mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. J.M.
Juran mengatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan tujuan atau
manfaatnya. Menurut pembendaharaan istilah ISO 8402 dan standar nasional
Indonesia (SNI 19-8402-1991), mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang
dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai
spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus
didefenisikan terlebih dahulu. Menurut Deming yang dikutip oleh M.N. Nasution
bahwa mutu adalah: kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus
benar-benar memahami apa yang di butuhkan konsumen atas produk yang
dihasilkannya. Philip crosby mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap
persyaratan. Persyaratan adalah spesifikasi yang telah ditetapkan/ diminta/
diwajibkan/ disepakati dan dapat diukur. Dengan kaitannya dengan konsep fokus
pelanggan, persyaratan diartikan secara lebih luas, yakni mencakup kesesuaian
terhadap kebutuhan, persyaratan, harapan dan persepsi pelanggan. Suatu
produk atau jasa dikatakan bermutu bila memenuhi kebutuhan, persyaratan dan
harapan pelanggan serta dipersepsikan secara positif oleh pelanggan. Japan
Industrial Standard (JIS) mengatakan bahwa Mutu produk sebagai keseluruhan
sifat atau kinerja yang benar yang menjadi sasaran optimasi untuk menentukan
apakah sebuah produk atau jasa memenuhi maksud penggunaan atau tidak.
Feigenbaum mengartikan bahwa mutu adalah keseluruhan karakteristik produk
dan jasa meliputi pemasaran, perencanaan, desain, rekayasa dan pemeliharaan
yang pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen Dari
beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian mutu
(quality control) adalah merupakan suatu upaya untuk menjamin agar semua
keputusan, rencana dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan,
standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Menurut Muhandri, 2008, Quality
Control (Quality Control) adalah pengawasan mutu produk selama proses
produksi dengan melakukan pemerikasaan secara penuh, dengan tiga langkah
utama, yaitu menilai kinerja operasi, membandingkan dengan satandar, dan
koreksi atau perbaikan
Konsep Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) merupakan sebuah
sistem manajemen strategis terpadu yang melibatkan semua staf dan
menggunakan
metodemetode
kualitatif
dan
kuantitatif
untuk
terus
meningkatkan proses-proses di dalam organisasi demi memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan-harapan pelanggan. Secara konseptual, manajemen
kualitas dapat diterapkan baik pada barang maupun jasa, karena yang
ditekankan dalam penerapan manajemen kualitas adalah peningkatan sistem
kualitas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
manajemen kualitas adalah pengembangan sistem kualitas yang terdiri dari:
perencanaan sistem kualitas, pengendalian sistem kualitas, dan peningkatan
sistem kualitas. Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu
peningkatan terus-menerus (continuous industrial process improvement), yang
dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu
Quality Control, baik pada bagian produksi atau pada bagian Quality Control
sendiri, dilaporkan pada bagian Quality Assurance untuk kemudian dilakukan
evaluasi dalam hal memperbaiki kualitas atau mempertahankan prestasi yang
telah tercapai. Pengawasan juga dilakukan pada bagian research and
development. Pada bagian ini pengawasan dapat langsung dilakukan oleh
Quality
Assurance
atau
dengan
bantuan
Quality
Control
dengan
mempertimbangkan sistem mutu yang diterapkan. Pengembangan produk baru
sebagai upaya menjaga kualitas produk pada bagian research and development
merupakan salah satu proses untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap
mutu dan kualitas perusahaan, sehingga pengawasan dapat langsung dilakukan
oleh Quality Assurance. Pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan adalah:
menetapkan sasaran mutu yang terukur pada setiap fungsi dan tingkatan
yang relevan
sasaran mutu harus termasuk sa-saran mutu produk
sasaran mutu harus konsisten dengan kebijakan mutu (SMM ISO
9001:2008)
Pengendalian Rancangan
Mutu produk sejak awal tergantung kepada rancangan produk tersebut. Tanpa
merancang mutu kedalam suatu produk, akan sulit mencapai mutu tersebut
selama produksi. Tujuan utama seorang perancang adalah menciptakan suatu
produk yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara penuh yang dapat
diproduksi pada tingkat harga yang bersaing. Dengan demikian, proses
perancangan yang meliputi perencanaan, verifikasi, kaji ulang, perubahan dan
dokumentasi menjadi sangat penting, terutama untuk produk-produk yang
mempunyai rancangan rumit dan memerlukan ketelitian.
Pengendalian Dokumen
Dalam penerapan sistem standar jaminan mutu, perusahaan dituntut untuk
menyusun dan memelihara prosedur pengendalian semua dokumen dan data
Catatan-Catatan Mutu
Perusahaan harus menyusun dan memelihara prosedur untuk identifikasi
pengumpulan. pembuatan indeks, pengarsipan, penyimpanan dan disposisi
catatan mutu. Catatan mutu memberikan bukti obyektif bahwa mutu produk
yang disyaratkan telah dicapai dan berbagai unsur sistem mutu telah
dilaksanakan dengan efektif.
Audit Mutu Internal
Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan suatu perusahaan untuk
melembagakan suatu audit sistematis terhadap semua kegiatan yang berkaitan
dengan mutu, untuk mengetahui apakah prosedur dan instruksi memenuhi
persyaratan standar .Perusahaan juga harus bisa mendemonstrasikan bahwa
semua operasi dan kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur tertulis dan semua
tujuan sistem mutu telah dicapai.
Pelatihan dan Motivasi
Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan kebutuhan pelatihan harus
diidentifikasi dengan cermat dan menyiapkan prosedur untuk melaksanakan
pelatihan semua personil yang kegiatannya berkaitan dengan mutu.