MANUAL PESERTA
Developing People
Nama : ..
Dept. : ..
Info lain : ..
Tantangan Anda
Sebutkan tantangan yang Anda hadapi saat ini sebagai seorang Leader dalam
mengembangkan orang lain :
1.
2.
3.
4.
Harapan Realita
Harapan Realita
Ketika Anda mengelola sebuah tim, hasil kinerja tim Anda sering tergantung dari cara Anda
mengembangkan dan melatih bawahan Anda.
Setiap orang membutuhkan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan untuk membantu
mereka menjadi lebih efektif, dan mengambil tantangan yang lebih besar. Bawahan anda
membutuhkan bantuan untuk belajar keterampilan baru yang menjadi prasyarat pekerjaan dan
mendukung proses perubahan yang sering terjadi di dalam organisasi.
Dalam mengembangkan orang lain, anda harus memahami paradigma yang benar dalam
mengembangkan orang lain.
3. Menerima manfaat
Dalam pengembangan orang lain, Anda yang menjadi orang pertama yang harus
dikembangkan. Sikap Anda dalam mencari pengetahuan dan berhasrat dalam pengembangan
akan menentukan cara anda mengembangkan orang lain.
Sikap positif dan antusias Anda sangat dibutuhkan bawahan ketika mereka akan
dikembangkan. Bawahan anda dapat merasakan bahkan mengikuti ritme Anda dalam
melakukan pengembangan. Ketika Anda bersungguh - sungguh meningkatkan keterampilan
anda sendiri maka sikap anda akan menjadi antusias, penuh gairah dan menunjukkan
semangat. Bawahan Anda juga akan merasakan hal itu dan tertular oleh semangat positif Anda.
Ketika anda dapat membangun sikap positif dalam pengembangan diri sendiri, maka Anda
memiliki modal yang cukup dalam mendorong pengembangan orang lain.
Dalam mengembangkan orang lain, Anda perlu memiliki kesadaran untuk mendorong
pengembangan bawahan Anda. Anda perlu memperluas kemampuan untuk dapat memahami
kebutuhan, menggali potensi dan meningkatkan ketrampilan.
Sebelum mengembangkan tim Anda, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi peluang
pengembangan terbaik bagi bawahan Anda dalam organisasi Anda.
Anda perlu mengadakan pertemuan rutin satu-satu dengan bawahan untuk membahas dan
memahami kebutuhan perkembangan yang dibutuhkan. Selama proses ini, Anda
menumbuhkan rasa ingin tahu mengenai bawahan anda dan menemukan motif yang dapat
menggerakkan mereka untuk belajar.
Setiap orang perlu mencapai potensi penuh dalam pengembangan. Anda perlu mendorong
mereka belajar sepanjang karir mereka.
Carilah cara untuk melatih staf setiap hari melalui umpan balik yang cepat dan efektif. Tawarkan
kursus pelatihan dan program-program untuk membantu pengembangan keterampilan khusus
yang dibutuhkan. Sikap proaktif Anda sangat penting untuk terus memberikan kesempatan dan
terlibat dalam proses pengembangan.
3. Menerima Manfaat
Setelah Anda mengembangkan orang lain, saatnya Anda memetik keuntungan. Evaluasi dan
gali hal hal yang sudah dipelajari dari orang lain. Anda mulai belajar untuk memahami dampak
proses pengembangan. Anda mulai mencari tahu hal hal yang dapat dilakukan untuk
memperkuat hasil pengembangan. Tanpa disadari, Anda juga belajar dari bawahan Anda. Anda
menjadi lebih perhatian dan mampu memperhatikan perubahan perubahan dalam diri
bawahan Anda.
Cara terbaik untuk mengembangkan orang-orang adalah untuk membimbing dan membina
pertumbuhan mereka. Anda dapat memilih berbagai cara, mulai dari pembinaan informal
sampai dengan pendampingan staf untuk pembangunan jangka panjang. Tunjukkan sikap
kepada bawahan Anda bahwa Anda benar-benar peduli untuk meningkatkan keterampilan
mereka dan mengembangkan karir yang memuaskan. Hal ini sangat memotivasi dan hampir
dijamin untuk meningkatkan kinerja .
Sebagai pelatih dan mentor, peran utama Anda adalah untuk membantu orang lebih memahami
posisi mereka. Keuntungan bagi Anda adalah Anda memiliki kesempatan untuk melihat
bawahan Anda tumbuh, belajar dari kesalahannnya, dan pada akhirnya anda mengembangkan
kemampuan Anda sendiri selama dalam proses pengembangan.
Pembelajaran orang dewasa mengacu pada pengalaman belajar sepanjang hidup, Kunci dalam
belajar dapat diperoleh dari 3 kunci pengembangan yaitu:
1. Pengalaman
Pengalaman belajar diperoleh berdasarkan dari pekerjaan secara langsung. Setiap
individu mendapat wawasan pengetahuan dan keterampilan secara langsung melalui uji
coba lapangan, tugas dan pemecahan masalah.
2. Bimbingan
Pembelajaran diperoleh melalui bimbingan dari coaching, mentorinf dan
mengembangkan orang lain. Individu mendapatkan bimbingan dari atasan atau mentor
yang ditunjuk melalui diskusi, mengikuti contoh (shodowing) atau kegiatan interaksi
sosial.
3. Pendidikan
Pembelajaran diperoleh dari pendidikan formal, pelatihan, seminar dan sertifikasi.
Individu mendapatkan wawasan terbaru melalui belajar di kelas melalui metodologi
pendidikan formal, seperti e-learning, belajar di kelas, diskusi kelompok melalui pola
belajar modern.
3 kunci pengembangan ini yang sering dijadikan model pengembangan di tempat kerja untuk
membantu pemimpin mengembangan bawahanya. Model pengembangan SDM diembangkan
oleh McCall, Eichenger dan Lombardo pada tahun 1980. Model pengembangan ini sering
disebut dengan model 70/20/10. Model ini sangat memfokuskan agar individu akan sukses
apabila mendapat pengembangan melalui 70% pengembangan, 20% bimbingan dan 10%
pendidikan formal. Peran atasan sangat vital dalam proses pengembangan bawahan, bahkan
fokus pengembangan sangat bergantung dengan peran atasan dalam menjalankan proses
pengembangan .
Sejalan dengan perkembangan metodologi pembelajaran yang lebih modern, Kajewski &
Madsen melakukan penelitian mengenai implementasi model pengembangan pada tahun 2012.
Berdasarkan temuan yang dilakukan pada berbagai perusahaan yang memiliki pusat pelatihan
dan corporate university, model pengembangan 70/20/10 bergeser nenjadi 50/30/20 maupun
40/30/30. Pergeseran dari model pengembangan ini terjadi karena pengembangan menjadi
lebih berimbang dan dibagi tanggung jawabnya secara merata antara pengalaman, bimbingan
dan pendidikan. Faktor pendidikan meningkat menjadi 2 3 kali lebih penting karena atasan
dilibatkan dan difasilitasi dalam proses pendidikan yang dapat memberikan simulasi yang
memperkaya pengalaman seperti di tempat kerja secara langsung.
Atasan mendapat dukungan penuh untuk dapat menjalankan pembelajaran melalu institusi
pendidikan di dalam korporasi maupun di luar organisasi. Akses dalam memberikan
pembelajaran tidak menjadi tanggung jawab atasan saja tapi juga ditanggung oleh perusahaan.
Berdasarkan dari penelitian di atas maka peran atasan dalam mengembangkan bawahan
adalah:
1.
2.
3.
Kesimpulan:
Langkah langkah di bawah ini akan membantu orang untuk merasa diakui, dimengerti,
diterima, dan dihargai. Proses pemgembangan SDM akan meningkatkan perasaan positif
mengenai harga diri, identitas, dan hubungan kita dengan orang lain. Hal ini meningkatkan
keunikan dan perasaan penting seseorang.
Langkah 1 :
POTENSI vs KOMPETENSI
Potensi adalah
Contoh:
Kompetensi adalah
Contoh:
Diskusi
Anda dapat memunculkan asumsi dari sikap, penampilan, dan tampilan visual dari bawahan
Anda.
Anda mencari mencari referensi dari orang lain mengenai kemampuan bawahan.
7. Psikotest
8. Assessement Center
Diskusi
Dari beberapa metode yang sudah Anda ketahui, mana yang lebih baik dari segi :
a. Kecepatan
b. Kemudahan
c. Ketepatan
d. Biaya
Dalam mengenali seseorang, tidak cukup hanya sekedar melihat penampilan dan hasil
kerjanya saja. Seorang pemimpin harus mampu mengenali potensi terbaik dari bawahanya
~ Jack Welch
Setelah Anda mengenali bawahan Anda, apa hasil kerja yang harus dicapai bawahan Anda ?
Berdasarkan dari hasil kerja yang harus dicapai dengan kemampuan saat ini, apakah ada
kesenjangan ?
Cara Anda menentukan hal - hal yang harus dilakukan bawahan Anda akan menentukan hasil
kinerja secara keseluruhan.
~ Jack Welch
Anda dapat menggunakan langkah memahami kebutuhan dalam project assignment dengan cara :
Langkah 2 :
MERENCANAKAN PENGEMBANGAN
2. Merencanakan pengembangan
Apa hasilnya ?
1. Pengkayaan Pekerjaan
Memberikan variasi tugas yang lebih kaya dibanding tugas saat ini (pengkayaan secara
vertikal disebut job enrichment; sementara pengkayaan tugas secara horizontal disebut job
enlargement).
Memberikan ketrampilan, pengetahuan dan arahan secara langsung on the spot di tempat
kerja.
3. Special Assignment
4. Mentoring
Secara periodik meminta karyawan untuk melakukan proses pembelajaran dalam bidang
tertentu yang dipilih dengan karyawan senior (mentor) yang dianggap ahli.
Memindahkan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dengan maksud untuk
memperluas pengetahuan, pengalaman, dan wawasannya.
Proses training yang dilakukan secara berkelanjutan dengan mengacu pada pemecahan
problem riil yang ditemui di lapangan. Peserta belajar mengenai konsep sambil
memecahkan problem riil (learning by doing principle).
8. Cross Training
Mengirimkan karyawan untuk mengikuti training dalam bidang lain (cross skills); bertujuan
untuk mempersiapkannya masuk dalam beragam pilihan jabatan.
9. Studi Literatur
Memberi manual, buku, laporan, video atau kaset sebagai bahan referensi belajar secara
mandiri.
Memberikan bimbingan secara tatap muka kepada bawahan Anda. Coaching lebih
menitikberatkan pada masalah ketrampilan sementara counseling berfokus memecahkan
masalah perilaku.
11. E-Learning
Memberikan penugasan peserta untuk menjalankan proyek dalam waktu tertentu. Proyek
akan dievaluasi berdasarkan dari pencapaian hasil maupun pengembangan ketrampilan.
Diskusi :
Anda dapat menggunakan langkah merencanakan pengembangan dalam project assignment dengan
cara :
Langkah 3 :
Apa yang terjadi jika kita tidak melakukan coaching & counseling ?
Salah satu metode pengembangan yang dapat dilakukan oleh Anda adalah Coaching &
Counseling. Metode ini memiliki keunggulan karena hampir dapat dilakukan oleh semua orang,
sudah memiliki standar yang mudah untuk diikuti dan menjadi alat Anda yang paling murah
untuk menjalankannya.
Pemahaman Coaching
Coaching merupakan proses mendorong anak buah untuk bertindak secara benar, tepat,
akurat, sesuai standar keterampilan professional. Sebagai atasan, anda membangun bawahan
atas kekuatan mereka, khususnya kompetensi keterampilan mereka dengan cukup waktu,
fasilitas, dan kesempatan.
Pemahaman Counseling
Counseling merupakan proses yang dilakukan seorang atasan untuk mendukung bawahannya
untuk mendefinisikan dan mengatasi masalah perilaku yang dapat mempengaruhi kinerja.
Seringkali masalah masalah pribadi dianggap sepele namun ternyata bisa mengganggu
pekerjaan di tempat kerja (contoh : Cekcok rumaha tangga, hubungan yang kurang harmonis
dengan rekan kerja, dll)
Tugas atasan membantu masalah pribadi yang terjadi sehubungan dengan kinerja. Jika
masalah berlanjut, segera meminta bantuan konselor profesional.
COACHING
1. Memberikan Arahan
2. Menuntun Caranya
Atasan menjelaskan cara melakukan disertai dengan contohnya. Atasan juga menjelaskan
situasi dan kondisi terkait dengan pekerjaan tersebut.
3. Merubah Perilaku
Atasan memberikan dorongan agar bawahannya menjalankan arahan yang sudah diberikan.
Atasan membangkitkan semangat serta rasa percaya diri bawahan agar mau menjalankan
arahan.
COUNSELING
Langkah konseling :
1. Mengenali gejalanya.
3. Melakukan diskusi
4. Menindaklanjuti kesepakatan
1. Mengenali gejala-gejala
Seorang atasan harus selalu mengamati bawahannya akan tanda-tanda atau isyarat dari setiap
kesulitan. Seorang atasan harus mengenali gejala-gejala dari situasi yang mungkin memerlukan
konseling.
Gejalanya bisa berkaitan dengan stress, moral, produktivitas, kepribadian, atau kesehatan.
Di bawah ini, silakan tuliskan beberapa contoh yang menunjukkan beberapa gejala dari gejala-
gejala tersebut :
2. Membuat waktu yang tepat, tempat yang tepat dan atmosfer yang baik
Ketika kita akhirnya memutuskan untuk melakukan diskusi dengan bawahan, kita perlu untuk
selalu mempertimbangkan dua aspek ini : waktu dan tempat.
Banyak sesi konseling yang jadi masalah karena mereka tidak bisa menciptakan suasana yang
mendukung.
3. Melakukan Diskusi
A. Mengklarifikasi masalahnya
B. Mencari solusi
C. Menetapkan tindakan
4. Menindaklanjuti perbaikan
Catatan lain :
Hasil Konseling
Untuk menjadi sukses, konseling perlu untuk mencapai hasil bagi Anda dan hasil untuk anggota
staf. Hasilnya mungkin berbeda. Untuk mendapatkan hasil konseling yang baik, terdapat aturan
umum untuk melakukan Coaching & Counseling.
1. Mulailah dengan ramah dan bahkan berilah pujian lebih dahulu atas hal yang positif
dilakukan.
2. Usahakan jujur melihat persoalan dari kacamata anak buah, bukan diri pribadi sebagai
Supervisor.
3. Ajukan pertanyaan di seputar masalah yang ada dengan sikap untuk memahami, bukan
mengintrogasi.
5. Demonstrasikan cara yang benar dan minta anak buah mengulangi apa yang kita lakukan.
Apabila kiat ini dijalankan dengan benar, maka akan terjadi peningkatan keterampilan yang
mana membuat pekerjaan atasan menjadi lebih cepat. Dengan demikian, atasan dapat
memikirkan hal-hal yang lebih penting lainnya untuk pemberdayaan dan pengembangan anak
buahnya.
Anda dapat menggunakan langkah melakukan coaching & counseling dalam project assignment dengan
cara :
Langkah 4 :
Ketika anda mengajarkan orang lain dengan hanya menjelaskan secara lisan, apa
responnya?
Ketika anda mengajarkan orang lain dengan menggunakan penjelasan secara tertulis dan
lisan, apa responnya?
Ketika anda mengajarkan orang lain dengan menggunakan penjelasan secara tertulis, lisan
dan ditunjukkan caranya, apa responnya?
Prinsip dalam memberikan contoh dan demonstrasi sebenarnya sudah ada dari zaman
China. Bahkan prinsip memberikan contoh menjadi salah satu pondasi pengajaran yang
dilakukan Confusius ketika meletakkan dasar - dasar pemerintahan china. Untuk menguatkan
kemampuan para pejabat negara pada 500 sebelum mahesi, Confusius berprinsip agar setiap
pejabat dapat menjadi suri teladan bagi orang lain dengan cara menjalankan kata kata ke
dalam perbuatan.
Prinsip Confusius ini berevolusi dalam pemikiran modern dalam bentuk integritas. Pemimpin
yang baik adalah dapat menjalankan kata - kata ke dalam tindakan secara konsisten.
Kemampuan pemimpin memberikan contoh menjadi salah kunci untuk membangun
kepercayaan dan memberikan inspirasi.
Dalam manajemen, memberikan contoh dan demonstrasi sering disebut dengan On the Job
Training. Secara sederhana, memberikan contoh dan demonstrasi digambarkan ketika seorang
atasan memberikan contoh cara menjalankan pekerjaan secara langsung pada bawahan.
Suatu metode pelatihan tatap muka yang langsung dilakukan pada lokasi kerja dengan
cara memberikan contoh cara menjalankan sebuah tugas. (Musselman Hughes)
Kesimpulan :
Keuntungan :
Keterbatasan :
a.
b.
c.
d.
Sebelum Anda memberikan contoh, Anda perlu memahami proses kerja yang dilakukan pada
unit Anda. Proses kerja digunakan sebagai acuan untuk memecah proses dalam memberikan
contoh sehingga bawahan Anda dapat memahaminya dengan lebih mudah. Proses
menguraikan proses kerja dipecah menjadi modul modul aktivitas yang lebih kecil dengan
jangka waktu yang lebih praktis. Anda menyusun peta belajar untuk menunjukkan jalan
kemajuan dalam urutan logis, sehingga mendapatkan gambaran untuk memberikan contoh.
Tugas Anda :
Pecahlah proses kerja memasak makan siang di rumah ke dalam unit aktivitas yang lebih kecil
sehingga dapat lebih mudah dipelajari bagi orang lain.
Panduan modul aktivitas merupakan panduan pelajaran yang disediakan untuk setiap aktivitas
kerja, mengacu pada proses kerja. Panduan pelajaran menguraikan tujuan ke dalam langkah
demi langkah sehingga bawahan anda memahami aktivitas yang harus dilakuan. Panduan juga
menjadi standar instruktur dalam memberikan pengajaran sehingga mudah dalam memberikan
pengajaran. Dengan adanya panduan ini memungkinkan peserta pelatihan untuk menjadi lebih
aktif dalam pelatihan dengan mengajukan pertanyaan secara lebih terarah.
Panduan modul aktivitas membantu proses memberikan contoh dan demonstrasi dalam hal :
Peserta dapat menjalankan aktivitas tugas dalam pengawasan yang terstandarisasi dari
instruktur.
Tugas Anda :
Pilihlah salah satu aktivitas dari proses kerja Memasak di rumah kemudian gunakan lembar
pada halaman berikut untuk membuat panduan modul aktivitas.
Total Waktu
Setelah anda memberikan pengajaran dengan menggunakan panduan modul aktivitas, inilah
saatnya untuk melakukan evaluasi secara obyektif. Pada dasarnya setiap aktvitas kerja sudah
memiliki ukuran kinerja yang dapat disusun sebagai suatu standar yang harus dicapai. Mintalah
bawahan Anda untuk mendemonstrasikan contoh yang sudah diajarkan sebelumnya, kemudian
nilailah sesuai dengan ukuran kinerja yang harus dicapai.
a. Waktu , yaitu :
Contoh :
b. Ketepatan , yaitu :
Contoh :
c. Kuantitas , yaitu :
contoh :
d. Kualitas , yaitu :
Contoh :
Tugas Anda:
Tetapkanlah ukuran kinerja dari panduan modul aktivitas yang sudah anda buat. Gunakan
lembar dibawah ini :
Total Bobot
Dalam proses memberikan contoh dan demonstrasi, Anda harus melakukan pencatatan
terhadap hasil yang dicapai bawahan anda. Evaluasi harus dicatat dengan benar. Jika
memungkinkan, gunakan dokumen yang sudah ada sebagai acuan untuk mendokumentasikan
hasil .
Instruksi Kerja
Petunjuk Keselamatan
Prosedur pemeliharaan
Tugas Anda :
1. Lakukan persiapan terlebih dahulu dengan menggunakan panduan modul aktivitas yang
sudah anda buat. Berikan contoh kepada rekan anda sesuai dengan panduan modul
aktivitas yang Anda buat. Waktu : 10 Menit
Total
Buatlah modul aktivitas untuk memberikan contoh dan demonstrasi di unit kerja Anda. Modul
aktivitas ini juga sekaligus latihan bagi anda untuk menjalankan pengembangan Bawahan
secara langsung. Anda dapat memilih topik topik di bawah ini :
3. Sosialisasi K3
Nama Kontak
Anda dapat menggunakan langkah memberi demonstrasi & contoh dalam project assignment dengan
cara :
Langkah 5 :
MENGEVALUASI PEMBERDAYAAN
5. Mengevaluasi Pemberdayaan
Setelah pengembangan , apa yang anda lakukan ketika bawahan anda menunjukkan
perubahan :
a. Meningkat !
b. Tidak berubah.
c. Menurun ?
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memberikan umpan balik kepada anggota tim Anda ?
Mengapa ?
1. Positive Feedback
Umpan balik positif memberikan informasi kepada seseorang mengenai apa yang sudah
dilakukannya dengan baik, dan mendorongnya untuk mengulang kinerja baik itu.
Caranya :
Contoh :
Why : Anda menggunakan berbagai ilustrasi dan contoh-contoh yang kongkret sesuai dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan
Latihan (Exercise):
Ambillah satu contoh kasus bawahan Anda yang sudah menjalankan tugas dengan baik.
Simulasikan dengan rekan Anda dan lakukan role play untuk memberikan positive feedback.
Memberitahu seseorang apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerjanya. Ini akan
membantu orang yang bersangkutan untuk mengambil tindakan bila ia menghadapi situasi yang
serupa di masa mendatang
Contoh 1 :
What : Sepertinya selama seminggu terakhir ini Anda tidak dapat berkonsentrasi penuh
terhadap pekerjaan.
Why : Ada banyak keluhan yang saya terima baik dari customer maupun rekan-rekan kerja
Anda. Bagaimana kalau kita duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya?
Contoh 2 :
What : Saya memiliki beberapa concern mengenai laporan yang Anda buat.
Why : Ada beberapa data yang kurang akurat. Saya ingin mendiskusikan hal ini bersama Anda
untuk menghindari terjadi hal yang sama di waktu yang akan datang.
Latihan (Exercise) :
Ambillah satu contoh kasus bawahan Anda yang belum menjalankan tugas dengan baik.
Simulasikan dengan rekan Anda dan lakukan role play untuk memberikan feedback for
improvement.
1. Spesifik
Bagaimana perasaan Anda seandainya pada suatu hari atasan Anda datang dan menepuk
punggung Anda sambil mengatakan Good Job!
Bagaimana pula perasaan Anda bila suatu hari atasan Anda mendatangi Anda sambil menahan
kemarahannya dan mengatakan Anda memang orang yang malas.
Feedback haruslah diberikan secara spesifik agar orang yang menerima feedback mengetahui
apa yang harus ia lakukan. Untuk bisa memberikan feedback secara spesifik, kita harus
menggunakan kata kerja dan menghindari penggunaan kata sifat.
2. Seimbang
Sebuah umpan balik harus diberikan secara seimbang. Umpan balik yang hanya berfokus pada
hal-hal yang perlu ditingkatkan saja dapat menghancurkan harga diri seseorang, sebaliknya
umpan balik yang hanya berfokus pada kinerja yang baik saja juga tidak efektif.
Feedback yang baik adalah feedback yang segera diberikan tepat waktu. Kalau feedback
tersebut positif maka orang yang bersangkutan akan dapat terus memperkuat perilakunya.
Sementara bila feedback tersebut negatif, maka orang yang bersangkutan dapat segera
menghentikan perilakunya dan berusaha segera melakukan perubahan yang diperlukan.
Hasil akhir pengembangan pada akhirnya akan mempengaruhi sasaran kinerja KPI. Pada saat
melakukan monitoring perubahan, atasan akan melihat perilaku (kompetensi) maupun hasik
kerja (kinerja) untuk dapat mengevaluasi perubahan. Hasil pengembangan diharapkan dapat
membangun pemberdayaan bawahan dalam mencapai sasaran kinerja.
Pemberdayaan adalah kemampuan untuk membuat orang lain berkomitmen dan mampu
menggunakan segenap kemampuannya untuk dapat menjalankan tugas secara baik.
Pemberdayaan menentukan keberhasilan dari pengembangan yang dilakukan oleh seorang
pemimpin. Pemberdayaan menunjukkan peningkatan kompetensi maupun kompetensi
bawahan untuk bisa menjalankan tugas yang sudah diberikan. Pemimpin yang berhasil akan
menghasilkan level pemberdayaan yang tinggi, karena mampu mengembangkan kesadaran
bagi bawahan untuk menggunakan potensinya dan mengaktualisasikan kompetensi secara
nyata dalam bentuk perilaku. Sebaliknya, pemimpin yang gagal justru mengubur potensi
bawahan sehingga tidak akan muncul perilaku produktif yang menyebabkan turunnya
produktivitas.
Level pemberdayaan memiliki jenjang. Semakin tinggi tingkat pemberdayaan, maka semakin
baik kualitas pengembangan yang diberikan.
Diskusi
Sejauh Mana Anda ingin memberdayakan bawahan dalam mencapai KPI?
Anda dapat menggunakan langkah mengevaluasi kemajuan dalam project assignment dengan cara :
Nama :
Kesimpulan Pembelajaran
NIP :
Unit :
Kesimpulan dari materi yang saya peroleh adalah sebagai berikut :
Catatan Tambahan: