Sasaran:
1. Memastikan kesiapan peralatan/perlengkapan.
2. Memastikan tingkat kemampuan dari perlengkapan tercapi.
3. Mengawasi tingkat kemunduran/kemorosotan dari perlengkapan.
4. Kombinasi dari point 1 sd 3 dengan biaya optimum.
Ad1. Down-time
Selama periode tertentu sebuah fasilitas tidak siap untuk digunakan,atau sebuah fasilitas tidak
siap digunakan sementara menunggu perawatan. Peralatan Mchienery tidak selalu membutuhkan
pengurangan”down-time”,tetapi berusaha meminimalkan down-time dari peralatan yang penting2
Ad2. Down-time
Untuk mencapai tingkat kemampuan dari suatu perlengkapan harus dipertimbangkan dengan
matang,karena dalam beberapa kasus,untuk peningkatan juga terjadi biaya perawatan dengan
demikian down-time juga meningkat. Sebagai contoh,pembersihan bagian bawah kapal dan
pengecatan ,memerlukan biaya yang tinggi dan down-time yang tinggi,dan jika tidak sering
diadakan perawatan bagian bawah kapal, maka kecepatan kapal akan menurun
Dasar Kebijakan Maintenance
Maintenance adalah mengembalikan ke standar yang layak/diakui dari suatu fasilitas atau
perlengkapan
Maintenance lawannya Replacement
Perawatan Pencegahan tujuannya untuk menghindari kerusakan atau kemacetan melalui; inspeksi,
servis, pemeriksaan detail dan jika memungkinkan penggantian component dari suatu peralatan.
Perawatan tergantung dari besarnya perawatan dan tipe perawatan,perawatan selama kapal
berlayar atau perawatan pada saat kapal berhenti (shut down maintenance).
Jika terjadi perawatan SHUT DOWN harus berusaha meminimalkan biaya down time; misalnya
perawatan pencegahan kerusakan mesin ketika kapal di pelabuhan dan untuk alat bongkar muat ketika
kapal dilaut bebas.
Pengambilan Keputusan :
Suatu masalah keputusan memiliki suatu lingkup yang berbeda dengan masalah lainnya.
Perbedaan ini menonjol terutama karena adanya batas yang tidak terhubungkan antara harapan
dan kenyataan dimana yang pertama dinyatakan dalam bentuk keputusan yang dipilih sedangkan
yang kedua dinyatakan dalam bentuk hasil yang diperoleh. Yang pertama dalam lingkup
pengendalian kita, yang kedua diluar kemampuan kita untuk mengaturnya.
Mengkaji pengambilan keputusan secara sitematik maka secara descriptif urutannya sbb;
1. Lingkungan
2. Kemampuan manusia
3. Intuisi