Anda di halaman 1dari 15

1.4.

Peralatan dan Perlengkapan Penghantar AAAC-S

Dalam upaya menyalurkan tenaga listrik yang akan dikonsumsi oleh konsumen listrik melalui

saluran udara tegangan menengah (penghantar AAAC-S) maka diperlukan peralatan dan

perlengkapan saluran tersebut yaitu :

1.4.1. Travers

Travers berfungsi sebagai tempat bertumbunya isolator dan pengaman arus lebih (cut

out). Trevers terbuat dari besi baja galvanis yang cukup kuat dengan ukuran panjang 2 meter,

segi empat 7,5 x 7.5 cm dengan tebal 3.2 mm. Pada dasarnya travers yang dipasang untuk

saluran udara tegangan menengah adalah travers sigle support dan travers duble support.

Gambar 2.11 Travers Sigle Support


Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

Keterangan :

1. Tiang beton

2. Cross arm

3. Klem beugel tipe

4. Mur baut dan ring

5. Stell plat tipe I

6. Mur baut sparing waser


Gambar 2.12 Travers Double Support
Sumber : contruction Design Hand Book, PLN
1.4.2. Isolator

Isolator merupakan alat tempat menompang kawat penghantar jaringan pada tiang-

tiang listrik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua buah kawat atau lebih

agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current) atau loncatan bunga api (flash over)

sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik. Bahan

yang dipakai untuk membuat isolator adalah porselin atau keramik, kaca,mika dan fiberglass.

Menurut B.M Weedy, isolator untuk jaringan tegangan menengah secara umum dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Isolator Jenis Pasak

Isolator jenis pasak (pin type insulator), digunakan pada tiang - tiang lurus (tangent pole) dan

tiang sudur (angle pole) untuk sudut 5° sampai 30°. Isolator pasak terbuat dari bahan porselin

maupun bahan gelas yang dibentuk dalam bentuk kepingan dan bagian bawahnya diberi suatu

pasak (pin) yang terbuat dari bahan besi atau baja tempaan. Tiap kepingan diikatkan oleh

suatu bahan semen yang berkualitas baik Banyak terbuat dari bahan porselin maupun bahan

gelas yang dibentuk dalam bentuk kepingan dan bagian bawahnya diberi suatu pasak (pin)

yang terbuat dari bahan besi atau baja tempaan. Tiap kepingan diikatkan oleh suatu bahan

semen yang berkualitas baik hingga 10°. Kawat penghantar jaringan diletakkan di bagian atas

untuk posisi jaringan lurus, sedangkan untuk jaringan dengan sudut di bawah 10° kawat

penghantarnya diikatkan pada bagian samping agar dapat memikul tarikan kawat. Jenis –

jenis isolator pasak yaitu :


1). Isolator Steun

Isolator jenis ini dipasang pada travers untuk jaringan saluran yang lurus atau menyudut lebih

besar dari 200 . Isolator ini terbuat dari porselinyang bagian bawahnya diberikan tutup besi

cor yang disemen pada porselin serta pasak baja yang disekrupkan padanya.

Gambar 2.13 Isolator Steun


Sumber : Contruction Design Hand Book, PLN
2). Isolator Pinpost

Isolator ini dipasang pada travers pada kededekan berdiri, seperti juga isolator steun. Isolator

pasak digunakan pada tempat hantaran lurus dan menyudut lebih besar dari 200. Umumnya

isolator jenis ini terbuat dari porselin.

Gambar 2.14 Isolator Pinpost


Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

b. Isolator Jenis Penahan

Isolator jenis penahan digunakan pada tiang-tiang sudur untuk sudut 30° sampai 90°, tiang

belokan tajam, dan tiang ujung. Isolator ini terdiri dari sebuah piringan yang terbuat dari

bahan porselin, dengan tutup dari bahan besi tempaan dan pasaknya terbuat dari bahan baja

yang diikatkan dengan semen yang berkualitas, sehingga membentuk satu unit isolator yang

berkualitas tinggi. Isolator ini berfungsi sebagai penggantung dan penarik ujung penghantar.

Gambar 2.15 Isolator Tarik


Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

1.5. Peralatan Dan Perlengkapan Penghantar MVTIC

Dalam upaya menyalurkan tenaga listrik yang akan dikonsumsi oleh konsumen listrik melalui

saluran udara tegangan menengah maka diperlukan peralatan dan perlengkapan saluran

tersebut yaitu :

1.5.1. Suspension Assembly

Peralatan suspension digunakan untuk pemegang kabel MVTIC yang dipasang pada tiang.

Suspension digunakan untuk jalur lurus dan berbelok dengan sudut yang kecil.

Adapun sudut yang menggunakan suspension adalah :


a. Suspension 00 – 100

b. Suspension 100 – 250

c. Suspension 250 – 450

Gambar 2.16 Suspension Assembly 00 – 100


Sumber : Contruction Design Hand Book, PLN

Keterangan :

1. Tiang beton

2. Fixatian Device

3. U - Bolt

4. Suspension Clamp

5. strap
Gambar 2.17 Suspension Assembly 100 – 250
Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

Keterangan :

1. Tiang beton

2. Fixatian Device

3. U - Bolt

4. Suspension Clamp

5. strap

6. Klem Beugel Tipe III

7. Yoke

Gambar 2.18 Suspension Assembly 250 – 450


Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

Keterangan :

1. Tiang beton 2. Fixatian Device


3. U - Bolt

4. Suspension Clamp

5. strap

6. Klem Beugel Tipe III

7. Yoke
1.5.2. Single Dead End Assembly

Single Dead End Assembly dirancang untuk dapat digunakan pada akhir suatu

saluran kabel MVTIC.

Gambar 2.19 Single Dead End Assembly


Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

1.5.3. Double Dead End Assembly

Double dead end assembly digunakan pada jalur belok untuk kabel MVTIC.

Konstruksinya hampir sama dengan single dead end assembly, tetapi pada double dead end

assembly menggunakan dua buah strain hinge, turn buckle, strain clamp dan strap untuk

mengklem kabel MVTIC.


Gambar 2.20 Double Dead End Assembly
Sumber : contruction Design Hand Book, PLN

1.6. Tiang

Tiang listrik pada jaringan distribusi digunakan untuk saluran udara (overhead line) sebagai

penyangga kawat penghantar agar penyaluran tenaga listrik ke konsumen atau pusat - pusat

beban dapat disalurkan dengan baik. Jenis tiang utama pada jaringan distribusi adalah tiang

kayu, tiang besi, dan tiang beton bertulang.

1.6.1. Tiang Kayu

Tiang kayu banyak digunakan sebagai penyangga jaringan karena konstruksinya yang

sederhana dan biaya investasi lebih murah bila dibandingkan dengan tiang jenis yang lain.

Selain itu tiang kayu merupakan penyekat (isolator) yang paling baik sebagai penompang

saluran udara terhadap gangguan hubung singkat.

Kebaikan Tiang Kayu ini adalah mempunyai konstruksi yang sederhana, biaya investasi lebih

murah, merupakan bahan penyekat (isolasi) yang baik buat penompang jaringan, dapat

dibentuk menurut konstruksi, biaya perawatan rendah dan bebas dari gangguan petir.

Sedangkan kelemahan Tiang Kayu ini adalah tergantung pada persediaan kayu yang ada,
perlu pengawetan terlebih dahulu, umur lebih pendek : 10 - 12 tahun bila tak diawetkan dan

20 - 30 tahun bila diawetkan, tidak dapat menyangga beban secara aman, dan apalagi bila

terjadi satu atau dua kawat terputus.

1.6.2. Tiang Besi

Tiang besi yang digunakan berupa pipa-pipa besi bulat yang disambung dengan diameter

yang berbeda dari pangkal hingga ujungnya. Pada umumnya ukuran penampang bagian

pangkal lebih besar dari ukuran penampang bagian atasnya (ujung). Melihat konstruksinya

yang lebih kokoh, lurus dan bentuknya lebih indah dibandingkan dengan tiang kayu, tiang

besi ini banyak dipakai. Walaupun ongkos pengangutan dan pemeliharaan tiang besi ini lebih

mahal , tetapi bila dibandingkan dengan tiang kayu maka tiang besi ini lebih banyak dipilih

untuk penyangga kawat penghantar jaringan distribusi.

Spesifikasi dari tiang ini cukup ringan, dan mempunyai kekuatan yang tinggi, lebih mudah

dalam pengangkutan dan pemasangan.

1.6.3. Tiang Beton

Tiang jenis ini lebih mahal dari pada tiang kayu tetapi lebih murah dari pada tiang baja bulat.

Tiang ini banyak digunakan untuk mendistribusikan tenaga listrik di daerah pedesaan dan

daerah terpencil atau di tempat-tempat yang sulit

dicapai. Karena tiang beton bertulang dapat dibuat di tempat tiang tersebut akan didirikan.

Tiang beton bertulang juga dipilih jika dikehendaki adanya sisi dekoratif. Untuk penbuatan

beton bertulang digunakan campuran beton 1 : 1,5 : 3 dengan kerikil yang seragam berukuran

diameter 15 mm. Tiang beton bertulang memiliki umur yang sangat panjang dengan

perawatan yang sederhana, tetapi tiang ini berukuran besar dan cukup berat. Kelemahannya

tiang ini cendrung


hancur jika ditabrak kendaraan.

1.7. Penopang

Penopang adalah suatu alat yang berfungsi untuk menarik atau mendorong pada bagian tiang

agar tiang tidak roboh atau condong.

Penopang biasanya terbuat dari kawat baja pilin, beton atau besi dan dipasang pada tiang

awal, tiang akhir, dan pembelokan. Adapun bentuk dari penopang adalah :

1.7.1. Treckshoor

Treckshoor merupakan penopang yang menarik tiang yang terbuat dari kawat baja pilin.

Tarikan ini berguna untuk mengimbangi tarikan dari kawat penghantar, sehingga tiang dapat

berdiri dengan tegak. Treckshoor biasanya dipasang pada awal, pembelokan dan akhir tiang.

1.7.2. Druckshoor

Druckshoor merupakan alat bantu untuk menjaga agar tiang tetap berdiri tegak. Druckshoor

berfungsi sebagai penekan atau pendorong tiang dengan menggunakan tiang beton atau tiang

besi. Pendorong harus digunakan jika tidak memungkinkan untuk menggunakan kawat

penarik yang disebabkan oleh posisi tiang atau ruang yang terbatas.

1.7.3. Kontramast

Kontramast merupakan peralatan yang berfungsi sebagai penarik. Peralatan ini merupakan

kombinasi antara treckshoor dan druckshoor. Fungsi dari tiang pada kontramast adalah

sebagai pemindah daya tarik. Kontramast digunakan jika tidak memungkinkan menggunakan

dua jenis penopang sebelumnya


3.1.1. Kondisi Penyulang Anturan Dari CO Pengambilan SK 72.

Gambar 3.3. Penyulang Anturan Dari CO Pengambilan SK 72


Sumber : PT.PLN (Persero) Rayon Singaraja

Penyulang Anturan dari CO Pengambilan SK 72 melayani pendistribusian tenaga listrik ke


daerah SCTP (Sidetapa,Cempaga,Tigawasa dan Pedawa) dan sekitarnya. Penyulang Anturan
disuply dari gardu Induk Pemaron. Panjang total saluran pada penyulang Anturan dari gardu
Induk Pemaron sampai dengan beban paling ujung yaitu 66,721 KM dan jika dari Co
Pengambilan Sk 72 sampai ujung yaitu 15,345 KM. Daya yang terpasang pada penyulang
anturan yaitu 4864 KVA dan beban yang dilayani adalah 4256 pelanggan.
Untuk daya yang terpasang dari CO Pengambilan SK 72 yaitu 1064 KVA dan beban yang
dilayani 1054 pelanggan. Daerah yang dilayani oleh penyulang anturan 80% yaitu daerah
perbukitan. Sehingga sering terjadi gangguan temporer ataupun permanen, diantaranya
gangguan tertimpa ranting petir, pohon, binatang dan human error. Pada penyulang anturan
saat ini menggunakan penghantar jenis AAAC-S yang memiliki ketebalan isolasi 3 mm 2.
Sehingga apabila terjadi gangguan hubung singkat atau tegangan lebih pada penghantar
dapat menyebabkan jaringan trip pada CO Pengambilan bahkan bisa menghantam recloser
karena AAAC-S memiliki tegangan tembus hanya 6 KV perfasa sehingga apabila ada
gangguan yg melebihi batas toleransi tegangan akan menyebabkan peralatan proteksi akan
bekerja dan jaringan akan padam.penghantar AAAC-S meskipun berisolasi tetapi masih di
perlakukan seperti penghantar AAAC ( telanjang) yang memerlukan pemeliharaan rutin di
sepanjang penyulang yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya gangguan seperti.

Gambar 3.2. Kabel MVTIC


Sumber : Medium Voltage Cable, PT. Voksel Tbk

Untuk toleransi dari ukuran inti dan urat sebuah kabel MVTIC dapat dilihat pada tabel :
Tabel 3.6 Toleransi Ukuran Inti Dan Urat

Jumlah Ukuran inti Banyaknya Diameter Urat/inti Toleransi diameter inti


inti (mm²) Urat/inti (mm²) (mm²)

3 150 19/37 3,25/2,25 0,02


1 50 19 1,90 0,01
Sumber : SPLN 43-5 : 1986, Spesifikasi Teknik MVTIC

1.4.1.1.1. Lapisan penghantar semikonduktor

Lapisan ini terbuat dari bahan baku bukan logam atau metal yang merupakan lapisan kompon

semikonduktor yang mempunyai suhu kerja sesuai dengan bahan isolasinya dan tidak

mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap penghantar dan isolasinya.

1.4.1.1.2. Isolasi

Isolasi dari kabel ini terbuat dari XLPE. Harga rata – rata dari tebal isolasi yang diukur sesuai

dengan tabel 2.3. walaupun demikian tebal isolasi yang telah diukur pada setiap titik boleh
kurang dari nilai nominal tersebut sebanyak 0,1 mm, ± 10 % tebal nominal. Tebal isolasi

tidak termasuk tebal lapisan semikonduktor.

Tabel 3.7. Harga Rata – rata Tebal Isolasi MVTIC

Ketebalan isolasi pada tegangan nominal


Penampang
nominal 3,6/6 kv 6/10 kv 8,7/15 kv 12/20 kv 18/30 kv
penghantar
mm2 Mm mm mm mm Mm

150 2,5 3,4 4,5 5,5 8,0

Sumber : Medium Voltage Cable, PT. Voksel

1.4.1.1.3. Lapisan Isolasi Metal

Bagian metal disebut juga lapisan pelindung listrik, diletakkan dimasing – masing inti dan

terdiri dari satu pita atau lebih atau lapisan kawat konsentris dari bahan tembaga. Lapisan ini

harus tahan terhadap arus bocor ke tanah 1000 A selama 1 detik tanpa merusak kabel.

1.4.1.1.4. Selubung Luar

Selubung luar ini harus terbuat dari PVC yang sesuai dengan suhu kabel, serta berwarna
hitam dan kedap air. Bahan lapisan ini harus mempunyai sifat termis dan sifat mekanis yang
cukup sesuai dengan penggunaannya. Bahan ini tidak menimbulkan korosi pada lapisan
pelindung metal dan harus memiliki ketahanan terhadap pengaruh mikroorganisme.

Tabel 3.8. Kuat Hantar Arus Kabel Pilin Udara Berisolasi XLPE Berselubung PVC

Jenis kabel penampang Kuat Hantar Arus


nominal (mm2)
Tegangan kerja 6/10 kv Tegangan kerja 9/15 kv
dan 12/20 kv
Di tanah Di udara Di tanah Di udara

1 2 3 4 5 6

NFA2XSEY - T 150 - 290 - 295


Sumber :SPLN 43-5 :1986, Spesifikasi Teknik MVTIC

Anda mungkin juga menyukai