TRISAKTI HUBUNGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK Menurut Koehn (2000:179), hubungan yang benar antara Profesional dan publik dikelompokkan menjadi 3; 1. Kaum Profesional bertindak untuk kepentingan Klien dan diatur oleh norma2 tersendiri.(memperjuangkan kepentingan Klien sebagai individu/masyarakat) 2. Kaum Profesional tidak memiliki hubungan moral khusus dengan Klien sehingga terikat dengan norma2 umum dalam masyarakat. (menurut Filsuf Alan Goldman; moralitas Profesional sama dengan moralitas masyarakat biasa dan saling menghormati) 3. Kaum Profesional mempunyai kewajiban moral kepada Klien tetapi telah ditetapkan sesuai dengan norma2 umum yang mengikat semua anggota masyarakat. (menurut Paul Camenisch; Profesional memiliki kuwajiban khusus kepada Klien, karena Profesional terikat oleh moralitas “memberi – menerima”, lebih kepada tanggung jawab Profesional. INTENSIFIKASI KEPERCAYAAN PUBLIK Menurut Koehn (2000:190-191), mempunyai 3 pengertian; 1. Kepercayaan hal yang sangat penting dan menonjol dalam etika Profesi dari pada hal2 lain yang ada dalam kontrak. 2. Kaum Profesional telah mengembangkan secara konsisten atas kepercayaan Klien pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 3. Struktur Profesi mengembangkan dan mengintensifkan kepercayaan, sehingga Klien mempercayakan kepada Profesional untuk mendapat manfaat lebih baik. KONSEPSI KEPENTINGAN PUBLIK ▪ Menurut Moenir (1995) dalam Sedarmayanti (2013:243), Kepentingan Publik adalah suatu bentuk kepentingan yang menyangkut orang banyak/masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan, yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan hajat hidup orang banyak/ masyarakat itu.(*adanya kepentingan, *adanya kebutuhan Bersama, *adanya masyarakat, *tidak bertentangan dengan norma/aturan). ▪ Menurut Koehn (2000:192 – 200), ada 4 konsepsi tentang Kepentingan Publik; 1. Kepentingan Publik sebagai kebutuhan orang-perorangan 2. Kepentingan Publik sebagai system kekuasaan yang diawasi 3. Kepentingan Publik sebagai dasar bagi Tindakan warga negara yang efektif 4. Kepentingan Publik sebagai penyumbang bagi kepentingan orang2 yang saling bersaing. HAK YANG MELEKAT PADA PUBLIK Menurut Sedarmayanti (2013:244) Hak yang melekat pada publik ada 3 katagori; 1. Public Services 2. Public Utilities 3. Public Interest Law. Karya pekerjaan /pelayanan yang dilakukan karena belas kasian, demi kemanfaatan umum dankebaikan umum.
❖Menjaga kepercayaan publik merupakan praktek yang harus ditaati
oleh kaum professional. MEMBANGUN KERJA SAMA TIM ▪ Membangun kerja sama Tim yang solid adalah suatu keharusan, karena suatu proyek tidak dapat dikerjakan hanya oleh satu Devisi saja melainkan oleh beberapa devisi yang berkolaborasi. ▪ Menurut “Snow dan Johnson”; Tim merupakan hubungan interaksi interpersonal yang memiliki struktur untuk mencapai tujuan tertentu. ▪ Menurut “Herneth Smith” Kelompok kerja adalah sebuah unit yang terdiri dari beberapa individu yang bisa melakukan sesuatu secara bersama-sama karena memiliki satu persepsi. ▪ CONTOH; ❖Membangun Proyek Perkeretaapian / Kereta cepet Jakarta – Bandung KECERDASAN EMOSIONAL DALAM TIM • Menurut Purnami (2014:96) Kecakapan2 Emosi Tim jadi hebat; 1. Empati (pemahaman antar pribadi) 2. Kerja sama dan usaha secara terpadu 3. Komunikasi terbuka 4. Dorongan untuk memperbaiki diri 5. Kesadaran untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sendiri 6. Mempunyai inisiatif dan mengambil sikap proaktif dalam pemecahan masalah 7. Percaya sebagai anggota Tim 8. Menjalin hubungan dan luwes dalam pelaksanaan tugas Bersama PENYELESAIAN MASALAH KETEKNIKAN • Menurut Holtzapple dan Reece (2011:144-146) ada beberapa masalah keteknikan yang dihadapi; 1. Masalah Penelitian (Research Problems) 2. Masalah Pengetahuan (Knwoledge Problems) 3. Masalah Perbaikan (Troubleshooting Problems) 4. Masalah Matematis (Mathematics Problems) 5. Masalah Sumber Daya (Resource Problems) 6. Masalah Sosial (Social Problems) 7. Masalah Desain (Design Probllems) PENDEKATAN PEMCAHAN MASALAH • Menurut Holtzapple dan Reece (2011:146-147) Elemen2 pemecahan masalah dapat didiskripsikan; 1. Identifikasi masalah (Problem Identification), Langkah awal me mecah2 masalah 2. Sitesis (Syinthesis), Langkah kreatif untuk menggabung semua Langkah yang ada menjadi satu kesatuan. 3. Analisis (Analisys), Langkah pembagian sebuah persoalan utuh menjadi bagian2 yang kecil. 4. Aplikas (Aplication), Proses identifikasi informasiyang sesuai untuk masalah yang ada 5. Komprehensi (Comprehension), memilih teori dan data yang tepat secara aktual yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. MENYELESAIKAN MASALAH • Menurut Holtzapple dan Reece (2011:149) Solusi ini dibatasi oleh kondisifisik, hukum, dan ekonomi. 1. Knowledge tidak hanya dibangku kuliah tetapi juga di Dunia pekerjaan 2. Pengalaman yang akan memberi kemampuan bagaimana menerapkannya 3. Keahlian untuk selalu belajar 4. Motivasi untuk mengikuti masalah yang besar 5. Komunikasi dan kemampuan memimpin untuk mengkoordinir semua aktifitas MENGELOLA KONFLIK • Menurut Purnami (2014:102-103), ada 5 Jenis Konflik 1. Konflik Fungsional (konfrontasi antar kelompok yang memberikan keuntungan pada kinerja Organisasi) 2. Konflik Dis fungsional (konfrontasi antar kelompok yang membahayakan organisasi) 3. Konflik Tugas (konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan) 4. Konflik Hubungan (konflik berdasarkan hubungan antar personil) 5. Konflik Proses. (konflik tentang bagaimana pekerjaan dilaksanakan) TEKNIK PENYELESAIAN KONFLIK • Menurut Purnami (2014:105-106), Teknik penyelesaian Konflik; 1. Pemecahan masalah melalui pertemuan tatap muka 2. Tujuan Superordinat (tujuan tidak akan bisa dicapai tanpa kerja sama) 3. Ekspansi Sumber Daya (karena kurang sumber daya, maka perlu ekspansi sumber daya untuk menciptakan solusi) 4. Penghindaran ( jangan sampai menyembunyikan konflik) 5. Memperhalus (menekankan kepentingan Bersama) 6. Berkompromi (masing2 pihak memberi usulan yang terbaik) 7. Perintah Otoritatif (peran dan kewenangan Manajemen untuk menyelesaikan konflik) 8. Mengubah Variabel Manusia (memberikan Pendidikan untuk mengubah sikap dan perilaku) 9. Mengubah Variabel Struktural (perubahan struktur organisasi) SENI NEGOSIASI ▪ Menurut Purnami (2014:107). Negosiasi adalah; Suatu Proses komunikasi dimana dua pihak, masing-masing dengan tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, berusaha untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang sama. ▪ Tujuan Negosiasi; untuk mencapai “win-win Solution” ▪ Pada Negosiasi; Negisiator dan adversary ▪ Teknik Negosiasi; 1. Teknik mengulur waktu (push – pull 2. Teknik mengalah untuk menang (lose – win) 3. Teknik membagi perbedaan (split the difference) 4. Teknik saling mendukung (piggy back) PETUNJUK KODE ETIK KETEKNIKAN Menurut Holtzapple dan Reece (2011:1110, Kode Etik Keteknikan; 1. Melindungi keselamatan, Kesehatan dan kesejahteraan umum. 2. Menampilkan tugas-tugas sesuai dengan kewenangannya / kompetensinya 3. Menjunjung tinggi kebenaran dan obyektifitas 4. Bersikap mulia dan terhormat 5. Selalu belajar untuk mempertajam kemampuan tekniknya 6. Selalu bekerja keras dan jujur pada Klien 7. Ikut terlibat dalam masalah2 kemasyarakatan dan kewarganegaraan 8. Melindungi lingkungan 9. Dilarang menerima sogok atau hadiah yang dapat memepengaruhi campur tangan pihak lain dalam putusan Teknik 10. Menjaga Informasi rahasia Klien 11. Menghindari pertentangan kepentingan (Conflict of interest) ETIKA AKADEMIS PEMBUATAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI DAN TESIS. ; ▪ Menurut Kasali (2014:128) mengemukakan bahwa; “Lebih mengkawatirkan lagi ternyata plagiarisme yang dilakukan bukan hanya sekedar mengutip tanpa menyebutkan sumber aslinya (yang sering disebut sebagai ketidak sengajaan),melainkan pemalsuansembilan puluh Sembilan persendengan hanya mengganti judul dan nama penulis dari karya orang lain” ▪ Tradisi plagiarisme adalah sama dengan tradisi mencuriyang mengakibatkan malas berfikir, tidak menciptakan pembaharuan dan tidak menghargai orisinalitas dan kreatifitas.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional