Anda di halaman 1dari 32

MODUL 7

PENGAWASAN BANGUNAN PENGAMBILAN

2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN
KONSTRUKSI
Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai sebagai Materi Substansi
dalam Pelatihan Pengawasan Pelaksanaan Air Baku Tingkat Dasar. Modul ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di bidang sumber daya air.

Modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai disusun dalam 5 (lima) bab
yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok 3 (tiga) Bab dan Penutup. Penyusunan
modul yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam
memahami Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai . Penekanan orientasi
pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.

Modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai disusun oleh PT. Binatama
Wirawredha Konsultan dengan Koordinator Penyusun Modul Adalah DR. Ir. F.J.
Putuhena. akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada
Tim Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kompetensi ASN di bidang sumber daya air.

Bandung, Oktober 2017


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. K. M. Arsyad, M.Sc

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi i


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..........................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Deskripsi Singkat................................................................................................1
1.3. Tujuan Pembelajaran..........................................................................................2
1.3.1. Kompetensi Dasar...................................................................................2
1.3.2. Indikator Keberhasilan.............................................................................2
1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................................................2
1.4.1 Tujuan Pembelajaran.................................................................................2

BAB II. PENGAWASAN BANGUNAN PENGAMBILAN............................................3


2.1. Umum..................................................................................................................3
2.2. Bendung..............................................................................................................3
2.2.1 Pengertian Bendung................................................................................3
2.2.2 Pengawasan Pekerjaan Bendung...........................................................6
2.3. Pengambilan Bebas............................................................................................7
2.3.1 Pengertian Pengambilan Bebas..............................................................7
2.3.2 Pengawasan Pekerjaan Bangunan Pengambilan Bebas......................13
2.4. Pengambilan Melalui Pintu...............................................................................13
2.4.1 Pengertian Pengambilan Melalui Pintu..................................................13
2.4.2 Pengawasan Pekerjaan Bangunan Pengambilan Melalui Pintu...........14
2.5. Bendung Karet..................................................................................................15
2.5.1 Pengertian Bendung Karet.....................................................................15
2.5.2 Pengawasan Pekerjaan Bendung Karet................................................18
2.6. Latihan..............................................................................................................19
2.7. Rangkuman.......................................................................................................19

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi ii


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

BAB III. PENUTUP.....................................................................................................20


3.1. Simpulan..............................................................................................................20
3.2. Tindak Lanjut.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
GLOSARIUM ...........................................................................................................23
KUNCI JAWABAN......................................................................................................26

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Bendung Tetap Kota Pala Tabanan Bali.............................................3


Gambar 2-2 Bendung Tetap Lanang Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.............4
Gambar 2-3 Bendung Tetap Gumbasa Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.............4
Gambar 2-4 Bendung Gerak Serayu Kabupaten Banyumas Jawa Tengah............5
Gambar 2-5 Bendung Gerak Sembayat Kabupaten Gresik Jawa Timur.................5
Gambar 2-6 Bendung Gerak Sembayat Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.........5
Gambar 2-7 Denah, Potongan Melintang dan Potongan Memanjang Bendung.....6
Gambar 2-8 Bangunan Pengambilan Bebas Dari Sungai Brantas..........................7
Gambar 2-9 Pengambilan Air Baku Melalui Pompa Dari Sungai Brantas...............8
Gambar 2-10 Peningkatan Intake Mojolamong Mojokerto........................................8
Gambar 2-11 Pipa Transmisi Air Baku ke PDAM Lamongan....................................9
Gambar 2-12 Bangunan Inlet Pompa Submersible...................................................9
Gambar 2-13 Bangunan Inlet Pompa Submersible.................................................10
Gambar 2-14 Bangunan Inlet Pompa Submersible.................................................10
Gambar 2-15 Rumah Pompa & Pompa Sentrifugal.................................................11
Gambar 2-16 Panel Listrik Sumber Daya Pompa....................................................11
Gambar 2-17 Bangunan Pengambilan Di Tengah Badan Sungai Dengan Pompa.12
Gambar 2-18 Bangunan Pengambilan Di Tepi Sungai Dengan Saringan (Bar
Screen)...............................................................................................12
Gambar 2-19 Bangunan Pengambilan Di Tepi Sungai............................................12
Gambar 2-20 Pintu Air Pengambilan Di Hulu Bendung...........................................14
Gambar 2-21 Bendung Karet Cipanas Desa Cilet Kabupaten Indramayu..............15
Gambar 2-22 Bendung Karet Jatinegara, Desa Kamulyan, Kecamtan Kuwarasan,
Kabupaten Kebumen.........................................................................16
Gambar 2-23 Bendung Karet Jatinegara, Desa Kamulyan, Kecamtan Kuwarasan,
Kabupaten Kebumen.........................................................................16
Gambar 2-24 Denah Bendung Karet.......................................................................17
Gambar 2-25 Potongan Melintang Bendung Karet..................................................17

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iv


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi
Modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai terdiri dari kegiatan belajar
mengajar untuk memahami pengertian mengenai Pengawasan Bangunan
Pengambilan Dari Sungai yaitu bendung, pengambilan bebas, pengambilan melalui
pintu dan bendung karet.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk dapat memahami
Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai khususnya dari sungai. Setiap
kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur
tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini.

Persyaratan
Sifat pembelajaran dalam pelatihan ini adalah andragogy (belajar orang dewasa) dan
Widyaiswara/pengajar bertindak sebagai fasilitator/coaching. Untuk itu peserta
pelatihan diharapkan dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar
dan melakukan diskusi ataupun sharing secara interaktif dengan pengajar maupun
dengan peserta lainnya, sehingga dapat memahami dengan baik materi yang
merupakan peraturan dan perundangan yang mengatur pelaksanaan konstruksi air
baku.

Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/Media
pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/proyektor, Laptop, white board dengan spidol dan
penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan ajar.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi v


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai ini merupakan
bagian yang perlu diketahui oleh para peserta pelatihan untuk memberikan
wawasan dalam memahami modul-modul yang terkait lainnya.
Dalam modul Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai ini dijelaskan
pengetahuan dasar mengenai bangunan pengambilan dari sungai yaitu
bendung, pengambilan bebas, pengambilan melalui pintu dan bendung karet
sehingga para peserta pelatihan dalam menjalankan pengawasan dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Uraian dalam modul ini akan terkait dengan diklat modul yang lain, yaitu:
1. Modul Pelatihan Perubahan Mindset
2. Modul Pelatihan Peraturan Perundang-undangan
3. Modul Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
4. Modul Pelatihan Manajemen Pengelolaan Air Baku Berbasis Wilayah
Sungai
5. Modul Pelatihan Pemahaman Dokumen Kontrak
6. Modul Pelatihan Sistem Manajemen Mutu
7. Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai
8. Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Mata Air
9. Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Waduk
10. Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Tampungan/Lumbung Air
11. Modul Pelatihan Pengawasan Pembangunan Embung
12. Modul Pelatihan Pengawasan Konstruksi Jaringan Transmisi
13. Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Rumah Pompa
14. Modul Pelatihan Pengawasan Pompa dan Penggerak Pompa
15. Modul Pelatihan Studi Kasus Lapangan dan Workshop

1.2 Deskripsi Singkat


Dalam Pelatihan Pengawasan Pelaksanaan Air Baku, mata pelatihan
Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai menjelaskan pengetahuan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 1
Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

dasar tentang bangunan bendung, pengambilan bebas, pengambilan melalui


pintu dan bendung karet serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan bangunan-
bangunan tersebut.

1.3 Tujuan Pembelajaran


1.3.1. Kompetensi Dasar
Mampu menerapkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan bangunan
pengambilan dari sungai yaitu bendung, pengambilan bebas,
pengambilan melalui pintu dan bendung karet.
1.3.2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti mata pelatihan Pengawasan Bangunan
Pengambilan diharapkan:
1) Peserta mampu menjelaskan pengetahuan dasar tentang bendung,
pengambilan bebas, pengambilan melalui pintu dan bendung karet;
2) Peserta mampu menjelaskan pengetahuan dasar mengenai
pengawasan pelaksanaan pekerjaan bangunan bendung,
pengambilan bebas, pengambilan melalui pintu dan bendung karet.

1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1.4.1 Bangunan Pengambilan Dari Sungai Dan Pengawasan
Pelaksanaan Pekerjaannya
1) Bendung;
2) Pengambilan Bebas;
3) Pengambilan Melalui Pintu;
4) Bendung Karet.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

BAB II
PENGAWASAN BANGUNAN PENGAMBILAN

2.1 Umum
Bangunan pengambilan air dari sungai untuk keperluan air baku dapat
dilakukan melalui prasarana bendung, pengambilan bebas, pengambilan
melalui pintu dan bendung karet.

2.2 Bendung
2.2.1 Pengertian Bendung
Bendung adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang dibangun
melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat dengan maksud
untuk meninggikan elevasi muka air sungai. Apabila muka air di
bendung mencapai elevasi tertentu yang dibutuhkan, maka air sungai
dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat-tempat yang
memerlukannya. Terdapat beberapa jenis bendung diantaranya adalah
bendung tetap (weir), bendung gerak (barrage) dan bendung karet
(inflatable rubber dams). Bangunan bendung biasanya dilengkapi
dengan bangunan pengelak, peredam energi, bangunan pengambilan,
bangunan pembilas, kantong lumpur dan tanggul banjir.

Gambar 2-1. Bendung Tetap Kota Pala Tabanan Bali

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 3


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-2. Bendung Tetap Lanang Kabupaten Grobogan Jawa Tengah

Gambar 2-3. Bendung Tetap Gumbasa Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 4


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-4. Bendung Gerak Serayu Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

Gambar 2-5. Bendung Gerak Sembayat Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 5


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-6. Bendung Gerak Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Gambar 2-7. Denah, Potongan Melintang dan Potongan Memanjang


Bendung

2.2.2 Pengawasan Pekerjaan Bendung


Sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan para pelaksana dan
pengawas harus membaca dan mendiskusikan dokumen kontrak

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 6


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

antara pemberi jasa dan penyedia jasa untuk memastikan Rencana


Mutu Kontrak (RMK) dapat dilaksanakan secara baik.
Selain memahami dokumen kontrak yaitu spesifikasi teknis, gambar
kerja, BOQ (Bill of Quantity) dan metode kerja, pengawas bersama
pelaksana juga harus melakukan kordinasi dengan pihak masyarakat,
aparat dan instansi terkait lainnnya agar pekerjaan dapat berjalan
dengan baik.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengawasan pekerjaan
bendung antara lain meliputi:
a) Kesesuaian antara gambar kerja dengan kondisi lapangan yang
ada;
b) Metoda kerja serta rencana kerja pembangunan bendung;
c) Waktu/musim saat pelaksanaan pekerjaan bangunan/saluran
pengelak;
d) Pekerjaan perkuatan tebing bendung;
e) Pekerjaan penentuan elevasi dasar bendung;
f) Pekerjaan penulangan lantai bendung;
g) Pekerjaan pembetonan bendung;
h) Akses dan transportasi.
Pengawas dapat menyusun daftar simak yang lebih rinci dengan
merujuk pada metode kerja, BOQ dan spesifikasi teknis yang ada
dalam dokumen kontrak.

2.3 Pengambilan Bebas


2.3.1 Pengertian Pengambilan Bebas
Pengambilan bebas adalah pengambilan air baku dari badan sungai
yang dialirkan secara bebas, tidak terpengaruh oleh peninggian muka
air yang diakibatkan bangunan bendung. Pengambilan dapat dilakukan
dengan menggunakan gravitasi atau pompa.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 7


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-8. Bangunan Pengambilan Bebas Dari Sungai Brantas

Gambar 2-9. Pengambilan Air Baku Melalui Pompa Dari Sungai Brantas

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 8


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-10. Peningkatan Intake Mojolamong Mojokerto

Gambar 2-11. Pipa Transmisi Air Baku ke PDAM Lamongan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 9


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-12. Bangunan Inlet Pompa Submersible

Gambar 2-13. Bangunan Inlet Pompa Submersible

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 10


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-14. Bangunan Inlet Pompa Submersible

Gambar 2-15. Rumah Pompa & Pompa Sentrifugal

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 11


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-16. Panel Listrik Sumber Daya Pompa

Gambar 2-17. Bangunan Pengambilan Di Tengah Badan Sungai Dengan


Pompa

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 12


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-18. Bangunan Pengambilan Di Tepi Sungai Dengan Saringan


(Bar Screen)

Gambar 2-19. Bangunan Pengambilan Di Tepi Sungai

2.3.2 Pengawasan Pekerjaan Bangunan Pengambilan Bebas


Sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan para pelaksana dan
pengawas harus membaca dan mendiskusikan dokumen kontrak

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 13


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

antara pemberi jasa dan penyedia jasa untuk memastikan Rencana


Mutu Kontrak (RMK) dapat dilaksanakan secara baik.
Selain memahami dokumen kontrak yaitu spesifikasi teknis, gambar
kerja, BOQ (Bill of Quantity) dan metode kerja, pengawas bersama
pelaksana juga harus melakukan kordinasi dengan pihak masyarakat,
aparat dan instansi terkait lainnnya agar pekerjaan dapat berjalan
dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan pekerjaan
bangunan pengambilan bebas antara lain meliputi:
a) Elevasi ambang (inlet) maupun elevasi inlet pompa;
b) Lebar ambang dan tinggi ambang;
c) Waktu atau musim pelaksanaan;
d) Metode pelaksanaan, apakah menggunakan dewatering/
pemompaan atau pengalihan aliran;
e) Penulangan dan pengecoran beton;
f) Pemasangan/instalasi pipa dan pompa.
Pengawas dapat menyusun daftar simak yang lebih rinci dengan
merujuk pada metode kerja, BOQ dan spesifikasi teknis yang ada
dalam dokumen kontrak.

2.4 Pengambilan Melalui Pintu


2.4.1 Pengertian Pengambilan Melalui Pintu
Pintu air pengambilan berfungsi untuk pengambilan air baku dari
sungai yang telah dibendung sehingga permukaan air dapat ditinggikan
untuk dapat mengalirkan air secara gravitasi.
Pintu air pengambilan terletak di samping tubuh bendung dan biasanya
dilengkapi dengan pintu pengendali.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 14


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Gambar 2-15. Pintu Air Pengambilan Di Hulu Bendung

2.4.2 Pengawasan Pekerjaan Bangunan Pengambilan Melalui Pintu


Sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan para pelaksana dan
pengawas harus membaca dan mendiskusikan dokumen kontrak
antara pemberi jasa dan penyedia jasa untuk memastikan Rencana
Mutu Kontrak (RMK) dapat dilaksanakan secara baik.
Selain memahami dokumen kontrak yaitu spesifikasi teknis, gambar
kerja, BOQ (Bill of Quantity) dan metode kerja, pengawas bersama
pelaksana juga harus melakukan kordinasi dengan pihak masyarakat,
aparat dan instansi terkait lainnnya agar pekerjaan dapat berjalan
dengan baik.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengawasan pekerjaan
bangunan pengambilan melalui pintu antara lain meliputi:
a) Elevasi ambang (inlet) dan elevasi pintu;
b) Lebar dan tinggi pintu serta lebar ambang dan tinggi ambang;
c) Waktu atau musim pelaksanaan;
d) Metode pelaksanaan, apakah pintu dibuat dan dirakit di tempat atau
pintu tinggal dipasang saja;
e) Penulangan dan pengecoran beton;

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 15


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

f) Pemasangan/instalasi pintu dan mekanisnya serta elektriknya jika


menggunakan tenaga listrik agar terpasang secara presisi dan
berfungsi dengan baik.
Pengawas dapat menyusun daftar simak yang lebih rinci dengan
merujuk pada metode kerja, BOQ dan spesifikasi teknis yang ada
dalam dokumen kontrak.

2.5 Bendung Karet


2.5.1 Pengertian Bendung Karet
Bendung karet adalah bendung gerak terbuat dari tabung karet yang
mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.

Gambar 2-16. Bendung Karet Cipanas Desa Cilet Kabupaten Indramayu

Pemilihan bendung karet didasarkan atas hal-hal sebagai berikut:


a) Alternatif yang lebih murah tanpa mengabaikan efektifitasnya bagi
tujuan dibangunnya bendung.
b) Bendung karet hanya diaplikasikan pada kondisi yang apabila
digunakan bendung tetap akan menimbulkan peningkatan ancaman
banjir yang sulit diatasi.
c) Alternatif bendung karet dipilih apabila bendung gerak jenis lain
tidak bisa menjamin kepastian pembukaan bendung pada saat

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 16


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

banjir datang, mengingat daerah yang harus diamankan terhadap


ancaman banjir merupakan kawasan penting.

Gambar 2-17. BendungKaretJatinegara,DesaKamulyan,Kecamatan


Kuwarasan, Kabupaten Kebumen

Gambar 2-18. Bendung Karet Jatinegara, DesaKamulyan, Kecamtan


Kuwarasan, Kabupaten Kebumen

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 17


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Dasar perencanaan bendung karet harus memenuhi ketentuan-


ketentuan sebagai berikut :
a) Tidak terjadi sedimentasi yang sedemikian berat sehingga
mengganggu mekanisme kembang-kempisnya tabung karet.
b) Tidak mengangkut sedimen kasar.
c) Radiasi sinar ultraviolet terhadap karet tubuh bendung harus
dikurangi semaksimal mungkin.
d) Tinggi bendung karet umumnya tidak melebihi 5,00 m dengan
pertimbangan bahwa konstruksi bendung karet dengan tinggi > 5,00
m tidak efisien lagi.

Gambar 2-19. Denah Bendung Karet

Gambar 2-20. Potongan Melintang Bendung Karet

2.5.2 Pengawasan Pekerjaan Bendung Karet


Pekerjaan bendung karet adalah pekerjaan komplek dan umumnya
merupakan pekerjaan relatif besar yang memerlukan ketrampilan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 18


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan para pelaksana dan


pengawas harus membaca dan mendiskusikan dokumen kontrak
antara pemberi jasa dan penyedia jasa untuk memastikan Rencana
Mutu Kontrak (RMK) dapat dilaksanakan secara baik.
Selain memahami dokumen kontrak yaitu spesifikasi teknis, gambar
kerja, BOQ (Bill of Quantity) dan metode kerja, pengawas bersama
pelaksana juga harus melakukan kordinasi dengan pihak masyarakat,
aparat dan instansi terkait lainnnya agar pekerjaan dapat berjalan
dengan baik.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengawasan pekerjaan
bendung karet antara lain meliputi:
a) Kesesuaian gambar kerja dengan kondisi lapangan yang ada;
b) Metoda kerja serta rencana kerja pembangunan bendung karet;
c) Waktu/musim saat pelaksanaan pekerjaan bangunan/saluran
pengelak;
d) Pekerjaan perkuatan tebing bendung;
e) Pekerjaan penentuan elevasi dasar bendung;
f) Pekerjaan penulangan lantai bendung;
g) Pekerjaan pembetonan lantai dan tebing bendung;
h) Uji coba bendung karet dari kebocoran dan kegagalan fungsi
(malfunction) bendung karet;
i) Akses dan transportasi.
Pengawas dapat menyusun daftar simak yang lebih rinci dengan
merujuk pada metode kerja, BOQ dan spesifikasi teknis yang ada
dalam dokumen kontrak.

2.6 Latihan
Setelah para peserta pelatihan mengikuti pelatihan, baik yang di kelas
maupun yang dilapangan, peserta pelatihan diharapkan melakukan latihan
untuk dapat mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman materi baik
mengenai substansi bangunan maupun pengawasan pelaksanaan
pembangunan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 19


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Peserta pelatihan setelah mendapat pelatihan, diminta menjawab pertanyaan


dibawah ini:
1. Apa yang harus dilakukan oleh pengawas sebelum dimulainya suatu
kegiatan pembangunan ?
2. Bagaimana saudara sebagai pengawas membuat catatan daftar simak
sebagai acuan pengawasan?
3. Bagaimana saudara sebagai pengawas melakukan kerjasama dengan
pelaksana sebagai mitra pengawasan yang anda lakukan?
4. Apa yang saudara lakukan kalau menemukan pelaksanaan pembangunan
yang saudara awasi tidak sesuai dengan RMK?
5. Apa yang harus diperhatikan secara seksama dalam pembangunan
bendung?
Sebutkan 3 hal pokok.
6. Apa yang harus diperhatikan secara seksama dalam pembangunan
bendung karet ?
Sebutkan 3 hal pokok.

2.7 Rangkuman
Setelah mempelajari modul 7 Pelatihan pengawasan pelaksanaan bangunan
pengambilan air baku dengan berbagai jenis bangunannya yaitu
 Bendung
 Pengambilan bebas
 Pintu
 Bendung karet
Maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan air baku dari sungai dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti tersebut diatas. Kondisi topographi
serta pengaliran dan karateristik setempat menentukan jenis bangunan yang
sesuai dan yang diperlukan. Pengawasan masing masing bangunan
pengambilan juga mempunyai kekhususan, sehingga perhatian terhadap
pengawasan pelaksanaan pembangunan pengambilan air baku juga harus
memperhatikan hal hal yang telah dibahas didepan secara seksama.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 20


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Pelatihan pengawasan pembangunan bangunan pengambilan air baku tingkat
dasar ini memberikan pengetahuan dasar mengenai substansi (fungsi
kegunaan dan karakteristik) bangunan pengambilan yang berpa bendung,
pengambilan bebas, pintu dan bendung karet, serta ketrampilan untuk
melaksanakan dasar dasar pengawasan. Tentu saja, kegiatan pengawasan
secara umum adalah kegiatan terintegrasi oleh organisasi yang dilakukan
secara sistemtis melekat disetiap lini, pada setiap tahapan pelaksanaan
pembangunan.

3.2. Tindak Lanjut


Untuk melaksanakan pengawasan pelaksanaan bangunan pengambilan ini
agar sebelumnya sudah disiapkan daftar simak pengawasan
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini menguraikan secara rinci, lengkap,
dan jelas tentang tata cara pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pekerjaan
Konstruksi, yang disusun sesuai kaidah penyelenggaraan pembangunan
prasaranadan sarana dalam lingkungan kementerian pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 21


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

DAFTAR PUSTAKA

Suyono Sosrodarsono, Kensaku Takeda, 1977. Bendungan Type Urugan. Jakarta.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 22


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

GLOSARIUM

Bangunan pembilas : adalah bagian dari bangunan utama yang


berfungsi untuk membilas sedimen. Pembilas
bawah adalah bangunan pembilas melalui tubuh
bendung berupa gorong-gorong di bagian bawah
pintu penguras. Pembilas samping adalah
bangunan pembilas yang tidak terletak pada tubuh
bendung dengan maksud tidak mengurangi lebar
tubuh bendung (shunt undersluice).
Bangunan pengelak : adalah bagian dari bangunan utama yang berfungi
untuk membelokan arah aliran sungai ke dalam
saluran dengan peredam energi.
Bar screen : berfungsi sebagai penahan benda-benda yang
berukuran besar seperti sampah, kayu, dan plastik.
Secara berkala bar screen memerlukan
pembersihan karena benda-benda kasar
menyebabkan peningkatan kehilangan tekan.
Proses pembersihan dapat dilakukan secara
manual atau otomatis tergantung beban yang ada.
Bila beban sedikit maka pembersihan dapat
dilakukan secara manual dan sebaliknya.
Bendung : adalah bangunan air dengan kelengkapannya
yang dibangun melintang sungai atau sudetan
yang sengaja dibuat dengan maksud untuk
meninggikan elevasi muka air sungai.
Bendung gerak (barrage) : adalah bangunan yang sebagian besar
konstruksinya terdiri dari pintu yang dapat
digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di
sungai
Bendung karet (inflatable : adalah bendung gerak terbuat dari tabung karet
rubber dams) yang mengembang sebagai sarana operasi
pembendungan air.
Bendung tetap (weir) : adalah bangunan yang dipergunakan untuk
meninggikan muka air di sungai sampai pada
ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan
ke saluran irigasi dan petak tersier.
Bill of Quantity (BOQ) : adalah daftar uraian dan volume pekerjaan yang
terdapat dalam dokumen kontrak. Harga satuan
dalam BOQ dalam kontrak adalah harga satuan
yang dipakai untuk menghitung biaya pekerjaan
tambah atau kurang.
Kantong lumpur : adalah bagian dari bangunan utama yang
berfungsi untuk mengendapkan atau menampung
sedimen dari sungai agar tidak masuk ke dalam
saluran irigasi sampai pada saat pembilasan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 23


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

Kolam Olak : adalah bangunan bagian dari bendung yang


berfungsi sebagai peredam energi. Peredam ini
berguna untuk mencegah terjadinya erosi yang
mungkin terjadi pada saluran pelimpah dengan
cara memperkecil kecepatan aliran.
Pengambilan bebas : adalah pengambilan air baku dari badan sungai
yang dialirkan secara bebas, tidak terpengaruh
oleh peninggian muka air yang diakibatkan
bangunan bendung.
Peredam energi : adalah bagian dari bangunan pengelak yang
berfungsi untuk meredam tenaga aliran air pada
saat melewati pembendungan.
Pintu air pengambilan : berfungsi untuk pengambilan air baku dari sungai
yang telah dibendung sehingga permukaan air
dapat ditinggikan untuk dapat mengalirkan air
secara gravitasi. Pintu air diperlukan untuk
menjaga aliran tetap stabil meskipun sumber air
berfluktuasi terutama pada saat pengaliran
berlebih. Pintu air juga diperlukan untuk membuka
atau menutup saluran ketika akan dilakukan
pembersihan saluran.
Tanggul : Tujuan utama tanggul buatan adalah untuk
mencegah banjir di dataran yang dilindunginya.
Namun tanggul juga mengungkung aliran air
sungai, menghasilkan aliran yang lebih cepat dan
muka air yang lebih tinggi. Tanggul juga dapat
ditemukan di sepanjang pantai, di mana
gumuk/gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat,
atau di sepanjang sungai untuk melindungi dari
banjir, atau di sepanjang danau atau polder.
Tanggul juga dibuat untuk tujuan
empoldering/membentuk batasan perlindungan
untuk suatu area yang tergenang serta suatu
perlindungan militer.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 24


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

KUNCI JAWABAN

Latihan Bab.II.6
Jawaban.
1) Sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan para pengawas harus membaca
dan mendiskusikan dokumen kontrak antara pemberi jasa dan penyedia jasa
untuk memastikan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat dilaksanakan secara
baik.
2) Pengawas dapat menyusun daftar simak yang lebih rinci dengan merujuk pada
metode kerja, BOQ dan spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen kontrak.
3) Kerjasama dengan hubungan fungsional, yaitu hubungan/ikatan yang terbentuk
atas dasar keterkaitan pekerjaan secara profesional yang diatur dalam uraian
tugas masing-masing.
4) Mengingatkan dan melakukan peneguran sampai kepada melaporkan kepada
PPK.
5) a. Kesesuaian antara gambar kerja dengan kondisi lapangan yang ada;
b. Metoda kerja serta rencana kerja pembangunan bendung;
c. Waktu/musim saat pelaksanaan pekerjaan bangunan/saluran pengelak
6) a. Tidak terjadi sedimentasi yang sedemikian berat sehingga mengganggu
mekanisme kembang-kempisnya tabung karet.
b.Tidak mengangkut sedimen kasar.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 25


Modul 07 Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai

c. Radiasi sinar ultraviolet terhadap karet tubuh bendung harus dikurangi


semaksimal mungkin.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 26

Anda mungkin juga menyukai