Anda di halaman 1dari 48

PERENCANAAN

JALAN REL
SUB PEMBAHASAN: PERENCANAAN JALAN REL
(PERKEMBANGAN KERETA API DI INDONESIA DAN DUNIA)
KERETA API
Dimulai di Inggris tahun 1630 untuk
mengangkut batu bara yang awalnya
menggunakan kereta kuda yang
menimbulkan permasalahan yakni:
1. Jalan cepat rusak
2. Kapasitas angkut rendah

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Tahun 1789 dimulai penggunaan flens
(flange) untuk menghindari melesetnya roda
dari rel
SEJARAH

1630 1900-an 1925 - 1940 2000 - present


1789 Lokomotif Diesel dan Diesel Listrik, monorail,
U/ pertama listrik maglev
Flens
angkutan
tambang
Sejarah kereta api di indonesia
Jaringan jalan rel jawa (2010)
RENCANA JARINGAN JALAN REL
INDONESIA (2030)
RENCANA JARINGAN JALAN REL
INDONESIA (2030)
RENCANA JARINGAN JALAN REL
INDONESIA (2030)
RENCANA JARINGAN JALAN REL
INDONESIA (2030)
RENCANA JARINGAN kereta api cepat
(2030)
Konsep Renstra 2020-2024

Sumber: Ditjen KA Kemnhub, 2020


Jenis Kereta (Berdasar tenaga penggerak)

Kereta Api Uap Kereta Api Diesel


Jenis Kereta (Berdasar tenaga penggerak)

Kereta Rel Disel Kereta Api Listrik


Jenis Kereta (Berdasar tenaga penggerak)

Kereta Magnet

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Jenis Kereta (Berdasar Penempatan Rel)

KA Bawah Tanah Layang (Elevated)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Jenis Kereta (Berdasar Penempatan Rel)

KA Permukaan (at grade)


Jenis Kereta (Berdasar Kecepatan)

Kecepatan rendah (max 100 kmh) Kecepatan Sedang (100-200 kmh)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Jenis Kereta (Berdasar Kecepatan)

Kecepatan tinggi (> 200 kmh)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
• Bersifat massive dengan daya angkut
besar
• Jarak antar stasiun dekat
• Bersifat ulang-alik (komuter)
• Integrasi lebih mudah
• Sesuai dengan pengembangan
Kawasan (TOD – Transit oriented
development)
• Dapat masuk sampai ke pusat kota
(CBD)
• Ramah lingungan
• Hemat bahan bakar
Kereta Api Perkotaan
Kereta Api
Perkotaan Berskala
Besar

• Dikenal sebagai heavy rail transit (rapid


transit), underground, subway, tube,
elevated atau metro
• Kecepatan layan maksimum 100 km/jam
KA Perkotaan Kapasitas Sedang atau kecil
• KA ringan di jalan raya
• KA ringan di jalur ekslusif
KA ringan di jalan
raya
• Sering disebut LRT, tram atau streetcar
• Bercampur dengan traffic
• Kapasitas angkut 10,000 s/d 30,000
pass/h
• Kecepatan layanan mencapai 40
km/jam
KA ringan di jalur
ekslusif

• Melalui jalur khusus(eksklusif)


• Jalur dapat berupa jalan laying, subway atau at
grade yang steril dari lalu lintas lain
• Kapasitas angkut 25,000 s/d 40,000 pass/h
• Kecepatan 70 s/d 80 km/jam
Kereta Api Barang
• Lokomotif
• Gerbong
LOKOMOTIF
Jenis Lokomotif Berdasarkan Sistem Penggerak
Lokomotif Uap Lokomotif Diesel Mekanik
• Bahan Bakar berupa kayu atau • Menggunakan mesin diesel yang
batu bara kemudian disalurkan ke roda
• Sistem penggerak dihasilkan dari
uap hasil pemanasan air yang
menggerakkan turbin dan
disalurkan ke roda
LOKOMOTIF
Jenis Lokomotif Berdasarkan Sistem Penggerak
Lokomotif Diesel Elektrik Lokomotif Diesel Hidrolik
• Merupakan lokomotif hibrida • Menggunakan mesin diesel
(system diesel-elektrik) untuk memompa oli yang
• Mesin diesel terhubung dengan disalurkan ke perangkat hidrolik
generator listrik untuk menggerakan roda
• Terdapat jenis DC/DC, AC/DC,
AC/AC
LOKOMOTIF
Jenis Lokomotif Berdasarkan Sistem Penggerak
Lokomotif Elektrik Lokomotif Turbin Gas
• Prinsip hamper sama dengan • Disebut Gas turbine-electric
lokomotif diesel elektrik locomotive (GTEL)
• Hanya sumber listrik diambil dari • Digerakan menggunakan turbin
jalur listrik gas untuk menggerakan
generator listrik
LOKOMOTIF
Jenis Lokomotif Berdasarkan Roda
LOKOMOTIF
Konstrksi dan Komponen Lokomotif
• Rangka Dasar. Konstruksi baja rakitan las, terbuat dari baja karbon
atau material lain
• Badan. Dirancang sebagai satu kesatuan dengan rangka dasar (semi
monocoque atau monocoque); atau terpisah dari rangka dasar (hanya
sebagai penutup)
• Kabin Mekanis yang dilengkapi peralatan operasional; pemantau;
kenyamanan kerja. Kabin pada lokomotif terdapat double cabin
• Bogie. Konstruksi yang terdiri dari 2 perangkat roda atau lebih yang
digabungkan oleh rangka yang dilengkapi dengan system pemegasan,
pengereman, dengan atau tanpa perealatan penggerak dan anti selip
Gerbong
• Gerbong Datar
• Gerbong Tertutup
• Gerbong Barang Curah
Gerbong Datar

Gerbong Datar untuk barang umum Gerbong Peti Kemas


Gerbong Tertutup
Gerbong Barang Curah

Gerbong curah kering Gerbong curah Cair


Prasarana Kereta Api
• Jalur Kereta Api
• Jalan Rel
• Stasiun
• Fasilitas Operasi Kereta Api
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
• Jangkauan pelayanan dari pendek hingga • Perlu fasilitas sarana dan
jauh dengan kapasitas angkut besar
prasarana khusus
• Konsumsi energi relatif kecil
• Kehandalan keselamatan perjalanan lebih • Pengelolaan tersendiri, maka
baik investasi, biaya operasi, biaya
• Kehandalan dalam kecepatan waktu perawatan, dan tenaga cukup
• Ekonomis dalam pemanfaatan ruang besar
• Polusi, getaran, dan kebisingan rendah
• Pelayanan barang dan
• Baik untuk pelayanan khusus
penumpang hanya terbatas pada
• Kecepatan perjalanan bervariasi
jalurnya
• Aksesibilitas baik dibandingkan transportasi
air dan udara
Perbandingan jaln raya dan jalan rel
• Perkerasan fleksibel, perkerasan kaku, • Berupa batang di atas pondasi elastis
komposit • Jalur rel disediakan untuk pergerakan
• Pengguna berbagai jenis lalu lintas, dari kereta api yang terjadwal
pejalan kaku sampai kendaraan berat • Beban lokomotif dan gerbong diterima
• Tegangan diteruskan ke tanah dasar sepurm sehingga struktur sepur harus
melalui struktur perkerasan sangat kuat
• Kecepatan dibatasi • Kecepatan tinggi (maksimal) dapat
tercapai
• Kendaraan berjalan karena adanya
gesekan antara roda (karet) dengan • Gesekan rendah
permukaan jalan. Gesekan tinggi
• Perpindahan jalur jalan raya melalui • Perpindahan jalur melalui peralatan
persimpangan khusus (wesel)
Karakteristik
Karakteristik Jalan Rel Jalan Raya Udara
Dimensi pergerakan Satu Dua Tiga
Sinyal Lalu-lintas Penuh Sebagian Internal (radio)
Kecepatan Tinggi antara stasiun Sedang Sangat tinggi antar bandar
udara
Akses langsung pada Jelek Sangat baik Jelek
pengguna
Penggunaan lahan Sempit Lebih lebar Sangat luas tapi hanya di
bandar udara
Suara Keras tapi hanya yang di Sedang Sangat keras di dekat
dekatnya bandar udara
Polusi udara Rendah Sedang/tinggi Tinggi
Efisiensi energi Tinggi Tinggi untuk bus, rendah Rendah
untuk mobil pribadi

Anda mungkin juga menyukai