Anda di halaman 1dari 13

Perbedaan Sederhana Quality Control

dengan Quality Inspection

Dalam proses bisnis produksi, salah satu pihak yang terlibat adalah quality control. Proses ini
memiliki fungsi penting, sehingga tak jarang quality control menjadi sebuah departemen
sendiri dengan tugas dan wewenang sendiri.

Tapi bukan berarti semua proses dalam quality control lantas memiliki fungsi dan peranan
yang sama. Ada beberapa proses yang mirip dengan quality control tapi hakekatnya berbeda.
Salah satu yang paling mirip adalah quality inspection. Makanya, tidak heran jika banyak
orang kesulitan membedakan perbedaan quality control dan quality inspection. Bahkan, fakta
anda membaca artikel ini, menunjukkan bahwa anda pun bingung dengan perbedaan di
antara keduanya.

Karena itulah, artikel ini akan membahas mengenai perbedaan quality control dengan
quality inspection secara sederhana.

Lalu apa perbedaan sederhana itu?

Quality inspection bertujuan untuk melihat dan menginspeksi proses produksi yang
berlangsung. Entah itu bahan baku atau raw materialnya yang harus dicek. Ataukah mesin
produksinya (work center), atau bahkan proses produksi dan bahkan dalam beberapa kasus,
bisa melibatkan kebersihan dari operator yang menjalankan proses manufakturing.

Bagaimana dengan quality control? Sama. Quality control juga memeriksa hal-hal seperti di
atas. Item, orang, mesin, kebijakan, metode, juga merupakan aspek-aspek yang dilihat dalam
proses quality control.

Loh, berarti sama? Terus bedanya apa dong?

Kalau ditanyakan pada saya, bedanya adalah pada impactnya.

Jadi, ketika proses yang dilakukan adalah quality inspection, maka hasil dari pemeriksaan
biasanya hanya akan menjadi catatan saja. Artinya, si pemeriksa hanya bisa memberikan
rekomendasi saja kepada pihak produksi dan PPIC untuk poin-poin minus yang bisa
diperbaiki pada proses berikutnya.

Nah, dalam quality control bedanya adalah dia seperti pintu gerbang untuk produk. Artinya,
dalam quality control, pemeriksa memiliki wewenang untuk menghentikan proses produksi
yang dianggap tidak memenuhi standar. Biasanya proses yang dihentikan itu akan diproses
ulang, atau jika tidak bisa akan dikategorisasikan sebagai barang kualitas rendah. Dengan
kata lain, QC adalah musuh besar dari orang produksi, hehe.

Tentu saja, perbedaan ini tidak selalu baku. Karena semuanya kembali lagi pada istilah
masing-masing perusahaan dalam menggunakan. Bisa saja perusahaan menggunakan istilah
quality control tapi fungsi dan wewenangnya adalah quality inspection, pun sebaliknya. Tak
masalah, toh dalam perusahaan, kebiasaan adalah kunci besar yang dipegang karyawan.
Salah, asalkan sudah biasa, ya jadi tidak salah.

Itulah tadi perbedaan sederhana dari quality inspection dan quality control. Semoga

bermanfaat. Hah? Apa? Masih ada yang bingung? Tanyakan saja di comment box.

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

Passed berlalu, lewat, lulus

Bahasa asal Inggris


Bahasa tujuan Indonesia
Kata passed
Arti [lulus/lewat]

Lapa itu pengertian Quality Control (QA)?

Quality Control atau biasanya sering disingkat dengan kata QC. Adapun pengertian Quality
Control (QC) secara singkat memiliki pengertian sebagai pengendali mutu. Quality Control
(QC) ini diperlukan dalam berbagai bidang industri, mulai dari manufaktur sampai proses
produksi.

Adapun pengertian Quality Control (QC) menurut beberapa ahli adalah sabagai berikut:

1 Pengertian Quality Control menurut Dr. K. Ishikawa adalah:

“Suatu kegiatan meneliti, merancang, mengembangkan, serta memenuhi kepuasan pelanggan,


memberikan pelayanan yang baik yang mana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan
dalam perusahaan tersebut mulai dari pimpinan teratas hingga karyawan pelaksana”.

3) Pengertian Quality Control menurut Ishita Nobuyuki adalah:


“Aktivitas memperbaiki dan memelihara pelayanan dan produk yang ditawarkan kepada
perusahaan, quality control tidak hanya menjadi tanggung jawab bagian quality control saja,
tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh karyawan atau pihak yang ada dalam organisasi
tersebut dalam memecahkan masalah ini”.

Tugas Umum Quality Control (QC)


Quality Control (QC) tentunya memiliki tugas-tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan
oleh seorang Quality Control (QC). Adapun tugas Quality Control (QC) adalah melakukan
pemeriksaan secara visual untuk menguji dari setiap produk. Pemeriksaan produk dapat
berlangsung baik pada sebelum, selama dan sesudah proses produksi dilakukan. Pengujian ini
dilakukan secara manual, atau juga ada yang menggunakan bantuan teknologi.

Quality Control (QC) tidak hanya melakukan kegiatan pemeriksaan saja, akan tetapi Quality
Control (QC) juga mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pemantauan dan
menjalankan peralatan-peralatan inspeksi. Selain itu juga Quality Control (QC) merekam
kemudian melakukan analisis data kualitas dari produk yang diproduksi perusahaan tersebut.

Secara lebih spesifiknya, Quality Control (QC) adalah orang yang memiliki tugas untuk
menjalankan penelitian atau meneliti produk baik selama proses produksi, baik itu sebelum,
pada saat, dan sesudah dilakukannya proses produksi. Tujuannya adalah untuk memperoleh
stsobatr kualitas pada produk-produk tersebut agar sesuai dengan diharapan oleh perusahaan.
Tugas dari Quality Control (QC) meliputi monitoring, kemudian uji tes dan juga melakukan
pemeriksaan secara menyeluruh.

Tugas Quality Control (QC)


Setelah Sobat membaca uraian singkat di atas, Sobat tentu sudah dapat dapat memperkirakan
apa saja tugas dari seorang Quality Control (QC) dalam perusahaan. Akan tetapi, secara
spesifik tugas Quality Control (QC) tergantung pada bidang industri dari tempat orang
tersebut bekerja. Sehingga antar Quality Control (QC) di masing-masing perusahaan tentu
memiliki tugas yang berbeda-beda sesuai dengan jenis industri perusahaan. Akan tetapi,
secara garis besar tugas sari seorang Quality Control (QC) adalah:

“Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan stsobatr
kualitas perusahaan.”

Quality Control (QC) memiliki kewenangan untuk menerima bahkan menolak produk
perusahaan yang akan dipasarkannya. Apabila produk yang dihasilkan dari perusahaan
tersebut tidak memenuhi kelayakan maka Quality Control (QA) dapat saja menolak produk
tersebut untuk dipasarkan, dan tidak peduli terhadap proses produksi dan sesulit apapun
pembuatan produk tersebut dilakukan oleh perusahaan.

Tanggung Jawab Quality Control (QC)


Setelah Sobat mengetahui dan memahami pengertian Quality Control (QC) beserta tugas
Quality Control (QC) dari uraian di atas, Sobat juga harus mengetahui tanggung jawab dari
seorang Quality Control (QC). Adapun Tanggung jawab Quality Control (QC) adalah
sebagai berikut:

1. Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan.


2. Menganalisis, memantau, kemudian menguji serta meneliti seluruh produk.
3. Merekomendasikan terhadap perusahaan agar melakukan pengolahan ulang pada
setiap produk yang memiliki kualitas rendah.
4. Memonitoring proses dalam pembuatan produk.
5. Melakukan verifikasi terhadap kualitas produk.
6. Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi.
7. Memastikan setiap barang yang diproduksi telah memiliki kualitas yang telah
memenuhi stsobatr yang ditetapkan perusahaan.
8. Melakukan analisis serta mendokumentasikan produk yang dapat digunakan kembali
sebagai referensi mendatang.

Syarat Menjadi Quality Control (QC)


Untuk dapat menjadi seorang Quality Control (QC) tentu harus memenuhi ketentuan atau
syarat untuk menjadi Quality Control (QC). Adapun persyaratan Pendidikan serta
pengalaman Quality Control (QC) adalah ijazah sekolah tinggi atau Diploma ataupun Sarjana
bidang yang sesuai dengan pekerjaan di atas. Dia harus memiliki keterampilan komunikasi
yang baik lisan dan tertulis. Dia harus baik dalam perhitungan aritmatika dan memiliki bakat
mekanik bila diperlukan. Pengalaman lebih dari 2 tahun biasanya diperlukan untuk menjadi
Quality Control (QC) di lapangan diperlukan. Kemampuan untuk menggunakan komputer
dan utilitas juga wajib dimiliki Quality Control (QC). Dengan program pelatihan dan
sertifikasi yang ditawarkan oleh organisasi-organisai internasional dapat membantu untuk
mendapatkan pekerjaan sebagai Quality Control (QC). Hal ini juga dianjurkan untuk
memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari perusahaan dan aturan dan peraturan yang
dapat membantu untuk mempertahankan stsobatr kualitas dengan cara yang lebih efektif.

Keahlian Quality Control (QC)


Keahlian Quality Control (QC) harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas
produk. Seorang Quality Control (QC) dituntut untuk memiliki keahlian-keahlian tertentu
agar dapat menjadi seorang Quality Control (QC). Adapun keahlian Quality Control (QC)
yang harus dimiliki adalah dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode
jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. Quality
Control (QC) juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk proses
jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu,
Quality Control (QC) dibutuhkan dalam setiap bidang perusahaan seperti pertanian,
konstruksi, peralatan medis, transportasi dan berbagai bidang lainnya. Quality Control (QC)
harus dapat bekerja sama dengan departemen-departemen lainnya seperti departemen
produksi, departemen manufaktur, departemen pengepakan dan departemen pemasok.

Demikianlah pembahasan Pelajarindo.com mengenai Pengertian Quality Control (QC),


Tugas Quality Control (QC) dan Tanggung Jawab Quality Control (QC) secara detail dan
lengkap. Semoga Sobat dapat memahaminya dengan baik. Terimakasih telah berkunjung, ayo
baca juga-artikel-artikel menarik lainnya.
label "QC PASSED" seperti gambar di samping, bukan?
Ya, ini adalah sebuah tanda bahwa barang yang telah
diberi label tersebut telah lulus uji kualitas.

Uji kualitas ini sangatlah penting untuk menghindari


ketidakpuasan pembeli karena menerima barang yang
kurang baik, tidak berfungsi maksimal atau bahkan rusak
berat.

Lot dan serial number management adalah hal yang sangat penting dalam pengelolaan
inventory management terutama untuk industry yang bergerak di bidang obat dan makanan.
Bahkan FDA (Food and Drug Administration) telah menetapkan penerapan penggunaan lot
dalam pengelolaan inventory sehubungan dengan standar kualitas dan penelusuran product
history di Amerika.

Setelahnya, beberapa perusahaan di luar industry obat dan makanan mulai menyadari manfaat
dari penerapan sistem lot dan serial number ini sebagai upaya peningkatan kualitas,
menyediakan informasi inventory yang lebih akurat dan meningkatkan kepuasan pelanggan
sehingga kini mereka mulai menerapkan manajemen lot dan serial number dalam operasional
bisnis mereka.

Apa Itu Lot?

Bagi orang – orang produksi, istilah lot merupakan istilah yang sangat umum digunakan yang
memiliki arti yaitu sejumlah quantity barang yang di produksi pada suatu periode tertentu.
Quanity dalam satu lot, biasanya selalu tetap dari satu waktu ke waktu. Penggunaan istilah lot
pun tidak terbatas hanya kepada area produksi tertentu saja, namun istilah lot juga dapat
digunakan pada area purchasing (pembelian).

Sebagai contoh, setiap pengiriman dari supplier yang di terima perusahaan biasanya diberi
informasi berupa nomor lot sehingga ketika terjadi masalah kualitas, barang tersebut dapat
ditelusuri berdasarkan informasi nomor penerimaan, tanggal penerimaan,nomor purchase
order, nomor lot supplier dan lain sebagainya.

Apa Itu Serial Number?

Pada produk – produk tertentu, biasanya telah disertai dengan serial number yang unique
(tidak ada yang sama). Serial number adalah sekumpulan atau serangkaian karakter unik yang
bisa terdiri atas kombinasi antara alfabet dan juga numerik (alfanumerik) yang biasa
digunakan untuk mengidentifikasi suatu barang atau produk. Berbeda dengan lot number
yang dapat digunakan untuk sejumlah quantity, serial number hanya dapat digunakan untuk
satu quantity saja.

Lot / Serial Number Pada Acumatica

Dalam Acumatica, lot dan serial number memiliki kesamaan dalam fungsinya. Namun walau
begitu, kedua hal ini berbeda dalam hal perilaku (behavior). Lot dan serial number dapat kita
temukan dan kita kelola dalam modul inventory, purchase order dan juga sales order.

Metode pemberian lot / serial number dalam Acumatica disebut dengan Assignment Method
dimana hal ini dapat dilakukan saat item diterima (masuk kedalam warehouse) atau pada saat
item digunakan (misalkan pada saat item keluar dari warehouse untuk sales order atau
assembly).

Lot / Serial Number juga dapat dibuat secara Auto – Generate ataupun secara manual. Pilihan
tipe penomorannya pun dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan dimana tipe
penomoran yang dapat digunakan adalah:

 Auto – Incremental Value


 Constant
 Day
 Month
 Month Long
 Year
 Year Long
 Custom Date Format
ISTILAH-ISTILAH BAHASA QC & QA

▀ SINKMARK : Product Yang dihasilkan dekok/legok tdk rata.

▀ SHORTMOLD : Product yang dicetak tidak sempurna (kurang material)

▀ FLASH/BURR : Product yang dihasilkan melebihi dari hasil cetak.

Product mengalami bentuk yang



WARPING : bengkok.

Product yang dihasilkan terdapat garis yang tebal dan



WELDLINE : memanjang.

Product yang dihasilkan cacat atau ada luka



DENTED : proses.

▀ BROKEN : Product mengalami patah dan pecah.

▀ CRACK : Product retak.

Product yang dihasilkan mengalami bentuk/tanda yang



FLOWMARK : bergelombang

Product yang dihasilkan mengkerut atau



SHRINKAGE : menyusut

Product berbentuk ada tanda



BUBBLE : gelembung

▀ SILVER STREAK : Semburan warna perak


▀ BLACK DOT : Tanda bintik hitam

▀ WHITE DOT : Tanda bintik putih

▀ STRIPE : Ada tanda belang

▀ OIL MARK : Ada bekas minyak

▀ HIGH GATE : Gate yang dihasilkan Tinggi

▀ WHISKER : Pada product terdapat sisa product lebih seperti rambut.

▀ BLUSHING : Warna pada product kemerah-merahan

Perubahan bentuk dari



DEFORMATION : aslinya.

Ada bentuk haluan pada



BOW : product

▀ DISCOLOROTION : Perubahan warna

▀ MIX CAVITY : Product tercampur

▀ DIRTY : Product kotor

▀ SHORTAGE : Kurang quantity pada product

▀ DEFLECTION : Product mengalami bentuk melintir

▀ BUSHING LINE : Pada product ada bentuk garis seperti cincin

▀ EJECTOR MARK : Pada product ada bekas ejector yang menonjol diproduct

▀ OPEN UP : Mengembang

▀ UNEVENNES : Pada permukaan product tidak rata

▀ UGLY SURFACE : Permukaan pada product tidak bagus

▀ FRAGILE : Muda pecah

▀ SHINE : Berkilau/bercahaya

▀ SHARP EDGE : Pada product pada tepi tajam

▀ FUNZZ LINT MARK : Terkena minyak/pelumas

▀ FINGER PRINT : Ada tanda bekas tangan

▀ GLUE STAINT : Kotor akibat lem

▀ WRONG PARTS : Salah komponen

▀ MISSING PARTS : Komponen yang lepas

▀ MATERIAL MISUSE : Salah material


▀ PACKING MISTAKE : Kesalahan packing

COLOR NOT

STANDART : Warna tidak standar

▀ COLOR VARIATION : Variasi warna

▀ FADING MARK : Kehilangan warna/luntur/meleber

▀ MOTTLES : Bercoreng/corek/burik/kasar

▀ FOGGY : Berkabut/sedikit gelap

▀ PITTING MARK : Proses yang kedua

▀ POOR STAMPING : Salah dekorasi

▀ SQUEAK SWIVEL : Bercak di lubang

▀ SMOOTH : Stamping tidak penuh

▀ WOBBLE : Cacat dekorasi

▀ MOLD POCK MARK : Jarak/jarak pemisah

▀ STEP/MISALIGNMENT : Langkah

▀ FUNGTION FROBLEM : Malah pada pungsi product

▀ SQUEAK SWIVEL : Decit/derit putaran(berderit)

▀ SMOOTH : Halus

▀ WOBBLE : Goyang(stabilitas goyang)

▀ MOLD POCK MARK : Bercak/noda akibat mold release

▀ OFF CENTER : Tidak lurus/tidak center

UNEVENNES

THICKNESS : Tidak rata ketebalannya

▀ SCUFF MARK : Lecet

DEPECTS/UNDER

CUTTING : Cacat dari pemotongan

▀ LONG GATE : Gate yang panjang

▀ WAVINESS MARK : Bergelombang

▀ WATER MARK : Bercak air

▀ IMPACT DENTED : Benyok akibat tabrakan

▀ COLLAPSED THREAD : Ulir yang bergelombang

▀ CRAZE/SPLIT : Robek/sobek
▀ PART BREAK : Komponen yang patah

Lubang yang

CLOSE HOLE MARK : tertutup

▀ IMPROVEMET/KAIZEN : Perbaikan secara berkesinambungan dan terus menerus

▀ ACCEPTANCE : Persetujuan

▀ LIMIT SAMPLE : Batas contoh

▀ APPROVE SAMPLE : Contoh yang disetujui

▀ STANDARD SAMPLE : Contoh yang distandarkan

▀ PRODUCT DEFECT : Kerusakan pada product

▀ PREVENTIVE ACTION : Tindakan

▀ CORRECTIVE ACTION : Tindakan perbaikan

▀ PROBLEM/TROUBLE : Masalah

Pemecahan

PROBLEM SOLVING : masalah

▀ VERIFICATION : Penelusuran

▀ CAUSED : Penyebab

▀ QUALITY CONTROL : Kualitas pengendali

▀ ASSURANCE : Penjamin

QUALITY

DEVELOPMENT : Perkembangan kualitas

Product yang tunggu



ON-HOLD : keputusan

▀ PASS-ON : Product yang OK

▀ REJECT : Product tidak bagus

▀ NO GOOD (NG) : Product tidak bagus

▀ INSPECTION : Pemeriksaan

▀ IMPLEMENTATION : Pelaksanaan dilapangan

▀ Ac : Acceptance number (Jumlah yang bisa diterima)

Rejection number (Jumlah yang tidak bisa



Re : diterima)

▀ AQL : Acceptance Quality Limit

▀ Check Sheet : Work Sheet ( Lembar Kerja)


▀ Repair : Perbaikan

▀ Welding : Tambal (penambahan material dimold)

▀ MOLD : Cetakan

▀ DIMENTION : Ukuran

▀ THICKNESS : ketebalan

Ketetapan/Ketentua

SPECIFIED : n

▀ DRAWING : Gambar

▀ CONVEX : Cembung

▀ CIRCUMFERENCE : Lingkaran

▀ SECTION : Bagian

Sketsa/Penggoresa

ETCHING : n

▀ MANUSCRIP : Naskah

▀ SPECIFICATION : Bagian-bagian dari isi

▀ SURFACE : Permukaan

▀ DATUM PLANE : Bidang Data

▀ RADIUS : Jari-jari lingkaran

▀ DRAFT Konsep

▀ ELLIPSE : Bulat panjang

▀ EMBOSSING : Timbul/muncul

Pandangan

BACK VIEW : belakang

▀ LEVEL : Tingkat

▀ LIMIT : Batasan

▀ JUDGEMENT : Keputusan

▀ REWORK : Pengerjaan Ulang

▀ RECHECK : Pemeriksaan Ulang

▀ RANDOM : Acak

▀ RANDOM SAMPLING : Pemeriksaan secara acak

▀ WEIGHT : Berat
▀ OVERTIME : Lembur

▀ TRIAL : Percobaan

▀ INTERNAL : Bagian dalam

▀ EXTERNAL : Bagian luar

▀ PROBLEM : Masalah

▀ DEFECT : Kerusakan

▀ TROUBLE : Masalah

▀ COUNTERMEASURE : Penyelesain/Penanganan Masalah

▀ PROCEDURE : Prosedur/Langkah-langkah

▀ WORK INSTRUCTION : Intruksi kerja

▀ QUALIFICATION : Persyaratan

▀ BLANK : Kosong

▀ LOT : Jumlah Produksi (DIGUNAKAN DINEGARA AMERIKA)

Jumlah Produksi (DIGUNAKAN DINEGARA



BATCH : INGGRIS)

The International Organization For



ISO : Standardization

▀ AUDITEE : Organisasi/Perusahaan yang di audit

▀ AUDITOR : Orang yang mempunyai kualifikasi melaksanakan Audit

Bukti dari pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam



CATATAN MUTU : format

▀ KALIBRASI : Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara

nilai yang ditunjukkan oleh instrument pengukur atau


sistem

pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,


dengan

nilai – nilai yang sudah diketahui yang berkaitan


dari

besaran yang diukur dalam kondisi


tertentu

▀ MATERIAL RESIN : Bahan baku biji plastik

▀ MR : Managemen Representative/Wakil managemen

▀ EXPIRED : Kadaluarsa
▀ TEMPORARY : Bersifat sementara

▀ APPREARANCE : Kelihatan, Penampilan

▀ RELIABILITY : Hal tahan uji

▀ NON CONFORMITY : Ketidaksesuaian

▀ ASSESMENT : Penilaian

▀ VISUAL : Berdasarkan penglihatan

▀ RECEIVING : Penerimaan

▀ FINISH GOODS : Tempat penyimpanan barang jadi

▀ WAREHOUSE : Gudang

▀ STORAGE : Penyimpanan

▀ STOCK SHORT : Stock kurang

Anda mungkin juga menyukai