Anda di halaman 1dari 137

PEMELIHARAAN

ASSET
- Pemahaman Pemeliharaan
- Work Planning & Schedulling
- Optimasi Pemeliharaan (RCM)

B.1.1.1.xxx.3

PUSDIKLAT 2017
PEMELIHARAAN ASSET

Referensi :

www.pln.co.id |
01 | Pemahaman
Pemeliharaan
2.1 | Pemahaman Pemeliharaan

Setelah mengikuti Pembelajaran pada Sub-Bab ini, peserta


diharapkan memiliki pemahaman tentang :

• Pengertian Pemeliharaan
• Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan
• Jenis Pendekatan Pemeliharaan
• Penggunaan CMMS / EAM
• Ukuran Kinerja Pemeliharaan

www.pln.co.id |
PEMELIHARAAN SEBAGAI BAGIAN
PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Poor Implementation on High Maturity on


Asset Management Asset Management
Maintenance : sumberdaya
yang berkontribusi untuk
mencapai tujuan profit
www.pln.co.id |
PEMELIHARAAN dan PERUBAHAN

• PEMELIHARAAN dilakukan untuk mengantisipasi PERUBAHAN

• PERUBAHAN apa? Kondisi peralatan…perkembangan teknologi…


perubahan pola pikir dan organisasi

www.pln.co.id |
EQUIPMENT PERFORMANCE

• PEMELIHARAAN dilakukan untuk mengantisipasi WAKTU


www.pln.co.id |
ASSET PERFORMANCE

Performance Asset/Sistem Asset


tergantung 3 faktor :

1. Inherent Reliability –bagaimana


asset tersebut di-desain andal
2. Operating Environment –
bagaimana asset dioperasikan
3. Maintenance Plan –bagaimana
asset tersebut akan di-maintain

Sumber : Maintenance & Reliability Best Practices, Ramesh


Gulati

www.pln.co.id |
PEMELIHARAAN ASSET

• Pemeliharaan  menjaga asset


pembangkit dalam kondisi kerja yg
baik (full productive capacity)

• Fungsi Pemeliharaan meliputi


pemeliharaan dan perbaikan

• Asal kata pemeliharaan/maintenance,


to maintain yang berarti :
Memelihara, Merawat, Menjaga,
Memperbaiki
Apa yang di-maintain?
• Mesin/peralatan : supaya tidak rusak (handal, reliable)
• Performance (kualitas, kuantitas, efisiensi) : memenuhi kriteria
• Aspek keselamatan : supaya tidak membahayakan personil
• Aspek lingkungan : supaya tidak mencemari lingkungan
www.pln.co.id |
DEFINISI PEMELIHARAAN

British Standard Glossary of Terms (3811:1993) mendefinisikan MAINTENANCE


sebagai :

“Kombinasi dari semua tindakan teknis dan administratif, termasuk


tindakan pengawasan, untuk mempertahankan kondisi sebuah asset
dalam -atau mengembalikannya ke kondisi dimana asset tersebut
dapat melakukan fungsi yang diperlukan.”

“Pemeliharaan adalah seperangkat kegiatan yang diselenggarakan


dan dilakukan untuk menjaga asset dalam kondisi operasional terbaik
dengan biaya minimum.”

www.pln.co.id |
URGENSI PEMELIHARAAN

JIKA TANPA STRATEGI/PROGRAM PEMELIHARAAN :

• Terjadi kerusakan peralatan  kehilangan kesempatan produksi


• Kerusakan peralatan  biaya perbaikan (korektif) yang mahal
• Kerusakan peralatan bisa terjadi berulang-ulang
• Jadwal pemeliharaan terduplikasi untuk peralatan yang sejenis
• Tidak ada standar pemeliharaan atau best practices

Strategi pemeliharaan yang baik dapat mengatasi gejala ini, dan meningkatkan
proses operasi dan menurunkan biaya

www.pln.co.id |
BIAYA PEMELIHARAAN

• MWh siap jual = 1.660.137 MWh ; Total Biaya Har = 157.161.887.000


• Hasil Penjualan = 1.660.137 MWh x 1000 x 600 Rp/KWh
= Rp 996.082.200.000
• Prosentase biaya = (157.16 / 996.08) x 100 %
= 15,78 %
www.pln.co.id |
TUJUAN PEMELIHARAAN

PLANT
Maximising Reduce
Production M Breakdowns & Downtime
A
Minimising I Equipment
Energy Usage N Historical Data (Accurate)
T
Optimising E Improving
Useful Life of Equipment Equipment Efficiency
N
A
Providing Budgetary Improving Inventory
Control (Maint Costing)
N Control (Reduce Stock)
C
Optimising Resources
E Implementing Cost
Utilisation Reduction

www.pln.co.id |
HIERARKI JENIS PEMELIHARAAN

www.pln.co.id |
JENIS PEMELIHARAAN

• Run to Failure Maintenance (RTF)


• Preventive Maintenance (PM)
• Corrective Maintenance (CM)
• Predictive Maintenance (PdM)
• ProActive / Improvement Maintenance (PaM / IM)

Referensi : British Standard Glossary of Terms (3811:1993)

www.pln.co.id |
JENIS PEMELIHARAAN – RTF

Merupakan jenis pemeliharaan tertua, meliputi aktivitas perbaikan,


penggantian, atau pengembalian performa mesin setelah kerusakan
terjadi (tidak ada tindakan apapun sebelum terjadi kegagalan pada
peralatan). Disebut juga Reactive Maintenance

The philosophy is Cocok diterapkan untuk peralatan tidak penting


“just let it break”
dan berharga murah & mudah didapat, tidak
berdampak langsung pada produksi.

Contoh : Bola Lampu, Relay, Kontaktor,


Transmitter, Roller Idler Belt Conveyor dsb …

www.pln.co.id |
JENIS PEMELIHARAAN – RTF

KELEMAHAN UTAMA :
Sulit Direncanakan dan ada Risiko Kerusakan Sekunder

Kelebihan :
 Biaya pelaksanaan rendah dan Penggunaan personil sedikit
 Mesin tidak dirawat secara berlebihan

Kekurangan:
 Tidak ada persiapan terhadap terjadinya kerusakan mesin
(downtime) karena terjadinya mendadak.
 Kerusakan akan menyebar ke komponen lain (kerusakan
sekunder) dan bisa terjadi kerusakan fatal (catastrophic)
 Kerugian produksi besar
 Potensi overtime penggunaan pekerja (in-efisien)

www.pln.co.id |
RISIKO PEMELIHARAAN JENIS RTF

Perusahaan yang hanya menerapkan strategi pemeliharaan reaktif


akan mengalami :
 Waktu stop (downtime) yang mahal. Peralatan rusak tanpa tanda-
tanda awal, sehingga operasi pembangkit akan terhenti sampai alat
pengganti datang, menyebabkan kehilangan pendapatan
 Biaya pemeliharaan lebih tinggi. Kerusakan yang tidak terduga akan
menaikkan biaya upah pekerja (overtime), demikian juga biaya untuk
mempercepat pengiriman alat pengganti
 Bahaya keselamatan (Safety hazards). Kerusakan tanpa peringatan
awal bisa menyebabkan masalah keselamatan pada alat yang rusak
bahkan peralatan lain dapat terganggu

www.pln.co.id |
PREVENTIVE MAINTENANCE – PM

Satu paket aktivitas yang dilakukan pada peralatan, mesin, dan sistem
sebelum terjadi kerusakan, untuk melindungi, mencegah, atau
mengeliminasi terjadinya degradasi selama beroperasi.

The philosophy is • Dikenal juga sebagai Calendar-based


“fix it before break” Maintenance
• Diterapkan pada peralatan yang kerusakan
menyebabkan lossess serius
• Bertujuan mencegah terjadinya breakdown
• PM Basics : pembersihan, pelumasan,
pengencangan dan inspeksi,

www.pln.co.id |
PREVENTIVE MAINTENANCE – PM

• Menggunakan teori : umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya


kegagalan akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin
(peluang kegagalan meningkat terhadap waktu)

• Kegiatan perawatan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya

www.pln.co.id |
PENENTUAN PM

Optimum Frequency/Interval untuk PM ditentukan berdasar :


• Manufacturer recommendations (manual book)
• Design and operation considerations
• Failure and Corrective Maintenance (CM) history
• Industry history (Best Practices)
• Regulatory requirements (Inspection)
• Planned outages
• Other tasks scheduled on the same component
• Ability to gain access to the component
• Operator capability
• PdM monitoring activity
• Environment

www.pln.co.id |
JENIS JENIS KEGIATAN PM

www.pln.co.id |
KELEBIHAN – KEKURANGAN : PM

Kelebihan:
 Cost effective, karena perawatan dilakukan pada waktu yang sudah
ditentukan dan dipersiapkan.
 Kegagalan mesin yang tidak terduga dapat dikurangi (kerusakan fatal
dapat dikurangi)
 Terganggunya jalan produksi bisa dikurangi.
 Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen
cadangan dan biaya.

Kekurangan:
 Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu
sebenarnya tidak mengalami masalah sama sekali.
 Tindakan perawatan seringkali menambah masalah daripada
menguranginya.
 Masih terjadi unscheduled breakdowns.

www.pln.co.id |
INSPECTION

Inspeksi

• Memastikan performansi peralatan sesuai perancangan


• Mengevaluasi semua komponen terhadap masalah yang potensial
menimbulkan kerusakan
• Mengidentifikasi komponen yang dapat menyebabkan kerusakan dan
mengestimasi waktu sampai kerusakan terjadi.
Contoh: dinding pressure vessel mengalami penipisan selama
dioperasikan.

Mengapa inspeksi?
• Karena tuntutan peraturan : Pressure vessel harus di-inspeksi secara
berkala sesuai dengan peraturan pemerintah tentang keselamatan kerja.
• Karena mesin tidak dilengkapi dengan cadangan dan beresiko terhadap
keberlangsungan proses produksi.
• Pada peralatan yang sedang rusak

www.pln.co.id |
PERIODIC INSPECTION

UNIT 6,000 8,000 12,000 16,000 18,000 24,000 30,000 50,000 >100,000
PLTU - - SI - - SI - MO
GT - MI - MI - MI MO - LTE
PLTG - CI - HGPI - CI MO -
PLTD TO - SO - SO MO - -
ST - - SI - - SI - MO
Note:
MI = MINOR INSPECTION
MO = MAYOR OVERHAUL
TO = TOP OVER HAUL
SO = SEMI OVERHAUL
CI = COMBUSTION INSPECTION
HGPI = HOT GAS PATH INSPECTION
LTE = LIFE TIME EXTENSION

www.pln.co.id |
CORRECTIVE MAINTENANCE – CM

Pemeliharaan yang dilaksanakan setelah kerusakan diketahui


dimaksudkan untuk membawa peralatan menuju kondisi dimana
peralatan tersebut dapat menjalankan fungsi yang diinginkan.

The philosophy is
CM vs RTF
“fix it after break” CM terencana dan secara rutin
dilaksanakan
CM vs PM
CM kerusakan harus terjadi sebelum
langkah perbaikan dilakukan
www.pln.co.id |
CORRECTIVE MAINTENANCE – CM

• CM disebut juga Repair Maintenance; dilakukan untuk memperbaiki dan


membuat asset berfungsi kembali setelah gagal / berhenti bekerja

• Kerugian secara fungsional, -parsial maupun total, dapat mengakibatkan


kerusakan peralatan, mengurangi kecepatan produksi, mengurangi
output dan menyebabkan kondisi tidak aman (unsafe condition)

• Corrective Maintenance dapat diklasifikasikan menjadi :


- Schedulled CM
- Major Repair / Project
- Reactive

www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

• PdM bentuk ativitas dalam mendeteksi perubahan fisik dari


peralatan (gejala kerusakan) untuk menentukan pemeliharaan
yang tepat sehingga dapat memaksimalkan waktu operasi
peralatan tanpa meningkatkan risiko kerusakan.

The philosophy is • Tergantung kondisi peralatan, bukan


if it ain’t broken, Interval Waktu.
• Kesuksesan PdM sangat ditentukan
don’t fix it” kelengkapan alat dan ketepatan
interpretasi data

www.pln.co.id |
KONSEP PdM

• Upaya mengevaluasi kondisi aset  melakukan pemantauan berkala


• Tujuan akhir : mengidentifikasi Proaktif Maintenace (tindakan yang akan
dilakukan pada titik -dijadwalkan dalam waktu dan biaya yang paling efektif,
sebelum aset mengalami kegagalan
www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

PdM vs PM
PdM : waktu kerusakan ditentukan berdasar monitoring kondisi aktual
PM : waktu rata-rata kerusakan tergantung pada statistik lifetime industri

www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

• PdM dilakukan saat asset beroperasi, meminimalkan gangguan siste

• Menghasilkan penghematan biaya dan kendalan sistem lebih tinggi

www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

1. Infrared (IR) Thermography

2. Tribologi

3. Acoustic / Ultrasonic Analysis

4. Vibration Analysis

5. Motor Current Signature Analysis (MCSA)

6. Shock Pulse Method (SPM)

7. Partial Discharge (PD) & Corona Detection

8. Operational Performance Trending (Temp, Press, Level, Flow)

www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

www.pln.co.id |
PREDICTIVE MAINTENANCE – PdM

Kelebihan:
 Meningkatkan umur operasi komponen/peralatan
 Memungkinkan untuk dilakukan tindakan preemptive corrective
 Kerusakan mesin (downtime) yang tidak terduga dapat dikurangi.
 Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan jadi penumpukan stok
komponen bisa lebih dikurangi.
 Kualitas produksi yang lebih baik
 Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan.
 Menurunkan biaya untuk suku cadang dan tenaga kerja
 Meningkatkan keselamatan pekerja dan lingkungan kerja
 Meningkatkan moral pekerja

Kelemahan:
 Biaya yang tinggi (peralatan PdM dan tenaga ahli)
 Tidak ada kepastian apakah umur mesin bisa lebih panjang.
 Potensi saving tidak dapat langsung dilihat oleh management

www.pln.co.id |
IMPLEMENTASI PdM

1. Mengidentifikasi peralatan yang akan dimonitor


• Membuat criticality ranking ( MPI )

2. Memilih teknologi PdM yang tepat


• Membuat Equipment and Technology Matrix ( E & T Matrix )
• Membuat jadwal dan route monitoring

3. Mengembangkan SDM yang kompeten untuk melaksanakan PdM


• Melakukan training dan sertifikasi untuk analis
• Mengadakan Peer Group Discussion untuk PdM

www.pln.co.id |
ProActive / IMPROVEMENT MAINTENANCE

PdM online tidak bisa mengidentifikasi penyebab utama kerusakan, muncul


strategi pemeliharaan proactive / improvement maintenance
Tipe pemeliharaan ini dibagi menjadi :

1. Design-out maintenance
• aktivitas untuk mengeliminasi sebab pemeliharaan, penyederhanaan
pemeliharaan, atau meningkatkan performa peralatan (dari sudut
pandang pemeliharaan) dengan melakukan redesain mesin dan
fasilitasnya yang rentan terhadap gangguan, dan pekerjaan perbaikan
atau penggantian memerlukan biaya yang sangat mahal
2. Engineering services
• termasuk di dalamnya pembangunan, modifikasi, pemindahan,
pemasanganm dan penataan ulang fasilitas.
3. Shutdown improvement maintenance
• salah satu tipe improvement maintenance yang dilaksanakan saat line
produksi stop total.

www.pln.co.id |
MAINTENANCE EVOLUTION

www.pln.co.id |
MAINTENANCE ANALYSIS PROCESS

www.pln.co.id |
MAINTENANCE TOOLS : CMMS / EAMs

CMMS  jenis perangkat lunak manajemen yang melakukan fungsi serta


mendukung manajemen dan pelacakan akitivitas O&M Pembangkit

CMMS DALAM
ARTI SEMPIT

Maintenance Inventory Procurement


Management Management CMMS

Project Time Keeping Core EAMS


Management Financial

Human Payroll
Resources
CMMS DALAM
ARTI LUAS
ERP MRP
Catatan: Dikembangkan dari Campbel

www.pln.co.id |
MAINTENANCE TOOLS : CMMS / EAMs

The Need of a CMMS Today


1) The Safety Factor – Sistem pemeliharaan yang digunakan mempengaruhi
tingkat kredibilitas pengelola sebuah fasilitas

2) The ISO Factor – Seluruh perusahaan besar saat ini sudah menerapkan
standar ISO. Sistem manajemen pemeliharaan mengacu pada ISO 9002 &
ISO 55000/1 (d/h PAS-55)

3) The Productivity Factor - Dalam upaya untuk memiliki keunggulan atas


pesaing mereka, banyak perusahaan yang beralih ke arah TQM (Total
Quality Management) dimana TPM (Total Productive Maintenance) sebagai
salah satu program utama. Salah satu elemen kunci dalam TPM adalah
sistem pemeliharaan terintegrasi, dengan fokus utama pada CBM

4) The Cost Factor - Hasil program manajemen pemeliharaan yang efektif


adalah penghematan waktu pemeliharaan dan biaya, serta meningkatkan
produktivitas

www.pln.co.id |
Sumber : Asset Management Excellence, John. S. Mitchell
MANFAAT CMMS : Best Practices

Dari hasil penelitian A.T. Kearney’s and Industry (2011), penggunaan


CMMS di Pembangkit rata-rata memberi dampak :

• 28.3% - meningkatkan produktivitas pemeliharaan


• 20.1% - menurunkan downtime equipment
• 19.4% - menghemat biaya material lebih rendah
• 17.8% - menurunkan angka perputaran inventory
• 14.5 bulan – rata rata periode Payback Time

www.pln.co.id |
FITUR APLIKASI CMMS

 AR Asset Register  P Purchasing


 JS Job Scheduling  B Budgeting
 SDP Shutdown Planning  C Costing
 PH Plant History  S Stores
 CBM Condition Based Maint.  FA Fault Analysis
 PP Plant Performance  G Graphics
 DBM Database Manag.  CT Communication

www.pln.co.id |
CMMS SOFTWARE

www.pln.co.id |
CMMS MAXIMO

• CMMS MAXIMO : sebuah ‘Enterprise Asset Management’ system, dengan


fungsi utama melacak ‘whole life’ asset cost : meningkatkan availability dan
utulisasi, menurunkan capital & operational cost, meningkatkan ROA

www.pln.co.id |
MAXIMO START PAGE

The Start Center  configurable page (Dashboard), memungkinkan membuat


quick access menuju tools dan KPIs yang sering digunakan/dipantau

The Start Center dapat


dikonfigurasi sesuai
kebutuhan :
•Bulletin Board
•Quick Insert
•Favorite Applications
•Inbox/Assignments
•KPI Graph
•KPI List
•Result Set

www.pln.co.id |
MAXIMO CAPABILITY
• Asset Management
• Facilities, Operations, IT, Fleet
• Assets, Locations, Failure Reporting, Condition
Monitoring, Meters
• Work Management
• Preventive, Corrective, Projects, Emergency, Safety
Plans
• Work Hierarchies, Planning, Status, Assignments,
Actual Metrics
• Procurement Management
• PR’s, PO’s, Receipts, Invoices
• Materials Management
• Items, Storerooms, Inventory, Reorder, Issues,
MAXIMO ASSET
MANAGEMENT
Returns
• Contract Management
• Master, Purchase, Warranty, Lease/Rental, Labor Rate
• Service Management
• Self Service Requests & Status
• Platform for asset owners, asset managers and
service providers
• Next Generation Architecture
• J2EE Platform
• Standards-based
• Service Oriented Architecture (SOA)

www.pln.co.id |
MAXIMO MODULES

www.pln.co.id |
MAXIMO MODULES

www.pln.co.id |
MAXIMO MODULES
MANAGE EQUIPMENT
Maintenance effectiveness
Strategy/policies Analysis Asset Performance

GL codes, companies,
timesheets, labour,
contracts, qualifications,
• Follow-on work EXECUTE purchase orders, technical
PMs • Work program documents
WORK
Condition HR
Monitoring MANAGE
(meters) WORK Work orders,
Project, Schedule, FinancialsPayroll
PROGRAM Budget

Capital
projects DMS
MANAGE
PLANNED WORK Connections RESOURCES
• Logistics
Cost Recovery • Replenishment
Job Plans
Safety Plans
Emergency
Routes
CUE Library
UNPLANNED WORK Inventory
Services Labour

www.pln.co.id |
KPI MANAGER

Key Performance
Indicators (KPIs) dapat
digunakan secara custom
untuk melacak critical
performance variables
sepanjang waktu/periode
tertentu

www.pln.co.id |
LEADING KPI – MAINTENANCE PRACTICES

Cost

No Defects

MTBF & MTTR

Rework

Scheduled Compliance

% of Planned Work

PM/PdM Compliance

www.pln.co.id |
Managing Performance : Customer Need

Lagging KPIs

Leading KPIs

Lagging KPIs

Leading KPIs Leading KPIs Leading KPIs

www.pln.co.id |
LEADING & LAGGING KPI’s

www.pln.co.id |
MATRICS LEADING & LAGGING KPI’s

Leading KPI Key Performance Indicator World Class Target Level Lagging KPI

Total Cost
1 Cost Maintenance Cost Flat or decreasing

Total Cost/ RAV


2 Cost Maintenance Cost / RAV 2 - 3%

Maintenance Cost / RAV


3 Cost Maintenance Material Cost / RAV .25-.75%

Total Cost per Unit Output


5 Cost Maintenance Cost per Unit Output Context specific

Total Cost per Sales


6 Cost Maintenance Cost / Total Sales 6 - 8%

Maintenance Cost
7 Reliability Mean Time Between Failure (MTBF) Context specific

Maintenance Cost
8 Reliability Failure Frequency Context specific

% of Assets with No ID Defect Maintenance Cost - Capacity


17 Reliability 95%

Total Cost per Unit Output


9 Production Production Efficiency 99%

www.pln.co.id |
KPI MANAGER : KINERJA PEMELIHARAAN

• Kontrak Manajemen/Kinerja Pembangkit, availability adalah poin


utama dengan bobot nilai yang tinggi
• 2 Faktor utama penentu ketersediaan/availability pembangkit :
1. Reliability (keandalan)  MTBF
2. Maintainability (kecepatan pemeliharaan)  MTTR

www.pln.co.id |
KINERJA PEMELIHARAAN

 MTBF : Mean Time Between Failure, yaitu waktu rata-rata peralatan rusak
s/d rusak lagi (diharapkan MTBF semakin panjang)

 MTTR : Mean Time To Repair (Equipment Down Time), yaitu waktu rata2
memperbaiki kerusakan (diharapkan MTTR makin pendek)

www.pln.co.id |
KINERJA PEMELIHARAAN

 Karena MTBF biasanya >>> MTTR, maka dapat diperkirakan, bahwa


nilai Downtime = MTTR / MTBF
 MTBF menunjukkan perhitungan aspek Reliability (Keandalan Sistem)
 MTTR menunjukkan perhitungan aspek Availability (kecepatan)

www.pln.co.id |
KINERJA UNGGUL PEMELIHARAAN

• Maintenance Excellence : world class performance

• World Class Maintenance bukan hanya Maintenance Practices, namun


merupakan Process Journey, optimasi Semua Sumber Daya

www.pln.co.id |
KINERJA UNGGUL PEMELIHARAAN

Lakukan assesmen Maturity Level (Kinerja Proses dan Hasil)

Dikutip dari:
Asset Management
Excelence
By John D.Campbel
Page - 33

www.pln.co.id |
WORLD CLASS PERFORMANCE

• Maintenance schedule compliance > 90 %


• Maintenance overtime < 5 %
• Maintenance direct/work order > 75 %
• Planned maintenance work > 90 %
• PM schedule compliance is 100 %
• The percentage of work covered by a work order is 100 %
• Work order actual hours / work order hours planned is 90-110 %
• Equipment availability EAF is at least 90 %
• Equipment productivity is at least 95 %
• Overall equipment effectiveness OEE is at least 77 %

World-Class Maintenance : being in Top 5 % of Certain Matrics

www.pln.co.id |
02 | Work Planning
and Scheduling
2.2 | Work Planning & Scheduling

Setelah mengikuti Pembelajaran pada Sub-Bab ini, peserta


diharapkan memiliki pemahaman tentang :

• Basic Workflow Proses kegiatan Planning & Schedulling


• Peranan Planning dan Scheduling
• Work classification & prioritization
• Planning Process
• Schedulling Process
• Pentingnya Backlog Management
• Shutdown & Turnaround Management

www.pln.co.id |
MAINTENANCE MANAGEMENT

RESOURCES
PEMELIHARAAN

TIPE PEKERJAAN
PEMELIHARAAN

PLANNED-
ROUTINE EMERGENCY
BACKLOG RELIEF

www.pln.co.id |
PENDAHULUAN

Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien  untuk memastikan


Plant Capacity yang sustainable, dengan biaya yang optimal (mengurangi
Maintenance Cost dan Operational Cost )

Trio persiapan : Planning, Coordination dan Schedulling  didukung


oleh CMMS dengan Cost Distribution & Work Measurement System

www.pln.co.id |
TUJUAN UTAMA PLANNING

Tujuan utama dari Work Planning & Controlling


untuk mengarahkan dan mengoptimasi aktivitas
pemeliharaan di pembangkitan supaya
perbaikan reliability dan availability dapat dicapai
dan selalu dipantau biaya operasinya.

Pemantauan dari tiga kinerja kunci ini adalah


sangat penting.

www.pln.co.id |
KONSEP PLANNING & SCHEDULING

Planning dan Scheduling  disiplin ilmu / pendekatan pemanfaatan


sumber daya pemeliharaan secara efektif dan untuk eksekusi maintenance
task (PM/CBM, CM) secara efisien.

Planning & Scheduling, umumnya mencakup :


• Identifikasi dan klarifikasi rencana pekerjaan
• Prioritisasi pekerjaan
• Pengembangan work sequence dan langkah penyelesaian task
• Identifikasi kebutuhan tools, material, dan manpower/skill sets
• Memastikan ketersediaan material dan assets sesuai jadwal
• Penjadwalan pekerjaan dengan persetujuan bagian Produksi
• Memastikan detail penyelesaian pekerjaan didokumentasikan CMMS

www.pln.co.id |
MAINTENANCE PROCESS
1 2 3
ROUTINE &
PLANNED
BACKLOG-RELIEF

URGENT
9 EMERGENCY 4

8 7 6 5

www.pln.co.id |
SIMPLE WORKFLOW CONCEPT

Simple Maintenance Wokflow Process terdiri dari :


• PM Work –pre planned (termasuk pekerjaan CBM/PdM)
• CM –new work (hasil dari aktivitas PM/CBM)
• CM –breakdown/emergency work (Reactive Maintenance)

www.pln.co.id |
WORK MANAGEMENT PROCESS

www.pln.co.id |
WORK MANAGEMENT PROCESS

www.pln.co.id |
PLANNING : How To Do The Job

• Planning dikembangkan dari program-program detail


untuk mencapai hasil akhir, seperti maintenance repair
atau rebuild
• Adalah persiapan yang matang atas pekerjaan spesifik
sehingga dapat dieksekusi secara efisien dan efektif
• Planning memastikan bahwa seluruh kebutuhan logistik
dikoordinasikan untuk fase eksekusi pekerjaan yang akan
dilakukan pada berikutnya

www.pln.co.id |
DEFINISI PLANNING

Planning : sebuah proses dari analisa detail yang menentukan


dan menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan, urutan
tasknya, metode yang digunakan, kebutuhan sumber daya
(termasuk skill, jumlah kru, manhours, parts, material, special
tools, dan peralatan, serta perkiraan biaya total)

Planning juga mencakup identifikasi safety precaution, required


permits, communication requirement, refference document
(seperti drawing dan wiring diagram)

Work measurement (setting of job duration & labor estimates)


dan aktifasi kebutuhan pengadaan merupakan bagian dari
proses planning

www.pln.co.id |
DEFINISI COORDINATION

Koordinasi meliputi seluruh upaya-upaya logistik untuk


memenuhi seluruh kebutuhan sumberdaya, sehingga pekerjaan
dapat dijadwalkan

Dipenuhi selaras dengan pengadaan, penerimaan, gudang,


operasi, enjiniring, pemeliharaan

Kemudian mereview semua pekerjaan yang siap dieksekusi dan


menyepakati pekerjaan paling penting untuk dilakukan pada
upcoming week – diberi pembatasan atas ketersediaan
sumberdaya dan kelayakan untuk membebaskan asset untuk
dilakukan pemeliharaan

www.pln.co.id |
DEFINISI SCHEDULING

Scheduling : proses tertulis dimana sumber daya orang dan


peralatan pendukung dialokasikan / ditetapkan untuk pekerjaan
spesifik pada waktu tertentu dimana Operasi dapat membuat
equipment atau tempat kerja dapat diakses

Schedule merepresentasikan apa ekspektasi organisasi atas


pemenuhan sumber daya pemeliharaan yang akan disediakan
dan dibayar selama minggu depan

Scheduling adalah “marketing arm” dari manajemen


pemeliharaan yang sukses, karena menghasilkan benefit awal
yang terlihat kepada internal customer

www.pln.co.id |
JOB PREPARATION

Planning, Coordination dan Scheduling  memiliki hubungan sangat


dekat dan biasanya dilakukan individu yang sama, namun sebenarnya
ketiganya merupakan aktivitas yang berbeda (kadang di-kompress)
Secara umum  1 jam Work Planning, hemat 1-3 jam Work Execution
Untuk menggeser pola Reactive  ProActive, setidaknya 80% pekerjaan
HAR harus di-Planning (Weekly Basis), dengan schedule compliance ≥ 90%

Ketiga aktivitas tersebut : planning,


coordination & scheduling disebut
sebagai “Job Preparation”

Di PLN, Job Preparation dilakukan


dalam WPC Management

www.pln.co.id |
BASIC CONCEPT

www.pln.co.id |
WPC

Overview

CLOSED ACTION –
OUT - ANALYZE
PLAN DO CHECK IMPROVEMENTwww.pln.co.id |
WPC : PLANNING PROCESS

Planning : proses analisa detail yang menentukan dan menjelaskan


pekerjaan yang akan dilakukan, urutan pekerjaan, metode yang digunakan
dalam suatu work package

• Lingkup yang jelas tentang pekerjaan yang dibutuhkan


• Perkiraan yang akurat tentang tenaga kerja yang dibutuhkan
• Prosedur detil untuk melakukan pekerjaan
• Daftar peralatan dan material yang dibutuhkan dipersiapkan di lokasi
kerja
• Lokasi parts / material yang dekat dengan area kerja yang disiapkan
dalam bentuk kit
• Semua ijin terkait

www.pln.co.id |
PLANNING PROCESS : Work Plan
Clearances
Estimated Time

Special Skills/
Special Tools
Multi Department

Primary
Parts

Job Scope
Safety
Technical Data
Checklists Repair
Procedures History
Work Plan

www.pln.co.id |
WPC : SCHEDULING PROCESS

Scheduling

• Adalah proses tertulis dimana sumber daya orang dan


peralatan pendukung dialokasikan/ditetapkan untuk suatu
pekerjaan pada waktu tertentu untuk suatu equipment
atau tempat kerja yang dimungkinkan dilakukan eksekusi
pekerjaan, scheduling adalah fungsi koordinasi dari
semua sumber daya untuk eksekusi pekerjaan.

www.pln.co.id |
SCHEDULING PROCESS

Optimasi
anggaran Ketersediaan Tool
Jadual Operasi
Jadual tenaga
kerja

Work JOB
Plan SCHEDULE
Prioritas
Pekerjaan
www.pln.co.id |
SCHEDULING PROCESS

Koordinasi meliputi seluruh upaya untuk memenuhi


seluruh kebutuhan sumberdaya, sehingga pekerjaan
dapat dijadwalkan

terjadinya hubungan yang baik antara antar bidang, al:


pengadaan, penerimaan, gudang, operasi, enjiniring,
pemeliharaan
Mereview semua pekerjaan yang siap dieksekusi
Proses dimana semua sumber daya diperlukan
dan menyepakati pekerjaan paling penting untuk
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu
dilakukan pada upcoming week

www.pln.co.id |
CONTROLLING PROCESS

• Membandingkan antara
perencanaan dan realisasi
selama atau setelah
eksekusi pemeliharaan

• Melakukan tindakan
perbaikan untuk
meniadakan gap

• Bertujuan untuk
memastikan efektifitas
perencanaan secara
menyeluruh dan
melakukan pengamatan
kuantitatif (terukur).

www.pln.co.id |
BACKLOG MANAGEMENT

Optimasi
Work Package systems
Planning Scheduling effectiveness
to Maintenance

Work Request
with -Sumber daya
Operations -Prioritas Operasi
Execution
Approval
KPI

BACKLOG MANAGEMENT

www.pln.co.id |
BACKLOG MANAGEMENT

www.pln.co.id |
HIERARKI PLANNING & SCHEDULING

Perencanaan
pekerjaan
Terencana

Perencanaan
pekerjaan Tak
Terencana

www.pln.co.id |
BASIC CONCEPT WPC

Rendal
Har
SR (Sevice Request)
Planning Har
• Daily Planning Execution
Semua masalah yang berkaitan
• Weekly Planning • PM, PdM, CR, EM
dengan Reliability, Availability,
• Monthly Planning • OH, RP
Efficiency baik secara langsung
• Quarterly Planning • Contractor
maupun tidak.
• Yearly Planning (5 yearly)

Rendal
Op
Hystory
1. Pyisical Asset :
• Failure Mode
• Component Failure
• Failure Cause
• Failure Repair
Continous Improvement
• Failure Freqwency
• Problem Solving
2. Non Physical Asset :
• Opportunity Improvement
• Mean Time Between Failure
Enjiniring
(MTBF)
• Mean Tme To Repair (MTTR)
• Maintenance Cost
• Trend Graph
• Skill & Knowledge
• Instruksi Kerja (SOP)

www.pln.co.id |
FRAMEWORK WPC

Yearly

Develop 5 year
Plan
Quarterly

.
Planned Develop Plan of the
Outage Year
Monthly
Scheduling

Yearly PM & Develop Plan of the


PdM Schedule Quarter
Weekly
& Load
Balancing .
Yearly Develop Plan of the
Detail Planning
Maintenance Week
& Scheduling Daily
Budget of individual
Outages
Work outside Develop Plan of the
Monthly Outages Day
Schedule & – not urgent
Load ( required after 7
Balancing days )
Work outside
Outages
Preventative
– urgent ( required
Maintenance in less than 7 days )
Contractor
Preventative
Corrective
Maintenance
Emergency WO, directly generated by Corrective

Operator (Quick Reporting)


www.pln.co.id |
FRAMEWORK WPC
n
Periode Perencanaan Aktivitas Utama
O
1 Rencana 5 tahunan  Menyusun kerangka kerja kegiatan pemeliharaan
utama yang akan dilakukan dalam perioda 5 tahun
kedepan (RJPU – Rencana Jangka Panjang Unit)

2 Rencana tahunan  Menyusun kerangka kerja dalam periode satu tahun.


 Menyusun anggaran pemeliharaan tahun yang akan
datang (RKAP – Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)

3 Rencana 3 bulanan  Review rencana tahunan


 Penjadwalan outage untuk overhaul dan project besar
lain yang akan dilakukan dalam perioda 3 bulanan
4 Rencana mingguan  Menjadwalkan pekerjaan pemeliharaan, diluar
planned outage, untuk minggu berikutnya.

5 Rencana harian  Mereview dan mengidentifikasi Work Order yang


perlu segera ditindak lanjuti
 Membahas Service Request yang terbit setiap hari
untuk dilakukan Planning and Schedulling

www.pln.co.id |
FRAMEWORK WPC

Pekerjaan yang bisa 1. PO & Major Modification


Di Update setiap tahun
direncanakan dalam 5 2. Material (Lead Time > 3 Th)
sekali
tahun mendatang

1. Resource smoothing.
Pekerjaan yang bisa
Di Update setiap 3 2. Pengaturan Budget.
direncanakan dalam 1
bulan sekali 3. Material (Lead Time > 6
tahun mendatang
bulan)

1. Skope & Approval pekerjaan


Pekerjaan yang bisa
Di Update setiap 1 bulan PO & Major Modification.
direncanakan dalam 3 bulan
sekali 2. Kepastian tersedianya
mendatang
Material.

Di Update setiap 1
Minggu sekali
Pekerjaan Incidentil atau (Normal) 1. Resource smoothing.
Masalah yang tidak 2. Pengaturan Backlog
direncanakan
Di Update setiap Hari
(Urgent)

www.pln.co.id |
RENCANA HARIAN

Morning meeting merupakan salah satu fungsi koordinasi antar bidang


yang terkait dengan proses WPC, Morning Meeting meliputi :

• Fase Persiapan
• Penyampaian Plant Status dari Supervisor Operasi (kejadian > 24 jam terakhir)
• Daftar SR beserta dokumen terkait
• Daftar seluruh WO urgent/normal yang backlog/peluang backlog & progresnya
• Jadwal outage unit (PO, MO dan RSH)

• Agenda
• Informasi "plant status" unit
• Informasi pola pembebanan unit
• Mereview emergency work (WO EM)
• Merubah SR menjadi WO (prioritas, owner group & tanggal selesai)
• Mereview WO yang sudah dipersiapkan
• Menyampaikan rencana pekerjaan dan WO yang akan dikerjakan hari ini

• Pengukuran Efectifitas morning meeting dengan meeting scored card

www.pln.co.id |
RENCANA HARIAN 1.
Target Daily Planning
Review WO status EM, ENV, SFTY
2. Review WO Backlog & Potensi Backlog
3. Pembahasan SR, tentukan :
1. Service Request 24 • Maint. Type
Jam terakhir • Urgensi / Fault Priority
• Target Finish Date
• Task Owner Group (MECH, ELEC, C&I)
• Terbitkan WO
4. Melengkapi WO (Job Instruction, Material, Manhours
Pekerjaan Urgent yang Backlog
dll) Urgent WO periode 7 hari ke depan.
sampai hari kemarin & yg
5. Memasukan List WO yang bisa dikerjakan pada Outage
mungkin backlog pada hari ini. Senin periode sekarang.
6. Print & distribusikan.

Senin

Rabu 7 Hari ke depan

Daftar Pekerjaan yang direncanakan dalam WeekLy


Planning (1 Minggu ke depan), terdiri dari pekerjaan
Outage & Normal

Kamis Kamis
Daftar Pekerjaan WEQSHUT & Normal selama Weekly Planning
1 minggu terakhir (Rabu ~ Rabu) Rabu
(Berikutnya)

www.pln.co.id |
IDENTIFIKASI PEKERJAAN

FAULT REPORTING (SR) : proses pelaporan gangguan/kerusakan


meliputi aktivitas sebagai berikut :

• Identifikasi dan pelaporan gangguan, ketidaksesuaian, atau kegagalan


operasi
• Menginformasikan : kronologi, indikator, standar, analisa penyebab, akibat
• Gangguan kerusakan dimasukkan dalan CMMS Maximo
• Penentuan penanganan gangguan: oleh operator (FLM) / Personel
Pemeliharaan
• Penentuan prioritas penanganan :
a. Prioritas normal : apabila diatas 1 minggu tidak ditangani, akan mengakibatkan
unit trip atau derating di atas 20 %
b. Prioritas urgent : apabila dalam 1 minggu tidak ditangani, akan mengakibatkan
unit trip atau derating 20 %
c. Prioritas emergency : gangguan menyebabkan unit trip atau derating di atas 20 %

www.pln.co.id |
FAULT REPORTING – CM

•Foto kerusakan +
Tagging Isolasi

•Input Nama •Involved person


(Executor)

•Input Summary

INPUT DETAIL :
• Gejala :
• Dampak : •Input Type(CM,FLM)
•Input Asset
• Risiko : • & Priority Fault
• Deviasi / Parameter :
• Target :
• Isolasi yang sudah dilakukan :

•Input SR dates

www.pln.co.id |
FAULT REPORTING – FLM

1. Rubah Fault Type kemudian


2. Ke Tab sheet “Log”

1. PENCATATAN SEMUA PENEMUAN (KEGAGALAN,


PENYEBAB, TINDAKAN, PEMAKAIAN TOOL & MATERIAL)
2. SARAN PERBAIKAN TINDAK LANJUT
3. Kemudian Save dan Route workflow
4. Status berubah menjadi Resolved
www.pln.co.id |
FAULT REPORTING – FLM

1. Setelah Resolve, pilih change status


2. Rubah new status menjadi Closed

www.pln.co.id |
FAULT TYPE

Fault Type pada kerusakan peralatan :


 Emergency : gangguan atau kerusakan yang mengakibatkan
unit trip dan atau derating
 Corrective : gangguan pada alat, namun tidak langsung
menyebabkan equipment tersebut berhenti beroperasi
 First Line Maintenance (FLM) : gangguan ringan yang dapat
ditangani langsung oleh operator. Tidak dibutuhkan tindak lanjut
menjadi WO untuk tipe gangguan ini. Umumnya : bersihkan,
lumasi, kencangkan  patrol cek operator saat house keeping

www.pln.co.id |
FAULT PRIORITY

Prioritas respon dan penanganan gangguan :


 Safety : kerusakan asset yang dampaknya dapat mengancam
keselamatan personel
 Emergency : kerusakan asset yang menyebabkan unit trip atau
derating, diselesaikan dalam 2x24 jam
 Urgent : kerusakan asset yang dapat menurunkan keandalan akibat
tidak adanya redudancy, diselesaikan dalam 7x24 jam
 Outage : kerusakan asset yang membutuhkan unit untuk shutdown
 Normal : kerusakan asset yang tidak berakibat pada keandalan unit
dan harus diselesaikan dalam waktu 30x24 jam
 Environment : kerusakan asset yang berdampak pada kerusakan
lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat

www.pln.co.id |
RENCANA MINGGUAN
Taget Weekly Meeting :
Taget Weekly Planning :
• Menentukan Shutdown Date
1. Extract & Update PM Scheduling dan Additional PM untuk
• Menentukan pekerjaan saat Outage.
meinggu depan
• Menggeser Plan Finish Date untuk Normal WO
2. Extract & Melengkapi Outage & Normal WO (Job Instruction,
Backlog periode minggu ini.
Manhours, Material dll) untuk minggu depan yang dikerjakan UP.
• Koordinasi kerja.
3. Extract & Melengkapi Outage & Normal WO (Job Instruction,
Manhours, Material dll) untuk minggu depan yang dikerjakan
UHAR.
4. Extract & Melengkapi Outage & Normal WO (Job Instruction, Taget Weekly Planning :
Manhours, Material dll) untuk minggu depan yang dikerjakan • Create Shutdown Date
Kontraktor. • Memasukkan List Outage WO ke dalam
5. Memisahkan Outage WO yang bisa ditunda dan yang tidak. Shutdown Date (Outage minggu depan).
6. Melakukan resource smoothing dan Update Mims • Resource Smoothing (Meggeser Plan Finish
7. List All Work utk ditampilkan dalam Weekly Meeting. Date WO Backlog)
Mendistribusikan Job Card.

Rabu
Senin Rabu

Daftar Pekerjaan yang direncanakan dalam WeekLy Weekly Planning


Planning (1 Minggu ke depan), terdiri dari pekerjaan (Berikutnya)
Outage & Normal

www.pln.co.id |
Kamis Kamis
RENCANA BULANAN
Target Monthly Planning (Setelah Monthly Meeting):
1. Melakukan Update Mims Draft pekerjaan PO atau Project
3 bulan mendatang (termasuk pengadaan material, tools).
2. Memasukkan tambahan pekerjaan atau Material untuk
Target Monthly Planning : PO atau Project 2 bulan mendatang, berdasarkan :
1. Create – Close Standing WO FLM  Rekomendasi – Rekomendasi
2. Membuat Draft PO atau Project untuk 3 bulan mendatang  Trend operasi
3. Review pekerjaan tambahan, kesiapan Material, Tools dll  Tambahan Outage WO belakangan
untuk pekerjaan PO atau Project 2 bulan mendatang. 3. Untuk pekerjaan PO atau Project yang sudah dinyatakan
4. Koordinasi dengan UHAR untuk PO atau Project 1 bulan final (Approve) – 1 bulan mendatang, maka harus
mendatang. dibuatkan :
 Parent WO, Standing WO, Include WO ke dalam
parent WO, Create IR.
4. Mendistribusikan ke bagian terkait.

Minggu 1 s/d 3 Minggu 4

• Target Monthly Meeting :


1. Membahas PO atau Project 3 bulan mendatang
2. Memastikan pekerjaan tambahan, kesiapan Material, Tools dll
untuk pekerjaan PO atau Project 2 bulan mendatang.
3. Finalisasi (Approve) pekerjaan PO atau Project 1 bulan mendatang.
IPMT&DP www.pln.co.id |
RENCANA TIGA BULANAN
Agenda :
1. Review skop, spare part, Tools, service &
lamanya pekerjaan A (3 bln)

Agenda :
1. Review skop, spare part, Tools, service &
lamanya pekerjaan B (3 bln)
2. Memastikan Spare part, Tools, Service
pekerjaan A (2 bln)

A C

Agenda : Agenda :
1. Review skop, spare part, Tools, service & 1. Memastikan Spare part, Tools, Service pekerjaan C
lamanya pekerjaan C (3 bln) (2 bln)
2. Memastikan Spare part, Tools, Service pekerjaan 2. Approve Jadwal & Skop pekerjaan B (1 bln)
B (2 bln)
3. Approve Jadwal & Skop pekerjaan A (1 bln)
www.pln.co.id |
RENCANA TAHUNAN

(Maret Minggu ke 2) :
1. Smoothing Resources pada PM, PdM & CM.
2. Review Budget utk All Maintenance & Operasi
3. List Material, Tools dll yang memiliki Lead Time > 3 bulan.

Akhir Maret s/d akhir Maret tahun berikutnya.

AkhirJuni s/d akhir Juni tahun berikutnya.

(Juni Minggu ke 2) :
1. Smoothing Resources pada PM, PdM & CM.
2. Review Budget utk All Maintenance & Capital.
3. List Material, Tools dll yang memiliki Lead Time > 3 bulan

www.pln.co.id |
CONTINUOUS IMPROVEMENT
Bagian Lainnya
(Monthly Report)

Other Issues to be followed


by ECP (Engineering Change
Rendal Har – Rendal Op Proposal)
(Monthly Report) Enjiniring Team

Identify
Maintenance Opportunities Maintenance
Optimisation
1. Identify deteorating Reliabilities & Availabilities
from ILS & WO : Daily Activity:
a. Pyisical Asset : 1. Menerima ECP dari Change
• Failure Mode Management Team.
• Component Failure 2. Melakukan Investigasi proposal
• Failure Cause
Weekly Meeting : Bagian terkait
1. Change ECP.
• Failure Repair 3. Melakukan Design Solution &
Management Team
• Failure Freqwency kajian final Cost benafit.
melakukan evaluasi Implementation
b. Non Physical Asset : 4. Update Package to As Build
(Umum) kelayakan
• Mean Time Between Failure (MTBF) (Dokumentasi).
ECP (Engineering
• Mean Tme To Repair (MTTR)
Change Proposal).
• Cost
• Trend Graph
2. Identify deteorating efficiencies from Trend Weekly Activity :
graph (Gate Cycle). 1. Menentukan prioritas usulan ECP.
2. Menentukan prioritas
implementasi Design solution.
3. Weekly Progress Report.

www.pln.co.id |
TURNAROUND AND SHUTDOWNS

Major downtime yang “terjadi seketika”  bencana bagi sebuah Pembangkit


Shutdown yang terencana : organisasi Pemeliharaan dapat mengidentifikasi
potensial major problem atau failure pada waktu yang tepat untuk
meningkatkan keamanan dan keandalan pembangkit

www.pln.co.id |
TURNAROUND AND SHUTDOWNS

Manajemen proyek pada berbagai jenis industri berada pada tingkat


kematangan yang berbeda
• Industri konstruksi mungkin telah menikmati tingkat kematangan
terbesar di lapangan.
• Pengembangan industri software / IT mungkin juga sedang
menikmati pertumbuhan terbesar saat ini.
• Kematangan manajemen proyek dalam proses turnaround
Pembangkit masih sangat lemah / ketinggalan dan stagnan

www.pln.co.id |
TURNAROUND MANAGEMENT

• Kegagalan turnaround (anggaran membengkak, jadwal mundur),


masih menjadi masalah yang selalu terjadi.
• Kesalahan yang sama berulang dan berulang terus.
• Masalah utamanya adalah : bahwa turnaround managers terus
memperlakukan turnarounds sebagai proyek konstruksi sipil, dan
menerapkan metode manajemen proyek EPC.
• Satu tantangan terbesar bagi turnaround managers adalah
memperlakukan proyek turnarounds berbeda dari EPC.
• Turnaround memiliki karakteristik dan kebutuhan yang unik,
membutuhkan metode manajemen yang spesifik.

www.pln.co.id |
TURNAROUND MANAGEMENT

• Project Scopes Management

• Project Time Management

• Project Cost Management

• Project Quality Management

• Project Human Resource Management

• Project Communication Management

• Project Risk Management

www.pln.co.id |
SCOPE CHANGE CONTROL

Manajemen perlu secara hati-hati – mengevaluasi scope


repair tambahan, untuk memastikan ketersediaan
sumberdaya, produktifitas dan waktu yang tersedia dapat
mengakomodasi pekerjaan tambahan

Manajemen dapat menyeimbangkan dampak pekerjaan


tambahan terhadap perubahan scopes awal – jika
sumberdaya menjadi kendala pada pekerjaan tidak kritis
(operasional & safety)

www.pln.co.id |
PROJECT SCOPE MANAGEMENT

• Turnaround scope dapat berubah sampai last minute


sebelum pelaksanaan

• Perubahan scope pada dasarnya disebabkan


perencanaan yang tidak lengkap dan rinci

• Perubahan scope akan berdampak pada anggaran,


jadwal, dan ketidaksiapan sumberdaya

• Sebuah tantangan terbesar dalam turnaround adalah


pengendalian perubahan scope untuk menjamin :
kesesuaian biaya, jadwal dan pencapaian kualitas

www.pln.co.id |
PROJECT COST MANAGEMENT

Sebelum pelaksanaan, turnaround manager dapat


memiliki anggaran mencakup :
• known scope,
• anticipated repairs
• some contingency for the remaining items

Kunci sukses pengendalian biaya turnaround adalah


execution control (menjaga agar sumber dayanya
produktif) dan scope management (menyeimbangkan
scope tambahan thd pekerjaan non kritikal).

www.pln.co.id |
PROJECT QUALITY MANAGEMENT

Project quality management mempertimbangkan beberapa


aspek :
• quality planning
• quality assurance
• quality control

Quality assurance dan quality control biasanya sudah


didefinisikan dengan jelas.

Quality planning umumya masih sangat lemah dalam


organisasi turnaround

www.pln.co.id |
SHUTDOWN MANAGEMENT

• Overhaul menyerap anggaran terbesar dari anggaran


tahunan
• Biasanya menjadi target penurunan biaya (30~50%)
• Dari pengalaman, perbaikan managemen overhaul dapat
meningkatkan availability beberapa minggu per-tahun,
yang berarti peningkatan produksi dan pendapatan
• Membesarnya lingkup kerja overhaul merupakan dampak
pengelolaan asset yg buruk
• Risiko dalam perencanaan overhaul seringkali tidak
diperhitungkan secara akurat dan matang

www.pln.co.id |
SHUTDOWN MANAGEMENT

Pada umumnya manajemen overhaul mentargetkan untuk


menurunkan durasinya (misal dari 30 hari menjadi 25 hari)
• Pengurangan durasi 1 hari berarti meningkatkan availability 0,3%

Banyak perusahaan yang sudah berhasil, selain


menurunkan durasi, juga menaikan periode (misal dari
tahunan menjadi 1,5 tahunan)

Banyak perusahaan juga sudah meniadakan simple


inspection, diganti Minor Inspection, atau bahkan
meniadakan sama sekali

www.pln.co.id |
PENGARUH DURASI DAN PERIODE OVERHAUL PADA
AVAILABILITY

• Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1 tahunan


• Waktu :
• Si = 30 hari
• Me = 45 hari
• Se = 60 hari
• Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 30 + 45 + 30 + 60 = 165
hari
• Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage

165
PO = X 100% = 11,3%
365 x 3 + 366

www.pln.co.id |
PENGARUH DURASI DAN PERIODE OVERHAUL PADA
AVAILABILITY – MENURUNKAN “MTTO” *)

• Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1 tahunan


• Waktu :
• Si = 25 hari
• Me = 35 hari
• Se = 50 hari
• Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 25 + 35 + 25 + 50 = 135
hari
• Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage :

135
PO = X 100% = 9,25%
365 x 3 + 366

*) MTTO = Mean Time To Overhaul, istilah ini tidak ada


dalam kamus maintenance (tidak lazim digunakan) www.pln.co.id |
PENGARUH DURASI DAN PERIODE OVERHAUL PADA
AVAILABILITY – MENIADAKAN SIMPLE INSPECTION

• Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1 tahunan


• Waktu :
• Minor Si = 10 hari
• Me = 45 hari
• Se = 60 hari
• Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 10 + 45 + 10 + 60 = 125
hari
• Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage

125
PO = X 100% = 8,6%
365 x 3 + 366

www.pln.co.id |
PENGARUH DURASI DAN PERIODE OVERHAUL PADA
AVAILABILITY – MENAIKAN “MTBO” *)

• Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1,5 tahunan


• Waktu :
• Si = 30 hari
• Me = 45 hari
• Se = 60 hari
• Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 30 + 45 + 30 + 60 = 165
hari
• Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage

165
PO = X 100% = 7,5%
365 x 5 + 366

*) MTTO = Mean Time Between Overhaul, istilah ini juga tidak


ada dalam kamus maintenance (tidak lazim digunakan) www.pln.co.id |
PENGARUH DURASI DAN PERIODE OVERHAUL PADA
AVAILABILITY – MENURUNKAN “MTTO” DAN
MENAIKKAN “MTBO” *)

• Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1,5 tahunan


• Waktu :
• Si = 25 hari
• Me = 35 hari
• Se = 50 hari
• Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 25 + 35 + 25 + 50 = 135
hari
• Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage :

135
PO = X 100% = 6,2%
365 x 5 + 366

*) MTTO = Mean Time Between Overhaul, istilah ini juga tidak ada
dalam kamus maintenance (tidak lazim digunakan) www.pln.co.id |
TUJUAN MANAJEMEN OVERHAUL

• Meningkatkan keandalan dan safety


• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan availability, serta
menghemat biaya dan sumberdaya

www.pln.co.id |
SASARAN MANAJEMEN OVERHAUL

• Menetapkan lingkup overhaul yang optimal


• Menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang
bisa dilakukan saat unit beroperasi
• Menghitung / memperkiraan Value dan
Risiko Overhaul

www.pln.co.id |
LINGKUP MANAJEMEN OVERHAUL

• Perencanaan Overhaul
• Manajemen Proyek Overhaul (turn-around
project management)
• Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

www.pln.co.id |
PERENCANAAN OUTAGE

Tiga konsep kunci untuk memanage perencanaan


dan penjadualan overhaul
• Pekerjaan apa saja yg hrs (mutlak) dieksekusi selama
overhaul
• Kapan work list / scope of overhaul harus selesai/ final
• Seberapa baik perencanaan pekerjaan overhaul
dilakukan (kualitas planning, termasuk kebutuhan
sumber dayanya)
• Bagaimana membuat scheduling yang tepat, termasuk
optimasi dan adjustment atas additional scpopes yang
berubah-ubah

www.pln.co.id |
PERENCANAAN OUTAGE

• Kualitas perencanaan berdampak langsung pada


penyelesaian pekerjaan
• Well planned menghasilkan:
• Menghemat waktu dan sumberdaya
• Meningkatkan kualitas pekerjaan (pembongkaran, perbaikan dan
pemasangan)
• Menghemat biaya (sangat signifikan)

• Well planned membutuhkan “PM Basis” *), berisi:


• Riwayat operasi, perawatan
• Kritikalitas peralatan
• Diskripsi perawatan, PM, PdM, CrM

*) PM Basis : Planned Maintenance Basis, istilah yang


dipakai EPRI dalam FMAC / NMAC www.pln.co.id |
FRAMEWORK OVERHAUL

Monthly
Meeting 2
Monthly
Meeting 1
+1 bln
3-10 th 18 bln 6 bln 0 bln Sesudah OH

90% 90% Evaluasi


PLANNING
Critical Outage
PLANNED PLANNED Complete, OVERHAUL Review
(Budget+ Budget+ Planned SHUTDOWN
Major Scopes Scopes
Scopes) Detail Locked

PdM
www.pln.co.id |
03 | Optimasi
Pemeliharaan (RCM)
2.3 | Maintenance Optimization

• Understanding Failures and Maintenance Strategies


• Maintenance Strategy – RCM
• Maintenance Strategy – CBM

www.pln.co.id |
THE BATH-TUB CURVE

Dulu orang percaya semua kegagalan komponen mengikuti “bathtub curve”


Ternyata bathtub curve hanya mencakup ± 4% dari total populasi komponen
(misal : bearings, connector, switches, IC, PCB, etc)
Age related failure hanya sekitar 11% saja

www.pln.co.id |
FAILURE PATTERN (CLASSIC)
Burn-in period
Z(t) Early failures period Wear out period
Infant mortality Wear out failures period

Useful life period


Random failures period

• Decreasing Failure Rates • Constant Failure Rates • Increasing Failure Rates


Failures
• Well known in electronics • Failures occur without • Failures occur progressively
Characteristics industry notice or warning over a period of time

Manufacturing defects: • Environment • Fatigue


Welding, flaws, cracks, • Random loads • Corrosion
defective parts, poor • Human error • Aging
Caused by
quality control, • “Acts of God” • Friction
contamination, poor • Chance events • Cyclical loading
workmanship

• Burn-in testing • Redundancy • Derating


• Screening • Excess strength • Preventive maintenance
Reduced by • Quality control • Parts replacement
• Acceptance testing • technology

www.pln.co.id |
FAILURE PATTERN (CLASSICAL)

Start up cycle / Early Failure


 Kerusakan terjadi karena ketidak-sempurnaan kualitas material,
kesalahan saat pengerjaan, pemasangan, pelatihan operator
 Pada saat awal komponen mesin akan saling menyesuaikan karena
berbagai ketidak sempurnaan pembuatan
 Kerusakan akan semakin menurun

Useful life
 Mesin berproduksi dengan baik karena semua komponennya sudah
saling menyesuaikan
 Kerusakan yang terjadi relatif konstan / sedikit

Break-down cycle
 Komponen mengalami fatigue, keausan berlebih, erosi, abrasi dsb.
 Kerusakan semakin cepat/sering terjadi

Bath-tub curve cocok untuk komponen/peralatan mekanikal


www.pln.co.id |
UNDERSTANDING FAILURE

www.pln.co.id |
ASSET DETERIORATION

Kunci Reliability : memahami bagaimana asset akan Failure

Predictive
3 Can it be predicted?
Maintenance
Point where we can find out that
asset is failing (potential failure)
PF INTERVAL
Point where failure starts to occur
(not necessarily related to age)
P
Performance

TIME
Point where asset has
failed (functional failure)

Is there any failure FMEA / RCFA


2
pattern?

4 Can it be prevented? FDT :


PM / PdM
FDT :
1 When will it be occurred?
Overhaul
www.pln.co.id |
IMPROVEMENT MAINTENANCE
Conditional PM, PdM
PM, PaM
Incipient/baru mulai PaM
Eliminate Failure
kondisi yg bisa mendorong terjadinya Impending/akan datang
kerusakan – misalnya pelumas tercemar
air, konduktifitas air tinggi PM, PdM, PaM

Prevent Failure mulai terbentuk kerusakan – misalnya akibat Precipitous Segera


pelumas kehilangan fungsinya, terjadi gesekan terjadi
metal-to-metal

Prevent + Predict Failure CM = Fixed it after


muncul gejala – dengan analisis vibrasi diketahui adanya break + PaM
frekuensi kegagalan bearing / bearing failure frequency

Catastrophic
Predict Failure,
Prevent Loss telah terjadi kerusakan tidak fatal, bisa CM = Fixed it after
diperbaiki break + Capital Inv

Prevent Bigger
Loss kerusakan fatal terjadi – bearing rusak, shaft
macet, unit tidak berproduksi End of Life
www.pln.co.id |
EVOLUSI POLA PEMELIHARAAN

GENERASI I
Perbaiki setelah
Gagal Operasi

GENERASI II
Mencegah Jangan
Sampai Terjadi
Gagal Operasi
(prevent)

GENERASI III
Zero Down Time
memahami apa
yang akan terjadi
(predict)

www.pln.co.id |
EVOLUSI POLA PEMELIHARAAN

• Break-down (run to failure) maintenance (reactive)


Mesin dioperasikan tanpa perawatan sampai kerusakan terjadi.
Kerusakan primer hampir selalu menimbulkan kerusakan sekunder.

• Preventive maintenance (PM) atau time base maintenance


Mesin di”maintain” secara terjadwal setelah beroperasi dalam jangka
waktu tertentu (sebelum rusak)

• Predictive (on condition based) maintenance / PdM


Kondisi mesin dipantau secara terus menerus. Bila terdeteksi adanya
ketidak-normalan baru diambil tindakan.

• Proactive Maintenance
Kerusakan yang terjadi dicari penyebabnya untuk mencegah kerusakan
yang sama berulang, mengeliminir kemungkinan penyebab

www.pln.co.id |
IMPROVEMENT MAINTENANCE

Reliability Management : kegiatan yang dilakukan untuk menjamin tidak


terjadinya kegagalan pada seluruh peralatan pada saat dioperasikan, tidak
mengalami derating, optimasi penggunaan biaya  minimalisir kegagalan &
penyebabnya, serta melakukan Continuous Improvement

www.pln.co.id |
DETAILED MODEL
CONTINUOUS
IMPROVEMENT

COMPLETE
PROCESS

ProActive
Maintenance

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai