Oleh:
Putri Nadia Lestari 177011003 (B)
Fitha Pajriati Hermawan 177011013 (B)
Lucky Andiza Harris 177011033 (B)
Fiki Riyadi 177011059 (B)
M Firdhan Athala 177011082 (B)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan
penyusunan makalah yang berjudul “KEGAGALAN KONSTRUKSI
JEMBATAN SIAK III RUMBAI” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak di bantu oleh berbagai
pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada Dosen pengampu serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1 Analisa Kegagalan Pemasangan Camber Jembatan Siak III............4
2.2 Pendapat Para Pakar dan Ahli Struktur Jembatan Indonesia...........5
2.3 Pelanggaran Hukum Pembangunan Proyek dan Unsur Korupsi......7
BAB III PENUTUP ........................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Jembatan ini diresmikan oleh Gubernur Riau saat itu, H.M. Rusli Zainal pada
tanggal 8 Desember 2011 menyongsong penyelenggaraan Pekan Olahraga
Nasional XVIII yang digelar di Provinsi Riau tahun 2012. Nama resmi
Jembatan Siak III ini diambil dari nama Sultan Siak Sri Indrapura yang
pertama kali membuka daerah Senapelan yang kini menjadi Kota Pekanbaru.
Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah merupakan figur yang telah
berhasil mengembangkan perdagangan di Kota Pekanbaru.
Proses pembangunan jembatan memakan waktu 10 tahun, yakni sejak
tahun 2001. Pembangunan jembatan ini menghabiskan dana APBD Riau
sebesar Rp 136,75 miliar selama 10 tahun penganggaran. Pembangunan
jembatan ini awalnya dilaksanakan kontraktor PT Rantau Bais Sawit Family
pada tahun 2001 hingga 2007. Kemudian pengerjaannya diambil alih oleh PT
Waskita Karya sejak tahun 2008 hingga 2011.
Panjang total Jembatan Siak III adalah 520 meter dan lebar 11 meter.
Konstruksi bentang utama menggunakan rangka baja pelengkung. Sedangkan,
konstruksi bentang pendekat menggunakan empat steel box girder dan
delapan steel girder serta fondasi bangunan bawah dengan bor pile.
Ketinggian jembatan mencapai 11 meter dari muka air sungai tertinggi.
Kegagalan konstruksi Jembatan Siak III berdasarkan hasil peninjauan
Tim Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Riau, menemukan
kalau camber jembatan Siak III tersebut negatif, yakni melengkung dan lentur
ke bawah sebanyak 25-26 cm. LPJK juga menyatakan pihak kontraktor salah
dalam proses konstruksi Jembatan Siak III, yang menyebabkan bangunan
yang baru diresmikan itu melengkung ke bawah dan dipastikan
mempengaruhi daya tahannya. Disebutkan bahwa ini akibat pelaksanaan yang
salah, yaitu terjadi pergeseran busur ke arah horizontal sehingga terjadi
perenggangan, namun kontraktor pada pelaksanaannya memaksa untuk ditarik
ke arah yang berlawanan sehingga melengkung bentuknya seperti ular.
4
5
struktur baja lain, kondisi leleh adalah kondisi batas kekuatan struktur baja.
Hal ini berarti, keamanan struktur jembatan juga dinilai telah mencapai batas
kekuatannya. Maka dari itu menjadi pedoman bagi pihak yang menyatakan
jembatan sudah tidak aman untuk dilewati.
Hipotesa kedua menerangkan bahwa jembatan tidak dilakukan pre-
chamber atau kesalahan dalam menentukan pre-chamber atau kesalahan
pelaksanaan proses konstruksi yang mengakibatkan pre-chamber tidak sesuai
rencana awal. Kesalahan ini dapat berakibat tidak seragamnya penurunan
yang terjadi setelah jembatan terbebani sehingga terlihat ada section yang
berbeda penurunannya. Akibat penurunan ini menyebabkan perbedaan
tegangan pada hanger bagian yang lendut dan yang tidak lendut. Perbedaan
tegangan jelas menyebabkan perbedaan frekuensi hanger. Mungkin hipotesa
kedua ini yang menjadi dasar pendapat bahwa jembatan tersebut masih aman
digunakan.
Pemerintah harus segera melakukan investigasi yang menyeluruh
terhadap segala kemungkinan hipotesa yang ada demi menjamin keamanan
infrastruktur yang digunakan oleh publik. Hal ini penting untuk menghindari
terjadinya musibah yang berpotensi menelan banyak korban
tersebut harus menyetorkan dana sebesar Rp13 miliar ke kas negara sebagai
sanksi yang diberikan kepada kontraktor.
Dugaaan lain dari pihak Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN)
Asosisasi Kontraktor Konstruksi Indonesia (AKSI), Syakirman meminta
kepada Pemprov Riau untuk membongkar Jembatan Siak III yang dikerjakan
PT Waskita Karya. Karena perbaikan yang diagendakan semula pada bulan
Mei sekarang sampai Desember, itu menandakan jembatan tersebut memang
tidak bisa lagi diperbaiki dan harus dibongkar. tapi aparat hukum tidak serius
menyelidiki dugaan korupsi di jembatan itu. Saya minta kepada aparat, mulai
dari Polisi, Jaksa maupun KPK untuk memeriksa Pimpinan Waskita Karya
Riau Purma Yoserizal karena beliau orang yang paling bertanggung jawab
dalam pengerjaan Jembatan Siak III. PT Waskita seharusnya mengembalikan
uang sebesar 136,75 miliar senilai kontraknya. Selain itu wajib didenda 5
persen dari kontraknya. Selain itu, seluruh tenaga ahli PT Waskita harus
dicabut Sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK. Dan Waskita Karya
harus di blacklist selama dua tahun, dan tidak boleh mengerjakan proyek
pemerintah se Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mengamati, menganalisis, dan menyimpulkan dari keterangan
di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan perencanaan dan pelak sanaan di
lapangan oleh kontraktor dimana perencanaan yang kurang cermat dan
kesalahan dalam pelaksanaan di lapangan oleh kontraktor yang
menyebabkan camber jembatan Siak III tersebut negatif, yakni melengkung
dan lentur ke bawah sebanyak 25-26 cm. Dari segi material yang digunakan
dalam pemasangan jembatan adalah sebanyak 44.250 ribu batang atau lebih
dari 70 persen baja tulangan beton (BTB) adalah baja polos dan non SNI.
Kemudian dugaan korupsi proyek antara kepala PU Riau karena selaku
kuasa anggaran yang terkesan tidak transparan bestek dan spesifikasi
Jembatan Siak III. Hal ini harus disikapi dengan proses hukum terhadap
pihak-pihak yang bertanggung jawab sebagai upaya penyelamatan uang
negara sekaligus ''warning'' bagi pejabat dalam melaksanakan kegiatan
publik.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan yaitu , antara lain :
1. Seharusnya selaku pihak kontraktor harus melihat secara detail dan
meninjau ulang hasil dari perencana proyek agar tidak mengalami
kegagalan proyek dikemudian hari.
2. Diperlukannya pengawasan ketat pada saat pemasangan struktur penting
jembatan agar pemasangan dan perhitungan antara dilapangan sama
seperti yang direncanakan.
3. Seharusnya pemerintah sebagai pemilik dana proyek harus mengawasi
material yang digunakan , apakah sudah berstandar sesuai yang
disyaratkan atau tidak, karena bahan yang asal-asalan akan merugikan
dari pihak kontraktor, perencana, dan pemerintah yang hal ini PU Riau
sebagai pemilik proyek ataupun masyarakat sebagai pengguna jembatan.
10
11
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/358823550?extention=doc
Tribunnews.com
http://www.tribunnews.com/regional/2013/06/07/korupsi-jembatan-siak-iii-harus-
diusut.
12