Disusun oleh:
2009
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
I. Deskripsi produk
1. Karakteristik dan Keunggulan produk
Produk La Love merupakan produk jelly drink berbasis ekstrak
kelopak bunga rosella dengan potongan aloevera di dalamnya. Produk
dikemas dalam cup PP sebanyak 150 ml/cup. Produk dikonsumsi dengan
cara disedot seperti produk jelly drink pada umumnya. Produk ini
memiliki karakteristik utama sebagai berikut :
a. memiliki konsistensi yang sedikit kenyal, mudah disedot, dan sedikit
berair akibat sineresis
b. penampakannya berwarna merah tua transparan dengan potongan
aloevera berwarna putih keruh yang mengambang di atasnya
c. memiliki rasa manis dan asam khas rosella
3
Produk jelly drink umumnya dijual dengan kisaran harga Rp. 875 –
Rp.1.050. Dengan tambahan aspek kesehatan yang dimilikinya, produk ini
dinilai cukup terjangkau bila dijual dengan harga Rp. 1.500. Penetapan
harga ini juga bertujuan memberikan kesan pada bahwa produk ini bukan
sekedar jelly drink biasa, namun jelly drink dengan manfaat kesehatan di
dalamnya, dengan pewarna alami, tanpa pemanis buatan dan pengawet.
Terekhir, aspek kesehatan merupakan keunggulan yang paling
ditonjolkan dari produk ini. Secara umum, ektrak rosella mengandung
antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan, pencegah penyakit
degeneratif. Sedangkan aloevera berfungsi meningkatkan imunitas,
kesehatan kulit, dan sumber serat pangan. Banyak referensi bagi
konsumen tentang manfaat yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga
rosella dan aloevera. Hal ini memudahkan kami untuk mengenalkan
manfaat produk bagi konsumen. Dengan manfaat kesehatan yang ada,
konsumen yang setia terdorong untuk mengonsumsinya secara rutin.
2. Segmentation, targeting dan positioning produk
Konsumen dibagi berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan tingkat
penghasilan. Berdasarkan usia, ada empat golongan yakni golongan anak-
anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Berdasarkan tingkat penghasilan
ada konsumen yang berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi.
Demkian pula penggolongan konsumen menurut tingkat pendidikannya.
Berdasarkan segmentasi di atas, target konsumen yang utama adalah
golongan anak-anak sampai remaja dengan tingkat pendidikan menengah
– tinggi yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengeh – tinggi.
Golongan anak-anak sampai remaja dipilih karena merekalah konsumen
utama produk jelly drink. Dengan harga produk di atas rata-rata dan aspek
kesehatan yang ditonjolkannya, produk ini tentnya menyasar ke konsumen
dengan tingkat pendidikan dan penghasilan dari menengah sampai tinggi
meski tidak menutup kemungkinan konsumen dari golongan di bawahnya.
Kami memposisikan produk La Love sebagai produk jelly drink sehat
pertama dan satu-satunya. Hal ini sesuai dengan tag line produk di
kemasanya yakni healthy rosella jelly drink with aloe vera slices.
4
mengandung kalium sitrat. Beberapa perubahan juga dilakukan dari segi
formulasi untuk mendapatkan konsistensi dan rasa yang diinginkan. Proses
pasteurisasi akhir juga tidak dilakukan karena dapat menyebabkan hidrolisis
gel. Hidrolisis ini terjadi karena tingkat keasaman produk yang tinggi.
Diagram alir pembuatan minuman jelly rosella dengan beberapa
perubahan adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga rosella kering
Disaring ampasnya
Dipanaskan pada suhu di atas 900C sambil diaduk sampai gula larut
5
III. Kegiatan Penjualan
Penjualan produk dilakukan dengan direct selling. Lokasi penjualan
adalah di sekitar kampus IPB Dramaga. Jumlah produk yang terjual sama
dengan jumlah yang diproduksi yaitu sebanyak 258 cup. Kegiatan promosi
dilakukan sekaligus saat menjual produk. Selain itu juga dilakukan kegiatan
promosi melaui facebook dan media . Kegiatan promosi tidak terlalu banyak
dilakukan mengingat produk telah dikenal sebelumnya sebelum kegiatan NFIC
berlangsung.
Keterbatasan kemampuan dan waktu produksi menyebabkan jumlah
produksi dinilai lebih sedikit daripada yang mampu diserap pasar. Hal ini
dibuktikan dengan terjualnya seluruh produk yang diproduksi. Bahkan untuk
produk yang dibuat tanggal 4 september terjual habis hari itu juga.
Penjualan biasanya dilakukan secara direct selling. Cara seperti ini cukup
efektif karena dilakukan menjelang waktu berbuka puasa (kegiatan penjualan
dilakukan saat bulan ramadhan). Namun direct selling terkendala dengan
kesibukan anggota dan ketua tim. Hal ini disiasati dengan mencari pesanan
sebelumnya sehingga produk cepat habis terjual. Dengan cara ini pula kami
akhirnya mendapat pesanan sebanyak 300 cup untuk bulan November.
Metode penjualan lain yang direncanakan adalah dengan menitipkan
produk ke toko-toko dan kantin. Namun cara ini tidak dilakukan karena dirasa
memakan waktu dan mengurangi keuntungan. Selain itu, metode ini
membutuhkan kegiatan produksi dalam jumlah besar.
6
IV. Laporan Keuangan
Berikut adalah laporan pemasukan dan pengeluaran
No Tanggal Transaksi Jumlah Debet Kredit Saldo Keterangan
1 Aug 09 Penerimaan pinjaman 300.000 300.000
2 2 Sep 09 Pembelian kelopak bunga rosella 1 kg 60.000
Gula 10 kg 97.000
Jelly powder 360 gr 67.200
Air minum 3 galon 9.000
Asam sitrat 200 gr 1.800 65.000
3 3 Sep 09 Cup 200 buah 18.000
Sedotan 350 buah 10.000 37.000
4 4 Sep 09 Penjualan produk 86 cup 129.000 166.000
5 7 Sep 09 Cup 200 buah 18.000
Aloe vera 2 kg 25.000 123.000
6 7-14 Sep 09 Penjualan produk 86 cup 129.000 252.000
7 15-16 Sep 09 Penjualan produk 86 cup 129.000 381.000
7
Berikut adalah laporan akhir kekayaan perusahaan (tim)
8
Lampiran
Dokumentasi kegiatan