Oleh:
Kelompok 1/B-P2
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi
kehalalan titik kritis pada bahan dan proses produksi produk baru (J-Loe) dan
mencari pencegahan unsur atau barang haram masuk ke dalam produk produk
baru (J-Loe) sehingga terjamin mutu produk yang halal dan aman dikonsumsi
secara konsisten serta dapat memenuhi regulasi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah menyangkut pentingnya kehalalan produk pangan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan:
= Titik kritis keharaman bahan pada Minuman Jelly Mengandung Lidah Buaya
- Tolak jika
menggunakan
arang aktif yang
berasal dari
Bahan arang aktif Sertifikasi halal dari hewani (tulang
Pemutihan gula LPPOM MUI yang babi)
2 Gula
(pada proses tertera pada label - Tolak jika
Rafinasi) kemasan produk tidak
sesuai dengan
sertifikat halal
MUI
Tabel 3. Tabel titik kritis proses produksi Minuman Mengandung Lidah Buaya
Nama Proses Titik kritis Informasi kunci Tindakan koreksi
- Sumber air
yang
digunakan - Tidak
bersih dan menggunakan air
Sumber air yang yang berasal dari
aman (PDAM)
1. Penambahan sumber tercemar
digunakan - Air yang
air dalam dan kontak dengan
digunakan
pembuatan terkontaminasi kotoran atau najis
telah
jelly - Air yang
bahan berbahaya memenuhi
persyaratan digunakan tidak
atau najis memenuhi
kesehatan (SNI
dan persyaratan
Kepmenkes) kesehatan
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi keharaman yang dilakukan pada produk
Minuman Mengandung Lidah Buaya, dapat disimpulkan bahwa untuk
memudahkan identifikasi dalam menentukan status halal suatu produk pangan,
maka pada bahan baku dan diagram proses produk pangan perlu ditentukan titik
kritis keharamannya.
Pada Identifikasi bahan, bahan yang menjadi titik kritis keharaman pada
proses pengolahan Minuman Mengandung Lidah Buaya adalah air (AMDK),
sirup leci, gula, bubuk jelly, flavor, dan cup plastik serta lid kemasan. Sedangkan
pada identifikasi proses yang dapat menjadi titik keharaman produk Minuman
Mengandung Lidah Buaya adalah pada saat proses penambahan air dalam
pembuatan jelly, pemasakan jelly dadu, penambahan air dalam pembuatan jelly
lidah buaya, dan proses pembuatan jelly lidah buaya.
3.2 Saran
Bahan baku yang akan digunakan sebaiknya dipastikan terlebih dahulu
kehalalanya sehingga kehalalan produk yang dihasilkan lebih dapat terjamin.
Bahan baku sebaiknya dibeli dari supplier yang telah memiliki sertifikat dari
pemerintah. Proses pengolahan sebaiknya dilakukan dengan menetapkan unsur
GMP terutama pada sanitasi dan higienenya.
DAFTAR PUSTAKA