Anda di halaman 1dari 32

PENAMBAT

PENAMBAT REL
— Adalah suatu komponen yang menambatkan rel pada
bantalan sedemikian rupa sehingga kedudukan rel
adalah tetap, kokoh dan tidak bergeser.
— Jenis:
— Penambat kaku: Penambat kaku terdiri dari mur dan baut,
biasanya dipasang pada bantalan besi atau kayu, bisa dengan
pelat andas, tetapi kekuatan jepitnya ada pada klem plat yang
kaku
— Penambat elastik, selain dapat meredam getaran, juga mampu
menghasilkan gaya jepit (clamping force) yang tinggi,
sehingga dapat memberikan perlawanan rangkak (creep
resistance) yang baik.
— Penambat elastik tunggal, biasanya dipasang pada bantalan
kayu atau besi, terdiri dari pelat andas, pelat atau batang jepit
elastik, tirpon, mur dan baut, kekuatan jepitnya pada batang
jepit elastik.
— Penambat elastik ganda, terdiri dari pelat andas, pelat atau
batang jepit, alas rel, tirpon. Mur dan baut, kekuatan jepitnya
terdapat pada batang elastis, biasanya dipakai pada bantalan
beton dengan tidak mempergunakan pelat andas, tetapi
dipakai alas karet (rubber pad), yang tebalnya disesuaikan
dengan kecepatan maksimum.
— Pada umumnya penambat elastik dapat dibagi kedalam dua
jenis yaitu :
— Daya jepit dihasilkan langsung, misalnya Pandrol, DE, Dorken,
Fist-BTR
— Daya jepit dihasilkan dengan bantalan mur-baut atau tirpon,
misalnya F-type, Nabla
Faktor yang mempengaruhi Pemilihan
Jenis Penambat:
— Pengalaman pemakaian
— Besarnya gaya jepit (clamping force)
— Besarnya nilai rangkak (creep resistance)
— Kemudahan perawatan
— Pemakaian kembali, jika rel diganti dimensinya
— Umur penambat
— Harga penambat
Persyaratan Teknis Penambat (1/2)
1. Gaya jepit penambat elastik harus kuat untuk menjamin
bahwa gaya tahan rel pada bantalan lebih besar daripada gaya
tahan merangkak bantalan pada stabilitas dasar balas
2. Gaya jepit penambat dapat bertahan lama, meskipun alat
penjepitnya tak dapat dihindarkan terjadi sedikit kelonggaran
dan keausan pada pelat andas maupun angker pada bantalan
3. Frekwensi getaran alami dari penambat pada dasarnya harus
lebih besar dari pada frekwensi getaran alami rel, agar supaya
dapat mencegah setiap kehilangan kontak antara penambat
dengan rel selama lalu lintas melalui jalan rel
4. Material penambat harus mempunyai kualitas yang baik agar
dapat mempertahankan kekenyalan penambat dalam jangka
panjang setelah waktu pemasangan dan pembongkaran
Persyaratan Teknis Penambat (2/2)
5. Rel dan pengencangan penambat sebaiknya dilakukan dengan
cepat, baik secara mekanik yang sederhana atau secara
manual
6. Penyetelan penambat sebaiknya dilakukan dengan cepat dan
mudah serta dapat dilakukan oleh bukan tenaga ahli khusus
7. Penambat cukup mampu dan kuat sebagai penggabungan
susunan isolasi listrik dan mudah diganti bila terjadi
kerusakan.
8. Penambat harus mempunyai alas karet. Dimana alas karet
mampu mencegah merangkak rel, meredam tegangan
vertikal, yang bekerja ke bawah, melindungi permukaan
bantalan serta mempunyai daya tahan listrik yang cukup
untuk pemisahan rel dari bantalan.
Penambat Elastis DE (Deenik and Eisses) pada
bantalan besi
Gaya Jepit (Clamping force)
Penambat Elastis DE
Tipe e Tipe PR

Safelock Fastclip
e - clip
Penambat Elastis DE Clip
Penambat Elastis Pandrol pada bantalan beton
Penambat Elastis Pandrol pada bantalan besi
Penambat Elastik Pandrol pada slab track
Pandrol Gauge Lock
Pandrol Fastclip
Pandrol Safelok
Jalan Rel dengan Penambat FIST-BTR
Jalan Rel dengan Penambat FIST-BTR
Gaya Jepit (Clamping
force) Penambat Elastis
FIST-BTR
Clip Penambat F-type

Sambungan Lengkung Jalan Lurus


Perlengkapan Penambat F-type

Baut Pengatur Pelebaran Alas Karet


Sepur

Ring Baut
Penambat F-type pada Bantalan Beton
Penambat Elastis
F-type
Penggunaan Alat Penambat Elastik
sesuai Kelas Jalan
Kelas Jalan Jenis Alat Penambat
I Elastik Ganda
II Elastik Ganda
III Elastik Ganda
IV Elastik Tunggal
V Elastik Tunggal
Alat penambat harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Alat penambat harus mampu menjaga kedudukan kedua
rel agar tetap dan kokoh berada di atas bantalan.
b. Clip harus mempunyai gaya jepit 900 – 1100 kgf.
c. Pelat landas harus mampu memikul beban yang ada
dengan ukuran sesuai jenis rel yang digunakan.

Pelat landas terbuat dari baja dengan komposisi kimia


sebagai berikut:
• Carbon : 0.15 - 0.30%
• Silicon : 0.35% max
• Mangaanese : 0.40 - 0.80%
• Phospor : 0.050% max
• Sulphur : 0.05% PP 60/2012
d. Alas rel (rail pad) dapat terbuat dari bahan High
Density Poly Ethylene (HDPE) dan karet (Rubber)
atau Poly Urethane (PU).
e. Seluruh komponen alat penambat harus memiliki
identitas produk tercetak permanen sebagai
berikut:
• Merek dagang;
• Identitas pabrik pembuat;
• Nomor komponen (part number);
• Dua angka terakhir tahun produksi.

PP 60/2012
Pelat Sambung, Mur, dan Baut
a. Penyambungan rei dengan pelat sambung harus
digunakan apabila tidak diperkenankan melakukan
pengelasan terhadap rel. Sambungan rel terdiri dari :
1) dua pelat sambung kiri dan kanan;
2) enam baut dengan mur, ring pegas atau cincin pegas dari
baja, dipasang hanya empat baut untuk menjaga
pemanasan rel akibat cuaca.

PP 60/2012
Pelat Sambung, Mur, dan Baut
a. Pemberian tanda pada pelat sambung dilakukan
sekurang- kurangnya, meliputi:
1) identitas pabrik pembuat;
2) dua angka terakhir tahun produksi;

3) terdapat stempel dari pabrik yang melakukan proses


perlakuan panas, stempel ini tidak perlu dicantumkan
apabila proses produksi pelat sambung dilakukan oleh
produsen pelat sambung sendiri.

PP 60/2012
c. Pelat sambung harus mempunyai komposisi kimia
sebagai berikut:

d. Sifat mekanis yang dibutuhkan pelat sambung sesudah


perlakuan panas sebagai berikut:

PP 60/2012
e. Komposisi kimia mur, baut dan ring pegas pada pelat
sambung terdiri dari:

PP 60/2012
e. Sifat-sifat mekanis mur, baut dan ring pegas sebagai
berikut:

PP 60/2012

Anda mungkin juga menyukai