Anda di halaman 1dari 9

RESUME MODUL 3 DAN 4 PENGANTAR BISNIS

TUTOR : MOCHAMAD ARIFIN,S.Sos.MM


NAMA : RACHMAD ADHE ADHA
KELAS : MANAJEMEN 1C
NIM : 048470278
Modul 3
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Bisnis memerlukan prinsip dan standar yang diakui bersama dan yang dilaksanakandalam
organisasi bisnis. Pada prinsipnya, etika menyangkut benar atau salah yangdiakui secara
umum oleh para pemangku kepentingan bisnis. Etika berbeda dari hukum.Pelanggaran
terhadap hukum pasti terkena sangsi hukum, sedangkan pelanggaran terhadapkode etik tidak
secara serta-merta mendapatkan hukuman. Apabila Modul 1 membahasmengenai konsep
bisnis, kewirausahaan, dan lingkungan bisnis dan Modul 2 membahaskonsep berdagang dan
konsep pasar, maka Modul 3 ini membahas salah satu alatkelengkapan dalam berbisnis atau
berdagang yang bersifatsoft, yaitu masalah etika dantanggung jawab sosial atas bisnis yang
telah dilakukan.Secara khusus, setelah mempelajari Modul 3 ini peserta didik diharapkan:
1.Mampu menjelaskan pengertian etika bisnis
2.Mampu menjelaskan isu-isu etika dalam bisnis
3.Mampun menjelaskan standar etika bisnis
4.Mampu menjelaskan pengertian tanggung jawab sosial
5.Mampu menjelaskan penerapan tanggung jawab sosial
6.Mampu menjelaskan tanggung jawab sosial yang melekat pada budaya organisasional

A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS


Apa yang Anda ketahui tentang etika bisnis?Etika bisnismerupakan prinsip danstandar yang
menentukan perilaku dalam organisasi bisnis (Ebert & Griffin, 2009). Etikabisnis juga
merupakan standar perilaku dan nilai-nilai moral yang mengarahkan
tindakandankeputusandilingkungankerja(Boone&Krtz,2005).Kegiatanbisnisharusmempertim
bangkan isu-isu sosial yang terkait dengan etika bisnis ini yang meliputibagaimana keputusan
yang diambil dapat memengaruhi lingkungan, karyawan, danpelanggan. Isu-isu tersebut
terkait dengan tanggung jawab sosial,filosofi, kebijakan,prosedur, dan tindakan yang
diarahkan pada kesejahteraan sosial sebagai tujuan utamanya.Etika bisnis juga dipertegas
dengan iklim etika dalam organisasi. Kode perilaku dan standaretika dapat memainkan peran
yang signifikan dalam bisnis yang dilakukan dengan cara yangbenar.Perilaku
etismenunjukkan keyakinan individual dan norma-norma sosial mengenai apayang baik dan
apa yang benar. Perilaku tidak etis menunjukkan keyakinan individual dannorma-norma
sosial mengenai apa yang salah dan apa yang tidak benar.

B. ISU ISU ETIKA DALAM BISNIS


Bagaimana menilai perilaku yang etis? Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam
menilai perilaku etis.Pertama, mendapatkan informasi yang relevan, Kedua menganalisis
fakta untuk menentukan nilai nilai moral yang paling tepat.Ketiga membuat pertimbangan
etis berdasarkan pada kebenaran.selanjutnya mengenal isu isu etika merupakan langkah yang
penting dalam memahami etika bisnis.isu etika merupakan permasalahan, situasi, dan
kesempatan yang dapat diidentifikasi yang mengkehendaki orang memilih dari antara
beberapa pilihan tersebutmembawa konsekuensi pilihan yang diperoleh.Mengapa bisnis juga
berfokus kepada etika? Ada berbagai alas an mengapa bisnis harus menekankan pada praktik
perilaku yang etisStandar etika yang jelas dan dapat mengarahkan seluruh personel ke dalam
organisasi atau perusahaan tersebut akan mmewujudkan iklim kerja yang baik.

C. STANDAR ETIKA BISNIS


Etika bisnis merupakan pencarian dan komitmen untuk memenuhi standar moral yang tepat
dalam bisnis.Ada tiga pendekatan atau teori dalam menganalisis perilaku etis, yaitu
pendekatan utilitaranisme, teori hak, dan teori keadilan (Fry et al., 2000).Menurut Madura
(2007) ada beberapa contoh keputusan bisnis yang dinilai tidak etis yaitu :
* Pemberian komisi agar mendapatkan harga produk yang lebih murah
* Menejer yang merekrut calon karyawan yang tidak sesuai kualifikasi karena teman
sekolahnya dulu
* Untuk menghemat biaya perusahaan membuang limbah ke sembarang tempat
* Menejer yang memberikan kemenangan dalam tender untuk pembelian bahan bahan dari
pemasok yang dapat memberikan komisi.
Cole (2004) menyatakan bahwa beberapa perusahaantelahmenerapkan duabelaslangkah
dalam menerapkankode etik untuk melaksanakan etika bisnis, yaitu:
1.Mengintegrasikan kode etik dalam sistem nilai perusahaan
2.Menjamin bahwa kode etik yang ada didukung oleh pimpinan
3.Menyosialisasikan kode etik pada semua karyawan dengan benar
4.Mengarahkan karyawan mengenai bagaimana mengelola kesulitan pelaksanaan kodeetik
dan bagaimana menangani kemungkinan terjadinya menyimpangan dari kodeetik
5.Memberikan kesempatan kepada semua personil dalam organisasi untuk menanggapiisi
kode etik tersebut
6.Memberitahukan persyaratan yang harus dijalankan manajer untuk memahami
danmenerapkan kode etik dalam praktek
7.Mengenalkan prosedur untuk meninjau dan merevisi kode etik bila diperlukan
8.Membuat suatu kontrak kesediaan untuk melakukan kode etik bagi karyawan
9.Menyediakan pelatihan mengenai isu-isu yang relevan bila menerapkan kode etik
10. Menerjemahkan kode etik ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami biladiperlukan
11.Mendistribusikanfotokopikodeetikkepadapemasokdanpelangganuntukmendukung
tanggungjawab mereka dalam melaksanakan kode etik
12. Memasukkan kode etik dalam laporan tahuan sehingga para pemangku kepentingan dan
masyarakat umum mengetahui kode etik yang berlaku di perusahaan tersebut.
Untuk melaksanakan kode etik tidak dapat terlepas dari permasalahan dilema moral
sepertiyang telah disinggung pada sub pokok bahasan sebelumnya. Dilema moral tersebut
meliputi:
1.Suatu cara kegiatan atau keputusan tertentu dilaporkan dalamlaporan tahunanseperti
ukuran depresiasi terutama pada situasi dan kondisi khusus
2.Mendapatkan kontrak penjualan di pasar yang persaingannya tinggi
sehinggamembutuhkan adanya dorongan atau pilihan yang disarankan
3.Penggabungan antara rencana, desain, dan informasi penting lainnya dari pesaingoleh
mata-mata (espionage)
4.Merencanakan pengendalian terhadap kenyataan yang menggabungkan keamananatau
keefektifan produk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab sosial merupakan keseluruhan cara yang dilakukan bisnis dalam usaha
menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam lingkungan
sosialnya.Bertanggung jawab secara sosial memberikan dampak pada peran ekonomi dalam
masyarakat.Tanggung jawab sosial korporasi merupakan tindakan atau kegiatan perusahaan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan yang memengaruhi banyak orang, masyarakat, dan
lingkungannya.Meurut ferrel et al.(2011), terdapat empat dimensi tanggung jawab sosial
yaitu, dimensi ekonomi, hokum, etika, dan sukarela.
1. Tanggung Jawab Sosial pada Pelanggan
a. Menyusun kode tanggung jawab bisnis, yaitu menyusun pedoman untuk menghasilkan
produk yang berkualitas, guideline bagi pelanggan, karyawan, dan pemilik untuk dapat
menjalankan bisnis dengan baik.
b. Memantau complain pelanggan
c. Mendapatkan dan menggunakan umpan balik dari pelanggan.
2. Tanggung Jawab Sosial pada Karyawan.
a. Menyusun tanggung jawab. Seperti halnya tanggung jawab perusahhan kepada pelanggan,
tanggung jawab perusahaan kepada karyawan juga harus mempunyai pedoman.
b. Kebijakan mengkritik. Seperti halnya konsumen, karyawan juga harus mendapatan haknya
untuk mengajukan kritik stsu complain pada perusahaan dan harus mendapatkan perhatian
untuk segera diselesaikan.
3. Tanggung Jawab pada Investor dan Kreditur
Selain terhadap pelanggan dan karyawan, perusahaan juga harus bertanggung jawab kepada
pemilik perusahaan atau investor.Bagaimana perusahaan menjamin tanggung jawab? Menejer
harus mampu memonitor keputusan yang dilakukan karyawan untuk menjamin bahwa
keputusan tersebut dibuat sesuai pertimbangan politik,yaitu memaksimalkan kinerja dan nilai
nilai yang diaut perusahaan.

B. MENERAPKAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Ada berbagai pendekatan yang sering digunakan dalam tanggung jawab sosial yaitu
obstructionis, defensive, accommodative, dan proactive (Madura 2007)
1.Obstructionis ditunjukkan dengan minimalnya upaya perusahaan dalam membantu
menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan sekitarnya.
2. Defensive akan selalu menggunakan persyaratan legal termasuk dalam mengakui adanya
kesalahan dan mengambil tindakan perbaikan.
3. Accomodative dilakukan perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam program sosial.
4. Proactive digunakan perusahaan yang tanggung jawab sosialnya tinggi.
Menurut Ebery dan Griffin (2009) meyatakan ada beberapa langah yaitu :
1. Tanggung jawab sosial harus dimulai dari pimpinan tinggi dan terdapat dalam perencanaan
strategis.
2. Para menejer puncak harus mengembangkan perencanaan secara mendetail dukungan
menejemen.
3. Seorang eksekutif perusahaan harus bertanggung jawab dalam melaksanakan agenda
perusahaan.
4. Organisasi harus melakukan audit sosial, yaitu analisis secara sistematik terhadap
keberhasilannya menggunakan dana untuk melaksanakan tanggung jawab sosial.
Para pemimpin bisnis meyakini bahwa moralitas dan keuntungan akan berjalan dengan baik
apabila tujuan sosial diintegrasikan dengan kegiatan bisnis lainnya.Kegiatan CSR akan
membantu organisasi atau perusahaan hidup dengan masyarakat global, menanggapi
masyarakat global, dan mengantisipasi masyarakat global.
C. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN BUDAYA ORGANISASIONAL
Budaya organisasional merupakan seperangkat nilai dan norma yang dianut dan digunakan
karyawan yang memberikan petunjuk dalam berinteraksi dengan rekan kerja, manajemen,
dank lien atau pelanggan (Peterson et al,2005).Walaupun sedikit penelitian empiris mengenai
hubungan antara karakteristik budaya dan berbagai ukuran kinerja perusahaan, namun hasil
penelitian Gordon dan Timaso (1992) menyatakan bahwa budaya kuat yang diukur dengan
konsistensi persepsi terhadap nilai nilai organisasi merupakan predictor bagi kinerja
perusahaan jangka pendek.Barney (1986) berpendapat bahwa kinerja lebih berhubungan
dengan pengembangan cara yang kompleks yang merupakan perpaduan fenomenaatau
merupakan proses organisasi yang tidak dapat ditiru, dan merupakan keunikan kepribadian
manusia dalam setiap organisasi daripada yang bersifat umum pada semua organisasi.Apabila
budaya dikatikan dengan kemampuannya menyediakan keunggulan bersaing maka ada tiga
kondisi yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Budaya harus dapat dinilai baik dengan penjualan tinggi, biaya rendah maupun margin
yang tinggi.
2. Budaya harus jarang dan tidak bisa terdapat pada setiap organisasi lain.
3. Budaya tidak dapat ditiru dengan sempurna.
Perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing dari budaya yang dimilikinya.Budaya
adaalah unik dan hanya sesuai untuk organisasi tertentu, sehingga merupakan pandangan
situasional dalam bahaya.
Budaya memang tidak bersifat statis, namun berubah mengikuti perkembangan yang ada,
baik internal maupun eksternal.Tahapan perkembangan budaya juga berbeda beda dari suatu
peneliti atau ahli dengan peneliti atau ahli lain.Budaya banyak dipengaruhi oleh berbagai
factor, baik internal maupun eksternal, baik individu, kelompok maupun organisasi secara
menyeluruh.Budaya mengandung berbagai arti atau pemahaman, tergantung pada sudut
pandang mana budaya organisasi tersebut akan dikaji, dan diamati.Perkembangan terbaru
mengenai budaya organisasi adalah pandangan bahwa menejemen yang unggul adalah yang
mampu memperhatikan budaya sebagai sesuatu yang beragam.Total Quality managemen dan
Learning Organization merupakan dua konsep yang menekankan budaya dan perubahan
budaya,yang dibantu oleh beberapa komponen lain seperti teknik, alat, standar,
kepemimpinan,dan masih banyak lagi.Hal ini sesuai dengan pendapat Pfeffer dan Salancik
(1978) yang pada dasarnya menyatakan bahwa untuk dapat survive, organisasi memang harus
berubah secara terus menerus menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Perubahan ini
tentu menyangkut perubahan budaya yang dalam hal ini adalah pada asumsi dan nilai.

Modul 4

KEPEMILIKAN BISNIS DAN BISNIS KECIL


A. Bentuk Kepemilikan Bisnis
Adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya,sumber modalnya,
apa tujuan pendiriannya.
Tipe Bisnis
*Manufaktur
menghasilkan produk dari bahan mentah atau komponen2yang dijual untuk mendapat
keuntungan
*Jasa
Pengecer dan Distributor
Pertanian dan Pertambangan
*Finansial
pengelolaan investasi dan modal
*Informasi
penjualan properti intelektual
*Utilitas
mengoperasikan jasa untuk publik seperti listrik dan air
*Real Estate
Transportasi

B. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan, sehingga tanggung jawabpemilik tidak
terbatas dan keberlanjutannya ditentukan oleh pemiliknya
Keunggulan Perusahaan Perorangan
*Membutuhkan investasi yang tidak terlalu besar
*Dapat menentukan aturan sendiri, kesalahan atau kesuksesan dilakukansendiri.
*Kebanggaan menjadi pebisnis dan mengelola perusahaan sendiri
*Prosedur dan aturan hukumnya sederhana
*Tidak perlu membayar keuntungan kepada orang lain atau pemerintah(kecuali Pajak)
*Pajak perusahaan rendah
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
*Tanggung jawab pemilik tidak terbatas (harta pribadi danperusahaan tidak terpisah) dan
keberlanjutan bisnis lemah
*Sumber daya keuangan terbatas (Menurut bank memiliki risikotinggi)
*Kesulitan pengelolaan karena keterbatasan pemilik dan karyawan
*Membutuhkan komitmen waktu yang besar
*Keuntungan pribadi sedikit (opportunity cost sebagai karyawan:asuransi, dan tunjangan)
*Pertumbuhan atau ekspansi perusahaan perseoranganumumnya tidak terlalu besar
*Keberlanjutan diragukan bila pemilik meninggal
C. PERSEKUTUAN ATAU PARTNERSHIP
Persekutuan atau partnership
•Merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis, terdapat beberapa jenis
Persekutuan Umum (general partnership)
•Persekutuan dimana semua pemilik berbagi dalam kegiatan operasional bisnis
dalammengasumsikan tanggung jawab atas hutang perusahaan.•
Sekutu Umum (General partner) merupakan pemilik sekutu yang memiliki tanggung
jawabterbatas dan aktif mengelola perusahaan
Persekutuan Terbatas (limited partnership)
*Merupakan pemilik yang menginvestasikan dana atau uangnya ke dalam bisnis tetapi
tidakmemiliki tanggung jawab mengelola hutangnya atau kerugiannya dalam investasi.•
Tanggung jawabnya terbatas, sekutu terbatas tidak bertanggung jawab atas hutangperusahaan
di luar investasinya
Persekutuan yang Terbatas Kepemilikannya (master limited partnership)
•Mirip korporasi namun pajaknya adalah pajak partnership
Keunggulan Bentuk Persekutuan atau rekanan
•Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang (pinjaman
banklebih mudah)•
Pengelolaan bisnis dilakukan bersama (keahlian dan pengetahuan pemilik salingmelengkapi
dalam mengelola bisnis). Bebas mengatur waktu.•
Kemampuannya untuk tumbuh lebih besar dari perusahaan perorangan•
Tidak ada tarif pajak khusus, diberlakukan pajak perseorangan•
Mudah dibentuk•
Pembagian keuntungan dapat berupa persentase kepemilikan
Kelemahan
•Adakalanya satu pihak (Sekutu aktif) memiliki tanggung jawab tidak terbatas•
Keberlanjutan diragukan bila salah satu pihak meninggal•
Transfer kepemilikan dan sharing profit sulit dilakukan bila tidak ada konsensus dari
keduabelah pihak•
Kerjasama salah satu pihak dengan pihak eksternal tidak diketahui rekanan. Kepemilikanaset
bisa seperti perusahaan perseorangan dan masing-masing pihak menanggung hutangsecara
personal.

D. KORPORASI
Korporasi
•Merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki olehpara pemegang saham•
Entitas legal berizin negara dengan otoritas untukbertindak dan mempunyai kewajiban
terpisah dari parapemiliknya•
Menunjukkan berbagai karakteristik seperti status hukumsebagai satu entitas, hak dan
kewajiban serta jangkuan•
Tanggung jawab yang dimiliki sebesar modal yangdiinvestasikan•
Pengelolaan korporasi oleh dewan direktur (board ofdirectors)
Keunggulan Korporasi
•Adanya keterbatasan tanggung jawab yaitu sebesar modal ditanamkan. Aset personal
pelakubisnis terpisah dari aset korporasi•
Mudah mendapatkan modal atau dana (korporasi dapat dijual dan lebih dipercaya bank)•
Mempunyai kesempatan meningkatan jumlah dana untuk pengembangan peralatan dan
fasilitasserta mendatangkan ahli•
Keberlanjutan terjamin walaupun pemilik meninggal, dan korporasi dengan menjual
sahamnyakorporasi dapat menyediakan dana.•
Perubahan kepemilikan dengan cara menjual saham•
Pemisahan pemilik dan pengelola
Kelemahan
•Proses legal dan syarat lain yang kompleks, peraturan sangat ketat.•
Penghitungan pajak ganda (pajak keuntungan perusahaan/pajak korporasi dan pajak
keuntunganpemegang saham/deviden/pajak kepemilikan)•
Ukuran korporasi yang besar sehingga tidak fleksibel menanggapi perubahan pasar•
Kemungkinan konflik antara pemegang saham dan dewan direktur•
Biaya awal yang besar

E. TIPE KORPORASI DAN JENIS KEPEMILIKAN BISNIS LAIN


Prinsip Good Governance
•Peran para pemegang saham, direktur atau pimpinan perusahaan danmanajer dalam
pembuatan keputusan dan akuntabilitas korporasi
Kepemilikan korporasi
•Usaha Bisnis bersama (joint ventures)•
Aliansi strategis (strategic alliance)•
Merjer (Mergers)
dua perusahaan bersama menciptakan perusahaanbaru•
Akuisisi (Acquisitions)
perusahaan lebih kecil dikuasai olehperusahaan yang lebih besar•
Divestitures
korporasi menjual bisnis yang tidak berhubungan denganbisnis utamanya•
Spin off
korporasi menjual sebagian bisnis utamanya
Koperasi
•Adalah organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya
produsen,konsumen atau pekerja dengan kebutuhan yang sama yang menggabungkann
sumberdaya mereka untukkeuntungan bersama•
Perkumpulan orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang
sama•
Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan memiliki hak dan kewajiban yang
samasebagai pencerminan demokrasi ekonomi•
Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil•
Pengawasan dilakukan oleh anggota•
Mempunyai sifat saling tolong menolong•
Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat
menjadi anggota
UU no 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
•Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka•
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi•
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota•
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal•
Kemandirian•
Pendidikan perkoperasian•
Kerjasama antarkoperasi
Koperasi berdasarkan fungsi
•Koperasi konsumsi
memenuhi kebutuhan konusmen akhir•
Koperasi pemasaran
distribusi barang dan jasa anggota•
Koperasi produksi
menghasilkan barang dan jasa•
Koperasi jasa
menyelenggarakan pelayanan jasa seperti: simpan-pinjam,asuransi, angkutan dsb.
Koperasi berdasar luas daerah
•Koperasi primer•
Minimal 20 orang•
Koperasi sekunder•
Gabungan badan-badan koperasi, cangkupan daerah yang luas•
Dapat dibagi menjadi:•
1. Koperasi Pusat
minimal 5 koperasi primer•
2. Gabungan koperasi
minimal 3 koperasi pusat•
3. Induk koperasi
minimal 3 gabungan koperasi

KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL


A. ALASAN BERWIRAUSAHA
Kewirausahaan
•Penerimaan terhadap risiko dalam memulai dan menjalankan bisnis
Wirausaha
•Adalah orang ang memiliki bakat atau kemampuan memfokuskan pada kesempatan,baik
dalam usaha yang baru maupun usaha yang telah ada untuk mencipkan nilai
danmengasumsikan risiko dan penghargaan merupakan hasil usahanya sendiri
Alasan berani memulai bisnis :
•Adanya kesempatan
*Keuntungan yang akan diperoleh
*Kemandirian atau interdependensi
*Tantangan
*Kepuasan pribadi
*Personal achievement (pencapaian individu karena berhasil melaksanakan bisnis sendiri)
Kemampuan diri sebagai wirausaha (Nickels, 2005)
•Pengawahan diri (self-directed)
*Pengembangan diri (self-nurturing)
*Berorientasi pada tindakan (action-oriented)
*Bersemangat tinggi (highly energetic)
*Memaklumi adanya ketidakpastian
Karakteristik wirausaha yang berhasil(Zimmerer dan Scarborough, 2002)
*Mempunyai keinginan bertanggung jawab
*Memilih risiko yang sedang
*Memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk berhasil
*Mempunyai keininan untuk memberikan dan mendapatkan tanggapan atau umpan balik
segera
*Bersemangat tinggi
*Orientasi ke depan
*Keahlian organisasi
*Menganut nilai pencapai melalui uang yang diperoleh
B. BISNIS DAN PEMANGKU KEPENTINGAN BISNIS
Bisnis merupakan kegiatan untuk mendapatkan keuntungan dengan menyediakan produk dan
layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pemangku Kepentingan
•Individu atau sekelompok orang yang memiliki harapan terhadap keberlangsungan bisnis
atau cara bisnisberoperasi•
Primary stakeholders
pemilik, pelanggan, dan karyawan beserta serikat pekerja yang ada•
Secondary stakeholders
pemasok, pemerintah, bisnis lain, media, berbagai organisasi lain, industri,
lingkungan,masyarakat
Pemilik dan Investor dalam Bisnis
•Bertanggungjawab kepada pemangku kepentingan lain yang lebih besar
Pelanggan Merupakan pemangku kepentingan utama dalam bisnis, karena tanpa pelanggan
kegiatan bisnis tidak akanberlangsung•
Bisnis perlu menyediakan produk yang diinginkan pelanggan sesuai harapan (harga, kualitas
produk dan layanan,pilihan produk)
Karyawan
•Tanggung jawab perusahaan bisnis terhadap karyawan:•
1. Beroperasi sesuai dengan bakat para karyawannya•
2. Bisnis harus menjamin bahwa karyawan dapat bekerja di lingkungan kerja yang aman•
3. Bisnis harus membuat lingkungan kerja bermanfaat dan mendatangkan hasil optimal•
4. Perusahaan bisnis harus melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya
C. PEMILIK DAN INVESTOR DALAM BISNIS
Pemilik perusahaan merupakan pemangku kepentingan primer.Mereka adalah orang yang
mendukung dan menjamin keberlanjutan hidup perusahaan.Bisnis memang berada di tengah
masyarakat dan merupakan bagian dari masyarakat,sehingga tanggung jawab sosial
merupakan sesuatu yang benar untuk dilakukan.Evaluasi para investor juga digunakan untuk
pengambilan keputusan apakah mereka tetap menginvestasikan dananya ke perusahaan
tersebut atau tidak.

D. PENGGUNAAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS


E-commerce
•Penggunaan internet dan alat-alat elektronik lainnya untuk transaksi baik eceran maupun
bisnis kebisnis yang mampu menciptakan pasar baru di dunia•
Keunggulan:
*Menghenat waktu
*Dapat berhubungan dengan pelanggan maupun pemasok dimanapun mereka berada.
*Meningkatkan kemampuan melayani pelanggan dengan berkoordinasi dengan pihal di
luarmaupun di dalam perusahaan.
*Menciptakan efisiensi organisasi
*Meningkatkan kolaborasi di antara unit internal dan pihak eksternal perusahaan•
*Meningkatkan pertukaran global
*Memperbaiki pengelolaan proses produksi.
Enterprise Resouce Planning (ERP) sistem informasi untuk mengorganisasi dan mengelola
kegiatan perusahaan antar produk, antar departmen, antarlokasi geografis.
Memberikan fleksibiitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan
Electronic conferencing
•teknologi informasi yang memungkinkan sekelompok orang dapat berkomunikasi secara
simultandari berbagai lokasi melalui email, telepon atau video sengingga menghemat waktu
dan biaya
Dataconferencing
•Teknologi informasi yang memungkinkan karyawan mengendalikan perusahaan dari tempat
lainmenggunakan satu dokumen atau data
Videoconferencing
•Teknologi informasi memungkinkan para partisipan saling bertatap muka satu sama lain
dalamsuatu pertemuan pada lokasi yang berbeda pada videoscreen.
Jaringan kerja komputer
Client server network
klien berupa komputer yang digunakan untuk meminta informasi dariserver yang merupakan
penyedia data atau sumber daya
Wide Area Networks (WANs)
menghubungan komputer jarak jauh melalui saluran telepon, tanda-tanda gelombang mikro
atau komunikasi satelite
Local Area Networks (LANs)
menghubungkan area yang lebih sempit seperti dalam 1 gedungatau kantor
Wireless Networks
menggunakan sinyal elektronik tnpa kabel yang menghubungkan lokasi yang luas.

Anda mungkin juga menyukai