Anda di halaman 1dari 13

MALPRAKTEK DALAM

BIDANG KEINSINYURAN
Ahmad Hirson Khoiri
175060407111038
KELAS A
MALPRAKTEK
“MALPRAKTEK ADALAH, SETIAP SIKAP
TINDAK YANG SALAH, KEKURANGAN
KETERAMPILAN DALAM UKURAN
TINGKAT YANG TIDAK WAJAR. ISTILAH
INI UMUMNYA DIPERGUNAKAN
TERHADAP SIKAP TINDAK DARI PARA
PROFESIONAL”.
KEINSINYURAN
KEINSINYURAN ADALAH KEGIATAN TEKNIK DENGAN MENGGUNAKAN

KEPAKARAN DAN KEAHLIAN BERDASARKAN PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN

DAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN DAYA GUNA

SECARA BERKELANJUTAN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELAMATAN,

KESEHATAN, KEMASLAHATAN, SERTA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN

KELESTARIAN LINGKUNGAN.
CONTOH KASUS
MALPRAKTEK KEINSINYURAN
CRANE PROYEK JALUR DWIGANDA AMBRUK
Sebuah crane di proyek double double track (DDT) atau jalur
dwiganda ambruk di Jalan Permata, Kelurahan Kampung Melayu,
Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Minggu (04/02/2018).

Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian yang dikutip CNBC


Indonesia, kecelakaan tersebut mengakibatkan empat korban
meninggal dunia. Dua kobran meninggal di TKP, dua meninggal di
RS Primier Jatinegara dan RS Hermina Jatinegara).
MENIMIMALISIR MALPRAKTEK
DALAM BIDANG KEINSINYURAN
UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2014
TENTANG KEINSINYURAN
Undang-undang ini bukan hanya lahir sebagai upaya untuk meningkatkan
kontribusi dan peran serta keinsinyuran, peningkatan taraf hidup Insinyur
Indonesia tapi juga Insinyur-insinyur kita dituntut untuk lebih bisa mendeliver
hasil engineering, manufacturing, construction, operation and maintenance yang
berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan di depan hukum dan juga
masyarakat dan industri sebagai pengguna produk keinsinyuran tadi.
PASAL 3 UU NO. 11 TAHUN 2014
• memberikan landasan dan kepastian hukum bagi penyelenggaraan Keinsinyuran yang
bertanggung jawab;
• memberikan perlindungan kepada pengguna Keinsinyuran dan Pemanfaat Keinsinyuran dari
malapraktik Keinsinyuran melalui penjaminan kompetensi dan mutu kerja Insinyur;
• memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme Insinyur sebagai pelaku
profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta
terjaminnya kemaslahatan masyarakat;
• meletakkan Keinsinyuran Indonesia pada peran dalam pembangunan nasional melalui
peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia; dan
• menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keinsinyuran Indonesia dengan tatakelola yang
baik, beretika, bermartabat, dan memiliki jati diri kebangsaan.
MENGONTROL KUALITAS INSINYUR YANG AKAN
MELAKUKAN PRAKTEK KEINSINYURAN
Menurut Pasal 10 dan Pasal 11, Setiap Insinyur yang akan melakukan Praktik
Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur yang
dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia. Untuk memperoleh Surat
Tanda Registrasi Insinyur seorang Insinyur harus memiliki Sertifikat Kompetensi
Insinyur. Sertifikat Kompetensi Insinyur diperoleh setelah lulus Uji Kompetensi.
Uji Kompetensi dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
UNSUR PENTING DALAM PRAKTIK
KEINSINYURAN
UNSUR PENTING DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN ADALAH
SIKAP, PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,
DAN KETERAMPILAN TEKNIK YANG DIMILIKI, YANG
DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN.
PENGETAHUAN YANG DIMILIKI INSINYUR HARUS TERUS-
MENERUS DIPERTAHANKAN DAN DITINGKATKAN SESUAI
DENGAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI SERTA KEBUTUHAN INDUSTRI.

MEMINIMALISIR MALPRAKTIK DALAM BIDANG KEINSINYURAN


THANK YOU
BRAVO INSINYUR INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai