Disusun oleh :
Dien Galuh Ekananda 4115010025
Joni Pranata 4115010005
Karunia Pratiwi 4115010013
Rahma Wulan 4115010019
Pembimbing :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat, karunia, serta hidayahNya, Kami dapat menyelesaikan Tugas Besar
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan ini. Tugas ini berisi kegiatan survey yang
kami lakukan di Jembatan Ciliwung Cibuluh tepatnya di Kota Bogor, Jawa Barat
yang berisi tentang hasil analisa jembatan beton. Tugas ini merupakan
pertanggungjawaban dari pembelajaran yang telah kami laksanakan selama di
semester 7, sekaligus sebagai salah satu syarat untuk memenuhi penilaian mata
kuliah Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan.
Pada Tugas Besar ini, kami menganalisa kelayakan, kelayanan, kerusakan
serta perawatan & perbaikan dari jembatan beton tersebut sebagai fungsi untuk
penyebrangan motor, mobil pribadi dan mobil bak serta truk.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan tugas ini sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan karya tulis ini. Semoga ada
manfaatnya bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Januari, 2019
Penulis
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................3
DASAR TEORI............................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................21
PEMBAHASAN........................................................................................................21
3.5.3 Trotoar......................................................................................................30
3.5.5 Diafragma.................................................................................................31
KESIMPULAN..........................................................................................................32
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................32
4.2 Saran...............................................................................................................32
PENDAHULUAN
Gambar 1. 1 Jembatan dengan Rintangan Jalan Kendaraan, Jalan Kereta Api dan
Sungai
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan, dan untuk
mengetahui tingkat kerusakan Jembatan Ciliwung Cibuluh, Bogor berdasarkan
nilai kondisi.
DASAR TEORI
b. Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan
elemennya guna mempersiapkan strategi penanganan untuk setiap
individual jembatan dan membuat urutan prioritas jembatan sesuai dengan
jenis penanganannya.
Pemeriksaan detail dilakukan paling sedikit sekali dalam lima tahun atau
dengan interval waktu yang lebih pendek tergantung pada kondisi jembatan.
Pemeriksaan Detail juga dilakukan setelah dilaksanakan pekerjaan
rehabilitasi atau pekerjaan perbaikan besar jembatan, guna mencatat data
baru, dan setelah pelaksanaan konstruksi jembatan baru, untuk
mendaftarkan ke dalam database dan mencatatnya dalam format
pemeriksaan detail.
Dasar dari sistem pemeriksaan secara detail adalah penilaian kondisi
elemen dan kelompok elemen menurut keadaannya dan keseriusan dari
kekurangan/kelemahannya. Pemeriksaan secara detail bertujuan mendata
kondisi elemen pada Level yang paling tinggi, dan pada Level ini semua
elemen memiliki kondisi yang sama. Level tertinggi elemen dinilai pada
Level 4 atau Level 5.
Dalam upaya menyederhanakan prosedur pemeriksaan, hanya kerusakan
yang penting yang dicatat selama pemeriksaan secara detail. Bila
ditemukan kerusakan kecil yang dapat diperbaiki dalam pemeliharaan
rutin, kerusakan ini hanya perlu dilaporkan dalam Bagian Pemeliharaan
d. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus biasanya disarankan oleh pemeriksa jembatan pada
waktu pemeriksaan detail karena pemeriksaan merasa kurangnya data,
pengalaman atau keahlian untuk menetukan kondisi jembatan. Semua jenis
pemeriksaan di atas dilakukan oleh seorang sarjana yang berpengalaman
dalam bidang jembatan atau staf teknik yang mempunyai keahlian dalam
bidang jembatan.
a. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan
seperti semula dan mencakup beberapa pekerjaan yang berulang, yang
secara teknis cukup sederhana. Pemeliharaan rutin harus dimulai pada
waktu jembatan selesai dibangun (jembatan masih dalam keadaan
baru) dan dilanjutkan seumur jembatan tersebut. Hal ini merupakan
suatu pengalokasian dan ayang efektif dalam hal pemeliharaan.
Pemeliharaan Rutin Jembatan biasanya dimasukan dalam pekerjaan
Pemeliharaan rutin jalan dan dilaksanakan bersamaan dengan pemeliharaan
rutin jalan tersebut. Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan adalah
sebagi berikut:
- Pembersihan secara umum
- Membuang tumbuhan liar dan sampah
Pelaksanaan Pembersihan
Jembatan harus dibersihkan dengan baik/tepat untuk menjamin bahwa
penumpukan kotoran tidak akan menyebabkan kerusakan elemen jembatan
atau jembatan secara keseluruhan di kemudian hari. Kegiatan pembersihan
mencakup:
- Membersihkan tanah, kerikil, pasir dan sebagainya dari tempat-
tempat yang seharusnya tidak ada dan yang mungkin, mempunyai
pengaruh yang membahayakan:
Semua drainase
Lantai dan sambungan siar muai
Daerah sekitar perletakan/landasan dan sambungan siar muai
Semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah
Tiang sandaran dan sandarannya
Gelagar melintang
Ikatan angin horisontal
Sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka
Kabel pendukung pada pilon jembatan gantung
Bagian atas balok kepala
Lubang suling-suling di kepala jembatan
Pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit di bagian aliran
sungai
- Pembersihan tumbuhan liar, terutama pada daerah perletakan/landasan
dan sambungan siar muai, pada dinding batau atau beton dan sekitar
struktur kayu. Pembersihan tersebut harus dilakukan pada daerah
kurang lebih 3 meter dari setiap sisi jembatan. Pada setiap pekerjaan
pembersihan harus diingat adanya pengaruh yang mungkin terjadi erosi
Pengecatan Sederhana
Pengecatan-pengecatan sederhana atau sedikit pada sandaran dan parapet
tercakup dalam pemeliharaan rutin.
Penanganan Kerusakan
Yang termasuk dalam pekerjaan adalah penanganan lubang-lubang dan
kerusakan pada permukaan lantai kendaraan serta jalan pendekat.
Pemeliharaan Permukaan Jalan
Pemeliharaan permukaan jalan terdiri dari penambalan lubang-
lubang dan perbaikan kerusakan lapisan aspal pada jembatan serta jalan
pendekatnya. Dan hal ini pada dasarnya merupakan kelanjutan dari
pekerjaan pemeliharaan.
b. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala mencoba untuk mengembalikan jembatan pada
kondisi dan daya layan yang dipunyai atau seharusnya dipunyai jembatan
segera setelah pembangunan dan mencakup tipe kegiatan di bawah ini :
- Kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan, dilakukan pada
tenggang waktu yang direncanakan. Kegiatan pemeliharaan yang dapat
diperkirakan mencakup hal-hal sebagai berikut:
Pengecatan ulang
Pelapisan permukaan aspal
Penggantian lantai kayu
Penggantian jalur roda kendaraan, kayu
Pembersihan penyeluruh jembatan
Pemeliharaan perletakan jembatan
Pemeliharaan perletakan/landasan
Pembersihan Utama
Pembersihan utama suatu struktur akan memerlukan pembersihan yang
memakai sistem pembersihan dengan air bertekanan tinggi, lebih disukai
apabila alat tersebut dapat dipindah-pindah dengan truck. Daya tekan
semprotan tersebut disarankan mempunyai tekanan hingga 35.000 kPa.
Volume pekerjaan pembersihan tidak selalu sama antara jembatan yang
satu dengan jembatan yang lain tetapi pada umumnya, mencakup
pembersihan bagian luar gelagar, sayap gelagar dimana banyak kotoran
yang menumpuk, dudukan perletakan/ landasan dan bagian lain yang tidak
dapat terjangkau pada waktu diadakan pemeliharaan rutin. Jenis pekerjaan
ini mungkin memerlukan tangga/ perancah dan sebaiknya kelompok
d. Perbaikan Ringan
Elemen-elemen pada Tebel 2.2 pada umumnya memerlukan perbaikan
sederhana/ringan.
Daftar Elemen
Uraian Uraian
3.500 Sistem Lantai 4.507 Pipa Cucuran
3.600 Sambungan Lantai 4.630 Sambungan Siar Muai Karet
4.611 Perletakan Baja
3.610 Landasan/perletakan
4.612 Perletakan Karet
4.711 Rambu-rambu
4.713 Papan Nama
3.700 Bangunan Pelengkap
4.714 Patung
Lapisan pasif sebagai pelindung baja tulangan dari serangan korosi akan
-
hancur oleh serangan ion klorida (Cl ) dan serangan gas karbondioksida
(CO2) atau dikenal dengan karbonasi. Bilamana lapisan film ini telah
hancur, maka proses korosi segera dimulai.
Korosi merupakan peristiwa elektro-kimia, yaitu adanya aliran elektron
dari anoda menuju katoda yang dikenal dengan reaksi anodik dan katodik
atau pengaruh derajat keasaman (pH). Logam pada umumnya akan
mengalami proses korosi jika berada dalam lingkungan asam (pH < 7),
seperti pada gambar di atas. Reaksi anodik adalah reaksi oksidasi atau
pelepasan elektron dan reaksi katodik adalah reaksi reduksi atau penarikan
elektron. Reaksi anodik dan katodik berlangsung secara bersamaan (lihat
gambar 2.2).
Reaksi anodik:
2+ -
Fe Fe + 2e ........................................................................................
(2.1)
Reaksi katodik:
b. Karbonasi
Sifat lingkungan dalam beton segar sangatlah alkali, dengan nilai pH diatas
12.5 dan hal tersebut berlangsung terus sepanjang tidak ada masukan dari
luar beton. Sifat alkali didapat dari kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan
bentuk senyawa lain yang merupakan produk dari reaksi hidrasi semen
portland. Karbon dioksida dan gas-gas lain di udara dapat masuk menembus
(penetrasi) kedalaman beton melalui sistem pori-pori dan kapiler beton.
Bilamana terdapat air (H20), karbon dioksida (CO2) dan gas-gas asam
lainnya dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida dalam beton membentuk
senyawa netral. Seperti kalsiom karbonat (CaCO3). Proses ini disebut
karbonasi dapat digambarkan sebagai berikut:
CO2 + H20 H2CO3
c. Kerontokan
Kerontokan adalah terlepasnya sebagian betonan dari beton secara
keseluruhan. Hal ini dapat terjadi karena terjadinya karat dan
pengembangan pada baja tulangan, kesalahan penanganan dan kurang
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3. 7 Lubang dan Retak Halus Pada Bagian Bawah Lantai Jembatan Hanya
Ditutupi oleh Kayu
4.1 Kesimpulan
Dari hasil survey yang kami amati beserta nilai kondisi jembatan yang telah
dianalisis Struktur Jembatan (Kembar) Ciliwung Cibuluh, Bogor, Jawa Barat ini
dalam kondisi yang rusak ringan dengan NK rata-rata 2,4. Kerusakan yang ada
harus mendapat penanganan sebab bila tidak kerusakan tersebut dapat menyebar dan
mempengaruhi elemen jembatan lainnya.
4.2 Saran
a. Pemerintah: Perlu adanya pemeriksaan rutin pada jembatan ini agar
kerusakan dapat diketahui lebih dini.
b. Masyarakat: Perlu adanya peran aktif masyarakat dalam membantu
memelihara jembatan dengan tidak melakukan perusakan dan melaporan jika
mulai terjadi kerusakan pada jembatan