Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA:
1. JUFRIADI
2. FEBRIAN SETIAWAN
3. MUHAMMAD UHYA ULUMUDDIN
4. MOHAMMAD ILHAM HAMZAH
5. SARMAN
6. MAHYUDIN AMUZI
7. LA ODE SAHIR DS
8. LA ODE AWAL RAMADHAN
KEPENTINGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK

A.     Konsep Kepentingan Publik

Konsep kepentingan publik (public interest) merupakan suatu konsep yang cair. Istilah kepentingan publik akan terus berubah sesuai
dengan waktu dan kondisi di setiap keadaan. Menjelaskan pengertian kepentingan publik atau kepentingan umum bukanlah hal yang
mudah. Perdebatan tentang definisi kepentingan publik hingga saat ini belum berakhir dan tidak akan berakhir, seiring dengan
tuntutan perkembangan zaman.

Istilah public interest merujuk pada kepentingan publik yang luas, bukan apa yang menjadi perhatian publik. Hal ini berarti bahwa apa
yang menjadi perhatian publik belum tentu merupakan kepentingan publik. Begitu pula sebaliknya. Apa yang menjadi kepentingan
publik terkadang tidak menjadi perhatian publik, tetapi menjadi perhatian individu yang peduli pada kepentingan publik.

Menurut Bagir Manan (Kompas, 20 Juni 2005), kepentingan umum adalah kepentingan orang banyak yang untuk mengaksesnya, tidak
mensyaratkan beban tertentu. Misalnya, pembuatan jembatan, yang orang bisa melewatinya tanpa harus membayar, berbeda dengan
jika masuk hotel yang harus membayar.

Pada dasarnya, pemerintah dimungkinkan untuk mencabut hak milik pribadi demi kepentingan umum. Ketentuan ini sudah lama ada,
khususnya di Indonesia pernah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961. Bahkan, hampir seluruh negara mempunyai
peraturan seperti itu. (Kompas, 20 Juni 2005). Misalnya, pembuatan jembatan, yang orang bisa melewatinya tanpa harus membayar,
berbeda dengan jika masuk hotel yang harus membayar.

Di dalam masyarakat terdapat banyak sekali kepentingan, baik perorangan maupun kelompok, yang tidak terhitung jumlah dan
jenisnya, yang harus dihormati dan dilindungi. Oleh karena itu, wajarlah kalau setiap orang atau kelompok mengharapkan atau
menuntut kepentingan-kepentingannya itu dilindungi dan dipenuhi. Di sinilah letak arti pentingnya peran pemerintah. Tindakan
pemerintah harus ditujukan kepada pelayanan umum, memperhatikan dan melindungi kepentingan orang banyak (kepentingan
publik), sehingga kepentingan publik merupakan kepentingan atau urusan pemerintah.
Menurut Perpres Nomor 36 Tahun 2005, ada 21 jenis kegiatan kepentingan umum (dalam konteks pengadaan tanah) yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah. Sayangnya dalam Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 36 Tahun 2005
tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, bahwa jenis kepentingan umum dalam konteks
pengadaan tanah justru dipersempit dari 21 jenis menjadi hanya 7 jenis, yaitu:
1.       Jalan umum dan jalan tol, rel kereta api (di atas tanah, di ruang atas tanah, ataupun di ruang bawah tanah), saluran air minum/air
bersih, saluran pembuangan air dan sanitasi.

2.       Waduk, bendungan, bendungan irigasi dan bangunan pengairan lainnya.

3.       Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api dan terminal.

4.       Fasilitas keselamatan umum, seperti tanggul penanggulangan banjir, lahar dan lain-lain bencana.

5.       Tempat pembuangan sampah.

6.       Cagar alam dan cagar budaya.

7.       Pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik.

Contoh kasus, misalnya kegiatan pembangunan rumah sakit akan mengalami kesulitan, ketika di suatu wilayah hanya tersedia satu-
satunya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah sakit. Dari segi yuridis, rumah sakit tidak lagi termasuk kategori
kepentingan umum, sementara keberadaan rumah sakit sangat diharapkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

Hal semacam ini dapat menimbulkan konflik kepentingan, kalau dalam perumusan arti kepentingan umum sendiri hanya
menyebutkan jenis dari kepentingan umum sendiri dan tidak menciptakan arti kepentingan umum dengan definisi atau batasan yang
jelas.
Mengelompokkan sebuah kegiatan menjadi kepentingan umum bukanlah persoalan yang
mudah dan sederhana. Harus ada landasan teori yang kuat, sehingga kita tidak terjebak
bahwa kegiatan yang kita masukkan sebagai kepentingan umum, ternyata hanya sebagai
kepentingan kelompok, atau bahkan sebagai kepentingan individu.

Konsep public interest dapat diartikan sebagai pertimbangan yang dapat mempengaruhi
permintaan barang dan memfungsikan masyarakat serta pemerrintah yang baik untuk
kemakmuran bersama. Sesuai dengan kata pembentuknya, public berarti umum dan
interest berarti kepentingan. Dengan demikian, public interest dapat diartikan sebagai
sebuah kepentingan yang menyangkut secara bersama.

Ada banyak pandangan terkait dengan public interest tersebut. Dalam public interest
sering kali terjadi dilema antara pemberian dan penyembunyian informasi terkait dengan
kepentingan banyak pihak. Public interest dilakukan dengan cermat dan memperhatikan
kebutuan khalayak. Di dalam public interest terdapat dua hal yang mendasari
pembentukannya, yakni pemberian infomasi kepada masyarakat dan menutup-nutupi
informasi kepada masyarakat.
B.      Membangun Kerjasama Tim
Mengapa membangun kerja sama itu penting? Dalam bekerja di suatu instansi atau
perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar departemen untuk mencapai target
secara keseluruhan. Hal ini bisa terjadi dengan membangun kerja sama. Disamping itu, pada
tingkatan individual, kerja sama penting sebagai wadah yang berguna untuk memperdalam
keahlian interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau berinteraksi dengan
sesama kolega atau dengan atasan. Dibalik itu, juga bermanfaat bagi perkembangan setiap
individu karena dapat saling bertukar ide dan memberikan umpan balik dalam proses
pengerjaan tugas bersama.

Membangunkan kerja sama dalam tim yang solid dan efektif kadang merupakan tantangan,
akan tetapi hal tersebut bisa diwujudkan dengan beberapa langkah dibawah ini.

1.       Membangun kepercayaan dan saling menghormati


Sebaiknya sebuah tim didirikan berdasarkan kepercayaan antar sesama yang kuat. Disamping
itu setiap anggota tim akan lebih baik lagi jika saling menghormati posisi-posisi masing-
masing. Mengapa? Dengan kuatnya saling rasa percaya dan saling menghormati maka akan
mempermudah bekerja sama dengan sesama dan pemimpin dapat mendelegasikan tugas-
tugas yang dapat dikerjakan oleh anggota timnya dengan baik.
2.       Mengatur ekspektasi bersama
Tentu setiap orang mempunyai semangat pencapaian karir yang berbeda, maka akan lebih baik menyelaraskan ekspektasi dalam
tim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa yang mereka harapkan dari setiap kegiatan bekerja sama dalam tim. Tentunya tak
hanya mengatur ekspektasi saja, tetapi juga berusaha secara bersama-sama  memenuhinya.

3.       Pemimpin tim yang dapat memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
Hal ini penting untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka, jujur dan saling menghormati. Setiap anggota tim berhak
untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran, opini, bahkan hingga solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui
kelompok. Mereka juga terbuka untuk mendengar dan didengarkan untuk memahami masing-masing buah pikiran. Selain itu,
suasana keterbukaan dimana anggota tim  juga dapat mengajukan sejumlah pertanyaan untuk klarifikasi ide-ide yang
dilemparkan. Hal ini justru lebih baik dibandingkan sikap mematahkan setiap ide yang muncul ke permukaan.

4.       Menanamkan sikap saling memiliki dalam kelompok (Sense of belonging)


Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas mengenai tujuan grup akan memiliki komitmen akan
tindakan dan aksi tim. Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota tim menghabiskan waktu bersama
mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada tim secara bersama. Selain itu, pemimpin tim sebaiknya mengikut
sertakan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerja sama tim bersama.

5.       Melihat sisi positif dari perbedaan pendapat


Perbedaan mendasar dari bekerja sama dengan bekerja sendiri adalah jumlah kepala yang menuangkan ide ke dalam pekerjaan.
Perbedaan pendapat merupakan dua sisi pada koin, dapat dipandang sebagai hambatan atau sebagai manfaat. Sebaiknya kita
memasang kacamata positif dalam memandang suatu fenomena dalam berinteraksi dengan sejumlah orang, hal ini berarti bahwa
ada sudut pandang lain yang bisa dianggap sebagai kesempatan yang bisa ditelusuri dan digunakan untuk kepentingan badan.
C.  Penyelesaian Masalah Keteknikan

Pendekatan penyelesaian masalah teknik perlu dilakukan dengan cara yang bertahap dan berurutan. Langkah-langkah awal bersifat
kualitatif dan umum, dan langkah-langkah berikutnya lebih bersifat kuantitatif dan spesifik. Langkah-langkah penyelesaian masalah
adalah:

1.        Identifikasi Masalah


Agar masalah dapat diselesaikan, pertama-tama perlu diidentifikasi terlebih dahulu apa sebenarnya esensi dari masalah tersebut, agar
langkah berikutnya tepat.

2.        Sintesis
Sintesis adalah tahap proses kreatif dimana bagian-bagian masalah yang terpecah dibentuk menjadi kesatuan yang menyeluruh. Disini
kreativitas sangat penting.

3.       Analisis
Analisis adalah tahap dimana kesatuan itu dipecah kembali menjadi bagian-bagiannya. Kebanyakan edukasi teknik akan fokus pada tahap
ini. Kunci dari analisis adalah menerjemahkan problem fisik tersebut menjadil sebuah model matematika. Analisis menggunakan logika
untuk membedakan fakta dari opini, mendeteksi kesalahan, membuat keputusan yang berdasarkan bukti, menyeleksi informasi yang
relevan, mengidentifikasi kekosongan dari informasi, dan mengenali hubungan antar bagian.

4.        Aplikasi
Aplikasi adalah proses dimana informasi yang cocok dan akurat didentifikasi untuk penerapan pada permasalahan yang hendak
dipecahkan.

5.        Komprehensi
Komprehensi yaitu tahap dimana teori yang sesuai dan data yang berhasil dikumpulkan disatukan dalam sebuah rumus komprehensif yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Jika pada tahap 5 masalah masih belum selesai, maka kita dapat kembali pada tahap ke tahap sintesis, dan mencoba lagi.
D. Pengelolaan Konflik

Pengelolaan konflik dibagi menjadi beberapa metode, yaitu :

1.       Metode Stimulasi Konflik


Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan kegiatan kerja
kelompok. Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif. Ciri-ciri
pada situasi seperti ini adalah:
a)      Kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang orang bekerja lebih baik diabaikan,
b)      Para anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan kerja

Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan kegiatan kerja
kelompok. Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif. Ciri-ciri
pada Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan kegiatan
kerja kelompok. Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif,
Sehingga Manajer dari kelompok ini perlu merangsang timbulnya persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek
penggemblengan.

Metode ini dapat dilakukan dengan cara:


1)      Memasukan atau menempatkan orang luar kedalam kelompok
2)      Penyusunan kembali organisasi
3)      Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
4)      Pemilihan manajer yang tepat
5)      Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
2.       Metode Pengurangan Konflik
Metode ini menekan terjadinya antagonisme yang ditimbulkan oleh konflik, lebih sering mengelola konflik dengan
“pendinginan suasana” tetapi tidak menangani masalah yang semula menimbulkan konflik. Hal ini dapat dilakukan dengan:
a)      Pendekatan efektif pertama mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima
kedua kelompok.
b)      Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama.

3.       Metode Penyelesaian Konflik


Metode penyelesaian konflik secara langsung mempengaruhi pihak pihak yang bertentangan. Metoda yang digunakan
mencakup perubahan dalam struktur organisasi, mekanisme koordinasi,dan sebagainya. Ada tiga metoda dalam menyelesaikan
konflik,yaitu:

1)      Dominasi dan penekanan.


Dapat dilakukan dengan cara;
a) Kekerasan (forcing) : bersifat penenkanan otokratik
b) Penenangan (smoothing) : cara diplomatis
c) Penghindaran (avoidance) : menghindar untuk mengambil posisi yang tegas
d) Aturan Mayoritas (Majority rule) : melakukan pemungutan suara (voting)

2)      Kompromi
Mencari jalan tengah cara ini dapat dilakukan dengan;
a) Pemisahan (separation) : pihak yang bertentangan dipisahkan sampai ada persetujuan
b) Arbitrasi (perwasitan) : pihak ketiga dimintai pendapat,kembali pada peraturan yang berlaku
c) Penyuapan (bribing): salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesaian konflik.
E. Seni Negoisasi
Masalahnya negosiasi tidaklah mudah, kegagalan negosiasi dapat menghasilkan kerugian dan membuat
reputasi bisnis Anda menjadi buruk. Jadi, Anda harus terus berlatih agar dapat menjadi negosiator yang baik.
Jika Anda berminat untuk terus mengasahnya, maka simak 5 (lima) langkah menguasai seni negosiasi berikut
ini:

1.       Membangun Suatu Hubungan


Negosiator yang bijak akan membangun hubungan sebelum melanjutkan lebih jauh. Dengan memiliki
hubungan yang baik, maka akan muncul perasaan terhadap orang lain, begitupula sebaliknya. Meskipun sering
diabaikan, namun “perasaan” merupakan bagian penting dari negosiasi. Jadi, selalu terbuka dan tulus. Karena
kejujuran, integritas, dan martabat adalah kualitas yang jelas dan fondasi untuk suatu negosiasi.

Anda akan memiliki posisi terbaik untuk bernegosiasi ketika pihak lain menghormati Anda, tidak hanya
sebagai pebisnis, tetapi sebagai individu. Kepercayaan yang diperoleh melalui rasa hormat itu adalah kunci
menuju negosiasi yang berhasil.

2.       Pilih Madu Dibandingkan Cuka


Anda akan lebih baik menjadi madu yang manis dibandingkan cuka yang masam. Namun, pastikan Anda
adalah madu yang asli. Jangan pernah sekalipun meremehkan kemampuan orang lain untuk menilai Anda dan
melihat siapa diri Anda sebenarnya. Hindari sifat buruk, seperti: manipulatif, tidak jujur dan tertutup. Cepat
atau lambat sifat-sifat seperti itu akan mudah terbaca oleh rekan Anda tersebut.
3.       Fokus pada ‘Win-win Solution’
Anda adalah negosiator yang buruk apabila hanya memikirkan kentungan sendiri dan tidak
mempedulikan pihak lain. Ketika bernegosiasi ketahuilah keinginan dan kebutuhan kedua belah
pihak. Kemudian, pikirkan jalan terbaik agar keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.

Negosiasi bukanlah hanya tentang kalah dan menang. Pikiran hitam dan putih (kalah-menang)
hanya akan menghasilkan pemikiran yang terbatas, padahal Anda harus memiliki pemikiran
yang kreatif dalam bernegosiasi.

4.       Tunjukan Kedewasaan Anda


Setiap orang pasti memiliki sikap kekanakan-kanakan yang dapat muncul karena keadaan.
Transaksi bisnis tingkat tinggi sekalipun dapat gagal apabila seseorang di meja mulai berpikir
kekanak-kanakan dan menghasut perilaku tersebut pada yang lainnya. Ketika Anda melihat ini
terjadi, ingatlah bahwa semua orang dapat tidak seimbang.

Disini Anda harus tetap stabil. Tunjukan bahwa Anda adalah orang dewasa dan tidak terbawa
panas oleh keadaan. Dengan tetap memiliki pikiran yang jernih, Anda dapat membantu orang
lain agar kembali seimbang. Jangan langsung mendebat, sabaliknya coba untuk memahami dan
cari jalan terbaik yang membawa pada kedamaian.
5.       Ikuti Irama dalam Bernegosiasi
Selalu ingat bahwa ada irama untuk segala hal. Disini Anda tidak
dapat memaksa dan terburu-buru. Seringkali, yang terbaik
adalah tidak mengatakan apa-apa atau diam. Beri diri Anda dan
orang lain waktu dan ruang untuk merenungkan semua yang
telah dikatakan.

Jangan terburu-buru. Cobalah untuk merasakan irama alami


dari semua orang yang ada di meja, termasuk diri Anda sendiri.
Keputusan yang diambil terburu-buru dapat menghasilkan
kekecewaan dikemudian hari, maka pikirkanlah terlebih dahulu
baik dan buruk, serta dampaknya untuk Anda dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER MATERI :
https://www.google.co.id/amp/s/mjauharefendi.wordpress.com/2016/0
6/24/kepentingan-publik/amp/

https://www.sepulsa.com/blog/langkah-membangun-kerja-sama-
dalam-tim-yang-efektif

https://www.google.co.id/amp/s/spitod.wordpress.com/2007/10/01/pen
dekatan-penyelesaian-masalah/amp/

http://mengelolakonflik-haribasuki.blogspot.com/2010/03/mengelola-
konflik.html?m=1

https://blog.hellobill.id/5-langkah-menguasai-seni-negosiasi/

Anda mungkin juga menyukai