Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan dan Efektivitas Ruang Henti Kendaraan Pada Persimpangan Bersinyal

(Studi Kasus: Persimpangan PGC, Jakarta Timur)


Rahma Wulan
2206106695

Transportasi merupakan komponen dalam sistem kehidupan dan kemasyarakatan. Tansportasi dapat
diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari
suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain tersebut suatu objek lebih bermanfaat untuk tujuan
tertentu. Saat ini, khususnya wilayah DKI Jakarta, masyarakat lebih memilih untuk menggunakan
kendaraan roda dua atau sepeda motor dengan alasan keunggulannya dalam hal efektivitas waktu
perjalanan, murahnya biaya bahan bakar dan kemampuan untuk menerobos kemacetan yang terjadi di jalan
raya (Anggraini et al., 2017). Meningkatnya pengguna sepeda motor akan berdampak terhadap analisis
simpang bersinyal yang dapat mengakibatkan kondisi antrian yang Panjang dan tidak beraturan.
Persimpangan Jl Raya Bogor-Jl Mayjen Sutoyo atau biasa disebut Persimpangan PGC, berlokasi di
Kecamatan Kramat Jati Kota Jakarta Timur. Simpang tersebut terdiri dari 4 lengan yang dilengkapi dengan
Alat Pengatur Lalu Lintas (APILL). Melalui pengamatan dari data lalu lintas Google Maps, pada simpang
tersebut sering terjadi antrian dan tundaan yang sangat panjang serta tidak beraturan di mulut simpang pada
jam sibuk. Kondisi antrian dan tundaan yang panjang menyebabkan sepeda motor berusaha untuk mengisi
ruang lalu lintas yang kosong pada persimpangan. Dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan
rekayasa lalu lintas dengan cara meningkatkan kinerja jalan dengan menerapkan fasilitas Ruang Henti
Khusus (RHK) pada persimpangan bersinyal Simpang PGC.
Ruang Henti Khusus (RHK) pada persimpangan merupakan salahsatu alternatif untuk dapat
mengatasi penumpukan antrian akibat sepada motor pada Persimpangan APILL. RHK sepeda motor
merupakan fasilitas ruang berhenti untuk sepeda motor selama fase merah yang ditempatkan di depan
antrian kendaraan roda empat (Fahmi et al., 2020). RHK sepeda motor berfungsi untuk membantu sepeda
motor langsung menuju persimpangan dengan mudah dan aman lebih dahulu dari kendaraan roda empat,
sehingga kemudian kendaraan sepeda motor berada dibagian depan dari jalan. Pada RHK terdapat garis
henti untuk sepeda motor dan marka garis henti untuk kendaraan roda empat lainnya. Perlunya penerapan
RHK dilatarbelakangi tingkat kemacetan tertinggi di Persimpangan PGC disebabkan oleh pengguna
kendaraan bermotor.
Penyediaan area atau ruang khusus bagi pengguna jalan yang rentan di persimpangan bersinyal
bukanlah hal baru. Negara-negara di Eropa telah banyak menerapkan Advanced Stop Line (ASP) untuk
meningkatkan keselamatan pengendara yang rentan seperti pengendara sepeda. Kehadiran ASL dianggap
membantu memberikan pondasi terhadap penyebrangan pejalan kaki di persimpangan sehingga
memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap pejalan kaki (Allen et al., 2005). Dalam dekade
terakhir, ASL diperkenalkan untuk penggunaan sepeda motor. Uji coba lintasan dilakukan di Inggris pada
2011, dimana pengendara sepeda motor diizinkan untuk menggunakan ASL dan tidak ada konflik aktual
yang dicatat selama uji coba berlangsung dan Madrid di Spanyol juga mencatat penerapan ASL bagi
pengendara sepeda motor untuk mengurangi resiko pengendara sepeda motor yang melanggar atau
melewati garis henti yang dapat menyebabkan antrian di persimpangan bersinyal. (Mohamad et al., 2019)
Tundaan dan Antrian merupakan salah kriteria desain yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
simpang bersinyal. Tundaan suatu kendaraan dapat diminimalisir dengan desain yang tepat dari
penggunaan waktu sinyal. Tundaan kendaraan mencakup banyak parameter seperti waktu sinyal,
banyaknya fase, headways kendaraan, arus jenuh, antrian, dll. Diantara parameter tersebut, antrian
kendaraan terjadi akibat ketidakseimbangan antara waktu sinyal dan nilai demand yang tak terduga.
Sedangkan antrian (headways) kendaraan tergantung dengan perilaku pengemudi kendaraan (Murat et al.,
2014). Dalam penelitian ini, perhitungan tundaan dan antrian akan digunakan untuk dapat merencanakan
desain Ruang Henti Kendaraan (RHK) dan sebagai input data pada aplikasi VISSIM untuk mengetahui
apakah terjadi penurunan nilai antrian dan tundaan sesudah diterapkannya RHK pada Persimpangan PGC.
Untuk kasus over-saturated, persamaan Tundaan Webster tidak dapat digunakan, sehingga dapat digunakan
persamaan Tundaan Akcelik’s (1988), dimana memiliki persamaannya adalah sebagai berikut:

Selanjutnya, untuk pemodelan dan realisasi hasil perhitungan Tundaan dan desain Ruang Henti
Kendaraan (RHK), dapat digunakan aplikasi atau software berupa VISSIM untuk mengetahui pemodelan
dan perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah diberlakukannya RHK. VISSIM adalah perangkat lunak
simulasi aliran Mikroskopis untuk model lalu lintas perkotaan yang dikembangkan oleh PTV (Planing
Transportation Verkehr AG) di Karlsruhe, Jerman. VISSIM merupakan model simulasi mikroskopik atau
mikrosimulasi, yang berarti tiap karakteristik kendaraan mupun pejalan kaki akan disimulaksikan secara
individual (Fahmi et al., 2020). Data yang dianalisis berupa volume kendaraan, derajat kejenuhan,
kecepataan kendaraan, driving behaviour, dan tundaan simulasi hasil VISSIM.
Untuk mengetahui kesesuaian antara pemodelan tersebut dengan hasil observasi, dilakukan validasi
untuk melakukan pengujian dan penyesuaian terhadap hasil pemodelan. Statistik GEH (Geoffrey E
Harvers) yang merupakan statistik modifikasi dari Chi-Squared. Digunakan untuk menguji volume lalu-
lintas dengan cara membandingkan hasil antara simulasi C dengan hasil observasi langsung dilapangan
(Jamin & Munawar, 2017). Pengembangan rumus GEH merupakan solusi dalam koreksi yang lebih rinci
jika dibandingkan dengan persentase yang sederhana. (Gustavsson,2007; (Nordlund et al., 2016))

Validasi kedua yaitu, menggunakan Root Mean Squared Normalized Error (RMSNE) mengukur persentase
deviasi output simulasi dari data yang diamati. Statistik ini mengukur persentase kesalahan relatif yang
umum dan dapat digunakan untuk menentukan lebar interval kepercayaan untuk prediksi selain itu. (Siti
Isnaini K. Djaha et al., 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Allen, D., Bygrave, S., & Harper, H. (2005). Behaviour at cycle advanced stop lines. TRL Published
Project Report. http://trid.trb.org/view.aspx?id=840991
Anggraini, R., Sugiarto, S., & Pramanda, H. (2017). Factors affecting trip generation of motorcyclist for
the purpose of non-mandatory activities. AIP Conference Proceedings, 1903.
https://doi.org/10.1063/1.5011565
Fahmi, M., Sugiarto, S., Anggraini, R., Sipil, M. T., Teknik, F., Kuala, U. S., Aceh, B., Sipil, J. T.,
Teknik, F., Kuala, U. S., & Aceh, B. (2020). Perencanaan Lajur Khusus Sepeda Motor Pada Ruang.
3(3), 236–244.
Jamin, A., & Munawar, A. (2017). Model Simulasi Lalu Lintas Simpang Tak Bersinyal Dengan Program
Vissim (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Siliwangi-Jl. Jaksanaranata-Jl. Laswi, Kabupaten Bandung).
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Ke-20, l(November), 4–5.
Mohamad, N., Megat, N., Jamaluddin, N., & Roslan, A. (2019). The effectiveness of advanced stop line
(asl) for motorcycles at signalised intersection in Kuala Lumpur. Journal of Built Environment, 6,
69–81. https://www.jbete.com/wp-content/uploads/2019/08/JBETE_019.pdf
Murat, Y. S., Kutluhan, S., & Cakici, Z. (2014). Investigation of Cyclic Vehicle Queue and Delay
Relationship for Isolated Signalized Intersections. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 111,
252–261. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.058
Nordlund, A., Jansson, J., & Westin, K. (2016). New Transportation Technology: Norm Activation
Processes and the Intention to Switch to an Electric/Hybrid Vehicle. Transportation Research
Procedia, 14, 2527–2536. https://doi.org/10.1016/j.trpro.2016.05.334
Siti Isnaini K. Djaha, Chang Il Joon, & Dewanti. (2016). Analysis of Converting Signalized Intersection
To Modern Roundabout Using VISSIM Micro Simulation (Case Study: Pelem Gurih Intersection,
Yogyakarta, Indonesia). Proceedings of the 19th International Symposium of FSTPT, , Islamic
University of Indonesia, October, 134–144.

Anda mungkin juga menyukai