Anda di halaman 1dari 15

PRODI RIL

ET IKA PROFESI INSINYUR


(MODUL NO.7)
“KEPENTINGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK”

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK


TRISAKTI
HUBUNGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK
Menurut Koehn (2000:179), hubungan yang benar antara Profesional dan
publik dikelompokkan menjadi 3;
1. Kaum Profesional bertindak untuk kepentingan Klien dan diatur oleh
norma2 tersendiri.(memperjuangkan kepentingan Klien sebagai
individu/masyarakat)
2. Kaum Profesional tidak memiliki hubungan moral khusus dengan Klien
sehingga terikat dengan norma2 umum dalam masyarakat. (menurut
Filsuf Alan Goldman; moralitas Profesional sama dengan moralitas
masyarakat biasa dan saling menghormati)
3. Kaum Profesional mempunyai kewajiban moral kepada Klien tetapi telah
ditetapkan sesuai dengan norma2 umum yang mengikat semua anggota
masyarakat. (menurut Paul Camenisch; Profesional memiliki
kuwajiban khusus kepada Klien, karena Profesional terikat oleh moralitas
“memberi – menerima”, lebih kepada tanggung jawab Profesional.
INTENSIFIKASI KEPERCAYAAN PUBLIK
Menurut Koehn (2000:190-191), mempunyai 3 pengertian;
1. Kepercayaan hal yang sangat penting dan menonjol dalam
etika Profesi dari pada hal2 lain yang ada dalam kontrak.
2. Kaum Profesional telah mengembangkan secara konsisten
atas kepercayaan Klien pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
3. Struktur Profesi mengembangkan dan mengintensifkan
kepercayaan, sehingga Klien mempercayakan kepada
Profesional untuk mendapat manfaat lebih baik.
KONSEPSI KEPENTINGAN PUBLIK
▪ Menurut Moenir (1995) dalam Sedarmayanti (2013:243),
Kepentingan Publik adalah suatu bentuk kepentingan yang menyangkut orang
banyak/masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan, yang
kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan hajat hidup orang banyak/
masyarakat itu.(*adanya kepentingan, *adanya kebutuhan Bersama, *adanya
masyarakat, *tidak bertentangan dengan norma/aturan).
▪ Menurut Koehn (2000:192 – 200), ada 4 konsepsi tentang Kepentingan Publik;
1. Kepentingan Publik sebagai kebutuhan orang-perorangan
2. Kepentingan Publik sebagai system kekuasaan yang diawasi
3. Kepentingan Publik sebagai dasar bagi Tindakan warga negara yang efektif
4. Kepentingan Publik sebagai penyumbang bagi kepentingan orang2 yang
saling bersaing.
HAK YANG MELEKAT PADA PUBLIK
Menurut Sedarmayanti (2013:244)
Hak yang melekat pada publik ada 3 katagori;
1. Public Services
2. Public Utilities
3. Public Interest Law. Karya pekerjaan /pelayanan yang dilakukan
karena belas kasian, demi kemanfaatan umum dankebaikan umum.

❖Menjaga kepercayaan publik merupakan praktek yang harus ditaati


oleh kaum professional.
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM
▪ Membangun kerja sama Tim yang solid adalah suatu keharusan,
karena suatu proyek tidak dapat dikerjakan hanya oleh satu Devisi
saja melainkan oleh beberapa devisi yang berkolaborasi.
▪ Menurut “Snow dan Johnson”; Tim merupakan hubungan interaksi
interpersonal yang memiliki struktur untuk mencapai tujuan tertentu.
▪ Menurut “Herneth Smith” Kelompok kerja adalah sebuah unit yang
terdiri dari beberapa individu yang bisa melakukan sesuatu secara
bersama-sama karena memiliki satu persepsi.
▪ CONTOH;
❖Membangun Proyek Perkeretaapian / Kereta cepet Jakarta –
Bandung
KECERDASAN EMOSIONAL DALAM TIM
• Menurut Purnami (2014:96) Kecakapan2 Emosi Tim jadi hebat;
1. Empati (pemahaman antar pribadi)
2. Kerja sama dan usaha secara terpadu
3. Komunikasi terbuka
4. Dorongan untuk memperbaiki diri
5. Kesadaran untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sendiri
6. Mempunyai inisiatif dan mengambil sikap proaktif dalam pemecahan
masalah
7. Percaya sebagai anggota Tim
8. Menjalin hubungan dan luwes dalam pelaksanaan tugas Bersama
PENYELESAIAN MASALAH KETEKNIKAN
• Menurut Holtzapple dan Reece (2011:144-146) ada
beberapa masalah keteknikan yang dihadapi;
1. Masalah Penelitian (Research Problems)
2. Masalah Pengetahuan (Knwoledge Problems)
3. Masalah Perbaikan (Troubleshooting Problems)
4. Masalah Matematis (Mathematics Problems)
5. Masalah Sumber Daya (Resource Problems)
6. Masalah Sosial (Social Problems)
7. Masalah Desain (Design Probllems)
PENDEKATAN PEMCAHAN MASALAH
• Menurut Holtzapple dan Reece (2011:146-147) Elemen2 pemecahan
masalah dapat didiskripsikan;
1. Identifikasi masalah (Problem Identification), Langkah awal me mecah2
masalah
2. Sitesis (Syinthesis), Langkah kreatif untuk menggabung semua Langkah yang
ada menjadi satu kesatuan.
3. Analisis (Analisys), Langkah pembagian sebuah persoalan utuh menjadi
bagian2 yang kecil.
4. Aplikas (Aplication), Proses identifikasi informasiyang sesuai untuk masalah
yang ada
5. Komprehensi (Comprehension), memilih teori dan data yang tepat secara
aktual yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
MENYELESAIKAN MASALAH
• Menurut Holtzapple dan Reece (2011:149) Solusi ini dibatasi
oleh kondisifisik, hukum, dan ekonomi.
1. Knowledge tidak hanya dibangku kuliah tetapi juga di
Dunia pekerjaan
2. Pengalaman yang akan memberi kemampuan bagaimana
menerapkannya
3. Keahlian untuk selalu belajar
4. Motivasi untuk mengikuti masalah yang besar
5. Komunikasi dan kemampuan memimpin untuk
mengkoordinir semua aktifitas
MENGELOLA KONFLIK
• Menurut Purnami (2014:102-103), ada 5 Jenis Konflik
1. Konflik Fungsional (konfrontasi antar kelompok yang
memberikan keuntungan pada kinerja Organisasi)
2. Konflik Dis fungsional (konfrontasi antar kelompok yang
membahayakan organisasi)
3. Konflik Tugas (konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan)
4. Konflik Hubungan (konflik berdasarkan hubungan antar
personil)
5. Konflik Proses. (konflik tentang bagaimana pekerjaan
dilaksanakan)
TEKNIK PENYELESAIAN KONFLIK
• Menurut Purnami (2014:105-106), Teknik penyelesaian Konflik;
1. Pemecahan masalah melalui pertemuan tatap muka
2. Tujuan Superordinat (tujuan tidak akan bisa dicapai tanpa kerja sama)
3. Ekspansi Sumber Daya (karena kurang sumber daya, maka perlu ekspansi
sumber daya untuk menciptakan solusi)
4. Penghindaran ( jangan sampai menyembunyikan konflik)
5. Memperhalus (menekankan kepentingan Bersama)
6. Berkompromi (masing2 pihak memberi usulan yang terbaik)
7. Perintah Otoritatif (peran dan kewenangan Manajemen untuk
menyelesaikan konflik)
8. Mengubah Variabel Manusia (memberikan Pendidikan untuk mengubah
sikap dan perilaku)
9. Mengubah Variabel Struktural (perubahan struktur organisasi)
SENI NEGOSIASI
▪ Menurut Purnami (2014:107). Negosiasi adalah;
Suatu Proses komunikasi dimana dua pihak, masing-masing dengan tujuan
dan sudut pandang mereka sendiri, berusaha untuk mencapai kesepakatan
yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang sama.
▪ Tujuan Negosiasi; untuk mencapai “win-win Solution”
▪ Pada Negosiasi; Negisiator dan adversary
▪ Teknik Negosiasi;
1. Teknik mengulur waktu (push – pull
2. Teknik mengalah untuk menang (lose – win)
3. Teknik membagi perbedaan (split the difference)
4. Teknik saling mendukung (piggy back)
PETUNJUK KODE ETIK KETEKNIKAN
Menurut Holtzapple dan Reece (2011:1110, Kode Etik Keteknikan;
1. Melindungi keselamatan, Kesehatan dan kesejahteraan umum.
2. Menampilkan tugas-tugas sesuai dengan kewenangannya / kompetensinya
3. Menjunjung tinggi kebenaran dan obyektifitas
4. Bersikap mulia dan terhormat
5. Selalu belajar untuk mempertajam kemampuan tekniknya
6. Selalu bekerja keras dan jujur pada Klien
7. Ikut terlibat dalam masalah2 kemasyarakatan dan kewarganegaraan
8. Melindungi lingkungan
9. Dilarang menerima sogok atau hadiah yang dapat memepengaruhi campur tangan
pihak lain dalam putusan Teknik
10. Menjaga Informasi rahasia Klien
11. Menghindari pertentangan kepentingan (Conflict of interest)
ETIKA AKADEMIS
PEMBUATAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI DAN TESIS. ;
▪ Menurut Kasali (2014:128) mengemukakan bahwa;
“Lebih mengkawatirkan lagi ternyata plagiarisme yang dilakukan bukan hanya
sekedar mengutip tanpa menyebutkan sumber aslinya (yang sering disebut sebagai
ketidak sengajaan),melainkan pemalsuansembilan puluh Sembilan persendengan
hanya mengganti judul dan nama penulis dari karya orang lain”
▪ Tradisi plagiarisme adalah sama dengan tradisi mencuriyang mengakibatkan
malas berfikir, tidak menciptakan pembaharuan dan tidak menghargai orisinalitas
dan kreatifitas.

Anda mungkin juga menyukai