Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KEBUTUHAN AREA PARKIR PADA KAWASAN WISATA REKREASI

(STUDI KASUS PADA KAWASAN WISATA PANTAI AMPENAN DAN KAWASAN WISATA PANTAI
LOANG BALOQ MATARAM)
THE ANALYSIS OF PARKING AREA NECESSITY IN RECREATION AREA (STUDY CASE :
AMPENAN BEACH AND LOANG BALOQ BEACH MATARAM)
Shisca Ameilya Widorini1, Wayan Suteja, ST., MT.2, IAO Suwati Sideman, ST., MSc.3
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
2) 3)
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

ABSTRAK

Tempat rekreasi merupakan salah satu tempat kegiatan tarikan parkir yang berdampak pada permintaan
akan fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut, seperti Pantai Ampenan dan Pantai Loang Baloq. Laporan tugas
akhir ini bertujuan mengevaluasi kebutuhan lahan parkir dengan menganalisa karakteristik sehingga dapat
diketahui kebutuhan area parkir saat ini (2016).
Metode yang digunakan meliputi : survey lapangan yaitu survey kedatangan dan keluaran kendaraan
parkir, luas area parkir, identifikasi masalah, analisis data, perhitungan kebutuhan ruang parkir.
Akumulasi maksimal parkir Pantai Loang Baloq sebanyak 22 mobil dan 220 sepeda motor dan untuk
Pantai Ampenan sebesar 41 mobil dan sebanyak 415 sepeda motor. Volume parkir mobil dan sepeda motor pada
Pantai Loang Baloq tertinggi sebanyak 38 mobil dan sebanyak 444 sepeda motor. Sedangkan pada Pantai
Ampenan tertinggi sebanyak 110 mobil dan 983 sepeda motor. Durasi parkir rata-rata mobil sebesar 2,13 jam
dan sepeda motor sebesar 1,43 jam pada Pantai Loang Baloq. Durasi parkir mobil sebesar 3,03 jam dan sepeda
motor sebesar 2,13 jam pada Pantai Ampenan. Indeks parkir maksimum terjadi pada mobil sebesar 0,79% dan
sepeda motor sebesar 76,64% pada Pantai Loang Baloq dan sebesar 1,32% untuk mobil dan sepeda motor
sebesar 85,80% pada Pantai Ampenan. Kebutuhan ruang parkir tertinggi pada Pantai Loang Baloq untuk mobil
seluas 275 m2 dan untuk sepeda motor seluas 400,5 m2, untuk mobil pada Pantai Ampenan seluas 618 m2 dan
sepeda motor seluas 450 m2. Kebutuhan ruang parkir berdasarkan Dirjen Perhubungan Darat 1998 tertinggi
untuk mobil pada Pantai Loang Baloq seluas 11.032,28 m2 dan seluas 167,52 m2 untuk sepeda motor. Sedangkan
pada Pantai Ampenan seluas 12.537,01 m2 seluas 14.262,99 m2 untuk sepeda motor.

Kata Kunci : Karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir.

1. PENDAHULUAN daya tarik wisata yang cukup tinggi di Kota


Kebutuhan primer masyarakat Kota Mataram, belum lagi ditambah dengan jumlah
Mataram mulai terpenuhi dengan meningkatnya kendaran bermotor yang dari tahun 2010-2013
pendapatan masyarakat setiap tahunnya, Kebutuhan mengalami peningkatan sebesar 10% setiap
sekunderpun kini menjadi kebutuhan yang seolah- tahunnya. Oleh karena itu, penyediaan utilitas atau
olah harus ada. Kebutuhan sekunder dalam hal fasilitas wisata khususnya areal parkir penting untuk
rekreasilah yang mulai banyak diminati terutama diperhatikan
rekreasi kawasan pantai. Ketersediaan ruang parkir saat ini perlu
Salah satu kawasan wisata pantai yang ditinjau kembali apakah ruang parkir yang ada masih
banyak diminati masyarakat Kota Mataram adalah memadai atau tidak. Kajian Analisis Kebutuhan
kawasan wisata Pantai Ampenan dan kawasan Area Parkir Kawasan Wisata Rekreasi (Studi Kasus
wisata Pantai Loang Baloq. Kawasan wisata pantai pada Kawasan Wisata Pantai Ampenan dan
Ampenan dan Loang Baloq dibangun Pemerintah Kawasan Wisata Pantai Loang Baloq) ini perlu
Daerah sebagai peran wisata kota, dimana kedua dilakukan
pantai ini dibangun dengan tujuan untuk mengurangi
banyaknya masyarakat Kota Mataram yang 2. TINJAUAN PUSTAKA
melakukan rekreasi keluar Parkir merupakan salah satu bagian sistem
Kawasan wisata Pantai Ampenan dan transportasi dan juga merupakan suatu kebutuhan.
Loang Baloq merupakan kawasan wisata yang Oleh karena itu perlu suatu penataan parkir yang
memiliki tingkat pengunjung yang semakin baik agar dapat digunakan secara efisien dan tidak
meningkat tiap tahunnya. Masyarakat di Kota menimbulkan masalah bagi kegiatan lain. (Peraturan
Mataram merasa kawasan wisata ini merupakan Pemerintah No. 43 Tahun 1993)
kawasan wisata pantai yang paling dekat dengan (Hobbs,1995) :Berdasarkan penempatan
pusat kota, ditambah fasilitas-fasilitas penunjang kendaraan, parkir dibagi dalam dua jenis yaitu:
kedua pantai ini sangat menarik dan telah memenuhi a. Parkir di jalan (on street parking)
kebutuhan sekunder akan kawasan wisata sebagai Tempat yang paling jelas dan biasanya paling
tempat rekreasi dan kuliner misalnya saja di Pantai cocok bagi pengemudi untuk memarkir
Ampenan,
1
kendaraannya ialah tepi jalan. Parkir semacam b. Lebar bukaan pintu kendaraan
ini mempunyai banyak kerugian. Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi
b. Parkir di luar jalan (Off Street Parking) karakteristik pemakai kendaraan yang
Parkir di luar jalan adalah fasilitas parkir memanfaatkan fasilitas parkir. Karakteristik
kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas
khusus sebagai penunjang kegiatan. Parkir di parkir dipilih menjadi tiga seperti yang ditunjukkan
luar jalan dibagi menjadi dua pada Tabel 2.2.
1. Pelataran Parkir Jenis Bukaan
Penggunaan /
2. Gedung Parkir Peruntukan Fasilitas Golongan
Pintu
Pintu
Pintu depan / Karyawan / pekerja
Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran belakang kantor.
luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil terbuka tahap Tamu / pengunjung pusat
I
penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk awal 55 cm kegiatan, perkantoran,
universitas, perdagangan,
ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Dapat pula pemerintahan.
dikatakan bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan Pintu depan /
Pengunjung tempat olah raga,
ruang untuk parkir suatu kendaraan dengan nyaman belakang terbuka
pusat hiburan / rekreasi, pusat
dan aman sesuai dengan besar ruang yang seefisien penuh 75 cm
perdagangan eceran / II
mungkin (Munawar, 2004). swalayan, rumah sakit dan
Penentuan besar satuan ruang parkir (SRP) bioskop.
dipengaruhi oleh (Direktorat Jenderal Perhubungan Pintu depan
Darat, 1998) : terbuka penuh dan
Orang Cacat III
a. Dimensi kendaraan standarDimensi kendaraan ditambah untuk
pergerakan kursi
standar untuk mobil enumpang dapat dilihat pada
Gambar 2.1 di bawah ini : Sumber: Dirjen Perhubungan Darat, 1998
Penentuan satuan ruang parkir dibagi atas tiga jenis
kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk
B O R B mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga
Bp golongan seperti pada Tabel 2.3 berikut : Tabel 2.3
Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
Satuan
No. Jenis Kendaraan Ruang
aI Parkir (m)
Mobil Penumpang
1. 2,30  5,00
Untuk Golongan I
Mobil Penumpang
Gambar 2.1 Dimensi kendaraan standar untukmobil 2,50  5,00
Untuk Golongan II
penumpang
Dengan : Mobil Penumpang
B = lebar kendaraan (cm) Untuk Golongan 3,00  5,00
O = lebar bukaan pintu (cm) III
a1,a2 = jarak bebas arah longitudinal (cm) 2. Bus atau Truk 3,40  12,5
R = jarak bebas arah lateral (cm)
L = Panjang kendaraan (cm) 3. Sepeda Motor 0,75  2,00
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1998
Dimensi kendaraan standar untuk sepeda motor Sistem pola parkir
dapat dilihat pada Gambar 2.2 (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
1998). Parkir merupakan kebutuhan bagi pemilik
kendaraan yang menginginkan kendaraannya parkir
di tempat, di mana tempat tersebut mudah untuk
dicapai Pola parkir yang dapat diterapkan sebagai
berikut:
200 cm a.Pola parkir mobil penumpang
1. Parkir kendaraan satu sisi.
Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan
SRP ruang sempit.
a. Membentuk sudut 90
70 70 5 70 Pola parkir ini mempunyai daya tampung
lebih banyak jika dibandingkan dengan pola
Gambar 2.2 Dimensi kendaraan standar untuk pararel, tetapi untuk kemudahan dan
sepeda motor
2
kenyamanan pengemudi melakukan manuver b. Pola parkir sepeda motor
masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih Pada umumnya posisi kendaraan membentuk
sulit dibandingkan dengan pola parkir dengan pola parkir 90. Dari segi efektifitas ruang,
sudut yang lebih kecil dari 90. posisi sudut 90 paling menguntungkan.
1) Pola parkir satu sisi
Pola parkir ini diterapkan apabila
ketersediaan ruang sempit.

Gambar 2.3 Parkir dengan sudut 90

b. Membentuk sudut 30, 45, 60


Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih
banyak jika dibandingkan dengan pola parkir
pararel, dan untuk kemudahan dan kenyamanan Gambar 2.7 Parkir satu sisi untuk
pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar sepeda motor
ke ruangan parkir lebih mudah dibandingkan dengan 2) Pola parkir dua sisi
pola parkir dengan sudut 90. Pola ini diterapkan apabila ketersediaan
ruangan cukup memadai (lebar ruas  5,6 m)
2. Pola parkir kendaraan dua sisi

Gambar 2.8 Pola parkir dua sisi untuk


sepeda motor

Gambar 2.4 Parkir menyudut 30, 45, 60 3) Pola parkir Pulau
Pola parkir kendaraan dua sisi ini diterapkan Pola ini diterapakan apabila ketersediaan
apabila ketersediaan ruangan cukup memadai. ruang cukup luas
a) Membentuk sudut 90
Pada pola parkir ini arah gerakan lalu lintas
kendaraan dapat satu arah atau dua arah

Gambar 2.9 Pola parkir pulau untuk


sepeda motor
Gambar 2.5 Parkir dua sisi dengan sudut 90
b) Membentuk sudut 30, 45, 60 Analisis karakteristik parkir
Karakteristik parkir berkaitan dengan jumlah
kebutuhan parkir yang harus disediakan. Analisis
untuk mengetahui karakteristik parkir meliputi
(Munawar, 2000) :
1. Analisis akumulasi parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan
yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu.
Gambar 2.6 Parkir dua sisi dengan menyudut Persamaan yang digunakan :
Akumulasi Parkir = Ei − Ex ...............(2-1)
dengan :
Ei = Entry (Kendaraan yang masuk ke lokasi)
Ex = Exit (Kendaraan yang keluar lokasi)
3
2. Analisis volume parkir Kebutuhan parkir adalah jumlah ruang parkir
Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang yang dibutuhkan. Dihitung dengan mengalikan
termasuk dalam beban parkir, yaitu jumlah nilai SRP dengan volume puncak kendaraan
kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir, yang parkir berdasarkan data hasil akumulasi.
diambil dalam kendaraan yang parkir selama satu KRP = Jk × SRP ......................... (2-9)
hari. Volume parkir dapat dihitung dengan Dengan :
persamaan : KRP = ruang parkir yang dibutuhkan
Volume Parkir=  kendaraan yang masuk parkir + (kendaraan)
 kendaraan yang sudah ada..... (2-2) Jk = volume puncak parkir berdasarkan
3. Analisis durasi parkir data hasil akumulasi (kendaraan)
Durasi parkir yaitu rentang waktu kendaraan parkir SRP = Satuan ruang parkir (m2/kendaraan)
di suatu tempat (dalam satuan menit atau jam).
Besarnya durasi parkir dapat diperoleh dengan 3.METODE PENELITIAN
mengurangkan waktu kendaraan keluar area parkir Survai Pendahuluan
dengan waktu kendaraan masuk kedalam area parkir. Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini maka
Persamaan yang digunakan : perlu dilakukan survai pendahuluan yang bertujuan
Durasi Parkir = Ex 𝑡𝑖𝑚𝑒 - Ei 𝑡𝑖𝑚𝑒 ............. (2-4) untuk mengumpulkan data-data yang menunjang
dengan : penelitian yaitu waktu aktifitas yang terjadi di lokasi
Ex time = waktu kendaraan keluar dari lokasi penelitian, pola parkir kendaraan serta gambaran
parkir umum mengenai lokasi penelitian.
En time = waktu kendaraan masuk ke lokasi Pengumpulan Data
Parkir Dalam penelitian ini, data dan informasi yang
diperlukan terdiri dari data primer dan data
Durasi parkir rata-rata dapat ditentukan dengan dua sekunder. Data primer merupakan data yang
cara, yakni : diperoleh langsung melalui survai lapangan,
a. Secara langsung dari data mentah (ungrouped sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi
data) dapat dihitung dengan persamaan: terkait seperti pengelola kawasan wisata Pantai
∑𝑛 𝑑𝑖 Ampenan dan kawasan wisata Pantai Loang Baloq.
𝐷 = 𝑖=1 .......................(2-5) Data primer
𝑛
dengan : Data primer yaitu data dan informasi yang diperoleh
D = rata-rata durasi parkir kendaraan (menit) langsung di lapangan. Data tersebut merupakan
di = durasi kendaraan ke-i (dari kendaraan ke-i suatu representasi ringkas kondisi riil yang dapat
sampai ke-n) n = jumlah data menjelaskan dan mewakili kondisi riil tersebut untuk
suatu penelitian. Data primer tersebut terdiri dari :
b. Durasi parkir rata-rata dikelompokkan terlebih 1. Data kendaraan masuk dan keluar area parkir
dahulu ke dalam beberapa kelas (grouped data) yang diperoleh dengan survai pencatatan plat
per-15 menit waktu parkir. Nilai durasi rata- atau nomor identitas kendaraan.
rata dapat dihitung dengan mengunakan 2. Waktu kendaraan masuk dan keluar area parkir
persamaan (Reksoatmodjo, 2009) : 3. Jumlah kendaraan parkir sebelum survei
∑ 𝑓.𝑋
𝐷= ∑ ..........................(2-6) dilakukan.
𝑓
4. Jumlah kendaraan parkir di lahan parkir.
Data sekunder
dengan :
Data sekunder merupakan data yang bersumber dari
f = Jumlah Kendaraan Parkir (kendaraan)
instansi terkait dengan penelitian ini, dalam hal ini
X = Nilai tengah kelompok durasi (menit)
pengelola Pantai Ampenan Mataram dan Pantai
Loang Baloq Mataram. Data sekunder yang
4. Analisis pergantian parkir (parking turnover)
diperlukan adalah :
Pergantian parkir menunjukkan tingkat
 Layout ruang parkir Pantai Ampenan
penggunaan ruang parkir. Turnover tersebut
Mataram dan Pantai Loang Baloq Mataram.
dapat dicari dengan membagi volume parkir
dengan banyaknya ruang parkir yang tersedia.  Peta lokasi studi.
Parking turnover didapatkan dengan  Pola parkir kendaraan yang diterapkan.
menggunakan persamaan
Metode dan teknik pengumpulan data
5. Analisis indeks parkir Dalam pengumpulan data primer, metode yang
Indeks parkir adalah persentase jumlah digunakan adalah survai durasi yaitu dengan cara
kendaraan parkir yang menempati pelataran mengadakan pengamatan dan pencatatan nomor
Turnover = ______Volumeparkir_____ kendaraan yang masuk dan keluar pada lokasi parkir
parkir.
(kend/ruang/hari) Ruang parkir yang tersedia ...(2-7)
di Pantai Ampenan Mataram dan Pantai Loang
6. Analisis kebutuhan ruang parkir Baloq Mataram beserta waktu kendaraan tersebut
Indeks Parkir = Akumulasi Parkir X 100% masuk dan keluar areal parkir.
(%) Kapasitas parkir yang tersedia
4
a. Survai Pantai Loang Baloq . Penempatan
Dalam melaksanakan survai, hal-hal yang surveyor pada pintu keluar areal parkir.
perlu diperhatikan untuk kelancaran survai 3. Surveyor ketiga mencatat jumlah
adalah : kendaraan yang parkir sebelum survai
a. Kebutuhan peralatan mulai dilaksanakan dan mencatat
Peralatan yang dibutuhkan pada pelaksanaan nomor kendaraan yang masuk dan
survai adalah : keluar selama 15 menit secara kontinyu
1. Lembar kerja dan alat tulis yang digunakan di lokasi
untuk mencatat data hasil survai dan data-
data yang diperlukan. Cara Analisis Data
2. Alat ukur jarak (meteran) yang digunakan Data yang dianalisis adalah data yang telah
untuk mengukur luas area parkir yang diperoleh dari lapangan yaitu data semua kendaraan
tersedia. yang parkir di Pantai Ampenan Mataram dan Pantai
3. Alat pengukur waktu, digunakan untuk Loang Baloq Mataram, yang selanjutnya dianalisis
mengukur interval waktu pada saat survai. dengan menggunakan rumus yang telah ada
4. Kalkulator atau alat hitung. sehingga dapat disajikan dalam bentuk angka dan
grafik. Maka data-data yang diperoleh kemudian
b. Surveyor dianalisis sebagai berikut :
Pengambilan data dilakukan oleh 3 a. Data kendaraan keluar dan masuk direkap
kelompok yang terdiri dari 3 orang surveyor dengan menggunakan program komputer,
yang ditempatkan pada pintu masuk, pintu yaitu dengan cara menyalin semua nomor
keluar dan pada lokasi kendaraan yang sedang kendaraan yang keluar dan masuk untuk
parkir di Pantai Ampenan Mataram dan Pantai diurutkan berdasarkan waktu kedatangan.
Loang Baloq Mataram. Setiap kelompok b. Akumulasi parkir dicari sesuai rumus yang
masing-masing di tempatkan pada kedua lokasi ada, berdasarkan interval waktu periode 15
survei dan melakukan pengamatan di Pantai menit dihitung jumlah kendaraan yang masuk
Ampenan pada pukul 15.00 WITA sampai dan kendaraan yang keluar untuk kemudian
22.00 WITA sedangkan pada Pantai Loang dibuat grafik yang menggambarkan
Baloq pada pukul 15.00 WITA sampai 19.00 akumulasi parkir dalam periode tertentu.
WITA. c. Durasi parkir masing-masing kendaraan
c. Waktu pelaksanaan survai didapat dengan mengurangi waktu keluar
Pengumpulan data pada area off kendaraan dengan waktu masuk kendaraan
street parking di Pantai Ampenan Mataram tersebut dan dikelompokkan per 15 menit
dan Pantai Loang Baloq Mataram durasi parkir.
dilakukan pada hari Sabtu 14 Maret 2016, d. Kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir
Minggu 15 Maret 2016, Senin 16 Maret selama satu hari dijumlahkan untuk
2016. Penelitian di Pantai Ampenan mendapatkan volume kendaraan.
Mataram dilakukan pada jam aktifitas e. Hasil akumulasi parkir dan data ruang parkir
lokasi survai selama 9 jam setiap harinya yang tersedia akan digunakan untuk
yaitu mulai pukul 15.00 WITA sampai mendapatkan indeks parkir harian.
pukul 22.00 WITA dan penelitian di Pantai f. Tingkat turnover parkir harian di Pantai
Loang Baloq Mataram dilakukan pada jam Ampenan Mataram dan Pantai Loang Baloq
aktifitas lokasi survai selama 4 jam setiap Mataram didapatkan berdasarkan data volume
harinya yaitu mulai pukul 15.00 WITA harian dan data ruang parkir yang tersedia.
sampai pukul 19.00 WITA. g. Data distribusi kendaraan di areal parkir
d. Pelaksanaan survai lapangan tersebut, dapat digunakan untuk menghitung
Surveyor mencatat data yang dibutuhkan kebutuhan ruang parkir tempat wisata Pantai
yaitu sebagai berikut: Ampenan Mataram dan Pantai Loang Baloq
1. Surveyor pertama mencatat nomor Mataram.
kendaraan dan waktu kendaraan yang
masuk areal parkir di kawasan wisata 4.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pantai Ampenan Mataram dan Pantai 1. Kondisi Eksisting Lahan Parkir Pantai Loang
Loang Baloq Mataram. Penempatan Baloq
surveyor pada pintu masuk areal Berdasarkan hasil survei dan pengukuran
parkir. lapangan, total luasan area di pantai Loang Baloq
2. Surveyor kedua mencatat nomor adalah sebesar 45908,879 m2 . Adapun luasan lahan
kendaraan dan waktu kendaraan yang parkir yang tersedia untuk mobil adalah sebesar
keluar areal parkir di kawasan wisata 20000 m2 atau 1600 SRP , sedangkan sepeda motor
Pantai Ampenan dan kawasan wisata sebesar 303,69 m2 atau 202 SRP .

5
A. Analisa Pantai Loang Baloq Berdasarkan analisa data dari hasil survei
1.1 Volume Parkir Pantai Loang Baloq didapatkan akumulasi maksimal parkir mobil Pantai
Loang Baloq tertinggi selama tiga hari pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Survei Volume Parkir Pantai terjadi pada hari Minggu sebanyak 22 kendaraan.
Loang Baloq Akumulasi maksimal parkir motor Pantai Loang
Baloq selama tiga hari pengamatan terjadi pada hari
Sabtu sebesar 220 kendaraan.

1.3 Indeks Parkir


Tabel 4.3 Indeks Parkir Maksimal (%) Off
Street Parking

Sumber: Hasil survei

Gambar 4.1 Grafik Hasil Survei Volume


Pantai Loang Baloq

Sumber: Hasil survei

Berdasarkan analisa data dari hasil survei


Gambar 4.3 Grafik Indeks Parkir Maksimal
yang dilakukan selama tiga hari yaitu mulai dari hari
Pantai Loang Baloq
hari Sabtu, 14 Maret 2015 sampai dengan hari
Sumber: Hasil survei
Senin, 16 Maret 2015 maka diperoleh kendaraan
Berdasarkan analisa data didapatkan hasil
parkir puncak (peak) sebesar 444 kendaraan sepeda
Indeks parkir maksimum terjadi pada hari Minggu
motor dan sebesar 38 kendaraan mobil yang terjadi
untuk mobil sebesar 0,79% dan sepeda motor
pada hari Minggu, 15 Maret 2015
sebesar 76,64% pada Pantai Loang Baloq.
1.2 Akumulasi Parkir dan Indeks Parkir Loang
1.4 Durasi Parkir
Baloq
Tabel 4.2 Akumulasi Parkir Pantai Loang
Baloq
Total Kendaraan Parkir
No. Waktu

Sabtu, 14 Maret 2015 Minggu, 15 Maret 2015 Senin, 16 Maret 2015

1 15.00 - 15.15 10 7 13
2 15.15 - 15.30 18 40 18
3 15.30 - 15.45 26 68 36
4 15.45 - 16.00 38 94 33
5 16.00 - 16.15 47 121 38
6 16.15 - 16.30 64 155 54
7 16.30 - 16.45 79 195 54
8 16.45 - 17.00 107 219 77
9 17.00 - 17.15 126 238 101
10 17.15 - 17.30 174 257 127
11 17.30 - 17.45 214 255 140
12 17.45 - 18.00 239 289 151
13 18.00 - 18.15 241 297 178
14
15
16
18.15 - 18.30
18.30 - 18.45
18.45 - 19.00
192
116
-
249
195
-
135
97
-
Gambar 4.4 Grafik Durasi Parkir Mobil Pantai
Sumber : Hasil survey lapangan dan analisa data
Loang Baloq
Hasil Analisa Data

Gambar 4.2 Grafik Akumulasi Parkir Pantai Gambar 4.5 Grafik Durasi Parkir Motor
Loang Baloq Pantai Loang Baloq
Sumber: Hasil survei Hasil Analisa Data
6
Tabel 4.4 Durasi Rata-Rata Parkir Harian 1.6 Kebutuhan Ruang Parkir Pantai Loang Baloq
Pantai Loang Baloq A. Kebutuhan Ruang Parkir Berdasarkan
Jumlah Kendaraan Parkir
Tabel 4.8 Analisa Kebutuhan Ruang Parkir
Pantai Loang Baloq Berdasarkan
Akumulasi Kendaraan Puncak
Jenis Ruang Parkir Selisih Ruang
No. KRP (m2)
Kendaraan Tersedia (m2) Parkir (m2)
1 Sepeda Motor 400,5 303,69 (96,81)
2 Mobil 275 20.000 19.725
Sumber : Hasil survey lapangan dan analisa data
Berdasarkan analisa data didapatkan
Berdasarkan analisa data didapatkan durasi kebutuhan ruang parkir tertinggi pada Pantai Loang
parkir rata-rata mobil dan sepeda motor pada Pantai Baloq terjadi pada hari Minggu, 15 Maret 2015,
Loang Baloq tertinggi terjadi pada hari Minggu yaitu untuk mobil seluas 275 m2 dengan luas lahan parkir
sebanyak 343 kendaraan dengan rata-rata durasi yang tersedia sebesar 20000 m2 dan untuk sepeda
parkir sebesar 68,4 menit atau 1,14 jam dan motor seluas 400,5 m2 dengan luas lahan parkir yang
sebanyak 444 kendaraan dengan rata-rata durasi tersedia sebesar 303,69 m2.
parkir sebesar 86,1 menit atau 1,43 jam
B. Kebutuhan Ruang Parkir Berdasarkan
1.5 Pergantian Parkir (parking turnover) Ketentuan Dirjen Perhubungan
Pantai Loang Baloq Darat tahun 1998
Tabel 4.5 Tingkat Parking Turnover Pantai
Loang Baloq Tabel 4.9 Kebutuhan Ruang Parkir Pantai
Loang Baloq Berdasarkan Dirjen
Perhubungan Darat, 1998

Berdasarkan hasil analisa data diatas


didapat jumlah kebutuhan ruang parkir berdasarkan
Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998 pada Pantai
Loang Baloq sebesar 167,52 m2 untuk sepeda motor
dan 11.032,48 m2 untuk mobil sehingga total
kekurangan lahan parkir untuk Pantai Loang Baloq
sebesar 136,17 m2 untuk sepeda motor dan
kelebihan lahan parkir pada Pantai Loang Baloq
berdasarkan Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998
sebesar 8.967,52 m2 untuk mobil.

2. Kondisi Eksisting Lahan Parkir Pantai


Gambar 4.6 Grafik Tingkat Parking Turnover
Ampenan
Loang Baloq
Berdasarkan hasil survei dan pengukuran
Hasil Analisa Data
lapangan, total luasan area di pantai Ampenan
Berdasarkan analisa data didapatkan tingkat
adalah sebesar 61823,11 m2 . Adapun luasan lahan
turnover yang diperoleh dari hasil perhitungan
parkir yang tersedia untuk mobil adalah sebesar
menunjukkan bahwa penggunaan ruang parkir
264,4 m2 atau 21 SRP , sedangkan sepeda motor
sepeda motor off street parking Pantai Loang Baloq
sebesar 300,8 m2 atau 200 SRP.
maksimal terjadi pada hari Minggu sebanyak 2
kend/ruang/hari. Penggunaan ruang parkir sepeda
B. Analisa Pantai Ampenan
mobil off street parking Pantai Loang Baloq
2.1 Volume Parkir Pantai Ampenan
maksimal terjadi pada hari Sabtu dan Minggu
Perhitungan volume kendaraan yang parkir
sebanyak ≈ 1 kend/ruang/hari.
pada areal parkir Pantai Ampenan dapat dilihat pada
Tabel berikut.:

7
Tabel 4.10 Hasil Survei Volume Parkir Pantai
Ampenan

Sumber: Hasil survei

Gambar 4.8 Grafik Akumulasi Parkir Pantai


Ampenan
Sumber: Hasil survei

1.3 Indeks Parkir


Tabel 4.12 Indeks Parkir Maksimal (%)
Off Street Parking

Gambar 4.7 Grafik Hasil Survei Volume


Pantai Ampenan
Sumber: Hasil survei

Berdasarkan analisa data dari hasil survei


yang dilakukan selama tiga hari yaitu mulai dari hari
hari Sabtu, 14 Maret 2015 sampai dengan hari
Senin, 16 Maret 2015 maka diperoleh kendaraan
parkir puncak (peak) sebesar 983 kendaraan sepeda
motor dan sebesar 110 kendaran mobil yang terjadi
pada hari Sabtu, 14 Maret 2015.
2.2 Akumulasi Parkir dan Indeks Parkir
Ampenan
Tabel 4.11 Akumulasi Parkir Pantai
Ampenan
Total Kendaraan Parkir
Gambar 4.9 Grafik Indeks Parkir Maksimal
No. Waktu
Sabtu, 14 Maret 2015 Minggu, 15 Maret 2015 Senin, 16 Maret 2015 Pantai Ampenan
1 15.00 - 15.15 8 13 -
2 15.15 - 15.30 19 27 9 Sumber: Hasil survei
3 15.30 - 15.45 22 39 9
4 15.45 - 16.00 24 45 11
5
6
16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
23
34
59
78
12
14
Berdasarkan analisa data didapatkan indeks
7 16.30 - 16.45 48 116 15 parkir sebesar 1,32% untuk mobil dan sepeda motor
8 16.45 - 17.00 63 166 25
9 17.00 - 17.15 115 243 32 sebesar 85,80% Pantai Ampenan
10 17.15 - 17.30 156 319 67
11 17.30 - 17.45 225 350 62
12 17.45 - 18.00 264 365 81
13 18.00 - 18.15 293 358 85
1.4 Durasi Parkir
14 18.15 - 18.30 292 330 95
15 18.30 - 18.45 288 300 97
16 18.45 - 19.00 284 303 89
17 19.00 - 19.15 284 311 91
18 19.15 - 19.30 305 310 85
19 19.30 - 19.45 332 316 108
20 19.45 - 20.00 338 333 116
21 20.00 - 20.15 345 352 121
22 20.15 - 20.30 375 360 127
23 20.30 - 20.45 418 364 129
24 20.45 - 21.00 442 349 144
25 21.00 - 21.15 448 341 140
26 21.15 - 21.30 447 340 147
27 21.30 - 21.45 424 322 150
28 21.45 - 22.00 - - -
Sumber : Hasil survey lapangan dan analisa data

Gambar 4.10 Grafik Durasi Parkir Mobil


Pantai Ampenan
Hasil Analisa Data

8
Berdasarkan analisa data didapatkan tingkat
turnover yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan bahwa penggunaan ruang parkir
sepeda motor off street parking Pantai Ampenan
maksimal terjadi pada hari Sabtu sebanyak 5
kend/ruang/hari. Penggunaan ruang parkir sepeda
mobil off street parking Pantai Ampenan maksimal
terjadi pada hari Sabtu sebanyak 5 kend/ruang/hari.

1.6 Kebutuhan Ruang Parkir Pantai Loang


Baloq
Gambar 4.11 Grafik Durasi Parkir Motor A. Kebutuhan Ruang Parkir Berdasarkan
Pantai Ampenan Jumlah Kendaraan Parkir
Hasil Analisa Data
Tabel 4.16 Analisa Kebutuhan Ruang Parkir
Tabel 4.12 Durasi Rata-Rata Parkir Harian Pantai Ampenan Berdasarkan
Pantai Ampenan Akumulasi Kendaraan Puncak

Hasil Analisa Data Berdasarkan hasil analisa data diatas,


diperoleh kebutuhan ruang parkir di Pantai
Berdasarkan analisa data didapatkan Durasi Ampenan untuk kendaraan jenis sepeda motor yaitu
parkir mobil dan sepeda motor Pantai Ampenan sebesar 618 m2 sedangkan ketersediaan lahan parkir
terjadi pada hari Sabtu yaitu sebanyak 110 mobil di Pantai Ampenan untuk kendaraan jenis ini yaitu
dengan rata-rata durasi parkir sebesar 71,6 menit sebesar 300,8 m2 maka terdapat selisih kekurangan
atau 1,19 dan sebanyak 983sepeda motor dengan ruang parkir yaitu sebesar 317,20 m2 . Untuk
rata-rata durasi parkir sebesar 91,9 menit atau 1,53 kebutuhan ruang parkir kendaraan jenis mobil di
jam Pantai Ampenan adalah sebesar 450 m2 ,
berdasarkan hasil pengukuran lapangan diperoleh
1.5 Pergantian Parkir (parking turnover) Pantai luasan areal ruang parkir mobil yang tersedia di
Loang Baloq Pantai Ampenan adalah sebesar 264,4 m2 , maka
Tabel 4.13 Tingkat Parking Turnover Pantai terdapat selisih ruang parkir mobil sebesar 186 m2 .
Ampenan
B. Kebutuhan Ruang Parkir Berdasarkan
Ketentuan Dirjen Perhubungan
Darat tahun 1998
Tabel 4.17 Kebutuhan Ruang Parkir Pantai
Ampenan

Hasil analisa data pada tabel tersebut


didapatkan jumlah kebutuhan ruang parkir
berdasarkan Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998
pada Pantai Ampenan sebesar 14.262,99 m2 untuk
sepeda motor dan 12.537,01 m2 untuk mobil
sehingga total kekurangan lahan parkir untuk Pantai
Gambar 4.12 Grafik Tingkat Parking Turnover Ampenan sebesar 13.962,19 m2 untuk sepeda motor
Ampenan dan sebesar 12.272,61 m2 untuk mobil.
Hasil Analisa Data
9
Tabel 4.18 Kebutuhan Ruang Parkir berdasarkan 5.2 Saran
Jumlah Kendaraan Parkir dan 1. Bagi pengguna parkir diperlukan
berdasarkan ketentuan Dirjen kedisiplinan dalam menempati
Perhubungan Darat Tahun 1998 sesuai arahan juru parkir.
2. Petugas parkir yang berada pada
setiap pelataran parkir seharusnya
diberikan pembinaan agar dalam
mrngatur kendaraan yang sedang
parkir lebih efektif lagi.
3. Kesigapan petugas parkir untuk
mengatur dan mengamankan
kendaraan harusnya bisa lebih
ditingkatkan lagi mengingat
Sumber : Hasil Survei Lapangan dan Analisa Data banyaknya kendaran parkir pada saat
Berdasarkan analisa data didapat jam padat pengunjung.
Kebutuhan ruang parkir tertinggi pada Pantai Loang
Baloq untuk mobil seluas 275 m2 dan untuk sepeda DAFTAR PUSTAKA
motor seluas 400,5 m2, untuk mobil pada Pantai Alamsyah, Alik A., 2008, Rekayasa Lalu Lintas,
Ampenan seluas 618 m2 dan sepeda motor seluas UMM Press, Malang.
450 m2. Kebutuhan ruang parkir berdasarkan Dirjen Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen
Perhubungan Darat 1998 tertinggi untuk mobil pada Perhubungan RI, 1998, Pedoman Teknis
Pantai Loang Baloq seluas 11.032,28 m2 dan seluas Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Jakarta.
167,52 m2 untuk sepeda motor. Sedangkan pada Hobbs, F. D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu
Pantai Ampenan seluas 12.537,01 m2 seluas Lintas, Edisi Kedua, Gajah Mada
14.262,99 m2 untuk sepeda motor. University, Yogyakarta.
Munawar, Ahmad., 2004, Manajemen Lalu
5.1 Kesimpulan Lintas Perkotaan, Beta Offset,
1. Pantai Loang Baloq Jogjakarta.
Jumlah kebutuhan ruang parkir berdasarkan Peraturan Pemerintah, PP No. 43 Tahun 1993.
jumlah kendaraan parkir pada Pantai Ampenan Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan,
sebesar 618 m2 untuk sepeda motor dan 450 m2 Jakarta.
untuk mobil sehingga total kekurangan lahan parkir Reksoatmodjo, Tedjo N., 2009, Statistika
untuk Pantai Ampenan sebesar 317,20 m2 untuk Teknik, Refika Aditama, Bandung.
sepeda motor dan sebesar 185,60 m2 untuk mobil. Saumi Anjasmara, 2014, Analisis Kebutuhan Lahan
Dengan jumlah kebutuhan ruang parkir berdasarkan Parkir Taman Bundaran Giri Menang
Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998 pada Pantai Square Akibat Aktifitas di sekitarnya
Ampenan sebesar 14.262,99 m2 untuk sepeda motor Kecamatan Gerung
dan 12.537,01 m2 untuk mobil sehingga total Kumoro., 2004, Pajak Parkir-WorkSheet
kekurangan lahan parkir untuk Pantai Ampenan Perhitungan Potensi Pajak Parkir,
sebesar 13.962,19 m2 untuk sepeda motor dan (http://kumoro.staff.ugm.ac.id). (diakses 30
sebesar 12.272,61 m2 untuk mobil september 2009, pukul 19.35 WITA)
2. Pantai Ampenan Syaiful, Muhammad., 2002. Kapasitas Parkir Pada
Jumlah kebutuhan ruang parkir berdasarkan Kompleks Mataram Mall, Skripsi S1
jumlah kendaraan parkir pada Pantai Loang Baloq Fakultas Teknik Universitas Mataram,
sebesar 300,69 m2 untuk sepeda motor dan 20000 m2 Mataram.
untuk mobil sehingga total kekurangan lahan parkir Handina, Mirza., 2010. Analisis Karakteristik dan
untuk Pantai Loang Baloq sebesar 14.262,99 m2 Pendapatan Parkir pada Area Off
untuk sepeda motor dan sebesar 12.537,01 m2 untuk Street Parking Mataram Mall,Skripsi S1
mobil. Dengan jumlah kebutuhan ruang parkir Fakultas Teknik Universitas Mataram,
berdasarkan Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998 Mataram.
pada Pantai Loang Baloq sebesar 167,52 m2 untuk Sutomy, Lalu., 2010. Evaluasi Efektifitas Areal
sepeda motor dan 11.032,48 m2 untuk mobil Parkir untuk Minibis di dalam Terminal
sehingga total kekurangan lahan parkir untuk Pantai Mandalika, Skripsi S1 Fakultas Teknik
Loang Baloq sebesar 136,17 m2 untuk sepeda motor Universitas Mataram, Mataram.
dan kelebihan lahan parkir pada Pantai Loang Baloq Warpani, S. P., 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan
berdasarkan Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998 Angkutan Jalan, ITB, Bandung.
sebesar 8.967,52 m2 untuk mobil.
Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam
Angka, 2013, Menuju Pelayanan Handal
dan Berdaya Saing.
10

Anda mungkin juga menyukai