Saluran drainase pada umumnya terbuka atau tertutup. Tetapi seharusnya pada
saluran terbuka hanya untuk mengalirkan air buangan yang relatif tidak berbau,
seperti air hujan maupun air permukaan (rembesan sistem irigasi, mata air, dan
lain-lain). Sedangkan saluran tertutup digunakan untuk mengalirkan air buangan dari
kamar mandi, WC, dapur, cucian maupun buangan hasil proses industri.
Ada berbagai macam penampang saluran yang digunakan, tetapi pada saluran
terbuka banyak digunakan saluran berpenampang segi empat maupun trapesium.
Untuk penampang saluran tertutup, banyak digunakan pipa saluran berpenampang
bulat.
1) Bentuk-bentuk Penampang Saluran Terbuka
2) Ada beberapa jenis bentuk penampang saluran terbuka yang biasanya
c. Saluran Trapesium
Jika kecepatan aliran pada suatu titik berubah terhadap waktu, maka
alirannya disebut sebagai aliran permanen atau tunak (steady flow),
Jika kecepatan pada suatu lokasi berubah terhadap waktu, maka alirannya
disebut sebagai aliran tidak permanen atau tidak tunak (unsteady flow).
Pada dasarnya prinsip drainase mengikuti pola drainase alam, yaitu sungai.
Saluran-saluran kecil yang menerima air hujan dari luasan kecil, bersama-sama
dengan saluran kecil lainnya bergabung dalam saluran yang lebih besar, demikian
seterusnya, dan selanjutnya dibuang ke pembuangan akhir (outfall). Pembuangan
akhir dapat berupa saluran drainase dari sistem yang lebih besar, sungai, danau,
rawa, atau laut. Perbedaan dengan sungai alam, saluran drainase buatan tidak
memiliki sifat yang kompleks seperti halnya dengan sungai. Pola yang umum
jaringan saluran drainase adalah sebagai berikut:
Gambar 14. Aliran Drainase