Penambat rel adalah pengencang yang mengencangkan rel ke bantalan rel. Ada dua jenis
jangkar rel, yaitu penambat kaku dan penambat elastis. Jenis penambat kaku biasanya terdiri
dari paku rel, mur, baut atau liupon (pondasi ban) yang dipasang dengan landasan. Umumnya
penambat kaku ini digunakan pada rel kereta api lama, baik aktif maupun pasif. Ciri-ciri
penambat kaku, selalu dipasang pada bantalan kayu/baja. Penambat yang kaku tidak cocok
untuk semua perkeretaapian, terutama yang memiliki beban lalu lintas tinggi. Penambat
elastis jenis ini dirancang untuk menyerap getaran frekuensi tinggi yang disebabkan oleh
pergerakan kereta api di atas rel.
Jenis Penambat
Ada 2 (dua) jenis penambat rel. Yaitu, penambat elastis dan penambat kaku.
1. Penambat elastis
Sistem pemasangan elastis, salah satu bagian terpenting yang juga mempengaruhi kualitas
struktur kereta api, terbuat dari baja elastis, yang memungkinkan menyerap getaran yang
disebabkan oleh perlintasan kereta api atau beradaptasi dengan peregangan rel karena
perbedaan. suhu rel.
1.1 Penambat e
1.2 Penambat F
Penambat rel tipe F sekilas terlihat sederhana dan bentuknya mirip dengan
pengencang klip, tetapi ada beberapa pengencang yang membutuhkan ketelitian
dalam pemasangan dan perawatan. Gaya kompresi yang dihasilkan bisa mencapai
500kgf, dan belt ini tergolong tidak mudah kendur karena dapat menyerap getaran.
Pengencang ini banyak digunakan di Jepang.
1.3 klip KA
2.2 Tirpon
dikembangkan dari paku ulir, karena jangkar paku sering lepas dan lepas, makanya
digunakan tirpon.
Namun, dengan kemajuan transportasi kereta api, bobot mobil yang lewat kini dimuat dan
kecepatan yang digunakan meningkat. Angkur kaku tidak digunakan di Indonesia kecuali
untuk konstruksi jalan Kelas IV dan V.
secara default
• Jangkar mampu menyerap gaya pada rel secara elastis dan mengirimkannya ke bantalan
• Jangkar dapat menyerap sebanyak mungkin getaran dan guncangan yang disebabkan oleh
kendaraan yang melewatinya.
• Tonggak dapat menahan lebar gulungan.
• Lampiran mampu menjaga kemiringan rel dalam batas-batas tertentu;
• Dapat mengisolasi aliran arus antara rel dan bantalan, khususnya pada bantalan beton dan
besi.
• Titik pemasangan rel elastis harus menahan resistensi rel di bantalan.
• Meskipun klem menjadi longgar dan aus, pengencang rel harus bertahan lama selama
periode penggunaan tertentu.