Anda di halaman 1dari 19

Portofolio PI5001, PI5002, PI5003

M Bharata Purnama Putra


92222316

Direktorat Pendidikan Non Reguler


12 Mei 2023
Institut Teknologi Bandung
Daftar Isi
1. Biografi
2. Paparan PI5001 - Kode Etik
dan Etika Profesi
3. Paparan PI5002 -
Profesionalisme
Keinsinyuran
4. Paparan PI5003 - Keamanan,
Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
5. Kesimpulan

2
Biografi
1. PI5001 - Kode Etik dan Etika Profesi

a. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan.
b. Berpraktik hanya di bidang kompetensinya.
c. Menyatakan pendapat kepada publik hanya secara objektif dan berdasarkan kebenaran menyeluruh.
Prinsip Dasar
d. Bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada Pemberi Tugas atau Pemberi Pekerjaan.
KEI 2021 e. Menghindari perbuatan yang mengelabui
f. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi martabat,
reputasi, dan kedayagunaan profesi.
1. PI5001 - Kode Etik dan Etika Profesi
Kasus 1 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran Rig BN#12

 Perusahaan : Conoco Philillps Grissik Ltd.


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Indospec Asia

a. Melakukan Koordinasi PT Indospec Asia dan klien yaitu PT Conoco Philillps Grissik Ltd. Sebelum
dilakukan inspeksi dan pengujian terhadap Mobile Rig, dilakukan Tool box meeting terkait pekerjaan
Deskripsi yang akan dilakukan agar lancar dan selamat saat pekerjaan dilakukan.
Pekerjaan b. Saat dilakukan inspeksi dan pengujian pada Rig, selaku inspektur migas harus bersikap fair dan menjaga
integritas profesi dan instansi saat menjalankan tugas negara

a. Berpraktek hanya di bidang kompetensinya;


Penerapan KEI b. Menghindari perbuatan yang mengelabuhi;
c. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi
martabat, reputasi, dan kedayagunaan profesi;
1. PI5001 - Kode Etik dan Etika Profesi
Kasus 2 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran (RIG), Indonesia

 Perusahaan : PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field


 Jangka Waktu Proyek : 2016
 Nama Atasan : Dr. Ir. Djoko Siswanto MBA – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Pertamina Drilling Service Indonesia

a. Melibatkan Senior Inspector sebagai verifikator/validator keputusan teknis yang diambil utk memastikan
sudah sesuai dengan technical code dan standard untuk pengujian rig;
Deskripsi b. Melakukan check list persiapan sebelum dilakukan pengujian;
Pekerjaan c. Menyiapkan check list Test dan Procedure spt Hoisting Equipment, Electric System, Safety Device dll;
d. Melakukan safety inspection dan audit secara regular utk memastikan safe work practise selalu
dilakukan sesuai peraturan spt hot work, working at height, civil work dll.

a. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat


Penerapan KEI serta lingkungan;
b. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi
martabat, reputasi, dan kedayagunaan profesi.
1. PI5001 - Kode Etik dan Etika Profesi
Kasus 3 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran (RIG), Indonesia

 Perusahaan : PT Bormindo Nusantara


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Titis Sampurna

a. Saat dilakukan inspeksi dan pengujian melakukan Pre Job Safety Meeting, mempersiapkan seluruh peralatan dengan
Deskripsi ketentuan yang berlaku. Memastikan semua sudah sesuai dengan SOP yang berlaku.
Pekerjaan b. Saat dilakukan inspeksi dan pengujian pada Rig, selaku inspektur migas harus bersikap fair dan menjaga integritas
profesi dan instansi saat menjalankan tugas negara. Serta menyampaikan temuan sesuai kondisi aktual dan memastikan
semua peralatan yang diinspeksi sudah memenuhi standar yang berlaku.

a. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat


Penerapan KEI serta lingkungan;
b. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi
martabat, reputasi, dan kedayagunaan profesi.
1. PI5001 - Kode Etik dan Etika Profesi
Kasus 4 - nvestigasi Kecelakaan Semuran Hidrokarbondi Lokasi Sumur YY1-1

 Perusahaan : PT PHE ONWJ


 Jangka Waktu Proyek : 2019-2020
 Nama Atasan : Adhi Wibowo – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Tim Investigasi

a. Melakukan investigasi dan analisa bedasarkan kaidah-kaidah teknis yang berlaku serta melalukan wawancara dengan
pihak terkait sehingga didapat hasil investigasi lebih terarah dan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Deskripsi b. Menghargai seluruh tim investigasi, tidak menyudutkan salah satu pihak Jujur dan bertanggung jawab
Pekerjaan c. Sebagai tim investigasi, seorang insinyur diberikan tugas untuk menyelidiki penyebab kebocoran/insiden yang terjadi.
Jika tim investigasi menemukan bukti kuat, seharusnya disampaikan secara detail tanpa ada interfensi dari pihak
terduga.

a. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan.
Penerapan KEI b. Menyatakan pendapat kepada publik hanya secara objektif dan berdasarkan kebenaran menyeluruh.
c. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi
2. PI5002 - Profesionalisme Keinsinyuran
Kasus 1 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran Rig BN#12

 Perusahaan : Conoco Philillps Grissik Ltd.


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Indospec Asia

a. Melakukan Koordinasi PT Indospec Asia dan klien yaitu PT Conoco Philillps Grissik Ltd. Sebelum
dilakukan inspeksi dan pengujian terhadap Mobile Rig, dilakukan Tool box meeting terkait pekerjaan
Putusan yang akan dilakukan agar lancar dan selamat saat pekerjaan dilakukan.
Keinsinyuran b. Memastikan checklist peralatan yang akan dilakukan inspeksi dan pengujian sudah sesuai dengan SOP
c. Memastikan operator, Inspektor, serta pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini sudah sesuai dengan
kopetensinya

a. Foto saat dilapangan


2. PI5002 - Profesionalisme Keinsinyuran
Kasus 2 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran (RIG), Indonesia

 Perusahaan : PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field


 Jangka Waktu Proyek : 2016
 Nama Atasan : Dr. Ir. Djoko Siswanto MBA – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Pertamina Drilling Service Indonesia

a. Melibatkan Inspector sebagai verifikator/validator keputusan teknis yang diambil utk memastikan sudah
Putusan sesuai dengan technical code dan standard untuk pengujian rig;
Keinsinyuran b. Melakukan check list persiapan sebelum dilakukan pengujian;
c. Memastikan check list Test dan Procedure spt Hoisting Equipment, Electric System, Safety Device dll;
d. Memastikan safety inspection dan audit secara regular utk memastikan safe work practise selalu
dilakukan sesuai peraturan spt hot work, working at height, civil work dll.

a. Foto saat dilapangan


2. PI5002 - Profesionalisme Keinsinyuran
Kasus 3 - Pemeriksaan Teknis dan Uji Fungsi Instalasi Pemboran (RIG), Indonesia

 Perusahaan : PT Bormindo Nusantara


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
 Kontraktor Utama : PT Titis Sampurna

a. Sebelum dilakukan inspeksi dan pengujian melakukan Pre Job Safety Meeting, mempersiapkan seluruh peralatan
dengan ketentuan yang berlaku. Memastikan semua sudah sesuai dengan SOP yang berlaku.
Putusan b. Penambahan toe board pada handrail pada akses pemeliharaan peralatan yang berada pada posisi ketinggian untuk
Keinsinyuran menjaga kondisi aman bagi para pekerja yang akan melakukan pekerjaan pemeliharaan di area tersebut dengan
mengikuti standar API RP 54
c. Muffler untuk semua engine agar dilengkapi dengan asbestos
d. Indicator Gauge yang rusak agar diganti
e. Melakukan preventive maintenance sistem terhadap semua peralatan rig yang kritikal dengan pencatatan dan
pelaporan yang baik

a. Foto
2. PI5002 - Profesionalisme Keinsinyuran
Kasus 4 - nvestigasi Kecelakaan Semuran Hidrokarbondi Lokasi Sumur YY1-1

 Perusahaan : PT PHE ONWJ


 Jangka Waktu Proyek : 2019-2020
 Nama Atasan : Adhi Wibowo – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Tim Investigasi

a. Semua kegiatan yang mengandung risiko tinggi wajib dilengkapi dengan analisis risiko yang dilakukan
oleh pihak yang kompeten.
b. PHE ONWJ agar melaporkan hasil penyelidikan terhadap kontraktor yang melakukan perforasi terkait
Putusan terjadinya premature gun fired. Hal ini untuk melihat dan membuktikan apakah sejak awal
Keinsinyuran perencanaan, basis data yang diberikan PHE ONWJ sudah akurat sehingga pemilihan metode dan
seterusnya sudah tepat, lalu juga pelaksanaan aktual di lapangan apakah sudah sesuai dengan
standar, prosedur dan kaidah keteknikan yang baik.
c. Agar meningkatkan pengawasan terhadap pekerja yang terlibat dalam kegiatan drilling, khususnya
yang melakukan perforasi.
d. Agar meningkatkan prosedur kerja, Tata Kerja Organisasi (TKO) yang berkaitan dengan pekerjaan
perforasi.
e. Mengadakan kordinasi dengan berbagai pihak terkait, menyusun Pre-Incident Planning untuk
berbagai skenario.

a. Foto
3. PI5003 - Keamanan, Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
Kasus 1 - Inspeksi Keselamatan Instalasi Rig BN#12

 Perusahaan : PT Bormindo Nusantara


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
PENJELASAN STUDI KASUS PUTUSAN KEINSINYURAN
Intalasi Rig atau Rig Pengeboran adalah Instalasi peralatan yang digunakan
untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk 1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejeahteraan rakyat.
memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah.  Penambahan toe board pada handrail pada akses pemeliharaan
Sebelum digunakan untuk melakukan pengeboran di sumur target, Intalasi Rig peralatan yang berada pada posisi ketinggian untuk menjaga kondisi
diharuskan memiliki Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) dari Ditjen aman bagi para pekerja yang akan melakukan pekerjaan pemeliharaan
Migas. Untuk mendapatkan SKPI. Pemilik Intalasi Rig melakukan pengajuan
di area tersebut dengan mengikuti standar API RP 54
permohonan mendapatkan SKPI, dengan salah satu syarat yaitu telah
dilakukannya Inspeksi Keselamatan oleh Perusahaan Inspeksi dan Ditjen Migas  Muffler untuk semua engine agar dilengkapi dengan asbestos
terhadap Instalasi Rig terkait. Maksud dilakukannya inspeksi pada rig BN#12  Indicator Gauge yang rusak agar diganti
milik PT Bormindo Nusantara adalah dalam rangka melaksanakan pemeriksaan  Melakukan preventive maintenance sistem terhadap semua peralatan
teknis, keselamatan operasi dan pengujian Instalasi Rig dengan tujuan untuk rig yang kritikal dengan pencatatan dan pelaporan yang baik
memenuhi standard/code dan peraturan yang berlaku guna mendapatkan 2 Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) Rig. Inspeksi Keselamatan  Kontraktor tidak mempekerjakan karyawan di luar kompetensi dan
meliputi pemeriksaan dokumen teknis dan uji fungsi dari instalasi rig. melebihi batas kapasitasnya.
Berdasarkan Inspeksi Keselamatan, uji fungsi dari instalasi rig adalah baik,
 Semua Crew yang terkait agar diikut sertakan dalam program
namun terdapat beberapa temuan atau saran yang harus ditindaklanjuti agar
instalasi rig memenuhi prosedur serta code/standard yang berlaku dan pembinaan keselamatan kerja pemboran yang diadakan oleh Ditjen
diharapkan instalasi ini aman dan sehat bagi pekerja, aman bagi masyarakat Migas
umum, aman bagi lingkungan, aman dan andal bagi instalasi migas.
3. PI5003 - Keamanan, Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
Kasus 2 - Inspeksi Keselamatan Instalasi Rig #5

 Perusahaan : PT. ConocoPhillips Grissik Ltd


 Jangka Waktu Proyek : 2015
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
PENJELASAN STUDI KASUS PUTUSAN KEINSINYURAN
Secara umum maksud tujuan dari Inspeksi Keselamatan Rig#5 a. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejeahteraan rakyat.
sama seperti yang sudah dijelaskan pada studi kasus 1, yaitu  APAR/FIREX agar dilakukan pemeriksaan berkala dan tercatat dengan
untuk mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengunaan Instalasi baik
(SKPI). Kegiatan inpeksi yang dilakukan relatif sama juga yaitu  Seal Cover lampu yang tidak kedap agar diperbaiki/dibuat kedap
pemeriksaan dokumen teknis dan uji fungsi instlasi rig #5.  Cat line agar dipasang/ditulis SWL nya
Adapun perbedaanya yaitu pada inspeksi keselamatan pada  Bumper blok yang terpasang pada water table agar menggunakan
bahan yang menterap energi dan dipasang pengaman (safety net)
studi kasus dilakukan uji load (load test) dari instalasi rig#5.  Melakukan preventive maintenance sistem terhadap semua
Load test dilakukan pada beban 75.000 lbs (25% from static peralatan rig yang kritikal dengan pencatatan dan pelaporan yang
load capacity – Max Capacity : 300.000 lbs). Function test dan baik
Load test performance dilakukan dengan hasil baik. Ada b. Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
beberapa temuan atau saran yang harus ditindaklanjuti agar  Kontraktor tidak mempekerjakan karyawan di luar kompetensi dan
instalasi rig memenuhi prosedur serta code/standard yang melebihi batas kapasitasnya.
berlaku dan diharapkan instalasi ini aman dan sehat bagi  Semua Crew yang terkait agar diikut sertakan dalam program
pembinaan keselamatan kerja pemboran yang diadakan oleh Ditjen
pekerja, aman bagi masyarakat umum, aman bagi lingkungan, Migas
aman dan andal bagi instalasi migas.
3. PI5003 - Keamanan, Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
Kasus 3 - Inspeksi Keselamatan Tajak Sumur PDL-01

 Perusahaan : PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field


 Jangka Waktu Proyek : 2016
 Nama Atasan : Dr. Ir. Naryanto Wagimin M.Si – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspector Migas
PENJELASAN STUDI KASUS PUTUSAN KEINSINYURAN
Sumur PDL-01 merupakan sumur yang berada di Wilayah Kerja 1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejeahteraan rakyat.
Pertambangan PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, dalam rangka  Menggunakan alat pengaman diri (APD) lengkap, selama melakukan inspeksi keselamatan
dilaksanakan di lokasi pekerjaan.
perawatan sumur PDL-01 dengan menggunakan Rig PDSI#38.2/D1000-E  Memastikan setiap peralatan yang digunakan dalam operasi Tajak Sumur PDL-01 dalam kondisi
milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia. Maksud dilakukannya baik dan SKPI/SKPP masih valid.
pemeriksaan teknis dan keselamatan operasi instalasi pemboran (Rig  Memastikan bahwa PT Pertamina EP Asset 3 sudah memiliki izin bahan peledak.
 Memastikan PT Pertamina Asset 3 Tambun Field memiliki dokumen lingkungan (UKL/UPL) dan
PDSI#38.2/D1000-E) adalah untuk pembinaan dan keselamatan mengikuti rekomendasi dokumen lingkungan.
instalasi, peralatan operasi Hulu bidang Migas khususnya terhadap  Berkordinasi dengan PT Pertamina Asset 3 Tambun Field agar mendistribusikan semua
perusahaan Drilling Contractor dan KKKS PT Pertamina EP Asset 3 prosedur seperti SOP, JSA, Prosedur tanggap darurat kepada semua pekerja yang terlibat.
 Melakukan uji fungsi peralatan draw work, crown o matic, escape line, ESD, BOP dan diyakin
Tambun Field, serta untuk mengetahui kondisi, performance dan berfungsi dengan baik untuk memastikan bahwa peralatan aman dan layak digunakan.
kesiapan Rig PDSI#38.2/D1000-E dalam rangka perawatan Sumur PDL-  Melakukan pengukuran grounding dan dipastikan tahanannya <5 ohm sesuai rekomendasi PUIL
01, sehingga perlu dilakukan suatu pemeriksaan kelengkapan data dan 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000)
 Memastikan semua peralatan pemadam kebakaran agar dilakukan perawatan berkala sesuai
dokumen, pemeriksaan visual kondisi peralatan, instalasi, pemeriksaan jadwal serta memastikan bahwa Safety sign pada area rig pemboran dan kotak P3K telah
lingkungan kerja, pemeriksaan kelengkapan dokumen yang telah terpasang dan tersedia.
disetujui pihak-pihak yang berkompeten, dengan tujuan untuk 2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya
 Memastikan sumber daya manusia dilibatkan sesuai dengan kompetensi dan tingkat keahlian.
menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan bekerja  Menjalin kerja sama rekayasa lintas disiplin dan department / instansi untuk memastikan
sesuai aturan standar dan prosedur, termasuk kelengkapan PPE dan kualitas desain baik itu peralatan, prosedur, analisisi risiko memenuhi technical code dan
kelengkapan safety device peralatan utama dan pendukung. standard.
3. PI5003 - Keamanan, Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
Kasus 4 - Investigasi Kecelakaan Semburan Hidrokarbon Di Lokasi Sumur YYA-1 PT PHE ONWJ

 Perusahaan : PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java


 Jangka Waktu Proyek : 2020
 Nama Atasan : Adhi Wibowo – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspektur Migas – Tim Penanganan Insiden – Tim Investigasi
PENJELASAN STUDI KASUS
Semburan liar hidrokarbon (blow out) terjadi pada saat PT PHE ONWJ melakukan pekerjaan re-entry Sumur YYA-1 di
lepas pantai Laut Jawa pada Juli 2019. Kejadian teresbut menyebabkan pencemaran lingkungan di sepanjang Pantai
Karawang, selain itu dilaporkan bahwa Platform YYA-1 mengalami kemiringan akibat adanya pergeseran batuan &
sedimen dibawah permukaan laut.
Investigasi dilakukan untuk mencari akar penyebab kecelakaan, yang selanjutnya digunakan sebagai tindakan koreksi
agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Investigasi dilakukan oleh Tim Investigasi yang meliputi perwakilan dari
DitJen Migas dan Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas. Investigasi dilakukan dengan cara pengumpulan
data & dokumen serta wawancara yang berhubungan dengan intervensi Sumur YYA-1 meliputi regulasi, guideline,
standar, perencanaan, operasional, mitigasi, pelaporan, review internal, perusahaan penyedia jasa aktivitas re-entry
Sumur YYA-1. Selain itu, investigasi juga dilakukan pemantauan langsung di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil investigasi dan pemantauan, semburan gas dan minyak bumi dapat dihentikan pada tanggal 21
September 2019 melalui pengeboran sumur penolong (relief well) yang dinamai YYA-1RW. Namun, penyebab langsung
dari terjadinya blow-out belum dapat dijelaskan secara detail sehubungan dengan sangat minimnya data yang Formasi oil boom penanganan oil spill di
didapatkan seperti data parameter teknis dari lapangan saat kegiatan intervensi sumur YYA-1 berlangsung. Momen- lapangan
momen krusial sebelum blow-out antara lain terjadinya premature gun fired belum dapat dianalisis mengingat
bukti fisik dan laporan di lapangan belum disampaikan. Kemudian apa yang menjadi dasar PHE ONWJ secara engineering
dan safety untuk melanjutkan kegiatan re-entry juga tidak pernah disampaikan. Namun dapat disampaikan bahwa PHE
ONWJ dalam melaksanakan pekerjaan re-entry sumur, khususnya YYA-1 yang mengasumsikan kondisi sumur YYA-1 yang
dibor dan ditinggalkan pada tahun 2011 masih sama dengan saat akan dibuka kembali pada tahun 2019 adalah suatu
pendekatan yang keliru dan bahkan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di internal Pertamina sendiri
3. PI5003 - Keamanan, Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (K3L)
Kasus 4 - Investigasi Kecelakaan Semburan Hidrokarbon Di Lokasi Sumur YYA-1 PT PHE ONWJ

 Perusahaan : PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java


 Jangka Waktu Proyek : 2020
 Nama Atasan : Adhi Wibowo – Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
 Tanggung Jawab Penulis : Inspektur Migas – Tim Penanganan Insiden – Tim Investigasi
PUTUSAN KEINSINYURAN
1. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya Kapal-kapal menampung
Menganalisis data investigasi dengan sebaik baiknya. Berusaha hasil recovery oil skimmer
secara cermat, teliti, dan akurat dalam menganlisis data. Agar
data yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan
kredebilitasnya.
2. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejeahteraan
rakyat
Menyampaikan rekomendasi hasil investigasi kepada PT.
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PT PHE ONWJ) Platform YYA yang miring
khususnya dari aspek engineering & safety seperti (well design, ke arah Jackup Rig Ensco 67
well integrity) dan administrasi seperti meningkatkan prosedur
kerja, Tata Kerja Organisasi (TKO) yang berkaitan dengan
pekerjaan perforasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi
dimasa mendatang.
4. Kesimpulan

1. Setiap Insinyur perlu memahami dan menerapkan Catur Karsa dan


Sapta Dharma dan Sapta Dharma dalam kaitannya dengan
penerapan kode etik dan etika, profesionalisme dan keamanan,
Kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
2. Setiap Insinyur perlu memahami dan menerapkan prinsip dasar
kode etik insinyur agar memiliki perilaku etis dan standar integritas
tinggi
3. Setiap Insinyur harus mendedikasikan pada perlindungan terhadap
keamanan, keselamatan, Kesehatan dan kemaslahatan masyarakat
karena berdampak langsung terhadap lingkungan dan kualitas
hidup manusia
Terima Kasih
Direktorat Pendidikan Non Reguler
Institut Teknologi Bandung
Telp. 022 – 20543871
HP: 081809740454
Email: prodippi@itb.ac.id
iG: @psppi_itb
https://ditdik-nr.itb.ac.id/psppi/

Anda mungkin juga menyukai