Anda di halaman 1dari 32

KODE ETIK ASOSIASI PROFESI DI BIDANG KETEKNIKSIPILAN

(Etika Profesi Kelas B)

Oleh :

KELOMPOK I

HASRIYANTI TACHIR ( D011 17 1027 )

ADAM AGATHON ( D011 17 1541 )

MOH. ALIEF A.F BASO (D011 17 1014 )

IRFAN JAYA ( D011 17 1012 )

MUHAMMAD SYAKUR ASYURAH ( D011 17 1538 )

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang
keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur
profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal
pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.

Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakuka

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).

Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi
pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di
lain instansi atau perusahaan.

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:

Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja
profesional, Menjaga kompetensi sebagai profesional, Mengetahui dan menghormati adanya
hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional, Menghormati perjanjian,
persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur
yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur
Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
Mengutamakan keluhuran budi, Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia, Bekerja secara sungguh-sungguh untuk
kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Meningkatkan
kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik
seorang insinyur yang professional yaitu:

Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan


Masyarakat, Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya, Insinyur
Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan, Insinyur
Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung
jawab tugasnya, Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing, Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan,
integritas dan martabat profesi, Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.

Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri
nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun perekayasaan
yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada
pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham)
profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa
disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Seringkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung
jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian
insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang
berlaku.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Kode Etik Asosiasi Profesi di Bidang Ketekniksipilan

II.1.1 Kode Etik Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI)

 Kode Etik AMBI :

Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat yang
mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri pokok yang memberikan hak hidup pada
AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi dalam bidang besi/
baja mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan objektivitas dalam melakukan
profesinya.

Oleh karena itu disamping syarat-syarat mengenai kemampuan teknis untuk melakukan
profesinya, prinsip-prinsip etika adalah sendi-sendi pokok dari profesi ini. Maka dengan ini
para anggota dari AMBI mentaati kode etik sebagai berikut:

 Tanggung Jawab terhadap Integritas Pribadi


1. Anggota AMBI harus yakin bahwa yang bersangkutan cukup mempunyai keahilan
khusus dalam melakukan pekerjaan dibidang besi/ baja seperti yang dikehendaki oleh
masyarakat. Apabila anggota AMBI merasa bahwa keahliannya tidak mencukupi untuk
melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, seharusnya anggota AMBI tersebut
melakukan peninjauan dan meminta pertimbangan dari Dewan Pakar terhadap pekerjaan
ini.
2. Anggota AMBI harus selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan
ketrampilannya dalam pekerjaan bidang besi/ baja.
3. Anggota AMBI harus mampu mengedalikan diri dan membatasi kegiatan-kegiatan yang
bersifat menguntungkan pribadi
4. Anggota AMBI tidak menggunakan fasilitas organisasi untuk keperntingan pribadi.
 Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Pengguna
1. Tanggung jawab utama dari anggota AMBI terhadap masyarakat pengguna ialah
memberikan keahliaan dan keterampilan besi/ baja yang lengkap, teliti dan bertanggung
jawab tanpa menghiraukan keinginan-keinginan dan instruksi-instruksi masyarakat
pengguna yang sifatnya mengubah hasil-hasil perhitungan atau kajian besi/ baja yang
obyektif.
2. Hubungan antara anggota AMBI dan masyarakat pengguna bukanlah hubungan antara
prinsipal dan agen, mengingat akan tanggungjawab anggota AMBI yang lebih luas lagi
terhadap masyarakat dan pihak ketiga.
3. Anggota AMBI harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada pihak manapun,
sedangkan laporan tentang perhitungan dan hasil penelitian serta kajian tentang besi/ baja
adalah hak milik masyarakat pengguna. OIeh karenanya anggota AMBI tidak dapat
menggunakan laporan ini sebagai referensi atas kemampuan pekerjaannya dan tidak dapat
mengumumkannya tanpa persetujuan dari masyarakat pengguna.
4. Apabila jasa anggota AMBI diperlukan dalam rangka suatu aktifitas penelitian, anggota
AMBI tidak akan menyembunyikan kenyataan-kenyataan, data dan pendapat-pendapat
dengan maksud agar bermanfaat bagi masyarakat pengguna.
5. Apabila ada dua pihak minta bantuan jasa anggota AMBI untuk melakukan perhitungan,
analisis, penelitian dan kajian bidang besi/ baja pada obyek yang sama, anggota AMBI
hanya diperkenankan menerima penugasan dari salah satu pihak saja, kecuali kedua pihak
menyetujui bahwa anggota AMBI bekerja untuk kedua belah pihak.
6. Bahwa hubungan penugasan dari penerimaan penugasan pekerjaan bidang besi/ baja
dituangkan dalam perjanjian secara tertulis dan jelas.
7. Anggota AMBI harus dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat pengguna,
mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan masyarakat
pengguna.
 Tanggung Jawab terhadap Masyarakat Umum
1. Anggota AMBI mempunyai tanggung jawab untuk memberikan angka hasil perhitungan,
analisa, penelitian atau kajiaan yang benar.
2. Anggota AMBI harus kompeten untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dibidang besi/
baja seperti yang diajukan oleh masyarakat umum.
3. Anggota AMBI harus selalu sadar dan menjunjung tinggi tanggung jawab terhadap
masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.
4. Apabila masyarakat umum menggunakan laporan bidang besi/ baja sebagai alat untuk
bertransaksi, dan laporan ini jatuh ke tangan pihak ketiga, maka anggota AMBI tetap
bertanggung jawab penuh atas kebenaran, kejujuran pihak ketiga yang bukan masyarakat
pengguna.
5. Kecuali tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga seperti yang tercantum di atas, anggota
AMBI juga bertanggung jawab atas laporan bidang besi/ baja kepada masyarakat umum.

 Tanggung Jawab Terhadap Sesama Anggota AMBI


1. Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencemarkan nama baik sesama anggota AMBI.
2. Anggota AMBI tidak dibenarkan untuk mencoba mengganti penugasan anggota AMBI
lain tanpa persetujuan dan sepengetahuan pengurus.
3. Apabila anggota AMBI tertentu merasa bahwa angota AMBI lain telah melakukan hal-hal
yang bertentangan atau melanggar kode etik ini, adalah kewajiban dari anggota AMBI ini
untuk melaporkannya kepada AMBI Pusat. Juga merupakan kewajibannya untuk
memberikan bantuan sepenuhnya kepada AMBI Pusat dalam usaha melakukan
pengusutan terhadap praktek dan tindakan yang menyimpan dan bertentangan dengan
kode etik AMBI.

II.1.2 Kode Etik Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)

 Kode Etik IAMPI :

Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak berdasarkan
etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:

1. Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)


2. Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),
3. Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang dilakukannya
(Accountability),
4. Menepati janji (Promise Keeping),
5. Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna (Pursuit of
Excellence),
6. Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)
7. Bersikap adil (Fairness),
8. Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya (Integrity
and Commitment),
9. Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)
10. Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik dengan penuh
tanggung jawab (Responsible Citizenship) atas semua akibat yang mungkin terjadi.

II.1.3 Kode Etik Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia


(INTANKINDO)

 Kode Etik INTANKINDO :

Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini,
konsultan diharapkan untuk selalu menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan integritasnya.
Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang langsung dengan
kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan oleh konsultan
memerlukan kejujuran. Imparsialitas, keadilan, dan kesamaan, dan harus didedikasikan
terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan harus
berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-prinsip disiplin
tertinggi dalam tatalaku yang beretika.

Kode Etik Hukum yang Fundamental Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya,


Konsultan akan :

1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.


2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.
4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan terpercaya.
5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.
6. Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi
hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai
Konsultan.

II.1.4 Kode Etik Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi -
Indonesia (A2K4 - INDONESIA)

 KODE ETIK A2K4 INDONESIA :


1. Setiap Anggota A2K4-Indonesia Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Profesi A2K4-Indonesia.
2. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan tugas profesinya, harus
berpedoman menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-
ketentuan lain yang berlaku dengan sebaik-baiknya, Loyal dan bertanggung jawab
terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
3. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan profesinya, tidak menjanjikan dan
tidak terpengaruh terhadap janji-janji ataupun hasil yang akan dan telah diberikan oleh
pihak-pihak yang hendak melemahkan keutuhan kesatuan/solidaritas organisasi A2K4-
Indonesia atau, bahkan mengarah kepada ketidak kondusifnya situasi organisasi untuk
mengambil keuntungan demi kepentingan pribadi.
4. Setiap Anggota A2K4-Indonesia yang mengetahui dan mendapati keadaan seperti pada
pasal 3 diatas, Wajib melaporkan/menyampaikan kejadian dimana saja berada kepada
pengurus Pusat/Wilayah/Cabang untuk diambil tindakan yang sesuai dengan ketentuan
organisasi yang berlaku.
5. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus senantiasa berhati-hati dalam menyebarluaskan
dan menerapkan setiap penemuan teknik dan teknologi baru dibidang K3 yang belum
diuji kebenarannya.
6. Setiap Anggota A2K4-Indonesia hanya diperbolehkan memberi keterangan atau saran
yang dapat dilaksanakan dan dapat dibuktikan kebenarannya.
7. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mengutamakan kepentingan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang lain ditempat kegiatan kerja dimana yang bersangkutan
berada dan bekerja.
8. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia data
organisasi yang menyangkut, pengembangan usaha, detail bakuan kompetensi, modul dan
lain sebagainya yang menjadi milik Anggota A2K4-Indonesia, kecuali yang telah
dipublikasikan dan/atau menjadi milik publik.
9. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan jabatan dan
kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam menjalankan
tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin perusahaan yang menjadi obyek
pemeriksaannya.
10. Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada
pihak lain yang dianggap perlu dalam hal pemeriksaan dan pengujian teknik demi
kepentingan K3 secara nasional.
11. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai sesama
Anggota A2K4-Indonesia dan anggota profesi K3 lainnya.
12. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan hukum
ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi sosiologi dan teknologi K3 yang terkait
dengan profesinya.
13. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan mandiri pada
setiap keadaan dalam menjalankan tugas sebagai Ahli K3 Konstruksi.

II.1.5 Kode Etik Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

 Kode Etik PII :

Prinsip – Prinsip Dasar

1. Mengutamakan keluhuran budi.


2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

Tuntutan Sikap

1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan


Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing- masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
II.1.6 Kode Etik Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

 Kode Etik HPJI :

Sebagai standar moral bagi setiap anggota yang tergabung dalam organisasi profesi HPJI,
disusunlah PRINSIP DASAR tentang norma dan nilai luhur yang disepakati bersama untuk
menjadi pegangan, dihayati, dan harus selalu dijunjung tinggi dalam melaksanakan kegiatan
profesi sebagaimana

berikut ini :

 Prinsip Dasar.
1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kesejahteraan umat manusia secara
berkelanjutan.
3. Bekerja secara profesional untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan organisasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta menjunjung tinggi martabat profesinya.

Selanjutnya Prinsip Dasar di atas dijabarkan lebih lanjut dalam KODE ETIK berikut ini.

 Kode Etik HPJI.


1. Anggota HPJI wajib bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan profesinya.
2. Anggota HPJI wajib menghormati profesi lain dan tidak boleh merugikan nama baik serta
profesi orang lain.
3. Anggota HPJI wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan tidak merugikan
kepentingan umum khususnya yang menyangkut lingkungan.
4. Anggota HPJI setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Anggota HPJI harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk peningkatan
profesionalisme sesama anggota.
6. Anggota HPJI wajib memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi dengan
integritas tinggi dan tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang keahlian teknisnya.
7. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap terhormat, dapat
dipercaya, dan bertanggung jawab secara profesional berazaskan kaidah keilmuan,
kepatutan dan kejujuran intelektual.
8. Anggota HPJI dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang dimilikinya wajib
menyampaikan pendapat dan pernyataan dengan jujur berdasarkan bukti dan tanpa
membedakan.
 Kaidah Umum Tata Laku

Pedoman umum ini merupakan penjabaran Kode Etik yang dapat dipakai sebagai panduan
secara umum untuk menghadapi situasi dan kondisi beragam yang timbul disuatu saat dalam
menjalankan tugas profesi.

Setiap anggota organisasi profesi harus tunduk dan menjunjung tinggi kode etik organisasi.
Kode etik HPJI harus menjiwai setiap langkah para anggota HPJI dalam mengemban tugas-
tugas keprofesionalannya. Tindak keprofesionalannya bercirikan antara lain :

1. Kejujuran (honesty)
2. Keadilan (fairness)
3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (integrity)
4. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
5. Kebertanggung-jawaban (responsibility)
6. Kesetiaan kepada bangsa dan negara (loyalty)
7. Tepat janji (committed)
8. Menghormati orang lain (respect to other)
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat (community)
10. Menjanjikan karya terbaik (pursuit of excellence)
11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
12. Mengupayakan dan menjaga pelestarian lingkungan.

Pedoman umum ini memuat kaidah-kaidah dalam hubungan-hubungan pelaksanaan tugas


anggota HPJI dengan masyarakat, rekan seprofesi dan profesi lain yang terkait serta
hubungan dengan pemberi tugas.

 Hubungan Dengan Masyarakat


1. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan
masyarakat luas di atas kepentingan pihak-pihak lain.
2. Anggota HPJI memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi masyarakat.
3. Anggota HPJI harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi maupun golongan.
4. Anggota HPJI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus
menjaga/mempertahankan kemandirian berfikir dan kebebasan bersikap.
5. Anggota HPJI harus bertekad untuk menghasilkan karya terbaiknya yang mampu
disajikan.
6. Anggota HPJI wajib mempertanggungjawabkan karyanya secara moral kepada
masyarakat dan diri pribadinya.
7. Anggota HPJI wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan sehemat
mungkin menggunakan sumber daya alam.
8. Anggota HPJI wajib mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan
kepentingan diri sendiri.
9. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mengenal dan
memperhatikan adat istiadat serta aspek-aspek sosial masyarakat di daerah wilayah
kerjanya.
10. Anggota HPJI wajib menghormati dan melindungi warisan budaya bangsa.
11. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan, keahlian dan nama baik
pribadinya dan organisasi.
12. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi hak azasi masyarakat, lingkungan kerjanya dan
bawahan.
 Hubungan dengan Rekan.
1. Anggota HPJI wajib menghormati undang-undang hak cipta (Intellectual Property Right).
2. Anggota HPJI wajib memberi kesempatan dan atau bimbingan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan rekan-rekan dan bawahannya.
3. Anggota HPJI wajib mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan di bidang profesinya.
4. Anggota HPJI tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) hasil karya orang lain sebagai
hasil karyanya.
5. Anggota HPJI tidak akan melakukan persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan
rekannya.
6. Anggota HPJI tidak akan turut dalam suatu pekerjaan atau usaha dengan rekan-rekan
yang tidak mengindahkan kode etik.
7. Anggota HPJI wajib menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik kepada
Pengurus (DPP/DPD) ataupun Majelis Kehormatan HPJI.
8. Anggota HPJI dapat melanjutkan pekerjaan sesama rekan setelah ada penyelesaian
hubungan kerja antara pemberi tugas dengan anggota HPJI yang bersangkutan.
 Hubungan dengan Pemberi Tugas
1. Anggota HPJI wajib mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan,
kepandaian dan pengalaman yang ada padanya untuk penyelesaian tugas.
2. Anggota HPJI wajib bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan
menerima tugas pekerjaan di luar keahlian dan kemampuannya.
3. Anggota HPJI wajib memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan
dan menjadi tanggung jawabnya.
4. Anggota HPJI wajib menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan
kepentingan dengan pemberi tugas, masyarakat dan lingkungan.
5. Anggota HPJI wajib menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan
tugasnya kepada pemberi tugas.
6. Anggota HPJI tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau
perjanjian kontraktuil yang berlaku.
7. Anggota HPJI dalam proses pelaksanaan tugasnya harus mengacu pada prinsip pemilihan
solusi konstruksi yang paling efektif dan efisien setelah melalui penelaahan berbagai
alternatif yang mungkin.

II.1.7 Kode Etik Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

 Kode Etik HATHI :

Kaidah Dasar :

1. Mengutamakan keluhuran budi.


2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat.
3. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian.
4. Profesional teknik keairan.

Sikap :

1. Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.


2. Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi.
3. Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung –jawabkan.
4. Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas dan tanggung-jawab.
5. Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan.
6. Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
7. Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.

II.1.8 Kode Etik Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI)

Untuk menjamin pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya maka disusunlah ketentuan dasar
Kode Etik dan Tata Laku Profesi yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan oleh Anggota
Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia.

 Kode Etik ASTTI

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar Fundamental untuk
mewujudkan manusia yang berjiwa Pancasila serta memiliki kesadaran Nasional yang
tinggi, tunduk kepada perundang-undangan & peraturan yang berlaku serta
menghindarkan diri dari perbuatan melawan hukum.

2. Tanggap terhadap kemajuan & senantiasa memelihara serta meningkatkan


Kemampuan Teknis, Mutu, Keahlian & Pengabdian profesinya seiring dengan
perkembangan teknologi.

3. Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman
mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai tuntutan dari
keprofesionalan.

4. Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya guna dan
berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta menjauhkan diri dari
praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan kerugian pihak lain.

5. Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-keputusan
keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan, Kesehatan,
Lingkungan, serta Kesejahteraan Masyarakat.

6. Setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana Jasa Konstruksi.
 Tata Laku Profesi

1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi tenaga ahli
pelaksana jasa konstruksi dalam hubungan kerjanya, baik dengan pihak pemberi
tugas, sesama rekan seprofesi, sesama rekan Ahli profesi lain, pemerintah dan
masyarakat.

2. Bertindak jujur, adil, lugas dan transparan dengan penuh dedikasi dalam memberikan
pelayanan, baik kepada pengguna jasa maupun penyedia jasa lainnya tanpa merugikan
para pemangku kepentingan lain termasuk pemerintah dan masyarakat. Saling
bertukar pengetahuan dalam bidang keahlian secara wajar dengan sesama rekan
seprofesi dan/atau ahli profesi lainnya.

3. Selalu meningkatkan pengertian dan apresiasi masyarakat terhadap profesi ahli


pelaksana jasa konstruksi profesionalisme pada khususnya dan profesi lain pada
umumnya sehingga masyarakat dapat lebih menghayati peran dan hasil karya
profesional ahli pelaksana jasa konstruksi.

4. Menghormati prinsip-prinsip pemberian imbalan jasa yang wajar, layak dan memadai
bagi para ahli pelaksana jasa konstruksi profesional pada khususnya dan ahli-ahli lain
pada umumnya.

5. Menghargai dan menghormati reputasi profesi rekan pelaksana jasa konstruksi


profesional pada khususnya serta rekan ahli lain pada umumnya sesuai perjanjian
kerja yang berhubungan dengan profesi masing-masing Mendapatkan tugas
berdasarkan standar keahlian, kemampuan dan standar kompetensi secara profesional
tanpa melalui jalan-jalan yang tidak wajar antara lain dengan cara menawarkan
komisi atau mempergunakan pengaruh yang tidak pada tempatnya.

6. Bekerjasama sebagai pelaksana jasa konstruksi hanya dengan sesama rekan seprofesi
tenaga ahli dan/atau rekan ahli profesional lain yang memiliki integritas yang tinggi.

7. Dalam melaksanakan tugasnya seorang pelaksana jasa konstruksi harus selalu


menjaga etika profesi terutama dalam bertindak sebagai tumpuan kepercayaan
pemberi tugas.

8. Seorang Anggota Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia ( ASTTI ), dianggap tidak


melaksanakan tugasnya secara profesional bilamana :
9. Membocorkan dan/atau menyebar-luaskan hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia
bagi para pengguna jasa/pemberi tugas tanpa seijin yang bersangkutan;

10. Menerima pekerjaan dimana pekerjaan tersebut (technical Unqualified Job) secara
teknis tidak memenuhi persyaratan;

11. Melakukan pekerjaan dan/atau mempunyai perjanjian dengan pihak lain yang dapat
mengganggu objektifitas dan independensinya dilihat dari kepentingan pengguna
jasa/pemberi tugas;

12. Tidak membicarakan dan menyepakati terlebih dahulu dengan pihak pengguna
jasa/pemberi tugas tentang besaran dan perhitungan imbalan jasa bagi tenaga ahlinya
maupun biaya-biaya lain;

13. Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai pelaksana jasa
konstruksi;

II.1.9 Kode Etik Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)

Menyadari sepenuhnya akan kewajiban bagi setiap anak bangsa dalam kedudukannya sebagai
warga negara Republik Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk memberikan darma
baktinya bagi bangsa dan negara, guna mencerdaskan anak bangsa. Mengingat bahwa tenaga
kerja konstruksi adalah salah satu pelaku kegiatan dalam bidang ekonomi, yang akan turut
serta dalam pencapaian terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat adil dan
makmur yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, ATAKI
menetapkan kode etik yang merupakan pedoman berperilaku anggotanya dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, sebagai berikut:

 Kode Etik ATAKI :

1. Ikut berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional

2. Mentaati Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, dan Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga ATAKI

3. Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja


4. Pekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam
melaksanakan kegiatannya

5. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang, dan kepercayaan yang diberikan


kepadanya.

II.1.10 Kode Etik Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)

 Kode Etik HATTI :

1. Anggota HATTI wajib menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan kewibaan


himpunan dengan :

Berkelakuan terhormat, berbudi luhur dan sopan santun

Menggunakan pengetahuan dan keahliannya guna meningkatkan kemakmuran


masyarakat, bangsa dan negara serta pelestarian lingkungan.

Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan pernyataan
secara objektif dan dilandasi kebenaran.

2. Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional menjalankan tugasnya dengan


:

Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan pribadi maupun


kepentingan penerima jasa profesi.

Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan tugas
yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil kerja
profesionalnya.

Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang yang (benar-benar)


dikuasainya.

Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak bersaing
secara tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama karirnya dan
memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk mengembangkan keahlian
masing-masing.

 Pedoman Perilaku Profesional

Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia

Dalam menjalankan tugas profesinya, anggota HATTI senantiasa :

1. Bertindak secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan layanan


profesi kepada penerima jasa profesi Geoteknik. Jika terjadi konflik antara
keselamatan umum dengan kepentingan penerima jasa profesi dan atau kepentingan
pribadi, maka keselamatan umum wajib didahulukan.

2. Melakukan pekerjaan berlandaskan kode etik HATTI dan selalu berusaha memberi
layanan profesi yang baik.

3. Bekerja dengan rajin, teliti dan penuh tanggung jawab.

4. Jujur mengenai keahlian dan kemampuannya serta tidak menerima pekerjaan diluar
kemampuan dan keahliannya.

5. Dalam menghadapi pekerjaan yang kurang dikuasainya, akan selalu bekerja sama
dengan rekan lain yang lebih menguasai dan membagikan imbalan yang sesuai.

6. Menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat propaganda mengenai diri sendiri.

7. Menjunjung tinggi asas penghargaan terhadap keahlian orang lain. Dalam hal hasil
kerja tersebut dapat membahayakan keselamatan umum maka wajib memberitahukan
kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam HATTI.

8. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekan profesinya.

9. Berusaha secara terus menerus mengembangkan keahlian dan pengetahuan profesinya


serta memberi kesempatan untuk perkembangan keahlian rekan-rekan seprofesi yang
bekerja dibawahnya.

10. Melindungi profesi terhadap penilaian dan atau penggunaaan yang salah; baik secara
perseorangan maupun bersama-sama rekan-rekan seprofesi.
II.1.11 Kode Etik Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)

Menyadari bahwa profesi Surveyor Indonesia adalah profesi perintis pembangunan, maka
Surveyor Indonesia perlu membekali dirinya dengan cita-cita luhur dalam mengemban
profesi :

Bahwasanya HATI NURANI, yaitu perpaduan kejujuran, keadilan, dan santun merupakan
falsafah moral yang dalam kanan kepentingan timbal balik antar manusia, seyogyanya
menjadi pokok-pokok yang melandasi etik, maka para Surveyor Indonesia :

 Kode Etik ISI :

1. Wajib menjunjung tinggi Falsafah dan UUD negara

2. Harus memiliki kesadaran integritas Nasional

3. Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga dengan
demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor indonesia

4. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia
sajikan

5. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga,yang
ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam pengolahan serta
penyajiannya

6. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang
ia pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data / informasi, pengolahan dan
penyajiannya

7. Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan

8. Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan ketrampilannya


9. Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat akan survey
dan pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan, dengan profesi-profesi
lain, dengan para mahasiswa dan umum

10. Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang bekerja di
bawah pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan pengembangan

11. Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada para karyawan
yang bekerja dibawah pengawasannya

12. Hendaknya mawas diri dengan :

Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-orangnya mampu melaksanakan,


didasari oleh pendidikan, latihan dan pengalaman

Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian
pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin

Bersedia menerima saran / kritik

Mengakui / menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang lain

13. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan

Mengiklankan diri secara tidak hormat

Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh keuntungan

Mencela orang lain terutama yang seprofesi

Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia
dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau bentuk lain

14. Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau
perusahaan atas sumbangan profesionalnya.

II.1.12 Kode Etik Asosiasi Sumber Daya Manusia Konstruksi Indonesia


(ASDAMKINDO)
 Kode Etik ASDAMKINDO (Panca Etika) :

1. Panca Etika ASDAMKINDO merupakan nilai-nilai luhur Etika yang harus dimiliki
dan diimplementaiskan menjadi kultur anggota ASDAMKINDO dalam menjalankan
profesinya selaku SDM Konstruksi dan Anggota ASDAMKINDO.

2. ASDAMKINDO menjunjung tinggi SDM Konstruksi yang bertanggung jawab dan


profesional.

3. ASDAMKINDO sebantiasa mendorong dan berusaha meningkatkan pengetahuan


profesional yang produktif dan mempunyai daya saing.

4. ASDAMKINDO menjunjung tinggi perilaku dan moralitas luhur yang berlandaskan


pada nilai-nilai agama, hukum, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. ASDAMKINDO menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan dan reputasi profesi


dengan bekerja secara sungguh-sungguh, konsekuen dan memegang integritas serta
martabat profesinya

6. ASDAMKINDO senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan


kompetensi profesionalnya dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya kepada
profesinya.

II.1.13 Kode Etik Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia (PERTATI)

 Kode Etik PERTATI :

1. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan menyadari sedalam – dalamnya tanggung jawab terhadap keluhuran
profesi.

2. Kami profesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan


menjunjung tinggi keluhuran profesi,akan selalu bertindak professional dalam bekerja
dan berkarya.

3. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan akan mengutamakan kebenaran/kejujuran dan kemandirian ilmiah dan
tehnologi dalam berfikir,bertindak,dan melaksanakan pekerjaan.
4. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata
Lingkungan berkewajiban untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan
dan keahlian seiring dengan PerkembanganIlmu Pengetahuan dan Tehnologi
Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan.

5. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan berjanji untuk mematuhi,menghayati,dan mengamalkan kode etik
ini.Maka dengan penuh tanggung jawab,kami menggabungkan diri kedalam
Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia.

II.1.14 Kode Etik Himpunan Perusahaan Konstruksi Indonesia (HIPKI)

 Kode Etik HIPKI :

1. mentaati semua Perundang-undang dan Peraturan yang berlaku.

2. mentaati Teguh Kesepakatan Kerja secera Propesional

3. Tidak melakukan segala perbuatan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme

4. tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan Kepercayaan yang diterima.

5. Menjaga Kondusipitas antar organisasi sejenis.

6. Aktip membengun bangsa dan Negara.

7. melakukan Pekerjaan sesuai dengen ketentuan yang ditentukan.

II.1.15 Kode Etik Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Indonesia (GAPENRI)

 Kode Etik GAPENRI :

Integritas, Kompetensi, dan Keberhasilan Kinerja :

1. Selalu menepati janji, bertanggung jawab atas pikiran, tindakan, komitmen dan
keputusan yang diambil, mempunyai harga diri dalam keterikatan atas komitmen,
tugas, pekerjaan dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya tersebut.
2. Senantiasa bekerja untuk mengejar kesempurnaan keberhasilan kinerja (In pursuit of
excellence) berorientasi pada persaingan internasional/global.

3. Berprilaku sebagai Kontraktor yang menghor-mati dan menghargai profesinya.

Kejujuran dan Anti Korupsi:

1. Berjiwa dan bersikap jujur, sehingga setiap langkah yang dilakukan benar dan
tindakan yang diambil “fair”, baik bagi dirinya maupun orang / pihak lain, yang
antara lain dirinci sebagai berikut :

2. Bertindak untuk tidak mempengaruhi/ memaksakan dalam memenangkan tender atau


mendapatkan kontrak.

3. Bertindak untuk tidak memberi atau menerima imbalan dalam memenangkan tender
atau mendapatkan kontrak.

4. Bertindak untuk tidak mendapatkan harga penawaran dan/atau data tender sesama
Warga yang masih dirahasiakan.

5. Bertindak untuk tidak merubah harga/kondisi penawaran setelah tender ditutup.

Tanggung Jawab kepada Masyarakat dan Lingkungan :

1. Senantiasa menghormati dan mendengarkan pendapat serta memberi perhatian pada


sesama pelaku ekonomi, berupaya, bersikap dan bertindak sebagai pelaku ekonomi
yang bertanggung jawab pada kepentingan masyarakat luas dan kelestarian
lingkungan.

2. Berpartisipasi dalam tukar menukar informasi, mengadakan latihan dan penelitian


mengenai syarat-syarat kontrak, Tehnologi dan Tata Cara pelaksanaan sebagai bagian
dari Tanggung jawab kepada Masyarakat dan Industri Jasa konstruksi.

Kesetiakawanan :

1. Selalu menjaga persatuan, kesatuan dan kerjasama yang bermanfaat antar warga
GAPENRI.

2. Selalu menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GAPENRI.
3. Bertindak untuk tidak mensabot secara sengaja baik langsung atau tidak langsung
nama baik, kesempatan dan usaha sesama Warga.

4. Bertindak untuk tidak saling membajak Tenaga Kerja maupun tenaga ahli sesama
Warga.

5. Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai Warga GAPENRI.

II.1.16 Kode Etik Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)

 Kode Etik INKINDO :

1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi konsultan dalam
hubungan kerja dengan pemberi tugas, sesama rekan konsultan dan masyarakat.

2. Bertindak jujur dan tidak memihak serta dengan penuh dedikasi melayani pemberi
tugas dan masyarakat.

3. Tukar menukar pengetahuan bidang keahliannya secara wajar dengan rekan konsultan
dan kelompok profesi, meningkatkan pengertian masyarakat terhadap profesi
konsultan, sehingga dapat lebih menghayati karya konsultan.

4. Menghormati prinsip pemberian imbalan jasa yang layak dan memadai bagi
konsultan, sehingga diyakini dapat dipertanggungjawabkan secara profesional dan
moral yang menjamin dapat dilaksanakannya tugas yang dipercayakan dengan
memenuhi semua persyaratan yang terkait dengan keahlian, kompetensi dan integritas
yang tinggi.

5. Menghargai dan menghormati reputasi profesional rekan konsultan serta setiap


perjanjian kerja yang berhubungan dengan profesinya.

6. Mendapatkan tugas terutama berdasarkan standar keahlian profesional tanpa melalui


cara-cara persaingan yang tidak sehat.

7. Bekerjasama sebagai konsultan hanya dengan rekan konsultan atau tenaga ahli lain
yang memiliki integritas yang tinggi.
8. Menjalankan azas pembangunan berkelanjutan dalam semua aspek pelayanan jasa
konsultan sebagai bagian integral dari tanggung jawabnya terhadap sesama, terhadap
lingkungan kehidupan yang luas dan terhadap generasi yang akan datang.

II.1.17 Kode Etik Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia


(GAPEKSINDO)

 Kode Etik GAPEKSINDO (PANCA DHARMA) :

1. Berjiwa Pancasila dan memiliki kesadaran yang tinggi dengan mentaati per-Undang
Undangan dan Peraturan yang berlaku.

2. Mematuhi dan menghormati serta bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja.

3. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam melakukan kegiatan usaha dan
dalam memperoleh kesempatan kerja.

4. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diamanatkan


oleh organisasi.

5. Dalam menjalankan usaha dan melaksanakan pekerjaannya, wajib berupaya agar


pekerjaan yang dilaksanakan tepat waktu dan tepat mutu sehingga berdaya guna serta
berhasil guna.

II.1.18 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GABPEKNAS)

 Kode Etik GABPEKNAS (PANCA SATYA) :

1. Mentaati semua Undang-undang dan Peraturan yang berlaku dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkaitan dengan Usaha Jasa Konstruksi.

2. Berperan aktif dalam proses Pembangunan Nasional yang berkelanjutan.


3. Menghormati dan bertanggung jawab terhadap Kesepakatan Kerja dengan Pengguna
Jasa.

4. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan dari dari praktek-praktek tidak
terpuji dalam melakukan kegiatan Usaha Jasa Konstruksi.

5. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diterima dari


Pengguna Jasa Konstruksi serta mendahulukan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
daripada haknya.

II.1.19 Kode Etik Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia (GAPKAINDO)

 Kode Etik GAPKAINDO :

Menyadari sepenuhnya kedudukan, tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk


memberikan darma baktinya bagi Bangsa dan Negara mengingat bahwa usaha Jasa
Konstruksi adalah salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, yang turut serta dalam
pencapaian terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu : masyarakat adil dan makmur,
yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945. GAPKAINDO
menetapkan kode etik yang merupakan pedoman berperilaku anggota dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya masing masing, sebagai

berikut :

1. Berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional.

2. Mentaati Undang Undang dan peraturan yang berlaku.

3. Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja.

4. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam¬ melakukan kegiatan usaha.

5. Tidak menyalah-gunakan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang


dipercayakan kepadanya.

II.1.20 KODE ETIK ASOSIASI KONTRAKTOR INDONESIA (AKI)

 Kode Etik AKI :


1. Menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Menghormati dan menghargai profesinya sebagai kontraktor.

3. Tidak melakukan tindakan “mempengaruhi” dalam memenangkan tender.

4. Tidak memberi atau menerima imbalan dalam memenangkan tender.

5. Tidak berusaha mendapatkan data penawaran rekan dalam pra-tender.

6. Tidak berusaha mengubah harga dan kondisi penawaran setelah tender ditutup.

7. Tidak membajak tenaga kerja sesama anggota.

8. Tidak menyabot baik langsung maupun tidak langsung nama baik,kesempatan dan
usaha sesama anggota.

9. Berpartisipasi dalam pelatihan,penelitian,dan tukar – menukar isi informasi sebagai


bagian dari tanggung jawab kepada masyarakat dan industri jasa konstruksi.

II.1.21 Kode Etik Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (ASPEKINDO)

 Kode Etik ASPEKINDO (SAPTA ETIKA) :

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki semangat
Nasionalisme dan Patriotisme serta memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi.

2. Senantiasa menghormati, mentaati dan mematuhi peraturan perundang-undangan


yang berlaku,selaku berupaya untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan
tercela dan perbuatan-perbuatan melawan hukum.

3. Selalu berupaya membina serta mengembangkan nilai etika dan tanggung jawab
profesi, senantiasa bersikap jujur, adil dan bijaksana. Di dalam berusaha tidak hanya
mengejar keuntungan semata-mata melainkan ikut meningkatkan efisiensi dan
produktifitas nasional.

4. Senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam upaya mewujudkan


pengusaha yang tangguh dan mandiri.
5. Selalu menjaga dan meningkatkan serta mengembangkan solidaritas dan
kesetiakawanan sesama anggota dan rekan seprofesi.

6. Bersikap proaktif dan menciptakan peluang-peluang usaha serta senantiasa


mewujudkan tatanan perekonomian nasional dalam suasana dan iklim usaha yang
kondusif, sehat, dinamis dan demokratis.

7. Senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat, kodrat, denyut dan nama baik
organisasi serta tidak menyalahgunakan kedudukan dan wewenang ataupun
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

II.1.22 Kode Etik Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia (ASKUMINDO)

 Kode Etik ASKUMINDO (SAPTA ETIKA) :

1. Kami warga Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia adalah insan yang bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Menjujung tinggi Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia sebagai wadah profesi dalam
bidang jasa konstruksi.

3. Mentaati ketentuan organisasi serta akan menjaga nama baik organisasi dimanapun
berada

4. Tidak akan merebut atau menyerobot usaha-usaha yang dilaksanakan oleh Rekan-
rekan dengan cara apapun, baik sengaja maupun tidak disengaja.

5. Memantapkan rasa damai sesama pelaku ekonomi dalam bidang jasa konstruksi

6. Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepada penyedia jasa


Konstruksi

7. Mendahulukan kepentingan umum / Negara diatas kepentingan pribadi.

II.1.23 Kode Etik Asosiasi Pengusaha Kontraktor Seluruh Indonesia (APAKSINDO)

 Kode Etik APAKSINDO ( PANCA BHAKTI) :


1. Kami anggota APAKSINDO, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang 1945.

2. Kami anggota APAKSINDO,di dalam menjalankan usaha senantiasa taat dengan


perundng undangan dan peraturan yang berlaku dengan memiliki kesadaran yang
tinggi serta senantiasa memperhatikan kualitas dan ketepatan waktu yang berdaya
guna untuk kepentingan masyrakat.

3. Kami anggota APAKSINDO, tidak melakukan usaha yang tidak sehat dan senantiasa
memelihara etika profesi serta taat dan tunduk terhadap kesepakatan kerja yang telah
diberikan oleh pemberi kerja.

4. Kami anggota APAKSINDO, senantiasa memelihara dan menjaga hubungan


kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan kualitas,
kemampuan, dan pengabdian usaha.

5. Kami anggota APAKSINDO,tidak menyalahgunakan jabatan, kedudukan, wewenang


dan kepercayaan serta memegang teguh komitmen kesetiakawanan dan solidaritas
organisasi.

II.1.24 Kode Etik Gabungan Kontraktor Indonesia (GAKINDO)

Menyadari peran dari perilaku pembangunan yang bertanggung jawab terhadap


kenyamanan,ketentraman dan kelangsungan kegiatan pembangunan menuju masyarakat adil
dan makmurberdasarkan PANCASILA dan UUD 1945,GAKINDO menetapkan KODE
ETIK yang merupakan pedoman prilakubagi Anggota dalam menghayati,melaksanakan tugas
dan kewajiban masing-masing dengan Nama

 Kode Etik GAKINDO (Sapta prasetya) :

1. Berjiwa pancasila serta taat dengan perundang-undangan yang berlaku di negara


kesatuan republik Indonesia

2. Memiliki kesadaran nasional yang tinggi serta menjungjung tinggi pembangunan di


seluruh wilayahrepublik Indonesia
3. Di dalam menjalankan usaha ,senan tiasa memperhatikan kualitas dan ketepatan
waktu s erta berdaya guna ,berhasil guna untuk kepentingan masyarakat

4. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat,yang dapat merugikan sesama


kontraktor

5. Senantiasa taat dan tundukterhadap kesepakatan kerja yang di beri olehpemberi kerja

6. Senantiasa membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah


,BUMN,BUMD untuk meningkatkan mutu,kemampuan dan pengabdian usaha

7. Tidak menyalah gunakan kedudukan,wewenang dan kepercayaan serta memegang


teguh disiplinkesetiakawanan dan solidaritas organisasi

II.1.25 Kode Etik Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI)

 Kode Etik GAPENSI (DASA BRATA) :

1. Berjiwa Panca Sila yang berarti satu kata dan perbuatan di dalam menghayati dan
mengamalkannya

2. Memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, dengan mentaati semua perundang-


undangan dan peraturan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela ataupun
melawan hokum

3. Penuh rasa tanggung jawab di dalam menjalankan profesi dan usahanya

4. Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak

5. Tanggap terhadap kemajuan dan selalu berikhtiar untuk meningkatkan mutu,


keahlian, kemampuan dan pengabdian usahanya.

6. Di dalam menjalankan usaha wajib berupa agar pekerjaan yang laksanakan dapat
berdaya guna dan berhasil guna.

7. Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang disepakati
bersama
8. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek tidak
terpuji, apapun bentuk, nama dan caranya.

9. Tidak menyalah gunakan kedudukan, kewenangan dan kepercayaan yang diberikan


kepadanya

10. Memegang teguh disiplin, kesetia kawanan dan solidaritas organisasi

BAB III

PENUTUP

II.1 Kesimpulan

Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control” karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri.

Selanjutnya, sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya.

Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan
segera jauh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite
profesional

Menurut UU No.8 (Pokok-Pokok Kepegawaian), Kode etik profesi adalah pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam diatas putih niatnya untuk
mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa
dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima
oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan dengan tekun dan juga konsekuen.
Adapun tujuan kode etik profesi, yaitu: Untuk menjunjung tinggi martabat profesi, Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu profesi, Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi, Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi, Mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat, Menentukan baku standar dirinya

DAFTAR PUSTAKA

http://herlanggaapratama.blogspot.com/2017/03/pentingnyaetika-profesi-apakah-etika.html?
m=1

https://anchor660.wordpress.com/2017/04/02/etika-profesi-bidang-teknik-sipil/

https://id.scribd.com/doc/223218512/Etika-Profesi-Dan-Kewirausahaan-Dalam-Teknik-Sipil

http://sipilmedan.blogspot.co.id/2016/03/kode-etik-asosiasi-profesi-teknik-sipil.html

Anda mungkin juga menyukai