PAPER
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dan Etika Profesi
Dosen : Prof. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc., Ph.D.
Disusun Oleh :
Marrilyn Arismawati
95016003
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang penulis beri judul Kode
Etik Profesi Insinyur. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Prof. Indratmo Soekarno
selaku Dosen mata kuliah Metode Penelitian dan Etika Profesi yang telah memberikan tugas
ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai etika untuk profesi insinyur. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa didalam paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan paper yang telah penulis buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga paper ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya paper
yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan
paper ini di waktu yang akan datang. Terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI .. ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Dengan
kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan
keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi
dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang Maka dari itu banyak orang yang
mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik tertentu dalam
profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan
masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan
profesi.
Maka, Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari Diri kita masing
- masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang teknik disetiap tempat
kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas Etika Profesi yang membangun dan
bukan untuk merugikan orang lain.
Rumusan masalah yang akan penulis yang akan penulis buat adalaha berdasarkan
uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, yaitu :
1. Apakah Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi?
2. Bagaimanakah pentingnya etika profesi?
3. Apakah Kode etik Insinyur Indonesia?
4. Bagaimana mengenali faktor-faktor pelanggaran kode etik engineering ?
2
1.4 Manfaat Kode Etik Engineering
Kode etik Engineering memberikan pedoman bagi setiap anggota Engineering tentang
prinsip Engineeringonalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
Engineering, pelaksana Engineering mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan
yang tidak boleh dilakukan. Kode etik Engineering merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas Engineering yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika Engineering dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnya suatu Engineering, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para
pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial).
Kode etik Engineering mencegah campur tangan pihak diluar organisasi Engineering
tentanghubungan etika dalam keanggotaan Engineering. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana Engineering pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan Engineering di lain instansi atau perusahaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk
jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Profesi
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan
atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan
dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini
mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan
dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
4
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.
5
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang
sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara
baik, sehingga memuaskan semua pihak.
6
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan
social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang profesional diantaranya :
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil
kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang
insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam catur karsa sapta dharma insinyur
Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi
kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
7
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik
memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik
(engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya.
Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul
memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi
yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan
ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai
preventive ethics yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko
dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan
industri nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun
perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu
pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham)
profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa
disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai
aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah
profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka
didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan
norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.
8
Orang sering berpikir toh orang yang akan peduli dan menolong apabila aku
susah ujung-ujungnya ya keluarga aku juga hal inilah yang menjadi alasan
bagi sebagian engineer untuk memilih kepentingan pribadi dan keluarga
dibanding kepentingan umum
2. Pengaruh jabatan
Sebagai engineer tentunya akan bekerja pada bos, kadang seorang engineer
dipaksa patuh terhadap aturan atau keputusan yang dikeluarkan oleh si bos
meskipun aturan itu bertentangan dengan kode etik , apabila tidak patuh
ancamannya mungkin berupa pemecatan, pengurangan gaji, dan sebagainya .
jika sudah begitu,maka bagi yang takut kehilangan pekerjaan atau takut akan
sangsi dia akan memilih patuh meskipun bertentangan dengan kode etik
3. Pengaruh materialisme
Tak bisa dipungkiri alasan orang ingin menjadi engginer adalah UUD (ujung ujungya
duit) , orang lebih mementingkan bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak , apapun
caranya.
Kita ambil contoh no 2, sebagai seorang engineer umumnya bekerja pada bos yang man abos
itu bisa jadi latar belakangnya tidak sama dengan bidang keahlian kita . bisa jadi si bos tak
mengenal kode etik dalam engineering .
Misalkan demi suatu kepentingan , seorang engineer di bidang teknik sipil yang sedang
mengerjakan proyek pembangunan jembatan di suruh oleh bosnya memanipuasi data atau
perhitungan baik itu mengurangi bahan atau menurunkan kualitas suatu material yang bisa
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lainnya, karna alas an patuh pada
atasan, takut dipecat atau mungkin tergoda dengan bayaran yang ditawarkan oleh si bos maka
si engineer ini rela melanggar kode etik yang sudah ada.
Bayangkan! Apabila semua engineer bertingkah laku seperti pada contoh atau semua
engineer merasa tidak merasa berdosa ketika apa yang dia lakukan ternyata bertentangan
dengan kode etik , niscaya akan terjadi kesemerawutan di setiap bidang . yang tentunya
masyarakat umum lah yang dirugikan.
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa kode etik Engineering
merupakan pedoman mutu moral Engineering didalam bermasyarakat yang di atur sesuai
dengan profesi masing-masing. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita di
terima oleh Engineering itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan
dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas
yaitu instansi pemerintah karena tidak akan di jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam
kalangan Engineering itu sendiri.
3.2 Saran
Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang dapat di
lakukan adalah :
10
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com/etika_profesional
Kepala Bagian
etika-berprofesi.blogspot.com/2013/ Pembukuan
novitaardi1.blogspot.com/.../kode-etik-pengguna-internet-etika_27 Bagian
Pembukuan
Kasir
11