DISUSUN OLEH:
LISA SAWITRI (F1A 114 025)
,
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
INTISARI
Dalam penelitian yaitu Perumahan lilir rumah kita merupakan salah satu perumahan yang dulunya
merupakan lahan pertanian yang saat ini berubah fungsi menjadi areal perumahan. Perumahan lilir rumah kita
yang luasnya 11.700 m2 terdapat 123 unit rumah dengan type 32/45 yang berlokasi di desa lilir-mambalan,
Kecamatan Gunungsari ini belum memiliki jaringan drainase. Hal ini mengindikasikan perlunya untuk
merencanakan jaringan drainase pada perumahan tersebut. Perencanaan jaringan drainase tersebut bertujuan
untuk mengetahui tinggi curah hujan, jaringan dan dimensi saluran drainase serta biaya yang dibutuhkan.
Untuk perencanaan drainase dibutuhkan beberapa data-data pendukung, seperti : data hujan harian
maksimum dari pos hujan terdekat, peta site plan, peta topografi, dan peta tata guna lahan. Dengan analisis hujan
harian maksimum didapat nilai curah hujan rancangan untuk perhitungan intensitas hujan. Bardasarkan peta site
plan, peta topografi, dan tata guna lahan didapatkan koefisien pengaliran dan luas daerah tangkapan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan nilai curah hujan ( ) adalah = 213,985 mm.
Direncanakan saluran drainase sebanyak 32 ruas saluran drainase dengan tinggi dan lebar saluran sebesar = 50
cm serta tinggi jagaan sebesar = 20 cm dan 7 gorong-gorong dengan tinggi =50 cm dan lebar = 50 cm serta
tinggi jagaan sebesar = 20cm . Biaya yang diperlukan sebesar : Rp 2,574,231,443.19 (Dua Milyar Lima Ratus
tujuh Puluh empat Juta Dua Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Empat Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah).
4
PENDAHULIAN 2. Bagaimana desain jaringan drainase di dalam
A. Latar Belakang kawasan perumahan Lilir Rumah Kita ?
Jaringan drainase adalah rangkaian 3. Berapa rencana anggaran biaya drainase yang
kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik direncanakan untuk perumahan Lilir Rumah Kita?
Jaringan drainase merupakan bagian penting pada Dengan adanya permasalahan yang ada,
suatu kawasan perumahan. Suatu kawasan maka tujuan yang ingin di capai dari Tugas Akhir ini
perumahan yang tertata dengan baik haruslah juga adalah sebagai berikut:
diikuti dengan penataan sistem drainase yang 1. Mengetahui debit limpasan untuk perencanaan
berfungsi untuk mengurangi atau membuang saluran drainase dan mendapatkan dimensi
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan sehingga saluran drainase untuk dapat menerima debit
tidak menimbulkan genangan air yang dapat limpasan di dalam kawasan perumahan Lilir
menimbulkan kerugian sosial ekonomi terutama yang 2. Merencanakan jaringan saluran drainase
Perumahan Lilir rumah kita yang berlokasi 3. Menghitung rencana anggaran biaya sistem
berfungsi sebagai sarana produksi keluarga. Dalam penulisan Tugas Akhir ini perlu
Perumahan Lilir rumah kita sendiri saat ini masih adanya pembatasan masalah dalam penulisannya
dalam tahap pembangunan rumah dan belum sampai dikarenakan terbatasnya data. Adapun batasan
masalahnya sebagai berikut:
pada pembangunan sarana dan prasarana seperti
1. Limbah rumah tangga dari wilayah perumahan
jalan perkerasan dan saluran drainase.
tidak termasuk dalam jaringan drainase air hujan.
2. Tidak merencanakan saluran diluar kawasan
a. Perumusan Masalah Perumahan Lilir Rumah Kita Kecamatan
Dari uraian diatas dikarenakan adanya Gunungsari Kabupaten Lombok barat.
perubahan fungsi lahan kosong menjadi daerah 3. Data hujan yang digunakan adalah data stasiun
kawasan perumahan, maka permasalahan yang akan hujan gunungsari.
dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Berapakah besarnya debit limpasan hujan dan
kebutuhan dimensi saluran drainase untuk dapat
mengalirkan debit limpasan di dalam kawasan
perumahan Lilir Rumah Kita ?
5
d. Manfaat Penelitian hujan rata – rata, hujan harian maksimum pada lokasi
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain : dikalikan dengan factor reduksi. Factor reduksi
a. Manfaat Praktis dihitung dengan menggunakan Tabel 2.1
Memberikan tambahan informasi kepada Pihak Faktor reduksi
Develover perumahan Lilir rumah kita untuk DAS (km²) Faktor Reduksi
perencanaan drainase lebih lanjut 1 – 10 0,99
10 – 30 0,97
B. Dasar Teori 30 – 3000 1,152 - 0,12 log 10 (AREA)
a. Drainase (Sumber: Joesron Loebis, 1987)
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris
yaitu drainage mempunyai arti mengalirkan, D. Uji konsistensi data hujan
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara Dengan metode RAPS (Rescaled Adjusted
Partial Sums). Persamaan yang digunakan adalah:
umum, drainase dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik ∑
yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun
∑
kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga fungsi kawasan atau lahan tidak terganggu
√
(Suripin, 2004).
C. Analisis Hidrologi
a. Debit Hujan Nilai statistik Qy:
mendapatkan besaran curah hujan. Perlunya Tabel 2.2 Persentasi Nilai Qy/√n dan Ry/√n
Jumlah Qy/√n Ry/√n
menghitung curah hujan wilayah adalah untuk Data 90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
menyusun suatu rancangan pemanfaatan air dan
20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60
rancangan pengendalian banjir (Sosrodarso Suyono 30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70
40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74
& Takeda Kenzu, 2003). Sumber: Sri Harto, 1993
6
a. Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square)
E. Analisis pemilihan agihan
Parameter Uji Chi-kuadrat dapat dihitung dengan
Jenis distribusi frekuensi yang banyak rumus (Soewarno, 1995) :
digunakan dalam hidrologi, yaitu agihan Normal,
agihan Log Normal, agihan Log Normal Pearson ∑
Tipe III dan Gumbel.
Parameter-parameter yang digunakan dalam χh 2 : parameter Chi-kuadrat terhitung
G : jumlah sub-kelompok
pemilihan jenis distribusi (Suripin, 2004) : Oi : jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke
a. Nilai rerata (̅) i
Ei : jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i
∑
̅ Interpretasinya yaitu :(2.11)
Xh2<Xcr2, maka distribusi teoritis yang digunakan
b. Standar deviasi (S) dapat diterima,
̅
Xh2>Xcr2 , maka distribusi teoritis yang digunakan
√∑ tidak dapat diterima.
(2.12)
Cs : koefisien kepencengan
Xt X k S
Cv : koefisien variasi
b. Distribusi Log-Normal
Ck : koefisien kurtosis
Persamaan garis lurus model matematik
Xi : data curah hujan distribusi Log-Normal adalah:
̅ : rerata curah hujan
LogXt log X K S
Syarat – syarat agihan sebagai berikut (Harto S,
1993): c. Distribusi Gumbel
Rumus yang digunakan adalah :
1. Agihan Normal, Cs 0, Ck = 3
Tr 1
2. Agihan Log Normal, Cs 3Cv YT ln ln
Tr
3. Agihan Gumbel, Cs = 1,14 ; Ck = 5,4
YT
4. Agihan Log person Type III, tidak ada XT b
a
syarat (seluruh nilai diluar ketiga agihan
Sn
lainnya). a
S
1) Uji Keccokan Agihan
S Y S
b n 7
X Sn
d. Distribusi Log Person Tipe III C : koefisien pengaliran,
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam A : luas daerah pengaliran (ha),
menghitung curah hujan rancangan dengan metode I : intensitas hujan (mm/jam).
Log Pearson Tipe III adalah sebagai berikut:
n 1
n
n Log X i Log X
3
i 1
Cs dengan :
(n 1)(n 2)( S Log x ) 3 b : lebar saluran (m)
h : dalam saluran tergenang air
dengan :
Log X : logaritma curah hujan rancangan yang A : luas (m2)
dicari, P : keliling basah (m)
Log X : logaritma rerata dari curah hujan, R : jari-jari hidrolis (m)
S Log x: simpangan baku,
CS : koefisien kemencengan, 2) Kecepatan Rata-rata Aliran
K : konstanta. Persamaan rumus manning:
V = 1/n R2/3 S1/2
3) Analisis Intensitas Hujan
dengan :
Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang
dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap V : Kecepatan aliran (m/dt),
satuan waktu. Apabila yang tersedia hanya data hujan R : Jari-jari hidrolis (m),
harian ini maka intensitas hujan dapat di S : Kemiringan dasar saluran,
n : Koefisien kekasaran manning.
estimasi dengan menggunakan rumus Mononobe
seperti berikut:
R24 24
2
3 3) Kemiringan Saluran
I
24 t
dengan : dengan:
I : intensitas curah hujan (mm/jam), S : kemiringan dasar saluran,
R24 : curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm), ∆H : Elevasi awal – elevasi akhir (m),
T : lamanya curah hujan (menit) atau (jam) R : Jarak dari elevasi awal ke elevasi akhir.
8
5) Tinggi Jagaan Pada Saluran
Tinggi Jagaan Minimum Saluran
METODE PENELITIAN
Debit (m3/dtk) Tinggi jagaan (m) A. Lokasi Prencanaan
< 0.5 0.2 Penelitian ini mengambil studi kasus di
0.5 – 1.5 0.2
Perumahan Lilir Rumah Kita di desa lilir-mambalan
1.5 – 5.0 0.25
5.0 – 10.0 0.3 Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.
10.0 – 15.0 0.4
> 15.0 0.5
Sumber:Anggrahini, 1997
9
2) Curah Hujan Rerata Daerah
Gambar 2 poligon thiessen Tabel 3 Uji RAPS Stasiun Gunungsari (Curah hujan
Tahunan)
Tabel 1 Data curah hujan harian maksimum Stasiun
Gunungsari
10
c) Analisis pemilihan agihan
Tabel 8 Hasil perhitungan curah hujan rancangan
Tabel 4 Perhitungan parameter statistik data curah
hujan.
d) Uji kecocokan
Tabel 6 Analisis Uji Chi-Kuadrat data curah hujan
11
tangkapan air hujan dapat ditentukan dari peta layout
jaringan drainase dan peta topografi.
3) Koefisien Pengaliran
Gambar 9 Sketsa Jaringan Gorong-
Dengan Contoh perhiungan pada Blok Aa Barat Nilai
Gorong
C didapat berdasarkan sub bab 2.2.7 Tabel 2.4 Angka
Koefisien pengaliran Untuk Perencanaan Drainase
(C)
Aperumahan(A1) =280.400 ; Cperumahan(C1) = 0.75
ATaman (A2) = 94.184 ; CTaman (C2) = 0.35
Ajalan paving(A3 )= 411.791 ; Cjalan paving (C3 ) = 0.95
280.400x0.75 94.184x0.35 411.791x0.95
C=
C= 0.807
Koefisien aliran (C) sebesar 0.807
koefisien aliran ini diartikan efek daerah aliran
saluran terhadap kehilangan air hujan menjadi aliran
permukaan.
12
t0 = 0.037
Tabel 11 Perhitungan Luas Daerah Tangkapan Untuk
b. Waktu td
Perumahan Lilir Rumah Kita
V = m/dt (untuk kemiringan dasar saluran
kurang dari 1 %)
td= Menit
td= 9.77
g. Waktu Konsentrasi (t c )
tc= t0 + td
tc= 0.037 + 9.77
tc= 9.81 menit
Untuk hasil perhitungan waktu konsentrasi untuk
masing-masing ruas dapat dilihat pada tabel 13
3) Intensitas Hujan
Besaran intensitas hujan dapat dihitung
dengan persamaan 2.27 Contoh perhitungan
2.) Waktu Konsentrasi
intensitas hujan dengan nilai R24 = 97,723
Perhitungan konsentrasi (tc), diketahui mm ( kala ulang 5 tahun ) dan tc = 0.260
saluran pada Blok AaBarat dengan L = 37.5 m; n =
jam. ( )
0,013 (plesteran semen), Ls = 351.98 m
a. Kemirinngan lahan ( )
S=
I = 83,112
Tabel 14 Perhitungan intesitas curah hujan
S=
untuk perumahan lilir rumah kita
S = 0.029 Tabel 14 Intensitas Hujan
b. Waktu (to)
t0 * + Menit
√
t0 * + Menit
√
13
besar dari debit rancang dapat dilihat pada
4) Debit Banjir Saluran perhitungan dibawah ini:
Debit banjir saluran ditentukan berdasarkan
a. Luas penampang A =bxh
persamaan 2.28 Contoh perhitungan debit banjir
= 0,5 x 0,4
saluran pada saluran Block Aa Barat dengan
= 0,20 m2
koefisien pengaliran (C) = 0.839, Intensitas
b. Keliling basah P = b + 2h
Hujan (I) = 120,197 mm/jam (Digunakan tc pada
= 0,5 + 2(0,4)
periode ulang 10 tahun), luas daerah tangkapan
= 1,3 m
Blok (Aa) Barat = 0.086 Ha Dihasilkan :
c. Jari-jari hidrolis R =
Q = 0,00278 x C x I x A
= 0,00278 x 0,839 x 120,197 x 0,086 =
3
= 0.024220 m /dt = 0,154 m
1
d. kecepatan aliran V = n R2⁄3 1⁄2
4 Analisis Hidrolika
= 1,54 m/det
1) Dimensi Saluran Drainase
1 2⁄3 1⁄2
Contoh perhitungan perencanaan saluran Q= R
n
drainase pada saluran Block Aa Barat dengan 1 2⁄3 1⁄2
Q= 0,5 0,
debit yang mengalir sebesar 0.061397 m3/dt dan 0,013
koefisien Manning = 0,013. Nilai yang Qkapasitas = 0,309215 m3/dt > Qrencana =0.061397 m3/dt
direncanakan adalah lebar saluran dan Artinya, dengan dimensi 50 x 0,012 cm saluran
kemiringan, dengan b = 0,5 m serta kemiringan ini mampu menampung dan mengalirkan air
(I) = 0.0049. sesuai dengan debit banjir rancang yaitu,
Q 0.061397 m3/dt. Untuk mendapatkan tinggi
A= V
penampang saluran, kedalaman saluran harus
Q=VxA
ditambahkan dengan nilai tinggi jagaan
A=bxh
1 berdasarkan tabel 15 Contoh tabel hasil
V= n R2⁄3 1⁄2
perhitungan ditampilkan pada tabel 15
Maka,
Q=VxA
1
Q = n R2⁄3 1⁄2
1 2⁄3
1⁄2
0.061397 = 0,5
0,013 2
14
Q = A x V = 0,20 x 1,059 = 0,2117 m3/det
Qhitung = QRencana
Bangunan Penunjang Dalam System Drainase
0,2117 m3/det = 0,0405 m3/det
2.) Perencanaan gorong-gorong
Jadi, G1 dapat melewatkan debit sebesar
3
0,0405 m /dt, dengan kecepatan 1,059 m/dt. Dimensi
G1 adalah 50cm x 50cm. Detail hasil perencanaan
dimensi saluran gorong-gorong dapat dilihat pada
Gambar 4.7 dan hasil perencanaan dimensi gorong-
gorong untuk saluran lainnya dapat dilihat pada Tabel
15.
A= b×h
P= b+2h
R= = b×hb+2h
Maka,
Q= V×A
1
= n R2⁄3 1⁄2
0.0405 ( )
= 0,091
Dari rumus diatas, dengan melakukan Gambar 10 Potongan A-A
iterasi didapatkan nilai kedalaman aliran (h) = 0,091
m. Perhitungan kapasitas gorong-gorong dengan
dimensi yang sudah direncanakan seperti dibawah ini
:
A= b × h
= 0,5 x 0,4
= 0,2 m2
P = b+2h
= 0,5 + 2 x 0,5
= 1,3 m Gambar 11 Detail Perencanaan Gorong-gorong Pot. B-B
R=
= 0,154
V= × × I1/2
= 1,059 m/s
Nilai Q kapasitas :
15
5. Rencana Anggaran Biaya
Dalam penyusunan rencana anggaran biaya
(RAB) hasil perencanaan drainase dalam tugas akhir
ini mengacu pada standar-standar berikut ini:
1. Standar harga satuan upah dan bahan provinsi
NTB 2018
2. Untuk harga material yang tidak terdapat
Gambar 12 Detail Perencanaan Saluran Primer
dalam poin 2, menggunakan acuan dari
katalog yang tersedia di internet.
1) Penyusunan Item Pekerjaan
16
Tabel 18 analisa pekerjaan bouwplank (Lanjutan analisa pekerjaan bekisting)
- Lsal = 24,8 m
- Bsal = 0.5 m
(100.600-99.500) 99.950-99.950
V = 24,8 ( ) 0.5 0.1 =
2
Tabel 22 analisa pekerjaan bekisting 8,184 m3
17
Tabel 27 Perhitungan Volume Galian Bsal = 0.5 m
Tebal pemadatan = 0.2 m
V = 24,8 x 0.5 x 0.2 = 2,48 m3
Perhitungan selanjutnya ditabelkan pada tabel
28
18
drainase didalam kawasan dimensi saluran
2) Saran
1) Kesimpulan
19