Oleh :
KELOMPOK I
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang
keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur
profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal
pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakuka
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi
pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di
lain instansi atau perusahaan.
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja
profesional, Menjaga kompetensi sebagai profesional, Mengetahui dan menghormati adanya
hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional, Menghormati perjanjian,
persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur
yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur
Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
Mengutamakan keluhuran budi, Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia, Bekerja secara sungguh-sungguh untuk
kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Meningkatkan
kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik
seorang insinyur yang professional yaitu:
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri
nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun perekayasaan
yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada
pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham)
profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa
disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Seringkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung
jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian
insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang
berlaku.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat yang
mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri pokok yang memberikan hak hidup pada
AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi dalam bidang besi/
baja mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan objektivitas dalam melakukan
profesinya.
Oleh karena itu disamping syarat-syarat mengenai kemampuan teknis untuk melakukan
profesinya, prinsip-prinsip etika adalah sendi-sendi pokok dari profesi ini. Maka dengan ini
para anggota dari AMBI mentaati kode etik sebagai berikut:
Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak berdasarkan
etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:
Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini,
konsultan diharapkan untuk selalu menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan integritasnya.
Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang langsung dengan
kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan oleh konsultan
memerlukan kejujuran. Imparsialitas, keadilan, dan kesamaan, dan harus didedikasikan
terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan harus
berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-prinsip disiplin
tertinggi dalam tatalaku yang beretika.
II.1.4 Kode Etik Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi -
Indonesia (A2K4 - INDONESIA)
Tuntutan Sikap
Sebagai standar moral bagi setiap anggota yang tergabung dalam organisasi profesi HPJI,
disusunlah PRINSIP DASAR tentang norma dan nilai luhur yang disepakati bersama untuk
menjadi pegangan, dihayati, dan harus selalu dijunjung tinggi dalam melaksanakan kegiatan
profesi sebagaimana
berikut ini :
Prinsip Dasar.
1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kesejahteraan umat manusia secara
berkelanjutan.
3. Bekerja secara profesional untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan organisasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta menjunjung tinggi martabat profesinya.
Selanjutnya Prinsip Dasar di atas dijabarkan lebih lanjut dalam KODE ETIK berikut ini.
Pedoman umum ini merupakan penjabaran Kode Etik yang dapat dipakai sebagai panduan
secara umum untuk menghadapi situasi dan kondisi beragam yang timbul disuatu saat dalam
menjalankan tugas profesi.
Setiap anggota organisasi profesi harus tunduk dan menjunjung tinggi kode etik organisasi.
Kode etik HPJI harus menjiwai setiap langkah para anggota HPJI dalam mengemban tugas-
tugas keprofesionalannya. Tindak keprofesionalannya bercirikan antara lain :
1. Kejujuran (honesty)
2. Keadilan (fairness)
3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (integrity)
4. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
5. Kebertanggung-jawaban (responsibility)
6. Kesetiaan kepada bangsa dan negara (loyalty)
7. Tepat janji (committed)
8. Menghormati orang lain (respect to other)
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat (community)
10. Menjanjikan karya terbaik (pursuit of excellence)
11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
12. Mengupayakan dan menjaga pelestarian lingkungan.
Kaidah Dasar :
Sikap :
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya maka disusunlah ketentuan dasar
Kode Etik dan Tata Laku Profesi yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan oleh Anggota
Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar Fundamental untuk
mewujudkan manusia yang berjiwa Pancasila serta memiliki kesadaran Nasional yang
tinggi, tunduk kepada perundang-undangan & peraturan yang berlaku serta
menghindarkan diri dari perbuatan melawan hukum.
3. Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman
mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai tuntutan dari
keprofesionalan.
4. Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya guna dan
berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta menjauhkan diri dari
praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan kerugian pihak lain.
5. Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-keputusan
keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan, Kesehatan,
Lingkungan, serta Kesejahteraan Masyarakat.
6. Setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang ahli pelaksana Jasa Konstruksi.
Tata Laku Profesi
1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi tenaga ahli
pelaksana jasa konstruksi dalam hubungan kerjanya, baik dengan pihak pemberi
tugas, sesama rekan seprofesi, sesama rekan Ahli profesi lain, pemerintah dan
masyarakat.
2. Bertindak jujur, adil, lugas dan transparan dengan penuh dedikasi dalam memberikan
pelayanan, baik kepada pengguna jasa maupun penyedia jasa lainnya tanpa merugikan
para pemangku kepentingan lain termasuk pemerintah dan masyarakat. Saling
bertukar pengetahuan dalam bidang keahlian secara wajar dengan sesama rekan
seprofesi dan/atau ahli profesi lainnya.
4. Menghormati prinsip-prinsip pemberian imbalan jasa yang wajar, layak dan memadai
bagi para ahli pelaksana jasa konstruksi profesional pada khususnya dan ahli-ahli lain
pada umumnya.
6. Bekerjasama sebagai pelaksana jasa konstruksi hanya dengan sesama rekan seprofesi
tenaga ahli dan/atau rekan ahli profesional lain yang memiliki integritas yang tinggi.
10. Menerima pekerjaan dimana pekerjaan tersebut (technical Unqualified Job) secara
teknis tidak memenuhi persyaratan;
11. Melakukan pekerjaan dan/atau mempunyai perjanjian dengan pihak lain yang dapat
mengganggu objektifitas dan independensinya dilihat dari kepentingan pengguna
jasa/pemberi tugas;
12. Tidak membicarakan dan menyepakati terlebih dahulu dengan pihak pengguna
jasa/pemberi tugas tentang besaran dan perhitungan imbalan jasa bagi tenaga ahlinya
maupun biaya-biaya lain;
13. Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai pelaksana jasa
konstruksi;
Menyadari sepenuhnya akan kewajiban bagi setiap anak bangsa dalam kedudukannya sebagai
warga negara Republik Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk memberikan darma
baktinya bagi bangsa dan negara, guna mencerdaskan anak bangsa. Mengingat bahwa tenaga
kerja konstruksi adalah salah satu pelaku kegiatan dalam bidang ekonomi, yang akan turut
serta dalam pencapaian terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat adil dan
makmur yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, ATAKI
menetapkan kode etik yang merupakan pedoman berperilaku anggotanya dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, sebagai berikut:
Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan pernyataan
secara objektif dan dilandasi kebenaran.
Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan tugas
yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil kerja
profesionalnya.
Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak bersaing
secara tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama karirnya dan
memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk mengembangkan keahlian
masing-masing.
2. Melakukan pekerjaan berlandaskan kode etik HATTI dan selalu berusaha memberi
layanan profesi yang baik.
4. Jujur mengenai keahlian dan kemampuannya serta tidak menerima pekerjaan diluar
kemampuan dan keahliannya.
5. Dalam menghadapi pekerjaan yang kurang dikuasainya, akan selalu bekerja sama
dengan rekan lain yang lebih menguasai dan membagikan imbalan yang sesuai.
6. Menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat propaganda mengenai diri sendiri.
7. Menjunjung tinggi asas penghargaan terhadap keahlian orang lain. Dalam hal hasil
kerja tersebut dapat membahayakan keselamatan umum maka wajib memberitahukan
kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam HATTI.
8. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekan profesinya.
10. Melindungi profesi terhadap penilaian dan atau penggunaaan yang salah; baik secara
perseorangan maupun bersama-sama rekan-rekan seprofesi.
II.1.11 Kode Etik Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)
Menyadari bahwa profesi Surveyor Indonesia adalah profesi perintis pembangunan, maka
Surveyor Indonesia perlu membekali dirinya dengan cita-cita luhur dalam mengemban
profesi :
Bahwasanya HATI NURANI, yaitu perpaduan kejujuran, keadilan, dan santun merupakan
falsafah moral yang dalam kanan kepentingan timbal balik antar manusia, seyogyanya
menjadi pokok-pokok yang melandasi etik, maka para Surveyor Indonesia :
3. Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga dengan
demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor indonesia
4. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia
sajikan
5. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga,yang
ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam pengolahan serta
penyajiannya
6. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang
ia pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data / informasi, pengolahan dan
penyajiannya
10. Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang bekerja di
bawah pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan pengembangan
11. Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada para karyawan
yang bekerja dibawah pengawasannya
Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian
pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin
13. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan
Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia
dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau bentuk lain
14. Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau
perusahaan atas sumbangan profesionalnya.
1. Panca Etika ASDAMKINDO merupakan nilai-nilai luhur Etika yang harus dimiliki
dan diimplementaiskan menjadi kultur anggota ASDAMKINDO dalam menjalankan
profesinya selaku SDM Konstruksi dan Anggota ASDAMKINDO.
II.1.13 Kode Etik Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia (PERTATI)
1. Selalu menepati janji, bertanggung jawab atas pikiran, tindakan, komitmen dan
keputusan yang diambil, mempunyai harga diri dalam keterikatan atas komitmen,
tugas, pekerjaan dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya tersebut.
2. Senantiasa bekerja untuk mengejar kesempurnaan keberhasilan kinerja (In pursuit of
excellence) berorientasi pada persaingan internasional/global.
1. Berjiwa dan bersikap jujur, sehingga setiap langkah yang dilakukan benar dan
tindakan yang diambil “fair”, baik bagi dirinya maupun orang / pihak lain, yang
antara lain dirinci sebagai berikut :
3. Bertindak untuk tidak memberi atau menerima imbalan dalam memenangkan tender
atau mendapatkan kontrak.
4. Bertindak untuk tidak mendapatkan harga penawaran dan/atau data tender sesama
Warga yang masih dirahasiakan.
Kesetiakawanan :
1. Selalu menjaga persatuan, kesatuan dan kerjasama yang bermanfaat antar warga
GAPENRI.
2. Selalu menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GAPENRI.
3. Bertindak untuk tidak mensabot secara sengaja baik langsung atau tidak langsung
nama baik, kesempatan dan usaha sesama Warga.
4. Bertindak untuk tidak saling membajak Tenaga Kerja maupun tenaga ahli sesama
Warga.
5. Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai Warga GAPENRI.
1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi konsultan dalam
hubungan kerja dengan pemberi tugas, sesama rekan konsultan dan masyarakat.
2. Bertindak jujur dan tidak memihak serta dengan penuh dedikasi melayani pemberi
tugas dan masyarakat.
3. Tukar menukar pengetahuan bidang keahliannya secara wajar dengan rekan konsultan
dan kelompok profesi, meningkatkan pengertian masyarakat terhadap profesi
konsultan, sehingga dapat lebih menghayati karya konsultan.
4. Menghormati prinsip pemberian imbalan jasa yang layak dan memadai bagi
konsultan, sehingga diyakini dapat dipertanggungjawabkan secara profesional dan
moral yang menjamin dapat dilaksanakannya tugas yang dipercayakan dengan
memenuhi semua persyaratan yang terkait dengan keahlian, kompetensi dan integritas
yang tinggi.
7. Bekerjasama sebagai konsultan hanya dengan rekan konsultan atau tenaga ahli lain
yang memiliki integritas yang tinggi.
8. Menjalankan azas pembangunan berkelanjutan dalam semua aspek pelayanan jasa
konsultan sebagai bagian integral dari tanggung jawabnya terhadap sesama, terhadap
lingkungan kehidupan yang luas dan terhadap generasi yang akan datang.
1. Berjiwa Pancasila dan memiliki kesadaran yang tinggi dengan mentaati per-Undang
Undangan dan Peraturan yang berlaku.
3. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam melakukan kegiatan usaha dan
dalam memperoleh kesempatan kerja.
1. Mentaati semua Undang-undang dan Peraturan yang berlaku dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkaitan dengan Usaha Jasa Konstruksi.
4. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan dari dari praktek-praktek tidak
terpuji dalam melakukan kegiatan Usaha Jasa Konstruksi.
berikut :
4. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam¬ melakukan kegiatan usaha.
6. Tidak berusaha mengubah harga dan kondisi penawaran setelah tender ditutup.
8. Tidak menyabot baik langsung maupun tidak langsung nama baik,kesempatan dan
usaha sesama anggota.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki semangat
Nasionalisme dan Patriotisme serta memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi.
3. Selalu berupaya membina serta mengembangkan nilai etika dan tanggung jawab
profesi, senantiasa bersikap jujur, adil dan bijaksana. Di dalam berusaha tidak hanya
mengejar keuntungan semata-mata melainkan ikut meningkatkan efisiensi dan
produktifitas nasional.
7. Senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat, kodrat, denyut dan nama baik
organisasi serta tidak menyalahgunakan kedudukan dan wewenang ataupun
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
1. Kami warga Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia adalah insan yang bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Menjujung tinggi Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia sebagai wadah profesi dalam
bidang jasa konstruksi.
3. Mentaati ketentuan organisasi serta akan menjaga nama baik organisasi dimanapun
berada
4. Tidak akan merebut atau menyerobot usaha-usaha yang dilaksanakan oleh Rekan-
rekan dengan cara apapun, baik sengaja maupun tidak disengaja.
5. Memantapkan rasa damai sesama pelaku ekonomi dalam bidang jasa konstruksi
3. Kami anggota APAKSINDO, tidak melakukan usaha yang tidak sehat dan senantiasa
memelihara etika profesi serta taat dan tunduk terhadap kesepakatan kerja yang telah
diberikan oleh pemberi kerja.
5. Senantiasa taat dan tundukterhadap kesepakatan kerja yang di beri olehpemberi kerja
1. Berjiwa Panca Sila yang berarti satu kata dan perbuatan di dalam menghayati dan
mengamalkannya
4. Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak
6. Di dalam menjalankan usaha wajib berupa agar pekerjaan yang laksanakan dapat
berdaya guna dan berhasil guna.
7. Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang disepakati
bersama
8. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek tidak
terpuji, apapun bentuk, nama dan caranya.
BAB III
PENUTUP
II.1 Kesimpulan
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control” karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri.
Selanjutnya, sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya.
Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan
segera jauh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite
profesional
Menurut UU No.8 (Pokok-Pokok Kepegawaian), Kode etik profesi adalah pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam diatas putih niatnya untuk
mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa
dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima
oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan dengan tekun dan juga konsekuen.
Adapun tujuan kode etik profesi, yaitu: Untuk menjunjung tinggi martabat profesi, Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu profesi, Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi, Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi, Mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat, Menentukan baku standar dirinya
DAFTAR PUSTAKA
http://herlanggaapratama.blogspot.com/2017/03/pentingnyaetika-profesi-apakah-etika.html?
m=1
https://anchor660.wordpress.com/2017/04/02/etika-profesi-bidang-teknik-sipil/
https://id.scribd.com/doc/223218512/Etika-Profesi-Dan-Kewirausahaan-Dalam-Teknik-Sipil
http://sipilmedan.blogspot.co.id/2016/03/kode-etik-asosiasi-profesi-teknik-sipil.html