Anda di halaman 1dari 13

Continous Quality Inspection

“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Flexible Manufacturing System ”

Disusun oleh :
M. Amar Muttaqin (219411916)
M. Ricky Agus Saputra (219411917)
Rahmanda Praja Sakti (219411918)

4 – MEE

Program Studi Teknik Rekayasa Manufaktur Jurusan Teknik Manufaktur


Politeknik Manufaktur Bandung
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Continous Quality Inspection ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Tugas ini dibuat umtuk memenuhi tugas mata kuliah Flexible Manufacturing
System. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui materi mengenai Continous Quality
Inspection.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang dan sumber yang tertuju pada materi sangat minim. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 6 September 2019

Penulis

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung i


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1

BAB II ISI.............................................................................................................................................2

2.1 Definisi Inspection dalam Quality...............................................................................................2


2.2 Tujuan Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas.........................................................3
2.3 Jenis-jenis Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas...................................................3
2.4 Metode-metode Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas...........................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara efektif
perubahan yang terjadi, baik yang terajadi di internal (operasi) perusahaan, maupun di eksternal
lingkungan perusahaan (Gerwin, 1993). Ada empat area lingkungan perusahaan yang mempengaruhi
fleksibilitas manufaktur yaitu: Strategi, Faktor lingkungan, teknologi dan atribut organisasi
(gerwin,1987).
"Flexible manufacturing system adalah satu atau lebih mesin produksi yang diintegrasikan dengan
pemindahan material secara otomatis, dimana operasinya diatur dengan komputer".
Dalam proses bisnis produksi, salah satu pihak yang terlibat adalah quality control. Proses ini
memiliki fungsi penting, sehingga tak jarang quality control menjadi sebuah departemen sendiri dengan
tugas dan wewenang sendiri.
Tapi bukan berarti semua proses dalam quality control lantas memiliki fungsi dan peranan yang
sama. Ada beberapa proses yang mirip dengan quality control tapi hakekatnya berbeda. Salah satu yang
paling mirip adalah quality inspection. Makanya, tidak heran jika banyak orang kesulitan membedakan
perbedaan quality control dan quality inspection.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Perbedaan Quality Control dan Quality Inspection
2. Mengetahui jenis-jenis inspeksi dalam pegendalian kualitas
3. Mengetahui tujuan inspeksi dalam pengendalian kualitas
4. Mengetahui seperti apa penerapan flexible manufacturing system di perusahaan

BAB II

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


1
ISI
2.1 Definisi Inspection dalam Quality
Pengertian Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas – Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Inspeksi diartikan sebagai pemeriksaan seksama, pemeriksaan secara langsung tentang
peraturan, tugas dan lain sebagainya. Jika kata Inspection atau Inspeksi ini kita aplikasikan ke dalam
pengendalian kualitas maka dapat diartikan bahwa Inspeksi atau Inspection adalah pemeriksaan secara
seksama terhadap suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan standar dan aturan yang telah
ditetapkan padanya.
Dalam pengendalian kualitas (Quality Control), Inspeksi merupakan salah satu elemen yang sangat
penting. Inspection (Inspeksi) diperlukan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai
dengan ketentuan dan standarnya sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Selain
mengendalikan kualitas dan menjaga kepuasan pelanggan, Inspeksi juga dapat mengurangi biaya-biaya
manufakturing akibat buruknya kualitas produksi seperti biaya pengembalian produk dari pelanggan,
biaya pengerjaan ulang dalam jumlah banyak dan biaya pembuangan bahan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Inspeksi atau Inspection pada dasarnya hanya melakukan pengukuran terhadap tingkat kesesuaian
dengan standar dan karakteristik produk yang yang ditentukan dan memisahkan produk-produk yang
tidak sesuai dengan standar kualitas dengan produk-produk yang memenuhi standar kualitas yang
ditentukan. Jadi pada dasarnya, Inspeksi tidak akan melakukan penelitan mengapa produk tersebut tidak
sesuai dengan standar atau mencari penyebab ketidaksesuaian (non-conformance) tersebut. Untuk
melakukan penelitian terhadap penyebab ketidaksesuaian, ada pihak tertentu atau unit kerja lainnya yang
melakukannya.
Inspeksi merupakan metode yang paling umum digunakan oleh perusahaan manufakturing untuk
mencapai keseragaman kualitas produk dan Standarisasi produk. Jika produk yang dihasilkan tidak
sesuai dengan ketentuan standar dan spesifikasi maka produk tersebut akan ditolak dan pihak yang
bertanggung jawab harus melakukan tindakan perbaikan (corrective countermeasure) agar tidak terjadi
lagi ketidaksesuaian standar di masa yang akan datang.

2.2Tujuan Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas


Tujuan dari Inspeksi dalam Quality Control (Pengendalian Kualitas) adalah sebagai berikut :

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


2
 Untuk mendeteksi dan menghilangkan bahan baku yang cacat sebelum masuk ke proses produksi.
 Untuk mendeteksi produk cacat dan produk yang berkualitas rendah terkirim ke pelanggan.
 Untuk memberikan pemberitahuan kepada Manajemen sebelum suatu masalah kualitas menjadi
serius sehingga manajemen dapat mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
 Untuk mencegah keterlambatan pengiriman yang dikarenakan masalah kualitas dan mengurangi
keluhan dari pelanggan.
 Untuk meningkatkan kualitas dan realibilitas produk.
 Manfaat Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas
 Membedakan Lot produk yang baik dan Lot produk yang cacat.
 Membedakan unit produk yang baik dan unit produk yang cacat.
 Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada proses.
 Untuk mengetahui apakah proses produksi berada atau mendekati batas spesifikasi.
 Untuk menilai kualitas produk.
 Untuk mengukur ketepatan alat ukur di produksi.
 Untuk mengukur kemampuan proses.
 Jenis-jenis Inspeksi dalam Pengendalian Kualitas
 Jenis-jenis Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas
2.3 Jenis-jenis Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas
Inspeksi atau Inspection dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Floor Inspection,
Centralized Inspection, Combined Inspection, Functional Inspection, First Piece Inspection, Pilot Piece
Inspection dan Final Inspection. Berikut ini adalah pembahasan singkatnya.
2.3.1 Floor Inspection
Floor Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan dalam proses produksi. Dalam Floor
Inspection, Inspektor melakukan pemeriksaan terhadap Material atau produk setengah jadi (Semi
Goods) pada proses produksi baik yang dilakukan oleh Manusia maupun Mesin. Inspektor akan
melakukan pemeriksaan dari satu mesin/pekerja ke mesin/pekerja lainnya. Metode pemeriksaan ini
dapat mendeteksi permasalahan lebih awal sebelum produk tersebut dihasilkan dalam jumlah
banyak.

2.3.2 Centralised Inspection

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


3
Centralised Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada lokasi tertentu atau terpusat pada
tempat yang ditentukan. Semua Peralatan dan Mesin Pengujian diletakan pada tempat yang
dikhususkan untuk pengujian. Semua sampel produk yang akan dilakukan pengujian dibawa ke
lokasi tersebut untuk dilakukan pengujiannya.
2.3.3 Combined Inspection
Combined Inspection adalah kombinasi dari Floor Inpection dan Centralised Inspection.
2.3.4 Functional Inspection
Functional Inspection adalah Inspeksi terhadap Fungsional pada produk. Seperti contoh pada
pemeriksaan Fungsi sebuah Motor, Inspeksi Fungsional akan memeriksa karakteristik kecepatan
motor tersebut sesuai dengan yang ditentukan tanpa harus mengetahui karakteristik masing-
masing komponen pembentuk motor itu. Functional Inspection pada umumnya dilakukan setelah
sebuah produk sudah menjadi Produk Jadi (Finished Goods).
2.3.5 First Piece Inspection
First Piece Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan terhadap unit pertama. Unit pertama
yang dimaksud ini bisa jadi adalah unit pertama pada pergantian shift kerja, unit pertama pada
pergantian LOT produk, unit pertama pada pergantian alat kerja ataupun unit pertama pada
pergantian parameter mesin.
2.3.6 Pilot Piece
Pilot Piece Inspection adalah inspeksi yang dilakukan terhadap produk baru ataupun model-
model baru.
2.3.7 Final Inspection
Final Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada Produk Jadi (Finished Goods). Final
Inspection ini memeriksa karakteristik produk secara menyeluruh baik Fungsional maupun
Kosmetiknya. Final Inspection ini dilakukan sebelum produk jadi tersebut dikirimkan ke
pelanggan.
2.4 Metode-metode Inspeksi (Inspection) dalam Pengendalian Kualitas
Terdapat dua metode dalam melakukan Inspeksi (Inspection) yaitu metode Inspeksi 100% (100%
Inspection) dan metode Inspeksi secara sampling (Sampling Inspection).
2.4.1 inspeksi 100%
Metode Inspeksi 100% (100% Inspection) adalah Inspeksi yang dilakukan terhadap semua
jumlah produk yang dihasilkan oleh produksi dan teknik pengujian yang digunakan tidak boleh
bersifat destruktif (tidak merusak produk). Metode Inspeksi 100% memerlukan tenaga kerja yang
banyak dan biaya yang tinggi. Metode Inspeksi 100% ini biasanya diaplikasikan pada produk-
produk yang berharga tinggi.

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


4
2.4.2 Metode Sampling
Metode Inspeksi secara Sampling (Sampling Inspection) adalah Inspeksi yang dilakukan
terhadap jumlah sampel tertentu dari total jumlah produk yang diproduksi pada rentang waktu
tertentu. Sampel yang diambil pada umumnya adalah sampel acak (random sample) yang
mewakili keseluruhan populasi produk (umumnya berdasarkan model, tenaga kerja, mesin
ataupun rentang waktu tertentu). Jika dalam Inspeksinya terbukti mendeteksi adanya produk cacat
maka keseluruhan produk yang terkait akan ditolak (rejected) dan harus dilakukan pengerjaan
ulang atau disortir ulang. Pemeriksaan atau Inspeksi Sampling ini lebih murah dan lebih cepat
namun memiliki risiko terjadinya kesalahan sample (sampling error). Kesalahan Sampling ini
biasanya dapat diperkirakan.
Dalam kasus pengujian yang bersifat destruktif yaitu pengujian yang dapat merusak produk
yang bersangkutan, Inspeksi sampling ini sangat dianjurkan.
Metode Inspeksi Sampling ini biasanya dilakukan pada produk-produk yang kurang presisi
dan tidak berharga mahal.
2.5 Contoh Kasus di Perusahaan
2.5.1 Sekilas Perusahaan
Ford Motor Company (atau hanya Ford atau FoMoCo, NYSE: F) adalah sebuah produsen mobil
asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Henry Ford di Dearborn, dekat Detroit, Michigan.
Perusahaan ini didirikan pada 16 Juni 1903. Perusahaan ini menjual mobil dan kendaraan komersial
dengan merek Ford dan mobil mewah dengan merek Lincoln. Ford juga memiliki produsen SUV
Brazil, Troller, dan dan produsen mobil kencang FPV. Di masa lalu Ford juga memproduksi traktor
dan komponen otomotif. Ford mempunyai 2,1% saham di Mazda, 15% saham di Aston Martin, dan
49% saham di Jiagling. Ford juga mempunyai beberapa perusahaan joint ventura, 2 di China—
Changan Ford Mazda dan Ford Lio Ho, satu di Thailand—AutoAlliance Thailand, satu di Turki—
Ford Otosan, dan satu di Rusia—Ford Sollers. Ford juga terdaftar di Bursa Saham New York dan
dikontrol oleh keluarga Ford, meskipun kepemilikan di perusahaan ini kecil. Menurut majalah
Forbes, Ford adalahh perusahaan industri paling penting sepanjang sejarah Amerika Serikat."
Ford memperkenalkan metode untuk memproduksi mobil skala besar dan manajemen buruh
industri skala besar menggunakan tahap-tahap teknik bersama dengan jalur perakitan berjalan; pada
tahun 1914 metode ini disebut dengan Fordisme. Bekas divisi Ford di Inggris, Jaguar dan Land
Rover (diakuisisi 1989 dan 2000), dijual ke Tata Motors bulan Maret 2008. Ford juga memiliki
perusahaan otomotif Swedia Volvo dari 1999 sampai 2010. Tahun 2011, Ford mematikan merek
Mercury yang tadinya digunakan untuk mobil mewah kelas bawah di Amerika Serikat, Kanada,
Meksiko, dan Timur Tengah sejak tahun 1938.

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


5
Gambar B.2 Truk Pickup Ford tahun 1939

Ford adalah perusahaan otomotif kedua terbesar Amerika Serikat dan kelima terbesar di dunia pada
tahun 2010. Pada tahun 2010, Ford juga produsen mobil terbesar kelima di Eropa. Ford berada pada
posisi ke-8 untuk kategori perusahaan asal Amerika pada daftar Fortune 500 2010, dengan
pendapatan global $118,3 miliar dolar AS tahun 2009. Tahun 2008, Ford memproduksi 5,532 juta
kendaraan[8] dengan 213.000 karyawan di 90 pabrik dan fasilitasnya di seluruh dunia.
2.5.2 Penerapan Sistem di Perusahaan ( Ford Flexible Manufacturing )
Masalah yang terjadi pada perusahaan ford sangatlah beragam, karena pendiri perusahaan ini
merupakan salah satu pencetus sistem Flexible Manufacturing System. Ford berfokus pada
percepatan waktu produksi dengan lini yang tak terbatas. Berikut adalah contoh line assembly pada
Ford

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


6
Di dalam sistem ini untuk memudahkan alur pada aliran lini produksi. Sehingga memudahkan
dan mempercepat takt time dan waktu setting. Solusi yang dicanangkan oleh Ford adalah untuk
membangun model berbeda dalam satu waktu di waktu yang bersamaan. Berikut adalah gambaran
Ford mensiasati produksi dengan model yang berbeda

Perbedaan mendasar pada setiap model adalah bagian rangka, body dan mesin. Tetapi semua
memerlukan mesin yang jenisnya sama setiap stepnya. Sehingga ini bisa dilakukan dengan 1 mesin
untuk 2 lini dan 2 model berbeda dalam waktu yang bergantian atau dalam waktu hampir bersamaan.
Satu lai solusi yang ditawarkan dan diaplikasikan di perusahaan Ford adalah menggunakan
Virtual Verivication. Teknologi Virtual Verification memungkinkan Ford untuk secara cepat
menambar model yang beragam kedalam fasilitas yang sudah ada atau menyeting ulang fasilitas yang
sudah ada untuk memproduksi model baru. Di dunia maya, insinyur dan operator dapat mengevaluasi
tool dan memanipulasi produk sebelum instalasi di lantai produksi. Metode ini adalah kolaborasi
untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan eksekusi.

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


7
Gambar C.3 Virtual Verivication pada Lini Assembly

BAB III

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses bisnis produksi, salah satu pihak yang terlibat adalah quality control. Proses ini
memiliki fungsi penting, sehingga tak jarang quality control menjadi sebuah departemen sendiri dengan
tugas dan wewenang sendiri.
Tapi bukan berarti semua proses dalam quality control lantas memiliki fungsi dan peranan yang
sama. Ada beberapa proses yang mirip dengan quality control tapi hakekatnya berbeda. Salah satu yang
paling mirip adalah quality inspection.
Quality inspection bertujuan untuk melihat dan menginspeksi proses produksi yang berlangsung.
Baik itu bahan baku atau raw material nya yang harus diperiksa. Ataukah mesin produksinya (work
center), atau bahkan proses produksi dan bahkan dalam beberapa kasus, bisa melibatkan kebersihan dari
operator yang menjalankan proses manufacturing.
Perbedaannya adalah pada impactnya. Jadi, ketika proses yang dilakukan adalah quality inspection,
maka hasil dari pemeriksaan biasanya hanya akan menjadi catatan saja. Artinya, seorang pemeriksa hanya
bisa memberikan rekomendasi saja kepada pihak produksi dan PPIC untuk poin-poin minus yang bisa
diperbaiki pada proses berikutnya. Sedangkan dalam quality control perbedaannya yaitu QC seperti pintu
gerbang untuk produk. Artinya, dalam quality control, pemeriksa memiliki wewenang untuk
menghentikan proses produksi yang dianggap tidak memenuhi standar. Biasanya proses yang dihentikan
itu akan diproses ulang, atau jika tidak bisa akan dikategorisasikan sebagai barang kualitas rendah.

DAFTAR PUSTAKA
http://finishgoodasia.com/perbedaan-sederhana-quality-control-dengan-quality-inspection/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-inspeksi-inspection-dalam-pengendalian-kualitas/
http://nusantarabatulicin.com/pengertian-inspeksi-inspection-dalam-quality-control/

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


9
http://canexkhalij.com/bfvi/qrkt.php?li=tugas-quality-control
https://www.researchgate.net/publication/292520032_Flexible_manufacturing_system
https://media.ford.com/content/fordmedia/fna/us/en/news/2013/10/07/ford-celebrates-100th-anniversary-of-
the-moving-assembly-line-wi.html

Flexible Manufacturing System |Politeknik Manufaktur Bandung


10

Anda mungkin juga menyukai