Anda di halaman 1dari 9

RESUME

QUALITY ASSURANCE, DAN AUDIT ASPEK EKONOMIS

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Audit Manajemen

Oleh :

Dwita Ninzi Maiviza

NPM : 51622220013

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2024
QUALITY ASSURANCE, DAN AUDIT ASPEK EKONOMIS

1. Quality Assurance
Quality assurance adalah adalah profesi atau bagian dari sebuah perusahaan
yang menjalankan fungsi monitoring, uji tes, dan memeriksa semua proses yang
terlibat dalam produksi suatu produk. Quality assurance adalah orang-orang
kepercayaan perusahaan yang bertugas untuk memastikan standar kualitas suatu
produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut (Astuty, 2017)
Tujuan utama sistemquality assuranceadalah membangun kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan sebagai produsen, selain itu juga sebagai metode
guna mengoptimalkan proses kerja dan efisiensi sistem kualitas, hasilnya akan
membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dalam industri
yang sama
Beberapa definisiquality assurancemenurut beberapa ahli diantaranya
sebagai berikut:
1. Menurut Damrong (2003)
Penjaminan mutu adalah upaya untuk memastikan bahwa sistem, proses dan
prosedur sesuai dengan standar, harapan, atau rencana yang dijanjikan.
2. Menurut Edward Sallis (2006)
Jaminan mutu berbeda dari pengendalian mutu, baik sebelum maupun ketika
proses tersebut berlangsung. Penekanan ini bertujuan untuk mencegah terjadi
kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu didesain sedemikian rupa
untuk menjamin bahwa proses produksi menghasilkan produk yang memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jaminan mutu adalah sebuah
cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Tujuannya
dalam istilah Philip B.Crosby, adalah menciptakan produk tanpa cacat (zero
defects). Jaminan mutu adalah pemenuhan spesifkasi produk secara konsisten
atau menghasilkan produk yang "selalu baik sejak awal (right first time every
time)". Jaminan mutu lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerja
dibandingkan inspeksi pengendalian mutu, meskipun sebenarnya inspeksi
tersebut juga memiliki peranan dalam jaminan mutu. Mutu barang atau jasa

8
yang baik dijamin oleh sistem, yang dikenal sebagai sistem jaminan mutu,
yang memposisikan secara tepat bagaimana produksi seharusnya berperan
sesuai dengan standar. Standar-standar mutu diatur oleh prosedur-prosedur
yang ada dalam sistem jaminan mutu (Edward Sallis).
3. Menurut ANSI (2003) Semua yang direncanakan atau tindakan-tindakan
sistematis yang dibutuhkan untuk meningkatkan derajat kecukupan yang akan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang diberikan oleh produk dan
pelayanannya.
4. Menurut J.M. Juran (2000)
Aktivitas yang menyediakan bukti-bukti yang diperlukan untuk memberikan
kepercayaan, bahwa semua aktivitas yang berhubungan dengan kualitas
menunjukkan performansi yang efektif.
Metode quality assurance diantaranya (Yusuf, 2020) sebagai berikut:

1. Pengujian kegagalan (failure testing)

Pengujian kegagalan (failure testing) metode dimana perusahaan melakukan


pengujian terus-menerus kepada produknya untuk menentukan apakah terjadi
kegagalan atau kerusakana. Misalkan pada produk fisik, perusahaan
melakukan uji panas, getaran atau tekanan

2. Statistical process control (SPC)

Statistical process control (SPC) adalah merupakan metodologi yang


dikembangkan oleh Walter Shewhart dari Werstern Electric Company dan
Bell Telephone Laboratories, dimana metodologi ini melakukan pengelolaan
dan pengendalian produksi produk menggunakan metode statistik

3. Total quality management (TQM)

Total quality management (TQM) merupakan metode ini menggambarkan


pendekatan manajerial pada sukses jangka panjang berdasarkan kepuasaan
konsumen. Ini adalah metode dimana seluruh anggota perusahaan harus
berpartisipasi dalam proses optimasi layanan dan produk berserta suasana
kerja

9
Tugas Pokok Sekaligus Tanggung JawabQuality Assurance

Terdapat beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh
seorang Quality Assurance (Rahmah, 2021), sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas interpretasi serta implementasi standar jaminan


kualitas

b. Memperkirakan kecukupan standar jaminan kualitas

c. Bertanggung jawab untuk merancang contoh proses dan instruksi guna


merekam serta mengkomunikasikan data yang berkualitas

d. Bertugas untuk verifikasi implementasi kualitas dan efisiensi, serta verifikasi


sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan

e. Bertugas dalam mendokumentasikan audit internal serta kegiatan dari jaminan


kualitas yang dilakukan

f. Bertagung jawab dalam menganalisis data guna mengidentifikasi area untuk


melakukan perbaikan terhadap sistem kualitas

g. Mengembangkan, memberikan rekomendasi, serta mengontrol tindakan


korektif dan preventif

h. Bertugas dalam menyiapkan laporan yang digunakan untuk


mengkomunikasikan hasil kegiatan yang semakin berkualitas.

Manfaat Dari AdanyaQuality Assurance

Quality assurance memotivasi dan mengarahkan perusahaan untuk


menghasilkan produk dan layanan sesuai kebutuhan, harapan dan tuntutan
konsumen dengan memastikan beberpa hal berikut :

1. Produk terjamin kualitasnya

10
Produk dengan kualitas yang baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi
pengguna atau pengelolanya. Dengan fitur yang berfungsi optimal, klien dapat
meningkatkan layanan kepada pelanggan, meningkatkan kredibilitas
perusahaan, dan lain-lain. Selain itu, produk yang berkualitas pada umumnya
akan diminati oleh banyak pengguna sehingga dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama

2. Menghemat biaya dan waktu

Bug atau error yang ditemukan setelah produk rilis membutuhkan waktu dan
biaya yang lebih besar untuk diperbaiki. Selain harus membayar biaya
pengembangan produk, client juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk
proses perbaikan. Berbeda dengan aplikasi yang telah melalui tahap pengujian
sehingga client tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan

3. Membantu perusahaan untuk memenuhi harapan klien

Quality assurance akan membantu memastikan bahwa produk yang dihasilkan


sesuai dengan tuntutan dan harapan klien. Ketika Quality Assurance dilakukan
dengan benar, klien akan merasa percaya diri untuk memasarkan produk
tersebut. Hal ini dapat membangun loyalitas dan kepercayaan klien terhadap
perusahaan pengembang

2. Audit Aspek Ekonomis


a. Audit manajemen
Menurut Bhayangkara (2014:2) audit manajemen adalah pengevaluasian
terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen
dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang
diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan telah digunakan secara efisien dan
efektif, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan
dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa audit manajemen dilakukan

11
untuk pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas dari operasi yang
dilaksanakan oleh suatu perusahaan
b. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
Prinsip yang paling terpenting di dalam audit manajemen adalah 3E
(ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi) yang digunakan sebagai standar
(Bayangkara, 2016). Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan
dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya,
sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki.
Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Efektivitas merupakan
ukuran dari output. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa
efektivitas adalah tingkat pencapaian organisasi atas sasaran yang ditetapkan
dan efisiensi adalah penggunaan sumber daya bahan baku, uang dan manusia
secara minimal untuk menghasilkan output sebanyak yang diharapkan.
Pengertian efektifitas, ekonomisasi dan efisiensi menurut Murdock (2017)
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Efektifitas berarti produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai
tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja
maupun batas waktu yang ditargetkan.
2. Ekonomisasi atau kehematan berarti cara penggunaan sesuatu hal secara
berhati-hati dan bijak agar diperoleh hasil yang terbaik.
3. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir
kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau
menghasilkan sesuatu.
c. Prinsip 3E Dalam Audit Manajemen
Audit menajemen dibutuhkan ketika terjadi suatu permasalahan dalam
perusahaan atau organisasi. Audit manajemen mencoba mencari titik dan akar
penyebab permsalahan secara pasti, bukan hanya gejala dan kemungkinan.
Setelah diketahui akar permasalahannya, kemudian dibuat rekomendasi untuk
perbaikan. Tujuan akhir dari perbaikan adalah agar prinsip dasar manajemen

12
audit dapat terpenuhi, yaitu yang dikenal dengan istilah 3E: efisiensi,
efektifitas, dan ekonomisasi.
Meskipun terdapat perbedaan definisi mengenai management audit
diantara para ahli, pada intinya terdapat kesamaan tujuan yaitu untuk
mengevaluasi efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi organisasi. Efisiensi
adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran, efektifitas adalah
ukuran dari keluaran dan ekonomisasi merupakan ukuran masukan. Berikut
adalah beberapa definisi lain mengenai efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi
menurut beberapa pakar.
Prinsip yang paling terpenting di dalam audit manajemen adalah 3E
(ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi) yang digunakan sebagai standar
(Bayangkara, 2016). Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan
dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan
operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam
hubungannya dengan konsep input – proses – output, efisiensi adalah rasio
antara output dan input. Sementara itu, secara singkat pengertian efektivitas
dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan mencapai
tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari output. Pendapat tersebut
kurang lebih mempunyai arti bahwa efektivitas adalah tingkat pencapaian
organisasi atas sasaran yang ditetapkan dan efisiensi adalah penggunaan
sumberdaya bahan baku, uang dan manusia secara minimal untuk
menghasilkan output sebanyak yang diharapkan.
Pengertian efektifitas, ekonomisasi dan efisiensi menurut Murdock
(2017) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Efektifitas berarti produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai
tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja
maupun batas waktu yang ditargetkan.
2. Ekonomisasi atau kehematan berarti cara penggunaan sesuatu hal secara
berhati-hati dan bijak agar diperoleh hasil yang terbaik.

13
3. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir
kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau
menghasilkan sesuatu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, I.B.K. (2015). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Edisi 2.


Raja Grafindo Persada
Murdock, H (2017). Operational Auditing: Principles and Techniques for a
Changing World. CRC Press, Taylor & Francis Group. New York, USA

15

Anda mungkin juga menyukai