MINGGU XIV – XV
KONDISI OPERASIONAL
Berisi tentang:
• Rencana Operasi : komuter, regional, urban transport, dll
• Jarak antar stasiun
• Pola operasi
• Panjang jalur
• Tegangan LAA
• Lebar jalan rel
• R min pada lintas
• R pada cabang/ depo
• Kelandaian maksimum
• Beban gandar maximum
• Profil ruang bebas sarana
• Spesifikasi sarana
PENENTUAN JUMLAH SARANA
HEADWAY
KAPASITAS SARANA
PENENTUAN KAPASITAS MOTOR TRAKSI
KECEPATAN
MAKSIMUM
BERAT KERETA
Train resistance secara umum pada track lurus dan gradient 0 o/oo (W. J.
Davis formula)
R=A+BV+CV²
dimana
R= Train rolling resistance
A= Rolling resistance
B= Train resistance dipengaruhi oleh kecepatan
C= Drag coefficient dipengaruhi bentuk bagian depan kereta
V= kecepatan operasi
Tractive Effort 4 unit / set (percepatan 0,5 m/dt2)
POWER FLOW DIAGRAM
SPESIFIKASI TEKNIS SARANA
• RANGKA DASAR
• BADAN
• BOGIE
• PERALATAN KESELATAMAN
• PERALATAN PENGENDALI
• PERALATAN ELEKTRIK
• SISTEM PERANGKAI
• SISTEM PENGEREMAN
• SISTEM PROPULSI DAN KONTROL TRAKSI
• PENGECATAN DAN PENANDAAN
• PERSYARATAN PENGUJIAN
CONTOH KONSEP SISTEM PENGEREMAN
• Pantograph
• Transformer
• Converter-Inverter
• Motor AC 3 fasa
ALASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI VVVF INVERTER
BOGIE BADAN
CRASHWORTHINESS (EN 15227)
Collision Scenarios
• A front end impact between two identical train units
• A front end impact into a buffered rail vehicle
• Train unit front end impact with a heavy obstacle (e.g. lorry on road crossing)
• Train unit (categories P-I…P-IV) impact into low obstacle (e.g. car on road
crossing, animal, rubbish, etc.)
Collision Scenarios
• Scenario 1 dipilih jika tabrakan antar kereta mengakibatkan jumlah korban yang
mengalami luka serius tinggi. Tabrakan dianggap terjadi pada kereta yang
identik
• Scenario 2 merepresentasikan tabrakan dengan classical buffered rolling stock
ketika beroperasi pada mixed traffic dimana overriding berpotensi tinggi
• Scenario 3 adalah jenis kecelakaan yang lebih sulit dicegah dengan tindakan
active safety. Jenis tabrakan yang signifikan tergantung pada penyeberangan,
kecepatan operasi dan tingkat pengereman darurat dan jarak penglihatan
• Scenario 4 berlaku ketika kereta bertabrakan dengan penghalang yang memiliki
titik berat lebih rendah dari kereta. Ada peningkatan risiko anjlokan yang dapat
dikurangi jika disediakan penghalang rintangan pada kereta
REFERENSI
• Rangkaian sarana kereta listrik harus menjalani beberapa pengujian yang meliputi uji
rancang bangun, pengujian statik dan pengujian dinamik, sebagai persyaratan untuk
memperoleh pengesahan
• Pengujian rancang bangun mengikuti prosedur pengujian yang ditetapkan oleh
Kementerian Perhubungan. Uji rancang bangun dilaksanakan untuk prototipe setiap
jenis sarana perkeretaapian
• Pengujian statik dilakukan di pabrik pembuat kereta saat kondisi kereta / rangkaian
kereta dalam keadaan diam, sesuai dengan standard JIS E 4041-2009, EN 50215, atau
IEC 61133 Testing of rolling stock on completion of construction and before entry into
service, atau yang setara, dan standard yang terkait
• Uji dinamis kereta dilakukan dalam rangkaian dan/atau tersendiri dalam keadaan
bergerak, sesuai dengan standard JIS E 4041-2009, EN 50215, atau IEC 61133 Testing
of rolling stock on completion of construction and before entry into service, atau yang
setara dan standard yang terkait