Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FASILITAS PARK AND RIDE DI KOTA JAMBI GUNA

PENGUAT TRANSPORTASI MASSAL


Danya Alfiati
(19008222010547)

Fakultas Teknik, Prodi Teknik Sipil


Universitas Batang Hari Jambi
Email : danyalfiati@gmail.com

Abstrak

Jambi merupakan salah satu kota tua di Pulau Sumatera dengan populasi penduduk hampir
600.000 orang. Setiap harinya untuk melakukan kegiatan perpindahan, masyarakat Kota
Jambi menggunakan moda kendaraan pribadi untuk menuju pusat kota. Hal ini akan
menimbulkan masalah ketersediaan ruang parkir di pusat Kota Jambi. Saat ini Pemkot
Jambi tengah merampungkan perencanaan transportasi massa, selain rencana
pengoperasian transportasi massal, perencanaan fasilitas Park and Ride ini merupakan
salah satu solusi untuk mengurangi jumlah kendaraan yang akan menuju pusat kota dan
diharapkan fasilitas ini dapat meningkatkan jumlah pengguna angkutan massal serta
memperkuat sistem transportasi massal di Kota Jambi. Fasilitas park and ride akan
direncanakan di lima koridor, dimana pada tiap koridor akan dilakukan survey karakteristik
rumah tangga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan dengan
mengggunakan analisis regresi linear berganda yang diolah dengan software spss,
kemudian survey volume lalu lintas yang dilakukan pada jam 06.30-08.30 pada satu ruas
jalan masing-masing koridor dan survey wawancara sisi jalan untuk mengetahui
karakteristik calon pengguna park and ride yang meliputi jenis kelamin, usia, maksud
perjalanan, asal dan tujuan perjalanan serta keinginan untuk menggunakan fasilitas park
and ride. Kemudian dari survey sisi jalan ini dapat dilanjutkan untuk menentukan demand
park and ride serta luasannya. Hasil survey karakteristik rumah tangga didapatkan data
faktor kepemilikan mobil pribadi memiliki nilai korelasi tertinggi dibandingkan dengan
faktor jumlah anggota keluarga, dan jumlah penghasilan satu bulan yakn 0,8. Sedangkan
dari hasil survey volume lalu lintas dan survey sisi jalan didapatkan hasil besaran demand
park and ride, pada koridor 1 dan koridor 3 memiliki demand park and ride paling besar
yakni 205 dan 204 kendaraan dan koridor 4 memiliki demand park and ride sebesar 123
kendaraan. Dengan terus bertambahnya jumlah mobil pribadi di Kota Jambi yang mana
pada Tahun 2023 dari hasil proyeksi didapatkan jumlah mobil pribadi di Kota Jambi
sebesar 58.668 kendaraan maka fasilitas park and ride sangat dibutuhkan terlebih pada
koridor 1 dan koridor 3 yang memiliki demand park and ride yang besar serta arus lalu
lintas yang tinggi menuju pusat Kota Jambi yakni pada koridor 1 52% perjalanan menuju
pusat Kota Jambi dan pada koridor 3 60% perjalanan menuju pusat Kota Jambi.

Kata kunci: analisis regresi linear berganda, bangkitan perjalanan, survey, demand, park
and ride.

1. PENDAHULUAN Pertumbuhan Kota Jambi saat ini


yang ditandai dengan aktivitas
1. 1 Latar Belakang masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
Jambi merupakan salah satu kota tua Peningkatan dan pembangunan yang
di Pulau Sumatera dengan populasi cukup cepat dan tersebar hampir di
penduduk hampir 600.000 orang. semua wilayah ibu kota Provinsi
Jambi ini. Berbagai aktivitas dan yang akan menggunakan
penambahan prasarana dan sarana park and ride di lima koridor.
publik pun dikembangkan untuk 2. Bagaimana karakteristik
mendukung aktifitas masyarakat pengguna park and ride?
tersebut. Saat ini transportasi umum 3. Berapa demand/ permintaan
perkotaan yang melayani masyarakat park and ride pada periode 5
Kota Jambi adalah angkot (angkutan tahun mendatang?
kota). Namun kondisi angkot di Kota 4. Koridor mana yang menajadi
Jambi saat ini telah mengalami prioritas penyediaan park
penurunan baik dari segi kualitas and ride?
maupun kuantitas (Dishub Kota
Jambi). Meningkatnya jumlah
1. 3 Tujuan Penelitian
kendaraan pribadi menjadi salah satu
Tujuan penelitian ini
faktor menurunnya jumlah angkot di
adalah:
Kota Jambi disamping usia angkot
1.) Mengetahui seberapa besar
yang telah berusia 35 tahun namun
persentase probabilitas
tidak dilakukan peremajaan oleh
orang yang akan
pemerintah kota. Untuk mendukung
menggunakan park and
sistem transportasi massal
ride;
penyediaan fasilitas park and ride
2.) Mengetahui bagaimana
sangat perlu dikembangkan di Kota
karakteristik calon pengguna
Jambi fasilitas park and ride juga
park and ride.
bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas
3.) Menentukan lokasi park and
perpindahan moda dimana dengan
ride;
adanya transportasi massal dan
4.) Menentukan luas park and
fasilitas park and ride dapat membuat
ride;
masyarakat Kota Jambi yang
5.) Mengetahui demand park and
biasanya menggunakan kendaraan
ride 5 tahun mendatang.
pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil)
6.) Menentukan prioritas park
untuk melakukan aktivitasnya
and ride dilima koridor
diharapkan dapat menitipkan
yang akan dilalui BRT
kendaraannya di fasilitas park and
(Bus Rapid Transit).
ride yang tersedia dan melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan 2. TINJAUAN PUSTAKA
transportasi massal dengan demikian 2. 1 Parkir dalam Transportasi
dapat mengurangi volume lalu lintas
di ruas-ruas jalan di Kota Jambi. Dalam mengusahakan agar didapat
operasional yang lebih efisien, maka
1. 2 Perumusan Masalah pada setiap moda transportasi yang
pada dasarnya terdiri dari tiga elemen
Rumusan masalah dalam penelitian utama yaitu kendaraan, sarana
ini adalah: lintasan dan terminal perlu diadakan
1. Berapa besar persentase evaluasi permasalahan yang timbul
orang dalam transportasi.
2. 2 Pengertian Parkir
disepanjang jalan dengan atau
Beberapa ahli mengartikan secara tanpa melebarkan jalan untuk
berlainan tetapi mempunyai maksud pembatas parkir, jenis parkir ini
yang sama yaitu sebagai berikut : baik untuk pengunjung yang
a. Parkir adalah tempat ingin dengan dengan tempat
pemberhentian kendaraan tujuan. Tetapi untuk lokasi
beberapa saat (WJS dengan intensitas lahan yang
Perwadarminta; 1976); tinggi, cara ini kurang
b. Parkir adalah tempat menguntungkan. Bila ditinjau
memangkalkan/menempatkan dari posisi parkir dapat dibedakan
dengan memberhentikan menjadi tiga yaitu parkir sejajar
kendaraan angkutan orang/barang dengan sumbu jalan atau bersudut
(bermotor maupun tidak 1800, parkir bersudut 300, 450
bermotor) pada suatu tempat dan 600 terhadap sumbu jalan,
dalam jangka waktu yang lama parkir tegak lurus sumbu jalan
atau sebentar tergantung keadaan atau bersudut 900. Parkir dengan
dan kebutuhannya (undang- sudut tegak lurus sumbu jalan
undang lalu lintas No.14/1992). mampu menampung kendaraan
lebih banyak mengurangi fungsi
2. 3 Parkir Menurut Cara dan lebar jalan.
Penempatannya
b. Parkir tidak dijalan yaitu parkir
kendaraan yang menempati
Menurut cara penempatannya
pelataran parkir tertentu diluar
teradap dua cara penataan parkir
badan jalan baik dihalaman
yaitu parkir tepi jalan (on street
terbuka atau didalam bangunan
parking) dan parkir tidak di jalan
khusus untuk parkir yang
(off street parkirng) (joseph de
mempunyai pintu pelayanan
cHiara & Lee Koppelman, 1975)
masuk untuk tempat mengmabil
dimana :
karcis parkir dan pintu pelayanan
a. Parkir ditepi jalan yaitu parkir
keluar untuk menyerahkan karcis
ditepi jalan ini mengambil tempat
.
parkir tepi jalan, hanya saja
pengaturan sudut parkir banyak
dipengaruhi oleh luas dan bentuk
pelataran parkir, jalur sirkulasi
2.4 Park and Ride
atau jalur untuk perpindahan
pergerakan, jalur gang atau jalur
a) Pengertian park and ride
manuver keluar dari parkir,
dimensi ruang parkir.
Parkir dan menumpang atau dalam
Menurut jenis tujuan parkir ( undang-
bahasa Inggris park and ride adalah
undang lalu lintas no. 14/1992) dapat
kegiatan parkir kendaraan pribadi di
digolongkan menjadi :
tempat parkir dan kemudian
melanjutkan perjalanan dengan Satuan ruang parkir (SRP)
menggunakan bus atau kereta api. merupakan unit ukuran yang
diperlukan untuk memarkir
b) Manfaat park and ride kendaraan menurut berbagai bentuk
Menurut de Aragon (2004) manfaat penyediaannya. Besaran ruang parkir
penerapan park and ride adalah dipengaruhi oleh
sebagai berikut: :
(a) Pengurangan biaya perjalanan 1. Dimensi kendaraan standar Pada
bagi pengguna. Biaya yang lebih penentuan besarnya SRP perlu
rendah akan membuat orang lebih didasarkan pada besarnya nilai SRP
mungkin untuk menggunakan suatu kendaraan standar yang
fasilitas park and ride ini; terpilih. Dimensi kendaraan standar
(b) Menghemat waktu perjalanan. Hal pada mobil
ini bergantung pada tingkat penumpang dapat dilihat pada
kemacetan dan kemudahan dalam gambar 1.
mendapatkan parkir di daerah
tujuan serta frekuensi transit dari
skema park and ride itu sendiri;
(c) Mengurangi tingkat kepadatan
lalu lintas pada saat peak hour
dengan menaikkan tingkat
keterisian kendaraan;
(d) Memungkinkan perpindahan dari
kendaraan pribadi ke kendaraan
umum; Gambar 1. Dimensi kendaraan standar
(e) Mengurangi permintaan akan untuk mobil penumpang.( Direktorat
Jendral Perhubungan Darat (1998).
lahan parkir di CBD;
(f) Mengurangi konsumsi energi dan
emisi kendaraan bermotor di 2. Lebar bukaan pintu kendaraan
daerah tujuan; ukuran lebar bukaan pintu merupakan
(g) Meningkatkan pergerakan park fungsi karakteristik pemakai
and ride menyediakan pilihan kendaraan yang memakai fasilitas
yang banyak untuk melakukan parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan
transportasi. pintu kendaraan karyawan kantor
berbeda dengan lebar bukaan pintu
kendaraan pengunjung pusat
2. 5 Satuan Ruang Parkir
perbelanjaan.
Tabel 1. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan
Menurut Departemen Jendral (Departemen Perhubungan Darat (1998).
Perhubungan Darat (1998), Satuan
ruang parkir adalah ukuran luas
efektif untuk meletakkan suatu
kendaraan (mobil penumpang,
bus/truk, atau sepeda motor)
termasuk ruang bebas dan lebar
bukaan pintu.
2.6 Desain Parkir b.) Pola parkir mobil penumpang
dua sisi
Menurut Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat (1998), ada
beberapa tipe desain parkir yang
dibedakan berdasarkan letaknya
adalah sebagai berikut.
1. Desain parkir di luar badan jalan. Gambar 3. Pola parkir dua sisi 90°.
Parkir di luar badan jalan
diaplikasikan di tempat-tempat yang
tarikan perjalanannya besar agar 2. Jalur Sirkulasi, Gang, dan Modul
kelancaran arus lalu lintas dan
kelestarian lingkungan tetap terjaga. Perbedaan antara jalur sirkulasi
Dengan demikian disain parkir di dan jalur gang terutama terletak
luar jalan sangat perlu diselaraskan pada penggunaannya.
dengan kebutuhan ruang parkir. a.) Patokan umum yang
a.) Pola parkir mobil penumpang dipakai adalah :
satu sisi . - Panjang sebuah jalur gang tidak
lebih dari 100 meter;
- Jalur gang yang ini dimaksudkan
untuk melayani lebih dari 50.
kendaraan dianggap sebagai jalur
sirkulasi
b.) Lebar minimum jalur sirkulasi
Gambar 2. Pola parkir satu sisi sudu 90°. - Untuk jalan satu arah lebar
minimum = 3,5 meter;
- Untuk jalan dua arah lebar
minimum = 6,5 meter.

3. Jalan Masuk dan Keluar

Ukuran lebar pintu keluar-masuk


dapat ditentukan, yaitu lebar 3 meter
dan panjangnya harus dapat Secara umum, inti dibuatnya
menampung minimal tiga mobil metodologi penelitian adalah untuk
berurutan dengan jarak antar mobil menguraikan bagaimana tata cara
(spacing) sekitar 1,5 meter. Oleh analisis dan perencanaan ini
karena itu, panjang lebar pintu dilakukan. Tujuan dari adanya
keluar-masuk minimum 15 meter. metodologi ini adalah untuk
mempermudah pelaksanaan dalam
a.) Pintu Masuk dan Keluar Terpisah melakukan pekerjaan guna
memperoleh pemecahan masalah
dengan maksud dan tujuan yang
telah ditetapkan. Agar pada saat
melakukan penelitian tidak terjadi
penyimpangan dari tujuan
dilakukannya penelitian. Metodologi
yang dilakukan mengacu kepada
Gambar 4. Pintu Masuk dan Keluar literatur-literatur yang dibutuhkan
Terpisah (Departemen Perhubungan dalam penelitian ini.
Darat 1998).
3.2 Garis Besar Pengerjaan

Secara garis besar, metodologi yang


digunakan dalam pengerjaan ini
adalah :
a.)Tahap persiapan, berupa studi
literatur mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan perencanaan
Park and Ride yang dapat diperoleh
b.) Pintu masuk dan keluar menjadi dari berbagai literatur maupun
satu. internet yang nantinya dicantumkan
di daftar pustaka;
b.) Tahap pengumpulan data, di
mana data diperolehdengan
survey lapangan berupa
volume kendaraan (traffic
counting), survey rumah
tangga, dan juga akan dilakukan
Gambar 5. Pintu Masuk dan Keluar wawancara untuk mengetahui berapa
Menjadi Satu (Departemen Perhubungan
permintaan parkir yang akan
Darat 1998).
dilakukan pada lima koridor;
c.)Tahap analisis data dari survey
3. METODE PENELITIAN
yang dilakukan. Dari anaisis ini,
dapat diperoleh volume kendaraan,
3.1 Umum
nilai forecasting (peramalan), dan
juga karakteristik pengguna park and sebagai jumlah dari keseluruhan
ride; obyek yang ingin diteliti
d.)Tahap perencanaan, perencanaan karakteristiknya. Sedangkan Sampel
beberapa layout rencana ruang parkir adalah sebagian dari populasi yang
termasuk sirkulasi kendaraan dan ingin diteliti karakteristik. Sample
tata cara untuk parkir; tersebut dianggap dapat mewakili
e.)Meramalkan permintaan ruang keseluruhan populasinya. Terdapat
parkir untuk 5 tahun kedepan. banyak cara maupun rumus untuk
menentukan jumlah sampel, salah
3.3 Data
satunya adalah menggunakan rumus
Slovin yang sederhana dan mudah
Dalam penelitian ini diperlukan dua dihitung.
jenis data, yaitu data primer dan juga
Secara Matematis, Rumus Slovin
data sekunder. Data primer
yang kita gunakan untuk
didapatkan dengan melakukan
menentukan jumlah sampel adalah
survey lapangan. Sedangkan data
sebagai berikut
sekunder didapatkan melalui instansi
:
terkait maupun internet untuk
menunjang penilitian. (1)

3.4 Lokasi Penelitian Keterangan :


n : jumlah sampel;
Lokasi penelitian berada di Kota N : jumlah total populasi;
Jambi, Provinsi Jambi yang berada e : batas toleransi error.
di lima kecamatan yakni Kecamatan Catatan : Rumus Slovin ini dikutip
Alam Barajo, Kecamatan Jambi dari buku Wiratna Sujarweni (2014).
Timur, Kecamatan Paal Merah,
Kecamatan Danau Sipin, dan 3.6 Survey Rumah Tangga
Kecamatan Danau Teluk. Survey ini dilakukan untuk
mengetahu karakteristik rumah
tangga baik dari jumlah anggota
3.5 Populasi dan Sampel keluarga, jumlah kendaraan yang
dimiliki, jumlah penghasilan dalam
Cara Menentukan Jumlah Sampel satu bulan serta jumlah perjalan satu
dengan Rumus Slovin. Dalam hari dalam satu rumah tangga.
melakukan penelitian pada suatu Pertanyaan yag ditanyakan bisa di
populasi, kita sering menggunakan lihat pada lampiran.
sampel untuk mewakili populasi
tersebut. Hal ini dikarenakan 3.7 Penggambaran Potensi Bangkitan
penelitian dengan menggunakan
jumlah populasi secara keseluruhan Dalam penggambaran potensi
akan memakan waktu yang lama dan bangkitan perjalanan ini dilakukan
biaya yang sangat besar. Secara pada kelima koridor BRT (Bus
definisi, Populasi dapat diartikan Rapid Transit) yang menjadi lokasi
penelitian yaitu:
a.) koridor 1 Terminal Rawasari –
Terminal Alam Barajo;
b.) koridor 2 Terminal Rawasari –
Terminal Paal X;
c.) koridor 3 Terminal Paal X –
Telenai Pura – Buluran;
d.) koridor 4 Buluran – Pasar Jambi
– Terminal Sijenjang;
e.) koridor 5 Terminal Paal X – Paal
Merah – Terminal Sijenjang.
Penggambaran rute kelima koridor
yang menjadi lokasi penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 6.

Berdasarkan data tabel 2 kita dapat


menentukan jumlah sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Rumus Slovin.
Jumlah sample penelitian :

Gambar 6. Lima rute koridor BRT ( Bus


Rapid Transit ).

4. HASIL DAN ANALISIS jumlah sample tiap koridor


4.1 Populasi dan Sampel
Kota Jambi adalah ibukota Provinsi
Jambi, dimana Kota Jambi adalah Pada penelitian ini jumlah sampel
kota yang paling padat jumlah ditetapkan sebanyak 400 rumah
penduduknya dibandingkan tangga, yang diambil secara
kabupaten/kota lainnya di Provinsi proporsional dengan ukuran sampel
dimana Kota Jambi memiliki untuk masing-masing koridor 80
134.700 rumah tangga seperti yang sample.
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah
ini. 4.2 Hasil Analisis Koridor 1 - 5
Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga di
Provinsi Jambi (Anonim,2016). Dari hasil identifikasi tiap koridor
dimana peta yang disajikan masih
terpisah satu sama lain antar setiap
koridor. Pada gambar 7 akan
ditampilkan peta koridor yang telah
disatukan.

Gambar 7. Peta rute koridor 1-5.


Keterangan :
: Koridor 1
: Koridor 2
: Koridor 3
: Koridor 4
: Koridor 5

4.3 Analisis Identifikasi Survey


Rumah Tangga Koridor 1-5
Setelah melakukan identifikasi tiap-
tiap koridor dari hasil survey
karakteristik rumah tangga yang
meliputi jumlah perjalanan, jumlah
anggota keluarga, jumlah mobil
pribadi, dan jumlah penghasilan Tabel 3. merupakan hasil survey
rumah tangga dalam satu bulan maka rumah tangga pada koridor 1 sampai
didapatkan data karakteristik rumah koridor 5 dimana dapat kita lihat
tangga dari koridor 1 sampai koridor setiap koridor memiliki karakter
5 seperti yang dapat dilihat pada yang berbeda-beda, dapat kita lihat
tabel 3 dan tabel 4, dibawah ini. jumlah anggota keluarga pada
koridor 2 dan
3 jumlah anggota keluarga dalam
satu rumah tangga 3-4 orang memiki
persentase tertinggi yakni 51 dan
Tabel 3. Data Propertis Survey Rumah 52%, sedangkan jumlah kepemilikan
Tangga Koridor 1-5. mobil koridor 1 memiliki persentase
kepemilikan mobil dibandingkan
dengan koridor lain.

Tabel 4. Data Perhitungan Statistik


Deskriptif (nilai mean) Koridor 1-5.
yang hampir mendekati 1
(sempurna) dimana nilai variabel X2
yang paling tinggi adalah koridor 3
yakni sebesar 0,902.

4.4 Jumlah Mobil Pribadi di Kota


Jambi
Berdasarkan hasil analisis data
survey rumah tangga yang
Pada tahun 2016 menurut data
dicantumkan pada tabel 4. di atas
Samsat Kota Jambi jumlah mobil
dapat kita lihat secara keseluruhan
pribadi di Kota Jambi berjumlah
koridor 1 lebih dominan nilai mean
36.221 kendaraan. Pada tahun 2012
nya dibandikan dengan koridor
jumlah mobil pribadi di Kota Jambi
lainnya, hanya dari jumlah
hanya berjumlah 23.820 kendaraan
penghasilan rumah tangga dalam
dengan demikian dari tahun 2012-
satu bulan saja yang nilai meannya
2016 terjadi peningkatan jumlah
lebih tinggi dibanding koridor 1
mobil pribadi sebanyak 12.500
yakni koridor 3.
kendaraan atau bertambah sebanyak
4.3 Analisis Regresi Linear Koridor 3000 unit tiap tahunnya. Untuk lebih
1-5 jelas data jumlah mobil pribadi di
Kota Jambi dapat dilihat pada tabel 6
Data hasil survey rumah tangga dari
Dibawah ini.
setiap koridor yang telah diolah Tabel 6 Jumlah Mobil Pribadi di Kota
menggunakan spss akan Jambi Tahun 2012-2016 (Samsat Kota
mendapatkan hasil persamaan Jambi).
regresi linear tiap-tiap koridor, hasil
persamaan regresi linear dari koridor
1-5 telah dirangkum dan dapat
dilihat pada tabel 4.5. Dibawah ini.
Tabel 5 Persamaan Regresi Linear
Koridor 1-5.
4.5 Survey Volume Lalu Lintas
Koridor 1-5

Survey volume lalu lintas atau


traffic counting dilakukan di lima
ruas jalan di lima koridor selama dua
jam, adapun kelima ruas jalan
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat
tersebut yakni di Jalan Raya
variabel X2 (faktor kepemilikan
Simpang Rimbo, Jalan Raya
mobil) adalah variabel yang paling
Panglima Hidayat, Jalan Raya
dominan dibandingkan variabel
Buluran, Jalan Raya Yos Sudarso,
bebas lainnya, hal ini dapat dan Jalan Raya Lingkar Selatan.
dilihat dari nilai korelasi Hasil dari survey di lima
variabel X2
ruas jalan di lima koridor dapat Survey wawancara yang telah
dilihat pada tabel 7 dibawah ini. dilakukan di lima koridor kemudian
Tabel 7. Data Traffic Counting Koridor
1-5.
dilakukan pengolahan hasil survey di
setiap koridor dimana hasil survey
tersebut dituangkan kedalam tabel,
seperti tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 8 Karakteristik Calon Pengguna
Park and Ride Koridor 1-5.

Data tabel 7 diatas dapat dilihat


koridor yang jumlah mobil pribadi
yang melintas selama dua jam adalah
koridor 1 sebesar 517 kendaraan,
sedangkan yang paling kecil adalah
koridor 4 sebesar 350 kendaraan.

4.6 Survey Wawancara

Survei wawancara dilakukan untuk


mengetahui jumlah demand dan juga
mengetahui karakteristik pengguna
park and ride pada tiap koridor.
Survei dilakukan dengan cara
melakukan wawancara langsung
terhadap pengendara yang sedang
melintas di jalan raya yang akan
menjadi lokasi park and ride dengan
dibantu oleh kepolisian untuk
memberhentikan kendaraan yang
sedang melintas. Wawancara
dilakukan pada pukul 06:30-08.30 Tabel 8. diatas dapat kita lihat bahwa
dalam beberapa hari kerja. setiap koridor memiliki karakteristik
Survey wawancara berlokasi sama yang berbeda-beda .
dengan survey volume lalu lintas,
yakni di Jalan Raya Simpang Rimbo, 4.8 Demand Park and Ride
Jalan Raya Panglima Hidayat, Jalan
Raya Buluran, Jalan Raya Yos Demand park and ride adalah proses
Sudarso, dan Jalan Raya Lingkar untuk menghitung kebutuhan park
Selatan. and ride yang dibutuhkan, dari
perhitungan demand makan akan
4.7 Karakteristik Calon Pengguna diketahui luasan park and ride yang
Park and Ride Koridor 1-5 dibutuhkan.
4.8.1 Contoh Perhitungan Demand memiliki demand park and ride
Park and Ride Koridor 1. terkecil yakni 123 kendaraan.
Menghitung demand park and
ride pada koridor 1 akan Tabel 9 Demand Park and Ride Koridor
menggunakan data-data yang 1-5.
didapat pada survey yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut
adalah data yang dipakai untuk
menentukan demand park and ride
pada koridor 1.
1. Jumlah populasi : 517 kendaraan;
2. Persentase kesalahan : 10%;
3. Persentase keinginan : 36% .
Besaran nilai hasil demand park
4.9 Demand Park and Ride Tahun
and ride didapat dari demand
2022
ditambahkan dan juga dikurangkan
dengan persentase kesalahan, agar
Demand park and ride tahun 2022
didapatkan jumlah demand
dapat dihitung setelah dilakukan
maksimum dan juga minimum.
perhitungan proyeksi jumlah mobil
Berikut hasil dari perhitungan
pribadi di satu ruas jalan pada
demand:
masing-masing koridor untuk tahun
1. Demand park and ride =
2022, selanjutnya akan dilakukan
kendaraan;
penghitungan demand park and ride
2. Demand maksimum
untuk tahun 2022 dengan
=
menggunakan rumus yang sama saat
menghitung demand park and ride
kendaraan;
untuk tahun 2018.
3. Demand minimum =
4.9.1 Demand Park and Ride Tahun
kendaraan.
2022 di Koridor 1-5 Tahun 2022
Hasil perhitungan di atas dipilih
demand maksimal. Oleh karena itu Perhitungan demand yang telah
dapat disimpulkan bahwa jumlah dilakukan untuk masing-masing
demand park and ride adalah sebesar koridor didapatkan demand yang
205 kendaraan. berbeda-beda pada tiap koridor,
dimana koridor 1 memiliki demand
4.8.2 Demand Park and Ride terbesar yakni 286 kendaraan
Koridor 1-5 sedangkan koridor 4 memiliki
demand park and ride terkecil yakni
Perhitungan demand untuk masing- 180 kendaraan. Untuk lebih jelas
masing koridor didapatkan hasil dapat dilihat pada tabel 10. Di bawah
demand yang berbeda-beda pada tiap ini.
koridor, dimana koridor 1 memiliki
demand terbesar yakni 205
kendaraan sedangkan koridor 4
d.) Koridor 4 : Y = 0,197 + 0,854
Tabel 10. Demand Park and X2 (nilai korelasi 0,854);
Ride
e.) Koridor 5 : Y = -0,088 +
Koridor 1-5 tahun 2022.
0,075X1 + 0,8984X2 (nilai
korelasi 0,898).
2. Dari hasil perhitungan di
dapatkan demand park and ride
pada setiap koridor, dimana
koridor 1 dan koridor 3 memiliki
demand terbesar. Berikut adalah
demand park and ride tahun
2018.
a.) Koridor 1 : 205 Kendaraan;
5. KESIMPULAN DAN b.) Koridor 2 : 161 Kendaraan;
SARAN c.) Koridor 3 : 204 Kendaraan;
5.1 Kesimpulan d.) Koridor 4 : 123 Kendaraan;
dan
Dari hasil survey-survey dan e.) Koridor 5 : 150 Kendaraan.
melakukan analisis perhitungan serta 3. Penelitian ini juga
perencanaan, dibuat kesimpulan memproyeksikan demand park
yang sesuai dengan tujuan dalam and ride untuk 5 tahun kedepan.
tugas akhir ini. Berikut adalah uraian Berikut ini adalah hasil untuk
kesimpulan tugas akhir ini: demand park and ride tahun
1. Dalam penelitian ini di dapatkan 2022. a.) Koridor 1 : 286
kesimpulan dari survey Kendaraan;
karakteristik rumah tangga faktor b.) Koridor 2 : 186 Kendaraan;
yang paling mempengaruh c.) Koridor 3 : 284 Kendaraan;
sebuah rumah tangga untuk d.) Koridor 4 : 180 Kendaraan;
melakukan perjalanan adalah dan
faktor kepemilikan mobil e.) Koridor 5 : 206 Kendaraan.
memiliki nilai korelasi
paling besar Tabel 11. Peringkat Prioritas Koridor
dibandingkan dengan faktor
jumlah anggota keluarga dan
faktor penghasilan rumah tangga
dalam satu bulan. Berikut ini
adalah nilai korelasi faktor
kepemilikan mobil pada setiap
koridor.
a.) Koridor 1 : Y = 0,190 +
5.2 Saran
0,891X2 (nilai korelasi 0,891);
b.) Koridor 2 : Y = 0,168 +
Dari hasil penelitian dan perhitungan
0,877X2 (nilai korelasi 0,877);
data, penulis memiliki beberapa
c.) Koridor 3 : Y = 0,151 + saran diantaranya :
0,902X2 (nilai korelasi 0,902);
1. Perlu segera dilakukan Jakarta : Departemen
pengoperasian transportasi Perhubungan Darat.
massal dan pengadaan fasilitas Californian Transportation., 2010,
park and ride di Kota Jambi Park and Ride Program
dikarenakan pertumbuhan mobil Resource Guide 2010,
pribadi di Kota Jambi cukup California Divission of Mass
tinggi tiap tahun bertambah Transportation.
sekitar 3000 mobil baru yang
Chiara., Joseph D., dan Lee K.,
memenuhi jalan Kota Jambi dan
1997, Urban Planning and
pada tahun 2023, dari hasil
Design Criteria, Van
proyeksi pada penelitian ini
Nostrand Reinhold,
didapatkan pada Tahun 2023
https://www.scribd.com/doc/1
mobil pribadi di Kota Jambi
12389241/akumulasi-parkir,
berjumlah 58 ribu kendaraan.
diunduh pada tanggal 18
Jika kondisi ini terus terjadi
Sepetember 2016.
tanpa adanya antisipasi baik
Erika B., 2008. Angkutan Umum
berupa pengoperasian
Multimoda, Alternatif
transportasi massal dan
Perencanaan Transportasi
penyediaan fasilitas park and
Yang Sustainable. Semarang :
ride, dapat dipastikan
Simposium XI FSTPT,
permasalahan kemacetan dan
Universitas Diponogoro
kesulitan menemukan ruang
Semarang.
parkir akan terjadi di Kota
Morlok., Edward K., (1998),
Jambi.
Pengantar Teknik dan
2. Perlu adanya transportasi Perencanaan Transportasi,
penghubung atau feeder Terjemahan oleh: J. K.
disekitar lokasi park and ride Hainim, Penerbit Erlangga,
pada setiap koridor agar dapat Jakarta
semakin menekan penggunaan https://www.academia.edu/810
kendaraan pribadi khususnya 5249/SISTEM_TRANSPORT
mobil di jalanan Kota Jambi, ASI_1_I._PE DAHULUAN,
tentunya transportasi feeder ini
diunduh pada tanggal 14 Juni
harus memberikan kesan aman
2016.
dan nyaman agar dapat menarik
Mitchel R., and Rapkin C., 1954,
minat masyarakat.
Urban Traffic: A Function of
3. Perlu adanya studi lanjutan dari Land Use, New York:
Pemerintah Kota Jambi yang Columbia University Press.
lebih mendetail untuk Robert J. S., 1997, Park-and-Ride, Planning and De
menyempurnakan penelitian ini. Sujarweni., Wiratna V., 2014,
Metode Penelitian: Lengkap,
6. DAFTAR PUSTAKA Praktis, dan Mudah Dipahami,
Anonim., 2014, Jambi Dalam Yogyakarta: Pustaka Baru
Angka, Jambi : Badan Pusat Press.
Statistik. Tamin., Ofyar Z., 2008,
Anonim., 1998, Satuan Ruang
Parkir,
Perencanaan, Pemodelan dan
Rekayasa Transportasi.
Bandung : Penerbit ITB.
Perwadarminta WJS., 1976, Kamus
Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai