• Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena
catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik
Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini
bertegangan menengah 20 kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani
b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan
cable).
c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut (submarine
cable)
a. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral,
atau saluran positif terhadap negatif (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.
c. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu
segitiga (delta).
Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk
- Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial dengan tie dan switch
pemisah, Radial dengan pusat beban dan Radial dengan pembagian phase area.
- Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan bentuk Close loop.
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk
a. Penghantar
• Penghantar Berisolasi Penuh (Three single core) : XLPE dan berselubung PVC
b. Isolator
Bahan yang digunakan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada system
• Isolator Gelas
• Isolator Porselin
insulator
Material dasar
atau gelas
Pemutus Beban (Load Break Switch : LBS), selain LBS dapat juga dipasangkan Fused
Cut-Out (FCO).
d. Tiang
• Tiang Kayu
• Tiang Besi
• Tiang Beton
2. Proteksi Jaringan
Sistem proteksi pada SUTM memakai :
2. Pemutus Balik Otomatis PBO (Automatic Recloser), Saklar Seksi Otomatis SSO (Automatic
Sectionaizer). PBO dipasang pada saluran utama, sementara SSO dipasang pada saluran
3. Lightning Arrester (LA) sebagai pelindung kenaikan tegangan peralatan akibat surja petir.
Lightning Arrester dipasang pada tiang awal/tiang akhir, kabel Tee–Off (TO) pada jaringan
4. Pembumian bagian konduktif terbuka dan bagian konduktif extra pada tiap‐tiap 4 tiang atau
5. Kawat tanah (shield wire) untuk mengurangi gangguan akibat sambaran petir langsung.
Instalasi kawat tanah dapat dipasang pada SUTM di daerah padat petir yang terbuka.
• Tiang Beton
• Tension bracket
• Strain clamp
• Suspension bracket
• Suspension Clamp
• Stopping buckle
• Link
• Plastic strap
• Elektroda Pembumian
• Penghantar Pembumian
• Pipa galvanis
• Turn buckle
• Guy-wire insulator
• Steel wire
• Guy-Anchor
• Collar bracket
• Terminating thimble
• U – clamp
• Connector Block
• Tiang
Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri dipakai tiang beton atau tiang besi
dengan panjang 9 meter. Kekuatan beban kerja (working load) 20 0daN, 350 daN dan 500 daN
(dengan angka faktor keamanan tiang = 2 ). Pada dasarnya pemilihan kemampuan mekanis
2) Ukuran penghantar
4) Tiupan angin
Tiang Besi dipergunakan untuk konstruksi pada lingkungan dimana Tiang Beton tidak
mungkin dipasang. Penggunaan tiang beton H-type tidak direkomen-dasikan karena tingkat
• Penghantar
Penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y) aluminium twisted cable
dengan inti aluminium sebagai inti penghantar Fasa dan almelec/ alumunium alloy sebagai
netral. Penghantar Netral (N) dengan ukuran 3x35+N, 3x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai
pemikul beban mekanis kabel atau messenger. Untuk kepentingan jaminan pelaksanaan