Kelompok 6
Ribi Ramadanti Multisona 240210150073
Adira Dwi Rahmi 240210150079
Syahidah Asma 240210150085
Naura Delfi Meisara 240210150098
Samadyo Setyo 240210150092
Rizka Amalia 240210150100
Harryara Sitanggang 240210150107
Definna Maimun 240210150115
Aurianisa 240210150127
Susu adalah cairan yang bernilai gizitinggi baik untuk manusia, hewan muda
dan cocok untuk media tumbuhmikroorganisme karena menyediakan berbagai
nutrisi (Tjahjadi, 2011). Definisi susu secara kimiawi adalah emulsi (campuran zat
yang tidak saling larut) butiran lemak dalam cairan berbahan dasar air. Dalam kata lain,
kandungan terbesar susu adalah air dan lemak (Tjahjadi, 2011). Susu sebagian besar
dioalah menjadi produk pangan yang sering disebut sebagai dairy product.
Dairy product atau produk berbahan dasar susu adalah bahan makanan yang
berbasis susu contohnya mentega, keju, kefir dan yoghurt. Bahan-bahan ini banyak
digunakan untuk pembuatan makanan atau campuran minuman karena rasanya yang
gurih akan membuat suatu sajian lebih bernilai. Selain itu, produk dairy juga dapat
membuat tekstur yang lebih lembut dan tampilan yang menarik disertai aroma yang
khas mengundang selera.
Susu segar memiliki rasa yang ringan, gurih dan sedikit manis. Rasa yang manis
merupakan kontribusi dari gula susu dan lemak. Kerusakan yang terjadi pada susu yang
diproduksi pada kondisi yang tidak ideal akan memiliki rasa yang menyimpang (off-
flavor). Pengertian off-flavor adalah istilah untuk menyatakan bau dan atau rasa yang
menyimpang dari normal yang dapat diakibatkan oleh perubahan komponen dalam
makanan atau minuman selama pengolahan atau penyimpanan.
Faktor-faktor penyebab off-flavor (Chairman, 1978)
1. Grassy Flavor (rasa berumput)
Rasa mirip dengan kubis, lobak, dan sayur-sayuran lain. Rasa ini dapat dideteksi
oleh indera penciuman dan dapat menghilang dengan cepat dari mulut, tanpa
meninggalkan after taste. Rasa berumput pada susu mungkin memiliki bau yang
kuat dan meninggalkan after taste di dalam mulut.
2. Susu Berbau Kotoran
Susu memiliki bau dan rasa yang berbeda yang menyerupai bau yang kurang dibersihkan dan
ventilasi gudang.
3. Rancid Flavor
Susu memiliki bau yang tajam, zat rasa yang bertahan di dalam mulut. Tengik susu
sering pahit atau bersabun dan mempunyai bau yang mirip kacang dan daging.
4. Flavor Teroksidasi
Susu yang memiliki kandungan lemak yang tinggi atau kandungan logam yang
tinggi. Off-flavor ini dapat dideteksi dengan bau tetapi lebih baik diidentifikasi oleh
rasa.
5. Flavor Alkohol
Susu memiliki rasa yang menyerupai alkohol.
6. Flavor Asam
Susu memiliki rasa asam dan aroma asam.
7. Flavor Asing
Rasa asing mencakup berbagai sensasi. Istilah ini umumnya digunakan untuk
menggambarkan rasa susu yang telah menyerap atau telah tercemar dengan bahan
kimia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.3.3 Cimory
Cimory merupakan produsen produk dairy yang menyediakan produk-produk,
seperti fresh milk, yogurt, keju, cream cheese, drink to eat. Fresh milk produksi Cimory
terbuat dari susu sapi segar yang diproses pasteurisasi pada suhu 72C untuk menjaga
kualitas nutrisi dan rasa pada susu. Tersedia dalam 7 varian rasa yaitu plain, chocolate,
strawberry, coffee, green tea, peach, mango dan banana.
Cimory juga memproduksi berbagai olahan keju, seperti cheddar, mozzarella, dan
prosessed cheese, yaitu dengan merek Cheese Spread yaitu keju oles dan Cheez Up
yaitu liquid cheese. Beberapa atribut sensori pada produk yogurt diantaranya : color
leaching, free whey, lacks fruit, lumpy, gel-like, grainy, ropy, dan too firm.
BAB IV
KESIMPULAN
Evaluasi sensori susu pada indurtri susu sangat penting. Karakteristik sensori dari
setiap produk susu bergantung pada atribut kualitas bahan susu yang digunakan.
Produk susu tidak bisa lebih baik dari bahan mentahnya. Jika kualitas sensoridari
bahan mentah produk susu sudah dinilai dengan baik, maka off-flavornya bisa
diminimalkan.
Atribut sensori susu yang biasa danalisis adalah flavor yang dimiliki oleh susu
kemudian jumlah bakteri, suhu susu, dan endapan.
Aspek sensori pada produk susu umumnya rentan berubah. Susu segar sebagai
bahan baku sering mengalami perubahan aspek sensori seperti warna, aroma, dan
cita rasa.
Kerusakan yang terjadi pada susu yang diproduksi pada kondisi yang tidak ideal
akan memiliki rasa yang menyimpang (off-flavor).
Off-flavor adalah istilah untuk menyatakan bau dan atau rasa yang menyimpang dari
normal yang dapat diakibatkan oleh perubahan komponen dalam makanan atau
minuman selama pengolahan atau penyimpanan seperti grass flavor (rasa
berumput), susu berbau kotoran, rancid flavor, fruity/fermented, flat, cowy, rasa
teroksidasi, rasa seperti beralkohol, rasa asam, an rasa yang asing.
DAFTAR PUSTAKA
Ammermen, G. R. 1987. Effect of Equal Lethal Heat Treatments at Various Times and
Temperature Upon Selected Food Constituent. Prude University Lafayette,
Indiana.
Pal, D., Singh, A K. 2008. Sensory and Related Techniques for Evaluation of Dairy Foods,
India.
Soekarto, dkk. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Jakarta : Bharata Karya Aksara.
Tjahjadi, Carmencita, dkk. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Volume: 2. FTIP Unpad,
Jatinangor.