Sistem instalasi pipa udara adalah sistem dimana udara masuk kedalam pipa melalui katup yang terbuka kemudian udara dipompa menuju kompresor, dan didalam kompresor udara akan dikompress, Tujuan dari praktikum instalasi pipa udara ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan kerugian yang ditimbulkan dari setiap instalasi pipa, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah head loss, head loss karena gesekan dan head loss karena fitting. Karena dalam percobaan ini terdapat 3 macam pipa, yaitu pipa panjang dengan belokan, pipa lurus tanpa pendingin dan pipa lurus dengan belokan halus, dengan menggunakan alat-alat seperti kompresor, flow meter, valve, pressure gauge, penampung es, thermometer, busur derajat dan tali, maka dalam praktikum ini kita dapat mengetahui variabel konstan diameter dan panjang pipa!, variabel manipulasi Tekanan dan suhu!, respon kapasitas atau debit!, dengan itu bisa ditarik suatu hipotesa bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar gayanya seperti pada percobaan pertama dengan pipa lurus dengan tekanan ","# kg$cm% didapatkan gaya sebesar ",&&3 ' dan percobaan kedua dengan tekanan ",& kg$cm % didapatkan gaya sebesar ",%%( ', hal ini sesuai dengan persamaan )*+., dimana besarnya gaya berbanding lurus dengan tekanan untuk luasan yang konstan, ,plikasi kompresor dalam dunia marine yakni dibuat sebagai sistem pendingin di kamar mesin, ventilasi, start engine, pembersihan sea chest, dll.
ABSTRACT
Air pipe installation system is a system which the air enters into the pipe through an open valves and then pumped into the compressor which will compressed the air, The purpose of this practicum is to determine the effect of temperature and losses because installation pipe, one thing must be considered is the head loss, head loss due to frictionand head loss because of fittings. In this experiment, there are any 3 kinds of pipe, which is a long pipe with a bend, straight pipes with no coolant and straight pipes with smooth curves,the tools like compressor, flow meter, valve, pressure gaug, ice box, thermometer, bow and rope, so in this practicum we can knowing about constan variable (diameter and length of pipe variable manipulation (pressure and temperature , variable respond (capacity or debit , from this practicum we can make a hypothesis if the pressure increase then force also increased like in first test with straight pipe with pressure !,!" kg$cm% the force result !,##3 $ and the second test with pressure !,# kg$cm% the force result !,%%& $, this is suitable with formula '().A where the force is proportional with pressure in constant area, The application of compressor in the marine system are created as acooling system inthe engine room, ventilation, start the engine, cleanings seachest, etc..
Sistem instalasi pipa udara merupakan suatu system perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan fluida gas, dalam hal ini adalah udara.Komponen-komponen utamanya adalah pipa udara dan kompresor. +ipa udara merupakan pipa yang digunakan sebagai tempat atau jalur lewatnya atau mengalirnya fluida gas udara! dari suatu tempat ketempat lain yang di inginkan. Sedangkan kompresor ialah alat mesin! yang digunakan untuk memperbesar tekanan gas dengan cara pengecilan volume. Kompresor udara biasanya menghisap udara dari atmosfir. 'amun ada pula yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir, dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat booster!. Sebaliknya ada pula kompresor yang menghisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir, dalam hal ini kompresor disebut pompa vakum. ()ompadan*ompresor. Ir. +ularso, ,sme, tahun %!!! hal #&-
http0$$indoteknik.com$v&$pi$kompresor-%hp-lwue-(#"%-engine!
1.2.1
Positive Dispacement ompressor +ada Kompresor perpindahan positif ini menaikan tekanan udara dengan cara mengkompres udara tersebut pada ruang tertutup sehingga menyebabkan penaikkan tekanan. a. KompresorReciprocating
-i dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. +rinsip kerjanya sepert pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hamper konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. 3uga, kapasitas kompresor proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan. Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi, terdapat empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu hori4ontal, vertical, hori4ontal balance-opposed, dan tandem.
1eciprocating
http0$$www.hawsepipe.net$chiefhelp$,561$1efrigeration.htm! !. Kompresor Rotar" Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. 7iaya investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri. 7iasanya digunakan dengan ukuran 3" sampai %"" hp atau %% sampai &#"k8
.ambar &.9 Kompresor 1otary (http://www.jaguar-swansea.co.uk/aircon/systems.htm) 1.2.2 D"namic ompressor Kompresor -inamik merupakan mesin alir udara yang berputar secara kontinu, dengan menggunakan suatu elemen yang berputar dengan cepat, dimana udara tersebut akan termampatkan sehingga tekanannya akan naik. Kompresor -inamik terbagi atas % tipe yaitu 0 Kompresor Sentrifugal dan Kompresor ,2ial. a. Kompresor Sentri#$ga% Kompresor Sentrifugal mengahasilkan tekanan yang tinggi melalui perputaran impeller dengan kecepatan tinggi, ekspansi udara yang masuk menyebabkan pertambahan massa yang nantinya menimbulakan gaya sentrifugal yang mementalkan udara tersebut keluar, ditambah dengan adanya pembesaran penampang pada diffuser yang menyebabkan tekanan menjadi tinggi. Kompresor sentrifugal sering juga disebut orang dengan Kompresor 1adial, artinya arah masukan udara tegak lurus terhadap hasil udara keluarannya. ,gar lebih efisien Kompresor Sentrifugal berputar sangat cepat bila dibandingkan dengan tipe kompresor lainnya. Kompresor
ini, juga dirancang untuk kapasitas yang lebih besar karena aliran udara yang melewati kompresor kontinu
http0$$machinedesign.com$archive$centrifugal-compressor-conditions-air!
!.
Kompresor A&ia% +ada kompresor a2ial, aliran udara parallel terhadap sumbu putar. Kompresor ini tersusun atas beberapa tingkat impeller. 7eberapa tingkat tersebut disebut rotor yang dihubungkan dengan poros sentral yang berputar dengan kecepatan tinggi. -engan kata lain, arah aliran udara yang masuk searah dengan udara yang dimampatkan oleh kompresor. Kompresor ini biasanya banyak digunakan pada industri pesawat terbang.
0ambar #.- grafik tekanan dan volume kompresi isthermal http0$$hyperphysics.phy-astr.gsu.edu$hbase$thermo$isoth.html! 1.'.2 Kompresi A)ia!atik >aitu kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yangkeluar$ masuk dari gas. -alam praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi didalam silindertidak pernah dapat sempurna pula.3ika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. <ubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatik dinyatakan dalam 0
P.V.k = tetap P1.V1k = P2.V2k = tetap
-imana 0
P1.P2 V1.V2 k = Tekanan = Volume = Indeks adibiatik
(kompresi adiabatic 2 politropik teknik mesin industtri 3lid%, sunyoto 4 hal // 1.'.' Kompresi Po%itropik Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena ada kenaikan temperatur. 'amun juga bukan proses adiabatic karena ada panas yang dipanc arkan keluar. 3adi proses kompresi yang sesungguhnya ada diantara keduanya.
P.V.n = tetap P1.V1n = P2.V2n = tetap
(pompa dan kompresor1 Ir.+ularso, ,sme, tahun %!!! hal #.# -imana 0
P1.P2 V1.V2 N = Tekanan (kgf/m2) = Volume (m3) = Indeks politropik (1 2! " 1 3!)
0ambar #.5 grafik tekanan dan volume kompresi politropik kompresi adiabatic 6 politropik teknik mesin industtri jlid%, sunyoto - hal 99!
1.* +oses,R$gi-r$gi
+ada kompresor juga terdapat kerugian ? kerugian berupa rugi tekan dan aliran yang penting diketahui besarnya. 1ugi ? rugi tersebut antara lain0 1.*.1 Ker$gian pa)a sa%$ran aki!at pan-ang pipa +ipa yang panjang akan mengakibatkan kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dengan dinding pipa yang semakin banyak
=
#l#V 2 #
2d
(www.engineeringtoolbo2.com)
-imana $
= koefisien gesekan dalam pipa = %.%!&1 / '%.1() l = pan*ang saluran ( m ) V = ke+epatan aliran pada permukaan saluran ( m / s ) = densitas udara ( 1.2,3 kg / m3 ) d = diameter pipa dalam ( m )
1.*.2 Ker$gianaki!at!e%okan belokan atau tikungan akan mengakibatkan kehilangan energi sekunder atau minor loss, ini akan mengakibatkan adanya tumbukan antara partikel 4at cair dan meningkatnya gesekan karena turbulensi dan pusaran serta tidak seragamnya distribusi kecepatan pada suatu penampang
. =
( / 90) ##V 2 #
2
(www.engineeringtoolbo2.com)
= koefisien ham atan = su!ut "engkung = !ensitas u!ara( #.29$ kg / m$ ) %= kecepatan a"iran pa!a permukaan sa"uran ( m / s )
Dimana :
1.*.' Ker$gian pa)a kat$p Kerugian akibat aliran fluida yang bergesekan dengan katup yang juga dapat menimbulkan turbulensi
=
#V 2 #
2
(www.engineeringtoolbo2.com)
Dimana :
= koefisien ham atan ( tergantung pa!a su!ut putar ) = !ensitas u!ara ( #.29$ kg / m$ ) % = kecepatan a"iran pa!a permukaan sa"uran ( m / s )
3ika selama gas, temperatur gas dijaga tetap tidakbertambah panas ! maka pengecilan volume menjadi @ kali akanmenaikkan tekanan menjadi dua kali lipat. -emikian juga volumemanjadi &$3 kali, tekanan akan menjadi tiga kali lipat danseterusnya. 3adi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut Ajika gas dikompresikan atau diekspansikan! pada temperaturetetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik denganvolumenyaA. +eryataan ini disebut <ukum 7oyledan dapatdirumuskan pula sebagai berikut 0 jika suatu gas mempunyaivolume = & dan tekanan +& dan dimampatkan ataudiekspansikan ! pada temperature tetap hingga volumenya menjadi= %, maka tekanan akan menjadi +% dimana 0
P1. V1 = P2. V2 = Tetap
1...2 /$!$ngan antara Temperat$re )an 0o%$me Seperti halnya pada 4at cair. .as akan mengembang jikadipanaskan pada tekanan tetap. -ibandingkan dengan 4at padatdan 4at cair, gas memiliki koefisien muai jauh lebih besar. -aripengukuran koefisien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai berikut 0 A semua macam gas apabila dinaikkantemperaturnya sebesar &o5 pada tekanan tetap, akan mengalamipertambahan volume sebesar &$%B3 dari volumenya pada "o5.Sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya sebesar &o5 akanmengalami jumlah yang sama.+eryataan diatas disebut <ukum 5harles dan dapat dirumuskan 0
V# T = # V2 T2
()ompadankompresor, Ir. +ularsohal #./ 1...' Persamaan Kea)aan <ukum 7oyle dan 5harles dinyatakan sebagai berikut 0 dapat digabungkan menjadi hukum 7oyle-chares yang dapat
P.V = -...T
1iveted steel 5oncrete -uctile iron 8ood stave .alvani4ed iron 5ast iron ? asphalt dipped 5ast iron uncoated 5arbon steel or wrought iron Stainless steel )iberglass -rawn tubing ? glass, brass, plastic 5opper "."( &.# ,luminium "."( &.# +=5 "."( &.# 1ed brass "."( &.# 6uku )etun3uk )raktikum ,esin 'luida. Tim laboratorium mesin fluida dan system! Tabel &.% minor loss Typeof 5omponentor )itting )langed Tees, Eine )low Threaded Tees, Eine )low )langed Tees, 7ranched )low Threaded Tees, 7ranch )low Threaded Fnion )langed 1egular C"o :lbows Threaded 1egular C"o :lbows Threaded 1egular 9#o :lbows )langed Eong 1adius C"o :lbows Threaded Eong 1adius C"o :lbows )langed Eong 1adius 9#o :lbows )langed &D"o 1eturn 7ends Threaded &D"o 1eturn 7ends )ully Gpen .lobe =alve )ully Gpen ,ngle =alve )ully Gpen .ate =alve H 5losed .ate =alve @ 5losed .ate =alve I 5losed .ate =alve )orward )low Swing 5heck =alve )ully Gpen 7all =alve &$3 5losed 7all =alve %$3 5losed 7all =alve /inor Eoss 5oefficient, k ".% ".C &." %." "."D ".3 &.# ".9 ".% ".B ".% ".% &.# &" % ".&# ".%( %.& &B % "."# #.# %""
6uku )etun3uk )raktikum ,esin 'luida. Tim laboratorium mesin fluida dan system!
s$)$t 1' 1. 16 22 2* 2. 21 27 26 '3 '2 '' '* '. '1 '7 '6
www.engineeringtoolbox.com!
2 341 345 14. 147. 2 242 24. ' *42 * *47. *4. . 1 14. 14. 647.
;am!ar
%.
3.
)low meter
9.
=alve
#.
+ressure .auge
(.
+enampung:s
B.
Thermometer
D.
7usur-erajat
C.
Tali
2.* PROSED9R PRAKTIK9M 1. Perco!aan I= Pipa Pan-ang )engan Be%okan a!. /embuka katub inlet pada pipa & dan menutup katub inlet pada pipa % dan 3 b!. /enyalakan kompresor c!. /encatat kapasitas udara awal pada flow meter d!. /emvariasikan tekanan e!. /encatat dan mengukur besar tutupan sudut katup outlet sesuai tekanan f!. /encatat nilai perubahan kapasitas pada flow meter pada masing ? masing putaran 2. Perco!aan II= Pipa +$r$s tanpa Pen)ingin
a!. /embuka katub inlet pada pipa % dan menutup katub inlet pada pipa & dan 3 b!. /enyalakan kompresor c!. /encatat kapasitas udara awal pada flow meter d!. /emvariasikan tekanan e!. /encatat dan mengukur besar tutupan sudut katup outlet sesuai tekanan f!. /encatat nilai perubahan kapasitas pada flow meter pada masing ? masing putaran '. Perco!aan III= Pipa +$r$s )engan Pen)ingin a!. /embuka katub inlet pada pipa % dan menutup katub inlet pada pipa & dan 3 b!. /enyalakan kompresor c!. /emasukkan es kedalam tempat yang disediakan d!. /enunggu sampai pipa sesuai dengan suhu yang ditentukan e!. /encatat kapasitas udara awal pada flow meter f!. /emvariasikan tekanan g!. /encatat dan mengukur besar tutupan sudut katup outlet sesuai tekanan h!. /encatat nilai perubahan kapasitas pada flow meter pada masing ? masing putaran *. Perco!aan I0= Pipa +$r$s )engan Be%okan /a%$s a!. /embuka katub inlet pada pipa 3 dibuka dan katub inlet pada pipa & dan % ditutup b!. /enyalakan kompresor c!. /encatat kapasitas udara awal pada flow meter d!. /emvariasikan tekanan e!. /encatat dan mengukur besar tutupan sudut katup outlet sesuai tekanan f!. /encatat nilai perubahan kapasitas pada flow meter pada masing ? masing putaran
* * *
% m D S5)< ",""## m
S$)$t P$tar >3? %" 3" 3# 9" 9# @ >S </? &" &" &" &" &"
",D#
* *
D ",""##
S5)< m
S$)$t P$tar >3? &C %( %C 3% 3# @ >S </? &" &" &" &" &"
Ta!e% $nt$k pipa 2 >Dengan Es? Temperature +anjang +ipa Kapasitas awal J!
8o & % 3 9 #
* * *
&" ",D# D
5 m S5)<
S$)$t P$tar >3? &# %% %# %C 3% @ >S </? &" &" &" &" &"
Ta!e% $nt$k pipa ' +anjang +ipa Kapasitas awal J! -iameter pipa
8o & % 3 9 #
* * *
",C# D ",""##
m S5)< m
S$)$t P$tar >3? &C %9 %B %C 3% @ >S </? &" &" &" &" &"
NRP.
* % m * D S5)< * ",""## m
@ >S < /? &" &" &" &" &" @ >m',s? ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD D >m? ",""## ",""## ",""## ",""## ",""## A >m2? ",""""%9 ",""""%9 ",""""%9 ",""""%9 ",""""%9 P >8,m2? 9C"3,3%# CD"(,(# &9B"C,CB # &C(&3,3 %9#&(,(% # v >m,s? 3,%B# 3,%B# 3,%B# 3,%B# 3,%B# < >8? ",&&( ",%33 ",39C ",9(( ",#D% P1 >8,m2? #B3,C9C #B3,C9C #B3,C9C #B3,C9C #B3,C9C P2 >8,m2? &",9"9 %B,B93 9&,(&9 (9,&## BD,"%( P' >8,m2? &",9"9 %B,B93 9&,(&9 (9,&## BD,"%(
8o & % 3 9 #
* *
",D# D
m S5)<
-iameter pipa
Tekanan >Kg,cm2? ","# ",& ",&# ",% ",%# S$)$ t P$tar >3 ? &C %( %C 3& 3#
*
@ >S < /? &" &" &" &" &"
",""##
@ >m',s? ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD
m
D >m? ",""D# ",""D# ",""D# ",""D# ",""D# A >m2? ",""""#B ",""""#B ",""""#B ",""""#B ",""""#B P >8,m2? 9C"3,3%# CD"(,(# &9B"C,CB # &C(&3,3 %9#&(,(% # v >m,s? &,3B & &,3B & &,3B & &,3B & &,3B & < >8? ",%BD ",##( ",D39 &,&&% &,3C" P1 >8,m2? %B,((D %B,((D %B,((D %B,((D %B,((D P2 >8,m2? P' >8,m2? &",9"9 3,"9" #,&"( #,BB# B,%C#
8o
& % 3 9 #
Ta!e% $nt$k pipa 2 >Dengan Es? Temperature +anjang +ipa Kapasitas awal J!
* * *
&" ",D# D
5 m S5)<
-iameter pipa
Tekanan >Kg,cm2? ","# ",& ",&# ",% ",%# S$)$ t P$tar >3 ? &# %% %# %D 3%
*
@ >S < /? &" &" &" &" &"
",""##
@ >m',s? ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD
m
D >m? ",""D# ",""D# ",""D# ",""D# ",""D# A >m2? ",""""#B ",""""#B ",""""#B ",""""#B ",""""#B P >8,m2? 9C"3,3%# CD"(,(# &9B"C,CB # &C(&3,3 %9#&(,(% # v >m,s? &,3B& &,3B& &,3B& &,3B& &,3B& < >8? ",%BD ",##( ",D39 &,&&% &,3C" P1 >8,m2? %B,((D %B,((D %B,((D %B,((D %B,((D P2 >8,m2? P' >8,m2? ",CB3 %,&%D %,(B# #,&"( #,BB#
8o & % 3 9 #
Ta!e% $nt$k pipa ' +anjang +ipa Kapasitas awal J! -iameter pipa
Tekanan >Kg,cm2? ","# ",& ",&# ",% ",%# S$)$ t P$tar >3 ? %" %9 %B %C 3%
* * *
@ >S < /? &" &" &" &" &"
",C# D ",""##
@ >m',s? ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD ",""""BD
m S5)< m
D >m? ",""C# ",""C# ",""C# ",""C# ",""C# A >m2? ",""""B& ",""""B& ",""""B& ",""""B& ",""""B& P >8,m2? 9C"3,3%# CD"(,(# &9B"C,CB # &C(&3,3 %9#&(,(% # v >m,s? &,"CD &,"CD &,"CD &,"CD &,"CD < >8? ",39B ",(C# &,"9% &,3C" &,B3B P1 >8,m2? &B,B3% &B,B3% &B,B3% &B,B3% &B,B3% P2 >8,m2? P' >8,m2? &,&(C &,##D %,33D 3,%B3 3,B"&
8o & % 3 9 #
'.1 PER/IT98;A8
Per(it$ngan Ta!e% $nt$k Pipa 1 Euasan pada saluran fluida , * H 2 K 2 -% m%! -iketahui * #,# mm * ",""## m 3adi , * H 2 3,&9 2 ",""##% * ",""""%3 m% Tekanan aliran udara -iketahui + * ","# kg$cm% * ","# 2 CD"((,# * 9C"3,3%# '$m% Kecepatan ,liran )luida v *J$, -iketahui J * &" S5)< & S5)< * ","%D m3$hr 3 &" S5)< *&" 2 ","%D m $hr * ",%D m3$hr * ",%D $ 3("" *",""""BD m3$s * #,# mm * ",""## m , * H 2 K 2 -% * H 2 3,&9 2 ",""##% * ",""""%9 m% 3adi v *J$, * ",""""BD $ ",""""%3 * 3,%B# m$s Koefisien .esek dalam +ipa L * ","#(& $ J",&9D * ","#(& $ ",""""BD",&9D * ",%%D .aya ) * + 2 , '! -iketahui ) * 9C"3,3%# '$m% 2 ",""""%9 m% * ",&&( ' Kerugian +ada Saluran ,kibat +anjang +ipa +& *
#2#3 2 #
2 #d
m kg$m3 m
'$m%!
3adi +&
* * #B3,C9C
'$m%
+%
* 90
##3 2 #
#3 2 #
.rafik di atas menggambarkan pengaruh tekanan terhadap besarnya gaya yang terjadi. -ari grafik dapat diketahui bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar gaya, begitu juga sebaliknya, semakin kecil tekanan maka semakin kecil pula gayanya. <al ini sesuai dengan persamaan ) * +. ,, dimana besarnya gaya berbanding lurus dengan tekanan untuk luasan yang konstan. 'amun hasil dari grafik diatas memiliki nilai tekanan yang sama disetiap pipa karena nilai S5)< setelah mendapat tekanan memiliki nilai yang sama yaitu &" semua. Sehingga mempengaruhi dari nilai tekanan &S5)< * CD"((,# '$m% variasi tekanan yang ditentukan setiap percobaan mempunyai nilai yang sama!. 2. ;ra#ik Tekanan >P? )engan Kapasitas >@? Pa)a Sem$a Perco!aan
-engan rumus + * )$, dan , * J$v maka +*).=$J . Sehingga dapat dilihat bahwa hubungan antara tekanan +! dengan Kapasitas J! adalah berbanding terbalik. Semakin tinggi tekanan maka Kapasitas semakin rendah. 'amun hasil dari grafik diatas memiliki nilai yang sama di setiap pipa karena nilai S5)< setelah mendapat tekanan memiliki nilai yang sama yaitu &", sehingga nilai kapasitas juga sama & S5)<*CD"((,# '$m%! dan tekanan antar pipa memiliki nilai yang sama karena tekanan yang ditentukan setiap percobaan sama
.rafik diatas menggambarkan besarnya volume udara yang ada pada pipa kompresor di pengaruhi oleh besar kecilnya sudut katub. Semakin kecil sudut katub di buka pada pipa & dari %"N!, maka hambatan semakin besar pada pipa & ditunjukkan nilai tekanan dari 9C"3,3%# '$m % sampai %9#&(,(%# '$m%! menyebabkan udara di dalam pipa membesar tanpa ada penambahan volume ruangan. <al ini akan meningkatkan tekanan udara. ;ni juga berlaku untuk kebalikannya. -ibuktikan dengan rumus + * J$,. +! tekanan berbanding terbalik dengan ,! dan berbanding lurus dengan J!
4. Tekanan 0S P
Pipa 1
.rafik di atas mendeskripsikan bahwa, O+% dan O+3 rugi akibat gesekan!akan semakin besar seiring 7ertambahnya tekanan dimana rugi gesek ini sebanding dengan kecepatan, dan juga dipengaruhi oleh sudut putar jika semakin besar maka hambatan juga besar 7erdasarkan tabel bukaan katup! + berbanding lurus dengan kecepatan dan kecepatan berbanding lurus dengan tekanan sehingga tekanan juga berbanding lurus dengan +, dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka +*).=$J untuk O+& didapatkan nilainya sama dengan rumus +& *
#2#3 2 #
2 #d
'$m%!
karena percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kecepatan yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan +% dan +3 Pipa 2 tanpa es
-apat diketahui dari grafik bahwa, O+3 rugi akibat gesekan!akan semakin kecil seiring 7ertambahnya tekanan pada pipa % ditunjukkan nilai tekanan semakin besar dari 9C"3,3%# '$mP -%9#&(,(%# '$mP ,dimana rugi geseknya semakin besar dari &,D%9 '$mP - B,%C#'$mP, berdasarkan persamaan
+%
* 90
##3 2 # 2
'$m%!
+ pada percobaan berbanding lurus dengan kecepatan dan kecepatan berbanding lurus dengan tekanan sehingga tekanan juga berbanding lurus dengan losses, dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J karena percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kecepatan yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan +% dan +3
-apat diketahui dari grafik bahwa, O+3 rugi akibat gesekan!akan semakin kecil seiring 7ertambahnya tekanan pada pipa % ditunjukkan nilai tekanan semakin besar dari 9C"3,3%# '$mP -%9#&(,(%# '$mP ,dimana rugi geseknya semakin besar dari ",CB3 '$mP - #,BB# '$mP, berdasarkan persamaan +3 *
#3 2 #
2
'$m%!
+ menjadi lebih besar karena pengaruh sudut putar yang semakin besar yaitu pada pipa % dengan es &# o ? 3%o! sehingga nilai hambatan pada tabel bukaan katup juga semakin naik + berbanding lurus dengan kecepatan dan kecepatan berbanding lurus dengan tekanan sehingga tekanan juga berbanding lurus dengan losses, dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J karena percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kecepatan yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan +3
Pipa '
-apat diketahui dari grafik bahwa, O+3 rugi akibat gesekan!akan semakin kecil seiring 7ertambahnya tekanan pada pipa % ditunjukkan nilai tekanan semakin besar dari 9C"3,3%# '$mP -%9#&(,(%# '$mP ,dimana rugi geseknya semakin besar dari ",CB3 '$mP - #,BB# '$mP, berdasarkan persamaan +3 *
#3 2 #
2
'$m%!
+3 menjadi lebih besar karena pengaruh sudut putar yang semakin besar yaitu pada pipa % dengan es &Co ? 3%o! sehingga nilai hambatan pada tabel bukaan katup juga semakin naik + berbanding lurus dengan kecepatan dan kecepatan berbanding lurus dengan tekanan sehingga tekanan juga berbanding lurus dengan losses, dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J pada percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kecepatan yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan dan +3 .. ;ra#ik Kapasitas >@? )engan ;a"a ><? Pa)a Sem$a Pipa
-ari grafik hubungan antara kapasitas aliran fluida J! dan besarnya gaya )! yang terjadi adalah berbanding terbalik. 7erdasarkan persamaan yang ada dapat di ketahui bahwa J * =.,, sedangkan untuk mendapatkan nilai ) dapat dicari dari persamaan + * ).,. Sehingga didapatkan persamaan baru J * =. +$)!, dari persamaan ini dapat kita simpulkan bahwa besarnya kapasitas aliran fluida berbanding terbalik dengan gayanya. 'amun hasil dari grafik diatas memiliki nilai J yang sama di setiap pipa yaitu ",BD & S5)<*","%D m 3$hr! karena nilai S5)< setelah mendapat tekanan memiliki nilai yang sama yaitu &" namun nilai ) atau gaya disetiap percobaan memiliki nilai yang berbeda karena seperti rumus ) * +$, dengan nilai tekanan sama namun diameter berbeda tiap pipa sesuai percobaan pipa & diameter ",""##m, pipa % diameter ",""D#, pipa 3 diameter ",C# 1. ;ra#ik )engan Pa)a Kapasitas >@? S$)$t P$tar Sem$a Pipa
Seperti yang telah kita tahu bahwa semakin besar saluran yang dilalui fluida maka makin besar pula kapasitas fluida J! yang melaluinya. 3adi semakin besar sudut putar pembukaan pada katup maka makin besar pula kapasitas fluidanya J! sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan keduanya adalah berbanding lurus. Tetapi hal ini hanya terjadi untuk pembukaan katup saja. +ada percobaan ini memiliki kapasitas yang sama karena dipengaruhi oleh nilai dari S5)< hasil percobaan yang sama yaitu &" & S5)<*","%D m 3$hr! sehingga grafik tekanan terlihat lurus segaris di ",BD m 3$s namun memiliki nilai sudut putar yang berbeda setiap percobaan, seharusnya semakin besar sudut putar maka semakin besar pula kapasitas yang didapat sesuai dengan rumus J * =., dimana sudut putar dianggap sebagai , semakin besar , maka J juga semakin besar
-ari grafik diatas menggambarkan nilai dari kapasitas dari +& memiliki nilai yang sama pada kapasitas yang sama sehingga +& hanya terlihat & titik #BC,9C9 '$m%! dan +% dan +3 memiliki nilai yang sama karena rugi gesek terjadi pada pipa lurus dengan nilai +% dan +3 &",9"9 '$m% - BD,"%( '$m%! yang seharusnya nilai dari kapasitas atau J berbanding terbalik dengan losses atau + dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J Pipa 2 tanpa es
-ari grafik diatas menggambarkan nilai dari kapasitas dari +& memiliki nilai yang sama pada kapasitas yang sama sehingga +& hanya terlihat & titik %B,((D '$m %! dan +3 memiliki nilai &",9"9 '$m% - BD,"%( '$m%! yang seharusnya nilai dari kapasitas atau J berbanding terbalik dengan losses atau + dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J pada percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kapasitas yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan dan +3
Pipa 2 )engan es
-ari grafik diatas menggambarkan nilai dari kapasitas dari +& memiliki nilai yang sama pada kapasitas yang sama sehingga +& hanya terlihat & titik %B,((D '$m%! dan +3 memiliki nilai &",9"9 '$m% - BD,"%( '$m%! yang seharusnya nilai dari kapasitas atau J berbanding terbalik dengan losses atau + dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J pada percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kapasitas yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan dan +3 Pipa '
-ari
diatas menggambarkan nilai dari kapasitas dari +& memiliki nilai yang sama pada kapasitas yang sama sehingga +& hanya terlihat & titik &B,B3% '$m %! dan +3 memiliki nilai &,&(C '$m% ? 3,B"& '$m%! yang seharusnya nilai dari kapasitas atau J berbanding terbalik dengan losses atau + dengan rumus + * )$, dan , * J$v maka + * ).v$J pada percobaan ini terdapat kesalahan karena tidak dilakukan kalibrasi pada saat pergantian percobaan sehingga data S5)< menjadi &" semua, oleh karena itu kapasitas yang didapatkan juga sama sehingga +& nilainya sama seharusnya kurva +& juga naik nilainya sama dengan dan +3
grafik
BAB I0 KESIMP9+A8
&. %. 3. 9. #. (. B. D.
7erdasarkan grafik hubungan antara tekanan +! dan gaya )!, dapat diketahui bahwa tekanan dan gaya berbanding lurus untuk luasan yang konstan. 7erdasarkan grafik hubungan antara tekanan +! dengan kapasitas J! dapat diketahui bahwa tekanan dan kapasitas berbanding terbalik. 7erdasarkan grafik hubungan antara tekanan +! dengan sudut putar Q! dapat diketahui bahwa tekanan dan sudut putar berbanding lurus. 7esarnya rugi gesek berbanding terbalik dengan tekanannya, sedangkan rugi belokan dan rugi katup berbanding lurus dengan tekanannya sehubungan dengan bertambahnya koefisien hambatan pada katup. 7esarnya gaya berbanding terbalik dengan kapasitasnya, semakin besar kapasitas, maka gaya akan semakin kecil,begitu juga sebaliknya, semakin kecil kapasitas, maka gaya akan semakin besar <ubungan kapasitas dengan sudut putar adalah berbanding terbalik, semakin besar sudut putar, maka semakin kecil kapasitasnya, hal ini dikarenakan sudut putar adalah sudut tutup katup. 1ugi gesek berbanding lurus dengan kapasitasnya, sedangkan rugi belokan dan rugi katup berbanding terbalik dengan kapasitasnya. 1apat massa dari fluida udara semakin besar sehingga kecepatan udara pada kondisi diameter pipa tetap semakin menurun kecepatanya.
DA<TAR P9STAKA
a. %""D. 6uku )etun3uk )raktikum ,esin 'luida. Tim laboratorium mesin fluida dan system Teknik Sistem +erkapalan )TK ? ;TS0 Surabaya, b. Sularso. %""". )ompa dan *ompresor. c. Sunyoto, kompresi adiabatic 6 politropik teknik mesin industri jlid% !. www.energyefficiencyasia.org e. www.engineeringtoolbo2.com f. www.3aguar4swansea.co.uk