Anda di halaman 1dari 16

Prof. JAUHAR FAJRIN, ST., MSc(Eng)., PhD.

Guru Besar pada Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik Universitas Mataram
PENGERTIAN POPULASI

▪ Populasi menurut Sugiyono (2017) adalah wilayah


generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya manusia
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
▪ Sukardi (2010) menyatakan populasi adalah semua
anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau
benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil
akhir suatu penelitian.
▪ Nawawi (2012) “Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”.
▪ Anderson (2007) mengatakan: “Population is a set (or all
collection) or all elements prosessing one are more
attributes of interest” - suatu populasi adalah
seperangkat atau kumpulan dari semua unsur yang
memiliki atau mempengaruhi satu atau lebih atribut yang
di miliki.
PENGERTIAN SAMPEL
▪ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.
▪ Sebuah penelitian tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
▪ Sampel adalah sebgian atau wakil dari pupulasi yang
diteliti (Arikunto, 2006). Nawawi (2012:153) “Sampel
adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh
populasi”.
▪ Mardalis (2009) menyatakan sampel adalah contoh,
yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek
penelitian.
▪ Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain
populasi penelitian yang dapat mewakili populasi.
▪ Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil
penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk
populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan
terhadap populasi.
▪ Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi
atau yang representatif artinya yang menggambarkan
keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara
maksimal setapi walaupun mewakili sampel bukan
merupakan duplikat dari populasi.
Perbedaan Antara Populasi dan Sampel
▪ Perbedaan populasi dan sampel adalah dari segi jumlah.
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian
sedangkan sampel adalah sebagian kecil atau separuh
dari objek penelitian tersebut. Berdasarkan jumlah,
jumlah populasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan
sampel.
▪ Misalnya saja, peneliti perlu melakukan survei di desa A
tentang tingkat kepuasan terhadap layanan perusahaan
X. Berhubung jumlah masyarakat di desa tersebut
mencapai 500 orang (jumlah populasi). Maka peneliti
mencoba melakukan efisiensi waktu dan tenaga dengan
mengambil sampel sebanyak 10 orang atau lebih dan
bisa juga kurang.
VARIABEL PENELITIAN
▪ Variabel penelitian adalah kondisi-kondisi yang oleh
peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi
dalam suatu penelitian.
▪ Atau, segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian.
▪ Variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang
berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan
teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis
penelitian.
▪ Oleh karena itu apabila landasan teoritis suatu penelitian
berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Jenis-Jenis Variabel Penelitian
1. Variabel terikat (Dependent variabel)
▪ Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau
muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau
mengganti variabel bebas. Variabel ini dipengaruhi oleh
variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel
yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.
▪ Contoh variabel terikat misalnya seperti dalam penelitian
tentang Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Siswa. Dalam hal ini, prestasi belajar diduga dipengaruhi
oleh motivasi belajar. Maka prestasi belajar sebagai
variabel terikat. Dikatakan terikat karena nilainya
tergantung kepada variabel bebas yaitu motivasi belajar.
2. Variabel bebas (Independent variabel)
▪ Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik
yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang
diobservasi.
▪ Karena fungsi variabel ini sering disebut variabel
pengaruh. Sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain,
jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.
▪ Contoh variabel bebas misalnya dalam penelitian yang
berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Siswa. Dalam hal ini, motivasi belajar diduga
mempengaruhi prestasi belajar. Maka motivasi belajar
sebagai variabel bebas. Dikatakan bebas sebab nilanya
dapat berubah-ubah dan setiap perubahan itu
mempengaruhi nilai variabel terikat.
3. Variabel intervening
▪ Variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu
dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat
menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan
terpengaruh.
▪ Variabel interveining disebut juga variabel perantara,
sebab keberadaannya dapat mempengaruhi hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat.
▪ Contoh variabel interveining adalah misalnya dalam
penelitian yang berjudul pengaruh IQ terhadap nilai
matematika melalui frekuensi belajar. Konsep dari judul
tersebut, diduga IQ mempengaruhi nilai matematika
siswa namun harus melalui frekuensi belajar. Sebab
meskipun IQ tinggi tetapi tidak belajar maka nilai ujian
matematika juga akan diduga rendah.
4. Variabel kendali
▪ Variabel yang membatasi (sebagai kendali) atau
mewarnai variabel moderator. Variabel ini berfungsi
sebagai kontrol terhadap variabel lain.
▪ Variabel kendali merupakan variabel yang juga
mempengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian
keberadaannya dijadikan netral.V
5. Variabel rambang
▪ Variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau
pengaruhnya hampir tidak diperhatikan terhadap
variabel bebas maupun tergantung.
▪ Variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat
namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga
keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan.
Mengidentifikasikan Variabel

▪ Apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian


ditentukan oleh landasan teoritisnya, yang kemudian
ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya.
▪ Oleh sebab itu bila landasan teoritisnya berbeda,
variabel-variabel penelitiannya pun akan berbeda pula.
▪ Jumlah variabel yang dijadikan obyek pengamatan akan
ditentukan oleh rancangan penelitiannya.
▪ Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, maka
makin sedikit jumlah variabel-variabelnya, demikian pula
sebaliknya.
Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan simetris.
▪ Hubungan variable secara simetris artinya ada
hubungan antara dua variabel, tetapi variabel yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
▪ Contoh hubungan variable secara simetris: Variabel
tinggi badan (Y₁) dan variable berat badan (Y₂)
merupakan variable terikat yang dipengaruhi oleh
variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat
berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi
variable lainnya.
2. Hubungan Asimetris.
▪ Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-
variabel bebas berhubungan dengan variabel atau
variabel-variabel terikat.
▪ Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua,
yaitu: hubungan bivariat dan multivariat.
▪ Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan
kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y).
Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang
tinggi, prestasi belajarnya juga tinggi.
▪ Contoh hubungan asimetris multi variat Hubungan
kecerdasan intelektual (X₁), kecerdasan emosional (X₂),
dan motivsi belajar (X₃) dengan prestasi belajar (Y).
3. Hubungan timbal-balik.
▪ Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika
variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan
sebaliknya.
▪ Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel
rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y)
dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi
rasa percaya diri.
Jauhar Fajrin, ST., MSc(Eng)., PhD.

Anda mungkin juga menyukai