.35 Pemeriksaan bohlam lampu kota


( Dokumentasi )

5. Pemeriksaan lampu plat nomor

Pemeriksaan lampu plat nomor menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

plat nomor, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.36


60

Gambar 4.36 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan Sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.37

Gambar 4.37 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.38
61

Gambar 4.38 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu plat nomor

Pemeriksaan switch lampu plat nomor meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada switch lampu plat nomor, terlihat pada Gambar 4.39

Gambar 4.39 Pemeriksaan switch lampu plat nomor


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu plat nomor

Pemeriksaan bohlam lampu plat nomor meliputi pemeriksaan kontinuitas

pada filamen bohlam lampu plat nomor, terlihat pada Gambar 4.40
62

Gambar 4.40 Pemeriksaan bohlam lampu plat nomor


( Dokumentasi )

6. Pemeriksaan Lampu Tanda Belok

Pemeriksaan lampu tanda belok menyesuaikan flowchart identifikasi

lampu plat nomor, yaitu :

a. Pemeriksaan Baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.41

Gambar 4.41 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan Sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.42


63

Gambar 4.42 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.43

Gambar 4.43 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan flasher

Pemeriksaan flasher meliputi pemeriksaan kontinuitas pada flasher, terlihat

pada Gambar 4.44


64

Gambar 4.44 Pemeriksaan flasher


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu tanda belok

Pemeriksaan switch lampu tanda belok meliputi pemeriksaan tahanan pada

switch lampu tanda belok, terlihat pada Gambar 4.45

Gambar 4.45 Pemeriksaan switch lampu tanda belok


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu tanda belok

Pemeriksaan bohlam tanda belok meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

filamen bohlam lampu tanda belok, terlihat pada Gambar 4.46


65

Gambar 4.46 Pemeriksaan bohlam lampu tanda belok


( Dokumentasi )

7. Lampu Hazzard

Pemeriksaan lampu hazzard menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

hazzard, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.47

Gambar 4.47 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.48


66

Gambar 4.48 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.49

Gambar 4.49 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu hazzard

Pemeriksaan switch lampu hazzard meliputi pemeriksaan tahanan pada

switch lampu hazzard, terlihat pada Gambar 4.50


67

Gambar 4.50 Pemeriksaan switch lampu hazzard


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu hazzard

Pemeriksaan bohlam hazzard meliputi pemeriksaan kontinuitas pada

filamen bohlam lampu hazzard, terlihat pada Gambar 4.51

Gambar 4.51 Pemeriksaan bohlam lampu hazzard


( Dokumentasi )

8. Lampu Rem

Pemeriksaan lampu rem menyesuaikan flowchart identifikasi lampu rem,

yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.52


68

Gambar 4.52 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.53

Gambar 4.53 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.54
69

Gambar 4.54 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu rem

Pemeriksaan switch lampu rem meliputi pemeriksaan tahanan pada switch

lampu rem, terlihat pada Gambar 4.55

Gambar 4.55 Pemeriksaan switch rem


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu rem

Pemeriksaan bohlam rem meliputi pemeriksaan kontinuitas pada filamen

bohlam lampu rem, terlihat pada Gambar 4.56


70

Gambar 4.56 Pemeriksaan bohlam lampu rem


( Dokumentasi )

9. Pemeriksaan lampu mundur

Pemeriksaan lampu mundur menyesuaikan flowchart identifikasi lampu

mundur, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.57

Gambar 4.57 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.58


71

Gambar 4.58 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.59

Gambar 4.59 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu mundur

Pemeriksaan switch lampu mundur meliputi pemeriksaan tahanan pada

switch lampu mundur, terlihat pada Gambar 4.60


72

Gambar 4.60 Pemeriksaan switch lampu mundur


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu mundur

Pemeriksaan bohlam mundur meliputi pemeriksaan kontinuitas pada filamen

bohlam lampu mundur, terlihat pada Gambar 4.61

Gambar 4.61 Pemeriksaan bohlam lampu mundur


( Dokumentasi )

10. Pemeriksaan Lampu Kabin

Pemeriksaan lampu kabin menyesuaikan flowchart identifikasi lampu kabin,

yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.62


73

Gambar 4.62 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.63

Gambar 4.63 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.64
74

Gambar 4.64 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch lampu kabin

Pemeriksaan switch lampu kabin meliputi pemeriksaan tahanan pada switch

lampu kabin, terlihat pada Gambar 4.65

Gambar 4.65 Pemeriksaan switch lampu kabin


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan bohlam lampu kabin

Pemeriksaan bohlam kabin meliputi pemeriksaan kontinuitas pada filamen

bohlam lampu kabin, terlihat pada Gambar 4.66


75

Gambar 4.66 Pemeriksaan bohlam lampu kabin


( Dokumentasi )

11. Pemeriksaan klakson

Pemeriksaan klakson menyesuaikan flowchart identifikasi klakson, yaitu :

a. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan beterai meliputi pemeriksaan voltage baterai dan kondisi

terminal postif dan negatif baterai, terlihat pada Gambar 4.67

Gambar 4.67 Pemeriksaan voltage baterai


( Dokumentasi )

b. Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan sekring meliputi pemeriksaan visual kondisi sekring dan

pemeriksaan kontinuitas pada sekring, terlihat pada Gambar 4.68


76

Gambar 4.68 Pemeriksaan tahanan sekring


( Dokumentasi )

c. Pemeriksaan kabel penghubung

Pemeriksaan kabel penghubung meliputi pemeriksaan visual kondisi kabel

penghubung dan pemeriksaan kontinuitas pada kabel penghubung, terlihat pada

Gambar 4.69

Gambar 4.69 Pemeriksaan kabel penghubung


( Dokumentasi )

d. Pemeriksaan switch klakson

Pemeriksaan switch klakson meliputi pemeriksaan tahanan pada switch

klakson, terlihat pada Gambar 4.70


77

Gambar 4.70 Pemeriksaan switch klakson


( Dokumentasi )

e. Pemeriksaan klakson

Pemeriksaan klakson meliputi pemeriksaan tegangan pada klakson, terlihat

pada Gambar 4.71

Gambar 4.71 Pemeriksaan tegangan klakson


( Dokumentasi )

4.3 Pengetesan Kinerja Sistem Kelistrikan Bodi

1. Lampu Kepala Dekat

Pengetesan kinerja lampu kepala dekat dilakukan ketika tuas pada saklar

kombinasi diputar dua kali maka lampu kepala dekat akan menyala, terlihat pada

Gambar 4.72
78

Gambar 4.72 Uji kinerja lampu kepala dekat


( Dokumentasi )

2. Lampu Kepala Jauh


Pengetesan kinerja lampu kepala jauh dilakukan ketika tuas pada saklar

kombinasi diputar dua kali dan ditekan ke depan maka lampu kepala jauh akan

menyala, terlihat pada Gambar 4.73

Gambar 4.73 Uji kinerja lampu kepala jauh


( Dokumentasi )
79

3. Lampu Dimmer

Pengetesan kinerja lampu kepala dimmer dilakukan ketika tuas pada saklar

kombinasi ditekan kebelakang maka lampu kepala dimmer akan menyala, terlihat

pada Gambar 4.74

Gambar 4.74 Uji kinerja lampu dimmer


( Dokumentasi )

4. Lampu Kota dan Plat Nomor

Pengetesan kinerja lampu kota dan plat nomor dilakukan dengan cara

memutar tuas satu kali pada saklar kombinasi maka lampu kota dan plat nomor

akan menyala, terlihat pada Gambar 4.75

Gambar 4.75 Uji kinerja lampu kota dan plat nomor


( Dokumentasi )
80

5. Lampu Tanda Belok

Pengetesan kinerja lampu tanda belok dilakukan dengan cara menekan tuas

saklar kombinasi ke bawah maka lampu tanda belok kanan akan menyala, terlihat

pada Gambar 4.76

Gambar 4.76 Uji kinerja lampu tanda belok


( Dokumentasi )

6. Pengetesan Kinerja Lampu Hazzard

Pengetesan kinerja lampu hazzard dilakukan dengan cara menekan saklar

hazzard maka lampu hazzard akan menyala, terlihat pada Gambar 4.77

Gambar 4.77 Uji kinerja lampu hazzard


( Dokumentasi )
81

7. Lampu Rem

Pengetesan kinerja lampu rem dilakukan dengan cara menekan pedal rem

maka lampu rem akan menyala, terlihat pada Gambar 4.78

Gambar 4.78 Uji kinerja lampu rem


( Dokumentasi )

8. Lampu Mundur

Pengetesan kinerja lampu mundur dilakukan dengan cara merubah posisi

tuas pemindah gigi ke mundur maka lampu mundur akan menyala, terlihat pada

Gambar 4.79

Gambar 4.79 Uji kinerja lampu mundur


( Dokumentasi )
82

9. Lampu Kabin

Pengetesan kinerja lampu kabin dilakukan dengan cara membuka pintu

mobil atau menekan saklar ON pada lampu kabin maka lampu kabin akan

menyala, terlihat pada Gambar 4.80

Gambar 4.80 Uji kinerja lampu kabin


( Dokumentasi )

10. Klakson

Pengetesan kinerja klakson dilakukan dengan cara menekan saklar klakson

pada saklar kombinasi maka klakson akan berbunyi, terlihat pada Gambar 4.81

Gambar 4.81 Uji kinerja klakson


( Dokumentasi )
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Proses Identifikasi kerusakan kelistrikan bodi terdapat pada flowchart lampu

kepala dekat, lampu kepala jauh, lampu dimmer, lampu tanda belok, lampu

hazzard, lampu kota, lampu plat nomor, lampu mundur, lampu rem, klakson.

Dalam proses pemeriksaan ada beberapa proses diantaranya proses

pemeriksaan voltage baterai, pemeriksaan tahanan sekring, pemeriksaan tahanan

relay, pemeriksaan tahanan saklar kombinasi, pemeriksaan switch lampu rem,

pemeriksaan switch lampu mundur, pemeriksaan switch lampu kabin,

pemeriksaan tahanan filamen lampu kepala dekat dan jauh, pemeriksaan tahanan

filamen lampu dimmer, pemeriksaan tahanan filamen lampu tanda belok,

pemeriksaan tahanan filamen lampu mundur, pemeriksaan tahanan filamen lampu

rem, pemeriksaan tahanan filamen lampu kabin, pemeriksaan tahanan filamen

lampu kota, dan pemeriksaan voltage klakson. Proses Perbaikan meliputi

komponen utama yang perlu diganti yang sesuai dengan proses identifikasi

kerusakan dan proses pemeriksaan.

5.2 Saran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem kelistrikan bodi, yaitu :

1. Proses pemeriksaan harus sesuai flowchart pemeriksaan yang sesuai dengan

buku panduan reparasi.

83
84

2. Pemeriksaan komponen menggunakan alat multitester.

3. Saat menggunakan multitester harap berhati – hati agar tidak melakukan

kesalahan proses pengukuran.

4. Pemeriksaan bohlam dilakukan dengan menggunakan bohlam tester.

5. Penggantian komponen harus sesuai dengan spesifikasi komponen agar

umur pakai lama.

6. Kabel bodi yang sudah usang sebaiknya diganti agar meminimalkan

terjadinya konsleting listrik pada kelistrikan bodi.

7. Ukur tahanan kabel, jika tahanan terlalu besar atau terlalu kecil sebaiknya

ganti sesuai spesifikasi kendaraan.


DAFTAR PUSTAKA

Arief, 2012. Tentang lampu kepala mobil. Diakses dari http://o2-


fresh.blogspot.com/2012/11/mengganti-lampu-besar-mobil.html. 4 Juli
2018.
Utomo Mulyo, 2015. Tentang lampu sein dan hazard kelistrikan otomotif sistem
penerangan. Diakses dari https://dokumen.tips/documents/sistem-
penerangan-mobil-55cd88aaac282.html. 4 Juli 2018.
Utomo Mulyo, 2015. Tentang lampu rem kelistrikan otomotif sistem penerangan.
Diakses dari https://dokumen.tips/documents/sistem-penerangan-mobil-
55cd88aaac282.html. 4 Juli 2018.
Utomo Mulyo, 2015. Tentang lampu mundur kelistrikan otomotif sistem
penerangan. Diakses dari https://dokumen.tips/documents/sistem-
penerangan-mobil-55cd88aaac282.html. 4 Juli 2018.
Riana Iska, 2015. Tentang baterai mobil 24 volt. Diakses dari
http://mobilkempes.blogspot.com/2015/06/daftar-harga-aki-mobil-berbagai-
merek.html. 4 Juli 2018.
Utomo Mulyo, 2015. Tentang kunci kontak kelistrikan otomotif sistem
penerangan. Diakses dari https://dokumen.tips/documents/sistem-
penerangan-mobil-55cd88aaac282.html. 4 Juli 2018.
Utomo Mulyo, 2015. Tentang saklar kombinasi kelistrikan otomotif sistem
penerangan. Diakses dari https://dokumen.tips/documents/sistem-
penerangan-mobil-55cd88aaac282.html. 4 Juli 2018.
Aziz, 2014. Tentang sekring mobil. Diakses dari
http://azmot.blogspot.com/2014/02/box-sekering-mobil.html. 4 Juli 2018.
Pamuji, 2017. Tentang flasher mobil. Diakses dari
https://wahyuspamuji.blogspot.com/2017/08/membuat-sendiri-flasher-
lampu-sein.html. 4 Juli 2018.
Damar, 2015. Tentang relay mobil. Diakses dari http://www.mobil-
klasikantik.com/2015/01/tips-memasang-relay-pada-mobil-klasik.html. 4
Juli 2018.
Nurhaji, 2013. Pengembangan media pembelajaran interaktif sistem penerangan
luar mobil kompetensi memperbaiki sistem kelistrikan pengaman dan
kelengkapan tambahan. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
Semarang.
Pradita, 2015. Troubleshooting dan perawatan lampu kepala Kijang Innova.
Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

85
86

Setiawan, 2015. Cara test relay. Diakses dari


http://aristwn.staff.iainsalatiga.ac.id/mechanical-engineering/cara-test-relay/
. 24 Agustus 2018.
Teguh, 2010. Tentang relay. Diakses dari
http://korekmesin.blogspot.com/2010/12/bagaimana-cek-kerusakan-
flasher.html. 24 Agustus 2018.
Toyota, 1991. Sistem Kelistrikan Bodi. Jakarta.
Andy, 2015. Sistem kelistrikan bodi. Diakses dari
http://andytoyotaprobolinggo.blogspot.com/2015/12/sistem-kelistrikan-
bodi-pada-mobil.html. 27 Agustus 2018
Domi, 2012. Rangkaian lampu hazard. https://dom-
dominiq.blogspot.com/2012/05/rangkaian-lampu-sein-dan-lampu-
hazard.html. 27 Agustus 2018
Otospeedcar, 2018. Rangkaian klakson. www.otospeedcar.com/2018/02/Cara-
kerja-dan-rangkaian-klakson-mobil.html. 27 Agustus 2018
Rusiyam, 2012. Gangguan pada kunci kontak dan cara mengatasinya. Diakses
dari http://rusyiam.blogspot.com/2012/02/gangguan-yang-sering-muncul-
pada-kunci.html. 27 Agustus 2018.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai