Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN


LILIR RUMAH KITA DI DESA LILIR-MAMBALAN
KECAMATAN GUNUNGSARI
Drainage Design For Lilir Rumah Kita at Lilir-Mambalan
Village Gunungsari
Sub-district

DISUSUN OLEH:
LISA SAWITRI (F1A 114 025)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2020
2
3
PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN LILIR RUMAH KITA DI DESA
LILIR-MAMBALAN KECAMATAN GUNUNGSARI

,
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

INTISARI

Dalam penelitian yaitu Perumahan lilir rumah kita merupakan salah satu perumahan yang dulunya
merupakan lahan pertanian yang saat ini berubah fungsi menjadi areal perumahan. Perumahan lilir rumah kita
yang luasnya 11.700 m2 terdapat 123 unit rumah dengan type 32/45 yang berlokasi di desa lilir-mambalan,
Kecamatan Gunungsari ini belum memiliki jaringan drainase. Hal ini mengindikasikan perlunya untuk
merencanakan jaringan drainase pada perumahan tersebut. Perencanaan jaringan drainase tersebut bertujuan
untuk mengetahui tinggi curah hujan, jaringan dan dimensi saluran drainase serta biaya yang dibutuhkan.
Untuk perencanaan drainase dibutuhkan beberapa data-data pendukung, seperti : data hujan harian
maksimum dari pos hujan terdekat, peta site plan, peta topografi, dan peta tata guna lahan. Dengan analisis hujan
harian maksimum didapat nilai curah hujan rancangan untuk perhitungan intensitas hujan. Bardasarkan peta site
plan, peta topografi, dan tata guna lahan didapatkan koefisien pengaliran dan luas daerah tangkapan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan nilai curah hujan ( ) adalah = 213,985 mm.
Direncanakan saluran drainase sebanyak 32 ruas saluran drainase dengan tinggi dan lebar saluran sebesar = 50
cm serta tinggi jagaan sebesar = 20 cm dan 7 gorong-gorong dengan tinggi =50 cm dan lebar = 50 cm serta
tinggi jagaan sebesar = 20cm . Biaya yang diperlukan sebesar : Rp 2,574,231,443.19 (Dua Milyar Lima Ratus
tujuh Puluh empat Juta Dua Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Empat Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah).

Kata Kunci : Perencanaan, Drainase, Hujan.

4
PENDAHULIAN 2. Bagaimana desain jaringan drainase di dalam
A. Latar Belakang kawasan perumahan Lilir Rumah Kita ?

Jaringan drainase adalah rangkaian 3. Berapa rencana anggaran biaya drainase yang

kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik direncanakan untuk perumahan Lilir Rumah Kita?

air permukaan (limpasan/run off), maupun air tanah


(underground water) dari suatu daerah atau kawasan. b. Tujuan Penelitian

Jaringan drainase merupakan bagian penting pada Dengan adanya permasalahan yang ada,

suatu kawasan perumahan. Suatu kawasan maka tujuan yang ingin di capai dari Tugas Akhir ini

perumahan yang tertata dengan baik haruslah juga adalah sebagai berikut:

diikuti dengan penataan sistem drainase yang 1. Mengetahui debit limpasan untuk perencanaan

berfungsi untuk mengurangi atau membuang saluran drainase dan mendapatkan dimensi

kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan sehingga saluran drainase untuk dapat menerima debit

tidak menimbulkan genangan air yang dapat limpasan di dalam kawasan perumahan Lilir

menganggu aktivitas masyarakat dan bahkan dapat Rumah Kita.

menimbulkan kerugian sosial ekonomi terutama yang 2. Merencanakan jaringan saluran drainase

menyangkut aspek-aspek kesehatan lingkungan Perumahan Lilir rumah kita Kecamatan

permukiman. Gunungsari Kabupaten Lombok barat.

Perumahan Lilir rumah kita yang berlokasi 3. Menghitung rencana anggaran biaya sistem

di Lilir-Mambalan Kecamatan Gunungsari drainase Perumahan Lilir Rumah kita Kecamatan

merupakan perumahan sebagai salah satu Gunungsari Kabupaten Lombok barat.

pertumbuhan fisik dalam suatu wilayah yang


memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat c. Batasan Masalah

berfungsi sebagai sarana produksi keluarga. Dalam penulisan Tugas Akhir ini perlu

Perumahan Lilir rumah kita sendiri saat ini masih adanya pembatasan masalah dalam penulisannya

dalam tahap pembangunan rumah dan belum sampai dikarenakan terbatasnya data. Adapun batasan
masalahnya sebagai berikut:
pada pembangunan sarana dan prasarana seperti
1. Limbah rumah tangga dari wilayah perumahan
jalan perkerasan dan saluran drainase.
tidak termasuk dalam jaringan drainase air hujan.
2. Tidak merencanakan saluran diluar kawasan
a. Perumusan Masalah Perumahan Lilir Rumah Kita Kecamatan
Dari uraian diatas dikarenakan adanya Gunungsari Kabupaten Lombok barat.
perubahan fungsi lahan kosong menjadi daerah 3. Data hujan yang digunakan adalah data stasiun
kawasan perumahan, maka permasalahan yang akan hujan gunungsari.
dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Berapakah besarnya debit limpasan hujan dan
kebutuhan dimensi saluran drainase untuk dapat
mengalirkan debit limpasan di dalam kawasan
perumahan Lilir Rumah Kita ?

5
d. Manfaat Penelitian hujan rata – rata, hujan harian maksimum pada lokasi
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain : dikalikan dengan factor reduksi. Factor reduksi
a. Manfaat Praktis dihitung dengan menggunakan Tabel 2.1
Memberikan tambahan informasi kepada Pihak Faktor reduksi
Develover perumahan Lilir rumah kita untuk DAS (km²) Faktor Reduksi
perencanaan drainase lebih lanjut 1 – 10 0,99
10 – 30 0,97
B. Dasar Teori 30 – 3000 1,152 - 0,12 log 10 (AREA)
a. Drainase (Sumber: Joesron Loebis, 1987)
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris
yaitu drainage mempunyai arti mengalirkan, D. Uji konsistensi data hujan
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara Dengan metode RAPS (Rescaled Adjusted
Partial Sums). Persamaan yang digunakan adalah:
umum, drainase dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik ∑
yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun

kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga fungsi kawasan atau lahan tidak terganggu

(Suripin, 2004).

C. Analisis Hidrologi
a. Debit Hujan Nilai statistik Qy:

Perhitungan debit hujan untuk saluran Qy  Maks Sk **


drainase di daerah perkotaan dapat dilakukan dengan 0  k  n

menggunakan rumus rasional atau hidrograf satuan. Nilai statistik R:


Dalam perencanaan saluran drainase dapat dipakai
Ry  Maks Sk **  Min Sk **
standar yang telah ditetapkan, baik periode ulang dan
0 k  n 0 k  n
cara analisis yang dipakai, tinggi jagaan, struktur dengan :
saluran, dan lain-lain. Yi : Data curah hujan,
Yr : Rerata curah hujan,
2) Curah hujan Rata-rata n : Jumlah data hujan,
. Analisis data hujan dimaksudkan untuk k : 1, 2, 3,…, n.

mendapatkan besaran curah hujan. Perlunya Tabel 2.2 Persentasi Nilai Qy/√n dan Ry/√n
Jumlah Qy/√n Ry/√n
menghitung curah hujan wilayah adalah untuk Data 90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
menyusun suatu rancangan pemanfaatan air dan
20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60
rancangan pengendalian banjir (Sosrodarso Suyono 30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70
40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74
& Takeda Kenzu, 2003). Sumber: Sri Harto, 1993

Apabila hanya terdapat satu Stasiun hujan


yang dekat dengan lokasi, sehingga untuk analisis

6
a. Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square)
E. Analisis pemilihan agihan
Parameter Uji Chi-kuadrat dapat dihitung dengan
Jenis distribusi frekuensi yang banyak rumus (Soewarno, 1995) :
digunakan dalam hidrologi, yaitu agihan Normal,
agihan Log Normal, agihan Log Normal Pearson ∑
Tipe III dan Gumbel.
Parameter-parameter yang digunakan dalam χh 2 : parameter Chi-kuadrat terhitung
G : jumlah sub-kelompok
pemilihan jenis distribusi (Suripin, 2004) : Oi : jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke
a. Nilai rerata (̅) i
Ei : jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i

̅ Interpretasinya yaitu :(2.11)
Xh2<Xcr2, maka distribusi teoritis yang digunakan
b. Standar deviasi (S) dapat diterima,
̅
Xh2>Xcr2 , maka distribusi teoritis yang digunakan
√∑ tidak dapat diterima.
(2.12)

c. Koefisien variasi (Cv) b. Uji Smirnov-Kolmogorof


Parameter uji Smirnov Kolmogorov dihitung
dengan rumus : (2.13)

d. Koefisien kepencengan (Cs) D = maksimum [P (Xm)-P1 (Xm)]


dengan :
∑ ̅ D :selisih terbesarnya antara peluang
(2.14)
pengamatan dengan peluang teoritis,
e. Koefisien kurtosis (Ck) P(Xm) : peluang data teoritis,
P1(Xm) : peluang data pengamatan.
∑ ̅
(2.15)
2) Curah Hujan Rancangan
dengan: a. Distribusi Normal
Distribusi normal atau kurva normal disebut pula
S : simpangan baku distribusi Gaus.(Soewarno, 1995). Persamaan umum
n : jumlah data yang digunakan adalah:

Cs : koefisien kepencengan
Xt  X  k  S
Cv : koefisien variasi
b. Distribusi Log-Normal
Ck : koefisien kurtosis
Persamaan garis lurus model matematik
Xi : data curah hujan distribusi Log-Normal adalah:
̅ : rerata curah hujan
LogXt  log X  K  S
Syarat – syarat agihan sebagai berikut (Harto S,
1993): c. Distribusi Gumbel
Rumus yang digunakan adalah :
1. Agihan Normal, Cs 0, Ck = 3
 Tr  1
2. Agihan Log Normal, Cs 3Cv YT   ln  ln
 Tr  
3. Agihan Gumbel, Cs = 1,14 ; Ck = 5,4
YT
4. Agihan Log person Type III, tidak ada XT  b 
a
syarat (seluruh nilai diluar ketiga agihan
Sn
lainnya). a
S
1) Uji Keccokan Agihan
S Y S
b  n 7
X Sn
d. Distribusi Log Person Tipe III C : koefisien pengaliran,
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam A : luas daerah pengaliran (ha),
menghitung curah hujan rancangan dengan metode I : intensitas hujan (mm/jam).
Log Pearson Tipe III adalah sebagai berikut:

Log X  Log X  k . S Log x A. Analisis Hidrolika


1) Dimensi Saluran Drainase
Pada sistem jaringan drainase Perumahan Lilir
rumah kita terdapat 1 (satu) bentuk penampang
1 n
Log X   Log X i
n i 1
saluran yang dipakai, yaitu : bentuk segi empat

a. Penampang saluran segi empat


Persamaan yang digunakan untuk menghitung
 Log X 
n
2
i  Log X kapasitas saluran segi empat adalah :
S Log x  i 1

n 1

 
n
n Log X i  Log X
3

i 1
Cs  dengan :
(n  1)(n  2)( S Log x ) 3 b : lebar saluran (m)
h : dalam saluran tergenang air
dengan :
Log X : logaritma curah hujan rancangan yang A : luas (m2)
dicari, P : keliling basah (m)
Log X : logaritma rerata dari curah hujan, R : jari-jari hidrolis (m)
S Log x: simpangan baku,
CS : koefisien kemencengan, 2) Kecepatan Rata-rata Aliran
K : konstanta. Persamaan rumus manning:
V = 1/n R2/3 S1/2
3) Analisis Intensitas Hujan
dengan :
Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang
dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap V : Kecepatan aliran (m/dt),
satuan waktu. Apabila yang tersedia hanya data hujan R : Jari-jari hidrolis (m),
harian ini maka intensitas hujan dapat di S : Kemiringan dasar saluran,
n : Koefisien kekasaran manning.
estimasi dengan menggunakan rumus Mononobe
seperti berikut:
R24  24 
2
3 3) Kemiringan Saluran
I   
24  t 

dengan : dengan:
I : intensitas curah hujan (mm/jam), S : kemiringan dasar saluran,
R24 : curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm), ∆H : Elevasi awal – elevasi akhir (m),
T : lamanya curah hujan (menit) atau (jam) R : Jarak dari elevasi awal ke elevasi akhir.

4) Debit Banjir Saluran 4) Debit Saluran


Dalam menentukan besarnya debit air hujan Q=VxA
ditentukan berdasarkan rumus rasional yang dibuat
secara empiris, sebagai berikut : dengan:
Q: debit rencana (m3/dt),
Q = 0,00278 × C × I × A
dengan : V : Kecepatan aliran (m/dt),
Q : debit yang mengalir (m3/dt), A : luas (m2).

8
5) Tinggi Jagaan Pada Saluran
Tinggi Jagaan Minimum Saluran
METODE PENELITIAN
Debit (m3/dtk) Tinggi jagaan (m) A. Lokasi Prencanaan
< 0.5 0.2 Penelitian ini mengambil studi kasus di
0.5 – 1.5 0.2
Perumahan Lilir Rumah Kita di desa lilir-mambalan
1.5 – 5.0 0.25
5.0 – 10.0 0.3 Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.
10.0 – 15.0 0.4
> 15.0 0.5
Sumber:Anggrahini, 1997

B. Bangunan Penunjang Dalam Sistem Drainase


1) Gorong-Gorong
Pemasukan tidak tenggelam atau H<1,2D
Dengan : Gambar 1. Peta Lokasi Perencanaan
b : lebar gorong-gorong : koefisien kontraksi pada Gambar 2 Lokasi penelitian
sisi-sisi pemasukan. Apabila ujungnya persegi, maka
C = 0.9, sedangkan apabila ujungnya dibulatkan, B. Bagan alir penelitian
maka C = 1. Pemasukan tenggelam atau H > 1,2D.
Dalam hal ini, debit dapat dihitug dari persamaan
aliran melalui lubang (orifice) sebagai berikut :
Q = CBH
Dengan :
D : Diameter gorong-gorong
C : Koefisien kontraksi pada sisi-sisi pemasukan.
Apabila ujungnya persegi, maka C = 0.9,
sedangkan apabila ujungnya dibulatkan, maka
C = 1.

2) Rencana Anggaran Biaya


Anggaran biaya merupakan harga
dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada
bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-
masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga
bahan dan upah tenaga kerja biaya (anggaran) adalah
jumlah dari masing-masing hasil perkiraan volume
dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
RAB = Σ Volume x Harga Satuan Pekerjaan

9
2) Curah Hujan Rerata Daerah

Curah hujan harian maksimum tahun 2010


= 64,3 mm. Curah hujan harian maksimum rerata
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hidrologi dengan faktor reduksi = 103,5 x 0,99= 102.465 mm.
1) Analisis Data Curah Hujan
dengan menggunakan metode polygon Tabel 2 curah hujan harian maksimum dengan faktor
thiessen seperti pada Gambar 4.1 terdapat 1 (satu) reduksi
stasiun curah hujan yang paling berpengaruh
terhadap curah hujan di Kecamatan Gunungsari yaitu
Stasiun Hujan Gunungsari.

b.) Uji konsistensi data hujan

Gambar 2 poligon thiessen Tabel 3 Uji RAPS Stasiun Gunungsari (Curah hujan
Tahunan)
Tabel 1 Data curah hujan harian maksimum Stasiun
Gunungsari

10
c) Analisis pemilihan agihan
Tabel 8 Hasil perhitungan curah hujan rancangan
Tabel 4 Perhitungan parameter statistik data curah
hujan.

Tabel 9 Nilai K untuk Log Person Type III

Tabel 5 Analisis Pemilihan Agihan

d) Uji kecocokan
Tabel 6 Analisis Uji Chi-Kuadrat data curah hujan

3) Perencanaan Jaringan Drainase


1) Pola aliran dan Jaringan Drainase
Berdasarkan site plan dan peta topografi
Perumahan Lilir Rumah Kita Kecamatan Gunungsari,
Kabupaten Lombok Barat, dapat direncanakan
e) Curah hujan rancangan
jaringan dan pola aliran saluran drainase pada
Curah hujan rancangan merupakan besaran
kawasan perumahan tersebut. Pola aliran yang
hujan dengan kala ulang tertentu.
digunakan berdasarkan pembahasan tata letak saluran
Tabel 7 Perhitungan Curah Hujan Rancangan
drainase sub bab 2.2.2. adalah tipe jaringan-jaringan,
Metode Log Pearson Tipe III
karena letak saluran drainase perumahan Lilir rumah
kita direncanakan mengikuti posisi jalan raya dan
topografi perumahan.
2) Luas Daerah Tangkapan air hujan
Daerah tangkapan air hujan adalah luas
lahan yang masih mempengaruhi besarnya debit pada
saluran yang ditinjau, sehingga daerah

11
tangkapan air hujan dapat ditentukan dari peta layout
jaringan drainase dan peta topografi.

Tabel 10 Perhitungan Luas Daerah Tangkapan


Perumahan

3) Koefisien Pengaliran
Gambar 9 Sketsa Jaringan Gorong-
Dengan Contoh perhiungan pada Blok Aa Barat Nilai
Gorong
C didapat berdasarkan sub bab 2.2.7 Tabel 2.4 Angka
Koefisien pengaliran Untuk Perencanaan Drainase
(C)
Aperumahan(A1) =280.400 ; Cperumahan(C1) = 0.75
ATaman (A2) = 94.184 ; CTaman (C2) = 0.35
Ajalan paving(A3 )= 411.791 ; Cjalan paving (C3 ) = 0.95
280.400x0.75 94.184x0.35 411.791x0.95
C=

C= 0.807
Koefisien aliran (C) sebesar 0.807
koefisien aliran ini diartikan efek daerah aliran
saluran terhadap kehilangan air hujan menjadi aliran
permukaan.

12
t0 = 0.037
Tabel 11 Perhitungan Luas Daerah Tangkapan Untuk
b. Waktu td
Perumahan Lilir Rumah Kita
V = m/dt (untuk kemiringan dasar saluran
kurang dari 1 %)

td= Menit

td= 9.77
g. Waktu Konsentrasi (t c )
tc= t0 + td
tc= 0.037 + 9.77
tc= 9.81 menit
Untuk hasil perhitungan waktu konsentrasi untuk
masing-masing ruas dapat dilihat pada tabel 13

3) Intensitas Hujan
Besaran intensitas hujan dapat dihitung
dengan persamaan 2.27 Contoh perhitungan
2.) Waktu Konsentrasi
intensitas hujan dengan nilai R24 = 97,723
Perhitungan konsentrasi (tc), diketahui mm ( kala ulang 5 tahun ) dan tc = 0.260
saluran pada Blok AaBarat dengan L = 37.5 m; n =
jam. ( )
0,013 (plesteran semen), Ls = 351.98 m

a. Kemirinngan lahan ( )

S=
I = 83,112
Tabel 14 Perhitungan intesitas curah hujan
S=
untuk perumahan lilir rumah kita
S = 0.029 Tabel 14 Intensitas Hujan

b. Waktu (to)

t0 * + Menit

t0 * + Menit

13
besar dari debit rancang dapat dilihat pada
4) Debit Banjir Saluran perhitungan dibawah ini:
Debit banjir saluran ditentukan berdasarkan
a. Luas penampang A =bxh
persamaan 2.28 Contoh perhitungan debit banjir
= 0,5 x 0,4
saluran pada saluran Block Aa Barat dengan
= 0,20 m2
koefisien pengaliran (C) = 0.839, Intensitas
b. Keliling basah P = b + 2h
Hujan (I) = 120,197 mm/jam (Digunakan tc pada
= 0,5 + 2(0,4)
periode ulang 10 tahun), luas daerah tangkapan
= 1,3 m
Blok (Aa) Barat = 0.086 Ha Dihasilkan :
c. Jari-jari hidrolis R =
Q = 0,00278 x C x I x A
= 0,00278 x 0,839 x 120,197 x 0,086 =
3
= 0.024220 m /dt = 0,154 m
1
d. kecepatan aliran V = n R2⁄3 1⁄2
4 Analisis Hidrolika
= 1,54 m/det
1) Dimensi Saluran Drainase
1 2⁄3 1⁄2
Contoh perhitungan perencanaan saluran Q= R
n
drainase pada saluran Block Aa Barat dengan 1 2⁄3 1⁄2
Q= 0,5 0,
debit yang mengalir sebesar 0.061397 m3/dt dan 0,013
koefisien Manning = 0,013. Nilai yang Qkapasitas = 0,309215 m3/dt > Qrencana =0.061397 m3/dt
direncanakan adalah lebar saluran dan Artinya, dengan dimensi 50 x 0,012 cm saluran
kemiringan, dengan b = 0,5 m serta kemiringan ini mampu menampung dan mengalirkan air
(I) = 0.0049. sesuai dengan debit banjir rancang yaitu,
Q 0.061397 m3/dt. Untuk mendapatkan tinggi
A= V
penampang saluran, kedalaman saluran harus
Q=VxA
ditambahkan dengan nilai tinggi jagaan
A=bxh
1 berdasarkan tabel 15 Contoh tabel hasil
V= n R2⁄3 1⁄2
perhitungan ditampilkan pada tabel 15
Maka,
Q=VxA
1
Q = n R2⁄3 1⁄2

1 2⁄3
1⁄2
0.061397 = 0,5
0,013 2

Dengan memasukkan nilai-nilai yang


direncanakan kemudian di iterasi, akan
didapatkan nilai kedalaman aliran (h) sebesar =
0,012 m. Pembuktian nilai kedalaman aliran
untuk dapat menghasilkan kapasitas yang lebih

14
Q = A x V = 0,20 x 1,059 = 0,2117 m3/det
Qhitung = QRencana
Bangunan Penunjang Dalam System Drainase
0,2117 m3/det = 0,0405 m3/det
2.) Perencanaan gorong-gorong
Jadi, G1 dapat melewatkan debit sebesar
3
0,0405 m /dt, dengan kecepatan 1,059 m/dt. Dimensi
G1 adalah 50cm x 50cm. Detail hasil perencanaan
dimensi saluran gorong-gorong dapat dilihat pada
Gambar 4.7 dan hasil perencanaan dimensi gorong-
gorong untuk saluran lainnya dapat dilihat pada Tabel
15.
A= b×h
P= b+2h

R= = b×hb+2h

Maka,
Q= V×A
1
= n R2⁄3 1⁄2

0.0405 ( )

= 0,091
Dari rumus diatas, dengan melakukan Gambar 10 Potongan A-A
iterasi didapatkan nilai kedalaman aliran (h) = 0,091
m. Perhitungan kapasitas gorong-gorong dengan
dimensi yang sudah direncanakan seperti dibawah ini
:
A= b × h
= 0,5 x 0,4
= 0,2 m2
P = b+2h
= 0,5 + 2 x 0,5
= 1,3 m Gambar 11 Detail Perencanaan Gorong-gorong Pot. B-B
R=

= 0,154
V= × × I1/2

= 1,059 m/s
Nilai Q kapasitas :

15
5. Rencana Anggaran Biaya
Dalam penyusunan rencana anggaran biaya
(RAB) hasil perencanaan drainase dalam tugas akhir
ini mengacu pada standar-standar berikut ini:
1. Standar harga satuan upah dan bahan provinsi
NTB 2018
2. Untuk harga material yang tidak terdapat
Gambar 12 Detail Perencanaan Saluran Primer
dalam poin 2, menggunakan acuan dari
katalog yang tersedia di internet.
1) Penyusunan Item Pekerjaan

Item pekerjaan yang akan dihitung dalam


rencana anggaran biaya adalah sebagai berikut :

Tabel 16 Standar harga satuan upah, alat dan bahan

Gambar 13 Sketsa Jaringan Gorong-Gorong


Tabel 15 hasil perencanaan dimensi gorong-gorong
pada perumahan Lilir rumah kita Tabel 17 analisa pekerjaan uitset

16
Tabel 18 analisa pekerjaan bouwplank (Lanjutan analisa pekerjaan bekisting)

Tabel 23 analisa pekerjaan plat beton

Tabel 19 analisa pekerjaan galian tanah

2. Perhitungan Volume Pekerjaan

Perhitungan volume pekerjaan uitset dan


Tabel 20 analisa pekerjaan pemasangan U-Ditch
pemasangan bouwplank Volume pekerjaan untuk
uitset dan pemasangan bouwplank adalah panjang
saluran total. Dari tabel dapat diketahui panjang total
saluran adalah 2,583 m.
Rumus untuk menghitung volume galian adalah
∆H ulu ∆H ilir
V = (Lsal) x ( ) x (Bsal+0.1)
2

- Lsal = 24,8 m
- Bsal = 0.5 m

Tabel 21 analisa pekerjaan pondasi batu belah - Elevasi tanah asli


Hulu = +100.600
Hilir = +99.500
- Elevasi dasar saluran
Hulu = +99.950
Hilir = +99.950

(100.600-99.500) 99.950-99.950
V = 24,8 ( ) 0.5 0.1 =
2
Tabel 22 analisa pekerjaan bekisting 8,184 m3

Perhitungan selanjutnya ditabelkan pada tabel 24

17
Tabel 27 Perhitungan Volume Galian Bsal = 0.5 m
Tebal pemadatan = 0.2 m
V = 24,8 x 0.5 x 0.2 = 2,48 m3
Perhitungan selanjutnya ditabelkan pada tabel
28

Tabel 28 Perhitungan volume pemadatan

Tabel 27 Perhitungan volume pekerjaan U-ditch


50x50x120 cm

Gambar 14 Long Section saluran Block Aa Barat

2) Perhitungan volume pekerjaan pemadatan tanah


Rumus untuk menghitung volume
pemadatan tanah adalah
Rumus untuk menghitung volume pemadatan
tanah adalah
V = Lsal + Bsal + tebal pemadatan
dengan:
V = Volume pemadatan (m3)
Lsal = Panjang saluran (m)
Bsal = Lebar saluran (m)
Contoh perhitungan pada block Aa barat,
diketahui:
Lsal = 24,8 m

18
drainase didalam kawasan dimensi saluran

Tabel 28 Perhitungan volume pekerjaan U-ditch yang didapatkan antara lain:

50x60x120 cm a) Lebar 50 cm, tinggi 55 cm


b) Lebar 50 cm, tinggi 65 cm
c) Untuk jaringan drainase di luar kawasan,
dimensi saluran yang didapatkan Lebar 1
cm, tinggi 65 cm
2) Skema jaringan saluran drainase yang
digunakan adalah siku, dimana debit air dari
saluran di alirkan menuju pembuangan akhir
yaitu sungai.
Jumlah biaya berdasarkan perhitungan rencana
anggaran biaya adalah Rp 3,034,277,262.51

2) Saran

Agar lebih sempurnanya tugas akhir yang


sejenis selanjutnya, penulis membuat saran antara
lain:
3) Rencana Anggaran Biaya Perumahan
1. Jaringan drainase di luar kawasan harus di
Tabel 29 Rencana anggaran biaya buat lebih detail
2. Di buat alternatif saluran dengan material
yang lain untuk jadi pembanding terhadap
saluran beton, baik dari segi kemudahan
pekerjaan, maupun besaran anggaran biaya.

KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Melalui perencanaan yang telah dilakukan, di


dapatkan beberapa kesimpulan yaitu :

1) Jaringan drainase mampu mengalirkan debit


limpasan sebesar 2,247 m3/dt, Untuk jaringan

19

Anda mungkin juga menyukai