Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PROFESI INSINYUR

PAPER

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dan Etika Profesi
Dosen : Prof. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc., Ph.D.

Disusun Oleh :
Marrilyn Arismawati
95016003

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR (PSDA)


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang penulis beri judul Kode
Etik Profesi Insinyur. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Prof. Indratmo Soekarno
selaku Dosen mata kuliah Metode Penelitian dan Etika Profesi yang telah memberikan tugas
ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai etika untuk profesi insinyur. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa didalam paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan paper yang telah penulis buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga paper ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya paper
yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan
paper ini di waktu yang akan datang. Terima kasih.

Bandung, Oktober 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .. i

DAFTAR ISI .. ii

BAB I PENDAHULUAN .... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .... 1


1.2 Rumusan Masalah .... 2
1.3 Tujuan Kode Etik Engineering ........... 2
1.4 Manfaat Kode Etik Engineering .......... 3
BAB II PEMBAHASAN ................ 4
2.1 Pengertian Etika, Profesi dan Kode
Etik profesi .......................... 4
2.2 Pentingnya Etika Profesi ................... 6
2.3 Kode Etik Insinyur Indonesia enginnering ................. 6
2.4 Mengenali faktor-faktor pelanggaran
kode etik engineering ........... 8
2.5 Contoh Pelanggaran Kode Etik Engineering ........... 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 10
3.1 Kesimpulan ... 10
3.2 Saran ... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Engineering merupakan keahlian yang penting dan terpelajar. Seorang engineering
harus bisa mempertanggung jawabkan semua hal yang dilakukannya terutama yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya mengenai engineering. Karena semua
perbuatannya harus bisa dipertanggung jawabkan, maka seorang engineering harus benar-
benar mampu melaksanakan tugas engineering nya dengan baik, cermat, dan terhindar dari
keteledoran. Untuk itu Engineering merupakan Engineering yang cukup vital dan oleh
karenanya membutuhkan keterampilan dan keahlian yang mendalam di bidangnya. Karena
jika tidak, dampak dari hasil pekerjaannya atau hasil penelitiannya dapat mengakibatkan hal
yang merugikan pihak lain. Bisa suatu hal yang merugikan secara materi atau bahkan yang
sampai menghilangkan nyawa manusia.
Sebagai seorang profesional, maka insinyur harus mampu mempertahankan idealisme yang
menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasainya bukanlah sebuah komoditas yang
hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah ataupun keuntungan, melainkan
sebuah kebajikan yang hendak diabadikan demi dan semata untuk kesejahteraan umat
manusia. Seorang insinyur harus memahami benar makna profesionalisme kalau ingin
dikatakan sebagai seorang profesional. Dalam hal ini profesionalisme didefinisikan sebagai
suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam
masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar
(fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian
selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah
gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Hal ini perlu ditekankan benar untuk
membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari
nafkah dan/atau kekayaan materiil-duniawi. Kalau toh didalam pengamalan profesi yang
dilakukan ternyata diperoleh semacam imbalan maupun penghargaan berupa honorarium,
maka hal itu haruslah dipandang sebagai sekedar bentuk tanda kehormatan (honour) demi
tegaknya kehormatan profesi yang dimilikinya. Tanda kehormatan berupa honorarium ini
jelas akan berbeda nilainya dengan upah atau gaji yang hanya pantas diterimakan bagi
seorang pekerja upahan biasa. Sebagai anggota kelompok sosial berkeahlian, seorang insinyur
harus memiliki kebanggaan profesi dan berkewajiban untuk menerapkan kode etik profesi
untuk menjaga martabat, kehormatan, dan/atau itikad-itikad etis pada saat mengamalkan
keahlian serta kepakaran profesinya demi dan semata untuk the benefit of mankind.

1
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Dengan
kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan
keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi
dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang Maka dari itu banyak orang yang
mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik tertentu dalam
profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan
masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan
profesi.
Maka, Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari Diri kita masing
- masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang teknik disetiap tempat
kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas Etika Profesi yang membangun dan
bukan untuk merugikan orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis yang akan penulis buat adalaha berdasarkan
uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, yaitu :
1. Apakah Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi?
2. Bagaimanakah pentingnya etika profesi?
3. Apakah Kode etik Insinyur Indonesia?
4. Bagaimana mengenali faktor-faktor pelanggaran kode etik engineering ?

1.3 Tujuan Kode Etik Engineering


Etika Engineering merupakan standar moral untuk Engineeringonal yaitu mampu
memberikan sebuah keputusan secara obyektif bukan subyektif, berani bertanggung jawab
semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan.
Terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik Engineering adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat Engineering.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota Engineering.
4. Untuk meningkatkan mutu Engineering.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi Engineering.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi Engineeringonal yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

2
1.4 Manfaat Kode Etik Engineering
Kode etik Engineering memberikan pedoman bagi setiap anggota Engineering tentang
prinsip Engineeringonalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
Engineering, pelaksana Engineering mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan
yang tidak boleh dilakukan. Kode etik Engineering merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas Engineering yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika Engineering dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnya suatu Engineering, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para
pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial).
Kode etik Engineering mencegah campur tangan pihak diluar organisasi Engineering
tentanghubungan etika dalam keanggotaan Engineering. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana Engineering pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan Engineering di lain instansi atau perusahaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika, Profesi dan Kode Etik Engineering

Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk
jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Etika dalam Engineering adalah sekumpulan standar yang menetukan kewajiban


engineering terhadap publik, klien, atasan dan kepada Engineeringnya itu sendiri. Etika akan
menjadi pemandu untuk seorang engineering agar dapat meningkatkan kualitas pekerjaannya
sekaligus bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehjateraan publik. Etika dalam
Engineering adalah konsep yang sangat luas. Di dalamnya, terdapat poin-poin yang bersifat
teknik hingga nilai-nilai kemanusiaan yang harus selalu dijunjung oleh setiap engineering.

Profesi
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan
atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan
dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini
mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan
dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah

4
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.

Kode Etik profesi


Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Definisi Etika Profesi Menurut Ahli :
1. Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
2. Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral
dasar atau norma-norma umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia.
3. Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi
atau lingkup kerja tertentu. Contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa),
science,medis/dokter,dsb.
4. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap
konsumen (klien atau objek).
5. Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para angglta masyarakat
yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. (Anang Usma,SH.,
MSi)
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga
diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru, ataupun calon anggota
kelompok profesi. Kode etik profesi telah menentukan standarisasi kewajiban profesional
anggota kelompok profesi. Sehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu campur tangan
untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan kewajibannya.

5
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang
sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara
baik, sehingga memuaskan semua pihak.

2.2 Pentingnya Etika Profesi


Maksud dari hal ini adalah menjelaskan betapa pentingnya sebuah profesi, profesional,
dan profesionalisme dengan sebuah etika bagi manusia dalam menjalani kehidupan sosial
maupun kehidupan individunya. Profesi yang memiliki arti pekerjaan yang dilakukan untuk
menghasilkan nafkah hidup harus selalu dilakukan dengan sebuah sikap profesional yakni
memiliki keahlian yang tinggi dan selalu memberikan pertolongan apapun kepada sesama
baik dalam profesinya maupun diluar profesinya. Inilah yang disebut sebuah paham
profesionalisme dalam kehidupan. Hal ini juga membahas tentang pentingnya sebuah etika
dalam profesi yang dimiliki agar semua yang dijalani selalu berpedoman kepada nilai dan
norma kehidupan.
Seberapa penting hal ini, Etika profesi sangat memiliki arti dan peran penting dalam
kehidupan manusia karena sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari
masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasakeahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai
sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadisebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme
dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan
yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

2.3 Kode Etik Insinyur Indonesia


Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional
dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk
mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak
boleh dilakukan

6
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan
social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang profesional diantaranya :
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil
kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang
insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam catur karsa sapta dharma insinyur
Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi
kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.

7
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik
memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik
(engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya.
Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul
memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi
yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan
ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai
preventive ethics yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko
dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan
industri nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun
perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu
pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham)
profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa
disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai
aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah
profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka
didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan
norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

2.4 Mengenali Faktor-faktor pelanggaran kode etik engineering

Berikut ini beberapa faktor pelanggaran kode etik engineering:


1. Pengaruh sifat kekeluargaan

8
Orang sering berpikir toh orang yang akan peduli dan menolong apabila aku
susah ujung-ujungnya ya keluarga aku juga hal inilah yang menjadi alasan
bagi sebagian engineer untuk memilih kepentingan pribadi dan keluarga
dibanding kepentingan umum
2. Pengaruh jabatan
Sebagai engineer tentunya akan bekerja pada bos, kadang seorang engineer
dipaksa patuh terhadap aturan atau keputusan yang dikeluarkan oleh si bos
meskipun aturan itu bertentangan dengan kode etik , apabila tidak patuh
ancamannya mungkin berupa pemecatan, pengurangan gaji, dan sebagainya .
jika sudah begitu,maka bagi yang takut kehilangan pekerjaan atau takut akan
sangsi dia akan memilih patuh meskipun bertentangan dengan kode etik
3. Pengaruh materialisme

2.5 Contoh Pelanggaran Kode Etik Engineering

Tak bisa dipungkiri alasan orang ingin menjadi engginer adalah UUD (ujung ujungya
duit) , orang lebih mementingkan bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak , apapun
caranya.
Kita ambil contoh no 2, sebagai seorang engineer umumnya bekerja pada bos yang man abos
itu bisa jadi latar belakangnya tidak sama dengan bidang keahlian kita . bisa jadi si bos tak
mengenal kode etik dalam engineering .
Misalkan demi suatu kepentingan , seorang engineer di bidang teknik sipil yang sedang
mengerjakan proyek pembangunan jembatan di suruh oleh bosnya memanipuasi data atau
perhitungan baik itu mengurangi bahan atau menurunkan kualitas suatu material yang bisa
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lainnya, karna alas an patuh pada
atasan, takut dipecat atau mungkin tergoda dengan bayaran yang ditawarkan oleh si bos maka
si engineer ini rela melanggar kode etik yang sudah ada.
Bayangkan! Apabila semua engineer bertingkah laku seperti pada contoh atau semua
engineer merasa tidak merasa berdosa ketika apa yang dia lakukan ternyata bertentangan
dengan kode etik , niscaya akan terjadi kesemerawutan di setiap bidang . yang tentunya
masyarakat umum lah yang dirugikan.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa kode etik Engineering
merupakan pedoman mutu moral Engineering didalam bermasyarakat yang di atur sesuai
dengan profesi masing-masing. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita di
terima oleh Engineering itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan
dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas
yaitu instansi pemerintah karena tidak akan di jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam
kalangan Engineering itu sendiri.

3.2 Saran
Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang dapat di
lakukan adalah :

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik Engineering.


2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan
yang di jalani.
3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode
etik Engineering.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Kode etik insinyur. Persatuan insinyur Indonesia.

Wignjosoebroto, Sritomo. Etika Profesi (Insinyur): Perlukah Diusulkan Untuk Dimasukkan


Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Teknik/Teknologi?. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember

www.wikipedia.com/profesi Direktur Keuangan

www.wikipedia.com/etika_profesional
Kepala Bagian
etika-berprofesi.blogspot.com/2013/ Pembukuan

novitaardi1.blogspot.com/.../kode-etik-pengguna-internet-etika_27 Bagian
Pembukuan

Kasir

11

Anda mungkin juga menyukai