Anda di halaman 1dari 13

PORTOFOLIO

TPI 505 – K3L

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesi


Insinyur

Disusun Oleh

Selly

202204070230

PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA


ATMA JAYA JAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

TPI 505 – K3L

Disusun Oleh:

Selly

202204070230

Program Studi Program Profesi Insinyur

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Disetujui pada tanggal:


Pembimbing/Koordinator Sub-Prodi

Nama Lengkap
NIP.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kehendak-Nya penulis dapat mengikuti PSPPI dan menyelesaikan tugas pembuatan
Laporan Portofolio TPI-505 mengenai K3L, yang merupakan salah satu syarat kelulusan
PSPPI untuk memperoleh gelar profesi Insinyur (Ir).

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Ir. Enny Widawati, M.T., IPM., selaku Kaprodi PSPPI Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya Jakarta, atas bimbingan, arahan dan waktu yang telah diluangkan
kepada penulis untuk berdiskusi guna menyelesaikan tugas portofolio ini.
2. Ir. H. Yaya Ropandi, S.T., M.Si., CSP., IPU., ASEAN.Eng., selaku dosen mata kuliah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
3. Ibu Retno Ajeng Sulastari, yang menyampaikan informasi-informasi penting
selama mengikuti perkuliahan PSPPI di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jakarta.
4. Keluarga yang memberikan dukungan untuk mengikuti perkuliahan PSPPI.

Apabila dalam laporan portofolio ini masih ada kekurangan-kekurangan, Penulis


mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca, untuk dapat
menyempurnakan penulisan yang dapat memberikan manfaat mengenai keinsinyuran.

Atas perhatian, kritik, dan saran yang disampaikan, penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 25 April 2023

Selly

ii
RINGKASAN

Penulis berprofesi sebagai Structure Engineer di perusahaan konsultan struktur bangunan


sejak tahun 2005. Berdasarkan UU No. 11 tahun 2014, untuk dapat tetap berkarir di
bidang profesi insinyur, harus memiliki gelar profesi insinyur yang akan diperoleh setelah
lulus dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI).

Karena penulis mengikuti PSPPI melalui kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL),
maka penulisan laporan portofolio dibuat berdasarkan pengalaman penulis selama
berkarir di bidang keinsinyuran yang menerapkan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (K3L).

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


RINGKASAN ............................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2. Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran ............................................................................. 1
1.3. Permasalahan ......................................................................................................................... 1
BAB II. PENGERTIAN K3L ................................................................................................................... 3
2.1. Prinsip Dasar K3L................................................................................................................... 3
BAB III. STUDI KASUS ......................................................................................................................... 4
3.1. Studi Kasus 1 ........................................................................................................................... 4
3.2. Studi Kasus 2 ........................................................................................................................... 5
BAB IV. PENUTUP .................................................................................................................................. 6
4.1. Umum ......................................................................................................................................... 6
4.2. Kesimpulan .............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. LED Tambahan pada Bangunan Mall


Gambar 2. Potongan Memanjang Bangunan Cottage

v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebelum tahun 1993, semua lulusan perguruan tinggi jurusan teknik akan menyandang
gelar Insinyur (Ir.). Setelah itu, lulusan Strata-1 (S1) jurusan teknik mendapat gelar
Sarjana Teknik (S.T.).

Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengesahkan UU No. 11 tahun 2014 sebagai
Undang-Undang tentang Keinsinyuran, dimana di dalam salah satu pasalnya
menyebutkan bahwa untuk memperoleh gelar profesi insinyur seseorang terlebih dahulu
harus lulus dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) yang dapat
diselenggarakan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Salah satu syarat kelulusan dari PSPPI adalah membuat tugas laporan portofolio
mengenai kode etik dan etika keinsinyuran. Dalam portofolio ini penulis akan menuliskan
study kasus yang menerapkan K3L berdasarkan pengalaman penulis selama berkarir
sebagai Structure Engineer di perusahaan konsultan struktur.

1.2. Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran

Dalam portofolio ini penulis akan membuat study kasus yang menerapkan K3L,
berdasarkan pengalaman penulis selama berkarir sebagai Structure Engineer.

1.3. Permasalahan

Dalam dunia konstruksi, seringkali terdengar informasi mengenai kecelakaan kerja di


lokasi proyek, terutama di masa pembangunan. Kecelakaan kerja tersebut bisa terjadi
karena beberapa hal, seperti ketidaktahuan mengenai metode kerja yang seharusnya,
ketidakdisiplinan dalam penggunaan APD (dalam hal ini helm proyek, safety jacket, safety
shoes), kurangnya pengaman di sekeliling perimeter proyek terutama di lantai-lantai yang
tinggi atau di sekeliling lubang, timbunan material yang terlalu tinggi, dan sebagainya,
yang tidak sesuai dengan pedoman K3L.

Selain itu, pelanggaran terhadap pedoman K3L juga dapat terjadi pada bangunan-
bangunan yang telah beroperasi. Misalnya ada equipment-equipment yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya ketika diperlukan, atau pemeliharaan bangunan yang
kurang diperhatikan.
Menurut penulis, untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja ataupun pelanggaran
terhadap pedoman K3L, sangat penting sekali untuk bisa mendisiplinkan semua pekerja
untuk mentaati aturan-aturan yang berhubungan dengan K3L. Hal ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain:
a. Membuat SOP mengenai pedoman K3L
b. Menjelaskan secara detail akan bahaya/resiko yang mungkin terjadi apabila tidak
mengikuti SOP yang telah dibuat

1
c. Mengadakan pelatihan-pelatihan secara berkala, misalnya mengadakan simulasi
kecelakaan atau bahaya kebakaran
d. Memberikan sanksi bagi yang tidak disiplin terhadap pedoman K3L
e. Mengaktifkan equipment-equipment secara berkala untuk memastikan semua
berfungsi dengan baik, misalnya seperti hydrant, alarm kebakaran, dsb.

2
BAB II. PENGERTIAN K3L

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, pengertian K3 adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Melalui pelaksanaan K3 ini diharapkan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat,
dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sehingga dengan menerapkan K3 juga dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

2.1. Prinsip Dasar K3L

Kebijakan K3 mengacu pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja, dimana sistem pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun
2012 dan didukung Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Prinsip dasar penerapan K3 adalah untuk memberikan perlindungan dan keselamatan


serta kesehatan kepada setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya, sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas.

Dengan menerapkan K3 juga diharapkan dapat menghindari terjadinya resiko bahaya,


ataupun penyakit akibat kerja, sehingga proses produksi akan menjadi lancar.

3
BAB III. STUDI KASUS

3.1. Studi Kasus 1

Judul Proyek : Penambahan LED pada Bangunan Mall


Perusahaan : PT XXX
Jangka Waktu Proyek : 2019
Tanggung Jawab Penulis : Structure Engineer
Uraian Tugas : Merencanakan struktur rangka LED tambahan

Lingkup pekerjaan penulis di proyek ini adalah merencanakan struktur rangka LED
tambahan pada bagian façade bangunan mall dan melakukan pengecekan terhadap
kekuatan struktur bangunan eksisting akibat adanya tambahan beban LED.
Sebelum kontraktor memulai pekerjaan konstruksi, kami meminta kontraktor untuk
menggunakan lampu penerangan tambahan pada saat pekerjaan di malam hari dan
memasang pengaman tambahan berupa jaring pengaman (safety net) dari lantai tempat
LED dipasang (lantai 4-lantai 7) hingga ke level kanopi kaca di bawahnya (lantai Upper
Ground), karena lokasi proyek berada di bangunan mall yang akan tetap beroperasi.
Dalam hal ini kami membantu kontraktor merencanakan temporary structure untuk
pemasangan jaring pengaman tersebut. Walaupun perencanaan temporary structure ini
tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan kami tetapi tetap kami lakukan karena
berpedoman pada K3.

Gambar 1. LED Tambahan pada Bangunan Mall

4
3.2. Studi Kasus 2

Judul Proyek : Hotel & Cottage


Perusahaan : PT XXX
Jangka Waktu Proyek : 2022
Tanggung Jawab Penulis : Structure Engineer
Uraian Tugas : Merencanakan struktur hotel & cottage

Proyek ini berada di salah satu lokasi wisata yang kontur tanahnya tidak rata dan level
antar bangunan mengikuti bentuk kontur tersebut. Selain merencanakan struktur
bangunan, lingkup pekerjaan juga termasuk merencanakan struktur penahan tanah di
tiap perbedaan level antar bangunan, dan juga menjelaskan tahapan pelaksanaan
(construction stage) di lapangan kepada kontraktor. Karena ada hal-hal yang berkaitan
dengan asumsi-asumsi dalam perencanaan sehingga pelaksanaan juga harus disesuaikan
dengan perencanaan yang telah dilakukan.
Penjelasan kepada kontraktor ini merupakan penerapan K3L yang dilakukan penulis
sebagai structure engineer, mengingat lingkup pekerjaan tidak termasuk supervisi atau
pengawasan di lapangan. Karena dengan adanya penjelasan ini dapat menghindarkan
terjadinya resiko di lapangan dengan lahan yang berkontur.

Gambar 2. Potongan Memanjang Bangunan Cottage

5
BAB IV. PENUTUP

4.1. Umum

Aspek K3 merupakan salah satu faktor yang harus menjadi prioritas utama dalam suatu
pekerjaan, selain faktor mutu, waktu, dan biaya, karena menyangkut kesehatan dan
nyawa setiap tenaga kerja.
Penerapan K3 ini tidak terbatas pada bidang konstruksi saja tetapi perlu diterapkan di
semua bidang usaha, baik di lingkungan kerja tertutup maupun terbuka.

4.2. Kesimpulan

Dalam bidang konstruksi, faktor mutu, waktu, dan biaya menjadi hal yang diprioritaskan
oleh pemberi kerja (owner) maupun pelaksana (kontraktor). Tercapainya faktor-faktor
tersebut tidak terlepas dari aspek K3 di lingkungan kerja, dalam hal ini di lokasi proyek,
karena jika terjadi resiko selama proses konstruksi, maka akan berdampak pada mutu,
waktu, ataupun biaya yang telah direncanakan.
Karena itu diharapkan supaya aspek K3 ini diperhatikan dan selalu diterapkan di
lingkungan kerja sehingga dapat terciptanya proyek yang “zero accident”.
Penerapan K3 ini tidak terbatas pada tenaga kerja di lingkungan kontraktor saja, tetapi
berlaku bagi semua pihak yang terlibat, termasuk owner atau konsultan atau visitor lain
yang melakukan kunjungan di lokasi proyek tetap harus mengikuti SOP K3 yang telah
dibuat.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Materi Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) – Ir. H. Yaya Ropandi, S.T.,
M.Si., CSP., IPU., ASEAN.Eng.
2. Format Portofolio TPI 505 - K3 2023
3. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran.
6. Sases, PT. Pengertian, Maksud, dan Tujuan K3 dalam Lingkungan Kerja. Diakses
pada 25 April 2023, dari https://www.sases-k3.com/pengertian-maksud-dan-tujuan-
k3-dalam-lingkungan-kerja.

Anda mungkin juga menyukai