Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“VARIABEL PENELITIAN, LANDASAN TEORI/ KAJIAN ATAU

TEORI/ KAJIAN PUSTAKA DAN MANFAATNYA,

PENELITIAN YANG SUDAH ADA ATAU RELEVAN”

OLEH KELOMPOK 7:

LUTHFIYAH ADZRA WASILAH 2230301013

M. LUTHFI RAHMAN 2230301017

SYAMILA ZHAHARA 2230301027

YENI PUSPITA SARI 2230301029

DOSEN PENGAMPU

Dr. RISMAN BUSTAMAN, M.Ag

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDI ADAB DAN DAKWAH

UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

2023
PENDAHULUAN

Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel
penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.

Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Kajian pustaka adalah dasar ilmiah yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi informasi
terbaru dibidang mereka, menemukan celah penelitian, dan membangun dasar teoritis untuk penelitian
mereka. Peneliti dapat memastikan bahwa penelitian mereka relevan, memberikan informasi, dan
mampu memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan
melakukan kajian pustaka yang menyeluruh. Sedangkan, landasan teori adalah teori yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Landasan teori merupakan alur logika atau penalaran
yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis. Sehingga
kita bisa mencari referensi penelitian yang eelevan. Penelitian relevan merupakan metodologi
penelitian yang mana kerangka teori yang diangkat peneliti harus tegas bahwa penelitian yang
diangkat belum pernah diteliti sebelumnya.

Jadi dalam karya tulis ilmiah, banyak dari kita yang masih bingung Konsep dari variabel,
Landasan teori atau kajian pustaka serta manfaatnya dan penelitian relevan itu sendiri. Dari itu
perlu sekiranya kita membahas dan mengupas konsep-konsep tersebut.

2
KAJIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara
teori dan fakta empiris di dunia nyata. Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan
bersandar kepada variabel. Adapun hubungan nyata lazim dibaca dengan memerhatikan data
tentang variabel itu. Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau
nilai mutu (kualitatif). 1

Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang
diteliti. Atribut itu misalnya: tidak sekolah, tidak tamat SD, tidak tamat SMP. Maka, variabelnya
adalah tingkat pendidikan dari objek penelitian ini. Variabel tingkat pendidikan merangkum semua
atribut tadi. Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti
"berubah" dan "dapat". Jadi, kata variabel berarti dapat berubah atau bervariasi. Jadi, variabel
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Dengan
kata lain, dinamakan variabel karena ada variasinya (masing-masing dapat berbeda).

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian ialah setiap hal dalam suatu
penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data tersebut
beragam. Secara teoretis, variabel didefinisikan sebagai apapun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang
sama, ataupun pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Pengukuran Variabel
Penelitian dapat dikelompokkan menjadi empat skala pengukuran, yaitu skala nominal, skala
ordinal, skala ratio, dan skala perbandingan.

Variabel penelitian apa yang kita gunakan harus kita ketahui, agar kita dapat menghubungkan
berbagai dari varibel tersebut dan menelitinya.

1
Juliansyah Noor. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia
Group. hlm 47.
3
1. Jenis Variabel Penelitian

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam
variabel penelitian yaitu:

a. Variabel Independen, variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel ini biasa disebut juga variabel eksogen. Biasanya
dinotasikan dengan simbol X. Contoh variabel bebas adalah misalnya dalam penelitian
yang berjudul: Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa. Dalam hal ini, motivasi
belajar diduga mempengaruhi prestasi belajar. Maka motivasi belajar sebagai variabel
bebas.
b. Variabel Dependen, disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat disebut juga
variabel indogen. Biasanya dinotasikan dengan simbol Y. Contoh variabel terikat adalah
misalnya dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa dipengaruhi motivasi belajar. Maka prestasi siswa
sebagai variabel terikat.
c. Variabel moderator, adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Contoh, seorang
suami menyayangi istrinya. Dengan hadirnya seorang anak, maka rasa sayang tersebut
bertambah. Berarti variabel anak merupakan moderating antara rasa saya suami terhadap
istri.
d. Variabel antara, adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas dan terikat
yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau
diukur. Sehingga menyebabkan hubungan antara X dan Y menjadi hubungan yang tidak
langsung, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Dengan kata lain variabel antara
mengemukakan dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sebagai contoh, pengaruh ibu terhadap ayah akan semakin kuat setelah berkeluarga. Jadi,
keluarga merupakan media bagi ibu dalam pengaruhnya terhadap ayah. Contoh: Pengaruh

4
kualitas pelayanan (independent) dan kepuasan konsumen (intervening) terhadap loyalitas
(dependent).
e. Variabel kontrol Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan, bila akan melakukan penilitian
yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimen. Contoh sederhananya
adalah ketika kamu meneliti kualitas pupuk pada tanaman tertentu untuk mengetahui jenis
pupuk yang paling baik. Kamu harus menanam beberapa tanaman dengan pupuk yang
berbeda-beda. Namun, perlakuan yang kamu berikan meliputi suhu lingkungan, jumlah air
yang diberikan, dan kondisi cahaya matahari harus sama. Pada penelitian tersebut, variabel
kontrol adalah suhu lingkungan, jumlah air yang diberikan, dan kondisi cahaya matahari.

2. Hubungan Antar Variabel

Banyak penelitian mempelajari hubungan antardua variabel. Hubungan antar variabel itu
adalah secara umum di mana nilai-nilai berbeda dari suatu variabel diasosiasikan dengan nilai-
nilai berbeda dari variabel yang satunya lagi. 2

a. Hubungan Simetris (Korelasi) Hubungan variabel yang satu tidak disebabkan oleh yang
lainnya. Model hubungan ini yaitu tanpa arah, atau tidak meneliti pengaruh antar variabel.
Yang diteliti adalah pola hubungannya yang negatif atau positif atau hubungannya lemah,
sedang, atau tinggi. Jika pola hubungan positif, maka semakin tinggi X, maka semakin
tinggi Y.
b. Hubungan Timbal Balik ( Resiprocal ), Hubungan suatu variabel dapat menjadi sebab dan
akibat dari variabel lainnya. Hubungan timbal balik di sini bukanlah hubungan dimana
tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan akibat, tetapi yang dimaksudkan
di sini adalah apabila suatu waktu, variabel X memengaruhi variabel Y, sedang pada
waktu yang lain, variabel Y memengaruhi variabel X. Dengan kata lain variabel
terpengaruh dapat menjadi variabel pengaruh, atau hubungan timbal balik yaitu X dan Y

2
Juliansyah Noor. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia
Group. hlm 48.

5
saling memengaruhi Contohnya, penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada
gilirannya keuntungan akan memungkinkan penanaman modal. Contoh lainnya,
hubungan antara kepuasan dan kinerja, di satu sisi dengan tingginya kepuasan kerja akan
meningkatkan prestasi kerja, namun di sisi lain prestasi kerja justru yang menyebabkan
kepuasan kerja.
c. Hubungan Asimetris ( Kausal ), hubungan variabel satu memengaruhi variabel lainnya.
Dengan kata lain, jika X maka Y. Artinya jelas bahwa ada yang memengaruhi dan ada
yang dipengaruhi. Pada hubungan kausal ini akan dengan jelas memperlihatkan besaran
pengaruh yang ditimbulkan oleh X terhadap Y. Artinya, jika X meningkat sekian, maka
menyebabkan Y meningkat. Sebaliknya, jika hubungannya negatif maka semakin tinggi
X maka se- makin rendah Y. Contohnya, dengan judul pengaruh promosi terhadap
penjualan, pada hubungan kausal ini akan dengan jelas memperlihatkan besaran pengaruh
yang ditimbulkan oleh promosi terhadap penjualan. Artinya, jika promosi meningkat,
maka menyebabkan peningkatan penjualan.

B. Landasan Teori/ Kajian, Teori/ Kajian Pustaka Sesuai Variabel Penelitian

Pada materi sebelumnya kita sudah membahas kajian pustaka yaitu dasar ilmiah yang
memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi informasi terbaru dibidang mereka, menemukan celah
penelitian, dan membangun dasar teoritis untuk penelitian mereka. 3 Peneliti dapat memastikan bahwa
penelitian mereka relevan, memberikan informasi, dan mampu memberikan kontribusi yang berharga
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan melakukan kajian pustaka yang menyeluruh.
Sedangkan, landasan teori kajian adalah teori yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Landasan teori kajian merupakan alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat
konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis. Perbedaan Landasan Teori dan kajian
pustaka ialah, pada landasan teori, teori yang kita gunakan umumnya bukan berasal dari penelitian
terdahulu, melainkan dari buku-buku yang sudah diterbitkan. Kita bisa juga mengambil teori yang
bersumber dari jurnal, dengan catatan bahwa teori tersebut adalah teori yang baru ditemukan saat
penulis melakukan penelitian. Sementara itu, kajian pustaka biasanya berisi kajian-kajian yang
berasal dari penelitian terdahulu atau jurnal yang sudah dipublikasi.

3
Suharsimi Arikunto. (1990). Manajemen Penelitian. Yogyakarta: PT Rineka Cipta. hlm 74.
6
Dalam buku berjudul Observasi: Teori dan Aplikasi dalam Psikologi, Ni’matuzahroh, S.Psi
dan Susanti Prasetyaningrum, M.Psi menyebutkan ada tiga kriteria teori yang bisa digunakan
sebagai landasan observasi atau penelitian, yaitu:

a. Relevansi, teori yang kita gunakan harus sesuai dengan masalah yang hendak kita amati
atau teliti. Misalnya, jika kita ingin melakukan penelitian mengenai kepemimpinan, maka
gunakan teori yang berhubungan dengan kepemimpinan. Jangan gunakan teori lain yang
tidak relevan.
b. Kemutakhiran, artinya teori atau referensi yang kita gunakan haruslah up to date. Sebagai
contoh, teori atau referensi yang umurnya lebih dari lima tahun dianggap kurang mutakhir.
c. Keaslian, teori yang kita pilih sebagai landasan teori harus berasal dari sumber asli. Dengan
kata lain, dibanding menggunakan teori yang sudah dikutip orang lain, lebih baik kita
menggunakan sumber aslinya.

Ketika menggunakan faktor-faktor yang memengaruhi variabel terikat, peneliti harus mampu
mengemukakan faktor yang menjadi variabel bebasnya. Aturan-aturan dalam mengkaji terori
ialah:

a. Mengkaji teori tidak harus seperti memindahkan seluruh isi buku, sehingga halaman
proposal atau laporan penelitian menjadi tebal, padahal mungkin hal-hal yang dikutip tidak
sepenuhnya bermanfaat untuk menjelaskan hakikat dari variabel yang diteliti.
b. Mengutip suatu kalimat dari referensi, tetapi tidak ada pembahasan apapun dari si peneliti
tentang apa yang dikutip tersebut. Seharusnya setiap selesai mengutip suatu kalimat dari
suatu sumber referensi peneliti harus memberikan tanggapan terhadap kalimat yang dikutip
tersebut.
c. Mengutip suatu referensi tetapi tidak membuat sumber referensinya (nama penulis, tahun,
halaman), jadi seolah-olah seperti kalimat peneliti itu sendiri, padahal mengutip dari
kalimat orang lain.

Teori yang digunakan dalam penelitian umumnya berasal dari sumber-sumber yang
terpercaya berikut:

a. Buku teks: buku yang mengkaji teori-teori dari suatu bidang ilmu tertentu atau suatu
konsep tertentu secara rinci, luas dan mendalam titik teori yang ada di dalam buku teks
7
merupakan kajian yang mendalam dari hasil penelitian atau pemikiran yang panjang
berulang-ulang, dan yang telah dilakukan banyak orang. Contohnya: buku teks yang
digunakan oleh mahasiswa dalam perkuliahannya. Coba lihat buku teks yang penulisnya
orang luar negeri umumnya mereka yang menyertakan kutipan dari hasil-hasil penelitian
orang lain, dan telah mereka kaji secara kritis.
b. Jurnal ilmiah: kumpulan tulisan ilmiah sebagai hasil dari kajian penelitian. Jurnal mampu
menyajikan bagaimana perkembangan konsep atau teori yang mutakhir (up to date), yang
mungkin belum ada atau belum sempat dikaji dalam buku teks.
c. Laporan penelitian akademis: misalnya skripsi tesis disertasi titik namun yang dikutip
sebaiknya hanya kesimpulan dari penelitiannya saja.
d. Sumber lainnya: abstrak penelitian prosedur ilmiah artikel seminar dan berbagai sumber
ilmiah lainnya.
e. Boleh mengutip referensi dari internet, namun hanya dari sumber situs yang terpercaya.
Contoh yang paling sering digunakan oleh para peneliti ialah situs jurnal ilmiah online di
dalamnya disajikan berbagai artikel hasil penelitian atau abstrak/ ringkasan penelitian.

Penjabaran konsep penting dalam melakukan penelitian adalah menentukan teori yang sesuai
untuk digunakan dalam mengeksplorasi rumusan masalah. Dalam proposal skripsi, tesis, dan
disertasi, semenjak awal mahasiswa/peneliti menegaskan teorinya dalam beberapa bentuk, seperti
hipotesis, pertanyaan logika "jika-maka", atau bentuk grafis/ visual. Hal ini sangat berguna,
karena; (1) mahasiswa/ peneliti menegaskan teori dalam bentuk hipotesis yang saling
berhubungan. Misalnya, semakin tinggi harapan karyawan, semakin kuat motivasinya; (2)
mahasiswa/peneliti menyatakan teori dalam bentuk pernyataan "jika-maka" yang menunjukkan
variabel bebas memengaruhi variabel terikat. Misalnya, jika disiplin (variabel bebas/ X) karyawan
ditingkatkan, maka akan mengakibatkan peningkatan kinerja (variabel terikat/Y), Selanjutnya,
teori akan menjelaskan atau memprediksi atas pengaruh disiplin (X) terhadap kinerja (Y). Labovitz
& Hagedorn (Cresswell, 2009), menyatakan bahwa dalam pengaruh/ hubungan antarvariabel
dimaknai sebagai usaha mengetahui bagaimana dan mengapa variabel dan pernyataan relasional
saling berhubungan satu sama lain serta mengapa variabel bebas, X, berpengaruh pada variabel,
Y.

8
Dalam penelitian kuantitatif, berbagai teori digunakan untuk menjawab rumusan
masalahnya. Peneliti menggunakan teori secara deduktif dan meletakkannya pada bab kajian teori
dalam proposal skripsi, tesis, dan disertasi. Tujuannya adalah untuk menguji atau memverifikasi
suatu teori, maka para mahasiswa/peneliti yang meng- gunakan metode kuantitatif seyogianya
mengajukan teori, mengum- pulkan data untuk menguji teori tersebut, dan menyatakan keter-
hubungan atau ketidakterhubungan atas teori tersebut. Dalam pene- litian kualitatif, penggunaan
teori lebih bervariasi lagi. Mahasiswa/ peneliti yang menggunakan metode kualitatif dapat
mengembangkan suatu teori dari hasil penelitiannya dan meletakkan teori pada bab pembahasan
penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif, teori bisa juga muncul di bab pendahuluan sebagai
perspektif yang nantinya dapat membentuk apa yang dilihat dari rumusan masalah yang diajukan.
Cresswell, (2009) menyatakan: (1) teori digunakan sebagai penjelasan atas perilaku dan sikap
tertentu. Teori bisa sempurna dengan adanya variabel, konstruk, dan hipotesis penelitian; (2)
perspektif teori se- bagai panduan umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras (isu-isu mengenai
kelompok marginal).

Pertama, suatu teori adalah satu set proposisi yang terdiri atas konsep-konsep yang
berhubungan. Kedua, teori memperlihatkan hubungan antarvariabel atau antarkonsep yang
menyajikan suatu pandangan yang sistematik tentang fenomena. Ketiga, teori haruslah
menjelaskan variabelnya dan bagaimana variabel itu berhubungan.

Konsep adalah sekumpulan makna atau karakteristik yang dikait- kan dengan kejadian, objek,
kondisi, situasi, atau perilaku tertent). Konstruk adalah sebuah gambaran atau ide abstrak yang
diciptakan secara khusus untuk sebuah penelitian tertentu dan/ atau untuk tujuan pengembangan
teori. Proposisi merupakan sebagai pernyataan fenomena (konsep) yang dapat diamati dan dapat
dinilai sebagai benar atau salah. Definisi merupakan salah satu cara memaknai suatu konsep.
Dalam pedoman penulisan karya ilmiah, teori dikaji dalam suatu subbab tersendiri, dengan istilah
yang berbeda, namun hakikatnya sama-sama mengkaji teori yang menjelaskan variabel yang
diteliti, misalnya: kajian teori, tinjauan pustaka, studi literatur, dan survei pustaka.

1. Menulis Kajian Teoritis

Kajian teoretis merupakan penyajian yang jelas dan logis mengenai karya penelitian yang
relevan. Tujuan kajian teoretis untuk meng- identifikasi dan menyoroti variabel penting, dan untuk

9
mendokumentasikan temuan penting dalam penelitian sebelumnya yang akan berfungsi sebagai
dasar kerangka teoretis/ kerangka berpikir dan hipotesis.

Empat langkah berikut agar teori tersusun sistematis:

a. Definisi dari suatu variabel penelitian yang dikaji (pengertian suatu variabel dari berbagai
pakar, kemukakan pula inti dari pendapat masing-masing pakar kemudian di kemukakan
pendapat dari peneliti).
b. Konsep-konsep penting yang perlu dikaji dari suatu variabel (kemukakan konsep-konsep
variabel yang diteliti dari para pakar, kemukakan konsep-konsep yang mendukung dan
yang bertentangan dari satu pakar dengan pakar lainnya).
c. Faktor-faktor yang memengaruhi variabel yang diteliti (kemukakan faktor-faktor yang
memengaruhi dari pendapat para pakar).
d. Temukan kriteria pengukuran variabel yang dikaji (temukan kriteria pengukuran pada
dimensi atau indikator dari suatu variabel yang dikaji).

2. Sintesis Peneliti

Sintesis peneliti adalah pernyataan peneliti dalam memberi makna suatu konsep atau istilah
tertentu yang diambil dari berbagai pendapat para pakar, yang banyak membicarakan, menulis
tentang variabel yang ditelitinya. Makin banyak pendapat para ahli yang dikutip, makin besar
kemungkinan kebenaran makna definisi konseptual variabel penelitiannya. Umumnya, sintesis
peneliti dijadikan sebuah definisi konseptual.

Untuk memudahkan, langkah awal yang dapat diambil guna menyusun definisi konseptual
variabel penelitian, dengan cara mencari literatur yang membahas konsep atau variabel
penelitiannya. Jika literatur diperoleh dari buku teks asing, manfaatkan indeks yang ada di buku
tersebut. Melalui indeks, peneliti dapat dengan mudah menemukan nomor halaman di mana kata
yang dimaksudkan dibahas. Dengan kata lain definisi konseptual adalah penjelasan tentang
dimensi, yang membangun arti variabel tersebut.

Berdasarkan kontrak lainnya (dimensi ciri-ciri) yang membangun arti variabel tersebut
secara teoretis, dapat dijelaskan pada contoh berikut:

a. Variabel: Partisipasi
10
b. Definisi: Keith Davis (2002: 192), mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan mental
(pikiran) dan emosi (perasaan) seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya
untuk memberikan kontribusi kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan dan ikut
bertanggung jawab di dalamnya.
c. Konstruk: keterlibatan, pikiran, perasaan, opini, ide, dan kelompok.
d. Sintesis/Definisi Konseptual: Partisipasi adalah perasaan senang kar- yawan ikut terlibat
dalam memberikan kontribusi berupa pikiran, opini, dan ide kepada kelompok kerja untuk
mencapai tujuan organisasi.

Setelah itu kita menghubungkan variabel-variabel tersebut di Kerangka teori atau kerangka
berpikir. Kerangka berpikir adalah merupakan konseptual mangenai bagai- mana satu teori
berhubungan di antara berbagai faktor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah
penelitian. Dalam kerangka pemikiran, peneliti harus menguraikan konsep atau variabel
penelitiannya secara lebih perinci. Tidak hanya mendefinisikan variabel tadi, tetapi juga
menjelaskan keterkaitan di antara variabel tadi. Dalam menguraikan kerangka pikirannya, peneliti
tidak sekadar memfokuskan pada variabel penelitiannya saja tetapi juga harus menghubungkan
konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi. Misalnya jika peneliti ingin mengetahui
apakah ada korelasi antara motivasi dan kepuasan kerja, maka peneliti menguraikan apa itu
motivasi, apa itu kepuasan kerja, bagaimana hubungan di antara kedua variabel itu, lalu bagaimana
keterkaitannya dengan organisasi secara menyeluruh.

C. Manfaat Tujuan Landasan Teori/ Kajian Pustaka

Sederhananya, landasan teori adalah teori yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Lebih jelas lagi, Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D mengemukakan bahwa landasan teori merupakan
alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang
disusun secara sistematis.

11
Dengan demikian, pada bagian ini, penulis wajib mencantumkan konsep-konsep dan definisi
yang relevan dengan topik karya tulisnya. Landasan teori biasanya diletakkan bersama dengan
tinjauan pustaka di bab 2 pada karya ilmiah.4

Dan kajian pustaka adalah kumpulan teori yang didapatkan dari berbagai macam sumber yang
akan digunakan sebagai bahan rujukan dalam melakukan kegiatan penelitian atau membuat karya
tulis ilmiah. Dalam hal ini, landasan teori bisa diambil dari berbagai macam media, seperti jurnal,
skripsi, artikel, berita, koran, dan masih banyak lagi. Namun, dalam memilih teori yang akan
digunakan, sebaiknya pilihlah yang ada relevansinya dengan topik permasalahan penelitian atau
karya tulis ilmiah.

Kajian pustaka sering juga dikenal landasan teori. Kajian pustaka ini bertujuan untuk
menjawab atau menemukan solusi dari suatu topik permasalahan yang akan diteliti. Maka dari itu,
teori yang dipilih harus valid agar hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan dan bisa
memberikan manfaat serta solusi bagi pembaca terhadap topik permasalahan yang diangkat.

Dikarenakan kajian pustaka sangat penting dalam proses penelitian dan pembuatan karya tulis
ilmiah, maka kajian pustaka harus ada. Kajian pustaka perlu ditulis karena dapat menunjang
ketajaman dari proses penelitian. Bukan hanya ditulis begitu saja, tetapi kajian pustaka juga harus
dijelaskan dengan bahasa ilmiah, tetapi mudah dipahami agar pembaca memahami maksud
jawaban atau analisis dari penelitian tersebut.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa kajian pustaka adalah salah bagian penting yang ada
pada proses penelitian atau karya tulis ilmiah. Tanpa adanya kajian pustaka, maka proses penelitian
atau karya tulis ilmiah yang dilakukan bisa melenceng dari topik permasalahan, sehingga hasil
penelitian menjadi kurang maksimal.

Selain itu, tanpa adanya kajian pustaka, maka penulis atau bahkan pembaca akan kesulitan
dalam menangkap garis besar dari proses penelitian yang telah dilakukan. Dengan kata lain, proses
penelitian yang dilakukan sudah tidak sesuai dengan tujuan awal. Maka dari itu, jangan pernah

4
Qotrun A, Kajian Pustaka, Pengertian, Manfaat, Tujuan, Cara Membuat, dan Contoh.
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-landasan-teori/ di akses 25 Otober 2023.
12
lupa untuk memasukkan kajian pustaka ketika sedang ingin melakukan proses penelitian atau
karya tulis ilmiah.

Penulisan kajian pustaka pada karya tulis ilmiah, kajian pustaka biasanya berada di BAB II.
Karya ilmiah yang menggunakan kajian pustaka, seperti jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan
penelitian, dan sejenisnya5

Ringkasnya kegunaan dan tujuan landasan teori dan kajian pustaka adalah sebagai berikut:

a. Landasan Teori:
1. Menjadi dasar penelitian yang kuat dan sistematis.
2. Membantu peneliti dalam memahami fenomena yang diteliti.
3. Memberikan acuan untuk peneliti dalam mengartikan teknik analisis data.
4. Membantu peneliti dalam membangun kerangka pemikiran atau konsep penelitian.
5. Meningkatkan keilmiahan penelitian.
b. Kajian Pustaka:
1. Memberikan penjelasan dan penggambaran terhadap semua data yang sudah dijadikan
sebagai rujukan dalam penelitian atau karya tulis ilmiah.
2. Membuktikan keaslian dari penelitian yang sedang dilakukan dan bisa
dipertanggungjawabkan.
3. Menjelaskan beberapa ide dan pendekatan yang sudah dilakukan sebelumnya.
4. Membantu peneliti dalam membangun kerangka pemikiran atau konsep penelitian.
5. Mendukung proses pencarian teori.

Perbedaan antara landasan teori dan kajian pustaka terletak pada pengertian, sumber data, dan
tujuan. Landasan teori didasarkan pada teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang
diteliti, sedangkan kajian pustaka didasarkan pada hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan masalah yang sedang dikaji. Tujuan landasan teori adalah untuk memberikan dasar
pemikiran pada peneliti agar bisa menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan objektif dari
penelitian tersebut, sedangkan tujuan kajian pustaka adalah untuk memberikan penjelasan dan

5
Ibid.
13
penggambaran terhadap semua data yang sudah dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian atau
karya tulis ilmiah.

D. Penelitian yang Sudah Ada atau Yang Relevan

Penelitian relevan merupakan metodologi penelitian yang mana kerangka teori yang diangkat
peneliti harus tegas bahwa penelitian yang diangkat belum pernah diteliti sebelumnya. Jikapun
sudah ada yang yang meneliti serupa perlu dikembangkan lagi. Penelitian relevan adalah penelitian
yang mengulas secara relevan, sesuai dengan bidang ilmu peneliti. Dimana dibutuhkan sub pokok
pembahasan yang saling terhubung satu dengan yang lain. 6

Penelitian relevan menurut Ainon Mohd adalah penelitian yang masih memiliki korelasi erat
dengan pokok masalah yang sedang dihadapi. Penelitian relevan dapat pula diartikan sebagai
penelitian yang memiliki kaitan dengan topik penelitian atau judul penelitian yang akan diteliti.
Adapun tujuan penelitian relevan, yaitu menghindari terjadinya pengulangan pokok permasalahan
yang sama dalam penelitian.

Dari sudut pandang yang lain, penelitian relevan adalah penelitian yang menyertakan data
penunjang yang berkorelasi dengan permasalahan yang diteliti. Secara spesifik, penelitian relevan
adalah penelitian yang memiliki kesesuaian antara masalah yang diusung sesuai dengan
pembahasan teori di bab II. Dikatakan penelitian yang relevan apabila judul penelitian dengan
topik yang diangkat memiliki kaitan, hubungan dan benang merah. Dikatakan relevan apabila
terdapat hubungan antar variabel penelitian yang diangkat.

Jadi penelitian relevan adalah penelitian yang sebelumnya sudah pernah diteliti oleh orang
lain. Dimana penelitian orang-orang terdahulu itulah yang berperan sebagai referensi dalam
penelitian yang kita angkat nanti.

Contoh penelitian relevan, misalnya kita melakukan penelitian tentang dampak gadget
terhadap anak-anak. Maka kita pun mengumpulkan data-data dan sampel sesuai kategorisasi anak
yang sudah ditentukan. Dalam penelitian tersebut, kita fokus pada lama anak-anak bermain gadget
perhari, dan melihat dampak kesehatan mata yang ditimbulkan pada anak-anak seperti apa.

6
Yushuf Abdul Aziz. Penelitian yang Relevan, langkah dan contoh.

14
Ternyata dalam penelitian yang diangkat, kita juga menemukan dampak lain, yaitu dampak anak
yang mengalami gangguan sosialisasi. Dari contoh kasus diatas, maka yang dimaksud dengan
penelitian relevan adalah penelitian yang memiliki kaitan atau hubungan secara langsung. Pada
contoh diatas dapat dilihat dari pemakaian gadget pada anak-anak pada populasi tertentu. Dimana
lama penggunaan gadget memiliki hubungan pada atau keterkaitan dengan dampak yang akan
dirasakan anak. Mulai berdampak pada kesehatan, pada lingkungan sosial.

Berikut cara membuat dan mencari penelitian yang relevan untuk penelitian kita supaya lebih
valid dan mudah dipercaya, pastinya dengan cara yang mudah dan cepat.

a. Mencari Judul yang Sesuai, untuk kita masih kesulitan untuk membuat judul yang pas, kita
bisa mencari jurnal atau penelitian terdahulu sebagai stimulus membuat judul.
b. Buka Abstrak, setelah judul kita temukan, selanjutnya kita membuat abstrak. Abstrak
adalah ringkasan singkat yang menggambarkan penelitian yang nanti akan dikembangkan.
Meskipun abstrak ditulis secara ringkas, di dalam abstrak tetap perlu memenuhi unsur latar
belakang masalah, landasan teori, rumusan masalah, metode penelitian dan kesimpulan.
Membaca abstraknya pun sebenarnya tidaklah cukup, sebisanya juga untuk melakukan
resume terkait jurnal.
c. Tulis Studi Pendahuluan, jika penelitian kita menggunakan penelitian terdahulu, kita bisa
mencantumkan studi pendahuluan yang akan dijadikan dalam penelitian.
d. Membandingkan Dengan Penelitian Terdahulu, cara selanjutnya adalah kita perlu
membandingkan dengan penelitian sebelumnya atau disebut juga dengan penelitian
terdahulu. Setidaknya dengan cara membandingkan, kita akan tahu jawabannya apakah ada
relevansinya atau tidak. Apabila tidak ditemukan, maka kita bisa mencari judul jurnal lain
yang sesuai dengan penelitian yang kita angkat.

15
KESIMPULAN

Variabel penelitian adalah faktor atau elemen yang dapat diukur, diamati, atau diidentifikasi
dalam sebuah studi penelitian. Variabel-variabel ini digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisis hubungan, dan menguji hipotesis dalam penelitian.

Jenis-jenis Variabel Penelitian:

a. Variabel Independen, variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas.
b. Variabel Dependen, disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
indonesia disebut variabel terikat.
c. Variabel moderator, adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
d. Variabel antara, adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas dan terikat
yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau
diukur.
e. Variabel kontrol Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti.

Kajian teori adalah langkah penting dalam proses penelitian di mana peneliti mengumpulkan
dan memeriksa literatur yang relevan, teori-teori yang ada, serta hasil penelitian sebelumnya yang
terkait dengan topik penelitian mereka. Tujuannya adalah untuk memahami kerangka kerja
konseptual yang akan membimbing penelitian mereka dan memahami konteks yang relevan
sebelum mengumpulkan data. Berikut adalah beberapa langkah dalam melakukan kajian teori:

Berikut adalah beberapa langkah dalam melakukan kajian teori:

a. Identifikasi Topik Penelitian: Tentukan dengan jelas topik penelitian Anda dan pertanyaan
penelitian yang ingin Anda jawab.
b. Pencarian Literatur: Cari literatur yang relevan terkait dengan topik penelitian Anda.
Gunakan basis data akademik, perpustakaan universitas, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber
lainnya.

16
c. Seleksi dan Evaluasi Literatur: Seleksi literatur yang paling relevan dan penting untuk
penelitian Anda. Selanjutnya, evaluasi kualitasnya dengan mempertimbangkan
metodologi, validitas, dan kredibilitas penelitian sebelumnya.
d. Analisis dan Sintesis: Analisis literatur yang Anda temukan dan sintesiskan informasi dari
berbagai sumber untuk membangun pemahaman yang kuat tentang topik Anda.
e. Kesesuaian dengan Penelitian Anda: Pastikan bahwa teori dan literatur yang Anda temukan
relevan dengan tujuan penelitian Anda, dan gunakan sebagai dasar untuk merancang
metodologi penelitian Anda.

Kajian teori membantu peneliti untuk memahami landasan pengetahuan yang ada dalam
bidang mereka, mengidentifikasi celah penelitian yang masih perlu diisi, dan memastikan bahwa
penelitian mereka membangun pada dasar yang kuat.

Penelitian yang sudahh ada atau penelitian relevan mengacu pada studi-studi sebelumnya yang
memiliki hubungan atau relevansi dengan topik penelitian yang sedang Anda lakukan.
Menemukan penelitian yang relevan adalah langkah penting dalam kajian teori dan dalam
merancang metodologi penelitian Anda.

Untuk menemukan penelitian yang relevan, Anda dapat menggunakan basis data akademik
seperti Google Scholar, PubMed, atau database jurnal ilmiah terkait dengan bidang penelitian
Anda. Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesor, dosen, atau perpustakaan
universitas Anda yang dapat memberikan panduan tambahan tentang penelitian yang relevan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Prenadamedia Group.

Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Yogyakarta: PT Rineka Cipta.


Yushuf Abdul Aziz. (2021) Penelitian yang Relevan, langkah dan contoh.

Qotrun A, Kajian Pustaka, Pengertian, Manfaat, Tujuan, Cara Membuat, dan Contoh.
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-landasan-teori/ di akses 25 Otober 20

Anda mungkin juga menyukai