Anda di halaman 1dari 42

LIFT

LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta
dan pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan


tekan tombol dapat mengendalikannya
menuju lantai yang dikehendaki;
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan


penumpang merupakan faktor dasar
dalam pertimbangan perancangan
pesawat lift.
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan keamanan
pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat
K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
KETENTUAN K3 LIFT

UU 1/70 : Bab II Psl 2 (2) - f


……… tempat kerja dimana :
f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang,
atau manusia, baik didarat, melalui
terowongan, dipermukaan air, dalam air
maupun di udara
SYARAT-SYARAT K3 LIFT
UU 1/70 : Bab III Psl 3 (1) - n
Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
n. “Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, binatang, tanaman
atang barang”.
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

Pasal 25
Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift
dan perubahan teknis maupun administrasi harus mendapat
ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.
KLASIFIKASI
LIFT

1. LIFT PENUMPANG
2. LIFT BARANG
- Lift khusus barang
- Lift penumpang & barang
3. LIFT PELAYAN
PRINSIP KERJA
(Hidrolik & Traksi)

Traction Hidrolik

Pelayanan tidak terbatas 20m

Pemakaian lebih 80 start / stop per 80 start / stop per


jam jam

kecepatan Tidak terbatas Max. 90 m/m


(1000 m/m)
FUNGSI LIFT
Lift Penumpang

Observation Lift
(lift kapsul / transparan)

Lift Service (dumb waiter)


Maintenance, cleaning

Lift Barang

Auto Mobile Elevator

Bed Elevator (lift rumkit).


CARA KERJA RUANG LINGKUP
PENGAWASAN

1. Lift tarikan tidak 1. Perencanaan, pemasangan


langsung perakitan, penggunaan
2. Lift tarikan dan pemeliharaan
langsung. 2. Operator :
- penyelia : pemasangan,
operasi
- teknisi : pemeliharaan,
covinssioning.
SYARAT UMUM

1. Kapasitas Angkut
- dicantumkan dalam kereta
- sesuai ijin
2. Jumlah Orang (68 kg/orang).
BAGIAN-BAGIAN
LIFT
Mesin Kereta
Kamar mesin Governor
Tali baja Perlengkapan
Teromol pengaman
Bangunan ruang luncur Rel pemandu
Lekuk dasar (pit) Peredam / penyangga
Instalasi listrik.
MESIN & KAMAR MESIN
Kuat dan tahan api

Luas : 1,5 x ruang luncur

Tinggi : 2,2m ; jarak mesin 0,75m

Penerangan dan ventilasi yang cukup

Pintu membuka keluar dan kunci

Dipasang APAR CO₂ / BCF 5kg

Dipasang rem pada mesin.


TALI BAJA
1. Fleksibel dan tidak ada sambungan
2. - Lift tarikan langsung : 2 kabel baja sangkar & 2 bobot imbang
- lift tarikan tidak langsung : 3 kabel baja
3. Perbandingan diameter teromol dan kabel baja
- 40 : 1 untuk lift penumpang, barang atau servis
- 25 :1 untuk governor
4. Faktor keamanan

Kecepatan lift m/m Faktor keamanan

20 -59 8 x kapasitas angkut

60 – 90 9,5 x kapasitas angkut

105 – 180 10,5 x kapasitas angkut

210 – 299 11,5 x kapasitas angkut

>300 12 x kapasitas angkut


5. Diameter ≥10 mm.
RUANG LUNCUR

1. Kuat, tahan api dan tertutup


2. Untuk lift expres :
1 pintu darurat setiap 3 lantai / 11 m
3. Ruang bebas bagian atas 50 cm (top landing)
4. Pintu ruang luncur
- dibuat baja tekan api untuk1 jam
- dilengkapi kunci koit (bila tidak otomatis)
5. Kerataan kereta dengan lantai max. 20 cm.
LEKUK DASAR

1. Mempunyai ruang bebas 50 cm


(down landing)
2. Bila tidak berhubungan dengan tanah dengan
syarat :
- kekuatan struktur lantai 5000 N/m²
- pasang rem pengaman bobot imbang
- dilarang digunakan untuk ruang kerja.
KERETA / SANGKAR
Dibuat dari baja kecuali lift service
Atap sangkar harus :
- menahan beban berat 2 orang
- dipasang pintu darurat
Tinggi 2m
Pintu darurat dapat dipasang didinding
sangkar
Luas lantai sesuai dengan beban / jumlah
penumpang
Jarak pintu kereta dan pintu ruang
luncur ≤ 35mm
Ventilasi dan penerangan yang cukup dan
lampu darurat
Panel operasi
Pelat noma.
GOVERNOR & PERLENGKAPAN PENGAMAN
1. Setiap kereta lift harus dilengkapi rem pengaman
2. Setiap lift harus dilengkapi dengan governor
(alas yang mengatur bekerjanya rem pengaman kereta)
3. Governor harus distel pada posisi bekerja sebelum mencapai
prosentase kecepatan lebih lift sbb :
Kecepatan lift Prosentase kecepatan bekerjanya governor
s/d 42 m/m > 50% kecepatan lift
42 – 90 m/m 40%
90 – 120 m/m 35%
> 120 m/m 30%

4. Tahap pengamanan : memutus aliran listrik mesin, governor


menarik kabel baja sehingga rem pengaman sangkar bekerja
5. Rem pengaman :
- berangsur ;untuk lift 60 m/m
- mendadak ;untuk lift < 60 m/m
6. Jarak min dan max antara kemerosotan kereta dan
penghentian rem pengaman:
Kecepatan kereta (m/m) Jarak kemerosotan (m)
Min. Max.
105 0,25 1,1
150 0,5 1,8
210 1 3
300

7. Saklar batas atas dan batas bawah.


PENYANGGA/ PEMERIKSAAN
BUFFER

Jenis :
Jenis pemeriksaan :
- Bumper/spring < 30 m/m
- Spring/oli > 30 m/m
- Pertama
- Oli > 90 m/m - Ulang
- Berkala

Tahap pemeriksaan :
- Fabrikasi
- Pemasangan
- Pemakaian
JUMLAH IJIN LIFT
Th.1979 SD MEI 2006

IJIN lift : 12.150 UNIT TEKNISI PEMEGANG MERK


340 ORANG
Info dari Assosiasi 16000 unit
lift terpasang Penyelia : +/- 300 ORANG

Jika rata2 100 orang/hari


3.200.000 orang per hari
JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003

DKI JAKARTA 6707 KALIMANTAN TENGAN 2


BANTEN 28 KALIMANTAN TIMUR 86
JAWA BARAT 316 KALIMANTAN BARAT 20
JAWA TENGAH 179 KALIMANTAN SELATAN 21
YOGYAKARTA 113 SULAWESI UTARA 44
JAWA TIMUR 621 SULAWESI SELATAN 125
B A LI 192
SULAWESI TENGGARA 1
A C EH 15
SUMATERA UTARA 260 SULAWESI TENGAH -
SAMATERA BARAT 30 A M B O N 19
SUMATERA SELATAN 59 IRIAN JAYA 19
R I A U 72 NUSA TENGGARA BARAT 3
J A M BI 18 NUSA TENGGARA TIMUR 2
BENGKULU 9
LAMPUNG 26
GAMBAR MEKANISME PENGAWASAN K3
RENCANA

EVALUASI

OK
RIKSA UJI
IJIN BERKALA
PEMASANGAN

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
Pasal 24
Ayat (1)
DESAIN PEMBUATAN
Pembuatan dan atau pemasangan lift
harus sesuai dengan gambar rencana
yang disahkan oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk Engineering design :
• Konsep desain
• Standar desain
Ayat 2 • Checking perhitungan
Dokumen perencanaan konstruksi
-Gambar konstruksi lengkap
-Perhitungan konstruksi
-Spesifikasi dan sertifikasi
material IJIN K3

Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar
PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui.
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan
Gambar rencana pemasangan lift
pemasangan lift
terdiri :
- Denah ruang mesin dan
peralatannya Doc.Lengkap
- Konstruksi mesin dan
penguatannya Analisis :
- Diagram instalasi listrik Evaluasi gambar dan sertifikat
- Diagram pengendali Checking perhitungan kekuatan konstruksi
- Rem pengaman
- Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya
Memenuhi syarat
- Rel pemandu dan
penguatannya
- Konstruksi kereta
- Governor dan peralatannya IJIN K3
- Kapasitas angkut, kecepatan,
tinggi vertikal LAIK
- Perhitungan tali baja . KONSTRUKSI LIFT
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
AS BUILT DRAWING
Pasal 30 LIFT
Ayat (1)
Setiap lift sebelum dipakai
harus diperiksa dan diuji sesuaiTEST & COMMISSIONING
-PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
standar uji yang ditentukan -PENGUJIAN PEMBEBANAN
-PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Standar uji K3 lift : Memenuhi


SNI 1718 – 1989 – E syarat
Bentuk laporan :
-38 - L
-39 - L IJIN K3

LIFT LAIK 1 tahun


OPERASI
PERIJINAN K3 LIFT
(PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

IJIN
DESAIN LIFT K3 PABRIKASI LIFT

DESAIN IJIN PEMASANGAN


KONSTRUKSI K3 LIFT
PEMASANGAN
LIFT

IJIN PEMAKAIAN
AS BUILT DRAWING LIFT
K3
TEST & Commissioning

PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Bank Indonesia

BI

15 ORANG MENINGGAL
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI No .KEP-407/M/BW/99

PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift.
Contoh

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA

Ir. Imam Subari


NIP. 160009422
Contoh

KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator;
2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator;
Contoh

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


KARTU LISENSI K3
PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
No : 48/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : SLAMET RIYANTO
Tempat & tgl lahir : Semarang, 28 Mei 1963
Instansi/Perh. : Pemda Jawa Tengah
Alamat : Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243

Jakarta, 28 Juli 2003


PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA

Ir. Imam Subari


NIP. 160009422
Contoh

KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


 Mengawasi keselamatan operasi lift dan eskalator;
 Mengambil tindakan pengamanan keadaan darurat operasi
lift dan eskalator;
Terima
Terima kasih
kasih …

Anda mungkin juga menyukai